KESESUAIAN RPP DENGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU BIOLOGI SMP KELAS VIII SE-KECAMATAN KEPENUHAN HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Sumarni 1), Nurul Afifah 2) dan Dahlia 3)

Kata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

ANALISIS HAMBATAN PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU KELAS X SMA/SEDERAJAT DI KECAMATAN RAMBAH SAMO

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SOLOK

BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam. saling melengkapi dan memperkaya pengetahuan.

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

KINERJA GURU IPA TERPADU DI SMP NEGERI 2 SATU ATAP KEPENUHAN HULU DITINJAU DARI PERSEPSI TEMAN SEJAWAT DAN SISWA TAHUN PEMBELAJARAN 2015/ 2016

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

PERSEPSI GURU BIOLOGI TERHADAP PEMBELAJARAN YANG MEMBERDAYAKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SMA SE KECAMATAN RAMBAH HILIR

DESKRIPSI KONDISI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU YANG BERSERTIFIKAT PENDIDIK

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI TUMBUHAN KELAS X DI SMAN 1 RAMBAH HILIR TAHUN PEMBELAJARAN 2014/ 2015

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN PADA SMK KOTA MALANG

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SMA NEGERI 1 DAN SMA NEGERI 2 KECAMATAN TAMBUSAI

ANALISIS PELAKSANAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BIOLOGI DI SMA/SMK DI KECAMATAN TAMBUSAI KABUPATEN ROKAN HULU

Oleh: Efri Nurianti, Mulyati, Renny Risdawati

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa,

KAJIAN KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI DALAM MENGEMBANGKAN SILABUS DAN RPP

Yustini Yusuf, Yustina dan Enik Suryati Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI UNTUK KELAS VIII SMP NEGERI 5 RAMBAH SAMO PADA MATERI GERAK PADA TUMBUHAN

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SIJUNJUNG

PERSEPSI GURU BIOLOGI MENGHADAPI KURIKULUM 2013 PADA TINGKAT SATUAN SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI KOTA PEKANBARU

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SEDERAJAT SE KECAMATAN KEPENUHAN KABUPATEN ROKAN HULU

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA PADANG

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu lembaga pendidikan yang diisyaratkan untuk menciptakan

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN MOTIFASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PLUS

Key words : Analysis, lesson plan PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah dalam Kurikulum Tingkat Satuan Kependidikan

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PELAKSANAAN TUGAS GURU PROFESIONAL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Fetrianis Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP ABSTRACS

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN (MOODLE) BUDIDAYA JAMUR KUPING PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA

PEMAHAMAN GURU BIOLOGI TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMA NEGERI KABUPATEN KUANSING TAHUN 2013

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI DAN XII SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SAWAHLUNTO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

KETERSEDIAAN PERALATAN DAN PEMANFAATAN SERTA PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA SMP NEGERI SE-KECAMATAN RANAH BATAHAN

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

Journal of Physical Education and Sports

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLASS-WIDE PEER TUTORING (CWPT)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dianut pemangku kebijakan. Kurikulum memiliki. kedudukan yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar yang dicapai siswa tidak dapat lepas dari peran guru.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 SATU ATAP KEPENUHAN HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

ANALISIS KINERJA GURU DI SMA NEGERI 1 TAMBUSAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

ANALISIS KETERAMPILAN MENGAJAR GURU IPA DI MTs THAMRIN YAHYA KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

ANALISIS KEDISIPLINAN KINERJA GURU IPA TERPADU SE-KECAMATAN TAMBUSAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMPN SE-KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENGARUH PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN INTI TERHADAP PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA KARTIKA 1-5 PADANG

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

UPAYA MENINGKATKAN KINERJA DAN HASIL BELAJAR MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Efriana Jon Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Wilayah Jambi di Sungai Penuh

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani yang sehat, sehingga mampu melaksanakan tugas untuk. kepentingan sendiri maupun bagi kepentingan bangsa.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH RAMBAH PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BINTAN TAHNUN PELAJARAN 2013/2014

ANALYSIS WORK DISCIPLINE OF THE KINDERGARTEN TEACHER AT SUBDISTRICT BANGKO AREA ROKAN HILIR

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MELODI MENGGUNAKAN ALAT MUSIK REKORDER SOPRAN PADA SISWA KELAS VIII

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN

Harun Nasrudin 1, Choirun Nisa 2.

MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh DESSY AYU PURWANDARI MUNCARNO MUGIADI

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SOLOK

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

Syukri 1, Sri Kartikowati 2, Hardisem Syabrus 3 ( ),

PELAKSANAAN IN HOUSE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM

PENERAPAN PROFESIONALITAS GURU PENJASORKES DI SMP NEGERI KECAMATAN V KOTO TIMUR KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Kusuma Wardhani 1, Widha Sunarno 2, Suparmi 3 1) SMA Negeri 3 Surakarta, 57128, Indonesia

Transkripsi:

KESESUAIAN RPP DENGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU BIOLOGI SMP KELAS VIII SE-KECAMATAN KEPENUHAN HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Elmidasari 1), Nurul Afifah 2) dan Rena Lestari 3) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian email: elmidasari10@gmail.com 2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian email: nurulafifah.upp@gmail.com 3 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian email: rena.nasution@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian RPP dengan pelaksanaan guru biologi di SMP Se-Kecamatan Kepenuhan Hulu. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dan sampel yang digunakan adalah guru biologi SMP Se-Kecamatan Kepenuhan Hulu dengan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian menunjukkan nilai IPKG-1 tertinggi yaitu 3,18 dengan kategori baik, nilai IPKG-1 yang terendah yaitu 2,65 dengan kategori baik. Nilai IPKG-2 yang tertinggi yaitu 3,26 dengan kategori baik dan nilai terendah IPKG-2 yaitu 2,29 dengan kategori sedang. Dapat diperoleh kesimpulan bahwa ada Kesesuaian RPP dengan pelaksanaan guru biologi di SMP Se-Kecamatan Kepenuhan Hulu dengan rata-rata nilai sebesar 2,82 dengan kriteria baik. Kata kunci: Deskriptif,, Kesesuaian ABSTRACT The purpose of this study is to determine the appropriation of RPP with biology teacher s implementation of learning process on Junior High School in Kepenuhan Hulu. The study was carried out from March to August. The method used in this research is descriptive. Population and sample used was Junior High School Biology teacher in Kepenuhan Hulu. Based on the result of analysis the highest value of IPKG-1 was 3,18 with good category while the lowest one was 2,65 with good category. The highest value of IPKG-2 was 3,26 with good category and the lowest one was 2,29 with good category. The conclusion of this study that the appropriation of RPP with biology teacher s implementation of learning process was 2,82 with good category. Keywords:Descriptive,Learning,Appropriation 1. PENDAHULUAN Peraturan Pemerintah mor 32 Tahun 2013 menyatakan bahwa standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum negara kesatuan Republik Indonesia. Adapun standar nasional pendidikan mencakup standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan Tenaga Kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan, standar penilaian pendidikan. Standar nasional pendidikan ini sebagai penggeraknya di lapangan adalah guru, karena guru yang bersentuhan langsung terhadap siswa, baik atau buruknya hasil dari pendidikan itu sangat tergantung pada tugas dan tanggung jawab seorang guru. Guru diberikan kewenangan secara leluasa untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik dan kondisi sekolah, serta kemampuan guru itu sendiri dalam menjabarkannya menjadi rencana pelaksanaan yang siap

dijadikan pedoman pembentukan kompetensi siswa (Mulyasa, 2007: 212-213). Menurut Peraturan Pemerintah 65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah menyatakan perencanaan dirancang dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Rencana Pelaksanaan (RPP) merupakan rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti dengan guru bidang studi biologi kelas VIII tanggal 02 Maret 2015 diperoleh beberapa informasi bahwa terdapat beberapa masalah yaitu: (1) Guru selalu mengunakan metode ceramah; (2) Guru lebih dominan dalam penyampaian, sementara siswa masih terlihat pasif; (3) Guru kurang memotivasi siswa; (4) Guru kurang menerapan media. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mor 16 Tahun 2009, penilaian kinerja guru adalah penilaian yang dilakukan terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan dan jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru sangat terkait dengan kemampuan seorang guru dalam penguasaan dan penerapan kompetensinya. Penguasaan dan penerapan kompetensi sangat menentukan tercapainya kualitas proses, pembimbingan siswa dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah. Untuk itu, perlu dikembangkan sistem penilaian kinerja guru dengan mengisi instrumen penilaian kinerja guru (IPKG). Santoso (2009: 62) menyatakan bahwa peran guru masih dominan dari pada siswa. Proses di kelas dapat diamati dalam pengisian instrumen penilaian kinerja guru (IPKG-1) dan instrumen penilaian kinerja guru (IPKG-2) untuk membantu perkembangan kinerja guru sehingga berkualitas sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hubungan proses dengan rencana pelaksanaan sangat menentukan hasil dari yang dilaksanakan. Penelitian ini difokuskan pada RPP yang digunakan guru biologi dalam melaksanakan proses di empat SMP se-kecamatan Kepenuhan Hulu Kabupaten Rokan Hulu. Muslich (2008: 45) menyatakan bahwa Rencana Pelaksanaan (RPP) adalah rancangan mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam di kelas. Berdasarkan RPP inilah seorang guru diharapkan dapat menerapkan secara terprogram. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui kesesuaian RPP dengan pelaksanaan guru biologi SMP Kelas VIII Se-Kecamatan Kepenuhan Hulu Tahun 2015/2016. 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah deskriptif. Teknik penganbilan sampel pada penelitian berupa sampel jenuh. Seluruh guru SMP se-kecamatan Kepenuhan Hulu. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Agustus 2015. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan IPKG-1 dan IPKG-2. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dari kesesuaian RPP dengan pelaksanaan guru biologi SMP kelas VIII se-kecamatan kepenuhan Hulu tahun 2015/2016 dapat dilihat pada tabel 1. 1. SMPN 1 Kepenuhan Hulu Tabel 1. Hasil IPKG-1 Guru biologi SMPN 1 Kepenuhan Hulu 1. Perumusan tujuan 2. Pemilihan dan pengorganisasia n materi 3. Pemilihan strategi/metode 4. 5. Penilaian hasil belajar Rata-rata 2,99 3,50 3,75 3,00 3,41 Baik 2,75 1,75 3,50 2,66 Baik 2,83 2,83 3,16 2,94 Baik 2,50 1,67 2,83 2,33 Sedang 3,40 3,00 2,20 2,86 Baik 2,60 2,93 2,84 Baik Pada Tabel 1 di atas dijelaskan bahwa nilai rata-rata IPKG-1 2,84 dengan kriteria baik karena RPP yang dibuat oleh guru sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga guru mudah dalam melaksanakan. Pada indikator perumusan tujuan merupakan nilai tertinggi sebesar 3,41 dengan kriteria baik karena guru memahami terhadap pembuatan RPP dan guru tersebut sering mengikuti pelatihan, hal ini dibuktikan guru sudah paham dengan selalu melakukan perumusan tujuan setiap

penyusunan RPP dan di saat pelaksanaan. Sejalan dengan pendapat Sudrajat (2008: 6) bahwa salah satu komponen dalam penyusunan rencana pelaksanaan yaitu adanya tujuan yang di dalamnya menggambarkan proses hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar. Nilai terendah terdapat pada indikator media sebesar 2,33 dengan kriteria sedang, karena guru jarang menggunakan media pada saat, sebagai mana guru menggunakan media hanya pada materi tertentu, yang disesuaikan dengan sarana pendukung kemampuan guru dalam menyampaikan. Sejalan dengan pendapat Warsita (2008: 28) menyatakan bahwa didalam media sangat berperan penting, hal ini bertujuan untuk menunjang kemampuan siswa dalam menanggapi materi. Hasil pada IPKG-2 Guru biologi SMPN 1 Kepenuhan Hulu adalah sebagai berikut: Tabel 2. Hasil IPKG-2 Guru biologi SMP N 1 Kepenuhan Hulu 1. Kemampuan Membuka Pelajaran 2. Sikap Guru Dalam Proses 3. Penguasaan Bahan (materi) 4. Kegiatan Mengajar (PBM) 5. Kemampuan Menggunakan 6. Evaluasi 7. Kemampuan Menutup Kegiatan 8. Tindak Lanjut/Follow up Rata-rata 3,40 3,00 2,80 3,06 Baik 3,33 4,00 2,33 3,22 Baik 2,75 3,50 2,50 2,91 Baik 2,00 3,50 3,00 2,83 Baik 2,25 1,50 2,75 2,16 Sedang 3,33 2,00 2,70 2,67 Baik 2,70 3,33 2,70 2,91 Baik 2,00 3,33 2,33 2,55 Baik Rata-rata 2,72 3,02 2,34 2,78 Baik dengan RPP yang telah dibuatnya, sehingga berjalan dengan baik. Nilai rata yang tertinggi pada IPKG-2 di SMPN 1 Kepenuhan Hulu indikator sikap guru dalam proses sebesar 3,22 dengan kriteria baik, hal ini dikarenakan setiap guru dalam proses, sebagai mana artikulasi suara guru sangat baik, kemudian antusisme dalam penampilan baik dan guru juga sudah menguasai kelas dengan baik, agar tujuan bisa tercapai. Sejalan dengan pendapat Sugiarta (2012: 356) bahwa sikap guru pada pekerjaan mengandung makna sebagai bentuk reaksi perasaan seorang guru terhadap pekerjaan yang di tekuninya, guru yang memiliki sikap positif terhadap pekerjaan sudah barang tentu akan menampilkan persepsi dan kepuasan yang baik terhadap pekerjaannya maupun motivasi kerja yang tinggi, yang pada akhirnya akan mencerminkan seorang guru yang mampu bekerja dengan penuh tanggung jawab. Nilai terendah dari IPKG-2 di SMPN 1 Kepenuhan Hulu adalah pada indikator kemampuan guru menggunakan media sebesar 2,16 pada kategori sedang, dikarenakan guru jarang menggunakan media, tetapi seorang guru haruslah memanfaatkan media yang ada dan sesuai dengan kemampuan guru, agar bisa tersampaikan dengan baik dan jelas. Sejalan dengan pendapat Ratnawati, Masjhudi dan Sarwono (2014: 9) menyatakan bahwa karakteristik belajar siswa dalam satu kelas sangat beragam, hendaknya guru melayani semua siswa agar dapat belajar dengan baik, salah satunya adalah memvariasikan penggunaan media. 2. SMP N 2 Satu Atap Kepenuhan Hulu Penelitian telah dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 05 Agustus 2015 di SMPN 2 Kepenuhan Hulu jam 07.30-09.30 WIB dengan tiga observer, 1. Peneliti, 2. Riki Riharji Lubis, S. Pd, 3. Yasdoni, S. Pd hasilnya sebagai berikut: Pada Tabel 2 di atas nilai rata-rata IPKG-2 sebesar 2,78 dengan kriteria baik karena guru dalam pelaksanaan sudah sesuai

Tabel 3. Hasil IPKG-1 Guru biologi SMP N 2 Satu Atap Kepenuhan Hulu 1. Perumusan tujuan 2. Pemilihan dan pengorganisasia n materi 3. Pemilihan strategi/metode 4. 5. Penilaian hasil belajar 3,50 3,75 3,25 3,50 Sangat Baik 3,00 1,75 3,25 2,66 Baik 2,50 2,83 2,33 2,55 Baik 2,33 2,66 1,83 2,27 Sedang 3,00 3,40 2,60 3,00 Baik Rata-rata 286 2,87 2,65 2,79 Baik Pada Tabel 3 adapun nilai rata-rata pencapaian pada IPKG-1 guru biologi SMPN 2 Satu Atap Kepenuhan Hulu adalah 2,79 dengan kriteria baik karena RPP yang dibuat oleh guru SMPN 2 Satu Atap Kepenuhan Hulu sudah sesuai dengan materi. IPKG-1 pada indikator perumusan tujuan menunjukkan angka tertinggi sebesar 3,50 pada kategori sangat baik karena berdasarkan hasil analisis data guru tersebut telah memahami bahwasanya di dalam penyusunan RPP selalu dilakukan perumusan tujuan. Agar guru bisa melaksanakan langkah-langkah dengan baik untuk tercapainya tujuan. Sejalan dengan pendapat Lodang dan Nur (2012: 121) menyatakan bahwa kriteria yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu topik tertentu yaitu, harus memperhatikan batas kemampuan siswa. Nilai terendah pada indikator media sebesar 2,27 dengan kriteria sedang, guru sudah membuatkan media namun masih kurang tepat dengan materi yang akan disampaikan dan ditambah lagi dengan keterbatasan sarana dan prasarana pendungkung yang belum memadai sehingga tidak tersampaikan dengan baik. Sejalan dengan pendapat Rambitan (2011: 6) menyatakan bahwa terkait dengan permasalahan siswa akibat dari media yang digunakan guru tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari. Sedangkan pendapat Arsyad (2011: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan ransangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Hasil pada IPKG-2 Guru biologi SMPN 2 Kepenuhan Hulu adalah sebagai berikut : Tabel 4. Hasil IPKG-2 Guru biologi SMP N 2 Satu Atap Kepenuhan Hulu 1. Kemampuan Membuka Pelajaran 2. Sikap Guru Dalam Proses 3. Penguasaan Bahan (materi) 4. Kegiatan Mengajar (PBM) 5. Kemampuan Menggunakan 6. Evaluasi 7. Kemampuan Menutup Kegiatan 8. Tindak Lanjut/Follow up 3,40 2,00 3,20 2,86 Baik 3,33 3,67 3,70 3,56 Sangat Baik 2,50 2,50 2,75 2,58 Baik 2,25 2,25 3,50 2,66 Baik 3,00 1,50 2,00 2,16 Sedang 2,66 2,00 2,70 2,45 Baik 2,33 3,00 3,70 3,01 Baik 3,00 3,33 3,33 3,22 Baik Rata-rata 2,80 2,53 3,11 2,81 Baik Pada Tabel 4 di atas nilai rata-rata IPKG-2 di SMP N 2 Satu Atap Kepenuhan Hulu 2,81 dengan kriteria baik karena guru dalam pelaksanaan sudah menguasai materi dengan baik. Nilai tertinggi Pada indikator sikap guru dalam proses sebesar 3,56 dengan kriteria sangat baik karena sikap guru dalam menjelaskan materi artikulasi suaranya baik, antusisme dalam penampilan sangat baik, dan posisi mengajar guru sangat baik (lampiran: 75), sehingga tujuan tercapai dengan baik. Sejalan dengan pendapat Seniwati (2015 : 320 menyatakan bahwa semakin tinggi nilai sikap guru terhadap suatu pekerjaan, semakin tinggi pula kompetensi profesional yang dimilikinya. Pada indikator kemampuan menggunakan media nilai yang terendah adalah sebesar 2,16 pada kategori sedang, karenakan guru tersebut sedikit memahami dimana dalam pelaksanan selalu menggunakan media, di dalam media guru harus memanfaatkan semua jenis media yang ada dilingkungan maupun disekolah

serta menyeimbangkan media tersebut dengan materi. Sejalan dengan pendapat Bariyah, Johanes, dan Yuni (2014: 457) menyatakan bahwa pemakaian media dalam proses akan dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan ransangan kegiatan belajar, membawa pengaruh psikologis terhadap siswa dapat membangkitkan gairah belajar yang memungkinkan siswa untuk belajar mandiri sesuai dengan minat dan keinginannya. 3. SMP N 3 Kepenuhan Hulu Penelitian yang telah dilaksanakan di SMPN 3 Kepenuhan Hulu hari Senin tanggal 25 Agustus 2015 jam 09.00-11.25 WIB dengan tiga observer, 1. Peneliti, 2. Riki Riharji Lubis, S. Pd, 3. Wika Fadhilah Sari, S. Pd hasilnya sebagai berikut: Tabel 8. Hasil IPKG-1 Guru biologi SMPN 3 Kepenuhan Hulu 1. Perumusan tujuan 2. Pemilihan dan pengorganisasia n materi 3. Pemilihan strategi/metode 4. 5. Penilaian hasil belajar 3,75 3,75 4,00 3,83 Sangat Baik 3,75 2,75 3,50 3,33 Baik 3,33 3,50 3,50 3,44 Baik 2,00 3,00 2,50 2,50 Baik 2,80 3,40 2,20 2,80 Baik Rata-rata 3,12 3,36 3,14 3,18 Baik Pada Tabel 8 di atas adapun nilai rata-rata pada IPKG-1 guru biologi SMPN 3 Kepenuhan Hulu adalah 3,18 dengan kriteria baik karena`guru telah memahami materi yang akan disampaikan. Pada indikator perumusan tujuan menunjukkan angka tertinggi sebesar 3,83 pada kategori sangat baik, karena guru dalam pembuatan RPP sudah memahami caranya dan guru tersebut sering mengikuti pelatihan hal ini dibuktikan guru sudah paham dengan selalu membuat RPP setiap materi yang akan disampaikan. Sejalan dengan pendapat Majid (2010: 126) menyatakan bahwa ketidaksesuai antara tujuan dengan evaluasinya dapat menimbulkan masalah, misalnya jika tidak sesuai, hasil evaluasi tidak mencerminkan pencapaian tujuan. Pada indikator media menunjukkan angka terendah yaitu sebesar 2,50 atau pada kategori baik, walaupun hasil kriterianya terendah namun guru tersebut sering menggunakan media yang ada di lingkungan. Akan tetapi guru juga harus menambahkan media sesuai dengan perkembangan teknologi untuk menyeimbangkan kemampuan siswa dengan lingkungan luar. Sejalan dengan pendapat Rahmatullah dan Muhammad (2011: 7) menyatakan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media, siswa termotivasi dengan minat belajar yang kuat dan rasa ingin tau. Hasil pada IPKG-2 guru biologi SMP N 3 Kepenuhan Hulu dapat dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 9. Hasil IPKG-2 guru biologi SMP N 3 Kepenuhan Hulu 1. Kemampuan Membuka Pelajaran 2. Sikap Guru Dalam Proses 3. Penguasaan Bahan (materi) 4. Kegiatan Mengajar (Proses ) 5. Kemampuan Menggunakan 6. Evaluasi 7. Kemampuan Menutup Kegiatan 8. Tindak Lanjut/Follow up Rata-rata 3,80 2,40 3,20 3,13 Baik 3,66 3,67 3,33 3,55 Sangat Baik 3,00 3,00 3,25 3,08 Baik 3,50 3,00 3,00 3,16 Baik 3,50 3,50 3,25 3,41 Baik 3,33 2,00 3,33 2,88 Baik 2,66 3,33 3,70 3,23 Baik 3,33 3,67 4,00 3,66 Sangat Baik Rata-rata 3,34 3,07 3,38 3,26 Baik Pada Tabel 9 nilai rata-rata pada IPKG-2 guru biologi SMPN 3 Kepenuhan Hulu adalah 3,26 kriteria baik karena pelaksanaan guru dalam sudah sesuia dengan RPP yang dibuatnya. Pada indikator tindak lanjut/follow up menunjukkan jumlah tertinggi sebesar 3,66 atau pada kategori sangat baik karena kegiatan akhir yang dapat dilakukan oleh guru adalah membimbing siswa untuk menyimpulkan dari kegiatan yang telah dilaksanakan, memberikan tugas,

dan mengemukakan topik yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Sejalan dengan pendapat BSNP (2007: 14) bahwa kegiatan akhir yang dapat dislakukan oleh guru adalah bersamasama dengan siswa dan sendiri membuat kesimpulan, melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil. evaluasi nilai terendah pada IPKG- 2 adalah sebesar 2,88 dengan kriteria baik karena guru dalam evaluasi sudah melakukan dengan baik, namun pada rencana pelaksanaan masih ada evaluasi kurang sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan. Sejalan dengan pendapat Anderson dan Krathwohl (2010: 7) menyatakan bahwa ketidak sesuaian antara tujuan dengan evaluasinya dapat menimbulkan masalah, misalnya jika tidak sesuai hasil evaluasi tidak mencerminkan pencapaian tujuan. 4. SMP TIGA HATI Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP Tiga Hati pada hari Kamis tanggal 06 Agustus 2015 jam 13.00-14.10 WIB dengan tiga observer, 1. Peneliti, 2. Riki Riharji Lubis, S. Pd, 3. Marliza Elpika, S. Pd hasilnya sebagai berikut: Tabel 5. Hasil IPKG-1 Guru biologi SMP Tiga Hati Perumusan tujuan 2. Pemilihan dan pengorganisasia n materi 3. Pemilihan strategi/met ode pembelajara n 4. 5. Penilaian hasil belajar 3,25 3,75 3,25 3,41 Baik 3,50 2,25 2,00 2,58 Baik 3,33 2,67 2,33 2,77 Baik 1,83 3,40 1,17 3,40 2,33 1,40 1,77 2,73 Sedang Sedang Rata-rata 3,06 2,68 2,26 2,65 Baik Pada Tabel 5 hasil IPKG-1 dengan rata-rata nilai 2,65 pada kategori baik karena guru sudah membuat perumusan tujuan dan pemilihan strategi sesuai dengan materi. Pada indikator perumusan tujuan merupakan jumlah nilai yang tertinggi sebesar 3,41 atau pada kategori baik tujuan menuntun kepada apa yang hendak dicapai, atau sebagai gambaran tentang hasil akhir dari sesuatu kegiatan. Dengan mempunyai gambaran yang jelas tentang hasil yang hendak dicapai itu dapatlah diupayakan berbagai kegiatan ataupun perangkat untuk mencapainya. Nilai rata-rata yang terendah pada indikator media dengan jumlah nilai 1,77 pada kategori sedang, hal ini disebabkan guru tidak ada mencantumkan media di dalam RPP, sebaiknya guru menggunakan media dalam menyampaikan materi agar siswa dapat mengerti dan menerima dengan mudah. tidak hanya berupa poster dan audo visual. Sejalan pendapat Arsyad (2006: 7) bahwa dalam penyampaian materi menggunakan media guru bisa menjelaskan materi secara detail dan siswa bisa memahami sesuai dengan karakter siswa masing-masing. Hasil IPKG-2 guru biologi SMP Tiga Hati dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 6. Hasil IPKG-2 guru biologi SMP Tiga Hati 1. Kemampuan Membuka Pelajaran 2. Sikap Guru Dalam Proses 3. Penguasaan Bahan (materi) 4. Kegiatan Mengajar (PBM) 5. Kemampuan Menggunakan 6. Evaluasi 7. Kemampuan Menutup Kegiatan 8. Tindak Lanjut/Follow up Rata-rata 3,60 1,20 2,60 2,46 Baik 3,66 2,33 3,33 3,10 Baik 3,00 1,50 3,00 2,50 Baik 2,00 1,75 2,25 2,00 Sedang 2,25 1,00 1,25 1,50 Sedang 3,33 1,00 1,33 1,88 Senang 3,33 1,00 1,70 2,01 Sedang 2,66 2,33 3,70 2,89 Baik 2,97 1,51 2,39 2,29 Sedang Pada Tabel 11 di atas rata-rata nilai pada hasil IPKG-2 guru biologi SMP Tiga Hati adalah 2,29 dengan kriteria sedang. Pada indikator sikap guru dalam proses dengan jumlah nilai tertinggi 3,10 atau pada kategori baik, karena guru dalam menjelaskan materi suara dan posisi mengajarnya sudah baik, sehingga materi yang disampaikan bisa dengan mudah dipahami oleh siswa proses belajar mengajar dikelas berjalan dengan baik. Nilai rata-rata yang terendah pada indikator

kemampuan menggunakan media adalah 1,50 pada kategori sedang, hal ini guru jarang menggunakan media karena keterbatasan sarana dan prasarana pendukung yang belum memadai sehingga tidak tersampaikan dengan baik. Sejalan dengan pendapat Agung (2015: 8) bahwa suasana yang menggunakan media tercipta sangat menyenangkan dan kondusif menyebabkan siswa menjadi lebih mudah memahami konsep-konsep yang diajarkan. Hasil IPKG-1 dan IPKG-2 guru biologi di SMP Se-Kecamatan kepenuhan hulu dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 7. Hasil IPKG-1 dan IPKG-2 dari seluruh sekolah N o 1 2 3 4 Nama sekolah IPKG-1 Penilaian IPK GRata-rata - 2 SMPN 2,78 1Kepenu 2,84 han Hulu 2,81 Baik SMPN 2 Kepenuh 2,81 2,79 an 2,80 Baik Hulu SMPN 3 3,26 Kepenuh 3,18 an Hulu 3.22 Baik SMP Tiga 2,29 2,65 Hati 2,47 Baik Jumlah 10,87 11,14 11 2,86 2,78 2,82 Baik Kesesuaian RPP dengan pelaksanaan guru biologi di SMP Se-Kecamatan kepenuhan hulu dengan nilai rata-rata sebesar 2,82 dengan kriteria baik. Nilai rata-rata tertinggi terdapat di SMPN 3 Kepenuhan Hulu sebesar 3,22 pada kategori baik, karena guru sudah memahami materimateri yang akan disampaikan sehingga bisa berjalan dengan baik sesuai dengan Rencana Pelaksanan yang telah disusunnya. Nilai rata-rata yang terendah terdapat di SMP Tiga Hati sebesar 2,47 dengan kriteria sedang, hal ini guru kurang paham dalam penyusun Rencana Pelaksanaan, kurangnya interaksi antara guru dan siswa dalam pelaksanaan dan sarana pendukung sebagai penunjang keaktifan belajar siswa sehingga hasil kurang maksimal. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat nili rata-rata IPKG-1 di SMPN se- Kecamatan Kepenuhan Hulu sebesar 2,86 dengan kriteria baik dan nilai IPKG-2 SMP se-kecamatan Kepenuhan Hulu sebesar 2,78 dengan kriteria baik. Dapat di simpulankan bahwa Ada Kesesuaian RPP dengan pelaksanaan guru biologi di SMP Se-Kecamatan kepenuhan hulu dengan jumlah nilai sebesar 2,82 dengan kriteria baik. Namun pada media di SMP se-kecamatan Kepenuhan Hulu masih kurang sesuai. Saran Berdasarkan penelitian dan kesimpulan di atas, peneliti menyarankan hendaklah para guru saling memberikan masukan tentang perencanaan dan pelaksanaan di kelas sehingga temuantemuan yang ditemukan dapat dicarikan solusinya untuk perkembangan yang jauh lebih baik untuk masa yang akan datang. Untuk peneliti selanjutnya disarankan penelitian serupa pada materi biologi yang lain untuk mengetahui kesesuaian RPP dengan pelaksanaan dengan kurikulum yang berlaku. DAFTAR PUSTAKA Agung. 2015. Rencana Pelaksanaan (RPP) Guru Bahasa Indonesia Tingkat SMP di Kota Malang. Jurnal Pendidikan Biologi 1(1): 1-11. Anderson, L.,W. dan D. R., Krathwohl. 2010. Kerangka Landasan untuk, Pengajaran dan asesmen. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Arsyad. A. 2006.. Jakarta: PT Raja Grafindo Persanda.. 2011.. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Bariah, L., Johanes, D. B. dan Yuni, S. R. 2014. Analisis Kesesuaian RPP dan Pelaksnaan Guru SMP N di Kabupaten Mojokerto pada sub Materi Fotosintesis dengan Kurikulum 2013. Jurnal BioEdu 3(3): 453-460. BSNP 2007. Standar Proses untuk Satuan pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. Londang, H. dan Nur, A. S. B. 2012. Analisis Kesesuaian antara Instrumen Evaluasi Formatif dengan Tujuan Biologi di SMP Watansoppeng. Jurnal Bionature 13(2): 120-126. Majid, A. 2011. Perencanaan Mengembangkan Standar Kompetensi guru. Bandung: Rosdakarya. Santoso. 2009. Pengaruh Inkuiri dan Kooperatif Terhadap Hasil Kognitif Biologi pada siswa SMA. Jurnal pendidikan Biologi 1(1): 342-348. Seniwati. 2015. Peningkatan aktivitas, sikap dan hasil belajar biologi melalui penerapan model inkuiri. Jurnal Nalar Pendidikan 3(1): 317-321. Sudrajat, A. 2008. Pelaksanaan SMP Kelas VII Bangun rejo. Jurnal Pendidikan MIPA 3(1): 1-12. Sugiarta. 2012. Pengaruh sikap guru terhadap pekerjaan dan pengalaman pendidikan dan pelatihan terhadap kompetensi professional guru olahraga SMPN se- Kabupaten Jepara. Jurnal JMP 1(3): 345-358. Muslich, M. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara. Pemerintah Republik Indonesia. 2013. Undangundang Republik Indonesia. 32 Tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah. 2013. Peraturan mentri pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Pendidikan Dasar dan Menengah. Rahmatullah dan Muhammad. 2011. Pengaruh Pemanfaatan Macromedia Flas Terhadap Hasil. Jurnal Edisi Khusus 1(1): 1-9. Ratnawati, Masjhudi dan Sarwono. 2014. Studi Tentang Pengembangn Program dan Pelaksanaan Biologi Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMA Se-kota Bayuwangi. Jurnal Ilmu pendidikan 20(1): 1-13.