Makanan Gorengan Pembawa Kanker?

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

I. PENDAHULUAN. produk yang praktis dan digemari adalah chicken nugget. Chicken nugget

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah umum yang biasa ditemui dalam peggunaan hasil protein

PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

Ubah Plastik Jadi Bahan Bakar

BAB I PENDAHULUAN I.1

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sayur-mayur adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan

Mitos dan Fakta Kolesterol

1 I PENDAHULUAN. Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Senyawa Kimia Paling Penting Dalam Kehidupan Manusia

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

Manfaat Ikan Mas Untuk Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. penambahan bahan-bahan lain. Bahkan fast food (makanan cepat saji) semakin

BAB I PENDAHULUAN. Gorengan adalah produk makanan yang diolah dengan cara menggoreng

Penderita Diabetes Pantang Makan Di Luar? Tenang, Ada Obat Herbal Diabetes Paling Ampuh

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi yang berkualitas dapat diwujudkan apabila makanan yang. kesadaran terhadap pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi maka selera terhadap produk teknologi pangan

BISNIS BEKATUL KAYA MANFAAT

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN TEMPE. Disusunoleh: Nama: Yulia Nur Isnaini Kelas : S1 TI 2I NIM :

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan yang banyak disukai masyarakat (Anonim, 2007).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :

KUESIONER PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU TENTANG KONSUMSI MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) MEDAN TAHUN /../..

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

I PENDAHULUAN. berlebihan dapat disinyalir menyebabkan penyakit jantung dan kanker. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. semua itu sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sayur-sayuran berupa bagian dari tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh

BAB 2 PRODUK DAN JASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

Perilaku Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara terhadap Pola Makan Vegetarian Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh adalah salah satu minuman terkenal di dunia, termasuk di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Manfaat Coklat bagi Kesehatan. Manfaat Coklat bagi Kesehatan

Apakah kehidupanku sehat? M a ri ki t a j a g a ke s e h at a n kel u a r g a k i t a!

TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

PENDAHULUAN. Pada dasarnya bahan pangan hasil pertanian seperti buah-buahan, umbiumbian

Written by Dr. Brotosari Saturday, 19 September :24 - Last Updated Sunday, 06 August :16

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fast food maupun health food yang popular di Amerika dan Eropa. Budaya makan

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SATUAN ACARA PENYULUHAN MENGENAI OBESITAS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar Air dan Aktivitas Air

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif sejak beberapa dasawarsa silam telah menjadi penyebab

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KUESIONER PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Bertambahnya populasi penduduk usia lanjut, perubahan gaya hidup terutama

BAB I PENDAHULUAN. gaya makanan junk food dan fast food yang tren di tengah masyarakat.

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

LAPORAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS. Bisnis Tempe Bakar

I. PENDAHULUAN. umur dewasa ke atas pada seluruh status sosial ekonomi dapat berdampak pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Akan tetapi, perubahan gaya hidup dan pola makan yang tak sehat akan

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma sel hati merupakan tumor ganas hati primer yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. ubi jalar merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan, salah satunya adalah pengamanan makanan dan minuman. Upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. kerusakan bila teroksidasi oleh udara dan suhu tinggi, demikian pula beta

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi

, 2015 PENGARUH SUHU DAN WAKTU PEMANASAN TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK DAN SIRUP MELON JINGGA

PENGARUH GORENGAN DAN INTENSITAS PENGGORENGAN TERHADAP KUALITAS MINYAK GORENG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

I PENDAHULUAN. Pada pendahuluan menjelaskan mengenai (1) Latar Belakang, (2)

Transkripsi:

01 Oct 2007 Makanan Gorengan Pembawa Kanker? Makanan yang digoreng atau populer disebut gorengan, ternyata bukan hanya meningkatkan kadar kolesterol darah serta menyebabkan terjadinya peningkatan risiko terkena stroke dan penyakit jantung koroner. Makanan gorengan juga menghasilkan zat pemicu kanker (karsinogenik) dengan nama akrilamida. Editted by. Dimyati Yusuf* Hampir setiap orang menyukai makanan gorengan, seperti kentang, pisang, ubi, tempe dan tahu goreng. Makanan jajanan ini makin sedap rasanya jika dikonsumsi saat masih dalam keadaan panas. Menemukannya pun amat gampang, mulai dari pinggir jalan hingga mal. Itu sebabnya kita kerap membawanya ke rumah, sebagai makanan ringan di sore hari, sambil minum kopi atau teh manis. Namun, kebiasaan menyantap makanan gorengan untuk sementara waktu harus kita kurangi atau paling tidak perlu diwaspadai. Sebab, kebiasaan ini mengandung risiko buruk bagi kesehatan. Eden Tareke dkk., peneliti dari jurusan kimia lingkungan Universitas Stockholm, Swedia, memaparkan hasil penelitiannya bertajuk Analysis of Acrylamide, a Carsinogen Formed in Heated Foodstuffs yang dimuat di majalah ilmiah Agricultural and Food Chemistry edisi Juli 2002. Masyarakat dunia pun gempar dibuatnya. Hasil penelitian yang didanai Dewan Riset Swedia untuk Lingkungan dan Ilmu Pertanian ini menunjukkan

bahwa makanan yang kaya karbohidrat, seperti kentang yang mengalami penggorengan, dapat merangsang pembentukan senyawa karsinogenik (pemicu kanker) bernama akrilamida. Hampir 100 jenis makanan gorengan yang lazim disantap manusia di jagad raya ini, antara lain rotirotian, biskuit, ikan, hingga daging, dinyatakan positif mengandung akrilamida. Makanan gorengan yang menjadi andalan restoran cepat saji (fast food) seperti keripik kentang (potato chip) dan kentang goreng (french fries) disebut-sebut sebagai yang paling buruk karena kandungan akrilamidanya lebih banyak. Lalu, patutkah kita menjadi panik dengan informasi yang membuat heboh ini, sehingga memantang segala jenis makanan gorengan, khususnya keripik kentang dan kentang goreng? Mengenal Akrilamida Akrilamida termasuk salah satu senyawa kimia berbahaya yang kini diduga memiliki potensi kuat sebagai mesin pemicu kanker. Penelitian terhadap tikus percobaan menunjukkan bahwa senyawa yang satu ini menimbulkan tumor, merusak DNA alias materi genetika, merusak saraf, mengganggu tingkat kesuburan, dan mengakibatkan keguguran. Secara umum sifat akrilamida (2- propenamide) adalah tidak berwarna dan tidak berbau dengan berat molekul 71. Senyawa ini berupa kristal putih, meleleh pada suhu 84,5 derajat Celcius, dan mendidih pada suhu 125 derajat. Senyawa yang larut dalam air, aseton dan etanolini, pada proses pembakaran menghasilkan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan, seperti amonia, karbonomoksida, dan nitrogen oksida (Friedman, 2003). Kini yang menjadi pertanyaan, berapa dosis minimum akrilamida yang bisa ditoleransi tubuh manusia? Hingga sekarang belum ada jawaban yang memuaskan untuk itu. Namun, masyarakat Uni Eropa dan organisasi kesehatan PBB (WHO) menetapkan standar maksimum akrilamida pada air minum 0,5 mikrogram per liter. Pada kadar itu, saluran pencernaan

mampu menyerap dan mengeluarkannya dari tubuh melalui urin dalam beberapa jam kemudian. Dosis tinggi akrilamida pernah dilakukan uji toksisitas. Hasil yang diperoleh adalah dosis antara 800-2.700 mikrogram per hari bagi orang dewasa merupakan yang terendah, tapi di sisi lain sudah mampu meningkatkan mutasi gen pada tikus percobaan. Proses Penggorengan Penelitian yang dilakukan Eden Tareke dkk. menemukan bahwa bahan pangan yang tidak mengalami proses penggorengan atau pemanggangan ternyata hanya mengandung senyawa akrilamida dalam jumlah yang amat sedikit, sehingga tak menimbulkan keraguan untuk menyantapnya. Demikian juga penelitian tidak menemukan adanya akrilamida pada produk pagan mentah dan makanan rebusan atau kukus. Sementara itu, kentang goreng mengandung senyawa akrilamida yang amat tinggi, yakni 2.500 mikrogram pada suhu penggorengan 220 derajat Celcius. Dengan kanduangan sebesar ini kita patut waspada. Jika setiap hari menyantap akrilamida yang berasal dari kentang goreng, lama kelamaan dalam tubuh kita akan terjadi penimbunan senyawa yang menimbulkan kanker. Dan pada suatu saat dapat memicu munculnya penyakit yang bisa mematikan manusia itu. Barangkali, kini ada pertanyaan yang mengganjal dalam benak kita, mengapa makanan rebus atau kukus tidak mengandung senyawa akrilamida, tapi dalam makanan gorengan jumlahnya banyak? Hingga sekarang untuk soal yang sulit ini belum ada jawaban yang memuaskan. Namun, peneliti dari Swedia itu menjelaskan bahwa hadirnya senyawa akrilamida pada makanan gorengan di picu oleh proses penggorengan itu sendiri. Penggorengan dengan suhu yang relatif tinggi, sekitar 190 derajat Celcius (seperti lazimnya suhu penggorengan dalam minyak), dapat menyebabkan senyawa karbohidrat pada kentang terurai atau terlepas. Menurut penelitian itu, sebagian karbohidrat yang terlepas kemudian ditangkap atau bereaksi dengan asam amino, senyawa penyusun protein, hingga terbentuklah akrilamida. Mekanisme ini secara umum biasa terjadi pada proses memasak. Sebab, asam amino dan gula dapat bereaksi lewat apa yang dikenal

dalam bahasa kimia pangan sebagai reaksi Maillard. Imbangi dengan buah dan sayur Ada ungkapan lama menyebutkan lebih baik mencegah daripada mengobati. Jika sudah tahu bahwa suatu jenis makanan dapat menyebabkan penyakit kanker, lebih baik tak usah dikonsumsi secara berlebihan. Namun, jalan keluar yang paling baik adalah dengan membuat sendiri makanan gorengan di rumah, sehingga kita bisa melakukan beberapa tindakan pencegahan guna mengurangi terbentuknya senyawa karsinogenik. Misalnya, kita bisa menggunakan suhu penggorengan yang lebih rendah dengan api kecil. Sebab, tinggi rendahnya suhu berpengaruh terhadap jumlah senyawa akrilamida pada hasil gorengan. Kebiasaan buruk lain, yakni menggunakan minyak lebih dari tiga kali untuk menggoreng makanan, harus ditinggalkan. Bukti menunjukkan bahwa penyakit kanker muncul karena pola makan yang salah. Sekitar 40 persen lebih resiko kanker disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang tak benar, termasuk sembarangan mengonsumsi makanan gorengan. Satu hal yang patut disadari, sehat itu akan tiba-tiba menjadi begitu mahal ketika kita sudah jatuh sakit. Jika Anda terpaksa harus menyantap kentang goreng di restoran cepat saji misalnya karena enggan menolak ajakan baik teman lama, makanlah secukupnya dengan menghilangkan rasa khawatir bahwa besok sudah terserang kanker. Pada proses penggorengan, bahan makanan akan menyerap sebagian minyak goreng pada suhu sekitar 180-200 derajat Celcius. Kualitas makanan gorengan yang dihasilkan pun, sedikit banyak dipengaruhi kualitas minyak yang digunakan. Selama proses penggorengan, terjadi pengeluaran air dari bahan pangan yang menyebabkan proses hidrolisis pada minyak goreng, sehingga terbentuk senyawa radikal bebas yang karsinogenik. Cirinya,

minyak goreng warnanya cokelat kehitaman dan berbau tengik. Makanan gorengan yang sudah dituduh mengandung senyawa akrilamida pencetus kanker, hanyalah salah satu jenis dari beragam makanan yang harus kita waspadai. Persoalannya, di tengah zaman yang makin maju ini, kita kerap tak bisa menghindar dari jenis makanan yang berlimpah zat kimia, seperti pemanis dan pewarna sintesis. Lalu, apa jalan keluarnya? Jurus gizi yang tepat adalah meningkatkan frekuensi mengonsumsi buah dan sayur segar sampai lima kali dalam satu hari. Berbagai vitamin antioksidan yang bersemayam dalam makanan nabati ini amat bermanfaat bagi tubuh. Selain Itu pencegahan dengan mengkonsumsi Herbal seperti Kunir Putih dan Daun Dewa yang sarat dengan antioksidan juga bermanfaat memperkecil risiko terkena kanker. Sumber: Senior, Food Safety Reference, Sept 2007