PERAWATAN PERALATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI

dokumen-dokumen yang mirip
PERAWATAN PERALATAN PROSES SEMENTASI. Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif

PERAWATAN PERALATAN SISTEM MEKANIK UNIT SEMENT ASI. Tarmusid Pusat Teknologi Limbah Radoaktif, BATAN

PERAWATAN PERALATAN LlSTRIK (PENGENDALI) PROSES SEMENT ASI

PEMBUATAN CAMPURAN MATRIKS UNTUK SEMENTASI. Tri Salyo, Sarjono, Syarip Unus Pusat Teknologi Limbah Radioaf,tif, SATAN

PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TATA UDARA) Gatot Sumartono, Ade Suherman Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PERAWATAN PERALATAN PROSES EVAPORASI. Bambang Sugito Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN

PROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR SECARA EVAPORASI DAN SEMENTASI

PERAWATAN SISTEM ELEKTRIK BURNER UNIT INSENERASI. Sayogo Supriantoro Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS. Gatot Sumartono Pusat T eknologi Limbah Radioaktif, BAT AN

PERAWATAN UNIT KOMPAKSI. Sung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, SATAN

PENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF SEMI CAIR DENGAN CARA SEMENTASI

PEMELIHARAAN INSTALASI PENYIMPANAN LlMBAH RADIOAKTIF TAHUN 2006

OPTIMALISASI DAN MODIFIKASI FASILITAS IPLR

UNJUK KERJA POMPA SIRKULASI SEBAGAI PENUNJANG OPERASI CHILLED WATER SYSTEM TAHUN Maryudi, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT TATA UDARA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PERAWATAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Purwantara Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR

PENGOPERASIAN SERVICE & DOMESTIC WATER SYSTEM SEBAGAI PENUNJANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN PENAMBAHAN AIR PADA SISTEM PENYEDIA MEDIA DAN ENERGI

Sri Maryanto, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN

PENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

PENGOPERASIAN SISTEM AIR ElEBAS MINERAL SEBAGAI PENUNJANG PENGOLAHAN LlMBAH RADIOAKTIF. Sri Maryanto Pusat Teknologi Limbah RAdioaktif, BATAN

PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR. Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

KARAKTERISASI LlMBAH HASIL SEMENTASI. Siswanto Hadi, Mardini, Suparno Pusat Teknologi Umbah Radioa~,tif, BATAN

UNJUK KERJA SISTEM TATA UDARA UNTUK MENUNJANG OPERASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

IDENTIFIKASI KERUSAKAN BARREL LIFTING DEVICE DAN BARREL DOUBLE LID HOTCELL 001/102 DI IRM

PERAWATAN UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF. Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

TEKNOLOGI PROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT SECARA INSENERASI DAN KOMPAKSI TAHUN 2012

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012

PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF HEPA FILTER MENGGUNAKAN METODE REDUKSI VOLUME DAN IMOBILISASI DENGAN MATRIK SEMEN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PENGOPERASIAN COOLING WATER SYSTEM UNTUK PENURUNAN TEMPERATUR MEDIA PENDINGIN EVAPORATOR. Ahmad Nurjana Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN PERAWATAN INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN TENTANG KETENTUAN PERAWATAN INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melancaran suatu proses produksi, perusahaan perlu melakukan

telah aus 3) Penggantian Komponen {Discard Task) dan Intervalnya Pekerjaan Penggantian

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF HEPA FILTER MENGGUNAKAN METODE REDUKSI VOLUME DAN IMOBILISASI DENGAN MATRIK SEMEN

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT AKTIVITAS RENDAH TERKONTAMINASI AKTINIDA DENGAN METODE REDUKSI VOLUME

SAM PEL LlMBAH UNTUK ANALISIS DI LABORA TORIUM

OPTIMALISASI PENGOPERASIAN SISTEM PENYEDIA MEDIA & ENERGI. Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

BAB IV. Sistem Perbaikan dan Perawatan. Motor Hoist Crane

Perawatan Ac Kantor Kcj, Dipo Depok, Stasiun, Griyakarya, Poskes, dan PPK Lintas Jabodetabek

Cindy Puspita Sari / 4ID01

SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PREVENTIVE MAINTENANCE

Analisa Kebocoran Silinder Hidrolik pada Mesin Gravity Casting di Industri Manufaktur

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak

MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING

Perawatan Ac Kantor Kcj, Dipo Depok, Stasiun, Griyakarya, Poskes, dan PPK Lintas Jabodetabek

: ALDI MAULANA NPM : JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI PEMBIMBING : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi (preventive

LABORATORIUM PILOT PLAN SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL

BAB II LANDASAN TEORI

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:

BAB II LANDASAN TEORI

BUKU PANDUAN Portable MZ 07-25, WZ 10-25

PEMELIHARAAN SISTEM PENDINGIN PRIMER JE 01 DI REAKTOR GA. SIWABESSY

BAB III PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN

MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

Tabel I-1 Aktivitas operasional Alat Berat CV Kurnia Gemilang. Jenis Pekerjaan. Komatsu Type PC Sumber : CV Kurnia Gemilang

CORRECTIVE MAINTENANCE

MAKALAH PNEUMATIK HIDROLIK ( PH ) Forklift

BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III AKTIFITAS MINGGUAN KERJA PRAKTEK Minggu Pertama ( 18 Agustus - 22 Agustus 2015 )

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG MANAJEMEN PENUAAN INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR

3. BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

OPTIMASI DAN REVISI KANAL HUBUNG - INSTALASI PENYIMPANAN SEMENTARA BAHAN BAKAR BEKAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)

BAB IV METODE PEMBUATAN ALAT

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI

BAB II LANDASAN TEORI. dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan suatu peralatan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi.

Transkripsi:

ABSTRAK PERAWATAN PERALATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif-BATAN PERAWATAN PERALATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI. Pada Tahun Anggaran 2012 telah dilakukan perawatan peralatan mekanik Unit Sementasi yang meliputi perawatan fisik, peran dan penggantian suku cadang mekanik serta penyusunan program perawatan peralatan mekanik Unit Sementasi. Perawatan peralatan ini bertujuan untuk memaksimalkan kemampuan peralatan mekanik Unit Sementasi yang telah beroperasi cukup lama sehingga proses imobilisasi limbah cair dan semi cair dapat berjalan lancar. Perawatan dilakukan dengan cara preventif dan korektif yaitu pemeriksaan fisik secara langsung (visual dan menggunakan alat ukur bantu), pemanasan berkala, penggantian spare part dan peran. Hasil yang diperoleh berupa program perawatan berkala terhadap 28 kelompok peralatan mekanik, pembersihan fisik alat, penggantian dan penambahan pelumas, peran, penggantian spare part dan pemanasan peralatan berkala. Dari hasil perawatan peralatan mekanik unit sementasi tersebut telah berhasil melakukan proses imobilisasi limbah semi cair (sludge) sebanyak 6 shell beton 950 liter dengan lancar. Kata kunci : perawatan, peralatan mekanik, sementasi ABSTRACT MECHANICAL EQUIPMENT MAINTENANCE UNIT CEMENTATION. In Fiscal Year 2012 has been taken care of mechanical equipment Cementation Unit that includes physical care, repair and replacement of mechanical parts and mechanical equipment maintenance programming Cementation Unit. Maintenance equipment is intended to maximize the ability of mechanical equipment Cementation Unit that has operated long enough for the immobilization of liquid and semi-liquid waste can run smoothly. Treatment is done by preventive and corrective namely direct physical examination (visual aids and using a measuring instrument), periodic operation, replacement of spare parts and repairs. The results obtained in the form of a regular maintenance program to the 28 groups of mechanical equipment, physical cleaning tools, replacing or adding lubricants, repair, replacement spare parts and operation equipment regularly. From the results of mechanical equipment maintenance cementation unit has managed to make the process of immobilization semi liquid waste (sludge) as 6 950 liters of concrete shell smoothly. Keywords: maintenance, mechanical equipment, cementation PENDAHULUAN Unit Sementasi sebagai bagian dari Sub Bidang Pengolahan Limbah Cair (PLC) Bidang Pengolahan Limbah (BPL) Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) merupakan salah satu unit penting dalam rangkaian pengelolaan limbah radioaktif khususnya pada pengolahan limbah radioaktif cair dan semi cair serta penyediaan material semen pasir kering untuk kegiatan imobilisasi pada unit lain. Hal ini karena Unit Sementasi merupakan proses terakhir dari rangkaian pengolahan limbah radioaktif cair dan semi cair. Proses pengolahan limbah cair dan semi cair yang lebih dikenal dengan istilah proses imobilisasi merupakan proses pengungkungan limbah radioaktif cair atau semi cair dengan cara mencampurkan material kering berupa pasir dan semen 543

serta aditif kedalam shell 950 liter yang telah diisi oleh limbah radioaktif cair atau semi cair dengan volume tertentu ( limbah resin = 266 liter, limbah konsentrat 235 liter). [1,2,3] Untuk memperoleh tingkat homogen yang diinginkan, dilakukan pengadukan menggunakan pengaduk statis yang terdapat di ruang proses (hot cell) R 4.0.01. Seluruh kegiatan proses pengolahan limbah dapat dikendalikan melalui panel pengendali proses sementasi yang terdapat di ruang R 2.0.06. Pengendalian proses secara garis besar dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok panel pengendali yaitu Panel I 33008, I 33009 dan I 33010. Panel I 33008 berfungsi sebagai panel pengendali untuk kegiatan penerimaan, pengiriman dan penakaran limbah cair atau semi cair. Panel I 33009 berfungsi sebagai pengendali proses homogenisasi. Panel I 33010 berfungsi sebagai pengendali pengiriman material kering yang terdiri dari pasir, semen dan aditif. [4] Panel pengendali ini berfungsi untuk mengendalikan motor, sistem pneumatic dan hidrolik sebagai penggerak peralatan mekanik yang berada di Unit Sementasi. Motor digunakan untuk menggerakan peralatan mekanik seperti screw conveyor, mixer, tool holder, trolley, exhaust fan, pompa dan stirrer. Pneumatik digunakan untuk menggerakan valve dan piston pendorong diptray, sedangkan hidrolik digunakan untuk menggerakan valve pada mixer. Dalam pelaksanaannya peralatan mekanik secara tidak langsung saling berhubungan satu sama lainnya. Apabila terjadi kegagalan pada salah satu peralatan mekanik tersebut maka proses pengolahan limbah konsentrat dan semi cair akan terganggu. Untuk itu perlu kegiatan yang mampu menjaga kondisi peralatan mekanik tersebut dalam keadaan prima. Program perawatan berkala menjadi satu pilihan yang tepat mengingat kondisi peralatan proses sementasi yang relatif telah memiliki masa operasi yang lama. Tujuan dari kegiatan perawatan peralatan mekanik Unit Sementasi adalah memperoleh kondisi peralatan mekanik yang maksimal dengan pertimbangan masa operasi peralatan yang sudah lama sehingga proses imobilisasi limbah radioaktif cair dan semi cair pada Unit Sementasi dapat dilaksanakan dengan lancar. DASAR TEORI Kegiatan perawatan mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai pendukung beroperasinya sistem sesuai yang dikehendaki serta dapat meminimalkan biaya atau kerugian kerugian yang ditimbulkan karena adanya kerusakan peralatan. Perawatan dapat dibagi menjadi beberapa macam, tergantung dari dasar yang dipakai untuk menggolongkannya, tetapi pada dasarnya terdapat dua kegiatan pokok dalam perawatan yaitu perawatan preventif yang dimaksud untuk menjaga keadaan peralatan sebelum peralatan itu rusak dan perawatan korektif yang dimaksud untuk memperi peralatan yang rusak. [5] 1. Perawatan preventif Perawatan pencegahan (preventive maintenance) merupakan pencegahan sistematis, penjadwalan berkala dengan interval tetap, dan melaksanakan pembersihan, pelumasan, serta peran mesin atau system dengan dan tepat waktu. Kegiatan ini dilakukan untuk mencgah timbulnya kerusakan dan menemukan kondisi yang dapat menyebabkan sistem mengalami kerusakan pada 544

saat dipergunakan dalam proses produksi. Dalam pelaksanaanya, kegiatan perawatan pencegahan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu: Perawatan rutin (Routine Maintenance), kegiatan perawatan yang dilakukan secara rutin, misalnya setiap hari. Perawatan berkala (Periodic Maintenance), kegiatan perawatan yang dilakukan secara berkala dan dalam jagka waktu tertentu, misalnya setiap satu minggu sekali, hingga satu tahun sekali. Perawatan ini dapat dilakukan berdasarkan lamanya jam kerja mesin. 2. Perawatan korektif Perawatan peran (corrective maintenance) merupakan kegiatan yang dilakukan setelah komponen benar-benar telah mengalami kerusakan sehingga tidak dapat beroperasi. Kerusakan komponen ini biasanya akan ditandai dengan ditemukannya produk yang dihasilkan tidak sedikit mengalami kecacatan. Tujuan dari perawatan adalah untuk menjaga serta mempertahankan kelangsungan operasional dan kinerja system agar produksi dapat berjalan tanpa hambatan. Jika suatu sistem mengalami kerusakan maka akan memerlukan perawatan peran. TATA KERJA Bahan, peralatan dan waktu pelaksanaan Bahan yang digunakan terdiri cairan pembersih karat, pelumas, oli, grease, seal tape, selang hidrolik, selang pneumatik, majun dan lain-lain. Alat yang digunakan berupa toolkit mekanik, pompa oli atau grease, Tacometer, Alat ukur kebisingan, Alat ukur getaran, tang ampere, multi tester dan lain-lain. Kegiatan dilakukan pada Unit Sementasi Bidang Pengolahan Limbah Pusat Teknologi Limbah Radioaktif BATAN tahun anggaran 2012. Metode Perawatan peralatan mekanik menggunakan metode perawatan preventif dan korektif. Perawatan preventif dilakukan dengan cara pembersihan, pemeriksaan fisik secara langsung (visual dan menggunakan alat ukur), pemanasan berkala serta penggantian dan penambahan pelumas. Sedangkan untuk perawatan korektif dilakukan dengan cara penggantian spare part dan peran. Apabila diperlukan maka dapat juga dilakukan modifikasi peralatan proses agar lebih menunjang kelancaran proses imobilisasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahun anggaran 2012 telah dilakukan perawatan peralatan mekanik Unit Sementasi terhadap 28 (dua puluh delapan) unit peralatan mekanik. Perawatan dilakukan oleh Tim Pemeliharaan yang beranggotakan petugas perawatan dari Sub Bidang Pengolahan Limbah Cair Bidang Pengolahan Limbah (BPL) dan petugas perawatan dari Bidang Operasi Sarana Penunjang (BOSP). Hasil yang diperoleh dari kegiatan perawatan tersebut adalah : 545

Hasil Perawatan Preventif Pelaksanaan perawatan preventif dilakukan terhadap 16 (enam belas) peralatan proses Unit Sementasi. Kegiatan perawatan ini meliputi pembersihan peralatan dari debu dan kotoran menggunakan majun dan cairan pembersih. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan fisik peralatan, pemberian pelumas berupa oli atau grease serta dilakukan pengoperasian pemanasan secara individual dan berkala. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara visual langsung maupun dengan bantuan instrumen seperti terlihat pada Gambar 1 dan 2. Gambar 1. Pengukuran Ampere motor screw dalam perawatan preventif Pengukuran ini dilakukan untuk memperoleh data motor penggerak berupa tegangan antar fasa (volt), arus (ampere), putaran (rpm), suhu ( o C) dan kebisingan (db). Dari data tersebut dilakukan perbandingan dengan data pada saat motor penggerak tersebut masih dalam kondisi baru. Dari hasil perbandingan tersebut akan diketahui bahwa apakah data yang diperoleh mengalami penyimpangan atau perbedaan yang signifikan sehingga perlu dilakukan langkah preventif. 546

Gambar 2. Pengukuran putaran dan kebisingan Motor Screw Hasil pelaksanaan perawatan preventif ditunjukan dalam Tabel I.1 sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Perawatan Preventif NO PEMERIKSAAN KONDISI AKHIR KETERANGAN 1 Crane T.33105 R 1.3.01 Berfungsi 2 Crane T.33203 R 3.0.03 Berfungsi 3 Exhaust Fan R 1.3.01 Berfungsi 4 Exhaust Fan R 1.2.01 Berfungsi 5 Dust Colector Silo Semen 6 Exhaust C. 33109 7 Exhaust C. 33110 8 Screw T.33101 Silo Semen 9 Screw T.33102 Silo Aditif 10 Screw T.33103 Silo Pasir 11 Lid lifting T.33205 12 Tool Holder M.33304 13 Mixer M.33106 berfungsi 14 Diptray.1 15 Pintu Hot Cell Ruang 4.0.01 16 Pintu Ruang 3.0.03 Perawatan dilakukan dengan cara pembersihan, pemeriksaan fisik, pelumasan dan pengoperasian individual (pemanasan) 547

Dari Tabel 1 diatas diketahui bahwa peralatan Unit Sementasi yang telah dilakukan perawatan secara preventif didominasi oleh peralatan exhaust fan dan dust colector (5 unit peralatan), kemudian peralatan Screw (3 unit peralatan), Crane dan pintu ( masing-masing 2 unit peralatan), dan selanjutnya Lid lifting, Tool Holder, Mixer, Diptray ( masing-masing 1 unit peralatan). Perawatan Korektif Pelaksanaan perawatan korektif dilakukan terhadap 12 (dua belas) peralatan proses Unit Sementasi. Kegiatan perawatan ini meliputi kegiatan peran dan penggantian spare part serta dilakukan pengoperasian uji fungsi secara individual dan berkala. Perawatan dilakukan oleh Tim Pemeliharaan yang beranggotakan petugas perawatan dari Sub Bidang Pengolahan Limbah Cair Bidang Pengolahan Limbah (BPL), petugas perawatan dari Bidang Operasi Sarana Penunjang (BOSP) dan pihak ketiga (rekanan). Hasil pelaksanaan perawatan preventif ditunjukan dalam Tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2. Hasil Perawatan Korektif NO PEMERIKSAAN 1 Pneumatic Valve V33101 Silo Semen 2 Pneumatic Valve V33102 Silo Aditif 3 Pneumatic Valve V33103 Silo Pasir 4 Pneumatic Valve V33104 Silo Penimbangan Semen/Aditif 5 Pneumatic Valve V33105 Silo Penimbangan Pasir 6 Penggetar/Pneumatic Vibrator Silo Penimbangan Semen/Aditif 7 Penggetar/ Pneumatic Vibrator Silo Penimbangan Pasir 8 Hidroulik Valve V33107 dan V33108 KONDISI AKHIR berfungsi berfungsi berfungsi berfungsi berfungsi, KETERANGAN Perawatan dengan cara melepas valve dan membersihkan dari metrial yang menempel serta memberi pelumas Dilakukan perawatan dengan cara melepas valve distributor dan membersihkan dari semen serta memberi pelumas. Masih terdapat sedikit kebocoran, perlu dilakukan penggantian spare part. Telah dilakukan perawatan dengan cara penambahan oli pada sistem hidrolic, perlu dilakukan peran agar tidak ada oli yang menetes 548

NO PEMERIKSAAN 9 Pipa Outlet sistem pendingin pompa konsentrat P.33021 dan P. 33022 KONDISI AKHIR KETERANGAN Peran dilakukan dengan cara mengganti pipa karena pipa outlet tersumbat oleh korosi. Peran dilakukan oleh pihak ketiga 10 Pengangkat shell beton Peran dilakukan dengan cara mengganti bearing, pengelasan penahan kunci dan pengecatan. Peran dilakukan oleh pihak ketiga 11 Diptray 2 Peran dilakukan dengan cara meluruskan garpu penahan tray yang bengkok akibat benturan dengan tool holder, dan dilakukan penyetingan terhadap laju alir udara tekan pada inlet dan outlet piston diptray 12 Timbangan Material Tidak Penunjukan nilai timbangan masih menyimpang dan belum terkalibrasi Dari Tabel 2 diatas diketahui bahwa peralatan Unit Sementasi yang telah dilakukan perawatan korektif didominasi oleh peralatan pneumatik berupa valve dan vibrator. Perawatan korektif lainnya berupa peran pada pipa pendingin pompa dan pengangkat shell beton dilakukan dengan bantuan pihak ketiga (rekanan). Hal ini dilakukan karena keterbatasan kemampuan petugas dan tidak tersedianya spare part. Hasil lain yang diperoleh dari perawatan korektif adalah peran timbangan material semen pasir namun karena keterkendala pada anggaran maka belum dilakukan tindakan lanjutan berupa kalibrasi penunjukan timbangan analog dan digital. 549

Peran Pipa Outlet sistem pendingin pompa konsentrat P.33021 dan P.33022 dilakukan dengan cara mengganti pipa karena pipa outlet tersumbat oleh korosi. Peran dilakukan oleh pihak ketiga dan hasilnya seperti terlihat dalam gambar 3 berikut : Gambar 3. Peran Pipa Pendingin dan Mekanikal seal P33021 dan P 33022 Peran Pengangkat shell beton dilakukan dengan cara mengganti bearing, pengelasan penahan kunci dan pengecatan. Peran dilakukan oleh pihak ketiga seperti terlihat dalam gambar 4 sebagai berikut : Gambar 4. Peran dan Pengecatan Pengangkat Shell Beton 550

KESIMPULAN Pembuatan rencana kegiatan perawatan peralatan mekanik Unit Sementasi sangat membantu dalam mendeteksi awal kondisi peralatan mekanik unit sehingga dapat mengambil langkah langkah pencegahan mengingat usia peralatan yang sudah cukup lama sehingga kondisi peralatan dapat tetap terjaga. Perawatan peralatan mekanik unit Unit Sementasi berhasil memaksimalkan peralatan yang ada sehingga dapat melakukan proses imobilisasi limbah radioaktif sebanyak 6 shell 950 liter dengan kondisi relatif lancar. SARAN Ketersediaan anggaran untuk perawatan agar memadahi karena sangat menunjang tercapainya hasil yang maksimal dari perawatan tersebut. DAFTAR PUSTAKA [1]. BATAN-TECHNICATOME, System Note, Solid, Semi Liquid, Liquid Waste Treatment, WSPG 330 NSN 9001, 1986 [2]. P2PLR-BATAN, Prosedur Tetap Unit Sementasi, revisi I 2003 [3]. P2PLR-BATAN, Petunjuk Pelaksanaan Unit Sementasi, revisi I 2003 [4]. P2PLR-BATAN, Laporan Analisa Kecelakaan, revisi IV 2000 [5]. ANONIM, Prosedur Pemeliharaan dan Perawatan Sarana/ Prasarana IPLR, PTLR- Batan, 2009 551

LAMPIRAN I PROGRAM PERAWATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI TAHUN 2012 SUB BIDANG PENGOLAHAN LIMBAH CAIR BIDANG PENGOLAHAN LIMBAH No. Nama Alat Tindakan Perawatan Selang Waktu Perawatan Rencana Realisasi Tindakan yang harus diambil (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Tangki Konsentrat R 33001 Tahunan Tahunan pembersihan, pemeriksaan fisik 2. Tangki Resin R 33002 Tahunan Tahunan pembersihan, pemeriksaan fisik 3. 4. 5. 6. Tangki Penakar Konsentrat R 33003 Tangki Penakar Resin R 33004 Tangki Asam R 33005 Tangki Soda R 33006 Kondisi Akhir Tahunan Tahunan pembersihan, pemeriksaan fisik Tahunan Tahunan pembersihan, pemeriksaan fisik Tahunan Tahunan pembersihan, pemeriksaan fisik Tahunan Tahunan pembersihan, pemeriksaan fisik Keterangan 552

No. Nama Alat Tindakan Perawatan Selang Waktu Perawatan Rencana Realisasi Tindakan yang harus diambil (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 7. 8. Tangki Reagent R 33007 Silo Semen R 33101 9. Silo Aditif R 33102 10. Silo Pasir R 33103 11. 12. 13. 14. 15. Screw Silo Semen T 33101 Screw Silo Aditif T 33102 Screw Silo Pasir T 33103 Screw Hopper T 33104 Tangki Penimbang R 33105 (motor dan screw) (motor dan screw) (motor dan screw) (motor dan screw) Kondisi Akhir Tahunan Tahunan pembersihan, pemeriksaan fisik Tahunan Tahunan pembersihan, pemeriksaan fisik Tahunan Tahunan pembersihan, pemeriksaan fisik Tahunan Tahunan Pemeriksaan sistem listrik (pengendali) Pemeriksaan sistem listrik (pengendali) Keterangan 553

No. Nama Alat Tindakan Perawatan 16. Selang Waktu Perawatan Rencana Realisasi Tindakan yang harus diambil (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Tangki Penimbang R Pemeriksaan sistem listrik 33106 (pengendali) 17. 18. Tangki Pencampur (mixer) XM33106 Tangki Intermediet R 33107 Pemeriksaan sistem listrik (pengendali) Pemeriksaan sistem listrik (pengendali) 19. Valve Pneumatik - V33002 - V33003 - V33006 - V33008 - V33035 - V33036 - V33041 pembersihan, - V33058 pemeriksaan fisik, - V33101 - V33105 - V33106 - V33109 - V33110 - V33111 Kondisi Akhir Keterangan 554

No. Nama Alat Tindakan Perawatan Selang Waktu Perawatan Rencana Realisasi Tindakan yang harus diambil Kondisi Akhir Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 20. Valve Hidrolik - V33107 pembersihan, pemeriksaan fisik, - V33108 pembersihan, pemeriksaan fisik, 21 Exhaust fan - C 33109 Motor XM 33109, filter - C 33110 Motor XM 33110, filter - Ruangan 1.2.01 Motor dan instalasi - Ruangan 1.3.01 Motor dan instalasi - Silo Semen Instalasi Motor dan filter - Mixer dan hopper Instalasi Motor dan filter 23. Trolley - rotation shell XM 33206 - translation trolley XM 33207 24. Alat Pengangkat Tutup XM 33202 25. Alat Pengaduk XM 33304 555

No. Nama Alat Tindakan Perawatan Selang Waktu Perawatan Rencana Realisasi Tindakan yang harus diambil (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Pintu Shielding R 26. Motor penggerak 4.0.01 individual (pemanasan 27. Diptray 1 28. Diptray 2 Pneumatic Distributor dan piston Pneumatic Distributor dan piston individual (pemanasan individual (pemanasan Kondisi Akhir Keterangan Catatan : - Kegiatan Perawatan diatas dapat juga dilakukan dalam kondisi tertentu seperti preparasi peralatan proses sebelum imobilisasi dan pengujian setelah peran - Kegiatan perawatan pemanasan alat dilakukan setiap minggu terhadap peralatan yang dapat dioperasikan secara individual 556