BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan. Menurut Mangkunegara (2005) manajemen adalah suatu

KEPRIBADIAN DAN NILAI. Mohd. Kurniawan. DP Bahan ajar 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Karyawan Pada CV. Zavatex Surabaya oleh Maisaroh (2008) mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam psikologi disebut dengan kepribadian. Kepribadian merupakan aspek psikologi. yang penting dalam menentukan perilaku individu.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Feist (2010:134) kajian mengenai sifat manusia pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (human resource) guna menjalankan fungsinya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul dari perubahan konteks sosio-ekonomi, politik dan budaya. Konteks ini

BAB V PENUTUP. 1. Seluruh faktor faktor kepribadian berpengaruh signifikan terhadap stres

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. rapuh saat sumber daya yang dimilikinya tidak memiiki visi yang sama dalam

PERSONALITY AND EMOTIONAL. By Syafrizal Chan

PERILAKU ORGANISASI. Sikap dan Kepuasan Kerja. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN S1.

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara Indonesia adalah. pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Andika, 2012).

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN, DAN IMPLIKASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. tahun 1996 yang merupakan ahli teori pembelajaran sosial. Locus of control dapat

BAB I KEPRIBADIAN. Keseluruhan cara dimana seorang individu bereaksi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel komitmen, dan

BAB I PENDAHULUAN. ini bisa dilihat dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok

menjadi bagian dari kelompoknya dengan mengikuti norma-norma yang telah

2. TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Definisi Stres Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. psikologis seseorang. Definisi kepribadian yang paling sering digunakan dibuat

Mengapa tim menjadi begitu penting?

Pertemuan ke-2 Nova Yanti Maleha, SE., MM

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan hasil dari kegiatan yang dilaksanakan. Kinerja timbul

BAB I PENDAHULUAN. kerugian terjadi ketika dua belah pihak yang terlibat tidak dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dimana individu memperoleh ilmu mengenai kepemimpinan yang di

Kepribadian, Emosi & Persepsi

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-3

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. merupakan jumlah total cara-cara di mana seorang individu beraksi atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEMIMPIN TIM PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masa beralihnya pandangan egosentrisme menjadi sikap yang empati. Menurut Havighurst

TRAIT FACTOR THEORY EYSENCK, CATTELL, GOLDBERG. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut akan terus-menerus mendorong manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat merealisasikan dan mewujudkan suatu tujuan pendidikan nasional. Perguruan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

Kebijakan dan Praktek SDM. Struktur dan Desain organisasi. Kepemimpinan. Struktur kelompok. Kekuasaan dan politik. Persepsi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Berpikir dan Konseptual Penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TUGAS MATA KULIAH PERILAKU ORGANISASI : RINGKAS MATERI DIBAWAH INI DI KERTAS DOBEL FOLIO DENGAN TULISAN TANGAN.

RESUME PERILAKU DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI UNTUK UTS

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja sebagai customer service. Customer service ini berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesejahteraan Psikologis. Ryff (1989) mendefinisikan kesejahteraan psikologis adalah sebuah kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia dinilai masih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subjective well-being

BAB II URAIAN TEORITIS. Sumbayak (2009) dengan judul skripsi Pengaruh Tipe Kepribadian Big Five

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial,

Data Diri TES DISC. M L Baik hati, berhati lembut, manis M L Pintar memperngaruhi orang lain, meyakinkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Konsep tentang Locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dengan transisi adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

organisasi tersebut berasal, dan apakah budaya organisasi tersebut dapat diatur, kesemuanya akan dibicarakan pada halaman berikut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan efektivitas kinerja organisasi. Kepemimpinan seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang dilahirkan dalam sebuah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Ainun Mardiah Lubis (2009) dengan judul Pengaruh

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

DESAIN ORGANISASI. Oleh: Retno Dayu Wardhani. BDK Cimahi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak tumbuh dan berkembang di bawah asuhan orang tua. Melalui orang tua,

PERSEPSI, NILAI DAN SIKAP. DRA. SUMARNI P., Msi

PENGANTAR MANAJEMEN Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Viraguna Bagoes Oka, M Finc Dharma Iswara Bagoes Oka, M Finc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Wade dan Tavris (2007: 194) menyebutkan bahwa kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yang efektif (Yukl, 2010). Tidak ada organisasi yang mampu berdiri tanpa adanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini setiap individu pasti pernah mengalami

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. 2010:523) menyatakan bahwa self efficacy mempengaruhi pilihan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. sebagai contoh kasus tawuran (metro.sindonews.com, 25/11/2016) yang terjadi. dengan pedang panjang dan juga melempar batu.

ETIKA-NORMATIF KERJASAMA TEAM (TEAMWORK)

BAB I PENDAHULUAN. atau keterampilan, disiplin dan sikap mental para pekerjaannya pada tiap-tiap tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap perusahaan baik perusahaan industri dan jasa, sumber daya manusia

TI-3252: Perancangan Organisasi LINGKUNGAN (MATERI)

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Sikap 1. Pengertian Sikap Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap objek, individu, atau peristiwa, (Stephen dan Timothy, 2008:92). Hal ini mencerminkan tentang perasaan seseorang tentang sesuatu. Ada 3 (tiga) komponen utama dari sikap, antara lain: 1. Kognitif atau evaluasi Kognitif atau evaluasi adalah segmen opini atau keyakinan dari sikap, yang menentukan tingkatan untuk bagian yang lebih penting dari sebuah sikap. 2. Afektif atau perasaan, Perasaan adalah segmen emosional atau perasaaan dari sebuah sikap, yang menimbukan hasil akhir perilaku. 3. Perilaku atau tindakan Perilaku atau tindakan adalah sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap sesuatu atau seseorang. Menurut Muchlas (2005:151) sikap (attitudes) ialah sesuatu yang kompleks, yang dapat didefinisikan sebagai pernyatan-pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, atau penilaian mengenai

objek, manusia, atau peristiwa-peristiwa. Sebahagian sikap terbentuk melalui proses belajar sosial yang diperoleh dari orang lain. 2. Pembentukan Sikap Proses pembentukan sikap berlangsung secara bertahap, dimulai dari proses belajar. Proses belajar ini dapat terjadi karena pengalaman-pengalaman pribadi seseorang dengan objek tertentu, seperti orang, benda atau peristiwa, dengan cara menghubungkan objek tersebut dengan pengalaman-pengalaman lain dimana seseorang telah memiliki sikap tertentu terhadap pengalaman itu atau melalui proses belajar sosial dengan orang lain. Ada 3 (tiga) komponen pembentukan sikap, antara lain: 1. Pengalaman pribadi Pengalaman pribadi diperoleh dari pembentukan sikap dengan melakukan kontak langsung dengan objeknya. 2. Asosiasi Asosiasi merupakan pemindahan sebahagian atau seluruh sikap terhadap objek lama menuju kepada objek baru, dan akan membentuk sikap yang baru. 3. Proses belajar sosial Sumber pembentukan sikap yang umumnya terjadi dan kuat sifatnya adalah proses belajar sosial. Kerap kali pembentukan sikap terjadi pada objek-objek yang belum pernah dialami secara langsung. Proses belajar sosial tidak hanya mempengaruhi kepercayaan seseorang,

tetapi juga mempengaruhi reaksi-reaksi efektif dan kecenderungan perilaku seseorang. 3. Tipe Sikap Ada 3 (tiga) tipikal sikap seseorang, antara lain: (Ardana, 2009: 22) 1. Kepuasan kerja, seseorang yang mempunyai tingkat kepuasan kerja yang tinggi akan cenderung menunjukkan sikap positif terhadap pekerjaan, demikian sebaliknya. 2. Keterlibatan kerja, sampai sejauh mana seseorang memihak pada pekerjaannya, berpartisipasi aktif didalamnya serta menanggapi kinerjanya sangat penting bagi organisasi. 3. Komitmen pada organisasi, sampai tingkat mana seseorang pegawai memihak pada organisasinya dan bertekad setia didalamnya. 2.1.2. Kepribadian 1. Pengertian Kepribadian Kepribadian sering didefinisikan sebagai gabungan dari semua cara dimana individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang-orang lain, atau kadangkadang didefenisikan sebagai organisasi internal dari proses psikologis dan kecenderungan perilaku seseorang, (Muchlas, 2005: 84). Jadi kepribadian merupakan perangkat gambaran diri yang berintegrasi dan merupakan perangkat total dari kekuatan intrapsikis, yang membuat seseorang menjadi unik dengan perilaku yang spesifik.

Menururt Stephen dan Timothy, (2008:127), kepribadan juga merupakan organisasi yang dinamis dalam sistem psikofisiologis individu yang menentukan caranya untuk menyesuaikan diri secara unik terhadap lingkungan, atau dengan kata lain kepribadian merupakan keseluruhan cara dimana seseorang individu berekasi dan berinteraksi dengan individu lain. 2. Faktor-faktor Penentu Kepribadian Kepribadian seseorang dihasilkan oleh faktor keturunan, lingkungan dan kondisi situasional (Stephen dan Timothy, 2008:127), antara lain: 1). Faktor Keturunan Faktor keturunan ditransimisikan melalui gen, yang berada dalam kromosom, yang menentukan keseimbangan hormon, bentuk fisik, dan menentukan atau membentuk kepribadian. Kepribadian tidak seluruhnya dipengaruhi oleh faktor keturunan, faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi bentuk kepribadian seseorang. 2). Faktor Lingkungan Faktor lingkungan yang dapat memberikan tekanan kepada kepribadian seseorang adalah kultur masyarakat dimana seseorang dibesarkan, norma-norma keluarga, teman-teman dan kelompok sosial, serta pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Kultur akan membentuk norma, sikap, dan nilai-nilai yang diwariskan dari satu generasi ke genarasi berikutnya yang terus menerus berlangsung secara konsisten.

3). Kondisi Situasional Kondisi situsional dapat mempengaruhi efek dari faktor-faktor keturunan dan lingkungan terhadapa kepribadian. Kepribadian seseorang meskipun relatif stabil dan konsisten, namun dapat berubah pada situasi-situasi yang berbeda. Tuntutan yang berbeda pada situasi yang berbeda dapat menimbulkan reaksi dan aspek yang berbeda pada kepribadian seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya tidak melihat corak kepribadian secara terisolasi, tetapi juga mengetahui bahwa situasisituasi tertentu lebih relevan dari situasi-situasi lain dalam mempengaruhi kepribadian sehingga dapat dilihat adanya perbedaanperbedaan individual yang signifikan. 3. Sifat-sifat Kepribadian Sifat-sifat kepribadian (personality traits) adalah karateristik yang sering muncul dan mendeskripsikan perilaku seorang individu. Ada 5 (lima) faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang atau Big Five Model, antara lain: (Stephen dan Timothy, 2008:131) 1). Ekstraversi (extraversion) Dimensi ini mengungkapkan tingkat kenyamanan seseorang dalam berhubungan dengan individu lain. Individu yang memiliki sifat ekstraversi cenderung suka hidup berkelompok, tegas, dan mudah bersosialisasi. Sebaliknya individu yang memiliki sifat introver cenderung suka menyendiri, penakut, dan pendiam.

2). Mudah akur atau mudah bersepakat (agreeableness) Dimensi ini merujuk pada kecenderungan individu untuk patuh terhadap individu lainnya. Individu yang sangat mudah bersepakat adalah individu yang senang bekerjasama, hangat, dan penuh kepercayaan. Sementara itu, individu yang tidak mudah bersepakat cenderung bersikap dingin, tidak ramah, dan suka menantang. 3). Sifat berhati-hati (conscientiousness) Dimensi ini merupakan ukuran kepercayaan. Individu yang sangat berhati-hati adalah individu yang bertanggung jawab, teratur, dapat dihandalkan, dan gigih. Sebaliknya, individu dengan sifat berhatihati yang rendah cenderung mudah bingung, tidak teratur, dan tidak bida diandalkan. 4). Stabilitas emosi (emotonal stability) Dimensi kepribadian yang menggolongkan seseorang sebagai orang yang tenang, percaya diri, memiliki pendirian yang teguh (positif). Dimensi ini menilai kemampuan seseorang untuk menahan stress. Sementara itu, individu dengan stabilitas emosi yang negatif cenderung mudah gugup, khawatir, depresi, dan tidak memiliki pendirian yang teguh. 5). Terbuka terhadap hal-hal baru (openness to experience) Dimensi ini merupakan dimensi terakhir yang mengelompokkan individu berdasarkan lingkup minat dan keterikatannya terhadap halhal baru. Individu yang sangat terbuka cenderung kreatif, ingin tahu,

dan sensititf terhadap hal-hal yang bersifat seni. Sebaliknya mereka yang tidak terbuka cenderung memiliki sifat konvensional dan merasa nyaman dengan hal-hal yang telah ada. 2.1.3. Kerjasama Tim 1. Pengertian Kerjasama Tim Kerjasama Tim atau Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen dan Timothy, 2008:406). Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja perindividu disuatu organsasi ataupun suatu perusahaan. Sementara menurut Allen (2004:21) pekerja tim atau tim kerja adalah orang yang sportif, sensitif dan senang bergaul, serta mampu mengenali aliran emosi yang terpendam dalam tim dengan sangat jelas. Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Usaha-usaha individual mereka menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Penggunaan tim secara ekstensif menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi untuk membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa peningkatan masukan. Kinerja tim akan lebih unggul daripada kinerja individu jika tugas yang harus dilakukan menuntut ketrampilan ganda. Sebuah tim (team) adalah sebuah unit yang terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasikan pekerjaan mereka untuk menyelesaikan sebuah tugas yang spesifik (Daft, 2003:171). Definisi ini

mempunyai tiga komponen. Pertama, diperlukan 2 (dua) orang atau lebih. Tim dapat cukup besar, walaupun kebanyakan kurang dari 15 (lima belas) orang. Kedua, orang dalam sebuah tim melakukan interaksi secara teratur. Orang yang tidak berinteraksi, dan tidak membentuk sebuah tim. Ketiga, orang dalam sebuah tim terbagi sebuah tujuan berkinerja. 2. Jenis jenis Kerjasama Tim Jenis jenis kerjasama tim terdiri dari 6 (enam) bagian, antara lain: (Daft, 2003:171) 1.) Tim Formal Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian dari struktur organisasi formal. 2.) Tim Vertikal Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer dan beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal 3.) Tim Horizontal Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan dari tingkat hirarki yang hampir sama tapi berasal dari area keahlian yang berbeda. 4.) Tim dengan Tugas Khusus Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk diluar organisasi formal untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau kreativitas khusus.

5.) Tim Mandiri Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari 5 hingga 20 orang pekerja dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya diawasi oleh seorang annggota terpilih. 6.) Tim Pemecahan Masalah Tim pemecahan masalah adalah biasanya terdiri dari 5 hingga 12 karyawan yang dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka bertemu untuk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja. 3. Komposisi Kerjasama Tim Menurut Stephen dan Timothy (2008:413) ada 4 komponen utama yang membentuk kerjasama tim yang efektif, antara lain terdiri dari: 1). Konteks. Sumber dan pengaruh kontekstual lain yang menjadikan tim tersebut efektif terdiri dari sumber daya yang memadai, kepemimpinan dan struktur, dan evaluasi kinerja, 2). Komposisi tim. Kategori ini meliputi variabel-variabel yang berhubungan dengan bagaimana kepegawaian tim harus disusun, yang terdiri dari kemampuan para anggota, personalitas atau kepribadian, pengalokasian peran, keragaman anggota, ukuran sebuah tim, fleksibiltas para anggota, dan preferensi anggota.

3). Rancangan pekerjaan. Tim yang efektif harus bekerja sama dan menerima tanggung jawab secara kolektif untuk menyelesaikan tugas-tugas yang signifikan, terdiri dari: kebebasan dan hak otonomi, keanekaragaman keterampilan, identitas tugas, dan kepentingan atau arti tugas; rancangan suatu pekerjaan atau proyek memiliki pengaruh yang substansial pada orang lain. 4). Proses Mencerminkan hal-hal yang terjadi dalam tim yang mempengaruhi efektivitas suatu tim kerja, terdiri dari tujuan tim, tingkat konflik, efektifitas tim, dan kemalasan sosial (social loafing), merupakan sinergi negatif yang bersembunyi didalam sebuah tim kerja. 2.2. Penelitian Terdahulu Mutia (2010) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Tim Kerja Pada Karyawan Kontrak Bagian Keuangan Pada RSUD Pirngadi Medan. Hasil penelitian diperoleh adalah hasil uji F dengan nilai 35,826 menunjukkan bahwa sub variabel yang terdiri dari proses, konteks, komposisi, dan rancangan pekerajaan dapat dipakai untuk mengestimasi kinerja karyawan tenaga kontrak pada RSUD Dr. Pirngadi Medan. Hasil uji signifikan t (Uji t) menyatakan bahwa variabel yang memiliki pengaruh positif dan signifikan dalam mempengaruhi kinerja karyawan tenaga kontrak bagian keuangan pada RSUD Dr. Pirngadi Medan adalah sub variabel konteks (2,804 dan tingkat signifikan 0,007); komposisi (5,555 dan tingkat

signifikan 0,000), dan sub variabel proses (2,801 dan tingkat signifikan 0,007), bersifat memiliki pengaruh dan signifikan untuk peningkatan kinerja karyawan tenaga kontrak bagian keuangan pada RSUD Dr. Pirngadi Medan. Hasil koefisien determinasi (R²) yaitu dengan nilai 0,840 menjelaskan bahwa variabel tim kerja yang terdiri dari variabel proses, rancangan kerja, konteks dan komposisi memiliki hubungan yang sangat erat terhadap kinerja karyawan tenaga kontrak bagian keuangan di RSUD Dr. Pirngadi Medan. Hutapea (2009) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kompetensi dan Kerja Tim Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung. Hasil penelitian yang diperoleh antara lain adanya pengaruh yang positif antara kompetensi perawat (kompetensi tekhnis, kompetensi perilaku) terhadap kinerja perawat pelaksana rawat inap di RSU Swadana Daerah Tarutung, dan adanya pengaruh yang positif antar kerja tim (kerjasama, kepercayaan, kekompakan) terhadap kinerja perawat pelaksana rawat inap di RSU Swadana Daerah Tarutung. Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Metode yang digunakan adalah sampling jenuh, dimana populasi digunakan sebagai sampel. 2.3. Kerangka Konseptual Kerjasama Tim atau Tim Kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen dan Timothy, 2008:406). Ada 4 (empat) komponen yang

membentuk sebuah tim yang efektif, yaitu: konteks tim kerja yang efektif, komposisi tim, rancangan pekerjaan, dan proses yang mempengaruhi efektivitas suatu tim kerja. Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap objek, individu, atau peristiwa, (Stephen dan Timothy, 2008:92). Ada 3 (tiga) komponen utama dari sikap, antara lain: evaluasi, perasaan, tindakan. Sementara kepribadian adalah keseluruhan cara dimana seseorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain (Stephen dan Timothy, 2008:133) Adapun komponen yang mempengaruhi dari kepribadian seseorang terdiri dari ekstraversi, mudah akur atau mudah bersepakat, sifat berhati-hati, stabilitas emosi, dan terbuka terhadap hal-hal baru. Tim kerja yang efektif harus memiliki sikap dan kepribadian yang baik. Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka konseptualnya dapat dilihat pada Gambar 2.1. Sikap (X1) Kerjasama Tim (Y) Kepribadian (X2) Gambar: 2.1 Kerangka Konseptual Sumber : Stephen dan Timothy (2008)

2.4. Hipotesis Hipotesis pada penelitian ini adalah Sikap dan Kepribadian karyawan memiliki pengaruh positif terhadap Kerjasama Tim pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Medan Putri Hijau.