BAB I PENDAHULUAN. Internasional Adisutjipto telah mencapai 5,8 juta penumpang atau lima kali lipat

dokumen-dokumen yang mirip
1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENINGKATAN KAPASITAS TERMINAL BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA DENGAN VARIASI SISTEM PEMROSESAN

BAB I PENDAHULUAN. pertengahan tahun 2015 ini," ujar Andi G Wirson. Hal tersebut menandakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dikonsumsi (makan dan minum) ataupun untuk aktifitas lainnya (mandi, cuci,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengadaan proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Hairul Azhar, 2014 kajian kapasitas terminal penumpang dan apron bandar udara h.as. hanandjoeddintanjungpandan

Evaluasi Desain Terminal Penumpang Bandara New Yogyakarta International Airport

PERANCANGAN TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL KULON PROGO DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR PERANCANGAN JURUSAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno-Hatta terus meningkatkan pelayanan untuk. Soekarno-Hatta menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Transportasi udara Indonesia saat ini sedang giat untuk berbenah diri. Salah

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. ini telah menjadi pendorong pada integrasi kota-kota besar di Indonesia, dan juga di

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas terbaik dari beberapa alternatif yang ada (Yang et al., 2009 dikutip dari Al-

KEBUTUHAN RUANG TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK BANDAR UDARA DI KULON PROGO YOGYAKARTA

TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Sastranegara Bandung, data fasilitas sisi darat (landside) berupa detail gedung

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Berangkat Transit Total % Pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1986), Bandar Udara adalah. operator pelayanan penerbangan maupun bagi penggunanya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bandar udara merupakan lapangan terbang yang dipergunakan untuk. tidak dapat di jangkau oleh transportasi darat dan laut.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-4 1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sekaligus sebagai pendorong pertumbuhan pariwisata. Untuk

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTO SEBAGAI BANDARA INTERNASIONAL

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bandar udara atau bandara yang juga populer disebut dengan istilah airport

Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Penataan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan menerapkan sistem berbeda-beda yang disesuaikan dengan

Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti

LINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO - HATTA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu komponen dalam upaya

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) E-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Kapasitas Terminal Penumpang Di Bandar Udara SMB II Palembang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan terluas di dunia dengan total luas 1,9 juta km 2,

dua orang yang tidak akan pernah tergantikan dalam hidupku. Serta untuk kalian semua yang selalu memberiku semangat.

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI

BAB I PENDAHULUAN. urutan ke-12 di dunia pada tahun 2014 menurut Airport Council International

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. Sumber: UPT Bandar Udara H.AS. Hanandjoeddin, 2014

KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI NO 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan Pasal 1

lib.archiplan.ugm.ac.id

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta Penekanan Desain High Tech Architecture

Terminal penumpang bandar udara

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan jasa penunjang bandara di kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS TERMINAL PENUMPANG DI BANDAR UDARA ADISUTJIPTO-YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Fasilitas Pelayanan Elektronika Pengamanan terdiri dari X-Ray, Walk

Evaluasi dan Proyeksi Kebutuhan Terminal Building Bandar Udara (Studi Kasus Minangkabau International Airport)

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN DEFINISI DAN PENGERTIAN JUDUL DEFINISI JUDUL

REDESAIN TERMINAL PENUMPANG MINANGKABAU INTERNATIONAL AIRPORT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

MODEL PEMILIHAN MODA KERETA REL LISTRIK DENGAN JALAN TOL JAKARTA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB II BATASAN DAN PENGERTIAN TENTANG BANDAR UDARA

TERMINAL BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau, hal yang terpenting adalah keselamatan, keamanan dan

BAB I PENDAHULUAN. kedaulatan yang ditetapkan oleh Undang-Undang. Berdasarkan letak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang sangat pesat telah mengubah laju

PENERAPAN SISTEM IN-TOWN CHECK-IN PADA STASIUN KERETA API SEBAGAI FASILITAS PENDUKUNG MODA AKSES UTAMA MENUJU BANDARA BARU DI TEMON KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisins di Indonesia, maka diperlukan adannya perbaikan

cxütçvtçztç hätçz gxüå ÇtÄ cxçâåñtçz UtÇwtÜ hwtüt g} Ä ~ e ãâà ctätçz~t etçt

Manajemen Konflik dan Negosiasi Wajah Dalam Budaya. Kolektivistik (Konflik Pembangunan Bandara di Kulon Progo)

PROYEKSI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN TERMINAL BUILDING BANDAR UDARA (STUDI KASUS: BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN SISTEM PENANGANAN BAGASI PADA TERMINAL 1B DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. angkutan. Terminal mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH II KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA YOGYAKARTA, 21 S.D 22 APRIL 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia, tidak lepas dari keberadaan Pulau Bali, dimana kemajuan

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SENTANI JAYAPURA

PENDAHULUAN. lainnya (Peraturan Menteri Nomor: PM.66 Tahun 2015). (kini bernama Bandara Internasional Jakarta Soekarno Hatta) dan Bandara

BAB I PENDAHULUAN. strategis sehingga memiliki pengaruh positif dalam berbagai bidang. Moda

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dosen Konsultasi : Ir. Hera Widiastuti, MT. Ayu Aprilischa ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (Airport) berfungsi sebagai simpul pergerakan penumpang atau barang dari

Pengembangan Bandara Int l Ngurah Rai Bali. Bapak Wakil Presiden RI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RESPON PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA TERHADAP PEMINDAHAN LOKASI BANDARA KE KULON PROGO

TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL NYI AGENG SERANG DI KULON PROGO YOGYAKARTA

DAMPAK PENERAPAN SLOT TIME BANDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA TERHADAP ARUS LALU LINTAS PARIWISATA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara Internasional Adisutjipto sebagai salah satu pintu masuk utama kota Yogyakarta merupakan salah satu bandar udara di Indonesia yang mengalami perkembangan cukup pesat dari segi jumlah penumpang. Hal ini dikarenakan oleh status kota Yogyakarta sebagai kota pariwisata dan kota pendidikan dimana setiap tahunnya jutaan pendatang yang sebagian besar terdiri dari turis dan pelajar datang dari dalam dan luar negeri. Pada saat ini, jumlah penumpang di Bandar Udara Internasional Adisutjipto telah mencapai 5,8 juta penumpang atau lima kali lipat dibanding daya tampung terminalnya yang hanya 1,2 juta penumpang per tahun (Humas Adisutjipto, 2015). Tingginya tingkat lalu lintas penumpang ini jauh melebihi ketersediaan kapasitas Bandar Udara Adisutjipto yang ada sekarang. Salah satu kendala yang dihadapi akibat dari tingginya lalu lintas penumpang tersebut adalah kepadatan penumpang yang dialami oleh terminal penumpang Bandar Udara Adisutjipto. Kurangnya ketersediaan kapasitas terminal penumpang ini dapat berdampak kepada penurunan tingkat keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan pelayanan di bandar udara. Untuk mengatasi kurangnya ketersediaan kapasitas Bandar Udara Adisutjipto, pemerintah, melalui PT Angkasa Pura I selaku pemrakarsa pembangunan bandar udara berencana untuk melakukan relokasi Bandar Udara 1

Yogyakarta ke lokasi yang baru. Rencananya bandar udara tersebut akan direlokasikan ke Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo (BUMN, 2014). Kapasitas terminal penumpang yang memadai juga berpengaruh dalam mendukung kelancaran kegiatan operasional serta dalam upaya memberikan pelayanan yang berkualitas. Jasa pelayanan kebandarudaraan Angkasa Pura terdiri dari sektor aeronautika dan non aeronautika. Sejak tahun 2013, jasa aeronautika yang disediakan oleh Angkasa Pura hanya di bidang non Air Traffic services (ATS). Terminal penumpang merupakan salah satu fasilitas alat produksi dari sektor aeronautika non ATS (Laporan Tahunan Angkasa Pura I, 2014). Oleh sebab itu, penting untuk melakukan perencanaan kapasitas yang akurat agar terminal penumpang pada Bandar Udara baru Yogyakarta dapat memfasilitasi semua kegiatan yang berlangsung di dalamnya serta dapat mengoptimalkan pendapatan Angkasa Pura dari sektor aeronautika non ATS. Menurut Sule et al. (2012), tujuan utama dari perencanaan kapasitas adalah untuk menyesuaikan supply dengan demand. Dalam perencanaan kapasitas, diperlukan adanya peramalan. Peramalan merupakan input dasar dalam proses pengambilan keputusan pada perencanaan kapasitas karena peramalan menyediakan informasi mengenai tingkat permintaan di masa yang akan datang (Sule et al., 2012). Oleh karena itu, penting untuk dapat melakukan peramalan secara akurat untuk menentukan tingkat kapasitas optimal yang dibutuhkan pada saat ini dan pada saat yang akan datang. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti akan melakukan peramalan permintaan penumpang domestik dan internasional Bandar Udara Adisutjipto 2

sebagai dasar proses perhitungan luas ruang terminal penumpang Bandar Udara baru Yogyakarta di Kulon Progo. Perhitungan kebutuhan luas ruang terminal penumpang akan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-7046-2004 tentang Terminal Penumpang Bandar Udara dan Peraturan Menteri Perhubungan No. 129 Tahun 2015. Selanjutnya, peneliti akan menganalisis strategi kapasitas yang sesuai untuk diterapkan dalam pembangunan Bandar udara baru Yogyakarta di Kulon Progo. 1.2 Rumusan Masalah Kapasitas Bandar Udara Adisutjipto pada saat ini sudah sangat tidak memadai akibat peningkatan jumlah penumpang pesawat setiap tahun. Kurangnya kapasitas terminal penumpang ini dapat menyebabkan turunnya tingkat keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan pelayanan. PT Angkasa Pura I berencana untuk memindahkan Bandar Udara Yogyakarta ke Kulon Progo. Untuk itu, diperlukan adanya perencanaan kapasitas terminal penumpang yang tepat agar dapat mengakomodasi seluruh kegiatan yang berjalan di terminal penumpang bandar udara. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah peramalan jumlah penumpang yang berangkat dan datang dari terminal domestik dan internasional untuk 15 tahun mendatang (tahun 2028). Selain itu juga diperoleh luas ruang terminal yang dibutuhkan untuk dapat mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang dari hasil peramalan serta strategi kapasitas dalam pembangunan bandar udara tersebut. 3

1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Berapa proyeksi jumlah penumpang Bandar Udara di Kulon Progo 15 tahun mendatang? 2. Berapa luas terminal penumpang yang dibutuhkan untuk dapat menampung jumlah penumpang 15 tahun mendatang? 3. Strategi perencanaan kapasitas apakah yang sesuai untuk diterapkan pada pembangunan Bandar Udara di Kulon Progo? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan: 1. Proyeksi jumlah penumpang Bandar Udara di Kulon Progo 15 tahun yang akan datang. 2. Luas terminal penumpang yang dibutuhkan untuk dapat menampung jumlah penumpang pada 15 tahun yang akan datang. 3. Strategi kapasitas yang sesuai untuk diterapkan dalam pembangunan Bandar Udara di Kulon Progo. 4

1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini bagi Pemerintah dan PT Angkasa Pura I adalah sebagai masukan dalam perencanaan kapasitas bandar udara baru di Kulon Progo. Serta sebagai masukan dalam memutuskan strategi kapasitas yang tepat dalam pengembangan bandar udara tersebut. 1.6 Batasan Penelitian Batasan Penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini menggunakan data historis jumlah penumpang (domestik dan internasional) Bandar Udara Adisutjipto tahun 2004-2013 dan data historis jumlah tamu hotel asing di DIY tahun 2004-2013. 2. Penelitian ini hanya berfokus pada perencanaan kapasitas terminal penumpang bandar udara. 3. Peramalan penumpang dilakukan hingga tahun 2028. 4. Luas ruang yang dihitung dalam penelitian ini adalah area umum di dalam terminal penumpang yang dilalui penumpang ketika akan berangkat atau setelah tiba di bandar udara. Area-area ini meliputi hall keberangkatan, area check-in, area pemeriksaan paspor, gate hold room, ruang tunggu keberangkatan, baggage claim area, hall kedatangan, area komersial, dan ruang sirkulasi dan utilitas. 5. Penentuan strategi kapasitas dilakukan hanya dengan menganalisis biaya investasi pembangunan, harga tanah, dan Upah Minimum Provinsi (UMP) D.I. Yogyakarta. 5

1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi teori-teori dan hasil penelitian sebelumnya yang memiliki hubungan dengan penelitian ini. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang rancangan penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang deskripsi data dan pembahasan hasil penelitian. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan, implikasi dan saran. 6