BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisins di Indonesia, maka diperlukan adannya perbaikan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan usaha di Indonesia terasa semakin kompetitif. Setiap perusahaan organisasi harus selalu berusaha untuk dapat bertahan dalam arus persaingan bisnis. Dengan semakin meningkatnya tingkat persaingan bisins di Indonesia, maka diperlukan adannya perbaikan kualitas dari dalam organisasi untuk dapat mencapai tujuannya. Dari sini, pengendalian internal pada suatu perusahaan menjadi sangat penting. Suatu sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen jaminan yang wajar bahwa perusahaan mencapai tujuan dan sasarannya (Arens, 2011). Untuk menuju kepada tujuan tersebut maka perusahaan harus bisa bersaing dengan kompetitor, tentunya dengan beroperasi secara efektif dan efisien. Untuk mengetahui apakah perusahaan telah beroperasi seperti yang diharapkan itu sendiri dalam memberikan informasi baik kepada pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan pengendalian internal perusahaan. Selain itu, penerapan terhadap pengendalian internal juga perlu dilakukan untuk memperbaiki adanya kesalahan dan penyelewengan yang mungkin terjadi, dan dapat mengambil tindakan korektif jika terjadi 1

2 penyimpangan yang menunjukkan adannya kelemahan dalam sistem pengendalian internal perusahaan tersebut. Tujuan dari sistem pengendalian internal adalah: (Mulyadi, 2010) 1. Menjaga kekayaan organisasi harta fisik perusahaan dapat dicuri, disalahgunakan. Sistem pengendalian internal dibentuk guna mencegah ataupun menemukan harta yang hilang 2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Manajemen harus memiliki data akuntansi yang dapat diuji ketepatannya untuk melaksanakan operasi perusahaan, berbagai macam data yang digunakan untuk mengambil keputusan yang penting. 3. Mendorong efisiensi usaha. Pengendalian dalam suatu perusahaan juga dimaksud untuk menghindari pekerjaan-pekerjaan berganda yang tidak perlu, mencegah pemborosan terhadap semua aspek usaha termasuk pencegahan terhadap penggunaan sumber-sumber data yang efisien. 4. Mendorong dipatuhinnya kebijakan manajemen. Manajemen menyusun prosedur dan peraturan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem pengendalian internal memberikan jaminan akan ditaatinnya prosedur dan peraturan tersebut oleh perusahaan. Pemahaman tentang sistem pengendalian internal juga digunakan untuk menentukan apakah audit dapat dilaksanakan atau tidak, salah saji material yang berpotensi dapat terjadi, risiko deteksi dan perancangan pengujian substantif. Pengendalian internal yang baik adalah memberikan 2

3 keyakinan yang memadai,sehingga laporan keuangan dapat dipercayai sebagai dasar pengambilan keputusan dan dipatuhinya prosedur yang berlaku. Dalam penelitian ini, penulis akan berfokus pada pengendalian terhadap penerimaan kas. Kas tidak memiliki identitas dan secara fisik sangat mudah untuk dipindahtangankan. Oleh sebab itu, jaminan akan keamanan kas merupakan hal yang perlu diupayakan oleh setiap perusahaan. Menurut Yusuf ( 2001) Masalah kas merupakan hal yang memerlukan penanganan khusus, terutama dalam administrasinya, baik untuk perusahaan besar, menengah maupun kecil. Sebab pada prinsipnya kas merupakan aktiva lancar yang mempunyai sifat paling liquid dan mudah dipindah tangankan. Kas juga menjadi begitu penting karena perorangan, perusahaan maupun pemerintah harus mempertahankan posisi likuiditas yang memadai, perusahaan akan kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, sehingga kegiatan bisnis perusahaan menjadi terhambat dan tujuan perusahaan tidak tercapai. Penerimaan kas adalah sumber pendapatan perusahaan yang membuat aset perusahaan berupa kas bertambah. Dalam hal ini penerimaan kas dari penerimaan tunai merupakan sumber terpenting bagi pendapatan operasional perusahaan dikarenakan uang yang didapatkan langsung diterima pada waktu yang sama kemudian dicatat oleh perusahaan sebagai pendapatan usaha dan akhirnya disetorkan ke bank. Jika penerimaan tunai tersebut tidak segera dicatat maka akan terjadi tindak kecurangan oleh 3

4 pencatatan penerimaan kas tunai. Mengingat kondisi kas yang sedemikian beresiko, maka sangat penting suatu perusahaan untuk membuatkan suatu perlindungan terhadap kas dalam aktivitas perusahaan. PT. Angkasa Pura I (Persero) selanjutnya disebut Angkasa Pura Airport merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang pengelolaan kebandarudaraan di Indonesia. Angkasa Pura Airport mengelola 13 bandar udara yang ada di Indonesia, salah satunya Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta. Bidang usaha Angkasa Pura Airport Cabang Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta adalah jasa kebandarudaraan (airport services) yang terbagi atas 2 bagian besar yaitu jasa aeronautika dan jasa non aeronautika. Jasa aeronautika adalah jasa layanan yang diberikan kepada perusahaan penerbangan dan penumpang yang terdiri dari, Aircraft Parking, jasa penempatan dan penyimpanan pesawat dalam bandar udara dan Passenger Processing, jasa layanan penumpang dalam bandar udara. Jasa non-aeronautika jasa layanan pendukung kebutuhan perusahaan penerbangan dan penumpang dengan bekerjasama dengan berbagai pihak yang terdiri dari, food and beverages, retail, advertising, property, parkir kendaraan, dan cargo service. Kegiatan penerimaan kas tunai maupun kredit yang dilakukan oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta memiliki bagian yang berbeda dalam sistem 4

5 penerimaan kas. Pada penerimaan tunai, terdiri dari empat bagian yakni: bagian komersial, bagian kasir, bagian perpajakan, dan bagian akuntansi. Sedangkan pada penerimaan piutang terdiri dari lima bagian yakni bagian komersial, bagaian penagihan, bagian kasir, bagian perpajakan, dan bagian akuntansi. Salah satu kelemahan yang ada PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta terkait kegiatan dari penerimaan kas baik tunai maupun piutang masih banyak menggunakan kertas guna pengarsipan maupun sebagai penghubung untuk kepentingan pencatatan pada bagian lain sedangkan seluruh kegiatan telah direkam pada aplikasi SAP (System Application and Product data in Processing) dan dapat diakses oleh seluruh bagian di PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta. Penerapan pengendalian internal yang digunakan dalam mengawasi kas bisa jadi berbeda di setiap perusahaan satu dengan lainnya. Hal tersebut dapat terjadi tergantung dari seberapa besar perusahaan, jumlah SDM yang dimiliki perusahaan, lingkungan perusahaan, dan lain-lain. Dalam prosesnya tentu saja PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta melakukan berbagai transaksi dengan berbagai pihak. Dari sinilah ditemukan beberapa kelemahan dalam pengendalian internal penerimaan kas. Pada penerimaan kas, pembuatan voucher kas masuk yang dibuat oleh bagian kasir sebagai bukti penerimaan kas terkadang masih ditulis secara manual dengan pena berwarna merah serta nomor dokumen, kode 5

6 rekening dan tanggal bukti belum bernomor urut tercetak serta masih banyaknya penggunaan kertas sebagai penghubung antar bagian yang terkait, hal ini tentu akan mengakibatkan adanya kesalahan dalam penomoran dan tindak penyelewengan dalam penggunaan dokumen tersebut serta hilangnya dokumen-dokumen yang ada. Untuk itu diperlukan adanya pengendalian internal yang memadai. Pengendalian intern yang memadai harus didukung dengan adanya komponen-komponen pengendalian yang meliputi: lingkungan pengendalian, aktivitas pengendalian, penilaian resiko, informasi dan komunikasi, pemantauan sehingga hal tersebut mendukung tercapainya tujuan pengendalian intern. Dengan sistem pengendalian intern yang baik juga akan membantu manajemen dalam menjalankan fungsi-fungsinya. Berdasarkan proses penerimaan kas yang terjadi pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta dapat diketahui adanya kemungkinan atau gejala bahwa pengendalian tidak dilakukan sebagaimana mestinya, maka penulis menyadari pentingnya implementasi pengendalian intern pada penerimaan kas, sehingga penulis melakukan penelitian dengan judul Implementasi Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Kas Di PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta. 6

7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan membuat rumusan masalah dalam penulisan ini Bagaimana implementasi komponen pengendalian internal terhadap penerimaan kas di PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta? 1.3 Batasan Masalah Karena adanya keterbatasan waktu maka penulis membatasi penelitian dengan batasan-batasan sebagai berikut : 1. Dokumen yang diteliti adalah dokumen pendukung terjadinya penerimaan kas, yang terdiri dari nota pembayaran dan lampiran, voucher penerimaan kas, dan kuitansi. 2. Dalam penelitian ini periode yang diteliti adalah 1 Maret 31 Maret Tujuan Penelitian Kegiatan penelitian dan penulisan tugas akhir ini memiliki suatu tujuan untuk memperoleh pemahaman mengenai implementasi pengendalian internal yang ada pada aktivitas penerimaan kas yang diterapkan pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta. Dengan pemahaman yang memadai atas pengendalian intern maka dapat digunakan untuk memberikan saran atas pengendalian intern yang baik bagi perusahaan apabila ditemukan adanya kelemahan-kelemahan dalam pengendalian intern yang diterapkan. 7

8 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penulisan dan penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis Untuk lebih memahami implementasi sistem pegendalian internal penerimaan kas pada perusahaaan dan menyelesaikan mata kuliah wajib serta memperoleh gelar Ahli Madya. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian bisa dijadikan sebagai masukan dan saran yang nantinya akan berguna di masa yang akan datang. 3. Bagi Universitas Hasil penulisan bisa digunakan sebagai bahan referensi untuk di masa yang akan datang serta menjalin kerja sama antara perusahaan dengan pihak universitas. 1.6 Sistematika Penulisan 1. BAB I : PENDAHULUAN Berisi uraian tentang latar belakang masalah yang mendasari dilakukannya penelitian, identifikasi, pembatasan, perumusan masalah, tujuan, serta manfaat yang diharapkan, serta sistematika penulisan. 2. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan meliputi sejarah, visi misi, dan struktur organisasi. Serta membahas 8

9 tentang definisi penelitian terkait sebagai landasan teori penelitian. 3. BAB III : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pembahasan penelitian mengenai pengendalian internal sistem penerimaan kas yang di dapat dari olahan data-data yang diperoleh pada PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta. 4. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran yang ingin disampaikan kepada pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian. 9

10 1.7 Kerangka Penulisan Perusahaan Penerimaan Kas Sistem Pengendalian Internal Dokumen yang terkait Dokumen Narasi Flowchart FRAMEWORK COSO Metode Analisis: Metode deskriptif Implementasi Pengendalian Internal Gambar 1.1 Alur Pikir Sumber Data: Diolah oleh Penulis Pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta 10