BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI LINI PRODUKSI ED FRAME UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN PASAR (Studi Kasus: PT. TMMIN)

II. PROFIL PERUSAHAAN

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI LINI PRODUKSI ED FRAME UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN PASAR (Studi Kasus: PT. TMMIN)

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya pasar otomotif nasional dalam hal mobil compact, membuat

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia

II. PROFIL PERUSAHAAN

PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. bernama PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang didirikan pada tanggal

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif

PROFIL PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak pada bidang otomotif. Kegiatan di PT. TMMIN selain

BAB 1 PENDAHULUAN. maka dalam proses pembuatan produk tersebut harus ditinjau dari berbagai aspek,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan

Disusun Oleh : Taruna Jaya JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif

PROSES WELDING SHOP PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA KARAWANG PLANT

BAB 1 PENDAHULUAN. Belum pulihnya kondisi perekonomian yang melanda bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dalam era globalisasi dewasa ini semakin tinggi dan

BAB I PENDAHULUAN. ADM merupakan perusahaan Joint Venture antara Daihatsu Motor Company Ltd

BAB I PENDAHULUAN. oleh beberapa hal diantaranya seperti sikap pemimpin kepada karyawannya

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS FR DOOR OUTER RH KIJANG INNOVA PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III PROSES PENGECATAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Karawang Plant adalah salah satu pabrik otomotif milik Toyota Motor

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. otomotif terbesar di Indonesia. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia, menyebabkan biaya pokok produksi menjadi naik. Untuk

BAB II HASIL SURVEY. seperti Stamping, Casting, Engine dan Assembly di area industri Sunter Jakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan pengguna kendaraan roda dua di Indonesia cukup

PT. MAHATMA SANDYA ADHYASTHA

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II HASIL SURVEY. Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama 30 tahun, PT. Toyota-

kepemilikan saham sebesar 51% dan Toyota Motor Corporation Jepang

Tugas Analisis Rantai Pasok

BAB I PENDAHULUAN unit. Pertumbuhan penjualan produsen-produsen mobil utama di. dengan pangsa pasar sebesar 11.3%.

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA. General Assy. Stay Body Cover. Permanent 1. Permanent 2. Permanent 3. Permanent 4. Inspeksi. Repair.

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINE PRIMER TOP COAT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURE INDONESIA PLANT 2 KARAWANG

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT TMMIN

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TOYOTA INDONESIA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

Bab 1. Pendahuluan. Jepang adalah negara yang selalu berusaha memperbaharui ciptaan dan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu berusaha meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan. efisiensi, kualitas dan produktivitas perusahaannya dalam rangka

PENINGKATAN KAPASITAS ED TANK DI LINI PRODUKSI ELECTRODEPOSITION STUDI KASUS: DI PT. XYZ

BAB II LANDASAN TEORI

Struktur Perusahaan PT. Astra Honda Motor

BAB II PROSES BISNIS GENERAL ADMINISTRATION HUMAN RESOURCE MANAGEMENT TECHNOLOGY DEVELOPMENT PROCUREMENT OUTBOUND LOGISTICS PRIMARY ACTIVITIES

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Sejarah dan Profil Perusahaan

BAB II SEJARAH DAN PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari waktu ke waktu yang menuntut semua instansi industri untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan

Nama : Dandi Yudha Aditya NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Dian Kemala Putri, MT

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dalam dunia bisnis terjadi dengan cepatnya. Persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan

Tube Laser Cutting. PT. Atlantic Anugrah Metalindo Sheet Metal Forming Jl. Dumar Industri A5, Surabaya

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam produksi dan manufaktur sepeda motor setiap proses saling berkaitan

BAB IV PENGUMPULAN & PENGOLAHAN DATA

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI PEMASANGAN ACCESSORIES MOBIL YARIS DI PT. TOYOTA ASTRA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan akan dihadapkan dengan era persaingan pasar global,

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tingginya sepeda motor di Indonesia. Sehingga membuat permintaan Alloy

BAB I PENDAHULUAN. Nissan dan lainnya terus melakukan pengembangan dan perubahan terhadap

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu :

V. PENERAPAN SISTEM ERGONOMI DALAM PROSES PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) merupakan salah satu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI. Nama : Haga Ardila NPM : Jurusan : Teknik mesin

Transkripsi:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4. Profil Perusahaan Berikut profil perusahaan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Nama Perusahaan : PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia Bidang Usaha : Otomotif Manufaktur Alamat : Head Office Jl. Yos Sudarso, Sunter II, Jakarta 4330 Telp (02) 65555; Fax (02) 655327 Sunter I Jl. Yos Sudarso, Sunter, Jakarta 4350 Telp (02) 658989; Fax (02) 652287 Sunter II Jl. Gaya Motor Raya, Sunter II, Jakarta 4330 Telp (02) 6520; Fax (02) 652287 Karawang Jl. Permata Raya Lot DD-, Karawang International Industrial City, Teluk Jambe, Jawa Barat. Tanggal Berdiri : 2 April 97 30

3 Pemegang Saham : Toyota Motor Corporation ( 95% ) PT. Astra International ( 5% ) 4.2 Sejarah Perusahaan PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) adalah salah satu industri otomotif terbesar di Indonesia yang sangat dikenal oleh masyarakat luas. Perusahaan ini berdiri sejak tanggal 2 April 97 dan mulai beroperasi pada tanggal 0 Januari 972. Tetapi kehadiran kendaraan-kendaraan Toyota di mulai sejak tahun 942. Pada mulanya PT. TAM didirikan berdasarkan Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. tahun 967, yang merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra Internasional Tbk di Indonesia dengan saham 5 % dan Toyota Motor Corporation, Tbk di Jepang dengan saham 49 %. Pada bulan Januari 989, PT. TAM tergabung dengan empat perusahaan besar, yaitu PT. Toyota-Astra Motor, PT. Multi-Astra (didirikan 2 Agustus 973), PT. Toyota Mobilindo (November 976) dan PT. Toyota Engine Indonesia (Desember 98). Pada tahun 2000 diresmikan pabrik modern didaerah Karawang yang terintegrasi dengan sistem robotik diatas lahan seluas 00 ha, disamping pabrik Sunter yang telah ada sebelumnya. Di pabrik inilah perakitan kendaraan dilakukan melalui proses Stamping, Welding, Painting dan Assembling. Pada tanggal Januari 2003, PT. TAM memisahkan proses manufacturing dan proses distribusi dalam 2 nama perusahaan yang berbeda, yaitu PT Toyota- Astra Motor (PT. TAM) untuk proses distribusi penjualan produk Toyota di pasar domestik dan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT.TMMIN)

32 untuk proses manufacturing dan ekspor. Dengan perbandingan kepemilikan saham sebagai berikut: PT. Toyota-Astra Motor (TAM): Toyota Motor Corporation Jepang : 49% PT. Astra Internasional, Tbk : 5% PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN): Toyota Motor Corporation Jepang : 95% PT. Astra Internasional, Tbk : 5% Selama 40 tahun PT. TAM telah memegang peran penting dalam perkembangan industri otomotif di Indonesia dan penciptaan lapangan kerja, termasuk lapangan kerja di usaha-usaha pendukungnya seperti Packing&Vanning, Engine, serta Stamping, Dies&Jig Design & Fabrication, dan Casting di area industri Sunter (I maupun II), Jakarta. 4.3 Perkembangan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia 2 April 97 : Didirikan PT. TOYOTA-ASTRA MOTOR. Januari 972 : PT. TAM mulai beraksi sebagai importir dan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) kendaraan TOYOTA di Indonesia. April 973 : PT. MULTI ASTRA didirikan sebagai perakit kendaraan TOYOTA di Indonesia. Mei 973 : Peresmian gedung PT. TAM yang berada di Jl. Jendral Sudirman.

33 November 976 : PT. TOYOTA MOBILINDO didirikan sebagai pabrik pembuat komponen body kendaraan Niaga Toyota dan mulai diperkenalkan. 9 Juni 977 : Peluncuran pertama Toyota Kijang untuk Publik Oktober 979 : Yayasan TOYOTA-ASTRA MOTOR mulai didirikan. Oktober 979 : Peluncuran unit produksi TOYOTA ke 00.000 Agustus 98 November 982 Desember 982 : Generasi Kijang kedua diperkenalkan. : Pusat layanan suku cadang PT. TAM diresmikan. : PT. TOYOTA ENGINE INDONESIA didirikan sebagai pabrik mesin. Febuari 984 : Peluncuran unit Produksi TOYOTA ke 300.000 Febuari 985 : Peluncuran unit Produksi Kijang ke 00.000 November 986 : Generasi Kijang ketiga diperkenalkan. 987 : Ekspor pertama Kijang ke pasar Mancanegara (Brunei dan Papua Nugini) dalam bentuk CBU dan dalam bentuk CKD (ke Afrika Selatan, Malaysia, Filipina dan Taiwan). Januari 989 : Penggabungan PT. Toyota Astra Motor, PT. Toyota Mobilindo, PT. Toyota Engine Indonesia dan PT. Multi Astra menjadi satu perusahaan bernama PT. TOYOTA ASTRA MOTOR. Mei 989 : Mesin TOYOTA tipe 5K yang dibuat di Indonesia mulai di ekspor ke Malaysia.

34 Juni 989 : Peluncuran unit produksi Kijang ke 200.000 Juli 989 : Peletakan batu pertama pembangunan pabrik pengecoran komponen mesin. Maret 99 : Blok mesin Toyota tipe 5K mulai dieksport ke Jepang. Agustus 992 Desember 993 : Generasi Kijang keempat di perkenalkan. : Peresmian fasilitas pengolahan limbah pabrik PT. TAM Juni 994 Desember 994 : Penjualan Toyota mencapai 800.000 unit. : Penjualan Toyota mencapai 79.43 unit dan tercatat didalam pemimpin pasar. April 995 : Pengeluaran 500.000 unit Kijang. Mei 995 : Produk New Land Cruiser generasi ke 2 diluncurkan. Juli - Agustus 995 : Toyota Astra Motor, Kijang Lintas Nusa 95 dari Banda Aceh ke Larantuka pada perayaan Ultah Emas Republik Indonesia. Mempertahankan proyek mesin 7Ks. Maret 996 : Penetapan kantor pusat PT. TAM di Sunter II. April 996 Oktober 996 : Ekspor mesin Assy ke Taiwan dan Filipina. : Peluncuran Toyota ke.000.000 unit dan perayaan TAM Silver Anniversary. Januari 997 : Peluncuran Kijang baru (perubahan total dengan Multi Comfort Vehicle-MPV Concept).

35 September 997 : Innagurasi Dies Casting Plant. Agustus 998 : Menerima ISO 400 (Assy Plant) ISO 900 (Engine Plant) Maret 999 Feb Sept 2000 : Peluncuran Toyota Camry. : - Peluncuran Kijang baru EFI 800 cc. - Peresmian Karawang Plant. - Peluncuran Toyota Soluna. - Menerima ISO 400 (Karawang Plant). September 200 : Peluncuran New Corolla ALTIS, 800cc. Oktober 2002 : Peluncuran New Camry dan Dyna Ryno. Agustus 2003 : - Menerima ISO 9000 (Quality Management System). - Area kerja PT. TMMIN dipisahkan pada tiga lokasi berdasarkan kegiatan kerja yang berbeda, yaitu: ) Sunter I Plant, meliputi kegiatan machining, packing vanning dan plant administration. 2) Sunter II Plant, meliputi kegiatan casting, stamping production, dies & jig design & fabrication, dan plant administration. 3) Karawang Plant, meliputi kegiatan press welding, painting, assembling dan plant administration.

36 PT. TMMIN telah memproduksi kendaraan yang dikategorikan ke dalam 3 jenis, yaitu :. Passenger Car : Camry, Corolla Altis, Soluna, Vios, Cressida dan Corona. 2. Commercial Car : Toyota Kijang, Dyna, Hiace dalam memproduksi Toyota. Kijang PT. TMMIN mengategorikan kendaraan komersial, yaitu mesin bensin dan mesin diesel. Untuk jenis Toyota Dyna diperuntukkan sebagai kendaraan niaga seperti truk. 3. General Purpose Car : Crown, Land Cruiser kendaraan sejenis jeep yang mempunyai jenis mesin H2 dengan kapasitas mesin 4200 cc. Toyota menjadi merk kendaraan yang mendapat preferensi utama dari masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti dari market share Toyota yang terus naik dari tahun ke tahun. Hingga tahun 202, market share Toyota di Indonesia mencapai 48%. 4.4 Visi dan Misi Perusahaan Visi Menjadi Perusahaan Terbaik & Fleksibel Menjadi Perusahaan yang dikagumi Misi Membantu orang dan barang berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan nyaman melalui pembangunan berkelanjutan pada teknologi, produk, dan layanan di industri otomotif.

37 4.5 Produk Model unit yang diproduksi oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah mobil jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) dan Super Utility Vehicle (SUV). Berikut model yang diproduksi:. Innova Toyota Innova merupakan mobil jenis MPV yang diproduksi awal pada Agustus 2003 sampai sekarang. Toyota Innova menggantikan model Toyota Kijang Kapsul yang sudah tidak diproduksi lagi. Setiap tahun sekali selalu ada minor change pada spesifikasinya. Berikut varian Toyota Innova produksi 202 hadir dengan beberapa tipe yaitu: a. Tipe J Tipe ini merupakan tipe terendah dari model Toyota Innova. Dengan menggunakan mesin berbahan bakar bensin 998cc, single blower air conditioning, dan tanpa audio system. Tipe ini pun hadir dalam varian tipe J Manual dan Bisnis. Perbedaannya hanyalah pada tipe J bisnis tidak memiliki kursi baris ketiga serta air conditioning. b. Tipe E Tipe ini hadir dengan dua pilihan mesin, yaitu bensin 200cc dan solar 2494cc. Untuk tipe bensin tersedia dua opsi transmisi manual dan matik. Fitur lainnya yaitu tape audio system, power window, double blower air conditioning (optional). c. Tipe G

38 Tipe ini hadir dengan dua pilihan mesin, yaitu bensin 2000cc dan solar 2494cc dan dua transmisi manual atau matik. Dilengkapi dengan cd-mp3 audio system with 4 speaker + 2 tweeter, Toyota Alarm Security System. d. Tipe V Tipe ini merupakan versi tertinggi. Memiliki semua fitur yang ada pada versi G tetapi ditambah dengan sistem pengereman ABS, SRS Air Bag, rear sensor parking. 2. Fortuner Toyota Fortuner merupakan mobil jenis SUV yang diproduksi mulai pada Oktober 2006. Toyota Fortuner hadir dengan beberapa varian yaitu: a. Tipe G Tipe ini hadir dengan dua pilihan mesin, yaitu bensin 2500cc dan 2700cc dan transmisi matik/manual. b. Tipe V Tipe ini merupakan versi tertinggi sama dengan tipe G tetapi dengan penambahan dan sistem penggerak all wheel drive 4x4. c. Tipe G VN Turbo Tipe ini merupakan produksi terbaru dari PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. d. Tipe TRD (Special Unit) Tipe ini merupakan versi Sport dari Toyota Fortuner dengan dilengkapi aksesoris genuine Toyota dari Toyota Racing Development (TRD). Perubahan tampilan seperti penambahan body kit, engine hood serta aksesoris exterior.

39 3. Etios Toyota Etios merupakan produk Toyota Indonesia terbaru saat launching didirikannya Toyota Plant-2 di Karawang. Prestasi Toyota Indonesia yang mampu menjaga kualitas dan produktivitas membuat Toyota Motor Corporation percaya dan memberikan kesempatan untuk memproduksi banyak model dari moibl-mobil Toyota. 4.6 Bidang Kerja Bidang kerja pada Karawang plant PT. TMMIN meliputi beberapa bagian penting yang sangat mendukung jalannya kegiatan perusahaan. Secara umum, bidang kerja dari masing-masing divisi antara lain adalah sebagai berikut :. Stamping Shop Pada Stamping Shop dilakukan pengepresan steel sheet untuk pembuatan body kendaraan. Lempengan-lempengan baja dicetak menjadi bagianbagian dari body kendaraan seperti kerangka tangki bahan bakar dan komponen body sub-assembly (kabin, dek, dan rangka chasis). Pembuatan pressed parts untuk membentuk body kendaraan bermula dari lembar baja yang dipress menjadi part yang siap dikirim ke welding shop untuk disatukan menjadi satu kendaraan utuh. Stamping shop memiliki fasilitas 2 proses A Line tonase 2.400 ton dengan 450 stroke/jam dan C Line dengan kapasitas 620 stroke/jam. Di samping itu, guna menjamin keselamatan kerja operator dan menjaga kualitas produk, digunakan sistem

40 robotik untuk menangani perpindahan part dari satu mesin ke mesin lain. Stamping shop dilengkapi dengan satu buah mesin Sheet Feeder. Gambar 4.. Mesin sheet feeder yang digunakan pada stamping shop 2. Welding Shop Kegiatan pada divisi ini secara spesifik terbagi dalam enam departmen, yaitu Body Production (proses pembuatan body), Press Production ( proses pembentukan plat), Frame Production (proses pembuatan rangka ), Maintenance (manangani peralatan yang digunakan dalam produksi), Engineering Service & Inspection (menangani masalahmasalah yang timbul pada proses produksi) serta Paint Operation Yosedome. Gambar 4.2. Robot las pada welding shop

4 Welding Shop memiliki area seluas 23.000 m2. Disinilah proses penyambungan/pengelasan bagian-bagian bodi kendaraan untuk menghasilkan satu bagian bodi utuh. Proses pengelasan dilakukan dengan menyatukan seluruh pressed part yang diproduksi oleh stamping shop. Hasil akhir dari proses ini adalah satu bodi kendaraan utuh. Untuk menjamin tingkat presisi dan keakuratan yang tinggi, Welding Shop dilengkapi dengan fasilitas Welding Main Body Line, Coordinate Measuring Machine, dan Shell Body Line dengan Slat Conveyor. Di samping itu, Welding Shop juga didukung dengan 34 buah robot las dan GBL (Global Body Line) yang memberikan jaminan kualitas permukaan luar (proses clamp dilakukan dari sisi dalam). 3. Painting Shop Setelah melalui proses welding, satu body kendaraan utuh kemudian memasuki Painting Shop untuk menjalani proses anti-karat (electrodeep coating), pengisian celah sambungan, dan pengecatan. Painting Shop memiliki luas 7.600 m2, memiliki fasilitas pengecatan primer dan Top Coat Process dengan sistem robotik untuk mendapatkan hasil pengecatan berkualitas tinggi. Selain itu, keduapuluh robot yang digunakan juga memberikan jaminan keamanan proses serta ramah lingkungan.

42 Gambar 4.3 Robot Top Coating yang digunakan pada painting shop Kegiatan pada divisi ini secara spesifik terbagi dalam empat departmen, yaitu Assy & Painting Eng. Service (menangani masalahmasalah yang timbul pada proses produksi), Assy Production (menangani proses perakitan unit), Painting Production (menangani proses pengecatan unit), serta departemen Assy & Painting Maint (menangani peralatan yang di gunakan dalam proses produksi). 4. Assembling Shop Assembling Shop yang memiliki luas area 37.500 m2 merupakan tempat perakitan body kendaraan yang telah melalui proses welding dan coating dengan komponen lain seperti mesin, chassis dan axle sehingga menjadi satu unit kendaraan utuh. Di Assembling Shop inilah dilakukan proses perakitan atau pemasangan seluruh komponen kendaraan pada bodi. Assembling Shop memiliki fasilitas Main Assembly Line dengan door less system yang memberikan jaminan kualitas terbaik dan meningkatkan produktivitas kerja. Selain itu, Assembly Shop juga dilengkapi dengan Final

43 Test Facility untuk mengecek kualitas setiap bagian pada unit kendaraan guna menjaga kepuasan pelanggan. Gambar 4.4. Assembly Shop 5. Test Course Setelah melalui proses assembling, setiap kendaraan harus melalui Test Course, yakni uji coba kendaraan baru pada area seluas 45.630 m2. Di Test Course inilah performa kendaraan diuji, mulai dari uji pacu untuk mengetahui kemampuan mesin hingga kedinamisan bodi. Unit kendaraan yang telah melalui Test Course mendapatkan jaminan kendaraan berkualitas internasional. Test Course terdiri dari landasan pacu sepanjang Km dilengkapi dengan simulasi tikungan.

44 Gambar 4.5. Test Course 4.7 Proses Produksi Frame. Lini Produksi Side Rail Side Rail adalah bagian sisi Frame yang berfungsi sebagai penopang Utama dari semua partisi-partisi kecil yang berfungsi sebagai tempat pemasangan part-part assembly. Gambar 4.6 Side Rail

45 2. Lini Produksi Cross Member Lini Produksi Cross Member membuat semua cross member yang memiliki fungsi dari masing-masing sebagai tempat instalasi mesin, gandar, suspensi, serta part assembly lainnya. Gambar 4.7 Cross Member No.6 3. Lini Produksi Finishing Proses Penggabungan antara Side Rail dengan Cross Member serta partisi-partisi kecil dilakukan di lini produksi finishing sehingga terbentuklah menjadi sebuah frame mobil. Gambar 4.8 Frame Sub-Assy

46 4. Lini Produksi ED Frame Lini Produksi ini bertugas untuk melakukan pelapisan terhadap Frame yang sudah jadi sebagai pelindung dari karat serta menambah nilai estetika suatu frame. Proses yang digunakan adalah melalui proses Electro Plating. Gambar 4.9 Proses Dipping ED Frame 4.8 Flow Proses Lini Produksi ED Frame NIGHT STORAGE ED DIPPING COOLING OVEN TRAVERSE Gambar 4.0 Layout Lini Produksi ED Frame

47 Proses ED Frame diawali dengan proses ED Dipping yang didalamnya terbagi menjadi 2 bagian, yaitu pre-treatment dan ED process. Proses pretreatment sebagai proses persiapan sebelum dilakukan proses ED kepada material frame yang menjadi objek. Fungsi dari pre-treatment diantaranya adalah pembersihan terhadap minyak-minyak dan pelapisan anti karat. Dilanjut ke traverse untuk dikirim ke dalam Oven. Tujuannya adalah untuk mengeringkan cat yang sudah menempel pada frame. Sampailah kepada Oven ED Frame, lalu Cooling dan Night Storage. 4.9 Kapasitas Lini Produksi ED Frame 4.9. Kapasitas Mesin. OHC (Over Head Conveyor) OHC yang ada pada Lini produksi ED Frame berfungsi untuk membawa skid yang berisikan 4 unit Frame untuk setiap proses pencelupan. Kapasitas OHC ED Frame adalah: Tabel 4. Pekerjaan pada OHC No. Mesin (Proses) Jumlah Waktu Siklus/skid Kapasitas mesin saat ini Dipping 8 32,8 min 4, min 2 Hook Unhook 8 5,2 min 0,65 min 3 Home Post 8 0,4 min,3 min TOTAL 48,4 min 6,05 min/skid

48 2. Dipping Proses Pencelupan/dipping yang dilakukan di lini produksi ED Frame ada 0 proses, berikut adalah detail pekerjaan beserta waktu standar yang digunakan oleh setiap proses pencelupannya:. Degreasing Sebagai pembersih dari permukaan metal ( Frame ) dari Oil, Grease dan kotoran lain yang menempel. Berikut adalah detail pekerjaan yang harus dilakukan di Tanki Degreasing untuk menentukan kapasitas mesin. Tabel 4.2 Pekerjaan Tanki Degreasing NO UR UT P EKERJ AAN URUTAN KERJA Ambil Pendant Hoist 2 Putar Selektor dari Auto ke Manual 3 Hoist Down 4 Putar Selektor dari Manual ke Auto 5 Tekan tombol Dipping Degreasing 6 Proses Dipping di Degreasing Tank 7 Tulis No. Hoist, No. Skid, Waktu & Qty Frame pd C/S 8 Hoist Up 9 Proses Penirisan (swing rear ) 0 Transfer Hoist ke WR Tank WAKTU AUTO / MANUAL J ALAN TUNGGU 2 4 24 40 00 4 22 30 20 JUMLAH 95 50 4 TOTAL CYCLE TIME 249 2. Water Rinse # Sebagai pembersih dari permukaan metal ( Frame ) dari sisa Grease, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik diperlukan overflow out yang berfungsi memperkecil kadar kontaminasi.

49 Berikut adalah detail pekerjaan yang harus dilakukan di Tanki Water Rinse # untuk menentukan kapasitas mesin. Tabel 4.3 Pekerjaan pada Tanki Water Rinse # NO UR UT URUTAN KERJA P EKERJ AAN Ambil Pendant Hoist 0 0 6 2 Putar Selektor dari Auto ke Manual 6 6 3 Hoist Down 7 7 24 4 Putar Selektor dari Manual ke Auto 3 3 5 Tekan tombol Dipping WR 32 32 6 Proses Dipping di WR Tank 33 33 45 7 Hoist Up 78 33 22 8 Proses Penirisan 00 55 30 9 Transfer Hoist ke Surface Condition Tank 30 55 8 WAKTU AUTO / MANUAL J ALAN TUNGGU 2 4 24 45 22 30 8 JUMLAH 69 75 4 TOTAL CYCLE TIME 48 3. Surface Condition Untuk mencegah kekasaran lapisan yg tidak teratur dimana sering terjadi pada permukaan metal setelah mengalami perlakuan dengan alkali kuat ataupun asam kuat. Berikut adalah detail pekerjaan yang harus dilakukan. Tabel 4.4 Pekerjaan pada Tanki Surface Condition NO UR UT P EKERJ AAN URUTAN KERJA Ambil Pendant Hoist 0 0 6 2 Putar Selektor dari Auto ke Manual 6 6 3 Hoist Down 7 7 24 4 Putar Selektor dari Manual ke Auto 3 3 5 Tekan tombol Dipping Surface Condition 32 32 6 Proses Dipping di Surface Condition Tank 33 33 30 7 Hoist Up 63 33 22 8 Proses Penirisan 85 55 30 9 Transfer ke Phospate Tank 5 55 8 MANUAL 2 4 24 22 8 WAKTU AUTO / TUNGGU 30 30 J ALAN JUMLAH 69 60 4 TOTAL CYCLE TIME 33

50 4. Phospate Merupakan proses utama dalam Pre-treatment dimana dalam proses ini terjadi reaksi antara metal dan larutan Phosphate yang menghasilkan lapisan ( Coating ) antikarat. Berikut adalah detail pekerjaan yang harus dilakukan. Tabel 4.5 Pekerjaan pada Tanki Phospate NO UR UT WAKTU URUTAN KERJA P EKERJ AAN AUTO / MANUAL J ALAN TUNGGU Ambil Pendant Hoist 0 6 2 4 2 Putar Selektor dari Auto ke Manual 0 6 3 Hoist Down 7 24 24 4 Putar Selektor dari Manual ke Auto 25 3 5 Tekan tombol Dipping Phospate 26 32 6 Proses Dipping di Phospate Tank 27 33 30 30 7 Hoist Up 63 33 22 22 8 Proses Penirisan 55 55 30 30 9 Transfer Hoist ke WR 2 Tank 85 85 8 8 JUMLAH 5 78 4 TOTAL CYCLE TIME 233 5. Water Rinse #2 Berfungsi untuk membersihkan permukaan metal yang telah tescoating dari sisa lapisanphospating dan sisa reaksi dalam phosphate. Berikut adalah detail pekerjaan yang harus dilakukan di Tanki Water Rinse #2 untuk menentukan kapasitas mesin.

5 Tabel 4.6 Pekerjaan pada Tanki Water Rinse #2 NO UR UT P EKERJ AAN URUTAN KERJA Ambil Pendant Hoist 0 0 6 2 Putar Selektor dari Auto ke Manual 6 6 3 Hoist Down 7 7 24 4 Putar Selektor dari Manual ke Auto 3 3 5 Tekan tombol Dipping WR 2 32 32 6 Proses Dipping di WR 2 Tank 33 33 45 7 Hoist Up 78 78 22 8 Proses Penirisan 00 33 30 9 Transfer Hoist ke DIW Rinse Tank 63 63 8 MANUAL WAKTU AUTO / TUNGGU 2 4 24 45 22 30 8 JUMLAH 77 67 4 TOTAL CYCLE TIME 48 J ALAN 6. DI Water Rinse Berfungsi untuk membersihkan permukaan metal yang telah tescoating dari sisa lapisanphospating dan sisa reaksi dalam phosphate. Tabel 4.7 Pekerjaan pada Tanki DI Water Rinse NO UR UT WAKTU URUTAN KERJA P EKERJ AAN AUTO / MANUAL J ALAN TUNGGU Ambil Pendant Hoist 0 0 6 2 4 2 Putar Selektor dari Auto ke Manual 6 6 3 Hoist Down 7 7 24 24 4 Putar Selektor dari Manual ke Auto 3 3 5 Tekan tombol Dipping DIW Rinse 32 32 6 Proses Dipping di DIW Rinse Tank 33 33 45 45 7 Hoist Up & Auto Spray 78 33 60 60 8 Hoist Up 93 93 30 30 9 Transfer Hoist ke ED Coat Tank 23 93 8 8 JUMLAH 07 75 4 TOTAL CYCLE TIME 86 7. ED Tank Proses pelapisan khusus dimana material catnya yang dilarutkan ( dispension ) dalam air dilapiskan ( deposite ) dengan aliran

52 listrik pada permukaan logam dan membentuk lapisan yang rata dan tak larut dalam air. Tabel 4.8 Pekerjaan pada Tanki ED NO UR UT P EKERJ AAN URUTAN KERJA Ambil Pendant Hoist 2 Pindah Selektor dari Auto ke Manual 3 Hoist Down + 30 cm 4 Ambil Clamp Arde 5 Pasang Clamp Arde pada Hoist 6 Ambil Clamp Arde 2 7 Pasang Clamp Arde 2 pada Hoist 8 Hoist Down 9 Proses Swing (Rear Up) 0 Taruh pendant Hoist pd Pagar safety Tutup pintu Pagar Safety 2 Pasang Safety Plug 3 Tekan tombol Start ED Coat 4 Proses ED Coating 5 Buka Safety plug 6 Buka pintu Pagar Safety 7 Ambil Pendant Hoist 8 Putar Selektor dari "Single" ke posisi "Double" 9 Hoist Up 20 Buka Clamp Arde 2 2 Taruh Clamp Arde 2 pada tempatnya 22 Ambil Clamp Arde 23 Taruh Clamp Arde pada tempatnya 24 Hoist Up kembali 25 Proses Penirisan 26 Transfer Skid ke UF # Tank MANUAL WAKTU AUTO / TUNGGU 4 2 2 2 2 242 2 2 2 30 8 JUMLAH 00 260 4 TOTAL CYCLE TIME 364 J ALAN 8. Ultra Filter # Pembilasan setelah dilakukan proses ED pada Tanki ED Tank untuk dapat mempertahankan material cat yang masih menempel pada part untuk disirkulasikan kembali ke ED Tank adalah fungsi dari Ultra Filter. Kapasitas pada Ultra Filter # Tank adalah:

53 Tabel 4.9 Pekerjaan pada Tanki Ultra Filter # NO UR UT WAKTU URUTAN KERJA P EKERJ AAN AUTO / MANUAL J ALAN TUNGGU Ambil Pendant Hoist 0 0 4 2 2 2 Pindah Selektor dari Auto ke Manual 4 4 3 Hoist Down 5 5 24 24 4 Pindah Selektor dari Manual ke Auto 29 29 5 Tekan tombol Dipping 30 30 6 Proses Dipping UF Tank 3 3 30 30 7 Hoist Up 6 6 22 22 8 Proses Penirisan 83 83 30 30 9 Transfer Skid ke UF 2 Tank ## ## 8 8 JUMLAH 29 00 2 TOTAL CYCLE TIME 3 9. Ultra Filter #2 Sama dengan Proses pembilasan yang dilakukan di Ultra Filter #. Berikut adalah proses penjaminan kembali. Tabel 4.0 Pekerjaan pada Tanki Ultra Filter #2 NO URUT P EKERJ AAN URUTAN KERJA Ambil Pendant Hoist 0 2 2 Pindah Selektor dari Auto ke Manual 2 2 3 Hoist Down 3 3 24 4 Pindah Selektor dari Manual ke Auto 27 27 5 Tekan tombol Dipping 28 28 6 Proses Dipping di UF 2 Tank 29 29 45 7 Hoist up 74 74 22 8 Proses Penirisan 96 96 30 9 Transfer Hoist ke DIW Spray Tank 26 26 8 M ANUAL 2 24 WAKTU AUTO / TUNGGU 45 22 30 8 J ALAN JUMLAH 29 5 0 TOTAL CYCLE TIME 44 0. DI Water Spray Untuk menghilangkan kotoran pada produk yang sudah tercoating sebelum masuk oven sehingga produk yang akan didapati surface dengan thikness homogan dan permukaan halus.

54 Tabel 4. Pekerjaan pada Tanki DI Water Spray NO URUT P EKERJ AAN URUTAN KERJA Ambil Pendant Hoist 0 0 2 2 Pindah Selektor dari Auto ke Manual 2 2 3 Hoist Down 3 3 24 4 Tekan tombol Spray 27 27 5 Proses Spray 28 28 60 7 Tekan tombol Spray 2 ## ### 8 Proses Spray 2 ## ### 60 2 Swing skid ke posisi normal ## ### 3 3 Putar Selektor dari "Single" ke posisi "Double" 4 Hoist Up 0 0 6 5 Transfer skid ke Area Traverse 6 6 8 6 Hoist Down 24 24 26 7 Tekan tombol Hook Advance 50 50 8 Hoist Up 5 5 20 9 Pindah Selektor dari Manual ke Auto 57 5 20 Tekan tombol "AS" pada pendant 58 52 2 Tekan Tombol Hook Return 59 53 22 Tekan Tombol Complete 60 54 MANUAL 2 24 60 60 3 6 8 26 6 WAKTU AUTO / TUNGGU 20 J ALAN JUMLAH 24 20 0 TOTAL CYCLE TIME 234 Dari semua data waktu siklus di setiap proses pencelupan, maka kita dapat merangkum bahwa kapasitas dari masing-masing proses pencelupan adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Rangkuman Kapasitas Proses Dipping No. Mesin (Proses) Jumlah Waktu Siklus/skid Kapasitas mesin saat ini Degreasing 4,5 min 4,5 min 2 Water Rinse # 2,47 min 2,47 min 3 Surface Condition 2,22 min 2,22 min 4 Phospate 3,88 min 3,88 min 5 Water Rinse #2 2,47 min 2,47 min

55 6 DI Water Rinse 3,0 min 3,0 min 7 ED Tank 6,06 min 6,06 min 8 Ultra Filter # 2,8 min 2,8 min 9 Ultra Filter #2 2,40 min 2,40 min 0 DI Water Spray 3,9 min 3,9 min 3. Traverse Traverse merupakan Conveyor yang berfungsi memindahkan skid yang berisikan 4 unit frame dari area dipping ke area oven untuk selanjutanya proses pengeringan yang dilakukan di dalam oven. Berikut data kapasitas traverse: Tabel 4.3 Pekerjaan pada Traverse No. 2 Mesin (Proses) Run Traverse Door Up Entrance- Jumlah Waktu Kapasitas mesin Siklus/skid saat ini,0 min,0 min 0,3 min 0,3 min 3 Run to FL- 0,5 min 0,5 min TOTAL,76 min,76 min/skid 4. FL- Conveyor Sebelum masuk ke dalam oven, FL- ini adalah pemberhentian skid, memiliki 2 pintu untuk dapat menjaga uap panas yang ada di oven dapat keluar dan terjadi penurunan suhu oven yang sudah di standar.

56 Tabel 4.4 Pekerjaan pada FL- No. Mesin (Proses) Door Up Entrance-2 Waktu Kapasitas mesin Jumlah Siklus/skid saat ini 0,3 min 0,3 min 2 Run to FL-2 0,5 min 0,5 min TOTAL 0,8 min 0,8 min 5. FL-2 Conveyor (Oven) Oven yang bertujuan untuk proses pengeringan lapisan cat hasil dari proses ED pada saat dipping. Standar yang ditentukan adalah dengan suhu 25 o C dengan waktu 30 menit untuk kematangan maksimal. Tabel 4.5 Pekerjaan pada FL-2 No. Mesin (Proses) Jumlah Waktu Siklus/skid Kapasitas mesin saat ini Oven 5 27,5 min 5,5 min 2 3 Run Transfer Door Up Exit- 5 2,5 min 0,5 min 5 0,3 min 0,06 min TOTAL 30,3 min 6,06 min

57 6. FL-3 Conveyor Sama seperti FL-, FL-3 juga merupakan Floor Conveyor transisi dari oven sebelum keluar kepada cooling untuk menjaga stabilitas suhu yang ada di dalam oven. Tabel 4.6 Pekerjaan pada FL-3 No. 2 Mesin (Proses) Door Up Exit-2 Run to Cooling Jumlah Waktu Kapasitas mesin Siklus/skid saat ini 0,3 min 0,3 min 0,5 min 0,5 min TOTAL 0,8 min 0,8 min 7. FL-4 Conveyor (Cooling) Proses Cooling setelah Oven untuk dapat mengembalikan suhu frame yang baru saja keluar dari proses oven karena di proses selanjutnya akan dilakukan proses oleh operator dan segera dikirimkan ke proses assembly. Kapasitasnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Pekerjaan pada FL-4 No. Mesin (Proses) Jumlah Waktu Siklus/skid Kapasitas mesin saat ini Cooling 4 0,4 min 0, min 2 Run Transfer 4,4 min 0,35 min TOTAL,8 min 0,45 min

58 8. FL5 s/d FL-3 (Night Storage) Proses setelah cooling, frame yang sudah siap untuk dikirimkan ke assembly shop disimpan pada Night Storage area. Night Storage yang dimiliki oleh Lini produksi ED Frame berjumlah 0 pos. Berikut kapasitasnya: Tabel 4.8 Pekerjaan pada FL-5 s/d FL-3 No. Mesin (Proses) Night Storage Waktu Kapasitas mesin Jumlah Siklus/skid saat ini 0 4,6 min 0,46 min/skid TOTAL 4,6 min 0,46 min