BAB I PENDAHULUAN. Nissan dan lainnya terus melakukan pengembangan dan perubahan terhadap

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi di dunia industri otomotif Indonesia saat ini yang semakin pesat, sehingga membuat para produsen otomotif saling berlomba lomba dalam menciptakan produk yang dapat memenuhi selera pasar serta dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian. Produsen produsen besar otomotif seperti Toyota, Honda, Suzuki, Nissan dan lainnya terus melakukan pengembangan dan perubahan terhadap produknya mulai dari jenis City Car, MPV (Multi-Purpose Vehicle), SUV (Sport Utility Vehicle), Hatchback, Sedan, Commuter, Commercial. PT. Toyota Astra Motor sebagai salah satu ATPM (agen tunggal pemegang merk) kendaraan Toyota di Indonesia, ikut andil dalam proses pengembangan produknya, melalui departemen PIO (Port Installation Option) sebagai pelaku proses kegiatan produksi dalam hal pemasangan aksesoris mobil. PIO terletak di Jakarta Utara (Sunter) dan di Kab. Bekasi (Cibitung). 1

2 2 Dari proses pemasangan aksesoris tersebut, operator adalah salah satu tenaga dalam proses produksi untuk memasangan aksesoris mobil. Aksesoris mobil yang dipasang terdiri dari 2 kategori yaitu plastik part dan elektrik part. Hal tersebut yang membuat operator selalu berhadapan langsung dengan bahaya dan dapat mengancam kesehatan dan keselamatan kerja operator itu sendiri maupun orang orang yang ada disekitarnya. Berdasarkan penelitian pendahulu sebagai berikut : 1. Dion Emannuel (2014), dalam penelitiannya yang dilakukan di Port Installation Option PT. Toyota Astra Motor, penelitian ini berupa identifikasi maslaah dan risiko kerja sehingga menghasilkan usulan tentang perbaikan postur tubuh operator menggunakan metode Rapid Entire Body Assesment pada mobil Toyota Yaris TRD Sportivo. Adapun kelemahan pada penelitian ini hanya sebatas identifikasi postur operator dari potensi bahaya pada saat proses pemasangan aksesoris. 2. Annisa Andita Said (2013), meneliti tentang analisis pelaksanaan teknik Job Safety Analysis (JSA) dalam identifikasi bahaya di tempat kerja pada terminal Y, PT. X di Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Penelitian ini menjelaskan pelaksanaan JSA belum maksimal dan mengakibatkan potensi bahaya yang ada belum teridentifikasi dengan baik.

3 3 3. Agarika Fatmasari (2010), Penggunaan metode AHP (Analythic Hierarchy Process) dalaam penentuan faktor faktor bahaya yang dihadapi perawat di RSUD Kabupaten Karanganyar dan usulan pencegahannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor bahaya yang dihadapi oleh perawat di rumah sakit tersebut sehingga peneliti dapat membuatkan usulan pencegahan untuk memperbaiki faktor bahaya tersebut. Sehingga penulis menyimpulkan untuk menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dalam identifikasi dan penyusunan prioritas untuk membantu menyelesaikan persoalan bahaya yang dihadapi operator. Dengan AHP diharapkan bisa menentukan potensi bahaya yang paling besar pengaruhnya terhadap kesehatan para operator sehingga dapat dibuatkan usulan pencegahannya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan tersebut, maka perumusan masalah untuk penelitian yang akan dilakukan adalah bagaimana menentukan potensi bahaya yang sangat besar pengaruhnya terhadap operator pemasang aksesoris mobil di PIO Operation PT.Toyota Astra Motor serta bagaimana upaya penanganannya. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah objek penelitian dilakukan di line 1 (model Yaris TRD Sportivo), Line 5 (model Agya), dan Stall (model Hiace).

4 4 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini antara lain : 1. Mengidentifikasi potensi bahaya yang dihadapi oleh operator pemasang aksesoris 2. Membuat skala prioritas dari potensi bahaya yang sudah teridentifikasi 3. Membuat usulan pencegahan dari bahaya yang sudah teridentifikasi yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap keselamatan dan kesehatan operator. 1.5 Metode Penelitian Untuk melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode studi lapangan dan pustaka sebagai berikut: a. Observasi (Studi Lapangan) Pada metode ini, penulis akan langsung terjun ke lapangan guna mengetahui proses pemasangan aksesoris yang ada di lapangan. b. Wawancara (Studi Lapangan) Pada metode ini, penulis melakukan wawancara langsung kepada pihak - pihak yang berkaitan sebagai narasumber guna mengetahui proses pemasangan aksesoris yang ada di lapangan c. Sumber Tertulis (Studi Pustaka) Pada metode ini, penulis melakukan pencarian sumber sumber tertulis melalui internet maupun buku buku guna menunjang data yang di dapat dari lapangan.

5 5 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan penelitian ini adalah : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang penelitian yang dilakukan, mengapa, dan bagaimana penelitian dilakukan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan landasan teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, serta beberapa literatur mengenai metode AHP guna untuk memutuskan rekomendasi yang tepat dalam mengatasi permasalahan yang ada. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan gambaran terstruktur tahap demi tahap proses pelaksanaan penelitian dalam bentuk diagram alir, yang disertai dengan penjelasan singkat dalam melakukan penelitian dari awal hingga akhir. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini mengulas proses pengumpulan serta pengolahan terhadap data yang diambil untuk menganalisis serta menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode yang telah ditentukan. BAB V ANALISA HASIL Pada bab ini membahas tentang hasil analisa pengolahan data untuk memperoleh informasi singkat dan kesimpulan.

6 6 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini membahas kesimpulan dari hasil penelitian dari pengolahan data yang telah dilakukan, rekemondasi untuk langkah perbaikan dan usulan pencegahan.