Oleh : Dra. Umi Kafifah Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Jogorogo Kabupaten Ngawi

dokumen-dokumen yang mirip
e-issn Vol.5. No.1 (2017) p-issn

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA PELAJARAN KIMIA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS IV

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Experiential Learning

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

Oleh : Ari Pramono Guru SMA Negeri 1 Jogorogo, Ngawi ABSTRAK

Kata kunci: Model Think-Talk-Write (TTW) dan Prestasi Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 1 Tatura Tentang Peta Melalui Penerapan Metode Bermain Peran dan Diskusi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN TINDAKAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Make A Match Materi Alat Pencernaan Manusia

SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh SRIWATI NIM

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

Tugiyati* ) SMAN 1 Karangrayung. Abstrak

Peningkatan Kedisiplinan dan Hasil Belajar IPA pada Materi Klasifikasi Benda Melalui Discovery Learning Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Tolitoli

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA SEHAT ITU PENTING MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS 5 SDN NGENING 01, BATANGAN - PATI TAHUN

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE DISKUSI DAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI KELAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Sri Sudarni, S.Pd.SD SDN III Krisak, Selogiri, Wonogiri.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Yolanda Dian Nur Megawati & Annisa Ratna Sari Halaman

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI KELISTRIKAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA KIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN

A ABSTRAK

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN. Zubaidah

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA TIPE JIGSAW TENTANG POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Penggunaan Metode Drill dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Pokok Bahasan Membaca teks narasi pada Siswa Kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Jogorogo Semester 1 Tahun Pelajaran 2014-2015 Oleh : Dra. Umi Kafifah Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Jogorogo Kabupaten Ngawi ABSTRAK Dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Jogorogo ditemukan permasalahan rendahnya prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XII IPA 2 pada Pokok Bahasan Membaca teks narasi. Untuk itu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan metode drill (latihan) dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Rumusan masalah yang diajukan adalah: Bagaimana penggunaan metode drill dalam meningkatkan prestasi belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pokok Bahasan Membaca teks narasi di SMA Negeri 1 Jogorogo Semester Gasal Tahun Pelajaran 2014-2015 Setting penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Jogorogo kelas XII IPA 2 semester Gasal Tahun Pelajaran 2014-2015 dengan jumlah siswa 34. Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang prestasi belajar siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia pada Pokok Bahasan Membaca teks narasi. Alat Pengumpul Data berupa : lembar observasi; pedoman wawancara dan daftar nilai siswa. Proses untuk meningkatkan pemahaman terhadap konsep baris bilangan pada pelajaran bahasa Indonesia yang diterapkan pada siswa dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara divalidasi datanya melalui Triangulasi Data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis. Hasil dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: Perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia pada Pokok Bahasan Membaca teks narasi dengan siklus I, siklus II dan siklus III pada siswa kelas XII IPA 2 terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan : Siklus I sebanyak 14 siswa atau 47,5% tuntas, sedangkan 20 siswa atau 52,5% siswa tidak tuntas. Siklus II sebanyak 12 siswa atau 30% tidak tuntas dan 22 siswa atau 70% siswa tuntas. Siklus III, sebanyak 33 siswa atau 97,5% siswa tuntas dan hanya 1 siswa atau 2,5% yang tidak tuntas. Kriteria ketuntasan 97,5% yang berada di atas 85% ini menandakan bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus III telah berhasil. Berdasarkan hasil penelitian sampai pada Siklus III, hipotesis penelitian yang mengatakan bahwa, Penggunaan metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia pada Pokok Bahasan Membaca teks narasi siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri I Jogorogo Semester I Tahun Pelajaran 2014-2015 terbukti kebenarannya. Kata Kunci: Metode Drill, Prestasi Belajar, membaca teks narasi JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn2503-2542 e-issn 2503-2550 223

A. PENDAHULUAN Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional seharusnya dikuasai dengan baik oleh masyarakat. Tetapi kenyataannya, banyak siswa yang tidak atau kurang menguasai bahasa Indonesia. Hal ini juga terjadi pada siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Jogorogo penguasaan materi pelajaran bahasa Indonesia kurang. Hal itu ditunjukkan pada pokok bahasan membaca teks narasi dari 34 siswa kelas XII IPA 2 tahun pelajaran 2014-2015 sebanyak 23 siswa tidak tuntas. Siswa belum mampu memberikan penjedaan, intonasi, dan kejelasan vokal serta pembacaan yang ekspresif. Kekurangberhasian ini disebabkan oleh minat dan motivasi siswa rendah. Dalam hal ini, siswa tampak malas bahkan takut, karena bahasa Indonesia mereka anggap sulit. Demikian juga, guru masih terlalu tegang dalam melaksanakan pembelajaran. Guru jarang melatih siswa membaca teks dengan baik. Metode pembelajaran kurang menarik dan kurang sesuai dengan karakter materi pembelajaran, sehingga tidak membuat siswa senang belajar. Dari permasalahan tersebut, guru mencari penyebab tidak tuntasnya penguasaan pelajaran bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks narasi. Kemudian dilakukan perbaikan pembelajaran untuk ketuntasn pembelajaran bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks narasi. Upaya yang dilakukan guru agar siswa dapat membaca teks dalam bahasa Indonesia dengan baik dan lancar adalah guru menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter materi pelajaran. Terutama dalam pembacaan teks, guru perlu banyak melatih siswa membaca teks dengan berbagai cara. Salah satu upayanya adalah guru menggunakan metode drill dalam pembelajarannya. Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam Penelitian Tindakan Kelas ini mengambil judul : Penggunaan Metode Drill Dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Pokok Bahasan Membaca Teks Narasi Pada Siswa XII Ipa 2 SMA Negeri 1 Jogorogo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014-2015. Penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk menyelesaikan permasalahan tentang Bagaimana penggunaan metode drill dalam meningkatkan prestasi belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pokok Bahasan Membaca teks narasi di SMA Negeri 1 Jogorogo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014- JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn2503-2542 e-issn 2503-2550 224

2015. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuik meningkatkan prestasi belajar siswa SMA Negeri I Jogorogo Semester ganjil Tahun pelajaran 2014 2015 dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam Pokok Bahasan Membaca teks narasi. Tujuan Penelitian adalah untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia khususnya dalam Pokok Membaca teks narasi dengan menggunakan metode drill pada siswa XII IPA 2 SMA Negeri 1 Jogorogo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014-2015. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru, siswa dan bagi sekolah. Bagi guru, dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas dengan metode drill (latihan) dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru sedikit demi sedikit mempunyai keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi baik oleh guru maupun siswa sedikit demi sedikit dapat diatasi dengan penanaman konsep yang benar. Dengan metode drill, guru juga dapat mempertimbangkan pembagian waktu antara pemberian materi dan latihan. Penelitian ini sangat bermanfaat bagi siswa yang bermasalah di kelas XII IPA 2 dalam meningkatkan pemahamannya terhadap Pokok Bahasan Membaca teks narasi. Keberhasilan peningkatan pemahaman tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Sedangkan Bagi pihak Sekolah, setelah keberhasilan penelitian ini yaitu penerapan metode drill dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya Membaca teks narasi, akan memberikan sumbangan yang baik pada sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di dalam kegiatan belajar di kelas. B. KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Belajar Menurut Martinis Yamin (2005 : 97), Belajar merupakan proses orang memperoleh kecakapan, ketrampilan dan sikap. Belajar dimulai dari kecil sampai pada akhir hayat seseorang. Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk mengubah perilakunya. Dengan demikian hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan perlaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Menurut Martinis Yamin (2005 : 100) berpedapat bahwa Belajar melalui meniru, mencontoh prilaku JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn2503-2542 e-issn 2503-2550 225

yang baik sangat dianjurkan, oleh sebab itu sosok seorang guru adalah sosok yang dapat ditiru atau dicontohi oleh siswa. Suatu masyarakat yang berbudaya tinggi, berfikir maju, perkembangannya berlangsung berlangsung dari proses meniru yagn didapat dari lingkungannya, perkembangan suatu ilmu pengetahaun diakibatkan oleh meniru. Di sini jelas guru sebagai orang yang dianggap mempunyai ilmu dan sekolah sebagai lingkungan tempat mencari ilmu merupakan objek yang vital dalam belajar. Jadi sebagai pertanda bahwa seseorang telah melakukan proses belajar adalah terjadinya perubahan pada diri orang tersebut. Perubahan perilaku tersebut misalnya dapat berupa: dari tidak tahu sama sekali menjadi samar-samar, dari kurang mengerti menjadi mengerti, dll. Jadi perubahan sebagai hasil kegiatan belajar dapat berupa aspek kognitif, psikomotor maupun efektif. Pengertian Teks Narasi Menurut Sudarwati (2007 : 62), tujuan membaca teks narasi adalah menghibur pembaca dengan pengalaman-pengalaman nyata atau imajiner dengan berbagai cara. Narasi selalu berkaitan dengan masalah-masalah yang menuju klimaks dan kemudian mengarah pada penyelesaian terhadap masalah tersebut. 2. Tinjauan Metode Pembelajaran Drill (latihan) Pengertian Pengertian metode drill (latihan) menurut E. Kumasna F. (1985:204) adalah suatu pola mengajar dalam bentuk siswa melakukan kegiatan-kegiatan untuk memperoleh ketrampilan sesuatu. Tujuan dan Fungsi a. Dapat membina pengetahuan dan ketrampilan yang kokoh b. Mengembangkan nilai psikomotorik c. Mampu membina spsialisasi pengetahuan dan ketrampilan (Nana Sidjana, 1991 : 211) Langkah-langkah Langkah-langkah metode drill menurut E. Kumasna F (1985 : 205) adalah : a. Merumuskan spesifikasi kerja b. Menjabarkan spesifikasi kerja ke dalam stimulus dan respon c. Menetapkan stimulus dan respon d. Mengulang dan membakukan stimulus respon Hipotesis Tindakan Berdasarkan permasalahan dan uraian tersebut di atas dapat diambil hipotesis permasalahan sebagai berikut : Dengan menggunakan metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia pada Pokok Bahasan Membaca teks narasi siswa XII IPA 2 SMA Negeri 1 Jogorogo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014-2015. JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn2503-2542 e-issn 2503-2550 226

C. METODELOGI PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Jogorogo yang berjumlah 34 siswa. Pemilihan tempat ini didasarkan pada pertimbangan : 1. Peneliti mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia di XII IPA 2 SMA Negeri 1 Jogorogo Tahun Pelajaran 2014-2015. 2. Adanya permasalahan terhadap prestasi belajar yang rendah dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada Pokok Bahasan Membaca teks narasi. Penelitian ini berlangsung selama Tiga bulan yaitu mulai dilaksanakan bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2014. Rincian kegiatan penelitian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Persiapan penelitian; 2. Koordinasi persiapan tindakan; 3. Pelaksanaan, meliputi : a. Perencanaan tindakan, b. Pelaksanaan tindakan. c. Monitoring dan evaluasi, d. Refleksi. 4. Penyusunan laporan penelitian. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Jogorogo. Siswa yang dijadikan subjek penelitian ini adalah siswa XII IPA 2. Dengan perkataan lain, XII IPA 2 ditetapkan sebagai setting kelas. Sementara itu guru yang dijadikan subjek penelitian adalah peneliti sendiri sebagai guru mata pelajaran bahasa Indonesia dengan dibantu teman sejawat yang juga guru bidang studi bahasa Indonesia yang bertugas sebagai observer selama penelitian berlangsung. Data dan Sumber Data Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang prestasi belajar siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia pada konsep Membaca teks narasi, serta kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran (termasuk penggunaan strategi pembelajaran) di Kelas. Data penelitian itu dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi: 1. Informasi atau nara sumber, yaitu siswa dan guru / teman sejawat; 2. Dokumen atau arsip, yang antara lain berupa Kurikulum, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, hasil evaluasi siswa, dan buku penilaian. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi, yaitu pengamatan terhadap subyek penelitian, dimana penulis mencatatnya dalam lembar observasi hasil pengamatan tersebut. b. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data berupa catatan-catatan mengenai pokok-pokok permasalahan yang diteliti, seperti: data siswa dan daftar nilai siswa XII IPA JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn2503-2542 e-issn 2503-2550 227

2. c. Wawancara, yaitu proses tanya jawab secara langsung dua orang atau lebih berhadapan secara langsung atau tidak melalui media komunikasi. Wawancara dilakukan oleh penulis kepada pihak-pihak yang terkait seperti siswa dan guru bahasa Indonesia sebagai teman sejawat. 2. Alat Pengumpul Data a. Lembar Observasi b. Hasil evaluasi belajar siswa c. Daftar Nilai Siswa 3. Validitas Data Proses untuk meningkatkan pemahaman terhadap konsep Membaca teks narasi pada pelajaran bahasa Indonesia yang diterapkan pada siswa dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi dan divalidasi datanya melalui Dwiangulasi Data. siklus yang ada. Sedangkan diskriptif komparatif membandingkan proses hasil siklus 1-2, yang terakhir membandingkan proses pembelajaran pada siklus awal dan kondisi akhir.. Rumusnya adalah F sebagai berikut : P x100% n Indikator Kinerja. Diharapkan setelah diadakannya Penelitian Tindakan Kelas ini akan dapat mengurangi permasalahan rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep Membaca teks narasi yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Adapun tindakan pada penelitian ini dinyatakan berhasil jika : 1. Nilai rata-rata kelas yang dicapai adalah > 65. 2. 85% siswa sudah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu > 60. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang telah berhasil dikumpulkan antara lain dengan teknik diskriptif komparatif (Statistik diskriptif komparatif). Teknik diskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antar siklus. Peneliti mebandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil akhir setiap siklus. Hasil analisis tersebut dijadikan dijadikan dasar dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya, sesuai dengan Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti apa yang telah didesain dalam faktor yang diteliti. Untuk dapat melihat kemampuan siswa dalam memahami konsep Membaca teks narasi khususnya, maka diberikan tes diagnostik (pre tes) yang berfungsi sebagai evaluasi awal (initial evaluation). Sedangkan observasi awal dilakukan untuk dapat mengetahui tindakan yang tepat sesuai yang JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn2503-2542 e-issn 2503-2550 228

diberikan dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Dari evaluasi dan observasi awal, refleksi ditetapkan bahwa tindakan yang dipergunakan untuk tindakan meningkatkan pemahaman siswa terhadap pokok Membaca teks narasi adalah melalui pendekatan metode drill. Dengan berpedoman dengan refleksi awal tersebut maka dilakukanlah penelitian tindakan kelas dengan prosedur: a. Perencanaan, b. Pelaksanaan tindakan, c. Observasi, dan d. Refleksi dalam setiap siklus. D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pengamatan dan Pengumpulan Data Setiap tindakan baik pada sebelum tindakan (pra siklus), dilanjutkan dengan siklus I dan siklus II dicatat agar diperoleh hasil yang diharapkan. Adapun temuan dalam pembelajaran dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1 : Nilai Sesudah Perbaikan Pembelajaran (Siklus I, Siklus II, dan Siklus III) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII IPA2 SMA Negeri I Jogorogo No Nama Siswa Siklus I Siklus II Siklus III 1 Dewi Agustina 50 62 68 2 Nanik Winarti 65 65 69 3 Eka Desiana 55 60 65 4 Nur Arifin Hidayat 45 56 61 5 Sopyan Aditya 60 65 70 6 Budiasih 56 61 67 7 Dwi Lestari 48 56 63 8 Elpa Rismawanti 60 65 70 9 Endang Sri Lestari 55 58 60 10 Fadlika Sugeng A 48 55 61 11 Miftahul Janah 35 55 60 12 Rista Rofina Putri 48 55 60 13 Andri Kurniawan 50 55 62 14 Dewi Tri Handayani 30 50 55 15 Doni Afiyanto 56 60 65 16 Mega Rara 58 65 65 17 Ria Fitriana 50 55 63 18 Dhita Ratna Sari 56 58 64 19 Indah Dwi C. 70 70 71 20 Sari Wiwik 55 60 68 21 Wulan Ayu Azhari 66 68 69 22 Anis Sri Utami 55 62 65 23 Leni Lina Arlina Iis 53 58 64 24 Nining Purwati 60 66 68 25 Sulastri 57 63 67 26 Uci Yuliana M 60 65 68 JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn2503-2542 e-issn 2503-2550 229

27 Ratna Nigrum A 60 65 68 28 Ridwan Syafa at 68 70 71 29 Anik Nursiyam 53 58 69 30 Bayu Prasetyo 65 68 72 31 Casandra Merita S 60 62 64 32 Catur Setyowati 65 65 66 33 Feri Dian Sanjaya 62 65 66 34 Leni Sugiono 65 65 66 Jumlah 1.899 2.086 2.230 Rata-rata 56,53 61,70 65,73 Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dijelaskan perolehan data sebagai berikut : 1. Pada masa siklus I nilai ratarata adalah 56,53. Siswa yang mendapat nilai 60 ke atas sebanyak 14 siswa atau 47,5% dan yang mendapat nilai di bawah 60 sebanyak 20 siswa atau 52,5%. 2. Pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 64. Siswa yang mendapat nilai 60 ke atas sebanyak 22 siswa atau 70,5% dan yang mendapat nilai di bawah 60 sebanyak 12 siswa atau 29,5%. 3. Pada siklus III nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 65,73. Siswa yang mendapat nilai 60 ke atas sebanyak 33 siswa atau 97,5% dan yang mendapat nilai di bawah 60 hanya 1 siswa atau 2,5%. 2. Temuan (Hasil yang Diperoleh) Deskripsi Per Siklus Dari siklus I, siklus II dan siklus III diketahui nilai terendah yang dicapai siswa adalah 30 dan nilai tertinggi 70. Untuk mempermudah pengolahan data maka dibuat 5 (lima) rentang nilai sebagai berikut : 1). 30 s/d 39; 2). 40 s/d 49; 3). 50 s/d 59; 4). 60 s/d 69. dan 5). 70 s/d 79 Berdasarkan data nilai yang diperoleh dari hasil evaluasi sebelum perbaikan (pra siklus) dan setelah diadakan perbaikan pembelajar an dengan metode drill pada siklus I dan siklus II dapat dibuat rekapitulasi nilai evaluasi pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas XII IPA2 SMA Negeri I Jogorogo sebagai berikut : Tabel 2 : Rekapitulasi Nilai Evaluasi Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas XA SMA Negeri I Jogorogo No Nilai Siklus I Siklus II Siklus III N Persen N Persen N Persen 1 30 s/d 39 2 5% 0 0% 0 0% 2 40 s/d 49 4 10% 0 0% 0 0% 3 50 s/d 59 14 43% 12 30% 1 3% JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn2503-2542 e-issn 2503-2550 230

4 60 s/d 69 13 40% 20 65% 28 85% 5 70 s/d 79 1 3% 2 5% 5 13% Jumlah 34 100% 34 100% 34 100% Keterangan : N : Jumlah Siswa a. Siklus I Penguasaan materi sebelum tindakan perbaikan pembelajaran (pra siklus) adalah : Nilai rata-rata : 56,53 Nilai tertinggi : 70 Nilai terendah : 30 Adapun hasil dari proses pembelajaran Bahasa Indonesia sebelum siklus dapat dilihat pada grafik sebagai berikut : Diagram Batang Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus I 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 2 4 14 1 5% 10% 43% 40% 3% 30 s/d 39 40 s/d 49 50 s/d 59 60 s/d 69 70 s/d 79 Rentang Nilai 13 Jumlah Siswa Persentase Keterangan: 1. Nilai 30 s/d 39 sebanyak 2 siswa 2. Nilai 40 s/d 49 sebanyak 4 siswa 3. Nilai 50 s/d 59 sebanyak 14 siswa 4. Nilai 60 s/d 69 sebanyak 13 siswa 5. Nilai 70 s/d 79 sebanyak 1 siswa Gambar 2 : Diagram Batang SiklusI b. Siklus II Penguasaan materi sesudah tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I adalah : Nilai rata-rata: 61,70 Nilai tertinggi : 70 JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn2503-2542 e-issn 2503-2550 231

Nilai terendah : 50 Adapun hasil dari tindakan kelas Siklus II dapat dilihat pada diagram batang sebagai berikut : 30 25 Diagram Batang Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus II 20 20 15 10 5 0 12 2 30% 65% 5% 50 s/d 59 60 s/d 69 70 s/d 79 Rentang Nilai Jumlah Siswa Persentase Gambar 3 : Diagram Batang Siklus II Keterangan: a. Nilai 50 s/d 59 sebanyak 12 siswa b. Nilai 60 s/d 69 sebanyak 20 siswa c. Nilai 70 s/d 79 sebanyak 2 siswa c. Siklus III Penguasaan materi sesudah perbaikan pembelajaran pada Siklus II adalah: Nilai rata-rata : 65,73 Nilai tertinggi : 72 Nilai terendah : 55 Adapun hasil dari tindakan kelas Siklus III dapat dilihat pada diagram batang sebagai berikut : JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn2503-2542 e-issn 2503-2550 232

Diagram Batang Hasil belajar Bahasa Indonesia Siklus III 40 28 35 Rentang Nilai 30 25 20 15 10 5 5 1 3% 85% 13% 0 50 s/d 59 60 s/d 69 70 s/d 79 Jumlah Siswa Persentase Gambar 4 : Diagram Batang Siklus III Keterangan: a. Nilai 50 s/d 59 sebanyak 1 siswa b. Nilai 60 s/d 69 sebanyak 28 siswa c. Nilai 70 s/d 79 sebanyak 5 siswa Hasil Pengamatan Per Siklus nilai setiap siswa dalam evaluasi Peningkatan kualitas tersebut. pembelajaran yang diperoleh siswa Adapun rekapitulasi berdasarkan dari nilai yang pengelompokan ketuntasan siswa diperoleh setelah diadakannya dalam pembelajaran Bahasa evaluasi pada setiap siklus Indonesia dan persentasenya dapat mengalami peningkatan yang dilihat pada tabel 3 sebagai berikut ditandai dengan meningkatnya : Tabel 3 : Rekapitulasi Ketuntasan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII IPA 2 SMA Negeri I Jogorogo Kriteria Siklus I Siklus II Siklus III N Persen N Persen N Persen Tuntas 14 32,5% 22 77,5% 33 97,5% Nilai > 60 Tidak Tuntas 20 67,5% 12 22,5% 1 2,5% Nilai < 60 Jumlah 34 100% 34 100% 34 100% Keterangan : N : Jumlah siswa Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada proses pembelajaran Bahasa Indonesia pada kelas XII IPA 2 dengan Pokok Bahasan membaca teks narasi, setelah diadakan JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn2503-2542 e-issn 2503-2550 233

perbaikan pada siklus Idiperoleh hasil yang tidak memuaskan, sebanyak 20 siswa atau 52,5% siswa tidak tuntas sebagaimana Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu nilai 60. Sedangkan yang mempunyai nilai 60 ke atas sebanyak 14 siswa atau 47,5%. Untuk itu diadakan perbaikan pembelajaran dengan siklus II dengan menggunakan metode drill. Hasil siklus II adalah sebanyak 22 siswa atau 70% tuntas, sedangkan 12 siswa atau 30% siswa tidak tuntas. Hal ini berarti ada peningkatan terhadap ketuntasan belajar siswa. Tetapi peningkatan ini belum seperti yang diharapkan yaitu di atas 85% dari jumlah siswa. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XII IPA 2 maka diadakan lagi perbaikan pembelajaran dengan siklus III. Hasil yang dicapai adalah sebanyak 33 siswa atau 97,5% tuntas dan 1 siswa atau 2,5% siswa tidak tuntas. Hal ini berarti ada peningkatan terhadap ketuntasan belajar siswa. Peningkatan ini sudah seperti yang diharapkan yaitu di atas 85% dari jumlah siswa. Kriteria ketuntasan 97,5% yang berada di atas 85% ini menandakan bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus III telah berhasil. 1. Refleksi Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat sebagai supervisor dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran sudah menunjukkan peningkatan dari setiap siklus. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perubahan perolehan nilai dalam proses pembelajaran dan juga bertambahnya ketrampilan guru dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode drill, siswa sangat antusias dalam mengikuti pelajaran. Hal ini terbukti adanya peningkatan prestasi belajar siswa dari sebelum diadakan perbaikan pembelajaran dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan. Tingkat ketuntasan belajar dari 47,5% pada siklus I, meningkat 70% pada siklus II, dan meningkat lagi 97,5% pada siklus III. Keberhasilan ini dikarenakan beberapa hal yaitu : a. Penyampaian materi pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan metode yang tepat. b. Pada saat pembelajaran berlangsung, keadaan kelas menjadi aktif, kreatif dan menyenangkan. c. Siswa tidak takut mengeluarkan pendapatnya. d. Siswa tidak bosan lagi dan takut terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia e. Peningkatan frekuensi latihan soal. JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn2503-2542 e-issn 2503-2550 234

f. Memberikan pengakuan kepada siswa berprestasi. g. Siswa mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan dan merespon pertanyaan guru. h. Memberikan latihan dan tugas. Pembahasan Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat maka pembelajaran yang dilaksanakan sudah menunjukkan kemajuan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya keberhasilan siswa yang dapat menguasai materi pelajaran Bahasa Indonesia lebih dari 85%. Di samping itu juga terdapat kemajuan dalam hal prestasi belajar dimana nilai siswa dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III, nilai evaluasi selalu meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut : Tabel 4: Perkembangan Hasil Evaluasi Belajar Bahasa Indonesia Membaca teks narasi Siswa Kelas XII IPA 2 SMA Negeri I Jogorogo No Uraian SiklusI Siklus II Siklus III 1 Nilai terendah 30 50 55 2 Nilai tertinggi 70 70 72 3 Nilai Rata-rata 56,53 61,7 65,73 Berdasarkan tabel 4 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan yang signifikan setiap siklus, dimana nilai terendah dapat naik dari siklus I 30; siklus II : 50; dan siklus III: 55. Nilai tertinggi juga mengalami peningkatan dari siklus I 70; siklus II : 70; dan siklus III: 72. Rata-rata kelas juga mengalami kenaikan yang signifikan yaitu dari siklus I: 56,53; siklus II: 61,7; dan siklus III: 65,73. Sementara itu tingkat ketuntasan belajar siswa dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Penguasaan materi Bahasa Indonesia sebelum diadakan perbaikan pembelajaran siklus I a. Siswa yang tuntas dalam pembelajaran adalah 14 dari 34 siswa atau 47,5%. b. Siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran adalah 20 dari 34 siswa atau 52,5%. 2. Penguasaan materi Bahasa Indonesia sesudah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II a. Siswa yang tuntas dalam pembelajaran adalah 22 dari 34 siswa atau 70%. Terdapat peningkatan 22,5% dari ssiklus I b. Siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran adalah 12 dari 34 siswa atau 30%. 3. Penguasaan materi Bahasa Indonesia sesudah diadakan JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn2503-2542 e-issn 2503-2550 235

perbaikan pembelajaran pada siklus III a. Siswa yang tuntas dalam pembelajaran sebanyak 33 dari 34 siswa atau 97,5%. Terdapat peningkatan 27,5% dari siklus II. b. Siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran adalah 1 dari 34 siswa atau 2,5%. Keberhasilan guru dalam perbaikan pembelajaran memper mudah siswa untuk menguasai materi Bahasa Indonesia pada konsep Membaca teks narasi sesudah diadakan perbaikan pembelajaran dengan siklus I, siklus II dan siklus III. Dalam perbaikan pembelajaran ini guru sebagai peneliti selalu mengadakan refleksi diri pada setiap siklus yang telah dilakukan. Setelah mengadakan refleksi diri guru mengadakan langkah-langkah yang dipandang perlu untuk memperbaiki kelemahan proses pembelajaran pada siklus sebelumnya. Dalam hal ini guru berkonsultasi dengan teman sejawat sebagai observer agar langkah perbaikan yang dilakukan benar-benar mengenai sasaran. Adapun keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilakukan dari siklus I, siklus II dan siklus III tersebut dikarenakan : 1. Dalam perbaikan pembelajar an, guru menggunakan metode yang tepat dengan melibatkan siswa secara optimal 2. Dalam proses pembelajaran siswa berperan aktif sehingga situasi kelas menjadi hidup 3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang tidak dimengerti. 4. Guru menambah latihan soal-soal dan dikerjakan secara kelompok dengan diskusi sehingga soal yang sulit dapat diatasi bersama-sama. Setelah kerja kelompok kemudian guru memberi tugas secara individu sebagai bahan evaluasi. E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dari perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan : a. Penggunaan metode drill sesuai dengan pembelajaran Bahasa Indonesia pada Pokok Bahasan Membaca teks narasi. Dengan metode drill dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia dan meningkatkan hasil belajar siswa. b. Perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia pada Pokok Bahasan Membaca teks narasi dengan siklus I, dan siklus II pada siswa kelas XII IPA2 terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan : Siklus I sebanyak 14 siswa atau 47,5% tuntas, sedangkan 20 siswa atau 52,5% siswa tidak tuntas. Siklus II sebanyak 12 siswa atau JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn2503-2542 e-issn 2503-2550 236

30% tidak tuntas dan 22 siswa atau 70% siswa tuntas. Siklus III, sebanyak 33 siswa atau 97,5% siswa tuntas dan hanya 1 siswa atau 2,5% yang tidak tuntas. Kriteria ketuntasan 97,5% yang berada di atas 85% ini menandakan bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus III telah berhasil. c. Berdasarkan hasil penelitian sampai pada Siklus III, hipotesis penelitian yang mengatakan bahwa, Penggunaan metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada Pokok Bahasan Membaca teks narasi siswa kelas XII IPA2 SMA Negeri I Jogorogo Semester I Tahun Pelajaran 2014-2015 terbukti kebenarannya. 2. Saran Berdasarkan hasil simpulan tersebut di atas beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan penguasaan materi pelajaran Bahasa Indonesia kepada siswa agar memperoleh hasil yang memuaskan adalah : a. Perlu digunakan metode yang tepat dalam pembelajaran, khususnya Bahasa Indonesia agar anak tidak takut pada pelajaran ini. Hendaknya digunakan metode yang bervariasi sesuai dengan materi pelajaran. Penggunaan metode yang monoton, misalnya metode ceramah saja secara terus menerus akan membuat siswa jenuh dan tidak memperhatikan pelajaran. b. Guru hendaknya mengadakan latihan-latihan yang cukup dan dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan materi yang diajarkan. c. Dalam pembelajaran hendaknya melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Guru hendaknya memberikan kesempatan bertanya kepada siswa dan menerangkan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa. d. Siswa hendaknya rajin berlatih, apabila menemukan kesulitan tanyakan kepada Guru yang berkompeten di bidangnya. DAFTAR PUSTAKA Kumasna F, E., 1985, Preses Belajar Mengajar : Azas Strategi dan Metode, Bandung : FIPS IKIP Bandung Martinis Yamin. H. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta, Penerbit Gaung Persada Press. Nana Sidjana, 1991, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung:Sinar Baru. Nohei Nasution. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka. Roy Hollands. 1983. Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia. Sudarwati, Th.M. 2007. Bahasa Indonesia 3. Jakarta : Erlangga JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn2503-2542 e-issn 2503-2550 237

. JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn2503-2542 e-issn 2503-2550 235