kepada mahasiswa, pengembangan dibidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Visi, misi dan tujuan pengembangan dosen yunior bara sebatas

dokumen-dokumen yang mirip
masalah penelitian yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah, sistem pelayanan administratif, sistem penyelenggaraan proses pendidikan (pembelajaran dan

dalam berbagai bentuk maupun wadah pengembangan dosen yaitu; pengiriman dosen untuk studi lanjut ke pasca sarjana, penataran dan latihan untuk dosen,

dilingkungan UNM pada umumnya gaya kepemimpinan yang diterapkan cendemng membentahukan dan menjajakan kepada dosen. Gaya kepemimpinan ini dapat

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN

untuk studi lanjut ke program pendidikan pascasarjana, penataran dan latihan untuk

penyetaraan D-II belum terjalin kerjasama yang harmonis, baik Depdikbud,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pengembangan kinerja dosen di IAIN Sulthan Thaha

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

tanggap terhadap kebutuhan pembangunan serta pengembangan ilmu

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan karir merupakan bagian integral dari manajemen sumber daya. UNINUS khususnya pada jabatan struktural selama ini belum berjalan dengan

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA

J. Suasana Akademik 1. Sarana yang Tersedia untuk Memelihara Interaksi Dosen-Mahasiswa

BABV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Dalam bab terakhir ini, penulis menguraikan kesimpulan dan saran selaras

kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kerja Perguruan Tinggi Di Kota Sibolga Dan Kabupaten Tapanuli Tengah dengan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung

Program Kerja. PS Magister Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

KATA PENGANTAR. Bandar Lampung, Desember 2016 Direktur, Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. NIP

pembinaan kepada siswa peserta program khusus?; (2) Bagaimanakah strategi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi

STANDAR SUASAN AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan sosial, politik, regulasi, dan peta persaingan telah

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. harus mempunyai nilai kompetensi (Mony, 2012:6). yang cukup panjang dan bukan hal yang kebetulan sesaat semata.

Bab I. Pengantar. tujuan untuk mengetahui hubungan dari budaya kerja terhadap kinerja dosen

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

GARIS BESAR HALUAN KERJA IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA PERIODE

meningkatkan dan menindaklanjuti hasil penelitian ini. Oleh karena itu,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

religius dan berorientasi pada pengembangan agribisnis dan pariwiasata". Misi ini

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia

tujuan, penyusunan rencana pelatihan, pelaksanaan pelatihan dan

Kata Pengantar. Assalamu alaikum Wr. Wb.

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Gema Insani, 2006), h. 1 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut. sebelumnya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

STANDAR MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia merupakan komponen yang sangat utama

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BPD KALTIM. Samarinda, 2 Juli 2015

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI WASANTANNAS

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

PERATURAN AKADEMI BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Kinerja pimpinan meliputi integritas kepribadian, proaktif, kemampuan

STANDAR NASIONAL PENELITIAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Ikhtiar untuk melahirkan insan yang beretos kerja profesional dengan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada bab ini akan diuraikan Kesimpulan, Implikasi dan

BAB V PENUTUP Kesimpulan

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

pendidikan dari segi tujuan perkembangan kepribadian saja kurang lagi

kritis terhadap tinjauan pustaka yang relevan. Karena itu, dapat ditarik kesimpulan

Lembaga Penjaminan Mutu KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN IAIN MATARAM. Kode Etik Tenaga Kependidikan IAIN Mataram 1

BUPATI POLEWALI MANDAR

STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

implikasi dan mengajukan rekomendasi sebagai tindak lanjut dari penelitian ini,

BAB I PENDAHULUAN. Profil Lulusan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam Tahun dan Relev Ansinya dengan Penyerapan Dunia Kerja

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI SMK MUHAMMADIYAH KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan industri yang bergantung pada kepuasan pelanggan atau konsumen,

Revisi Ke : Tanggal : 10 Oktober 2014 Dikaji ulang : Ketua Prodi D3 Keperawatan Dikendalikan : Badan Penjaminan Mutu Disetujui Oleh : Dekan

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4. di BPM UMY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian

`BAB I PENDAHULUAN. dunia industri dan organisasi menyebabkan psikologi tidak akan pernah kehilangan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk mengoptimalkan inovasi,

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika.

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB VI. KESIMPULAN, IMPLIKASl, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan pennasalahan yang diteliti, yaitu bagaimana pengelolaan work

PEDOMAN Pengembangan Suasana Akademik dan Otonomi Keilmuan FOR/SPMI-UIB/PED

STANDAR MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Transkripsi:

BABV KESIMPULAN, IMPLDXASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan temuan hasil penelitian dan pembahasan serta kajian kepustakaan yang relevan, dapat ditarik beberapa kesimpulan yang penyajiannya sesuai dengan fokus penelitian seperti telah dimmuskan sebelumnya. Adapun kesimpulan tersebut adalah seperti deskripsi di bawah ini. Visi, misi dan tujuan pengembangan dosen yunior secara konseptual telah dimmuskan dalam Rencana Strategis IAIN SUSQAPekanbara 1998-2008 secara umum, secara lisan dikemukakan dalam hal ini dikemukakan oleh Pembantu Rektor I. Bahwa visi pengembangan dosen yunior tidak saja berbentuk kualitas seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis, tetapi juga berben&tuk kuantitas. Visi yang berbentuk kuantitas berkenaan dengan ratio dosen, dimana diupayakan sesuai dengan kebutuhan fakultas masing-masing. Misi pengembangan dosen yunior adalah meningkatkan kualitas dosen yunior melalui pendidikan lanjutan sehingga dosen yunior itu mampu melaksanakan Tri Dharma Perguraan Tinggi. Tujuan pengembangan dosen yunior adalah pengembangan dibidang pendidikan dan pengajaran yaitu pada aspek menguasai ilmu itu sendiri dan terampil dalam memberikan ilmu yang telah dikuasai kepada mahasiswa, pengembangan dibidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Visi, misi dan tujuan pengembangan dosen yunior bara sebatas tersurat dalam rencana strategis dan tersirat dari pimpinan institut. Sedangkan 181

182 realisasinya belum dapat teriaksana secara maksimal. Visi, misi dan tujuan yang direncanakan tidak diikuti oleh petunjuk-petunjuk pelaksanaannya, sehingga pimpinan-pimpinan di setiap fakultas belum dapat melaksanakannya secara baik. Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan yang telah direncanakan disusun pula strategi-strategi tersendiri. Strategi-strategi tersebut telah tersurat secara rapi dalam buku Rencana Strategis. Strategi-strategi tersebut adalah mengembangkan dan membina mutu dosen yunior; memberikan kesempatan kepada dosen yunior unmk melanjutkan yang lebih tinggi sekaligus memberikan kemudahan-kemudahan untuk melanjutkan pendidikan tersebut; mengadakan kerjasama dengan perguraan tinggi seperti ITB, UNPAD, IKTP dan sebagainya sehingga dosen-dosen IAIN itu dapat diterima di perguraan tinggi umum tersebut; kerjasama lain juga dijalin dengan Dikti dan Pemda setempat untuk mendapatkan dana tambahan; mengembangkan dosen yunior dibidang penelitian dan pengembangan masyarakat. Upaya-upaya tersebut telah ada dan dilaksanakan. Pelaksanaan strategi untuk menjalin kerjasama dengan perguraanperguruan tinggi umum yang ada dan juga dengan Dikti. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya dosen-dosen yunior IAIN yang mendapatkan beasiswa di perguman tinggi umum tersebut. Bagi dosen yunior yang tidak mendapat beasiswa Dikti diusahakan oleh pimpinan institut untuk mendapatkan beasiswa dari Pemda setempat dan kenyataannya hal ini benar-benar terjadi. Dalam hal mengembangkan dan membina mutu dosen yunior dibidang tugas Tri Dharma Perguman Tinggi belum tercapai sesuai dengan keinginan.

183 Bentuk-bentuk pengembangan dosen yunior yang dilaksanakan di IAIN SUSQA adalah mengirimkan dosen yunior untuk melanjutkan program pascasarjana (S2 dan S3). Pelatihan-pelatihan metodologi penelitian dan pelatihan bahasa asing, penataran dan lokakarya, penataran dan diskusi ilmiah, pembinaan dosen senior, pengembangan secara mandiri. Program pascasarjana adalah program yang sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin mengikutinya, dengan memilih bidang studi yang diminatinya. Meskipun kesempatan mengikuti program tersebut dibuka seluas-luasnya, namun angka partisipasinya masih tetap saja rendah, begitu juga dengan pengiriman ke program pascasarjana belum direncanakan secara jelas, sehingga tidak tergambar beberapa kebutuhan jumlah, kualifikasi dan spesialisasi. Program-program yang berkaitan dengan pelatihan-pelatihan metodologi penelitian, bahasa asing, seminar-seminar, lokakarya dan diskusi ilmiah yang diselenggarakan IAIN SUSQA dan instansi lain, dirasakan dapat memberikan nilai tambah dan sumbangan-sumbangan yang cukup memadai dalam menyelesaikan tugas-tugasnya terutama tugas-tugas dosen pada Tri Dharma Perguraan Tinggi, hal ini dirasakan oleh sebagian dosen yunior. Ini berarti program-program tertentu sudah baik dan perlu untuk dilanjutkan penyelenggaraannya. Akan tetapi ada juga sebagian dosen yunior yang lainnya merasa program-program pengembangan yang diikutinya belum efektif, karena kurang relevan dengan harapan dan kebutuhan yang mereka inginkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program pengembangan dosen yunior, bara

184 beberapa program tertentu saja yang telah dapat membanm menyelesaikan sebagian tugas dosen. Pengembangan dosen yunior secara mandiri, telah dilakukan oleh selumh dosen IAIN dengan frekuensi dan intensitas dengan bentuk bervariasi. Frekuensi membaca serta menulis yang mengikuti program pascasarjana lebih tinggi dibandingkan dengan dosen yunior yang tidak mengikuti program pascasarjana. Sedangkan kegiatan penataran, seminar dan lokakarya, temtama banyak dilakukan dosen-dosen yang memiliki banyak kesempatan. Dengan demikian pengembangan secara mandiri merupakan program paling efektif serta menyentuh kebutuhan dosen yunior secara langsung. Kekuatan-kekuatan yang dimiliki IAIN untuk mengembangkan dosen yunior adalah adanya dukungan dari berbagai pihak sehingga pelaksanaan pengembangan dosen yunior dapat teriaksana dengan baik. Kekuatan dari segi dosen adalah secara potensial menguasai basis-basis keilmuan dan ke-islaman, sehingga dosen memadukan ilmu-ilmu dibidang umum dan agama dan hasilnya lebih bermanfaat. Kekuatan lain yang dimiliki dosen yunior adalah besarnya minat untuk mengikuti pelatihan baik pelatihan penelitian maupun pelatihan bahasa asing. Kekuatan yang berasal dari pimpinan institut adalah menjadikan pengembangan dosen sebagai suatu kebijakan dalam meningkatkan mutu institut. Kekuatan lain dari institut adalah dengan cara memberikan informasi dan kesempatan serta dorongan moril kepada dosen untuk mengembangkan dirinya. Sesama rekan dosen juga bersedia menggantikan dan mengambil alih

185 tugas-tugas yang ditinggalkan selama dosen yang bersangkutan mengikuti kegiatan pengembangan dosen yunior. Peluang-peluang bagi dosen yunior dan pimpinan lembaga untuk mengembangkan kemampuan dosen yunior dalam melaksanakan tugas Tri Dharma Perguraan Tinggi adalah: terbukanya kesempatan dan kemudahan untuk mengikuti program pascasarjana, besarnya peluang bagi dosen yunior yang mengikuti program pascasarjana untuk mendapatkan beasiswa dari Dikti dan juga dari Pemda Riau. Kelemahan-kelemahan dan kendala-kendala dalam pelaksanaan pengembangan dosen yunior di lapangan adalah masalah sumber dana, manajemen atau pengelolaan yang kurang transparan, pola dan dana yang tersedia belum mampu menunjang kegiatan-kegiatan pengembangan dosen yunior. Usaha-usaha untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut adalah untuk mendapatkan sumber dana, calon mahasiswa pascasarjana mesti memiliki kemauan, motivasi dan minat yang tinggi untuk mengikuti kegiatan pengembangan, dengan hal tersebut tentu saja mereka berusaha untuk mencari sumber-sumber dana dari pihak-pihak yang bersedia; pengelolaan yang kurang efektif dapat diatasi dengan cara mencari tenaga-tenaga yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dibidang manajemen meskipun pimpinan lembaga tidak berlatarbelakang ilmu manajemen, akan tetapi pimpinan dapat mengambil pembantunya yang berpengalaman dibidang manajemen; pola dan dana yang kurang menunjang dapat diatasi dengan mengalokasikan dana khusus untuk

186 pengembangan dosen yunior, dan memprioritaskan dana untuk pengembangan dosen yunior sehingga mutu dosen dapat meningkat. Ada peluang tentu ada pula tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan dosen yunior antara lain adalah peluang untuk mendapatkan beasiswa memang sangat ketat, kurangnya dosen senior yang mau membimbing dosen yunior, masalah pribadi dosen yunior serta adanya kebijakan yang tidak kondusif. Kecendemngan kemampuan dosen yunior IAIN dalam melaksanakan tugas Tri Dharma, dipengarahi oleh berbagai faktor yaitu faktor internal dan juga faktor ieksteraal. Seperti: kompetensi bidang keilmuan, kompetensi keguraan termasuk di dalamnya latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, pengalaman-pengalaman dalam mengikuti berbagai program pengembangan dan pendidikan tambahan lainnya. Kinerja dosen yunior dalam memberikan layanan pendidikan dan pengajaran sebagai tugas pokoknya sehari-hari terlihat masih rendah, hal ini terlihat dari tahap perencanaan (persiapan) pembelajaran, prosedur (pelaksanaan) pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran. Pada tahap perencanaan bahan pembelajaran, tidak ditemukan dosen yunior yang mempersiapkan bahan secara sistematis dalam bentuk fisik (SAP), yang ditemukan hanya ada sebagian kecil dosen yunior yang membuat kesimpulan dan* berbagai buku yang mereka baca tentang materi yang akan diajarkan pada hari itu. Pada tahap pelaksanaan proses pembelajaran kurang bermutu dan kurang kreatif, karena tidak dipandu oleh persiapan yang matang.

187 Pada akhir proses perkuliahan, sebagian besar dosen tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran yang dicapai, dosen yunior yang melakukan penilaian (evaluasi) hasil pembelajaran belum melakukan tes yang sesuai, baik standar maupun ragamnya. Sebagian besar dosen yunior belum mempunyai komitmen yang kuat untuk memberikan layanan pendidikan dan pengajaran yang lebih bermutu. Lemahnya komitmen tersebut berkaitan erat dengan pola pembuatan keputusan ditingkat fakultas yang terkesan lebih mengedepankan nuansa otoritas ketimbang pendekatan persuasif Kecenderangan dosen unmk melakukan penelitian belum seimbang dengan keharasan melakukan penelitian. kecenderangan penelitian berkaitan erat dengan rendahnya kemampuan meneliti oleh dosen yunior. Hal ini dapat dilihat jelas pada kualitas proposal yang ditampilkan serta kualitas kerja lapangan. Tidak jauh berbeda pula dengan kinerja dosen yunior dalam aspek pengabdian pada masyarakat. Model pengabdian masyarakat tidak terencana dan terkoordinasi secara sistematis. Hal ini tidak berarti pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen IAIN tidak memenuhi kebutuhan masyarakat, hanya saja dilaksanakan tidak terencana secara sistematis. B. Implikasi Implikasi penelitian ini berkaitan dengan implikasi temuan. Implikasi temuan ini merapakan berbagai persoalan yang muncul berkaitan dengan keadaan yang ditemukan di setting penelitian. ada beberapa temuan penelitian yang dapat memberikan implikasi secara khusus terhadap berbagai aspek

188 kegiatan dan aktivitas institut. Berbagai implikasi tersebut berkaitan dengan temuan-temuan pada aspek visi, misi, tujuan dan strategi manajemen pengembangan dosen; pelaksanaan pengembangan dosen yunior; kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan serta kecenderangan kemampuan dosen yunior. Kesimpulan tentang visi, misi dan tujuan serta strategi manajemen pengembangan dosen yunior IAIN SUSQA Pekanbara adalah visi, misi, tujuan serta strategi yang direncanakan belum dajaat disosialisasikan kepada pimpinanpimpinan fakultas dan jurasan dan tidak disertai pula dengan pemnjuk pelaksanaan secara khusus. Hal tersebut akan memberikan berbagai implikasi. Pertama, bahwa strategi-strategi yang direncanakan untuk pengembangan dosen yunior tidak akan teriaksana secara efektifuntuk mencapai tujuan peningkatan kualitas dosen yunior. Kedua. upaya pengembangan dosen yunior tidak dapat memberikan kontribusi secara maksimal. Berbagai program pengembangan dosen yunior telah dilaksanakan, namun terlihat bahwa pelaksanaan program tertentu tidak didasarkan pada perencanaan yang matang sehingga terkesan pelaksanaan berbagai program pengembangan dosen yunior sekedar menjalankan tugas. Hal tersebut dapat memberi implikasi pelaksanaan program yang tidak efektifdantidak efisien. Berbagai kekuatan yang dimiliki untuk mengembangkan dosen yunior memberikan implikasi dapat terlaksananya program-program pengembangan, meskipun belum teriaksana secara optimal sesuai keinginan yang diharapkan. Disamping im juga menemui kendala-kendala yang dapat menghambat

189 pelaksanaan pengembangan dosen yunior. Dengan kendala tersebut memberikan berbagai implikasi, diantaranya adalah pengembangan dosen yunior tidak menghasilkan kontribusi yang maksimal, dan juga akan bermakna tidak efisien karena biasanya biaya program yang dikeluarkan tidak seimbang dengan hasil yang dicapai. Begitu juga halnya dengan peluang-peluang dan tantangan yang ada. Banyaknya tantangan-tantangan dibandingkan dengan peluang-peluang yang tersedia akan menyebabkan ketidakseimbangan. Hal tersebut tentu berimplikasi kurang baik pula terhadap penyelenggaraan program-program tersebut. Kondisi penyelenggaraan yang kurang berkualitas tidak akan dapat merabah perilaku dosen yunior yang kurang profesional. Kesimpulan yang ditarik daritemuan kecenderungan kemamapuan dosen yunior pada bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat menjelaskan bahwa kinerja dosen yunior masih rendah. Besarnya gapperformance pada berbagai bidang mgas dosen yunior dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat memberi implikasi sebagai berikut: masih rendahnya kinerja dosen yunior bidang pembelajaran tidak hanya menjadi rendahnya kualitas dosen yunior yang mengemban transformasi ilmu pengetahuan, melainkan juga menimbulkan implikasi rendahnya mutu hasil pembelajaran yang bermuara pada rendahnya mutu pendidikan. Hal ini merapakan implikasi yang tidak diharapkan, terutama bila dihubungkan dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal yang sama juga terjadi dibidang penelitian, keadaan tersebut dapat menimbulkan implikasi kurang terdorongnya dosen yunior untuk melakukan studi keilmuan dan rendahnya mutu karya ilmiah

190 yang dihasilkan dosen yunior. Keadaan ini bermuara pada kesimpulan kecilnya kontribusi yang dapat dihasilkan oleh karya ilmiah dosen yunior. Sedangkan pada bidang pengabdian masyarakat memberi implikasi pada rendahnya relevansi pengabdian dengan kepentingan masyarakat. Hal inipun bermakna rendahnya nilai dukungan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen yunior untuk membantu mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam realitas kehidupan mereka. C. Rekomendasi Kajian yang dilakukan terhadap strategi pengembangan dosen yunior dalam melaksanakan tugas-tugas Tri Dharma Perguraan Tinggi. Dengan adanya strategi-strategi yang diambil alih pimpinan institut dan juga dosen senior sebagai pembina akan menghasilkan kinerja dosen yunior yang profesional. Pokok-pokok rekomendasi dapat dikemukakan sebagai berikut. Strategi pengembangan dosen yunior seyogyanya dapat direalisasikan dengan mudah sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Rencanarencana tersebut seyogyanya dapat disosialisasikan kepada pimpinan fakultas termasuk ketua jurasan sebagai pelaksana suatu kebijakan yang telah diputuskan. Upaya pengembangan dosen yunior mempakan fungsi strategis dalam manajemen personil yang tidak terlepas dari unsur-unsur lainnya dalam organisasi perguruan tinggi, memerlukan penanganan yang lebih berdaya guna agar dapat memperoleh tingkat produktivitas sebagaimana diharapkan.

191 Kepada dosen yunior diharapkan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas pokok yang diemban. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran bahwa pelaksanaan mgas mengajar akan dipertanggungjawabkan berdasarkan peraturan akan dilakukan dihadapan manusia dan akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT. Kepada dosen yunior juga diharapkan agar senantiasa berusaha meningkatkan ilmu pengetahuan secara mandiri supaya dapat memberikan layanan pendidikan yang lebih berkualitas. Agar pelaksanaan program pengembangan dosen yunior berjalan efektif dan efisien guna mencapai hasil yang optimal, rencana jangka pendek dan jangka panjang disusun secara khusus dan lebih terarah pada setiap fakultas dan jurasan. Penyusunan kebijakan hendaknya berorientasi dan mencerminkan kebersamaan, serta memberikan suri tauladan dalam pelaksanaan mgas seharihari. Memperhatikan kecenderangan pengembangan dosen senior terhadap yunior, kiranya perlu dikembangkan hubungan fungsional yang bermakna antara senior selaku pembimbing dan yunior selaku yang dibimbing. Hal ini dimaksudkan agar periakuan senior terhadap yunior, baik berapa penugasan atau pemberian kesempatan unmk melakukan kegiatan akademik dengan menciptakan suasana yang kondusif dan produktif yakni menjalankan fungsi pembinaannya dan berperilaku sebagai panutan yang dibina. Disamping itu juga pimpinan institut seyogyanya melakukan studi analisis kebutuhan untuk menentukan skala prioritas kebutuhan, berdasarkan

192 hasil needs assessment tersebut pimpinan institut dapat menetapkan program yang lebih penting dan patut didahulukan. Dalam melaksanakan berbagai kegiatan pengembangan dosen yunior pimpinan institut sepantasnya memainkan peran sebagai pemegang kontrol secara bijaksana. Mengevaluasi kegiatan yang telah teriaksana dengan baik untuk perlu dilanjutkan dan ditingkatkan serta kegiatan-kegiatan pengembangan yang belum teriaksana sesuai dengan harapan perlu diperhatikan kendala yang selalu menghambat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.