UIIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

dokumen-dokumen yang mirip
FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK KERJA UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK PROFESSIONAL RECOGNITION PROGRAM FOR CERTIFIED PROFESSIONAL AUDITOR OF INDONESIA

FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK KERJA UJIAN PROFESIONAL AUDITOR PROFESSIONAL RECOGNITION PROGRAM CERTIFIED PROFESSIONAL AUDITOR OF INDONESIA

FORMULIR PENILAIAN KEGIATAN PENILAIAN PRAKTIK PENGALAMAN KERJA BAGI PESERTA UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK TINGKAT PROFESIONAL. : l1m~ina~ \\EI<AN

IMG_0003.pdf IMG_0004.pdf IMG_0005.pdf IMG_0006.pdf IMG_0007.pdf

IMG_0003.pdf IMG_0004.pdf IMG_0005.pdf IMG_0006.pdf IMG_0007.pdf

TATA CARA VERIFIKASI PENGALAMAN PRAKTIK OLEH IAPI & INFORMASI DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH PEMOHON

(/ f*4, ua,"' a4a? ,D ll Ve,o R,E, ffi, &e. kolom nilai 1 (sangat kurang) s.d. 5 (sangat baik) yang merupakan capaian learning outcomes sesuai

INFORMASI UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK PROFESSIONAL RECOGNITION PROGRAM FOR CERTIFIED PROFESSIONAL OF INDONESIA

STANDAR PERIKATAN AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur

Diklat Penjenjangann. Auditor Utama. Auditor Madya. Auditor Muda. Diklat Pembentukann. Auditor Ahli. Auditor

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

Peran Mentor Dalam Proses Percepatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di BMKG

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) & AKUNTAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 17/PMK.01/2008 TENTANG JASA AKUNTAN PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

1. Visi, Misi dan Tujuan Program Studi Akuntansi - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PIAGAM AUDIT INTERNAL

STANDAR PENYELENGGARAAN PELATIHAN KEPERAWATAN INDONESIA

Administrasi Perpajakan

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2. Pertanyaan Mengenai Persepsi terhadap Kode Etik Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas yang dapat menjamin bahwa laporan (informasi) yang

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN. Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Fakultas Ekonomi. Program Studi PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu sumber informasi

VISI, MISI, TUJUAN, KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB.

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Akuntan Publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin untu

BAB I PENDAHULUAN. dengan berlakunya kesepakatan Internasional mengenai pasar bebas. Profesi

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan

Internal Audit Charter

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi

BAB I PENDAHULUAN. peluang yang besar sekaligus memberikan tantangan yang semakin. mengancam eksistensi profesi akuntan indonesia.

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WTO), General Agreement on Tarrifs and Trade (GATT), dan General Agreement on Trade in Services (GATS) tidak hanya

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (Indonesian Institute of Accountants) yang disingkat IAI.

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu bidang pengetahuan dalam akuntansi, pemeriksaan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KODE ETIK AKUNTAN PUBLIK

PANDUAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR JASA AKUNTANSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan dunia usaha dan industri

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Panduan Program Magang

SILABUS DAN SAP Berdasarkan KKNI September SILABUS SEMINAR AUDITING Dosen: Riris R. Sitorus,SE.,Ak.,M.Akt.

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

BAB I PENDAHULUAN. data terbaru Institut Akuntan Publik Indonesia pada tahun 2016 ini terdapat 403 KAP

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

ATURAN ETIKA DAN PERILAKU APARAT PENGAWAS INTERN DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI

STANDAR KOMPETENSI. (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2017)

LESSON STUDY DALAM PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

2.4 KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

BAB IV HASIL PENELITIAN. IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu

BAB I PENDAHULUAN. mengenai asersi tentang kegiatan-kegitan dan kejadian-kejadian ekonomi

PANDUAN PROGRAM MAGANG

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUKU PEDOMAN MAGANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN

Ketentuan Pengalaman Praktik Keprofesian di Bidang Akuntansi Anggota Utama/Pemegang Sertifikat CA IAI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

PANDUAN KERJA MAGANG (INTERNSHIP)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PENJELASAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

FORMULIR PENDAFTARAN RPL RNA (REGISTER NEGARA AKUNTAN) UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK. Recognition of Prior Learning Register Negara Akuntan

Transkripsi:

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA lndonesian lnstitute af Cefiified Public Accountants FORMULIR, PENILAIAN PRAKTIK KERIA UIIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK PROFESS'ONA L RECOGNITION PROGRAM FOR CERTIFIED PROFESS'O N AL OF IN DONES'A

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Ujian Profesi Akuntan Publik Penilaian Praktik Pengalamad Kerja (Untuk PRP-CPAr) Pada Ujian Tingkat Profesional Peserta ujian profesi akuntan publik pada tingkat profesional selain harus menempuh dan lulus ujian sebanyak 5 mata ujian atau mengikuti Profesional Recognition Progrom for Cenified Professional Accountont of lndonesio (PRP-CPAI) yang diselenggarakan oleh lapl juga harus melaksanakan kegiatan praktik pengalaman kerja minimal selama 5 tahun pada bidang akuntansi, keuangan, auditing, atau bisnis, serta menempuh persyaratan administratif lainya sehingga sertifikat CPAI of lndonesia dapat d,lter:bjtkan. Dalam kegiatan praktik pengalaman kerja ter,sebut, peserta mempraktikan pengetahuan teknis serta pemahaman yang telah diperoleh baik melalui jalur dunia pendldikan formal maupun melalui kegiatan-kegiatan lain dalam praktik nyata di lapangan. Dalam kegiatan praktik pengalaman kerja ini driharapkan peserta juga terus meningkatkan pengetahuan teknis terkait dengan akuntansi, keuangan, auditing; atau bisnis,ts";17,::,rr.lsnggunakan pengetahuan tersebut dalam kegiatan nyata dalam rangka::untuk membanbu,n keahlian profesionalnya. Kemampuan teknis harus dibuktikan dalam praktik nlata dilapangan sehingga keahlian yang diperoleh sudah terbukti. Selain itu rnelalui praktik pengalaman kerja peserta juga diharapkan mampu menerapkan etika profesi, nilai-nilai, dan perilaku profesional pada saat menggunakan pemahaman teknis dan keahlian profesionalnya. Penerapan etika profesi, nilai-nilai, serta perilaku profesional yang melandasi penerapan pengetahuan dan keahlian profesional dalam praktik nyata sangat penting agar profesi akuntan publik tetap dipercaya oleh masyarakat dan publik terlindungi. Tujuan Penilaian Penilaian praktik pengalaman kerja bertujuan untuk melakukan evaluasi atas capaian ukuran kompetensi yang tertuang dalam learning outcomes aspek keahlian profesional, pemahaman dan penerapan aspek etika profesi, nilai-nilai, dan perilaku profesional sehingga akan diperoleh pemegang sertifikat CPAI of lndonesia yang memiliki kompetensi yang memadai sesuai kebutuhan. Peserta Peserta pada kegiatan praktik pengalaman kerja pada ujian tingkat profesional adalah peserta yang telah: L. lulus ujian tingkat dasar; 2. menyelesaikan pendidikan tinggi bidang akuntansi minimal 51, D, atau 52; 3. bekerja pada bidang yang relevan dengan akuntansi, auditing, keuangan, atau bisnis sehingga dapat menerapkan secara nyata pengetahuan teknis pada bidang tersebut.

Durasi Praktik Pengalaman Kerja Peserta melaksanakan praktik pengalaman kerja minimal selama 5 tahun setelah kelulusan dari tingkat sarjana S1. Praktik pepgalaman kerja sebelum kelulusan tingkat sarjana S1, seperti magang atau bekerja pada bidang relevan dapat diperhitungkan sebagai pengalaman kerja tersebut. Praktik pengalaman kerja tersebut harus relevan pada bidang akuntansi, auditing, keuangan atau bisnis. Praktik pengalaman kerja dapat ditempuh baik sebelum atau sesudah mengikuti ujian tingkat profesional. Pada saat melaksanakan praktik pengalaman kerja, peserta harus mengikuti program mentoring yaitu program dalam bentuk hubungan mentor.:mentee dalam rangka pencapaian learning outcomes pada ujian profesi akuntan publik., Dalam hal ini peserta ujian merupakan mentee, sedangkan mentor adalah pihak lain yang merupakan anggota lapl. Sedini mungkin peserta harus segera menentukan siapa yang akan l,menjadi mentor bagi peserta tersebut. Pesertra sendiri yang menentukan mentor bag,ihya.dan harus mendapatkan persetujuan dari yang bersangkutan untuk menjadi mentor-nya. Mentor dapat berasal dari tempat kerja yang bersangkutan atau diluar tempat kerja yang bersangkutan. Mentor Mentor berperan sebagai',tempat bagi peserta untuk mendapatkan konsultasi, bimbingan, dan arahan dalam menempuh mata ujian tingkat profesional dan atau praktik pengalaman kerja. Ruang lingkup dan kedalaman hubungan mentor-mentee termasuk arahan, konsultasi, atau bimbingan ditentukan oleh mentor dan mentee. Demikian juga mentor berperan untuk melakukan penilaian terhadap bagaimana peserta mengaplikasikan pengetahuan teknis bidang akuntansi, auditing, keuangan, atau bisnis pada kegiatan riil sehari-hari. Penilaian praktik pengalaman kerja oleh m6ntor berbeda dengan penilaian "ujian formal" sesuai mata ujian yang diselenggarakan oleh lapl. Penilaian pada ujian formal di lapl lebih menekankan pada aspek pengetahuan teknis dan kemampuan ahalisis pemecahan masalah. Sedangkan penilaian pada aspek praktik pengalaman kerja lebih menekankan bagaimana peserta mampu menunjukan pengetahuan teknis yang dimiliki tersebut diterapkan dalam praktik dunia nyata pekerjaan serta aspek soft skills peserta. Persyaratan utama mentor bagi peserta ini adalah mentor harus memiliki kemampuan untuk memberikan arahan, bimbingan, konsultasi, saran, serta evaluasi kepada peserta. Mentor juga diharapkan mampu melakukan evaluasi atas keberhasilan pencapaian learning outcomes pada kegiatan ini melalui metode penilaian yang disarankan. Dalam melaksanakan peran sebagai mentor, anggota lapl harus mengedepankan perilaku profesional, etika profesi, sopan santun, transparan, dan mematuhi ketentuan yang berlaku serta mendorong agar peserta segera menyelesaikan tahapan ujian untuk mendapatkan sertifikat.

Penunjukan Mentor Peserta menunjuk secara mandiri siapa yang akan berperan sebagai mentor sesuai persyaratan yang ditetapkan (disararlkan atasan langsung). Peserta kemudian mengadakan diskusi dengan calon mentor untuk mendapatkan persetujuan yang bersangkutan untuk menjalankan peran mentor. Durasi dan Metode Penilaian Penilaian praktik pengalaman kerja dilakukan oleh mentor dan dilakukan sebelum pelaksanaan PRP-CPAI dimulai. Metode penilaian yang dapat dilakukan oleh mentor bagi peserta ujian pada tahap ini diantaranya adalah dengan metode: 1. pengamatan atas pelaksanaan tugas sehari-sehari oleh peserta dan dikaitkan dengan capaian learning outcomes; 2. mengadakan diskusi tatap muka secara langsung kepada.peserta untuk mengeksplorasi bagaimana pemahaman teknis atau kemampuan komunikasi peserta; 3. memberikan tugas khusus kepada peserta untuk menjalankan peran-.p-eran tertentu yang sesuai dengan capaian lea;ning'outcomes, seperti menugaskah.untuk peserta unt0k memimpin diskusi kelompok, menjadi trainer pada kegiatan.pelatihan dengan topik yang relevan, ata'u kegiatan-kegiatan lain yang relevan;. kegiatan atau metode lain yang dipandang tepat oleh mentor yang dapat dilakukan peserta untuk mencapai tujuan pembelajaran. 5, Melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak lain baik di dalam kantor atau diluar kantor, seperti teman sejawat, atasan, atau relasi lainya. Learning Outcomes Pada kegiatan praktik pengalaman kerja, peserta sebagai mentee harus memperhatikan berbagai aspek yang harus dibangun sehing[a akan mencapai kualifikasi sebagai seseorang yang memiliki keahlian profesional dan memiliki komitmen tinggi terhadap etika profesi, nilai.nilai, dan perilaku profesional. lapl telah merumuskan leaining outc0mes yang harus dicapai oleh peserta selama menjalankan praktik pengalaman kerja, Mentor berperan melakukan evaluasi dan memberikan penilaian capaian peserta atas learning outcomes yang telah ditentukan oleh lapl. Berikut ini adalah skala penilaian untuk setiap learning outcomes. Mentor membubuhkan nilai pada setiap learning outcomes dengan format penilaian seperti trertuang dalam lampiran berkas ini. Dalam menentukan nilai pada setiap capaian learning outcomes, mentor dapat melakukan secara terbuka kepada peserta sehingga dapat diperoleh nilai yang transparan. Namun demikian mentor harus tetap mengedepankan aspek obyektif dan aku ntabel. Passing grade Penilaian Praktik Pengalaman Kerja untuk peserta ujian tingkat profesional adalah rata-rata total nilai seluruh bidang adalah 3,5. Dalam hal hasil penilaian tidak mencapai rata-rata 3,5 maka tidak dapat mengikuti PRP-CPAI dan tidak diprosesnya penerbitkan sertifikat CPAI of lndonesia.

Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik secara mandiri dengan supervisi minimal Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik, namun memerlukan supervisi dan arahan. Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik, namun memerlukan supervisi dan arahan yang ketat. Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai namun dengan hasil yang kurang baik meski telah disupervisi dan arahan yang ketat. Sangat kurang Tidak mampu menyelesaikan bidang yang dinilai. Tanggal Penyelesaian Penilaian Formulir penilaian ini harus diberi tanggal penyelesaian paling lambat t hari sebelum pelaksanaan PRP-CPAI dimulai dan masa kerja telah mencapai 5 tahun. Formulir penilaian yang telah diisi harus diserahkan kepada penyelenggar,,a' PRP.CPAI. Benefit Mentoring Kegiatan melaksanakan peran sebagai mentor merupakan kegiatan yang akan memberikan benefit bagi profesi secara keseluruhan. Melalui mekanisme ini diharapkan akan diperoleh sumber daya manusia profesi akuntan publik yang memiliki kompetensi yang sesuai kebutuhan yang memiliki keahlian profesional dan memiliki komitmen tinggi terhadap etika profesi, nilai-nilai, dan perilaku profesional. Sehingga diharapkan kualitas profesi akuntan publik dapat meningkat, kepercayaan publik dapat dijaga. Mekanisme mentoring juga akan memberikan benefit bagi mentor dan pemberi kerja berupa keyakinan akan ketersediaan tenaga profesional yang memadai, kesempatan untuk mewarnai proses pembentukan nilai-nilai kepada para peserta. Demikian pula mentor berkesempatan untuk mewariskan visi dan nilai-nilai profesi kepada generasi penerus. Bagi anggota lapl yang melaksanakan kegiatan mentoring sebagai mentor dapat mengajukan nilai SKP kepada Komite Pendidikan dan Pelatihan Profesi atas kegiatan tersebut. Kegiatan mentoring dalam satu semester akan dihargai sebesar 2 SKP untuk setiap peserta, maksimal jumlah SKP dalam setahun yang dapat diperoleh melalui kegiatan ini adalah sebanyak 10 SKP. Kemudian, SKP atas kegiatan mentoring ini termasuk kategori kegiatan pendidikan pelatihan profesional tidak terstruktur. Mengingat benefit yang sangat besar tersebut, diharapkan anggota lapl untuk turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini untuk kemajuan profesi akuntan publik.

FORMULIR PENILAIAN KEGIATAN PENITAIAN PRAKTIK PENGALAMAN KERJA BAGI PESERTA UJlAN PROFES!AKUNTAN PUBLIK T!NGKAT PROFESIONAT Nama Peserta (Mentee) Kantor Tempat Bekerja ferfini Tanggal Saat Mulai Bekerja Pertama Kali Saat Mulai Penilaian Tanggal Kelulusan Seluruh Mata Ujian Tingkat Profesional Aatrt satalaw*rv Kap BHApATA. AR\?ltr,,MuwrmAo y SATU11 2g OKTOB R LOO7 05 0l(T0 e t2-2ot5 Skor TOEFL atau setingkat (Jika ada) Nama Mentor iabatan Mentor Kantor Akuntan Publik Dns H S BHAR^TA,Ak, M M, ca,cpa PIMPINAN KAP Bnapatn, AR\R\J, MuMAlA0 L SAlffit Petuniuk Pengisian Bagi Mentor 1. Mentor membubuhkan angka pada untuk setiap poin area kompetensi formulir ini. koldm nilai 1 (sangat kur:ang) s,d..5 (sangat baik) yang merupakan capaian leaining outcomes sesuai Nilai Sebutan lndikator Penilaian 5 Sangat baik Mampu menyelesaikan bidang r/an!.flinilai dengan hasil baik secara mandiri dengan supervisi minimal Baik Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik, namun memerlukan supervisi dan arahan. 3 Cukup Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik, namun memerlukan supervisi dan arahan yang ketat. 2 Kurang Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai namun dengan hasil yang kurang baik meski telah disupervisi dan arahan yang ketat. 1 Sangat kurang Tidak mampu menyelesaikan bidang yang dinilai.

2. 3. Mentor (atasan langsung) dapat mendiskusikan secara terbuka penilaian kepada peserta dengan tetap memegang prinsip obyektif dan akuntabel. Setelah semua nilai diberikan kemudian nilai dijumlahkan dan jumlah nilai seluruhnya dibagi dengan angka 38 sehingga akan diperoleh angka rata-rata. Passing grade kelulusan adalah 3,5. Dalam peserta tidak mencapai nilai 3,5 maka mentor harus melakukan evaluasi ulang.. Berilah tanggal penyelesaian pada bagian akhir formulir ini sesuai tanggal penyelesaian penilaian. 5. 6. Bubuhilah nama jelas dan tanda tangan pada bagian akhir. Permohonan nilai SKP dapat diajukan dengan menggunakan formulir sesuai ketentuan tentang PPL. 7. Serahkanlah formulir ini kepada peserta untuk kemudian dilaporkan ke lapl untuk diproses selanjutnya. I.!ntelektua! 1.,. Kemanrpuan untuk melakukan evaluasi terhadap intormasi dari berbagai sumber dan perspektif melalui riset, analisis; dan integrasi. 2. Kemampuan untuk menerapkan professionol judg'ment, termasuk identifikasi dan evaluasi alternatif, dalam membuat suatu simpulan yang masuk akal berdasarkan semua fakta dan kondisiyang relevan. 3. Kemampuan untuk mengidentifikasi guna menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan konsultasi kepada spesialis dalam rangka memecahkan problem dan membuat simpulan. lr',rrnilailt,r,',;,',' 5. Kemampuan untuk menerapkan alasan, analisis kritis, dan pemikiran inovatif untuk memecahkan masalah. 5. Kemampuan untuk menyusun memberikan solusi untuk masalah yang multi aspek. rekomendasi guna tidak terstruktur dan il lnterpersonal dan Komunikasi 6. Menunjukan kerjasama dan kemampuan untuk bekerja dalam tim untuk mencapaitujuan organisasi. 5 7 Kemampuan berkomunikasi dengan jelas dan ringkas pada saat presentasi, diskusi, dan melaporkan dalam suatu situasi formal dan non-formal, tertulis atau lisan, dalam bahasa lndonesia dan/atau bahasa lnggris atau bahasa asing lainnya. V 8. Mampu mendemonstrasikan kesadaran perbedaan kultur dan bahasa dalam semua hal komunikasi.

9. Mampu menerapkan kemampuan wawancara vane efektif. teknik mendengar dan 10. Kemampuan menerapkan kemampuan negosiasi untuk mendapatkan solusi dan kesepakatan. 5 li L1. Menerapkan kemampuan konsultasi untuk atau menyelesaikan konflik, pemecahan memaksimalkan peluang. meminimalisasi masalah, dan 5 L2, Kemampuan menyajikan ide dan mempengaruhi pihak lain untuk mendukung atau membangun komitmen. l[. Kepribadian 13. Menunjukan suatu komitmen lifelong leorning (pendldikq.n professional berkelanjutan/ppl). 5 L. Mampu menerapkan mempertanyakan dan professionol skepticism m'elalui sikap penilaian kritis semua informasi. 15. Memiliki standar kepribadian dan kinerja individu, melalui refleksi diri. 16. Mampu mengelola waktu komitmen profesional. 77. Mampu mengantisipasi solusi. 18. Mampu menerapkan baru. tinggi dalam menyampaikan feedback dari pihak laln dan dan sumber daya untuk mencapai tantangan dan potensi rencana pemikir5n terbuka terhadap peluang 5 19. Mampu bertindak sebagai mentor atau cooch bagi level associate. lv. Pengorganisasian 20. Mampu untuk melaksanakan perikatan berdasarkan pedoman praktik untuk mencapai deodlines yang ditetapkan. 27. Mampu untuk melaksanakan pihak lain untuk menentukan standar kualitas organisasi. reviu pekerjaan sendiri dan apakah telah sesuai dengan 22. Mampu menerapkan keahlian daya manusia dalam rangka memotivasi pihak lain. dalam mengelola sumber untuk membangun dan 23. Mampu untuk menerapkan keahlian pendelegasian untuk menyelesaikan perikata n. 5

2. Mampu menerapkan keahlian kepemimpinan untuk mempengaruhi pihak lain untuk oencaoaian tuiuan oreanisasi. bekerja dalam rangka 5 25. Mampu menerapkan teknik dan sarana yang tepat untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta perbaikan pengambilan keputusan. V. Komitmen Terhadap Kepentingan Publik 26. Kemampuan menjelaskan peran etika dalam profesi dan hubungannya dengan konsep tanggung jawab sosial. 5 27. Kemampuan menjelaskan peran dengan bisnis dan tata kelola. etika dalam hubungannya 28. Kemampuan menganalisis keterkaitan antara etika. dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk, hubungan antara hukum, ketentuanr peraturanr: dan kepentingan publik. q 29. Kemampuan menganalisis konsekuensi perilaku tidak etis terhadap individu, profesi, dan publik. vt. Skeptisisme Profesional Dan tudgment Profe.ssional 30. Kemampuan menerapkan suatu,pemikiran mempertanyakan secara kritis untuk menilai informasi keuangan dan data relevan lainnya. 31. Kemampuan mengidentifikasi' dan evaluasi alternatif yang rasional untuk mendapatkan simpulan yang rasional berdasarkan semua fakta dan kondisi yang relevan. A vil. Prinsip-Prinsip Etika 32. Kemampuan untuk menjelaskan sifat etika. 33. Kemampuan untuk kekurangan pendekatan dan rules-based, menjelaskan keuntungan dan etika berdasarkan principles-based \ 3. Kemampuan mengidentifikasi kapan prinsip etika diterapkan. tsu etika dan menentukan 35. Kemampuan menganalisis alternatif tindakan yang dapat dilakukan dan menentukan konsekuensi etika.

Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip etika berupa integritas, obyektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, dan perilaku profesional dalam suatu dilema etika dan menentukan pendekatan yang tepat. Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip etika bgrupa integritas, obyektivitas, kompetensi dan kehati.hatian profesional, kerahasiaan, dan perilaku profesional dalram suatu dilema etika dan menentukan pendekatan yang tepat. Kemampu gialilkan persyaratan etika relevan,,dalam, Jumlah Nilai Seluruh Area (Jumlah baris Vlll : 38) T I Penyelesaian:..1?..!V.o..Vprnb r 2ol5 :19...8.!.:.Y.1.,9A, c-pr Mentor/ Atasan Langsung