INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA lndonesian lnstitute af Cefiified Public Accountants FORMULIR, PENILAIAN PRAKTIK KERIA UIIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK PROFESS'ONA L RECOGNITION PROGRAM FOR CERTIFIED PROFESS'O N AL OF IN DONES'A
INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Ujian Profesi Akuntan Publik Penilaian Praktik Pengalamad Kerja (Untuk PRP-CPAr) Pada Ujian Tingkat Profesional Peserta ujian profesi akuntan publik pada tingkat profesional selain harus menempuh dan lulus ujian sebanyak 5 mata ujian atau mengikuti Profesional Recognition Progrom for Cenified Professional Accountont of lndonesio (PRP-CPAI) yang diselenggarakan oleh lapl juga harus melaksanakan kegiatan praktik pengalaman kerja minimal selama 5 tahun pada bidang akuntansi, keuangan, auditing, atau bisnis, serta menempuh persyaratan administratif lainya sehingga sertifikat CPAI of lndonesia dapat d,lter:bjtkan. Dalam kegiatan praktik pengalaman kerja ter,sebut, peserta mempraktikan pengetahuan teknis serta pemahaman yang telah diperoleh baik melalui jalur dunia pendldikan formal maupun melalui kegiatan-kegiatan lain dalam praktik nyata di lapangan. Dalam kegiatan praktik pengalaman kerja ini driharapkan peserta juga terus meningkatkan pengetahuan teknis terkait dengan akuntansi, keuangan, auditing; atau bisnis,ts";17,::,rr.lsnggunakan pengetahuan tersebut dalam kegiatan nyata dalam rangka::untuk membanbu,n keahlian profesionalnya. Kemampuan teknis harus dibuktikan dalam praktik nlata dilapangan sehingga keahlian yang diperoleh sudah terbukti. Selain itu rnelalui praktik pengalaman kerja peserta juga diharapkan mampu menerapkan etika profesi, nilai-nilai, dan perilaku profesional pada saat menggunakan pemahaman teknis dan keahlian profesionalnya. Penerapan etika profesi, nilai-nilai, serta perilaku profesional yang melandasi penerapan pengetahuan dan keahlian profesional dalam praktik nyata sangat penting agar profesi akuntan publik tetap dipercaya oleh masyarakat dan publik terlindungi. Tujuan Penilaian Penilaian praktik pengalaman kerja bertujuan untuk melakukan evaluasi atas capaian ukuran kompetensi yang tertuang dalam learning outcomes aspek keahlian profesional, pemahaman dan penerapan aspek etika profesi, nilai-nilai, dan perilaku profesional sehingga akan diperoleh pemegang sertifikat CPAI of lndonesia yang memiliki kompetensi yang memadai sesuai kebutuhan. Peserta Peserta pada kegiatan praktik pengalaman kerja pada ujian tingkat profesional adalah peserta yang telah: L. lulus ujian tingkat dasar; 2. menyelesaikan pendidikan tinggi bidang akuntansi minimal 51, D, atau 52; 3. bekerja pada bidang yang relevan dengan akuntansi, auditing, keuangan, atau bisnis sehingga dapat menerapkan secara nyata pengetahuan teknis pada bidang tersebut.
Durasi Praktik Pengalaman Kerja Peserta melaksanakan praktik pengalaman kerja minimal selama 5 tahun setelah kelulusan dari tingkat sarjana S1. Praktik pepgalaman kerja sebelum kelulusan tingkat sarjana S1, seperti magang atau bekerja pada bidang relevan dapat diperhitungkan sebagai pengalaman kerja tersebut. Praktik pengalaman kerja tersebut harus relevan pada bidang akuntansi, auditing, keuangan atau bisnis. Praktik pengalaman kerja dapat ditempuh baik sebelum atau sesudah mengikuti ujian tingkat profesional. Pada saat melaksanakan praktik pengalaman kerja, peserta harus mengikuti program mentoring yaitu program dalam bentuk hubungan mentor.:mentee dalam rangka pencapaian learning outcomes pada ujian profesi akuntan publik., Dalam hal ini peserta ujian merupakan mentee, sedangkan mentor adalah pihak lain yang merupakan anggota lapl. Sedini mungkin peserta harus segera menentukan siapa yang akan l,menjadi mentor bagi peserta tersebut. Pesertra sendiri yang menentukan mentor bag,ihya.dan harus mendapatkan persetujuan dari yang bersangkutan untuk menjadi mentor-nya. Mentor dapat berasal dari tempat kerja yang bersangkutan atau diluar tempat kerja yang bersangkutan. Mentor Mentor berperan sebagai',tempat bagi peserta untuk mendapatkan konsultasi, bimbingan, dan arahan dalam menempuh mata ujian tingkat profesional dan atau praktik pengalaman kerja. Ruang lingkup dan kedalaman hubungan mentor-mentee termasuk arahan, konsultasi, atau bimbingan ditentukan oleh mentor dan mentee. Demikian juga mentor berperan untuk melakukan penilaian terhadap bagaimana peserta mengaplikasikan pengetahuan teknis bidang akuntansi, auditing, keuangan, atau bisnis pada kegiatan riil sehari-hari. Penilaian praktik pengalaman kerja oleh m6ntor berbeda dengan penilaian "ujian formal" sesuai mata ujian yang diselenggarakan oleh lapl. Penilaian pada ujian formal di lapl lebih menekankan pada aspek pengetahuan teknis dan kemampuan ahalisis pemecahan masalah. Sedangkan penilaian pada aspek praktik pengalaman kerja lebih menekankan bagaimana peserta mampu menunjukan pengetahuan teknis yang dimiliki tersebut diterapkan dalam praktik dunia nyata pekerjaan serta aspek soft skills peserta. Persyaratan utama mentor bagi peserta ini adalah mentor harus memiliki kemampuan untuk memberikan arahan, bimbingan, konsultasi, saran, serta evaluasi kepada peserta. Mentor juga diharapkan mampu melakukan evaluasi atas keberhasilan pencapaian learning outcomes pada kegiatan ini melalui metode penilaian yang disarankan. Dalam melaksanakan peran sebagai mentor, anggota lapl harus mengedepankan perilaku profesional, etika profesi, sopan santun, transparan, dan mematuhi ketentuan yang berlaku serta mendorong agar peserta segera menyelesaikan tahapan ujian untuk mendapatkan sertifikat.
Penunjukan Mentor Peserta menunjuk secara mandiri siapa yang akan berperan sebagai mentor sesuai persyaratan yang ditetapkan (disararlkan atasan langsung). Peserta kemudian mengadakan diskusi dengan calon mentor untuk mendapatkan persetujuan yang bersangkutan untuk menjalankan peran mentor. Durasi dan Metode Penilaian Penilaian praktik pengalaman kerja dilakukan oleh mentor dan dilakukan sebelum pelaksanaan PRP-CPAI dimulai. Metode penilaian yang dapat dilakukan oleh mentor bagi peserta ujian pada tahap ini diantaranya adalah dengan metode: 1. pengamatan atas pelaksanaan tugas sehari-sehari oleh peserta dan dikaitkan dengan capaian learning outcomes; 2. mengadakan diskusi tatap muka secara langsung kepada.peserta untuk mengeksplorasi bagaimana pemahaman teknis atau kemampuan komunikasi peserta; 3. memberikan tugas khusus kepada peserta untuk menjalankan peran-.p-eran tertentu yang sesuai dengan capaian lea;ning'outcomes, seperti menugaskah.untuk peserta unt0k memimpin diskusi kelompok, menjadi trainer pada kegiatan.pelatihan dengan topik yang relevan, ata'u kegiatan-kegiatan lain yang relevan;. kegiatan atau metode lain yang dipandang tepat oleh mentor yang dapat dilakukan peserta untuk mencapai tujuan pembelajaran. 5, Melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak lain baik di dalam kantor atau diluar kantor, seperti teman sejawat, atasan, atau relasi lainya. Learning Outcomes Pada kegiatan praktik pengalaman kerja, peserta sebagai mentee harus memperhatikan berbagai aspek yang harus dibangun sehing[a akan mencapai kualifikasi sebagai seseorang yang memiliki keahlian profesional dan memiliki komitmen tinggi terhadap etika profesi, nilai.nilai, dan perilaku profesional. lapl telah merumuskan leaining outc0mes yang harus dicapai oleh peserta selama menjalankan praktik pengalaman kerja, Mentor berperan melakukan evaluasi dan memberikan penilaian capaian peserta atas learning outcomes yang telah ditentukan oleh lapl. Berikut ini adalah skala penilaian untuk setiap learning outcomes. Mentor membubuhkan nilai pada setiap learning outcomes dengan format penilaian seperti trertuang dalam lampiran berkas ini. Dalam menentukan nilai pada setiap capaian learning outcomes, mentor dapat melakukan secara terbuka kepada peserta sehingga dapat diperoleh nilai yang transparan. Namun demikian mentor harus tetap mengedepankan aspek obyektif dan aku ntabel. Passing grade Penilaian Praktik Pengalaman Kerja untuk peserta ujian tingkat profesional adalah rata-rata total nilai seluruh bidang adalah 3,5. Dalam hal hasil penilaian tidak mencapai rata-rata 3,5 maka tidak dapat mengikuti PRP-CPAI dan tidak diprosesnya penerbitkan sertifikat CPAI of lndonesia.
Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik secara mandiri dengan supervisi minimal Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik, namun memerlukan supervisi dan arahan. Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik, namun memerlukan supervisi dan arahan yang ketat. Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai namun dengan hasil yang kurang baik meski telah disupervisi dan arahan yang ketat. Sangat kurang Tidak mampu menyelesaikan bidang yang dinilai. Tanggal Penyelesaian Penilaian Formulir penilaian ini harus diberi tanggal penyelesaian paling lambat t hari sebelum pelaksanaan PRP-CPAI dimulai dan masa kerja telah mencapai 5 tahun. Formulir penilaian yang telah diisi harus diserahkan kepada penyelenggar,,a' PRP.CPAI. Benefit Mentoring Kegiatan melaksanakan peran sebagai mentor merupakan kegiatan yang akan memberikan benefit bagi profesi secara keseluruhan. Melalui mekanisme ini diharapkan akan diperoleh sumber daya manusia profesi akuntan publik yang memiliki kompetensi yang sesuai kebutuhan yang memiliki keahlian profesional dan memiliki komitmen tinggi terhadap etika profesi, nilai-nilai, dan perilaku profesional. Sehingga diharapkan kualitas profesi akuntan publik dapat meningkat, kepercayaan publik dapat dijaga. Mekanisme mentoring juga akan memberikan benefit bagi mentor dan pemberi kerja berupa keyakinan akan ketersediaan tenaga profesional yang memadai, kesempatan untuk mewarnai proses pembentukan nilai-nilai kepada para peserta. Demikian pula mentor berkesempatan untuk mewariskan visi dan nilai-nilai profesi kepada generasi penerus. Bagi anggota lapl yang melaksanakan kegiatan mentoring sebagai mentor dapat mengajukan nilai SKP kepada Komite Pendidikan dan Pelatihan Profesi atas kegiatan tersebut. Kegiatan mentoring dalam satu semester akan dihargai sebesar 2 SKP untuk setiap peserta, maksimal jumlah SKP dalam setahun yang dapat diperoleh melalui kegiatan ini adalah sebanyak 10 SKP. Kemudian, SKP atas kegiatan mentoring ini termasuk kategori kegiatan pendidikan pelatihan profesional tidak terstruktur. Mengingat benefit yang sangat besar tersebut, diharapkan anggota lapl untuk turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini untuk kemajuan profesi akuntan publik.
FORMULIR PENILAIAN KEGIATAN PENITAIAN PRAKTIK PENGALAMAN KERJA BAGI PESERTA UJlAN PROFES!AKUNTAN PUBLIK T!NGKAT PROFESIONAT Nama Peserta (Mentee) Kantor Tempat Bekerja ferfini Tanggal Saat Mulai Bekerja Pertama Kali Saat Mulai Penilaian Tanggal Kelulusan Seluruh Mata Ujian Tingkat Profesional Aatrt satalaw*rv Kap BHApATA. AR\?ltr,,MuwrmAo y SATU11 2g OKTOB R LOO7 05 0l(T0 e t2-2ot5 Skor TOEFL atau setingkat (Jika ada) Nama Mentor iabatan Mentor Kantor Akuntan Publik Dns H S BHAR^TA,Ak, M M, ca,cpa PIMPINAN KAP Bnapatn, AR\R\J, MuMAlA0 L SAlffit Petuniuk Pengisian Bagi Mentor 1. Mentor membubuhkan angka pada untuk setiap poin area kompetensi formulir ini. koldm nilai 1 (sangat kur:ang) s,d..5 (sangat baik) yang merupakan capaian leaining outcomes sesuai Nilai Sebutan lndikator Penilaian 5 Sangat baik Mampu menyelesaikan bidang r/an!.flinilai dengan hasil baik secara mandiri dengan supervisi minimal Baik Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik, namun memerlukan supervisi dan arahan. 3 Cukup Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik, namun memerlukan supervisi dan arahan yang ketat. 2 Kurang Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai namun dengan hasil yang kurang baik meski telah disupervisi dan arahan yang ketat. 1 Sangat kurang Tidak mampu menyelesaikan bidang yang dinilai.
2. 3. Mentor (atasan langsung) dapat mendiskusikan secara terbuka penilaian kepada peserta dengan tetap memegang prinsip obyektif dan akuntabel. Setelah semua nilai diberikan kemudian nilai dijumlahkan dan jumlah nilai seluruhnya dibagi dengan angka 38 sehingga akan diperoleh angka rata-rata. Passing grade kelulusan adalah 3,5. Dalam peserta tidak mencapai nilai 3,5 maka mentor harus melakukan evaluasi ulang.. Berilah tanggal penyelesaian pada bagian akhir formulir ini sesuai tanggal penyelesaian penilaian. 5. 6. Bubuhilah nama jelas dan tanda tangan pada bagian akhir. Permohonan nilai SKP dapat diajukan dengan menggunakan formulir sesuai ketentuan tentang PPL. 7. Serahkanlah formulir ini kepada peserta untuk kemudian dilaporkan ke lapl untuk diproses selanjutnya. I.!ntelektua! 1.,. Kemanrpuan untuk melakukan evaluasi terhadap intormasi dari berbagai sumber dan perspektif melalui riset, analisis; dan integrasi. 2. Kemampuan untuk menerapkan professionol judg'ment, termasuk identifikasi dan evaluasi alternatif, dalam membuat suatu simpulan yang masuk akal berdasarkan semua fakta dan kondisiyang relevan. 3. Kemampuan untuk mengidentifikasi guna menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan konsultasi kepada spesialis dalam rangka memecahkan problem dan membuat simpulan. lr',rrnilailt,r,',;,',' 5. Kemampuan untuk menerapkan alasan, analisis kritis, dan pemikiran inovatif untuk memecahkan masalah. 5. Kemampuan untuk menyusun memberikan solusi untuk masalah yang multi aspek. rekomendasi guna tidak terstruktur dan il lnterpersonal dan Komunikasi 6. Menunjukan kerjasama dan kemampuan untuk bekerja dalam tim untuk mencapaitujuan organisasi. 5 7 Kemampuan berkomunikasi dengan jelas dan ringkas pada saat presentasi, diskusi, dan melaporkan dalam suatu situasi formal dan non-formal, tertulis atau lisan, dalam bahasa lndonesia dan/atau bahasa lnggris atau bahasa asing lainnya. V 8. Mampu mendemonstrasikan kesadaran perbedaan kultur dan bahasa dalam semua hal komunikasi.
9. Mampu menerapkan kemampuan wawancara vane efektif. teknik mendengar dan 10. Kemampuan menerapkan kemampuan negosiasi untuk mendapatkan solusi dan kesepakatan. 5 li L1. Menerapkan kemampuan konsultasi untuk atau menyelesaikan konflik, pemecahan memaksimalkan peluang. meminimalisasi masalah, dan 5 L2, Kemampuan menyajikan ide dan mempengaruhi pihak lain untuk mendukung atau membangun komitmen. l[. Kepribadian 13. Menunjukan suatu komitmen lifelong leorning (pendldikq.n professional berkelanjutan/ppl). 5 L. Mampu menerapkan mempertanyakan dan professionol skepticism m'elalui sikap penilaian kritis semua informasi. 15. Memiliki standar kepribadian dan kinerja individu, melalui refleksi diri. 16. Mampu mengelola waktu komitmen profesional. 77. Mampu mengantisipasi solusi. 18. Mampu menerapkan baru. tinggi dalam menyampaikan feedback dari pihak laln dan dan sumber daya untuk mencapai tantangan dan potensi rencana pemikir5n terbuka terhadap peluang 5 19. Mampu bertindak sebagai mentor atau cooch bagi level associate. lv. Pengorganisasian 20. Mampu untuk melaksanakan perikatan berdasarkan pedoman praktik untuk mencapai deodlines yang ditetapkan. 27. Mampu untuk melaksanakan pihak lain untuk menentukan standar kualitas organisasi. reviu pekerjaan sendiri dan apakah telah sesuai dengan 22. Mampu menerapkan keahlian daya manusia dalam rangka memotivasi pihak lain. dalam mengelola sumber untuk membangun dan 23. Mampu untuk menerapkan keahlian pendelegasian untuk menyelesaikan perikata n. 5
2. Mampu menerapkan keahlian kepemimpinan untuk mempengaruhi pihak lain untuk oencaoaian tuiuan oreanisasi. bekerja dalam rangka 5 25. Mampu menerapkan teknik dan sarana yang tepat untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta perbaikan pengambilan keputusan. V. Komitmen Terhadap Kepentingan Publik 26. Kemampuan menjelaskan peran etika dalam profesi dan hubungannya dengan konsep tanggung jawab sosial. 5 27. Kemampuan menjelaskan peran dengan bisnis dan tata kelola. etika dalam hubungannya 28. Kemampuan menganalisis keterkaitan antara etika. dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk, hubungan antara hukum, ketentuanr peraturanr: dan kepentingan publik. q 29. Kemampuan menganalisis konsekuensi perilaku tidak etis terhadap individu, profesi, dan publik. vt. Skeptisisme Profesional Dan tudgment Profe.ssional 30. Kemampuan menerapkan suatu,pemikiran mempertanyakan secara kritis untuk menilai informasi keuangan dan data relevan lainnya. 31. Kemampuan mengidentifikasi' dan evaluasi alternatif yang rasional untuk mendapatkan simpulan yang rasional berdasarkan semua fakta dan kondisi yang relevan. A vil. Prinsip-Prinsip Etika 32. Kemampuan untuk menjelaskan sifat etika. 33. Kemampuan untuk kekurangan pendekatan dan rules-based, menjelaskan keuntungan dan etika berdasarkan principles-based \ 3. Kemampuan mengidentifikasi kapan prinsip etika diterapkan. tsu etika dan menentukan 35. Kemampuan menganalisis alternatif tindakan yang dapat dilakukan dan menentukan konsekuensi etika.
Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip etika berupa integritas, obyektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, dan perilaku profesional dalam suatu dilema etika dan menentukan pendekatan yang tepat. Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip etika bgrupa integritas, obyektivitas, kompetensi dan kehati.hatian profesional, kerahasiaan, dan perilaku profesional dalram suatu dilema etika dan menentukan pendekatan yang tepat. Kemampu gialilkan persyaratan etika relevan,,dalam, Jumlah Nilai Seluruh Area (Jumlah baris Vlll : 38) T I Penyelesaian:..1?..!V.o..Vprnb r 2ol5 :19...8.!.:.Y.1.,9A, c-pr Mentor/ Atasan Langsung