BAB I PENDAHULUAN Perusahaan Asuransi Umum dengan Prinsip Syariah Perusahaan Asuransi Jiwa yang memiliki Unit Syariah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan dana pensiun. (Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, 2008: 48) (2012), tiga diantaranya merupakan asuransi jiwa syariah.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Data Bisnis Asuransi dan Reasuransi Syariah TW IV 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jaminan finansial bagi dirinya sendiri dan atau ahli warisnya

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari

BAB I PENDAHULUAN. Perasurasian, asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan Asuransi merupakan salah satu lembaga keuangan nonbank

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi semakin pesat khususnya dalam lembaga keuagan syariah yang. semakin gencar dipromosikan oleh pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. industri asuransi untuk tumbuh dan berkembang. Masih besarnya potensi. persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2014.

KATA PENGANTAR. serta salam tak henti tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

SHARIA INSURANCE ECONOMIC OUTLOOK 2016 PELUANG, TANTANGAN DAN HARAPAN INDUSTRI ASURANSI SYARIAH DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL DAN GLOBAL TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian bisa

BAB I PENDAHULUAN. baik. Selama lima tahun belakangan yaitu tahun 2011 hingga 2015, aset industri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua jenis yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman yang dirasakan semakin cepat telah membawa

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL...v DAFTAR GAMBAR.viii DAFTAR LAMPIRAN...ix

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

INDUSTRI ASURANSI INDONESIA DAN POSISI BUMN ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manfaat adanya usaha asuransi tidak hanya dirasakan oleh mereka yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin membaik,lembaga keuangan seperti Bank, Pasar Modal dan Asuransi

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE BERDASARKAN METODE RISK BASED CAPITAL DAN Z-SCORE PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah seluruh elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Produk asuransi unit link mulai diperkenalkan di Inggris pada

Investor Daily - 22/11/2016, Hal. 23 Kuartal III, Investasi Asuransi Di SBN Tumbuh 44%

Asuransi Yakin Penuhi Wajib SBN Tahun Ini

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

EARLY WARNING SYSTEM DAN PERTUMBUHAN PENDAPATAN KONTRIBUSI PADA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA SYARIAH DI INDONESIA

Bisnis indonesia 04/01/2017, hal. 22 Saatnya Utak-atik Portofolio

II. TINJAUAN PUSTAKA PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2012) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 bertujuan untuk

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. terakhir terus mengalami peningkatan. Puluhan perusahaan lokal maupun

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu konsep penting dalam akuntansi konvensional adalah going

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (sumber : (sumber :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah :

INSURANCE OUTLOOK 2016: NAVIGATING FINANCIAL MARKET VOLATILITY Jakarta, 24 November 2015

BAB I PENDAHULUAN. persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing

I. PENDAHULUAN. akan bangkit kembali setelah tahun 2006 yang penuh kesulitan akibat berbagai

BAB I PENDAHULUAN. jumlah perusahaan asuransi di Indonesia untuk asuransi jiwa sebanyak 98

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis keuangan mengakibatkan likuiditas sektor perbankan dan institusi

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

Kontan 29/04/2016, hal.24 Hasil Investasi Jatuh, Laba Tertekan EX-CC-AAJI

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Investor Daily 16/05/2017, Hal. 23 Sequis Life Bukukan Premi Rp 2,9 Triliun

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, prospek Asuransi Syariah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

EX-CC-AAJI Astra Life Optimistis Capai Target Premi Rp 2 triliun JAKARTA

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. dan dewan direksi. Kepemilikan manajerial harus diikutsertakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bulan Januari 2013 seluruh industri keuangan di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dunia saat ini mengalami beberapa perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat meramalkan apa yang akan terjadi diwaktu yang akan

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI SYARIAH PADA PRODUK TAKAFUL DANA PENDIDIKAN (FULNADI)

BAB I PENDAHULUAN. hidup perusahaan, memperoleh laba dan mengalami kemajuan. Untuk mengetahui

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat pesat dan kebutuhan. menjadi dua yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

Tribun Manado 17/05/2016, hal. 3 Modal Asuransi Minimal Rp 150 M EX-CC-AAJI

BAB I PENDAHULAN. sehingga dengan kondisi seperti ini hadirlah asuransi sebagai sarana jaminan,

Harian Kontan 09/05/2017, Hal. 24 Imbal Hasil Unitlink Saham Masih Jagoan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Istilah syariah adalah sesuatu yang bisa dikatakan sedang marak sejak


Harian Kompas 05/07/2016, hal. 2 (SEREMONIA) Perlindungan Jiwa BNI Life Untuk Peserta Rejeki BNI Mudik

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin modern ini yang. dilakukan dengan adanya perantara dalam kegiatannya.

BAB I PENDAHULUAN. akan berdampak pada ketidakstabilan perekonomian suatu negara.

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI DAN HASIL INVESTASI TERHADAP LABA PERUSAHAAN ASURANSI UMUM DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu. pembangunan, terbakarnya bangunan dan lain sebagainya.

Investor Daily 11/05/2016, hal. 24 Allianz Life Syariah Sasar Premi Naik 15% EX-CC-AAJI

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB I PENDAHULUAN. berawal dari permasalahan kegagalan pembayaran kredit perumahan (subprime mortage

Tahun ini ada 5 tantangan industri asuransi jiwa

MENGENAI AAJI. The Jakarta Post, 26/3, hal 13, Kepercayaan Diri Industri Asuransi Jiwa Bangkit Setelah Melesu Tahun Lalu

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PENGARUH RASIO KEUANGAN EARLY WARNING SYSTEM TERHADAP TINGKAT SOLVABILITAS PERUSAHAAN ASURANSI JIWA SYARIAH PERIODE

Tahun Ini Perasuransian Akan Rekrut Agen, Ini Rinciannya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dapat menjadi alat pertanggungjawaban dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal III-2016:

Investor Daily 23/11/2016, Hal. 24 OJK Finalisasi Aturan Perubahan Investasi SBN Di INKB

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan perusahaan perusahaan asuransi syariah di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri asuransi jiwa syariah kian berkembang di Indonesia. Perkembangan industri tersebut ditunjukkan dengan pertumbuhan jumlah perusahaan dalam 8 tahun terakhir. Jumlah perusahaan asuransi yang semula hanya berjumlah 14 dengan 2 perusahaan asuransi jiwa yang berjalan dengan prinsip syariah dan 12 perusahaan asuransi jiwa yang memiliki unit syariah, kini menjadi berjumlah 21 pada tahun 2014 dengan 3 perusahaan asuransi jiwa yang berjalan dengan prinsip syariah dan 18 perusahaan asuransi jiwa yang memiliki unit syariah. Tabel 1.1 Pertumbuhan Perusahaan Asuransi Syariah Tahun 2008-2014 Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Perusahaan Asuransi Jiwa dengan Prinsip Syariah 2 2 3 3 3 3 3 Perusahaan Asuransi Umum dengan Prinsip Syariah 1 1 2 2 2 2 2 Perusahaan Asuransi Jiwa yang memiliki Unit Syariah 13 17 21 17 17 17 18 Perusahaan Asuransi Umum yang memiliki Unit Syariah 19 19 22 18 20 24 23 Perusahaan Reasuransi yang memiliki Unit Syariah 3 3 3 3 3 3 3 Jumlah 38 42 51 43 45 49 49 Sumber: Data Diolah (BAPEPAM-LK/OJK, dan AASI) Kebangkitan sektor keuangan kedua setelah perbankan ini menunjukkan pentingnya perencanaan keuangan untuk masa depan (Sumanto dkk., 2009). Salah satu pilihan untuk mendapatkan perlindungan selain perencanaan keuangan adalah dengan mengikuti program asuransi jiwa syariah. Asuransi islam beroperasi sesuai dengan prinsip syariat islam dengan cara menghilangkan sama sekali kemungkinan terjadinya unsur unsur gharar, maisir, dan riba (Wirdyaningsih dkk., 2005, hlm. 208). Pengamat asuransi syariah, M. Syakir Sula menjelaskan bahwa sampai September 2014 industri asuransi syariah di indonesia mencatat aset sebesar Rp.20,6 trilyun dan kontribusi bruto Rp.8,8 trilyun. Sampai kuartal tiga 2014, 1

2 pangsa pasar asuransi syariah dari sisi aset sekitar lima persen dari total aset industri (diakses pada www.mysharing.co). Data dari Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia pun menunjukkan bahwa ada peningkatan aset asuransi syariah hingga mencapai Rp22,36 trilyun dengan aset asuransi jiwa syariah sebesar Rp.18,05 trilyun, market share asuransi jiwa syariah menunjukkan angka 5,25% pada industri asuransi jiwa di Indonesia (diakses pada www.aasi.or.id). Tabel 1.2 Perbandingan Total Aset Asuransi dan Reasuransi Syariah Vs Total Aset Asuransi dan Reasuransi Konvensional TW IV Tahun 2014 Keterangan Asuransi & Reasuransi Syariah (dalam Milyar Rupiah) Asuransi & Reasuransi Konvensional (dalam Milyar Rupiah) Market Share Asuransi Syariah asuransi jiwa 18.051,63 323.150,84 5,29% asuransi umum dan reasuransi 4.312,72 117.679,90 3,54% jumlah asuransi 22.364,35 440.830,74 4,83% dan reasuransi Sumber: Data Bisnis Asuransi dan Reasuransi Syariah AASI TW IV 2014 Di tahun 2011 dan 2012, market share asuransi jiwa menunjukkan masingmasing sebesar 3,2% dan 3,7% (Berdasarkan Statistik Perasuransian Otoritas Jasa Keuangan 2012). Peningkatan market share dari 2011 ke 2014 tidak diikuti dengan laba yang didapatkan oleh perusahaan asuransi jiwa syariah. Laba merupakan tujuan utama atas berdirinya suatu perusahaan yang sifatnya sensitif bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti pemilik perusahaan, manajer, investor (penanam modal jangka panjang), kreditur, pemerintah, karyawan dan masyarakat umum (Abdullah Amrin, 2009, hlm. 180). Pertumbuhan laba pada tahun 2011 hingga 2014 mengalami fluktuasi, baik untuk perusahaan asuransi jiwa dengan prinsip syariah maupun perusahaan asuransi jiwa yang memiliki unit syariah. Untuk perusahaan asuransi jiwa dengan prinsip syariah tercatat PT. Asuransi Takaful Keluarga mengalami naik turun laba dari Rp.10,1 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp.5,97 milyar pada tahun 2012, lalu naik kembali pada tahun 2013 dan 2014 masing-masing sebesar Rp.13,97 milyar dan Rp.15,61 milyar. Perusahaan asuransi jiwa yang memiliki unit syariah juga mengalami fluktuatif laba, sebagai contoh, PT. AXA Mandiri Financial

3 Services yang mengalami kerugian sebesar Rp.127 milyar pada tahun 2011 menjadi untung sebesar Rp.127 milyar pada tahun 2012. Di tahun 2013, laba yang didapatkan menurun menjadi Rp.69 milyar pada tahun 2013 dan naik kembali menjadi Rp.83,9 milyar pada tahun 2014. Tabel 1.3 Rekapitulasi Laba(Rugi) Asuransi Jiwa Syariah Tahun 2011-2014 (dalam jutaan rupiah) Perusahaan Tahun Perusahaan asuransi jiwa dengan prinsip syariah 2011 2012 2013 2014 PT. Asuransi Takaful Keluarga 10.145 5.973 13.970 15.611 Jumlah Total 10.145 5.973 13.970 15.611 Perusahaan Tahun Perusahaan asuransi jiwa yang memiliki unit syariah 2011 2012 2013 2014 PT. Asuransi Allianz Utama Indonesia 6.658 5.178 1.356 3.146 PT. Asuransi Jiwa BRIngin Jiwa Sejahtera 1.965 1.770 509 1.058 PT. Asuransi Jiwa Central Asia Raya 2.639 1.327 6.831 7.444 PT. Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG 861 19.132 19.044 57.699 PT. BNI Life Insurance 4.918 12.358 17.945 20.174 PT. Prudential Life Assurance 492.723 560.386 694.446 915.210 PT. AXA Mandiri Financial Services (127.617) 127.616 69.056 83.907 PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia 7.466 9.455 24.357 34.771 PT. Panin Dai-ichi Life 3.402 10.022 1.987 10.307 PT. AIA Financial 6.969 101.731 119.760 227.180 PT. Sun Life Financial Indonesia (43) (17.557) (8.642) (9.822) Jumlah Total 399.943 831.418 946.649 1.351.074 Sumber: Data Diolah (BAPEPAM-LK/OJK dan Laporan Keuangan Perusahaan) Laba bersih perusahaan berasal dari transaksi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian yang diikhtisarkan dalam laporan laba rugi (Kieso, 2008, hlm.143). Abbas Salim (2007, hlm.47) menjelaskan bahwa penerimaan (pendapatan) perusahaan asuransi berasal dari penerimaan premi, hasil investasi, denda, ganti rugi, dan lain-lain. Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dalam Rosiana Puspaningrum Wijaya

4 (2013), menjelaskan bahwa laba bersih yang dicapai oleh perusahaan asuransi disumbang oleh pencapaian atas premi bruto, klaim bruto, hasil investasi dan beban. Berdasarkan fenomena laba yang fluktuatif di atas, konsep laba menurut Kieso dan Abbas Salim, dan informasi tentang laba yang disumbang oleh premi dan investasi dapat disimpulkan bahwa pendapatan premi dan hasil investasi nantinya akan dapat mempengaruhi laba yang dicapai oleh perusahaan asuransi jiwa syariah. Berdasarkan data dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)/Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), pertumbuhan premi bruto asuransi jiwa syariah mengalami fluktuasi pada tahun 2011-2014. Premi bruto pada tahun 2011 mengalami kenaikan dari periode sebelumnya sebesar 82,08%. Di tahun 2012, terjadi penurunan sebesar 55,11% menjadi 26,97%. Tahun 2013, pertumbuhan premi bruto mengalami peningkatan kembali menjadi 37,66%. Dan pada tahun 2014, premi bruto turun kembali ke 4,53%. Tabel 1.4 Pertumbuhan Premi Bruto Asuransi Jiwa Syariah Tahun 2011-2014 Tahun Jumlah (dalam Milyaran Rupiah) Pertumbuhan 2011 5,080 82,08% 2012 6,450 26,97% 2013 8,879 37,66% 2014 9,281 4,53% Sumber: Data Diolah (BAPEPAM-LK/OJK, dan AASI) Dalam hal konsep, asuransi konvensional mengakui premi adalah pendapatan yang ditransfer dari peserta ke perusahaan, sehingga diakui oleh perusahaan di laporan laba rugi. Sedangkan asuransi syariah, premi takaful dibayar peserta dimasukkan ke dalam rekening khusus tidak pada rekening perusahaan. Rekening khusus peserta berfungsi sebagai sumbangan (tabarru) untuk menutup klaim jika terjadi musibah pada peserta takaful (Wirdyaningsih, 2005, hlm. 211-212). Selain dari ujrah pengelolaan, perusahaan juga mendapatkan pendapatan dari hasil investasi yang dilakukan perusahaan. Berdasarkan data dari Badan

5 Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)/Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), pertumbuhan investasi perusahaan asuransi jiwa syariah mengalami fluktuasi. Pertumbuhan investasi pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 31,48% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2012, pertumbuhan investasi naik menjadi 44,40%. Di tahun 2013 pertumbuhan investasi turun menjadi 27,41%. Tabel 1.5 Pertumbuhan Investasi Asuransi Jiwa Syariah Tahun 2011-2014 Tahun Jumlah (dalam Milyaran Rupiah) Pertumbuhan 2011 7,770 31,48% 2012 11,220 44,40% 2013 14,295 27,41% 2014 19,457 36,11% Sumber: Data Diolah (BAPEPAM-LK, OJK, dan AASI) Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI menjelaskan karena kinerja investasi yang dikelola dengan baik, maka total pendapatan industri asuransi jiwa terdongkrak (diakses pada bisniskeuangan.kompas.com). Dalam kurun waktu empat tahun, yaitu 2011 hingga 2014, industri asuransi jiwa syariah mengalami fluktuasi pada pencapaian premi bruto dan investasi. Dari data yang ditunjukkan di atas yang bersumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), yaitu fluktuatif pencapaian premi dan investasi yang diikuti juga dengan fluktuatif laba. Didukung tentang konsep premi menurut wirdyaningsih serta pendapat dari Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengenai pengelolaan investasi oleh perusahaan asuransi jiwa, dapat disimpulkan kembali bahwa pendapatan premi dan hasil investasi mempengaruhi atas laba yang diperoleh perusahaan asuransi jiwa syariah. Untuk mengetahui kinerja keuangan, khususnya perusahaan asuransi dapat diukur dengan menggunakan analisis rasio keuangan yang dibuat oleh National Association of Insurance Commisioners (NAIC) atau yang dikenal dengan analisis rasio keuangan early warning system. Munawir (2007, hlm. 82) menjelaskan bahwa early warning system merupakan suatu sistem yang menghasilkan rasio-rasio keuangan dari perusahaan asuransi yang dibuat

6 berdasarkan informasi dari laporan keuangan perusahaan dan bertujuan untuk memudahkan melakukan identifikasi terhadap hal-hal penting yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti ingin mengukur kinerja keuangan perusahaan asuransi jiwa syariah dengan menggunakan rasio keuangan early warning system dengan tolak ukur premium growth ratio (rasio pertumbuhan premi) dan investment yield ratio (rasio pengembalian investasi. Beberapa penelitian yang sama telah dilakukan oleh beberapa peneliti, salah satunya oleh Rosiana Puspaningrum Wijaya (2013) dengan judul Pengaruh pendapatan Premi, Hasil Investasi dan Klaim terhadap Laba (Studi Kasus pada Perusahaan Asuransi Jiwa yang Memiliki Unit Syariah. Akan tetapi, penelitian tersebut memiliki kekurangan dalam analisis data. Analisis data yang dilakukan Rosiana Puspaningrum Wijaya tidak melihat bahwa data tersebut merupakan data yang bersifat cross section dan time series. Oleh karena itu, peneliti bermaksud melakukan penelitian yang sejenis namun dengan alat analisis yang berbeda yaitu menggunakan analisis regresi data panel (pool data). Berdasarkan latar belakang di atas, maka penyusun menyimpulkan bahwa pengaruh antara pendapatan premi dan pendapatan hasil investasi terhadap laba, peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Pendapatan Premi dan Pendapatan Hasil Investasi terhadap Laba (Studi Kasus pada Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pendapatan premi perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia? 2. Bagaimana pendapatan hasil investasi perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia? 3. Bagaimana laba perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia?

7 4. Bagaimana pengaruh pendapatan premi terhadap laba perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia? 5. Bagaimana pengaruh pendapatan hasil investasi terhadap laba perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pendapatan premi perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia 2. Untuk mengetahui pendapatan hasil investasi perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia 3. Untuk mengetahui laba perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia 4. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan premi terhadap laba perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia 5. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan hasil investasi terhadap laba perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia 1.4 Manfaat Penelitan 1. Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih referensi mengenai faktor faktor apa saja yang mempengaruhi laba pada perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia 2. Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi perusahaan asuransi jiwa syariah untuk nantinya dapat digunakan dalam pengambilan kebijakan tata kelola perusahaan