Rumus Perhitungan ATP & WTP

dokumen-dokumen yang mirip
SUBIRMAN FKM UNIVERSITAS MULAWARMAN-SAMARINDA

BAB 1 : PENDAHULUAN. ekonomis (Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009) (1). Pada saat ini telah

BAB IV HASIL PENELITIAN

IV. POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI PULAU JAWA

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAMPAK PEMBIAYAAN KESEHATAN TERHADAP ABILITY TO PAY DAN CATASTROPHIC PAYMENT HEALTH FINANCING IMPACT ON ABILITY TO PAY AND CATASTROPHIC PAYMENT

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik dan Sosial Ekonomi Keluarga

ANALISIS KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MEMBAYAR PETUGAS PARKIR TERHADAP PELAYANAN PUSKESMAS DI KABUPATEN BANYUMAS

ESTIMASI FUNGSI KONSUMSI PANGAN DAN NON PANGAN PENDUDUK PERKOTAAN PROPINSI JAMBI. Adi Bhakti ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA KEANGGOTAAN ASURANSI KESEHATAN DAN KEBIASAAN MEROKOK

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan dengan berbagai

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman Analisis Kemampuan Dan Kemauan Membayar Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Karangasem Tahun 2013

KEBIJAKAN SUBSIDI KESEHATAN BAGI RUMAH TANGGA MISKIN, KONSUMSI ROKOK DAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA TAHUN 2001 Dan 2004

BAB 1 : PENDAHULUAN. mampu berperan sebagai pelaku dalam pembangunan kesehatan untuk menjaga, memelihara, dan

KUESIONER GANGGUAN TIROID (Diisi oleh dokter yang merawat)

POTENSI PARTISIPASI MASYARAKAT MENUJU PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN DALAM RANGKA UNIVERSAL COVERAGE DI KOTA BANDUNG

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ependi, 2013

KETERSEDIAAN BAHAN MAKANAN & PENGELUARAN PENDUDUK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KESIAPAN NELAYAN DALAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI KELURAHAN MANGUNHARJO KOTA SEMARANG PADA TAHUN 2016

SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat. Oleh: Ishmah Fauziyyah

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan proses kenaikan pendapatan perkapita

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BAB 1 PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa jaminan kesehatan bagi masyarakat, khususnya

IDENTIFIKASI DAN PELAPORAN KESALAHAN PEMBERIAN OBAT DAN KNC No. Dokumen: No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : 1/3

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI MEI TAHUN 2017 INFLASI 0,50 PERSEN

Lampiran 1: Daftar Riwayat Hidup DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Mutia Fri Fahrunnisa NIM : Tempat, Tanggal Lahir : Solok, 13 Mei 1993

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BAB I PENDAHULUAN. bermotif untuk mencari keuntungan (profit motive/nirlaba), consumer ignorance,

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

Sri Hariati Dongge,S.Farm,Apt,MPH Dinas Kesehatan Kab. Konawe Sulawesi Tenggara

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BERITA RESMI STATISTIK K A B U P A T E N W O N O G I R I

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh gambaran seperti disajikan pada tabel.

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2011

Tujuan Penelitian. Menghitung berapa kemauan membayar masyarakat. (Ability to pay) terhadap tarif jasa angkutan umum pada

PENETAPAN TARIF PARKIR SEBAGAI INSTRUMEN PENGENDALI PENGGUNA JASA PARKIR DI KAWASAN SIMPANGLIMA SEMARANG TUGAS AKHIR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA KEBUMEN BULAN MARET 2015 INFLASI 0,03 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Noormalasari, et al, Kemampuan Membayar Iuran Jaminan Kesehatan Nasional bagi Nelayan...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR : 800 /56/ Dinkes/1/ 2014 TANGGAL : Desember 2013

BAB I GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN SEMARANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan

TINGKAT KEMISKINAN BALI, MARET 2017

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

No. 02/08/81/Th.VIII,1 Agustus 2016

No. 02/03/81/Th.IX, 1 Maret 2017

PENYELENGGARAAN JPKM

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kerangka Konsep. B. Jenis Penelitian. Sikap. Niat. Kesiapan ATP JKN WTP. Gambar 3.1

KETAHANAN PANGAN DAN STATUS GIZI KELUARGA PEROKOK DI KECAMATAN BERASTAGI KABUPATEN KARO ETTI SUDARYATI JUANITA NURMAINI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI

BAB 1 PENDAHULUAN. orang, tetapi seluruh masyarakat. Angka kesakitan (morbiditas) pada masyarakat

I. PENDAHULUAN. terlihat dari peranan sektor pertanian dalam penyediaan lapangan kerja, penyedia


TINGKAT KEMISKINAN BALI, SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

No. 02/01/81/Th.IX, 3 Januari 2017

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU IBU TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

BERITA RESMI STATISTIK

Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016


PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TIMUR MARET 2012

No. 02/12/81/Th.VIII, 1 Desember 2016

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SUKOHARJO

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH


KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG


Digital Repository Universitas Jember

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

BPS KOTA TEGAL. BULAN FEBRUARI 2014 KOTA TEGAL INFLASI 0,79 persen

BERITA RESMI STATISTIK


BAGIAN 10: PEDOMAN PENGISIAN KUESIONER CONTINGENT VALUATION: JALAN

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

REKAPITULASI LAPORAN TRI WULAN 1 s.d 4 TAHUN ANGGARAN 2016

Kemampuan Membayar (Ability to Pay) Masyarakat untuk Iuran Jaminan Kesehatan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (2005) kematian balita disebabkan oleh Infeksi Saluran

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Melalui pembangunan kesehatan diharapkan akan tercapai

No. 02/05/81/Th.VIII, 2 Mei 2016


Transkripsi:

Rumus Perhitungan ATP & WTP TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membayar Menurut Mukti (2001) dapat menyimpulkan bahwa untuk mengetahui kemampuan membayar masyarakat dapat dilihat dari dari sisi pengeluaran untuk keperluan yang bersifat tersier seperti: pengeluaran rekreasi, sumbangan kegiatan sosial, dan biaya rokok. Kemampuan masyarakat membayar biaya pelayanan kesehatan dapat dilihat dari pengeluaran tersier non pangan (Gani dkk, 1997). Susilowati dkk. (2001) berpendapat bahwa, kemampuan membayar biaya pelayanan kesehatan dapat diukur dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi kebutuhan di luar kebutuhan dasar. Dalam hal ini antara lain minuman jadi, minuman beralkohol, tembakau atau sirih, serta pengeluaran pesta yang diukur setahun. Kemampuan untuk membayar berhubungan dengan tingkat pendapatan dan biaya jasa pelayanan lain yang dibutuhkan masyarakat untuk hidup. Menurut Depkes (2000) kemampuan membayar masyarakat dapat dilakukan dengan pendekatan formula: 1. 10% dari Disposible income (pendapatan yang dapat dipakai setelah dikeluarkan untuk pengeluaran pangan (esensial). 2. 50 % dari pengeluaran Rokok (Rokok/Sirih) ditambah dengan Pengeluaran Non Pangan 3. 5 % dari total Pengeluaran Dari 3 dasar diatas dipakai untuk perhitungan kemampuan membayar masyarakat di Kabupaten Natuna. B. Kemauan Membayar (Willingness to Pay) Beberapa rumusan tentang kemauan membayar (Willingness to Pay) adalah Russel (1996) mengemukakan bahwa kemauan membayar suatu jasa dapat dilihat dari dua hal : pertama, mengamati dan menempatkan model pemanfaatan jasa

2 pelayanan kesehatan di masa lalu, pengeluaran terhadap harga pelayanan kesehatan, kedua, wawancara langsung pada masyarakat seberapa besar kemampuan dan kemauan untuk membayar paket atau jasa pelayanan kesehatan. Mukti (2001), berpendapat kemauan membayar dapat dilihat dari pengeluaran sebenarnya yang selama ini telah dibelanjakan untuk keperluan kesehatan. Sedangkan pendapat Susilowati dkk. (2001) bahwa kemauan masyarakat membayar biaya pelayanan kesehatan dapat dilihat dari pengeluaran kesehatan riil dalam bentuk biaya obat, jasa pelayanan dan transportasi. Kartman dkk. (1996), berpendapat kemauan untuk membayar dalam pelayanan kesehatan sebaiknya dilakukan dalam penelitian tidak hanya pada pasien secara individu, tetapi juga kepada pasien yang menjadi tanggungan asuransi.

3 Hasil dan Interpretasi Tabel 1. Pengeluaran Rumah Tangga di Kabupaten X (/ bulan) Variabel 2004 Pangan 588.808,00 Non Pangan (1) 330.264,80 Total Pengeluaran 919.072,80 Jumlah Rumah Tangga 576 Catatan : pangan disini masih mencakup pengeluaran untuk makan dan minuman jadi, alkohol dan tembakau/sirih Sumber : Susenas KOR (diolah) Dari data KOR rumah tangga susenas tahun 2004 pada tabel diatas memberikan informasi nilai rata-rata pengeluaran pangan, non pangan dan total pengeluaran sebagai berikut: tahun 2004 sebesar 589 ribu, 330 ribu dan 919 ribu per rumah tangga per bulan. Tabel 2. Kemampuan Membayar Rumah Tangga (ATP) (Perbulan) 2004 Kriteria I Pangan (Esensial) a 448.607,10 Non Pangan (2) b 470.465,70 Disposible Income 470.465,70 ATP = (5% disposible Income) 23.523,28 Kriteria II Rokok 94.408,48 Rokok + Non Pangan (1) 359.345,60 ATP = 10 % X (rokok + Non pangan(1)) 35.934,56 Kriteria III ATP = 4% X 36.762,91 total Pengeluaran Keterangan : a. Pangan Esensial adalah total pengeluaran pangan dari data KOR rumah tangga di kurangi pengeluaran pangan non esensial (diluar minuman keras, makanan jadi dan rokok sirih). Sumber : Susenas KOR

4 Lampiran 1. Kuesioner ATP KEMAMPUAN MEMBAYAR MASYARAKAT (ATP) Nama : Desa : N ART : Pekerjaan : Istri Bekerja : 1. Ya 3. Tidak Status Kerja Istri : Lama Tinggal di... :..Thn Bln (thn masuk..) Penduduk : 1. Asli 3. Pendatang Status Rumah : 1. Kontrak 2. Milik Sendiri 3. Rumah Dinas Ada Anak Sekolah : 1. Ada 3. Tidak - Tingkat : - Kelas : Rata-rata pengeluran per-bulan Pengeluaran : ----------------------------------------------------------------------------------- Makan & Minum: ----------------------------------------------------------------------------------- Kesehatan : ----------------------------------------------------------------------------------- Merokok : -----------------------------------------------------------------------------------

5 2. Kuesioner WTP KEMAUAN MEMBAYAR MASYARAKAT (WTP) Nama : Desa : N ART : Pekerjaan : Berapa ke Yankes bln ini : Kali Lama Tinggal di Kab X :..Thn Bln (thn masuk Kab X.) Penduduk : 1. Asli 3. Pendatang Ada Anak Sekolah : 1. Ada 3. Tidak - Tingkat : - Kelas : Biaya Berobat : A. Puskesmas B. Paramedis C. Dokter 1. Umum 3. Spesialis Biaya berobat : Rp. Diberi : - Obat : 1. Ya 3. Tidak macam - Resep : 1. Ya 3. Tidak Jika dinaikan 10% : Rp. Jika dinaikan 20% : Rp. Jika dinaikan.% : Rp.