STUDI PERENCANAAN SALURAN TRANSMISI 150 kv BAMBE INCOMER

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PERENCANAAN SALURAN TRANSMISI 150 kv BAMBE INCOMER

Perancangan Sistem Transmisi Daya Listrik Bertegangan 150 KV dan Berkapasitas 35 MVA di Kabupaten Bulungan Kalimantan Timur

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN. SUTT/SUTET Dan ROW. Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai Nilai Perusahaan

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN

BAB III KEADAAN UMUM MENARA SUTET

PERENCANAAN SALURAN UDARA TRANSMISI TEGANGAN TINGGI APLIKASI TANJUNG JABUNG - SABAK JAMBI

INFRASTRUKTUR ENERGI LISTRIK

PERATURAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI. Nomor : 01.P/47/MPE/1992. Tanggal.: 07 Februari 1992

IMPLEMENTASI SISTEM PENTANAHAN GRID PADA TOWER TRANSMISI 150 KV

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini data yang diambil dari pengukuran

PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK

STUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK DI SUTT 150 kv KONFIGURASI VERTIKAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN

Rizky Fajar Adiputra

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN KAWAT TANAH

BAB I PENDAHULUAN. gardu induk maka tenaga listrik tidak dapat disalurkan. Sehingga pembangunan

STUDI TEGANGAN LEBIH IMPULS AKIBAT PENGGUNAAN KONFIGURASI MIXED LINES (HIGH VOLTAGE OVERHEAD-CABLE LINES) 150 KV

BAB III PROTEKSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) TERHADAP SAMBARAN PETIR

STUDI PERENCANAAN SISTEM PERLINDUNGAN PETIR EKSTERNAL DI GARDU INDUK 150 KV NEW-TUREN

LAMPIRAN B. Jarak Bebas Minimum Horisontal dari Sumbu Vertikal Menara/Tiang. Jarak Horisont al Akibat Ayunan Kondukt or H (m)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN KUAT MEDAN LISTRIK PADA KONFIGURASI HORISONTAL SALURAN TRANSMISI 150 KV

RUANG BEBAS SUTT ATAU SUTET DAN TATA CARA GANTI RUGI ATAU KOMPENSASI. Dosen : Ir.SYARIFFUDDIN MAHMUDSYAH,M.Eng.

Makalah Seminar Kerja Praktek PEKERJAAN LOOPING TEMPORARY SUTET GANTRY GITET 500KV KESUGIHAN. Norudhol Hadra Sabilla. 1, Karnoto, ST. MT.

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DIAGRAM ALIR ANALISA DAN DESAIN TOWER TRANSMISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang mudah dalam

BAB I PENDAHULUAN. Line Ungaran Purwodadi. T.46a. GI Mranggen

PERENCANAAN STRUKTUR MENARA LISTRIK TEGANGAN TINGGI

LAMPIRAN A KUAT MEDAN LISTRIK PADA TITIK UJI A, B, DAN C UNTUK BERBAGAI MACAM JENIS KONFIGURASI KAWAT PENGHANTAR

Studi Analisa Keandalan Isolator Pada Saluran Transmisi 150 kv Sirkit Ganda Waru-Bangil TUGAS AKHIR. oleh : Nama : Nifta Faturochman NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penyaluran daya listrik akan terjadi rugi-rugi daya penyaluran dan

PERHITUNGAN BESAR RUGI-RUGI DAYA KORONA PADA SISTEM SALURAN TRANSMISI 275 KV GI MAMBONG MALAYSIA GI BENGKAYANG INDONESIA

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai angka terjadinya petir cukup tinggi. Untuk menghindari/meminimalisir

MITIGASI GANGGUAN TRANSMISI AKIBAT PETIR PADA PT. PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPT TANJUNG KARANG

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomo

ANALISIS KOORDINASI ISOLASI SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV TERHADAP SAMBARAN PETIR DI GIS TANDES MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK EMTP RV

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Isolator. Pada suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai bagian yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

BAB III LANDASAN TEORI

PEMODELAN PERLINDUNGAN GARDU INDUK DARI SAMBARAN PETIR LANGSUNG DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV NGIMBANG-LAMONGAN

III. METODE PENELITIAN

Dielektrika, [P-ISSN ] [E-ISSN X] 85 Vol. 4, No. 2 : 85-92, Agustus 2017

SISTEM PROTEKSI TERHADAP TEGANGAN LEBIH PADA GARDU TRAFO TIANG 20 kv

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

DASAR TEKNIK TEGANGAN TINGGI. HASBULLAH, MT Teknik Elektro FPTK UPI 2009

Muhammad Ihsan #1, Ira Devi Sara *2, Rakhmad Syafutra Lubis #3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN ARUS INDUKSI ELEKTROSTATIS DI BAWAH SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI 500 KV DI JALUR PEDAN-UNGARAN TUGAS AKHIR

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR :. TAHUN TENTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV EVALUASI. 4.1 Umum

PENGARUH DIAMETER PENAMPANG ELEKTRODA CINCIN PERATA TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAI

PEMAJANAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150 KV DI PROPONSI RIAU

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. terbuat dari tembaga. Plat dengan tebal 0,5 mm dibentuk lingkaran dengan

Ruang bebas dan jarak bebas minimum pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)

PENGARUH POROSITAS TANAH SISTEM PENTANAHAN PADA KAKI MENARA SALURAN TRANSMISI 150 kv

Studi Pengaruh Lokasi Pemasangan Surge Arrester pada Saluran Udara 150 Kv terhadap Tegangan Lebih Switching

KISI-KISI SOAL UKG 2015 TEKNIK JARINGAN LISTRIK PROFESIONAL PPPPTK BBL MEDAN

BAB II PEMBUMIAN PERALATAN LISTRIK DENGAN ELEKTRODA BATANG. Tindakan-tindakan pengamanan perlu dilakukan pada instalasi rumah tangga

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN KAWAT TANAH TERHADAP GANGGUAN SURJA PETIR PADA SISTEM DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV

I. PENDAHULUAN. Untuk pengukuran kuat medan listrik dan kuat medan magnet di bawah konduktor

BAB II SISTEM SALURAN TRANSMISI ( yang membawa arus yang mencapai ratusan kilo amper. Energi listrik yang

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI KEAMANAN PADA SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK 150 KV JAJAR. Diajukan oleh: HANGGA KARUNA D JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN

Bab 3 SALURAN TRANSMISI

Bab 3 SALURAN TRANSMISI

Kata Kunci : Perencanaan Saluran Transmisi, Etap 12.6.

BAB II PERHITUNGAN ARUS HUBUNGAN SINGKAT

Bab 4 SALURAN TRANSMISI

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V9.i2 ( )

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR BESAR MEDAN LISTRIK PADA SALURAN TRANSMISI

BAB I PENDAHULUAN I.1.

PENGARUH ELEKTRODA CINCIN PERATA TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN ISOLATOR RANTAI JENIS PORSELEN

ADALAH PENGHANTAR YG DITANAM DALAM BUMI DAN MEMBUAT KONTAK LANGSUNG DGN BUMI

SIMULASI PENGARUH KEDALAMAN PENANAMAN DAN JARAK ELEKTRODA TAMBAHAN TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN. Mohamad Mukhsim, Fachrudin, Zeni Muzakki Fuad

SKRIPSI. STUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK DI SUTT 150 kv KONFIGURASI VERTIKAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN. I Nyoman Yudi Prayoga

BAB III PELINDUNG SALURAN TRANSMISI. keamanan sistem tenaga dan tak mungkin dihindari, sedangkan alat-alat

Satellite SISTEM PENTANAHAN MARYONO, MT

Analisis Pengaruh Resistansi Pentanahan Menara Terhadap Terjadinya Back Flashover

3. Perhitungan tahanan pembumian satu elektroda batang. Untuk menghitung besarnya tahanan pembumian dengan memakai rumus :

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

STUDI PERENCANAAN KEBUTUHAN TRANSFORMATOR dan PROTEKSINYA di GARDU INDUK 150 kv/120 MVA BUDURAN II/SEDATI. Arif Kurniadhi ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. hari. Jumlah hari guruh yang terjadi pada suatu daerah dalam satu tahun disebut

PENENTUAN LETAK OPTIMUM ARRESTER PADA GARDU INDUK (GI) 150 kv SIANTAN MENGGUNAKAN METODE OPTIMASI

ANALISIS GANGGUAN PETIR AKIBAT SAMBARAN LANGSUNG PADA SALURAN TRANSMISI TEGANGAN EKSTRA TINGGI 500 kv

Sela Batang Sela batang merupakan alat pelindung surja yang paling sederhana tetapi paling kuat dan kokoh. Sela batang ini jarang digunakan pad

A. SALURAN TRANSMISI. Kategori saluran transmisi berdasarkan pemasangan

SISTEM PROTEKSI TERHADAP SAMBARAN PETIR LANGSUNG (DIRECT STRIKE) KE GARDU INDUK. Sudut Lindung. Menara Transmisi Dan Gardu Induk

I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda, ST. MT Dr. Eng. I Made Yulistya Negara, ST. M.Sc

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN ARRESTER GARDU INDUK 150 KV UNGARAN PT. PLN (PERSERO) APP SEMARANG

DAFTAR ISI SISTEM PENTANAHAN (PEMBUMIAN) TITIK NETRAL 3

Pengaruh Umur Pada Beberapa Volume PENGARUH UMUR PADA BEBERAPA VOLUME ZAT ADITIF BENTONIT TERHADAP NILAI TAHANAN PENTANAHAN

Transkripsi:

SALURAN TRANSMISI 150 kv BAMBE INCOMER Widen Lukmantono NRP 2209105033 Dosen Pembimbing Ir.Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng Ir.Teguh Yuwono JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012

Latar Belakang Keandalan sistem kelistrikan yang diharapkan penyedia energi listrik. GI 150 kv Waru dan GIS 150 kv Driyorejo kelebihan beban. Pembangunan GI 150 kv Bambe dengan tegangan operasi 150/20 kv kapasitas 2x60 MVA. Dengan adanya rencana pembangunan GI 150 kv Bambe (baru), perlu juga dilakukan perencanaan penyaluran energi listrik yaitu melalui saluran transmisi (SUTT) 150 kv yang direncanakan akan menyalurkan daya sebesar 400 MVA / sirkit.

Permasalahan Dari uraian tersebut, permasalahan yang timbul sebagai berikut: 1. Bagaimana menyalurkan daya untuk mengurangi beban dari GI 150 kv Karangpilang dan GI 150 kv Waru? 2. Bagaimana menentukan peralatan saluran udara tegangan tinggi 150 kv? 3. Bagaimana menentukan sistem pentanahan dari Overhead Ground Wire dan pentanahan kakikaki tower transmisi? 4. Bagaimana menentukan perhitungan sagging pada ketiga kawat phasa dan kawat tanah? 5. Bagaimana meminimalkan dampak lingkungan dari pembangunan saluran transmisi SUTT 150 kv Bambe Incomer?

Batasan Masalah Dalam tugas akhir ini permasalahan akan dibatasi pada perencanaan peralatan saluran udara tegangan tinggi yang digunakan untuk menyalurkan energi listrik dari Gardu Induk 150 kv Karangpilang sampai Gardu Induk 150 kv Bambe (baru). Menggunakan tegangan 150 kv dan perhitungan sistem pentanahan dari Ground Wire untuk melindungi kawat penghantar dari sambaran petir dan pentanahan kaki kaki tower transmisi.

RENCANA JALUR TRANSMISI 150 kv BAMBE INCOMER Pembangunan SUTT 150 kv Bambe Incomer sepanjang 2.455,114 m sebanyak 8 tower dan pembangunan gardu induk seluas 2 Ha. Rencana Jalur SUTT 150 kv Bambe Incomer Pembangunan SUTT 150 kv Bambe Incomer akan melintasi wilayah administrasi 1 kotamadya, 1 kabupaten, 3 kecamatan dan 3 desa/kelurahan sedangkan pembangunan gardu induk Bambe terletak di Desa Bambe Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik.

RENCANA JALUR TRANSMISI 150 kv BAMBE INCOMER Pembangunan GI baru dilokasi Bringkang Bambe dengan tegangan operasi 150/20 kv kapasitas 2x60 MVA. Dengan GI baru ini diharapkan pertumbuhan beban di kawasan Bambe sekitarnya, termasuk kawasan Waru dan Driyorejo ke depan dapat terpenuhi. Pembangunan GI 150 kv Bambe (baru) GI 150 kv Karangpilang

RENCANA JALUR TRANSMISI 150 kv BAMBE INCOMER Alasan Mengunakan SUTT 150 kv Dalam perencanaan penyaluran daya listrik dari GI 150 kv Karangpilang menuju GI 150 kv Bambe (baru) menggunakan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan tegangan 150 kv. Pemilihan ini didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut : 1. Jarak penyaluran pendek, 2,4 km. 2. Dengan tegangan 150 kv masih memungkinkan untuk menyalurkan daya sebesar 400 MVA / sirkit.

Pemilihan Konfigurasi Saluran Kapasitas daya Transmisi yang dapat disalurkan oleh sirkuit bila menggunakan tunggal bundle 5x60 MVA. konduktor Digunakan conductor meningkatkan kapasitas untuk daya saluran transmisi. Untuk menjaga kontinuitas daya perlu digunakan saluran vertikal ganda, sehingga jika salah satu saluran terputus transmisi masih mampu menyalurkan daya dengan satu saluran yang lain.

Tabel Capacity Balance Gardu Induk 2012 Peak Load (MW) Add Trafo (MVA) 2013 Peak Load (MW) Add Trafo (MVA) 2014 Peak Load (MW) Add Trafo (MVA) 2015 Peak Load (MW) Add Trafo (MVA) 2016 Peak Load (MW) Add Trafo (MVA) 2017 Peak Load (MW) Add Trafo (MVA) 2018 Peak Load (MW) Add Trafo (MVA) Waru (Teg. 150/20 kv) Bambe (Teg. 150/20 kv) Keterangan 135,52 (64%) 41,10 (40%) 120 Penambahan Trafo 2 x 60 MVA 140,92 (66%) 60,77 (60%) 130,60 (61%) 77,10 (76%) 134,69 (63%) 85,42 (84%) 162,43 (68%) 93,49 (92%) 163,68 (69%) 102,27 (67%) 60 161,19 (68%) 111,96 (73%) Penambahan Trafo 1 x 60 MVA

Ukuran dan Tipe Konduktor Transmisi Rencana daya yang dialirkan sebesar 5x60 MVA menggunakan saluran vertikal ganda, maka : Rating Arus : = 1154,7 A I= Arus untuk bundle konduktor dengan n = 2: I= Dari = 577,35 A hasil perhitungan diatas maka ditentukan saluran menggunakan kawat ACSR 48/7, 340 mm2 dengan bundle conductor dua (n=2).

Menghitung Andongan (Sag) Untuk Dua Menara Yang Sama Tinggi : Untuk Dua Menara Yang Berbeda Tinggi Dengan beda tinggi antar menara H = 1 meter SAG1 = SAG2 = SAG1 = D = 0,9 m (sag normal ;t=200c) = 1,36 SAG2 = D2 SAG2 = 6,683 = 6,2 m (sag max ;t = 900C) = = 1,4 m (sag normal ;t=200c) = 6,683 m (sag max ;t = 900C)

Penentuan Jarak Bebas Konduktor Jaringan SUTT 150 kv (Clearance) Penentuan Jarak Bebas Pada Bundle Conductor ke Tanah (Phase to Ground Clearence) : GC = 6,096 + (V 50) 0,0127 + 0,73 (SAG2 SAG1) GC = 6,096 + (150 50) 0,0127 + 0,73 (6,683 1,4) GC = 11,22 meter Perhitungan Jarak Bebas Bundle Conductor dengan Bundle Conductor lainnya antar phasa : Jarak bebas bundle conductor dengan bundle conductor lainnya = 2,5 meter. 0,2 m 2,5 m 2,5 m 8m 33,8 m 11,2 m 11,2 m 300 m 21,5 m Ground

Jarak Bebas Minimum Antara Penghantar SUTT 150 kv dengan Benda Lain No Lokasi SUTT 150 kv (m) 1 Lapangan Terbuka 2 Daerah dengan keadaan tertentu 2.1 Bangunan tidak tahan api 2.2 Bangunan tahan api 5 2.3 Lalu lintas jalan/jalan raya 9 2.4 Pohon pohon pada umumnya, hutan, perkebunan Lapangan olahraga 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 SUTT lainnya, penghantar udara tegangan rendah, jaringan telkom antena radio, antena televisi dan kereta gantung Rel kereta biasa Jembatan besi, rangka besi, penahan penghantar, kereta listrik terdekat dsb Titik tertinggi tiang kapal padakedudukan air pasang / tertinggi pada lalu lintas air 8 13,5 5 13,5 4 9 4 4

Perhitungan jumlah isolator dan jarak sambaran Untuk konfigurasi vertikal maka : Penentuan jumlah isolator dengan mengacu pada standart didapatkan jumlah isolator (jjs) = 11 dengan melihat tabel 4.8. maka dipilih isolator tipe normal (type A) dengan panjang / tinggi tiap isolator sebesar 146 mm sehingga : panjang rangkaian isolator (D) maka : D = 11 x 146 mm = 1606 mm Isolator berkonfigurasi double suspension jumlah isolator (jjs) = 2 jjs = 2 x 11 = 22 Jarak sambaran yaitu : SPF = D. HS. δ SPF =1,46 x 60% x 0,96 = 0,84 meter Sedangkan untuk gap arching horn phasa pinggir direncanakan yaitu : Isolator Gantung GFP = = = 0,73 meter

Pemilihan Tower Tower Suspension Transmisi Tipe AA Konduktor dan Isolator Pada Menara Suspension

Pemilihan Tower Konduktor dan Isolator Pada Menara Tension Tower Tension Transmisi Tipe DD

Pentanahan Kaki Menara Untuk Tanah Rawa / Sawah R= = = 1,47 Ω = = 4,92 Ω Untuk Ladang R= Pemasangan Batang Pentanahan Kaki Menara Berdasar SPLN 121_1996 (Tampak Samping)

Perencanaan Kawat Tanah Sebagai Pelindung Sambaran Petir Radius untuk kawat tanah berdasarkan table 4.14 dipilih kawat tanah baja (GSW) dengan ukuran radius 0,48 cm. Andongan kawat tanah = 80% x 3,57 = 2,86 m Ukuran dan Kuat Tarik Minimum Kawat Tanah Baja Ukuran Luas Konstruksi Diameter Nominal Penampang [jumlah/diameter luar (mm) (mm2) (mm2) lilitan (buah/mm)] 38 7/2,6 7,8 17,16 55 56,29 7/3,2 9,6 Konfigurasi Kawat kawat untuk Saluran Transmisi (menara Suspensi Tipe AA) Kuat tarik Berat kawat minimum (kg/km) (kg) 294 3080 466 4660 Daerah Perlindungan Kawat Tanah yang Direncanakan

Hasil Pengukuran Medan Magnet dan Medan Listrik di Rencana Jalur Transmisi 150 kv dan GI 150 kv Bambe No 1. Lokasi GI Karangpilang Nilai Medan Listrik Nilai Medan Magnet (Volt/m) (mt) 1,87 0,00026 Standar Keterangan WHO dan SNI Medan Listrik (Volt/m) (mt) 1,87 : 5000 0,00026 : 0,1 1,76 : 5000 0,00001 : 0,1 1,65 : 5000 0,0001 : 0,1 5 kv/m 2. GI Bambe 1,76 0,00001 3. Jalur SUTT Kel. Bangkingan 1,65 0,0001 Medan Magnet 0,1 mt

KESIMPULAN 1. Saluran transmisi ini menggunakan menara tower tipe AA setinggi 33,8m dan tipe DD setinggi 32,2 m, sirkuit vertikal ganda dengan 2 bundle conductor ACSR 48/7 340 mm2, isolator menggunakan double string 2x11 buah dan menggunakan menara transmisi dengan jarak antar menara 300 m 500 m. 2. a. Pentanahan kaki menara menggunakan metode : Ground rod, dengan 4 buah rod electrode panjang 5,5 m dan jari jari 1,27 cm, pada tanah rawa/sawah didapat tahanan kaki tower 1,47 ohm dan pada tanah ladang 4,29 ohm. Counterpoise, dengan kawat baja 38 mm2, untuk jenis tanah pasir basah dibutuhkan panjang kawat 614,5 m, kerikil basah 971,7 m, kerikil kering 1374,2 dan tanah berbatu 2380,2 m. b. Kawat pelindung petir menggunakan 2 buah kawat tanah baja (GSW) dengan jari jari kawat 0,48 cm dan luas penampang 55 mm2. c. Sagging untuk dua menara yang sama tinggi antara 1,4 m 6,683 m dan sagging untuk dua menara yang berbeda tinggi (h = 1m) antara 0,9 m 6,2m 3. Di sekitar SUTT 150 kv Bambe Incomer medan magnet sebesar 0,47x107 T dan medan listrik sebesar 61,35 V/m

SARAN 1. Meskipun penempatan peralatan telah sesuai dengan standar jarak bebas, diharapkan agar manusia berhati hati saat beraktifitas disekitar saluran transmisi. 2. Pada perencanaan ini tidak dibahas pengaruh keberatan masyarakat terhadap pembangunan saluran transmisi dari survey jalur hingga beroperasinya saluran transmisi. Sehingga diharapkan suatu saat ada yang meneliti mengenai pengaruh keberatan masyarakat terhadap pembangunan saluran transmisi. 3. Studi ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan untuk perencanaan pembangunan jaringan transmisi yang terletak antara GI 150 Karangpilang dengan GI 150 kv Bambe (baru).

SALURAN TRANSMISI 150 kv BAMBE INCOMER TERIMA KASIH Widen Lukmantono NRP 2209105033 Dosen Pembimbing Ir.Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng Ir.Teguh Yuwono JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012