BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI TAMBAHAN MANAJEMEN STRATEGI Angkatan 19 SIB 3 By : Dra. Peni Sawitri, MM

AKUNTANSI MANAJEMEN. Buku : Akuntansi Manajerial Garrison/Noreen. Dosen : 1. BUDI S. PURNOMO, SE., MM,.MSi. 2. POPPY SUSIANI H, SE, SE.

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT X mengenai

SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM

Lean Thinking dan Lean Manufacturing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

Pengertian Total Quality Management (TQM)

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI

Makalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas)

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam membantu kelancaran suatu pembangunan yang sedang

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB II BIAYA STANDAR DAN PENGUKURAN KINERJA. Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan. dengan jumlah biaya yang dikorbankannya.

Definisi Taufiqur Rachman 1

Manajemen startegik Dosen: Prof DR Ir Rudy C Tarumingkeng

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan sektor transportasi dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Zaenal. Sugiyanto. TQM (Total Quality Management)

Manajemen Berdasarkan Aktivitas Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 5 Present By: Ayub W.S. Pradana 23 Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan globalisasi perekonomian pada umumnya menyebabkan

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan controller

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018

Anggaran dan Siklus Anggaran

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

IMPLEMENTASI TQM PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Penjelasan Aspek TQM

BAB II LANDASAN TEORI

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat perkembangan dunia usaha

MANAJEMEN MUTU TERPADU

BAB II INFORMASI AKUNTANSI PENUH

BAB I PENDAHULUAN. waktu yang panjang dengan melakukan usaha-usaha yang sesuai dengan keadaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI SHANIA

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB II BAHAN RUJUKAN

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1

ANGGARAN FLEKSIBEL DAN HUBUNGAN STANDAR PENYELESAIAN

MANAJEMEN MUTU. Pendekatan Manajemen Mutu: Kaizen Total Quality Management

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang pusat industrinya sangat banyak, perusahaan yang

MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA

BAB I. PENDAHULUAN. individu dan organisasi yang bertentangan satu sama lain dan bahwa adanya

SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT

UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

omenerangkan Hubungan Antara Sistem Pengendalian Manajemen dengan Tujuan Organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Bambang Hariadi, 2002:17)

Prepared by Yuli Kurniawati

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

LEAN ACCOUNTING, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCED SCORECARD

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Penerapan..., Oktafianus, Fakultas Ekonomi 2015

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2017

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

MANAJEMEN BIAJA DAN ETRATEGI

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Tingkat kompetisi diantara perusahaan-perusahaan akan

Operasional. Disampaikan Oleh : Kristian Suhartadi WN, SE., MM

ACTIVITY BASED COSTING

BAB I PENDAHULUAN. adanya aktivitas usaha ke arah persaingan untuk meraih pangsa pasar yang terbesar.

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk memungkinkan manajemen melakukan perencanaan, perlu memahami biaya kualitas Mulyadi (2010:73 ). Menurut Hansen dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. manajemen mutu terpadu seperti Total Quality Management (TQM) agar dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sekarang ini pengendalian operasi dari suatu perusahaan sudah menjadi kebutuhan, dan didalam pengendalian operasi selalu disertai unsur perbaikan yang berkelanjutan. Hal ini dimaksudkan agar operasi didalam suatu perusahaan dapat berjalan sesuai kinerjanya masing-masing, dengan harapan tujuan perusahanpun dapat tercapai. 2. Tujuan Tujuan makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas matakuliah Sistem Pengendalian Manajemen (SPM), ditujukan juga agar para pembaca tahu dan paham betapa pentingnya pengendalian operasi dan pelaporan kinerja suatu perusahaan. 3. Metode Penulisan Metode pustaka merupakan metode penulisan yang digunakan dalam menyusun makalah ini. 1

BAB II PENGENDALIAN OPERASI DAN PELAPORAN KINERJA Pengendalian operasi secara terintegrasi dari suatu perusahaan sudah menjadi kebutuhan, Dalam pengendalian operasi senantiasa disertakan unsur perbaikan yang berkelanjutan. Sifat perbaikan ini dalam bahasa manajemen dikenal dengan istilah Continous improvement atau dalam bahasa jepangnya Kaizen. Yang dapat dijelaskan dengan siklus/rantai Deming. Program untuk pengendalian dan peningkatan mutu operasi dapat dilaksanakan dengan tahapan-tahapan berikut : 1. Menentukan opsi program pengendalian dan perbaikan operasi 2. Menjelaskan mengapa opsi program itu dipilih 3. Mengkaji situasi pemantauan yang kondusif 4. Melaksanakan agregasi data 5. Melakukan analisis data 6. Menentukan rencana perbaikan 7. Melakukan program perbaikan dalam jangka waktu tertentu 8. Mengevaluasi program perbaikan tersebut 9. Melakukan tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan atas standar yang ada. Tahapan-tahapan di atas lebih ditekankan untuk misi perbaikan kualitas, jika relevan, digunakan untuk pengendalian operasi perusahaan secara keseluruhan. Tahapan-tahapan ini selaras dengan siklus deming yang masing-masing di inisialkan dengan P = Plan D = DO, S = STUDY, dan A = ACTION. Plan P Do D Study S Objectives Tercapai Act A Standard zation Act Correction No Follow Up 2 Improvement

Implikasi system Kaizen bisa dijabarkan melalui gambar berikut : Perbaikan mutu operasi Meminimalkan Biaya Meningkatkan produktivitas Penetapan harga yang bersaing Memperluas pasar Eksis dalam usaha Kembalikan Investasi (ROI) yang meningkat Total Quality Management (TQM) Merupakan proses pengendalian dan perbaikan operasi secara terintegrasi merupakan bagian dari jiwa managemen mutu terpadu. Di dalam TQM eksistensi kualitas dijadikan strategi perusahaan untuk memenangkan persaingan. 3

TQM mempunyai empat dimensi : 1. Pengembangan profesionalitas. Total quality diawali dari pengembangan perorangan / pribadi bahwa pola pikir dan pola tingkah laku hidup sehari-hari berpangkal pada suatu tingkat kualitas yang jelas. Misalnya : Seorang akuntan manajemen akan menurun kontribusinya bagi perusahaan jika ia tidak mau menggali hal-hal baru.. 2. Hubungan interpersonal Kerjasama tim memicu terciptanya sinergi dalam suatu organisasi. 3. Efektivitas manajerial Manajemen yang efektif secara umum harus dapat melakukan hal-hal berikut : a. Menentukan visi,misi, dan sasaran jangka panjang. b. Membuat rencana pelaksanaan misi dalam tahapan yang realistis dengan pengukuran kualitas yang konsisten dan baik. c. Menentukan core business dan mengembangkan kompetensi core business secara konsisten serta meningkatka kualitas yang berkesinambungan. d. Mengembangkan kreatifitas dan daya inofasi sumber daya manusia dengan pemberdayaan dan peningkatan motifasi serta kualitas kinerjanya. e. Pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia merupakan strategi bisnis terpadu. f. Proses pengambilan keputusan dilaksanakan dengan mendengarfkan suara,konsumen, proses produksi dan karyawan, melalui komunikasi yang efektif dan efisien. Untuk menghasilkan kualitas output yang dikehendaki dalam konteks peningkatan kualitas kinerja output dan daya saing organisasi maka efektifitas manajerial ini bersifat relatif dan senantiasa terkait dengan seberapa jauh sumber daya yang tersedia digunakan secara lebih efektif, pada suatu kurun waktu. 4. Produktivitas organisasi 4

Sebelum dapat meningkatkan produktivitas organisasi maka kualitas produk / jasa perlu dihayati terlebih dahulu. Dan untuk mendorong organisasi kualitas strategi pemasaran juga penjualan harus ditingkatkan pula. Prinsip-prinsip umum TQM : a. Customer focus b. Quality leadership c. Steckholder focus d. Integrate business strategy e. Teamwork f. Empowerment Total Quality Control (TQC) Merupakan program perbaikan mutu yang mengubah jalan pikiran karyawan tentang mutu dengan menekankan pada performace bebas kesalahan (Zero defects). TQM tidak sama dengan TQC, TQM mempunyai jangkauan lebih luas daripada TQC. PRODUKSI TEPAT WAKTU ( JUST IN TIME) Just in Time merupakan falsafah yang diterapkan dengan hanya memproduksi produk yang diperlukan, pada saat yang dibutuhkan konsumen dan dalam jumlah sebesar permintaan konsumen, dengan skenario yang paling efisien. Sebaliknya, skenario yang tidak efisien mencakup : 1. waktu produksi 2. waktu luang panjang 3. infrastruktur yang tidak kondusif 4. kelebihan persediaan 5. besarnya produk cacat 6. ketidakefisienan karena proses produksinya tidak efektif. 5

Sistem Just in Time (JIT) sangat merekomendasikan hal-hal berikut : 1. Mengurangi pekerjaan ulang dan sisa 2. Meningkatkan jaringan kerja pemasok yang berpartisipasi dalam Just in Time 3. Meningkatkan kualitas produk (TQC Zero defect) 4. Mengurangi stock atau persediaan 5. Konsistensi keluaran pada waktu tertentu 6. Meminimalkan space/ruang pabrik 7. Meminimalkan beban overhead 8. Peningkatan total produktivitas Konsep TQM telah mengubah pandangan bahwa mutu yang baik identik dengan biaya tinggi. Metode statistik ini (Statical Quality Control Procedure) mencakup dua kategori : 1. Acceptance Sampling Procedure 2. Process Contol Procedure Secara skematik system Just in Time diilustrasikan sebagai berikut : Strategi Produksi Just in Time Meminimalkan biaya Meningkatkan tingkat perputaran modal Mengeliminasi pemborosan Menciptakan aliran produksi berkesinambungan Sistem poduksi just in time Sistem unit/pusat pertanggungjawaban Metode produksi Arus Informasi Pengawasan via Team Work Peralatan Otomatis - Persediaan rendah - Waktu set up singkat - Staf multifungsional - Siklus waktu singkat - Stock card - Filling 6

PELAPORAN DAN EVALUASI KINERJA Pelaporan dan realisasi operasional organisasi dicatat dalam laporan intern. Laporan yang berguna bagi manajemen adalah yang memenuhi kriteria berikut : 1. Laporan harus dipilah-pilah supaya relevan pada setiap jajaran/ level manajemen. Pemilahan terbagi dalam tiga bagian : a. Manajemen Puncak Laporan untuk level ini bersifat umum antara lain : produksi total, biaya total, biaya per departemen, laba kotor, laba per area, dsb. Jajaran ini terdiri dari Dewan Komisaris, Direksi, Kepala Urusan (Senior Manager) Fungsional. b. Manajemen Madya Jajaran ini antara lain Kepala Bagian atau Manajer yang berfokus kepada laporan-laporan aktivitas yang menjadi beban dan tanggung jawab mereka. c. Manajemen Dasar Jajaran ini antara lain Supervisor, dan Asisten Manajer. 2. Laporan harus relevan tepat waktu dan bermanfaat untuk menentukan keputusan (Ready For Use) 3. Laporan dibuat secara berkesinambungan. 4. Laporan yang informative dinyatakan dalam dimensi uang, unit fisik, dan jika perlu unsur kepekaan terhadap makna dimensi yang bersangkutan. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksaan kegiatan kebijaksaan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan. Pengukuran kinerja mencakup penetapan indikator kinerja dan penetapan pencapaian indikator kinerja. Evaluasi kinerja dilakukan dengan menghitung nilai pencapaian kinerja dari pelaksaan kegiatan kebijaksaan yang telah ditetapkan. Pertanggungjawaban 7

dinilai dengan cara pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan berdasarkan hasil perencanaa strategik masing-masing unit organisasi atau perusahaan, dilakukan juga analisis pencapaian kinerja dengan menginterpretasikan lebih lanjut hasil pengukuran kinerja yang menggambarkan keberhasilan/kegagalan perusahaan dalam melaksanakan misinya. IKHTISAR LAPORAN INTERN Setiap perusahaan harus mempunyai sistem pelaporan yang memadai agar informasi relevan dapat dimanfaatkan secara optimum oleh manajemen. Mekanisme system laporan intern dipilah-pilah berdasarkan temponya. EVALUASI KINERJA Merupakan kegiatan untuk menilai kesuksesan/kegagalan suatu pusat pertanggungjawaban aytau unit kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang diembannya. Dalam melakukan evaluasi kinerja, hasilnya dikaitkan dengan masukan/sumber daya yang berada dibawah kewenangannya, seperti SDM, Modal Kerja, Sarana Prasarana, Metode Kerja, dll. Evaluasi bertujuan agar bisa diketahui dengan pasti apakah pencapaian hasil, pengajuan, dan kendala yang ditemui dalam implementasi misi bisa dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksaan program di masa yang akan datang. FUNGSI EVALUASI KINERJA Fungsi evaluasi kinerja, diantaranya : 1. Untuk mengetahui tingkat kesuksesan atau kegagalan kinerja suatu pusat pertanggungjawaban. 2. Memberikan masukan untuk mengatasi masalah yang ada. 8

ANALISIS PELAPORAN KINERJA Pelaporan kinerja diperlukan manajemen sebagai petunjuk apakah perusahaan maju, mundur, atau sama saja dalam kurun waktu yang telah dijalankan. Bentuk kajian umumnya berupa : 1. Angka-angka masa lalu (mingguan, bulanan) dibandingkan dengan kondisi operasional perusahaan saat ini. 2. Angka-angka masa lalu perusahaan sejenis dengan total asset yang berimbang (Peer Group) dibandingkan dengan keadaan keuangan perusahaan sekarang. Selain berfungsi sebagai pengawasan, secara hakiki biaya standar juga bermanfaat untuk perencanaan, sebab penetapan biaya standar berdasarkan analisis yang cermat dan masuk akal sehingga aktivitas yang hendak dilakukan perusahaan lebih sistematis. JENIS STANDAR Jenis standar, diantaranya : 1. Standar Ideal Mencermin kan beban minimum yang bisa dicapai hanya dibawah kondisi operasi optimal dan tidak memperhitungkan kerusakan mesin, waktu yang hilang atau pekerjaan yang terhenti. 2. Standar Praktis Standar ini memperhitungkan cadangan waktu untuk kerusakan, hilangnya sebagian waktu pekerja, pembusukan, dan limbah. Standar praktis lebih bermanfaat untuk memotivasi karyawan. MANFAAT BIAYA STANDAR Manfaat biaya standar, diantaranya : 1. Memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja. 2. Pengukuran kinerja diperjelas dengan memberikan tanggung jawab kepada setiap individu atau departemen yang menyimpang dari standar. 3. Menyederhanakan pembukuan. 4. Mempermudah kalkulasi stocks (persediaan). 9

5. Laporan manajemen bisa disusun lebih baik. Cara menganalisis jika terjadi penyimpangan : Dimana penyimpangan terjadi? Mengapa penyimpangan itu terjadi? Siapa yang harus bertanggung jawab? Secara efektif menyelusuri penyimpangan dapat dilakukan pendekatan hierarki penyimpangan, sebagai berikut : Total Penyimpangan Biaya Non Fabrikasi Biaya Fabrikasi Penjualan Administrasi Pemasaran Litbang Biaya Variabel Biaya Tetap Omzet Penjualan Harga Penjualan Berdasarkan substansi hierarki tersebut, adanya penyimpangan penjualan dan biaya dapat dideteksi terjadinya penyimpangan atau selisih laba kotor. PENYIMPANGAN ATAU SELISIH PENJUALAN Pada selisih penjualan dihitung harga penjualan, volume, dan penyimpangan komposisi penjualan. Berikut ilustrasi penyimpangan harga penjualan, penyimpangan volume dan komposisi penjualan. Selisih harga penjualan Produk K L M Total Kuantitas jual sesungguhnya 500 unit 1000 unit 750 unit Harga jual/unit sesungguhnya Rp 100 Rp 125 Rp 150 Harga jual/unit dianggarkan Rp 110 Rp 100 Rp 160 Selisih terhadap Anggaran Rp (10) Rp 25 Rp 10 Selisih Harga + / - Rp-5000 Rp 25000 Rp 7500 Rp 27500 10

Keterangan : + = Selisih harga menguntungkan - = Selisih harga tidak menguntungkan Selish Harga Penjualan = (Harga / unit sesungguhnya Harga / unit dianggarkan) x kuantitas sesungguhnya Penyimpang omzetpenjualan dan komposisi (RP) Produk Omzet sesungguhnya Omzet dianggarkan Selisih Kontribusi/unit Selisih (a) (b) c=(a-b) (d) c=(cxd) K 500 unit 600 unit 100 unit Rp 50 Rp 5.000 L 1.000 unit 600 unit 400 unit Rp 50 Rp 20.000 M 750 unit 600 unit 150 unit Rp 50 Rp 9.000 Total 2.250 unit 1.800 unit Rp 34.000 Penyimpangan omzet penjualan dan komposisi = (penjualan sesungguhnya penjualan dianggarkan ) x kontribusi/unit dianggarkan Dari ilustrasi diatas dapat dianalisis lebih lanjut tentang target pasar/penjualan, potensi pangsa pasar dan daya serap pasar secara keseluruhan. Selanjutnya untuk kepentingan pengendalian manajemen, khususnya pengedalian biaya dikenal juga analisis selisih. Analisis ini mencakup : 1. Bahan baku langsung Penyimpangan harga bahan Penyimpangan efisiensi bahan 2. Tenaga kerja langsung Penyimpangan tarif upah Pentimpangan efisiensi tenaga kerja 3. Biaya overhead Penyimpangan anggaran Penyimpangan kapasitas Penyimpangan efisiensi Khusus untuk analisis selisih biaya overhead selain dipecah menjadi tiga kajian (metose tiga varian) bisa juga dipecah menjadi dua kajian. Untuk metode dua varian selisih biaya overhead dibagi atas : a. Penyimpangna yang dapat dikendalikan ( conrollable variance ) : Selisih pengeluaran (budget variance) Selisih efisiensi 11

b. Selisih yang tidak dapat dikembalikan (uncontrollable variance) Selisih yang ditimbulakan oleh biaya tetap (fixed cost) bisa dirinci menjadi Selisih karma beroperasi tidak pada tingkat kapasitas penuh (idle capacity variance) Selisih efektifitas (effectiveness variance) 12

BAB III PENUTUP Kesimpulan Dalam pengendalian operasi senantiasa disertakan unsur perbaikan yang berkelanjutan. Sifat perbaikan ini dalam bahasa manajemen dikenal dengan istilah Continous improvement atau dalam bahasa jepangnya Kaizen. Yang dapat dijelaskan dengan siklus/rantai Deming. Selain itu untuk menghasilkan kualitas output yang dikehendaki dalam konteks peningkatan kualitas kinerja output dan daya saing organisasi maka efektifitas manajerial ini bersifat relatif dan senantiasa terkait dengan seberapa jauh sumber daya yang tersedia digunakan secara lebih efektif, pada suatu kurun waktu. Pada pengendalian operasi, Just in Time merupakan falsafah yang diterapkan dengan hanya memproduksi produk yang diperlukan, pada saat yang dibutuhkan konsumen dan dalam jumlah sebesar permintaan konsumen, dengan skenario yang paling efisien. Saran Ketika perusahaan melakukan pengendalian operasi dan pelaporan kinerja, sebaiknya harus disertakan dengan perbaikan-perbaikan yang berkelanjutan tentang pengendalian dan pelaporan tersebut, supaya mutu kualitas dan kuantitas laporan dapat menunjang keberhasilan perusahaan khususnya dalam melaksanakan pengendalian operasi. Pengendalian operasi juga digunakan untuk peningkatan kualitas kinerja output dan daya saing organisasi, maka efektifitas manajerial ini bersifat relatif dan senantiasa terkait dengan seberapa jauh sumber daya yang tersedia digunakan secara lebih efektif, pada suatu kurun waktu supaya tujuan dapat tercapai.. 13