Lampiran. masyarakat untuk aktif dalam kegiatan dakwah? 6. Bagaimana respon masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH GUNUNGPRING PERIODE medan pergerakan dua agama. Gunungpring memiliki 12 dusun, yakni:

LAMPIRAN-LAMPIRAN. a. Menurut bapak, seperti apa kecerdasan emosi dan spiritual?

BAB III PEMBAHASAN. dan kajian dakwah memiliki keterkaitan yang dekat. Aktivitas yang berhubungan dengan

BAB V PENUTUP. penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. Sejarah dan perkembangan Islam mula memasuki Sadong Jaya pada

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah

diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

BAB I PENDAHULUAN. munkar, berakidah Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah. 1. dakwah amar ma ruf nahi munkar mengacu pada ayat-ayat berikut:

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BERKEMBANGNYA ORGANISASI PERSATUAN AL-IHSAN

BAB I PENDAHULUAN. Kembang dari Desa Nglegi. Hasil surveinya adalah sebagai berikut: Sebelah Selatan : Desa Bandung, Kecamatan Playen

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB II SEJARAH MTA DI BLORA. A. Latar Belakang Berdirinya MTA di Blora. mulai dirintis pada tahun 1987 di dusun Bangkerep desa Balong

AGENDA MENARIK SATU BULAN KKN REGULER UNIT XI.B.1 KEMASAN KARANGTENGAH, IMOGIRI, BANTUL

Yayasan Al Mubarok Al Fath, Tegal Sumedang, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

TRANSKRIP REKAMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyiapkan kehidupan bangsa di masa depan. diberati oleh nilai-nilai. Hal ini terutama disebabkan karena pemuda bukanlah

BAB IV ANALISA DATA MENGENAI PERILAKU KEAGAMAAN SISWA TUNANETRA DI SMPLB A YPAB SURABAYA. A. Pengetahuan Keagamaan Siswa Tunanetra di SMPLB A YPAB

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

PEDOMAN WAWANCARA PENGASUH DI PONDOK PESANTREN MA HADUT THOLABAH BABAKAN LEBAKSIU TEGAL

Bab 1 Pemerintahan Desa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peneitian

BAB II PROFIL WILAYAH

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

LAMPIRAN PERTANYAAN MENGENAI PROGRAM JAMAAH MANDIRI. 3. Bagaimana pengkoordinasian program jamaah mandiri?

BAB I LATAR BELAKANG

BAB II GAMBARAN UMUM MUSHOLLA DARUL ULLUM DESA INDRAPURI. seluas 1487,5 ha/m2. Dan jumlah penduduk Desa Indrapuri adalah 3955

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KAMPUNG RANTAU PANJANG KUCHING SARAWAK. Secara umum Kampung Rantau Panjang termasuk dalam kawasan

BAB V KESIMPULAN. Dari seluruh pembahasan studi ini dapat disimpulkan bahwa industri batik di

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB III KRITERIA MEMILIH CALON MENANTU DI KALANGAN WARGA MUHAMMADIYAH KELURAHAN SEMOLOWARU KECAMATAN SUKOLILO KOTA SURABAYA.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB IV ANALISA DATA. A. Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat. jika yang dinamakan hidup bersama dan berdampingan pasti ada masalah

PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus pada Remaja Masjid di Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono Kabupaten Batang)

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dalam

LAMPIRAN TRANSKRIP WAWANCARA

BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

Kata Bule Tentang Islam. Oleh: Axel Dhanis Gusadi

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Wilayah 1. Deskripsi Wilayah Desa/Kelurahan

BERITA DESA CISUMUR. NOMOR 2, 2017 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA. Penyelengaraan. Perawat. Jenazah. PERATURAN KEPALA DESA NOMOR 2 TAHUN 2017

Rapat rutin ranting Muhammadiyah Desa Temuwangi mantapkan pengajian tarjih, sementara PCM genjot pimpinan ikuti Baitul Arqam di Kaliurang Jogja

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. Masjid dalam Islam berfungsi bukan sebagai tempat sholat saja, namun juga

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh tentang kondisi geografis Dusun Sentolo Lor, kondisi alam dan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena

BAB IV PEMAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

2. BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB III PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. dibantu oleh staffnya atau perangkat desa. yang menimbulkan suatu kebudayaan atau adat kebiasaan.

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

BAB IV ANALIS TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI DESA PRAMBATAN KIDUL KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

ESSAY BEBAS STUDY EXCURSIE Kebhinekaan dan Solidaritas Sosial Masyarakat Lamongan

Tabel II Jumlah Penduduk Menurut Usia 2 a. Tabel Kelompok Pendidikan No. Umur Jumlah Tahun Orang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan bahwa tokoh masyarakat di Kelurahan Tanjung Gusta Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Reguler Periode LXI divisi I kelompok B unit 3

Seolah umat Islam itu jahat dan tidak ada baiknya sedikit pun terhadap mereka. Ini tidak fair.

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Geografis. a. Letak Desa. Banjarejo adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cabang dan gerakannya yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia

PEDOMAN OBSERVASI. No Aspek yang diamati Keterangan. dalam menjaga hubungan yang

BAB III PRAKTIK HIBAH SEBAGAI CARA PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI DESA SRIWULAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Ibu ke-86 Thn 2014, Jakarta, tgl. 22 Des 2014 Senin, 22 Desember 2014

ANALISA KAPASITAS MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

"Ibu itu sering blusukan datang ke tempat warga. Saya pribadi nggak ada masalah dengan Bu Lurah Susan," jelasnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagai : Subyek 1. Pendidikan Terakhir : SMP Kelas 2 : 2 dari 4 Bersaudara

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di ruang lingkup RT 33, RT 34, RT 35, dan RT 36 serta RW 09. 1) Luas Wilayah : Hektar

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Tualang terdiri dari empat Kadus (Kepala Dusun), 8 RW, dan 79 RT,

BAB II SEJARAH DAKWAH ISLAM DI DESA KALIORI. A. Strategi Awal Dakwah Islam dan Kristenisasi di Desa Kaliori

BAB III IKATAN REMAJA MASJID DAN AKHLAK REMAJA DI KELURAHAN SETONO KOTA PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Kelurahan Setono Kota Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Efektifitas Remaja Masjid Al-Istiqomah Dalam Pembinaan Kehidupan. 1. Kegiatan Remaja Masjid Yang Mengarah Pada Kehidupan Beragama

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Berdirinya Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara

PERAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ISLAM DI KABUPATEN SUMBAWA TAHUN

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Apakah saudara tahu tentang wakaf tunai? 3. Menurut saudara apa bedanya wakaf tunai dengan wakaf biasa?

Sambutan Presiden RI pd Puncak Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masy, Manado, tgl 28 Mei 2015 Kamis, 28 Mei 2015

Meski sudah padam, tapi tidak ada jaminan tidak akan meletus lagi kan?

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

PANDUAN WAWANCARA. Wawancara kepada kepala Pasar Juwana :

BAB I PENDAHULUAN. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika secara de facto mencerminkan multi budaya

BAB I PENDAHULUAN. wawancara, curah pendapat, serta mengacu buku profil desa dan profil Dusun

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

GARA-GARA GAK SEKOLAH JADI PUZZING DECH...

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata

Pedoman Wawancara. 1. Apakah saudara mempunyai anak usia remaja?

Pemerintah setempat awalnya memberi izin dengan dalih kegiatan itu dianggap sejenis acara sosial budaya.

Catatan Penting: 09 Februari 2016

A. Latar Belakang Masalah

6.10.(2) Surabaya. Paguyuban Sinoman Arek Suroboyo (PSAS)

Hasil analisis dari 6 pranata sosial yang ada di desa Haurwangi:

Kasus Siyono: "Saya Sedang Mencari Keadilan dan Titip Kepada Muhammadiyah"

Transkripsi:

1 Lampiran Interview Guide 1. Apa saja bentuk dakwah yang dilakukan oleh PRM Gunungpring? 2. Mengapa bentuk dakwah tersebut dipilih untuk mengembangkan dakwah di Gunungpring? 3. Bagaimana pendekatan PRM Gunungpring terhadap seluruh lapisan masyarakat untuk aktif dalam kegiatan dakwah? 4. Bagaimana upaya persuasif Pimpinan Ranting Muhammadiyah Gunungpring dalam mengembangkan dakwah Muhammadiyah? 5. Bagaimana usaha PRM Gunungpring dalam merangkul 12 dusun yang tersebar di desa Gunungpring untuk aktif dalam kegiatan dakwah? 6. Bagaimana respon masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PRM Gunungpring? 7. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam kegiatan dakwah di Gunungpring? 8. Bagaimana perubahan sosial yang terjadi di Gunungpring pasca menggeliatnya gerakan Muhammadiyah di Gunungpring? 9. Bagaimana upaya PRM Gunungpring dalam meraih dan mempertahankan kategori ranting unggulan? 10. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk membendung kristenisasi di Gunungpring Muntilan? 11. Seperti apa pendekatan yang dilakukan para pembina mualaf?

2 12. Bagaimana upaya PRM Gunungpring dalam mempertahankan Amal Usaha Muhammadiyah yang sudah diakui keunggulannya? 13. Hambatan apa yang dirasakan oleh PRM Gunungpring dalam mengembangkan dakwah Muhammadiyah?

3 Lampiran transkrip wawancara Wawancara Para Pengurus Pimpinan Ranting Muhammadiyah Gunungpring 9 Oktober 2016. 1. Ranting Gunungpring mendapat kategori ranting terbaik se-jawa Tengah, kelebihan apa yang dimiliki ranting ini? Jamaah lebih dari lima puluh orang, ada masjid, amal usaha yang dirasakan oleh masyarakat, punya kesekretariatan. Kalau kami lebih ke amal usaha sebenarnya, amal usaha pendidikan pada khususnya. Setingkat ranting seperti kami sudah memiliki SMP, padahal kalau SMP kan di bawah naungan PDM. Tapi kami walaupun ranting, sudah mampu untuk itu. 2. Amal usaha apa yang ada di sini? Amal usaha pendidikan ya, TK kami memiliki 4, PAUD 2, SD 1, SMP 1, dan saat ini sedang berencana untuk mendirikan Sekolah Taruna Muhammadiyah. 3. Tadi bapak menyebutkan, bahwa Gunungpring memiliki 11 desa, lalu bagaimana cara untuk merangkul seluruh warga Muhammadiyah? Oh iya, kami kan memiliki musholla di tiap dukuh, jadi pembinaannya juga dilakukan di tiap musholla. Walaupun centralnya di Masjid Mujahidin ini, tapi kegiatan binaan di mushola juga aktif. 4. Perubahan mendasar apa yang terjadi di Gunungpring setelah ada Muhammadiyah?

4 Muhammadiyah kan gerakan pembaruan ya, yang saya amati sih masyarakat kita jadi meninggalkan hal-hal yang bid ah. Hal ini jadi rujukan bagi masyarakat lain, termasuk yang non muhammadiyah. Selain itu, hal mendasar yang menjadi pembeda lainnya adalah cara berpikir masyarakat, memandang satu masalah tidak hanya satu kacamata. 5. Program atau kegiatan apa yang saat ini sedang digiatkan oleh Muhammadiyah Gunungpring? Di kami, kan ada bidang dakwah, nah bidang dakwah ini memiliki salah satu kegiatan yang sangat bagus yakni pembinaan mualaf. Jadi, para pengurus ranting di sini membina para mualaf di lingkup Muntilan. Kami bekerjasama dengan paguyuban mualaf magelang, kami membina para mualaf dan mencoba untuk membendung kristenisasi yang ada di Gunungpring. Wawancara dengan Pak Slamet, perintis Muhammadiyah di Gunungpring, 28 November 2016 1. Bisa diceritakan pak? Bagaimana sejarah berdirinya Muhammadiyah di Gunungpring? Awal berdirinya Muhammadiyah di Gunungpring adalah pasca bubarnya partai Masyumi pada 1959, bubarnya Masyumi menjadi momentum untuk pemuda Gunungpring mendirikan Muhammadiyah, dengan para tokoh Masyumi sebagai pendorong dan penasehat Muhammadiyah pada saat itu. Tokoh Masyumi yang saat itu memicu

5 semangat pemuda Gunungpring untuk mendirikan Muhammadiyah adalah M Tohir, Muji Suwarno, Mulyo Suwarno dan Muhayat. 2. Alasan mendasar apa yang membuat Muhammadiyah lahir di Gunungpring? Alasan kuat berdirinya Muhammadiyah di Gunungpring adalah karena benturan ideologi dan sebagai upaya pencegahan kristenisasi yang pada saat itu marak terjadi di wilayah Gunungpring. Gerak-gerik misionaris menyebarkan ajaran kristen dilakukan melalui pendidikan, sehingga warga muslim Gunungpring Muntilan melalui Muhammadiyah mendirikan sekolah tandingan untuk mencegah kristenisasi yang makin massif. Kemudian, setelah empat bulan Muhammadiyah lahir di Gunungpring, para pengurus dan anggota Muhammadiyah Gunungpring berinisiasi untuk mendirikan Taman Kanak-kanak (TK) sebagai media dakwah dan penguatan Muhammadiyah. TK tersebut bernama TK Nepen yang hingga saat ini masih aktif sebagai lembaga pendidikan. 3. Seberapa kuat misi kristenisasi di Gunungpring ini, pak? Wah sangat kuat, apalagi Gununpring kan salah satu desa yang terletak di Muntilan ya. Jaman dulu, Muntilan itu pusat kristenisasi terbesar di pulau jawa. Ketika Muntilan didatangi oleh seorang kristian yang beranama Van Lith. Dia mendirikan sekolah di Muntilan dengan dalih untuk mencerdaskan pemuda jawa. Itu sebenarnya sebuah taktik untuk menyebarkan ajaran kristen. Pada kenyataannya, setelah para siswa itu

6 lulus dari sekolah itu, mereka menjadi para penganut agama kristen. Padahal waktu awal, mereka masuk ke sekolah itu dalam keadaan muslim. Itu menjadi keresahan sendiri bagi warga muslim di Muntilan, dulu kami mau gerak juga nggak bisa, soalnya belum ada wadah untuk orang bisa bergotong-royong, belum ada Muhammadiyah. Sehingga waktu itu kami membentuk Muhammadiyah dan empat bulan setelahnya, kami mendirikan TK sebagai suatu langkah awal perlawanan kami terhadap kristenisasi yang terus digencarkan di Muntilan. Wawancara dengan Mbak Uli Simbolon, tokoh Muhammadiyah Gunungpring pembina paguyuban mualaf, 26 Desember 2016. 1. Kapan kegiatan pembinaan mualaf ini dilakukan? Biasanya kami mengaji dan belajar pada hari minggu, setelah ada pengajian ahad pagi. Kami biasanya kumpulkan para mualaf dari mana saja, jumlahnya ada 35 orang. 2. Bagaiaman cara mengajak para mualaf untuk belajar? Awalnya, saya door to door ke rumah mereka mbak, tiap saya tahu ada mualaf, saya biasanya kunjungi satu-satu dan saya ajak mualaf

7 untuk belajar. Kami belajar di Ranting Muhammadiyah Gunungpring, di Masjid Mujahidin. 3. Pelajaran apa saja yang dibagikan di pengajian ini? Kami berharap mereka tahu tiangnya islam seperti apa, sholat, ngaji dan ilmu-ilmu dasar lainnya. Kasian kalau mereka muslim tapi tidak kenal islam, saya pernah merasakan soalnya. Dulu pas saya masih jadi katholik. Karena kita sebagai muslim kan sedih sekali kalau gak bisa mengaji, itu kitab kita, masa kita nggak bisa bacanya. 4. Bagaimana koordinasi dengan ranting Muhammadiyah Gunungpring? Perannya seperti apa? Kami saling membantu, biasanya saya yang mengajak para mualaf untuk mengaji, saya jemput kalau mereka tidak ada kendaraan. Nah para jamaah Muhammadiyah Gunungpring ini yang jadi pengajar dan pembimbing. Jadi para mualaf itu diajari ilmu-ilmu Islam oleh para pengurus ranting. s 5. Pendekatan apa yang dilakukan untuk mengajak para mualaf atau bagaimana upaya mengislamkan para umat kristen? Saya lebih ke pendekatan emosi mbak, kan saya juga mualaf, jadi saya lebih tau bagaimana untuk mengajak orang masuk islam dan bagaimana agar mau belajar islam. Biasanya saya ceritakan dulu bagaimana perjalanan saya mbak, tidak mudah jalannya,

8 harapannya sih saya bisa memotivasi teman-teman mualaf untuk belajar islam. 6. Motivasi apa yang membuat mbak Uli dan para pengurus ranting Gunungpring tetap gigih dalam menyebarkan nilai islam? Saya sebenarnya balik ke diri saya sendiri mbak, kemarin pas saya masuk islam, sangat sulit sekali untuk bisa belajar islam dengan baik, karena tidak ada yang mengajak, tidak ada yang membimbing. Nah, saya tidak mau teman-teman mualaf itu merasakan seperti saya, kesusahan dalam belajar islam. Makanya saya ingin membantu para mualaf agar bisa menjadi muslim yang kaffah. 7. Memangnya seperti apa kristenisasi di Muntilan? Pendekatannya seperti apa? Biasanya mereka langsung mendatangi ke kampung-kampung dengan membawa sembako atau barang lain, para misionaris mendatangi warga islam abangan, untuk diajak menjadi penganut kristen. Pendekatan ini biasanya berhasil untuk mengajak melakukan murtad. 8. Apa yang dilakukan oleh Muhammadiyah Gunungpring untuk menanggapi kristenisasi itu? Kalau untuk menanggapi, kami berusaha untuk menguatkan akidah dan akhlak mbak. Kalau perlawanan misalnya dengan ikut-ikutan

9 memberikan sembako, belum kami lakukan karena kami kan terbatas ekonominya, tidak seperti para misionaris yang ekonominya tinggi. Dokumentasi Gambar 1

10 Gambar 2 Gambar 4 Gambar 3

11 Gambar 5 Gambar 6 dan Gambar 7

Gambar 8 12

13 Gambar 9 Gambar 10

14 Gambar 11, ucap syahadat atas nama Tuty. Gambar 12, pengajian akbar mualaf

15 Gambar 13, jamaah mualaf Gambar 14, sembako untuk 250 mualaf