Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2017

Kebijakan Kemristekdikti untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis-SubSpesialis

Pengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri

Illah Sailah Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

Laporan Perkembangan Komite Bersama 2017

Djoko Santoso Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

Perubahan Paradigma Sistem Penjaminan Mutu dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Kesehatan : Revitalisasi Peran Masyarakat Profesi Kesehatan

Konsep RS Pendidikan milik Perguruan Tinggi (RS Universitas)

KRITERIA JENJANG KARIER DOSEN KLINIK DI RS PENDIDIKAN DAN JEJARING Oleh: Dr. Endro Basuki, SpBS (K), MKes

UJI KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA. 1. Penerapan Standar Pendidikan drg 2. Penerapan Standar Pendidikan drg Sp 3. Uji Kompetensi 4. RSGMP 5.

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI

Universitas Gadjah Mada

Konsep Pengelolaan SDM di RS PTN dan Wahana Pendidikan, Penelitian, dan Pelayanan

Universitas Tadulako. Profil Kedokteran Perguruan Tinggi Negeri. Profil PTN Memuat materi :

Sinkronisasi UU Pendidikan Kedokteran dengan Berbagai Peraturan Perundangan Pendidikan Tinggi

Situasi Pendidikan Dokter di Indonesia

Pengembangan SDM Klinik untuk Mencetak Lulusan Dokter yang Dapat Bersaing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

Kebijakan Uji Kompetensi sebagai Bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan

Peran Kemenkes dalam Pembinaan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan (Termasuk Academic Center)

Klarifikasi Isu Terkini Kualifikasi Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi

Disampaikan Oleh : BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN. Jakarta 12 Maret Materi 1. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Sinergi PPNI-KONSIL Dalam Pengembangan Pendidikan dan Pelayanan Keperawatan di Indonesia HARIF FADHILLAH

PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DI INDONESIA

Arah dan Kebijakan Pengembangan RS Universitas

Target, Capaian dan Proyeksi Capaian KPI 2011

Penelaahan RUU Pendidikan Kedokteran

PROGRAM PERCEPATAN Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan dari Pendidikan Menengah dan Diploma I Ke Diploma III

KEBIJAKAN AKREDITASI DAN UJI KOMPETENSI BIDANG GIZI

PROGRAM AFIRMASI PENDIDIKAN TINGGI (ADik) PAPUA & 3T 2017

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI PERKEMBANGAN LAPORAN BEASISWA 2015

SEMILOKA NASIONAL PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DAN PERAN DOKTER LAYANAN PRIMER

Universitas Padjadjaran

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM PENUNTASAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS, WBK, DAN WBBM

Rencana Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Diploma III Bidang Kesehatan. Kepala Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan

PROFIL INSTITUSI PENDIDIKAN KEDOKTERAN GIGI DAN SPESIALIS INDONESIA. Konsil Kedokteran Gigi Indonesia

Universitas Sriwijaya

SURAT EDARAN Nomor : 170/D/T/2010 Tanggal : 17 Februari Hal : Perubahan perguruan tinggi menjadi Badan Hukum Pendidikan

Peningkatan Kompetensi Lulusan Pendidikan Tinggi Kesehatan melalui Uji Kompetensi

PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN PERCEPATAN & PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (PENPRINAS MP3EI)

Persiapan Audiensi Task Force LAM-PTKes dengan Dirjen Dikti

I. PRASYARAT BUSINESS PLAN

REKAPITULASI OPINION CHANNELING : UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN per 7 November 2013

Pengembangan Kerjasama Perguruan Tinggi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2015

SKEMA GRAND DESIGN LAM-PTKes

Rancangan Kepmen Nomenklatur Program Studi dan Gelar Lulusan

Tabel 1. Penjabaran Langkah menjadi Kegiatan LAM-PTKes

Manajemen Penjaminan Mutu Internal & Eksternal

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

SOSIALISASI UNDANG- UNDANG

UUD 1945 Ps: 28 H ayat 1

PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013

Tujuan Pembangunan Negara RI adalah kesejahteraan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

Rakerkesnas Regional Tengah Bali, Februari 2015

Nomor : 3597/D2/KP/ November 2017 Lampiran : 1 (satu) lembar Hal : Undangan seminar World Class Professor (WCP)

Panduan Peserta SBMPTN 2014 KATA PENGANTAR

Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 138/P/2014 TENTANG PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI UNTUK DOSEN

SHERMAN SALIM CALON DEKAN

PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN AKUNTAN PROFESIONAL. Prof. Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah, SE, M.Si, Ak, CA Ketua IAI KAPD

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

ARAH, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN TAHUN Oleh: Kepala Badan PPSDM Kesehatan

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN SAM MEDIKO LEGAL

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (SDMK) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

Komentar dan Rekomendasi

Rapat Kerja Kesehatan Nasional Regional Timur Makassar, 9 12 Maret 2015

Akreditasi Program Studi di PTN-bh

IMPLEMENTASI ACADEMIC HEALTH CENTER

Kebijakan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

ALTERNATIF PEMBIAYAAN SARANA DAN PRASARANA PERGURUAN TINGGI NEGERI

RENCANA KERJA KEGIATAN PENGAWASAN BERSAMA KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI DOSEN TAHUN 2008

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Indonesia adalah negeri yang tak sekedar kaya akan sumber daya alam,... tapi juga negeri yang penuh dengan cita rasa seni dan budaya. TAPAK TILAS HASI

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

100 Besar Perguruan Tinggi Non Politeknik dan 25 Besar Perguruan Tinggi Politeknik di Indonesia Tahun 2017

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Siaran Pers Kemristekdikti Nomor 49/SP/HM/BKKP/IV/ Peserta Lulus SBMPTN 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REGISTRASI TENAGA KESEHATAN (PERMENKES NO. 161 TAHUN 2010)

2017, No Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

KEBIJAKAN NASIONAL SISTEM PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

Peserta SNMPTN harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) Sebagai Lembaga Akreditasi Baru

Review Hasil Workshop hari 1. Devi Tandrasari FK UGM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Nomor : 0394 /E5.2/PL/ Pebruari 2013 Lampiran : satu set Hal : Pengelolaan Dana BOPTN untuk Penelitian Tahun 2013

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ALOKASI BANTUAN OPERASIONAL PTN (BOPTN)

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI DOSEN TAHUN 2008

Gambar 1 : Continuous Quality Improvement pada Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108/P/2009 TENTANG PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN

Tinjauan Umum Undang- Undang Pendidikan Kedokteran

PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN DI INDONESIA

Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling

Transkripsi:

Strategi dan Kebijakan Kemristekdikti dalam Meningkatkan Sinergisitas Pemangku Kepentingan untuk Mempertahankan dan Meningkatkan Mutu Pendidikan Kedokteran Prof.dr.Ali Ghufron Mukti., M.Sc. Ph.D. Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Palembang, 15 Mei 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2017

Dimana posisi kita saat ini? Tantangan Pendidikan Tinggi di Indonesia (Disparitas Kualitas) Ketersediaan Keterjangkauan Kualitas Keterbatasan Kapasitas/ Daya Tampung PT Sebaran PT Biaya Kuliah + Akomodasi Terbatasnya Sumberdaya Pendidikan Berkualitas APK < 30% PT Bermutu Baik terkonsentrasi di P. Jawa Belum dapat menjamin pemenuhan semua permintaan pendidikan tinggi bermutu Kesetaraan Keterjaminan Belum setara dalam memberikan layanan pendidikan bermutu 4.497 Perguruan Tinggi (Forlap DIKTI, Nov 2016), melaksanakan 24.473 prodi jumlah Mahasiswa ~ 7 juta, jumlah Dosen ~258.861 (S3: 29.945)

SINKRONISASI KEBUTUHAN PELAYANAN Sistem pelayanan kesehatan Sistem pembiayaan Sistem credential Sistem distribusi Sistem lisensi PENGEMBANGAN KEILMUAN Pengembangan dan penetapan cabang keilmuan baru Pengembanga penelitian baru (terutama penelitian translasional) Responsible Conduct of Science (RCS) Dibutuhkan kolaborasi yang solid antar pemangku kepentingan untuk menjadi think tank pemerintah dalam menyusun dan implementasi kebijakan Penataan Pendidikan Kedokteran PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN & PENGELOLAAN PRODI Nomenklatur program studi Penetapan gelar Pembukaan prodi baru Penyelenggaraan pendidikan sesuai standar pendidikan dan standar kompetensi Pengelolaan program studi pada FK Pembinaan program studi SISTEM PENATAAN KARIR Kerangka Kualifikasi Sistem merit Jenjang jabatan/kepangkatan (fungsional, akademik) Sistem insentif SISTEM PENJAMINAN MUTU Sist.Penjaminan Mutu Internal Sist.Penjaminan Mutu Eksternal : akreditasi Uji Kompetensi Sistem registrasi Pangkalan data pendidikan yang terintegrasi, transparan dan akuntabel

KERANGKA SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEDOKTERAN : PERAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN LAM PT Kesehatan Pemangku Kepentingan INSTRUMEN AKREDITASI* AKREDITASI (MUTU INSTITUSI) STATUS AKREDITASI PT OP AIPT SN-Dikti SNPK Standar Pendidikan dan Standar Kompetensi BLUE PRINT KOMPETENSI (soal) (MUTU INDIVIDU) * UJI KOMPETENSI KUALITAS LULUSAN DI PELAYANAN PENGGUNA Uji kompetensi diaksanakan secara nasional oleh Panitia Nasional (ditetapkan Menristekdikti) DEMAND (Global & nasional)

Kolaborasi lintas sektoral dalam membangun Budaya Mutu QI (Quality Implementor) PERGURUAN TINGGI PROGRAM STUDI PROFESI/PRAKTISI MASYARAKAT PENGGUNA QA (Quality Assurance Body) BAN-PT (untuk PT) LAM PTKes (untuk Prodi) Panitia Nasional Uji Kompetensi atau Lembaga sertifikasi profesi (untuk mahasiswa & lulusan) QR (Quality Regulator) KEMRISTEKDIKTI STAKEHOLDERS KEMKES dan K/L Terkait SISTEM PENDIDIKAN SISTEM PELAYANAN

Kerangka Integrasi Sistem Pendidikan Pelayanan dan Kerjasama Dokter dan Dokter Gigi dengan Profesi Kesehatan Lainnya Sistem Pendidikan dan Sistem Kesehatan Nasional Memperkuat Sistem Kesehatan Memperbaiki Derajat Kesehatan Masyarakat Sistem kesehatan yang terintegrasi dengan sistem pendidikan Tenaga Kesehatan Saat Ini dan Akan Datang Pendidikan Inter- Profesi Academic Health System (AHS) Kolaborasi Pelayanan Pelayanan Kesehatan yang Optimal Sistem kesehatan terfragmentasi dari sistem pendidikan KEBUTUHAN KESEHATAN NASIONAL Modifikasi dari WHO, 2010

Komite Bersama Kemristekdikti dan Kemkes dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan, Penelitian, dan Pelayanan Kesehatan 1 2 Pengembangan dan Pembinaan Rumah Sakit Pendidikan serta Wahana Pendidikan dan Penelitian Pengembangan, Implementasi dan Pembinaan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan 4 fokus program tahun 2017: 1. Pemetaan kebutuhan dokter/dr.spesialis, bidan dan perawat 2. Penyusunan roadmap pembinaan teknis dan monitoring-evaluasi 24 RSPTN 3. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) RSPTN diharmonisasi dengan SIM RSP 4. Pengembangan Academic Health System (AHS)

Potret RSP di Indonesia 44 RS telah ditetapkan sbg RSP No Pemilik RSP Kelas A Kelas B Total 1 Kemkes 14 5 19 2000 RS lainnya > 400 RS untuk pendidikan 295 RS untuk Pendidikan = 16.000 TT 2 Pemda 4 14 18 3 Swasta - 3 3 4 TNI/POLRI 1 2 3 5 RS PTN (Kemristekdikti) - 1 1 RS UNAIR Total 19 25 44 Sejak 2007-2015, Kemendikbud membangun 24 RS PTN Pada tahun 2015, Kemenristekdikti meneruskan pembangunan 24 RS PTN dan melakukan pembinaan

Sumber : Data Komite Bersama 2016 Perkembangan Kinerja RS PTN NO PEMBANGUNAN PERSIAPAN OPERASIONAL OPERASIONAL 1 Universitas Bengkulu Universitas Tadulako Universitas Airlangga 2 Universitas Cendrawasih Universitas Udayana Universitas Diponegoro 3 Universitas Haluoleo Universitas Gadjah Mada 4 Universitas Indonesia Universitas Hasanuddin 5 Universitas Jambi Universitas Mataram 6 Universitas Jember Universitas Padjajaran 7 Universitas Lampung Universitas Riau 8 Universitas Malikussaleh Universitas Sebelas Maret 9 Universitas Nusa Cendana Universitas Sumatera Utara 10 Universitas Sam Ratulangi Universitas Tanjungpura 11 Universitas Andalas 12 Universitas Brawijaya

Potret RSGM di Indonesia 33 RSGM NON PENDIDIKAN Sumber : Paparan Ketua ARSGMPI, 2016 P E N D I D I K A N 17 RSGM mendapatkan izin operasional 2 RSUP 2 RSPTN 10 RSGM dalam proses mendapatkan izin operasional 2 RSKGM Khusus Pelayanan 10 RSGM Pelayanan & Pendidikan Dokter Gigi 7 RSGM Pelayanan + Pendidikan Dokter Gigi & Spesialis Hingga akhir 2016, baru 17 RSGM yang memiliki izin operasional untuk pendidikan dan dalam proses penetapan sebagai RSGMP oleh Kemkes (belum ada yang mendapatkan penetapan sebagai RSGMP dari Kemkes) Komite Bersama telah menyusun panduan pengembangan RSGMP

Konsep Pengembangan Academic Health System Pendidikan Profesi di RSP/RSGMP 1. Melaksanakan 9 Konsep Dasar RSP/RSGMP 2. Memelihara dan meningkatkan Kurikulum dan Pembelajaran Klinik 3. Menambah Keterampilan khusus yang diminta oleh wilayah yg akan ditempati. PERGURUAN TINGGI Mengembangkan Kurikulum 1. KBK dan PBL berdasar SKDI ditingkatkan & dipelihara 2. Kurikulum baru yg berorientasi pd masalah Kesehatan Masyarakat yg akan ditempati: * Analisa kompetensi baru * Menambah Kompetensi baru * Pembelajaran utk mengkonstruksi kompetensi baru 3. Kurikulum mempertimbangkan Sosbud dan Perilaku masy. RUMAH SAKIT PENDIDIKAN AHS PRACTICE PLAN AHS merupakan suatu kontinum berkelanjutan dan berkesinambungan untuk pembangunan kesehatan Anggota AHC mendiskusikan Presentasi Kadinkes Prop/Wil 1. Wilayah yg akan ditempati *Coverage *Masalah kes masy *Budaya & Perilaku 2. Jumlah dan spesifikasi Nakes 3. Kebutuhan pelayan kes baru 4. Kompetensi baru yg dibutuhkan 5. Keterampilan khusus tambahan 6. Penelitian yang dibutuhkan Merencanakan penempatan 1. Wilayah Penempatan Tim Kes 2. Kesiapan Sarana Prasarana 3. Kesiapan Renumerasi 4. Kesiapan Logistik Kesehatan 5. Kesiapan Transportasi 6. Kesiapan Akomodasi 7. Kesiapan IT

Dasar Hukum : 1. UU No.20/2013 tentang Pendidikan Kedokteran 2. PP No.93/2015 tentang RSP 3. RPP tentang Implementasi UU No.20/2013 (draft) 4. Perpres tentang AHS (usulan) 1 Konsensus dan Komitmen dari seluruh Pemangku Kepentingan : - Mission Alignment - Rencana Strategis - Regulasi 1 Pemangku Kepentingan Utama : 1. Pemerintah Pusat (Kemristekdikti, Kemkes, Kemkeu, Kemdagri, Kemenpan, Kemko-PMK) 2. Pemerintah Daerah (Dinas Kesehatan, Pemprov, DPRD) 3. Institusi Pendidikan (PT, FK, FKG, dan fakultas lainnya) 4. RSP 5. Fasyankes (RS, Puskesmas) 6. Lembaga Penelitian Tahap Pengembangan AHS Sinergi Sistem Pendidikan-Penelitian- Pelayanan Kesehatan (AHS business model) : - Operational Guideline - Organization structure - Integrated Recruitment & Procurement System - Integrated Financial Management System - Integrated database & ICT System Implementasi AHS: - Integrasi Fungsional - Integrasi Struktural

Lessons learned : AHS Model yang dikembangkan UI KEMENTERIAN KESEHATAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Piloting Model AHS sebagai Center of Excellence bidang Kesehatan Jabar (UNPAD) Sulsel (UNHAS) Jabodetabek (UI) DIY & Jawa Tengah (UGM) Jawa Timur (UNAIR) Pemilihan pilot model berdasarkan hasil telaah tim Komite Bersama Kemristekdikti dan Kemkes dan telah disetujui Menristekdikti dan Menkes

TERIMA KASIH Semua stakeholders memiliki peran yang sinergis untuk membangun budaya mutu dalam sistem pendidikan tinggi dan sistem pelayanan kesehatan. Integritas, komitmen, dan kolaborasi adalah kunci dari sinergi tersebut. www.ristekdikti.go.id