mampu menjadi mitra usaha yang terbaik bagi anggotanya.

dokumen-dokumen yang mirip
LANDASAN TEORI. dengan masalah penelitian.landasan teori diperlukan untuk menjelaskan konsep konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No.3053/BH/PAD/KWK.10/VI/1998 koperasi ini bernama Koperasi Pegawai

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan Nasional di bidang ekonomi

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAGIAN III PERMODALAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terlihat dari kinerjanya. Informasi tentang kinerja keuangan

BAB VI PENUTUP. Bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama (H 1 ) diketahui bahwa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dan masyarakat pada umumnya. Menurut Undang-undang. kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

APLIKASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) USAHA SIMPAN PINJAM KOPERASI DALAM PENILAIAN KESEHATAN KSP/ USP KOPERASI

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban

ASPEK PERMODALAN RASIO MODAL SENDIRI TERHADAP TOTAL ASET. Modal Sendiri. Total Aset

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pengaruh Pembiayaan Bermasalah terhadap Rasio Likuiditas (Current Ratio)

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Jalan Sultan Agung No.21 Pasuruan, Telp. (0343) , FAX

ANALISIS LIKUIDITAS KOPERASI SIMPAN PINJAM MEGA DI KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis

BAB I LATAR BELAKANG. dunia perbankan menjadi sangat ketat, dimana bank dituntut memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Perhitungan Nilai CAR BRI periode

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sebagai suatu hal yang merupakan tuntutan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan usahanya. Persaingan yang ketat di

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab ini menyimpulkan dari bab-bab sebelumnya. Maka penulis menarik. yang terjadi pada KUD Wisma Tani serta kemudian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI :

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA KOPERASI KARYAWAN TAMAN MINI INDONESIA INDAH PERIODE

BAB 2. Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis. yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA KP-RI MEKAR GOMBONG. Aris Susetyo, SE, MM ABSTRAKSI

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. apakah perusahaanya mengalami kemajuan atau kemunduran. Hal ini dapat dilihat

SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI ARTA SARANA JAHTERA. Nama : Mohamad Aditya Rizky NPM : Pembimbing : Sudaryono, SE.

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PENGAWAS KOPERASI SIMPAN PINJAM SEJAHTERA BERSAMA TAHUN BUKU 2017

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Singkat Koperasi Rukun Sejahtera

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup. Dana yang dibutuhkan berasal dari kekayaan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. bisnis jasa keuangan yang dikelola oleh Desa Pekraman atau Desa Adat. Badan usaha

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Masodah,SE.,MMSi

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

Transkripsi:

royong, dan sebagai Koperasi Simpan Pinjam, maka KSP Harta Sentosa tetap fokus kepada kebijakan penggurus KSP Harta Sentosa Kota Salatiga. 2. Visi dan Misi Koperasi a. Visi KSP Harta Sentosa. Visi KSP Harta adalah menjadi kopersai sehat, bermanfaat, tangguh, dan tanggap terhadap segala perubahan, serta mandiri yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan mampu menjadi mitra usaha yang terbaik bagi anggotanya. b. Misi KSP Harta Sentosa. Misi KSP Harta Sentosa adalah meningkatkan dan memantapkan kemampuan seluruh sumber daya yang ada, guna menjadi mutu dan pelaksanaan bagi setiap pemenuhan jasa pinjaman dan jasa simpanan anggota, sehingga tercipta hubungan usaha yang saling menguntungkan. 3. Struktur Organisasi Struktur kata lain adalah bagan atau susunan. Sedangkan istilah organisasi berasal dari bahasa yunani organon yang maksudnya alat atau perkakas.dengan demilian organisasi dapat diartikan sebagai suatu alat yang telah ditetapkan.oleh sebab itu stuktur organisasi dapat dijelaskan sebagai suatu susunan alat alat yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedang struktur organisasi KSP adalah suatu alat yang terdiri dari beberapa bagian meliputi ketua,sekretaris, bendahara, staf dan anggota yang memiliki wewenang dan tugas masing masing untuk bekerjasama mencapai tujuan. Berikut menyajikan struktir organisasi KSP dalam bentuk bagan : Gambar 4.2 Struktur Organisasi KSP Harta Sentosa 23

Rapat Anggota Pengawas Pengurus Ketua Ketua sekretaris Bendahara sekretaris Bendahara Penggelola Anggota Tugas Pokok Kepengurusan KSP Harta Sentosa adalah : 1. Ketua a. Bertanggung jawab atas pembinaan atau perkembangan organisainya. b. Bersama karyawan mengadakan penyuluhan dan pembinaan. c. Menjaga stabilitas lingkungan kerja. d. Mengadakan koordinasi dengan pengurus dan karyawan dan melaksanakan tugas masing masing. 2. Sekretaris a. Menyelenggarakan dan memelihara buku organisasi. b. Mempersiapkan Keputusan Rapat Anggota dan Rapat Pengurus. 24

c. Membuat dan Mempersiapkan surat kekuar atau masuk dibidang sekretaris pada umumnya. d. Menyususn laporan organisasi untuk kepentingan anggota, maupun pejabat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. e. Bertanggung jawab dibidang administrasi dan tata usaha organisasi kepad ketua. f. Mengadakan hubungan kerjasama dengan Bendahara dan manager dalam hal yang sangat berkaitan. 3. Bendahara. a. Merencanakan dan menyususn Rancangan Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Koperasi. b. Mencari dana dan permodalan baik dari dalam maupun dengan Anggaran. c. Memelihara semua harta kekayaan kopersi. d. Mempersiapkan informasi dibidangnya dalam rangka Rapat Anggota. e. Bersama dengan manager menandatangani atau menyerahkan bukti pengeluaran kas atau bank. f. Mengaambil langkah langkah pengamatan tertentu untuk mencegah timbulnya kerugian koperasi. g. Bertanggung jawab sesuai dengan bidang dan tugasnya kepada ketua. 4. Penggelola. a. Melaksanakan peyuluhan atau pembinaan kepada anggota dan non anggota untuk kepentingan koperasi. b. Membantu bendahara dalam hal pengecekan inventaris koperasi. c. Bersama karyawan menarik semua kredit macet yang ada di KSP. d. Menbantu pelaksanaan tugas penggurus yang lainnya. e. Bertanggung jawab dan melaporkan kepada ketua atas pelaksanaan kerjanya. 25

5. Pengawas. a. Orang-orang yang ditunjuk dan dipercayai untuk memeriksa keadaan koperasi. b. Berwenang mengadakan rapat anggota. c. Dalam rapat anggota koperasi berperan sebagai pemimpin rapat. d. Meminta pertanggung jawaban pemimpin koperasi mengenai keadaan koperasi. 4. Persaingan dan Kendala yang dihadapi KSP Harta Sentosa. a. Kurang memedahi modal untuk memenuhi kebutuhan anggota b. Persaingan yang ketat antar koperasi yang menurut data dari kantor Disperindagkop dan UMKM Salaitga per 30 Juni 2011 sebanyak 195 Unit, antarlain : 1) Persaingan suku bunga pinjaman. 2) Promosi pelayanan super (1 jam selesai) tanpa pertimbanga 5C (Character, Cappital, Capacity, Collateral, Conditions). 3) Jangka waktu pemberian kredit. B. HASIL ANALISIS. 1. Analisis Posisi Likuiditas. Posisi likuiditas koperasi sangat berguna bagi pengurus koperasi untuk mengetahu sejauh mana Koperasi Simpan Pinjam dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya.pengukuran likuiditas pada penelitian iniadalah dengan melakukan perhitungan Rasio Kas. a. Rasio Kas Perhitungan Rasio kas dilakukan dengan jalan membandingkan antara jumlah Kas dan Bank dengan hutang lancar yang dimiliki koperasi pada periode tertentu. Perhitungan Rasio Kas pada Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 26

Tabel 4.1: Tabel perhitungan Rasio Kas KSP Harta Sentosa periode 2008-2010 Tahun 2008 2009 2010 Kas+Bank 83.683.433 69.611.204 99.456.305 Perubahan - (- 20,2%) (+ 30%) Hutang Lancar 423.232.328 792.882.673 862.160.865 Perubahan - (+46,6%) (+8,0%) Rasio Kas 19,8% 8,8% 11,5% Perubahan - ( -11%) (+2,7%) Rata Rata = 13,4% Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Harta sentosa yang diolah. Pada tabel 4.1 menunjukan bahwarasio Kas pada tahun 2008 sebesar 19,8% yang menunjukan perbandingan 1,98 : 1 artinya setiap Rp 1.00 hutang lancar dijamin oleh Kas dan bank sebesar Rp 1,98. Nilai Rasio Kas sebesar 19,8% menunjukkan bahwa koperasi kesulitan dalam memenuhi kewajiaban lancar. Pada tahun 2009 Rasio Kas koperasi mengalami penurunan sebesar 11% dari 19,8% menjadi 8,8% yang menunjukan perbandingan 0,88 : 1 hal ini berarti setiap Rp 1.00 hutang lancar dijamin oleh Kas dan Bank sebesar Rp 0,88 Meskipun nilai Rasio Kas tahun 2009 mengalami penurunan, mengakibatkan kesulitan dalam memenuhi kewajiaban lancarnya. Pada tahun 2010 Rasio Kas mengalami peningkatan sebesar 2,7% dari 8,8% menjadi 11,5% yang berarti setiap Rp 1.00 hutang lancar dijamin oleh kas dan Bank sebesar 1,15 Seperti halnya pada tahun 2008, Koperasi mengalami kesulitan dalam membayar kewajiban lancar. 2. Analisis Posisi Permodalan. Rasio Permodalan ini menggambarkan kemampuan koperasi untuk mengelola modal sendiri terhadap total asset untuk menutup resiko kemacetan dalam mengembalikan pinjaman. Perhitungan rasio ini dapat dilakukan dengan membandingkan modal sendiri dengan total asset. Perhitungan Rasio Permodalan pada Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 27

Tabel 4.2 Perhitungan Rasio Modal Sendiri KSP Harta Sentosa periode 2008 2010. Tahun 2008 2009 2010 Modal Sendiri 164.135.511 209.228.490 264.642.894 Perubahan - (+21,6%) (+20,9%) Total Asset 730.617.839 1.198.694.439 1.323.209.709 Perubahan - (+39,1%) (+9,4%) Rasio Permodalan 22,5% 17,5% 20% Perubahan - ( - 5%) (+3,5% ) Rata Rata = 20% Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Harta sentosa yang diolah. Pada tabel 4.2 menunjukan bahwa pada tahun 2008 diperoleh Rasio Modal Sendirisebesar 22,5%, hal ini menunjukan bahwa setiap Rp 1,00 total hutang dijamin dapat dijamin dengan total aktiva sebesar 2,25. Menunjukan KSP tidak mengalami kesulitan keuangan dalam mengembalikan pinjaman Pada tahun 2009 Rasio Modal Sendiri Ksp mengalami pemurunan sebesar 5% dari 22,5% menjadi 17,5% yang berarti setiap Rp 1,00 total hutang dijamin oleh aktiva sebesar Rp 1,75. Nilai 17,5% ini menunjukan bahwa KSP mengalami kesulitan keuangan melunasi semua hutangnya. Pada tahun 2010 Rasio Modal Sendiri KSP mengalami peningkatan kembali sebesar 3,5%, dari 17,5% menjadi 20%, yang berarti setiap Rp 1,00 total hutang dijamin oleh 1,535 total aktiva. Nilai 153,5% ini menunjukan bahwa KSP tidak mengalami kesulitan keuangan dalam melunasi kewajibannya. 3. Analisis Kemandirian dan Pertumbuhan Analisis menunjukan kemampuan koperasi untuk memperoleh SHU (Sisa Hasil Usaha) dari pengelolaan.analisi Kemandirian dan Pertumbuhan disebut juag Aspek rentabilitas ini sangat berguna dalam mengukur kemampuan koperasi untuk memberikan balasan jasa kepada anggota atas simpanan pokok dan simpanan wajib yang ditanam dalam 28

koperasi.pengukuran rentabilitas dalam penelitian ini adalah Rentabilitas Asset dan Rentabilitas Modal Sendiri. a. Rentabilitas Modal sendiri. Perhitungn Rentabilitas Modal Sendiriatau disebut Return on Equiry dapat dilakukan dengan membandingkan antara jumlah laba dengan bersih atau SHU dengan jumlah modal sendiri. Rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui sebarapa besar pemakain modal modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan. Perihutnhan Return on equity pada Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.3 Perhitunhan Rentabilitas Modal Sendiri KSP Harta Sentosa periode 2008-2010 Tahun 2008 2009 2010 SHU 38.269.738 49.730.282 52.377.116 Peubahan - (+23,1%) (+5,1%) Modal Sendiri 164.135.511 209.228.490 264.642.894 Perubahan - (+21,6%) (+20,9%) ROE 23,3% 23,8% 19,8% Perubahan - (+0,5%) ( - 4% ) Rata Rata : 22,3% Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Harta sentosa yang diolah. Pada tabel 4.3 menunjukan bahwa pada tahun 2008 diperoleh Rentabilitas Modal Sendiri sesebesar 23,3% angka ini menunjukan bahwa setiap Rp 1,00 yang ditanam dikeseluruhan aktiva dapat menghasilkan SHU sebesar Rp 0,233 Pada tahun 2009 Rentabilitas Modal Sendiri KSP Harta Sentosa mengalami Peningkatan sebesar 0,5% dari 23.3% menjadi 23,8%yang artinya setiap Rp 1,00 modal sendiri mampu menghasilkan SHU sebesar Rp 0,238 Pada tahun 2010 Rentabilitas Modal Sendiri KSP Harta Sentosa mengalami penurunan sebesar 4% dari 23,8% menjadi 19,8%. Angka ini menunjukan bahwa setiap Rp 1,00 mampu menghasilkan SHU sebesar Rp 1,98. b. Rasio Rentabilitas Asset. 29

Rasio rentabilitas Asset atau Return on Assets bertujuan untuk mengukur kemampuan perubahaan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva untuk menghasilkan keuntungan. Return on Assets dapat diketahui dengan membandingkan antara SHU atau laba sebelum pajak dengan total asset yang dimiliki koperasi. Perhitungan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.4 Perhitunhan Rasio Rentabilitas Asset KSP Harta Sentosa periode 2008-2010 Tahun 2008 2009 2010 SHU/ laba sebelum 42.444.428 58.089.962 59.896.366 pajak Perubahan - (+26,9%) (+3% ) Total aktiva 730.617.839 1.198.699.363 1.323.209.709 Perubahan - (+39,1%) (+9,4%) ROA 5,8% 4,9% 4,5% Perubahan - ( - 0,9% ) ( - 0,4% ) Rata rata = 5,1% Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Harta sentosa yang diolah. Pada tabel 4.4 menunjukan bahwa pada tahun 2008 diperoleh Rentabilitas Assets sebesar 5,8% angka ini menunjukan bahwa tiap Rp 1,00 yang ditanam dikeseluruhan aktiva dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,58. Pada tahun 2009 Rentabilitas Assets diperoleh mengalami penurunan sebesar 0,9% dari 5,8% menjadi 4,9% ini menunjukan bahwa setiap Rp 1,00 investasi mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,49. Pada tahun 2010 Return on Assets KSP Harta Sentosa mengalami penurunan sebesar 0,4% dari 4,9% menjadi 4,5%. Angka ini menunjukan bahwa setiap Rp 1,00Asset mampu menghasilkan laba bersih Rp 0,45. 30

C. PEMBAHASAN. Tabel 4.5 Hasil pengolahan data rasio keuangan Koperasi Harta Sentosa No Rasio Keuangan Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 1 Likuiditas (Rasio Kas ) 19,5% 8,8% 11,5% 2 Permodalan 22,5% 17,5% 20% 3 Kemandirian Dan Pertumbuhan a). Rentabilitas Modal Sendiri 23,3% 23,8% 19,8% b). Rentabilitas Asset 5,8% 4,9% 4,5% Berdasarkan tabel 4.6 tentang data rasio keuangan Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa periode 2008-2010 : 1. Likuiditas Pengukuran likuiditas adalah untuk mengukur kemampuan koperasi dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini terdiri dari : a. Rasio Kas. Ratio Kas adalah rasio yang membandingkan Kas dan Bank dengan hutang lancar atau kewajiban lancar dikali 100%. Ratio Kas menunjukkan bahwa pada tahun 2008, 2009 dan 2010 menunjukkan kinerja yang jelek yaitu berada pada rentang kurang dari 100%. Artinya koperasi belummampu membayar utang jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Rata-rata Rasio Kas selama tiga tahun sebesar 13,4%, berdasarkan standar penilaian kinerja termasuk dalam kinerja yang tidak baik. Skor dari perhitungan rasio ini hanya 2,5 tidak berkontribusi pada penilaian kinerja koperasi. 2. Permodalan. 31

Pengukuran Ratio Permodalan adalah untuk mengukur kemampuan koperasi untuk membayar hutang dari total aktiva yang dimiliki dikali 100%. Hasil analisis Permodalan pada tahun 2008, 2009 dan 2010 menunjukan kinerja yang sedang karena berada pada rentang 20% - 40% walaupun pada tahun 2009 menunjukan kinerja yang buruk, berada pada rentang nilai dibawah 20%. Hasil analisis rasio modal sendiri rata-ratasebesar20%menunjukkan nilaisedang yaitu rasio berada pada nilai 20%.Hal inimengindikasikan bahwa modal koperasimampu menjamin sebagiankewajiban.berdasarkan perhitungan rasio ini hanya berkontribusi 1,5 dalam perhitungan kinerja keuangan koperasi. 3. Kemandirian dan Pertumbuhan Pengukuran Rentabilitas adalah untuk mengukur kemampuan koperasi dalam menghasilkan SHU (Sisa Hasil Usaha) pada periode tertentu. Kemampuan menghasilkan SHU (Sisa Hasil Usaha)diukur dengan menggunakan rasio : a. Rentabilitas modal sendiri atau Return on Equity. Rentabilitas modal sendiri atau Return on Equity adalah perbandingan Sisa Hasil Usaha (SHU) dengan modal sendiri dikali 100%. Hasil analisis rasio tentang rentabilitas modal sendiri menunjukan bahwa pada tahun 2008, 2009 dan 2010 mempunyai kinerja yang sangat baik, berada pada rentang lebih dari 5%. Hasil analisis rasio tentang rentabilitas modal sendiri rata-rata sebesar 22,3% menunjukkan nilai yang sangat baik yaitu rasio berada di atas 5%.Sebaiknya SHU yang dibagi kepada anggota dikurangi, SHU lainya dapat digunakan untuk mengembangkan usaha.hal ini mengindikasikan modal koperasi mampu menghasilkan keuntungan.berdasarkan perhitungan rasio ini berkontribusi skor 3 terhadap perhitungan kinerja keuangan koperasi. 32

b. Rentabilitas Asset atau Return on Asset Rentabilitas Asset adalah membandingkan laba bersih dengan total aktiva dikali100%. Hasil analisis rasio tentang rentabilitas Asset menunjukan bahwa pada tahun 2008, 2009 dan 2010 mempunyai kinerja yang kurang baik, pada tahun 2008 hingga tahun 2008 berada pada rentang < 5%. Hasil analisis rasio return on asssets rata-rata sebesar 5,1% menunjukkan nilai yang kurang baik yaitu rasio berada pada 5%. Hal ini mengindikasikan bahwa asset koperasi mampu menghasilkan keuntungan sebesar lebih dari 5,1% tiap tahun. Perhitungan Rasio ini berkontribusi 0,75 skor untuk penilaian kinerja Koperasi. 4. Kinerja keuangan KSP Kinerja keuangan koperasi adalah prestasi yang dicapai koperasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kinerja keuangan koperasi itu sendiri. Pengertian kinerja keuangan koperasi dalam penelitian ini dalah prestasi yang dicapai KSP Harta sentosa selama tahun 2008 sampai 2010 yang mencerminkan tingkat Kinerja keuangan yang dikelola oleh manajemen KSP Harta Sentosa. Berikut ini dibahas kinerja keuangan KSP Harta Sentosa secara keseluruhan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 4.6 Kinerja Keuangan KSP Harta Sentosa Periode 2008 s/d 2010 No Indikator penelitian Hasil rata-rata Realita Kondisi 1 Likuiditas 13,4% Tidak likuid Menguat 2 Permodalan 20% Melemah Melemah 3 Kemandirian dan ROA: 5,8% melemah Menguat Pertumbuhan ROE: 22,3% Rentabel (Rentabilitas ) 33