MODUL LABORATORIUM AKUNTANSI BANK SYARIAH Oleh: Iman Pirman Hidayat Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tahun 2017
Kata Pengantar Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena telah memberikan kelancaran kepada penyusun sehingga dapat menyelesaian penyusunan Modul Laboratorium Akuntansi Bank. Modul ini disusun agar mahasiswa dapat memahami dan mengimplentasikan materi yang telah diterima di kelas dalam bentuk penyelsaian kasus. Modul yang masih edisi pertama ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penyusun sangat menerima masukkan bagi perbaikan modul ini ke depannya. Daam kesempatan ini, penyusun sampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyusunan modul ini, yaitu: 1. Dekan Fakuktas Ekonomi Universitas Siliwangi 2. Ketua Prodi Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universita Siliwangi 3. Staf Kependidikan di lingkungan Fakuyltas Ekonomi Universitas Siliwangi 4. Dan befrbagai pihak yang tidak daat penyusun sebutkan satu-persatu. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua. AamiinYya Rabbal Alamin... Tasikmalaya, Pebruari 2017 Penyusun i
Petunjuk 1. Praktikum Akuntansi Bank Syariah ini terdiri dari 8 (delapan) modul, terdiri: a. Modul Murabahah b. Modul Mudharabah c. Modul Musyarakah d. Modul Ijarah e. Modul Salam f. Modul Ishtisna g. Modul Wadiah h. Modul Bagi Hasil 2. Setiap Modul dilengkapi dengan Kertas Kerja 3. Kertas Kerja diisi dengan potlot/pensil ii
Modul I: Murabahah Bank Syariah Amanah Ummat menerima pesanan barang Sulaiman seorang pengusaha beras di Kerawang, berupa mesin penggilingan gabah merk Kubota 70 PK. Atas pesanan tersebut Bank Syariah Amanah Ummat pada tanggal 05 April 2008 membeli barang kebutuhan Sulaiman dari dealer Kubota Permai dengan datadata sebagai berikut: Nama Barang : Mesin Giling Kubota 70 PK Harga barang : Rp. 120.000.000,-- (seratus dua puluh juta rupiah). Uang muka : Rp. 20.000.000 ( dua puluh juta rupiah) Penyerahan : Gudang dealer Kubota Permai Pembayaran : dilakukan setelah barang diterima di kantor Bank Diskon : 5% dari harga barang Lainnya : dibayar ongkos pengiriman dari gudang dealer sampai kantor Bank Syariah Amanah Ummat Kerawang beban lainnya sebesar Rp.5.000.000 (lima juta rupiah). Pada tanggal 5 April 2008 Bank Syariah Amanah Ummat menyetujui permohonan Sulaiman dengan kesepakatan sebagai berikut: Nama barang : Mesin Giling Kubota 70 PK Harga pokok : Bank Syariah Amanah Ummat menyampaikan sesuai perhitungan yang dilakukan dan Sualiman memahami Keuntungan : setara dengan 20% pa (sesuai keputusan ALCO) Uang muka : Rp. 19.000.000 (sembilan belas juta rupiah) Penyerahan : Bank Syariah Amanah Ummat Cabang Kerawang Pembayaran : diangsur secara merata selama 5 kali angsuran Biaya administrasi : Rp. 10.000.000 (sepuluh juta) Biaya notaris : Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) Denda keterlambatan : Rp. 100.000 (seratus ribu) setiap hari keterlambatan Diminta : 1. Prinsip syariah yang dipergunakan dalam transaksi tersebut dan perhitungan yang terkait dengan transaksi tersebut. 1
2. Jurnal yang harus dilakukan oleh Bank Syariah Amanah Ummat, jika bank syariah melakukan pengakuan keuntungan secara proporsional, antara lain dan tidak terbatas pada: a. Pembayaran uang muka kepada dealer b. Penerimaan mesin giling dari dealer dan pembayaran ongkos angkut barang sampai kantor c. Penerimaan uang muka dari Sualiman d. Persetujuan akad dan penyerahan barang ke Sualiman e. Penerimaan fee adm dan biaya notaris f. Penerimaan pembayaran angsuran sampai dengan angsuran ke tiga g. Penerimaan angsuran ke empat yang telah jatuh tempo tetapi belum dibayar dan dibayar bersama-sama angsuran kelima (saat pelunasan kewajibannnya) h. Penerimaan pelunasan angsuran yang tertunggak dan bank memberikan potongan sebesar 50% dari margin yang belum jatuh tempo dan belum diterima. 2
Kertas Kerja Modul I 1. Perhitungan Perhitungan pembiayaan murabahah: Harga barang Rp. 120.000.000 Diskon 5% x 120.000.000 Rp. 6.000.000 -/- -------------------- Harga barang setelah diskon Rp. 114.000.000 Ongkos angkut sd Kantar Bank Rp. 5.000.000 + -------------------- Harga pokok barang Rp. 119.000.000 Uang Muka Nasabah Rp. 19.000.000 --------------------- Rp. 100.000.000 Keuntungan : 20% x Rp. 100.000.000 = Rp. 20.000.000 Pembiayaan Murabahah Harga pokok barang Rp. 119.000.000 Keuntungan disepakati Rp. 20.000.000 -------------------- Harga jual disepakati Rp. 139.000.000 Uang muka nasabah Rp. 19.000.000 -------------------- Sisa kewajiban nasabah Rp. 120.000.000 Angsuran : 120.000.000 / 5 = 24.000.000 Porsi angsuran Pokok : Rp. 20.000.000 Margin : Rp. 4.000.000 3
2. Jurnal sehubungan transaksi tersebut : a. Pembayaran uang muka kepada dealer Dr. Piutang Uang Muka Rp. 20.000.000 Cr. Kas Rp. 20.000.000 b. Penerimaan mesin giling dari dealer dan pembayaran ongkos angkut barang sampai kantor (1) Penerimaan barang Dr. Persediaan Rp. 114.000.000 Cr. Piutang Uang Muka Rp. 20.000.000 Cr. Rekening dealer/kas Rp. 84.000.000 (2) Pembayaran ongkos angkut barang sampai kantor bank Dr. Persediaan Rp. 5.000.000 Cr. Kas Rp. 5.000.000 c. Penerimaan uang muka dari Sualiman Dr. Kas Rp. 19.000.000 Cr. Hutang Uang Muka Rp. 19.000.000 d. Persetujuan akad dan penyerahan barang ke Sualiman (1) Penyerahan barang (akad murabahah) Dr. Piutang Murabahah Rp.139.000.000 Cr. Margin Murabahah Ditangguhkan Rp. 20.000.000 Cr. Persediaan Rp. 119.000.000 (2) Uang muka dari nasabah Dr. Hutang Uang muka Rp. 19.000.000 Cr. Piutang Murabahah Rp. 19.000.000 e. Penerimaan fee administrasi dan biaya notaris (1) Penerimaan fee administrasi murabahah Dr. Kas/ Rekening nasabah Rp. 10.000.000 Cr. Pendapatan fee admin murabahah Rp. 10.000.000 (2) Biaya notaris Dr. Kas / Rekening nasabah Rp. 5.000.000 Cr. Rekening notaris Rp. 5.000.000 4
f. Penerimaan pembayaran angsuran sampai dengan angsuran ke tiga (1) Dr. Kas Rp. 24.000.000 Cr. Piutang Murabahah Rp. 24.000.000 (2) Dr. Margin Murabahah Ditangguhkan Rp. 4.000.000 Cr. Pendapatan Margin Murabahah Rp 4.000.000 g. Penerimaan angusuran ke empat yang telah jatuh tempo tetapi belum dibayar dan dibayar bersama-sama angsuran kelima (saat pelunasan kewajibannnya) (1) Tunggakan angsuran ke4 (jatuh tempo tetapi belum dibayar) (a) Dr. Piutang Mruabahah JT Rp. 24.000.000 Cr. Piutang Murabahah Rp. 24.000.000 (b) Dr. Margin Murabahah Ditangguhkan Rp. 4.000.000 Cr. Pendapatan Margin Murabahah Rp. 4.000.000 (2) Penerimaan denda Dr. Kas/Rekening nasabah Rp. 3.000.000 Cr. Rek Dana Kebajikan Rp.3.000.000 Perhitungan : 30 x Rp. 100.000 = Rp. 3.000.000 h. Penerimaan pelunasan angsuran yang tertunggak dan bank memberikan potongan sebesar 50% dari margin yang belum jatuh tempo dan belum diterima. (1) Pembayaran anguran ke empat Dr. Kas Rp. 24.000.000 Cr. Piutang Murabahah Rp. 24.000.000 (2) Pembayaran angsuran ke lima (a) Dr. Kas Rp. 24.000.000 Cr. Piutang Murabahah Rp. 24.000.000 (b) Dr. Margin Murabahah Ditangguhkan Rp. 4.000.000 Cr. Pendapatan Margin Murabahah Rp. 4.000.000 5
(c) Dr. Beban Potongan (Muqasah) Rp. 2.000.000 Cr. Kas / Rekening nasabah Rp. 2.000.000 Perhitungan : 50% dari margin yang belum diterima : 50% x Rp. 4.000.0000 = Rp. 2.000.000 6
Modul II: Mudharabah Bank Jayen Syariah (BJS) melakukan kerjasama bisnis dengan Ibu Yolanda, seorang pedagang buku di Pasar Buku Shoping Yogyakarta menggunakan akad mudharabah (BJS sebagai pemilik dana dan Yolanda sebagai pengelola dana). BJS memberikan modal kepada Yolanda sebesar Rp 10.000.000 sebagai modal usaha pada Tanggal 1 Januari 2017 dan berakhir 31 Pebruari 2017 dengan nisbah bagi hasil : Yolanda : BJS = 75%: 25%. Pada Tanggal 31 Januarii 2017, hasil usaha perdagangan buku Ibu yolanda adalah: Pendapatan : Rp 1.000.000 Biaya-biaya : Rp 800.000 Rp. 200.000 Diminta: 1. Jurnal Setelah Penyerahan Dana 2. Jurnal Sebelum Bagi Laba Sesuai Nisbah 3. Perhitungan Laba sesuai Nisbah 4. Jurnal untuk mencatat Pembayaran hasil perhitungan bagi hasil dari Yolanda kepada pemilik dana (BJS) 5. Jurnal untuk mencatat hasil perhitungan bagi hasil hak Pengelola dana (Ibu Yolanda) 6. Ayat jurnal penutup untuk bagi hasil tersebut pada 31 Januari 2017 7. Laporan keuangan neraca dari data diatas kecuali untuk rekening kas abaikan dulu. Dengan situasi bagi hasil langsung dibagikan diakhir bulan itu juga 7
Kertas Kerja Mudharabah: 1. Jurnal setelah penyerahan dana: a. Jurnal Pemilik Dana (BJS).=> dalam Rupiah Dr: Investasi Mudharabah 10.000.000 Cr: Kas 10.000.000 b. Jurnal Pengelola Dana (Ibu Yolanda, seorang Pedagang) => dalam Rupiah Dr: Kas Mudharabah 10.000.000 Cr: Dana Syirkah temporer 10.000.000 2. Jurnal sebelum bagi laba sesuai nisbah a. Jurnal Pemilik Dana (BJS) => dalam Rupiah Tidak ada b. Jurnal Pengelola Dana (Ibu Yolanda, seorang Pedagang) => dalam Rupiah Pendapatan yang didapat dari penjualan dicatat seperti biasa, menggunakan prinsif cash basis (karena untuk perhitungan bagi hasil) Dr: Kas xxx Cr: Pendapatan xxx Diakhir bulan atau akhir periode ketika akan dilakukan perhitungan bagi hasil, maka akun pendapatan harus ditutup dengan melakukan jurnal: Dr: Pendapatan 1.000.000 Cr: Biaya 800.000 Cr: Pendapatan yang belum dibagikan 200.000 3. Perhitungan bagi laba sesuai nisbah Yolanda = 75% x (1.000.000-800.000) = 150.000 BJS = 25% x (1.000.000-800.000) = 50.000 4. Jurnal untuk mencatat Pembayaran hasil perhitungan bagi hasil dari Yolanda kepada pemilik dana (BJS) a. Jurnal Pemilik Dana (BJS) => dalam Rupiah Dr: Kas 50.000 Cr: Pendapatan Bagi hasil 50.000 8
Jika pembayaran bagi hasil tidak dibagikan langsung kepada BJS, tetapi diakumulasikan pembayarannya diakhir tahun, maka jurnalnya: Dr: Piutang Mudharabah 50.000 Cr: Pendapatan bagi hasil 50.000 Diakhir tahun ketika uang pembayaran tersebut diterima oleh BJS Dr: Kas 50.000 Cr: Piutang Mudharabah 50.000 b. Jurnal Pengelola Dana (Ibu Yolanda, seorang Pedagang) => dlm Rupiah Dr: Cost bagi hasil 50.000 Cr: Kas-Mudharabah 50.000 Jika pembayaran bagi hasil tidak dibagikan langsung kepada BJS, tetapi diakumulasikan pembayarannya diakhir tahun, maka jurnalnya: Dr: Cost bagi hasil 50.000 Cr: Utang Bagi Hasil mudharabah 50.000 Diakhir tahun ketika uang pembayaran tersebut diterima oleh BJS, dengan kata lain, dibayarkan oleh Yolanda Dr: Utang bagi hasil mudharabah 50.000 Cr: Kas Mudharabah 50.000 5. Jurnal untuk mencatat hasil perhitungan bagi hasil hak Pengelola dana (Ibu Yolanda) a. Jurnal Pemilik Dana (BJS) dalam Rupiah Tidak ada b. Jurnal Pengelola Dana (Ibu Yolanda, seorang Pedagang) dalam Rupiah Dr: Biaya bagi hasil 150.000 Cr: Kas Mudharabah 150.000 Jurnal untuk pembukuan pengelola dana untuk kepentingan sendi: Dr: Kas 150.000 Cr: Pendapatan Bagi hasil 150.000 9
6. Ayat jurnal penutup untuk bagi hasil tersebut pada 31 Januari 2017. a. Jurnal Pemilik Dana (BJS) => dalam Rupiah Tidak ada b. Jurnal Pengelola Dana (Ibu Yolanda, seorang Pedagang) dalam Rupiah Dr: Pendapatan yang belum dibagikan 200.000 Cr: Cost Bagi Hasil 200.000 7. Laporan keuangan neraca dari data diatas kecuali untuk rekening kas abaikan dulu. Dengan situasi bagi hasil langsung dibagikan diakhir bulan itu juga. a. Neraca untuk pemilik dana Aset Piutang Bagi Hasil Mudharabah 0 Investasi Mudharabah 10.000.000 Penyisihan Kerugian ( 0) 10.000.000 b. Neraca untuk Pengelola Dana Utang Utang Bagi Hasil Mudharabah 0 Dana SyirkahTemporer 10.000.000 Penyisihan Kerugian 0 10.000.000 c. Selama bulan Pebruari 2017, hasil pengelolaan dana adalah Pendapatan Rp 800.000 Biaya-biaya Rp 1.000.000 Buatlah Jurnal untuk mencatat kerugian tersebut a. Jurnal Pemilik Dana (BJS) => dalam Rupiah Dr: Kerugian Mudharabah 200.000 Cr: Penyisihan Kerugian Mudharabah 200.000 10
b. Jurnal Pengelola Dana (Ibu Yolanda, seorang Pedagang) => dalam Rupiah Dr: Pendapatan 800.000 Dr: Penyisihan Kerugian mudharabah 200.000 Cr: Biaya-biaya 1.000.000 d. Buatlah laporan keuangan neraca untuk bulan Pebruari 2017 1) Neraca untuk pemilik dana Aset Piutang Bagi Hasil Mudharabah 0 Investasi Mudharabah 10.000.000 Penyisihan Kerugian ( 200.000) 9.800.000 2) Neraca untuk Pengelola Dana Utang Utang Bagi Hasil Mudharabah 0 Dana SyirkahTemporer 10.000.000 Penyisihan Kerugian (200.000) 9.800.000 e. Buatlah Jurnal Untuk menutup pengembalian Investasi mudharabah pada akhir akad. 1) Jurnal Pemilik Dana (BJS) dalam Rupiah Dr: Kas 9.800.000 Dr: Penyisihan kerugian mudharabah 200.000 Cr: Investasi mudharabah 10.000.000 11
2). Jurnal Pengelola Dana (Ibu Yolanda, seorang Pedagang) dalam Rupiah Dr: Dana Syirkah Temporer 10.000.000 Cr: Kas 9.800.000 Cr: Penyisihan kerugian 200.000 12
Modul III: Musyarakah Nasabah Bank ABC mengajukan pembiayaan Pengembangan software ADLC dari sebuah perusahaan Telekomunikasi terkemuka di Indonesia, PT XYZ. Total Nilai proyek yang akan dikerjakan adalah sebesar Rp 2.970.000.00, termasuk PPN 10%. Berdasarkan perhitungan kebutuhan modal kerja, nasabah membutuhkan MK sebesar Rp 1.744.947.500. Bank memiliki aturan untuk memberikan share pembiayaan maksimum 70% dari kebutuhan pembiayaan. Berdasarkan proyeksi cashflow nasabah penarikan modal kerja dilakukan secara bertahap (sesuai tabel) dan pembayaran dari Bouwheer dilakukan berdasarkan progress penyelesaian pekerjaan sesuai dengan kontrak (terlampir dalam tabel) Pertanyaan: 1. Berapakah pembiayaan yang dapat diberikan oleh Bank dan dana yang harus dipersiapkan nasabah (dengan angka pembulatan 7 digit ke bawah)? 2. Bagaimana proyeksi pembayaran bagi hasil dari nasabah dan berapa besar nisbah yang harus dibayar nasabah jika ekspektasi return yang diharapkan oleh Bank adalah setara dengan 14,5% pa? Adakah perbedaan dengan perhitungan bunga yang dihitung setiap bulan sesuai dana bank yg digunakan oleh nasabah? 13
Kertas Kerja : Musyarakah Jawab: a.) Pembiayaan yang dapat diberikan oleh Bank ABC adalah: Pembiayaan yang dapat diberikan oleh Bank ABC adalah senilai Rp 1.744.947.500 x 70% = Rp 1.221.463.250,- atau dibulatkan ke bawah menjadi Rp 1.220.000.000,00 b). Proyeksi pembayaran bagi hasil dari nasabah dan berapa besar nisbah yang harus dibayar nasabah jika ekspektasi return yang diharapkan oleh Bank adalah setara dengan 14,5% pa? Adakah perbedaan dengan perhitungan bunga yang dihitung setiap bulan sesuai dana bank yg digunakan oleh nasabah? Menghitung nisbah bagi hasil didasarkan atas pendapatan nett nasabah setelah mengeluarkan PPN, sehingga pendapatan nett nasabah adalah sebesar Rp 2.700.000.000,00 Proyeksi pembayaran bagi hasil dihitung berdasarkan ekspekatasi return yang diinginkan oleh Bank setara 14,5% pa dengan model dropping pembiayaan secara bertahap sesuai tabel dan juga schedule pembayaran dari Bouwheer secara bertahap sesuai dengan progress penyelesaian proyek. Proyeksi pencairan pembiayaan secara bertahap ini diperoleh dari proyeksi cashflow proyek nasabah sehingga besaran pembiayan yang diberikan benar-benar langsung secara produktif dugunakan atas proyek yang dibiayai secara musyarakah ini. 14
Setiap pencairan pembiayaan, nasabah pun memasukkan share atau dana syirkah bagian nasabah untuk kemudian digunakan oleh nasabah guna membiayai proyek tersebut, dalam hal ini sekitar 70% share bank dan 30% share nasabah. Penurunan pokok pembiayaan dilakukan secara proporsional sesuai dengan progress pembayaran dengan memperhitungkan prosentase Modal Kerja atas Pendapatan yang diperoleh nasabah dalam proyek ini (sebesar rata-rata 65%) dengan perhitungan = MK/NP(nilai Proyek) = 1.744.947.500 / 2.700.000.000,- = 64,63% atau dibulatkan menjadi 65% Pada pembayaran tahap 1 sebesar Rp 540 juta (20% dari nett nilai kontrak), maka pokok turun sebesar Rp 540 juta x 70% x 65% = Rp 245.700.000,- Sisa dana yang masuk sebagian menjadi bagian keuntungan Bank dan Nasabah dan sebagian sebagai pengembalian share pokok nasabah, sehingga nasabah dapat memanfaatkan dana tersebut untuk proyek lainnya. Berdasarkan schedule proyeksi penyelesaian proyek, return yang diharapkan oleh Bank ABC atas pembiayaan ini sampai dengan akhir adalah sebesar Rp 75.885.750,-, sehingga nisbah bagi hasil antara Bank ABC dengan nasabah berdasarkan revenue sharing adalah 2,81% untuk Bank dan 97,19% untuk nasabah. Prosentase pembayaran nisbah pada pembayaran tahap selanjutnya tetap sama mengingat jumlah porsi pembiayaan sama-sama turun secara proporsional. Terlihat perbedaan jumlah pembayaran nisbah dengan perhitungan bunga bulanan setara 14,5% meskipun secara total pembayaran yg diterima memiliki nilai/jumlah yg sama. 15
16
Modul IV: Ijarah Haji Sabar bermaksud untuk memiliki mobil Avanza tipe G seharga Rp 140 juta. Saat ini dana yang dimiliki oleh Haji Sabar sungguh terbatas sehingga tidak bisa memberikan uang muka di awal pembelian. Haji Sabar baru memperkirakan akan memiliki dana untuk dapat memiliki mobil tersebut di akhir tahun ketiga. Haji Sabar datang ke Bank dan Bank menawarkan untuk memberikan skim pembiayaan Ijarah dengan opsi membeli barang yang disewa di akhir. a. Bagaimana skema pembiayaan yang akan diberikan Bank kepada Haji sabar? b. Apabila Bank mengenakan sewa sebesar Rp 3.200.000,00 setiap bulan untuk jangka waktu 36 bulan, berapa keuntungan sewa yang diperoleh Bank apabila seluruh biaya perawatan dan yang lainnya menjadi beban nasabah dan Mobil disusutkan selama jangka waktu 5 tahun (menggunakan metode penyusutan garis lurus)? c. Apabila saat opsi beli kepada nasabah diberikan harga 65 juta sehingga mobil menjadi milik nasabah di tahun ke-3, berapa total keuntungan dan prosentasenya yang diperoleh Bank? 17
Kertas Kerja : Ijarah Jawab: a) Skema pembiayaan yang akan diberikan Bank kepada Haji sabar Skema pembiayaan yang diberikan kepada nasabah adalah Ijarah dengan opsi beli di akhir atau disebut Ijarah Muntahiyah bit Tamlik dengan uraian sebagai berikut: Kendaraan yang disewakan: Avanza Type G Harga sewa setiap bulan: Rp 3.200.000,00 Seluruh biaya perawatan dan asuransi menjadi beban nasabah b) Bank mengenakan sewa sebesar Rp 3.200.000,00 setiap bulan untuk jangka waktu 36 bulan, berapa keuntungan sewa yang diperoleh Bank apabila seluruh biaya perawatan dan yang lainnya menjadi beban nasabah dan Mobil disusutkan selama jangka waktu 5 tahun (menggunakan metode penyusutan garis lurus) Keuntungan sewa yang diperoleh Bank Harga sewa: Rp 3.200.000,00/bulan Penyusutan kendaraan setiap bulan: Rp 2.333.333,33/bulan Keuntungan Bank setiap bulan: Rp 866.666,67/bulan Keuntungan setara 27% per bulan selama 3 tahun 18
c) Apabila saat opsi beli kepada nasabah diberikan harga 65 juta sehingga mobil menjadi milik nasabah di tahun ke-3, berapa total keuntungan dan prosentasenya yang diperoleh Bank? Apabila dibeli di akhir periode senilai Rp 65 juta, maka total keuntungan yang diperoleh Bank adalah sebagai berikut: Pendapatan sewa 3 tahun: Rp 115.200.000,00 Penyusutan Kendaraan selama 3 tahun: Rp 84.000.000,00 Keuntungan atas selisih sewa dan Peny.: Rp 31.200.000,00 Pembelian Kendaraan di akhir: Rp 65.000.000,00 Nilai sisa kendaraan: Rp 56.000.000,00 Keuntungan penjualan di akhir: Rp 9.000.000,00 Grand total keunt. yg diperoleh Bank: Rp 40.200.000,00 Setara dengan 28,7% selama 3 tahun atau 9,57% per tahun 19
Modul V: Salam Bank Muamalat Indonesia menerima pesanan dengan akad Salam dengan kondisi sbb : a) Tanggal 1 Des 2016 nasabar membayar uang muka untuk pemesanan 2 ton buah apel dengan harga Rp 5000,- per kg. b) Tanggal 25 Des 2016 Bank syariah memesan dengan akad salam kepada pemasok buah sejumlah 2 ton dengan harga Rp 4.000,- per kg. c) Tanggal 3 Des 2016 Bank Syariah menerima kiriman buah apel dari pemasok. d) Tanggal 26 Des 2016 Bank Syariah menyerahkan pula kepada nasabah kiriman buah apel. Diminta : 1. Mekanisme Akad Salam. 2. Buatlah jurnal yang diperlukan. 20
Kertas Kerja Salam 1) Mekanisme Akad Salam 21
2) Jurnal Yang diperlukan 1 Des 2016 Db:. Kas Rp 10.000.000,- Cr. Hutang salam Rp 10.000.000,- 3 Des 2016 Db. Piutang salam Rp 8.000.000,- Cr. Kas Rp 8.000.000,- 25 Des 2016 Db. Persediaan salam Rp 8.000.000,- Cr. Piutang salam Rp 8.000.000,- 26 Des 2016 Db. Hutang salam Rp 10.000.000,- Cr. Persediaan Rp 8.000.000,- Cr. pendapatan Rp 2.000.000,- 22
Modul VI: Ishtisna. Contoh Akuntansi Transaksi Istishna: PT Amanah membutuhkan rumah tipe 120/216 dengan spesifikasi khusus untuk kantor. Harga rumah Rp.200 juta, dana yang dibayarkan PT Amanah untuk uang muka Rp.50 juta. Perusahaan mengajukan pembiayaan kepada bank syariah. Setelah akad ditandatangani antara PT Amanah dan Bank Syariah dengan nilai akad Rp. 200 juta, bank syariah memesan kepada pengembang, dan pengembang akan menyelesaikan pemesanannya selama 9 bulan. Bank membayar biaya pra akad sebesar Rp.1 juta, dan akad ditandatangani antara bank dan PT Amanah pada 1 juli 2016. PT Amanah menyerahkan uang muka sbs Rp.50 juta. Di samping itu bank juga menandatangani akad pembelian/pesanan kepada pengembang pada 1 juli 2016, dengan harga beli Rp.170 juta. Berikut ini data dan tagihan yang dilakukan oleh pengembang sampai dengan selesai per 1 Maret 2017: 2 Juli 2016 :Bank menerima uang muka dari pembeli 1 Agt 2016 :pengembang menagih untuk pembangunan aktiva istishna Rp.30 juta 1 Nov 2016 :Pengembang menagih untuk pembangunan aktiva istishna Rp.50 juta 1 Feb 2016 :Pengembang menagih untuk pembangunan aktiva istishna Rp.90 juta 1 Mar 2016 :Pengembang menyerahkan aktiva istishna yg telah selesai kpd Bank Syariah 1 Mar 2016 :Pengembang menyerahkan aktiva istishna yg telah selesai kpd PT Amanah. PT Amanah mengangsur pembayaran rumah selama 2 tahun. Bank Syariah mengenakan keuntungan istishna 10% dari pembiayaan. Perhitungan: Pemesan akan melunasi rumah pesanannya pada saat rumah selesai dibangun dan diserahkan bank syariah kepada PT Amanah, dengan harrga kontrak 200 juta. Harga pokok rumah=rp.170 juta. Jadi laba bank syariah=rp200 juta Rp.171 juta=rp.29 juta. Harga jual bila diangsur 2 tahun= Rp.200 juta + 10% (Rp.200 juta)=rp.220 juta. Angsuran/bulan= Rp.220 juta/24=rp.9.166.667;- sedang margin/bulan = Rp. 20 juta/24=rp.833.333;- 23
Kertas Kerja: Ishtisna Jurnal yang dibuat oleh bank syariah: 1. Pada saat bank syariah menerima uang muka dari PT Amanah:1 Juli 2016 Dr. Kas Rp.50.000.000 Cr. Uang Muka Istishna Rp.50.000.000 2. Pada saat bank syariah mencatat biaya pra akad Rp.1.000.000 Dr. Beban pra-akad yg tangguhan Rp.1.000.000 Cr. Kas Rp.1.000.000 3. Pada saat ada kepastian akad istishna dengan nasabah PT Amanah Dr. Aset istishna dalam penyelesaian Rp.1.000.000 Cr. Beban pra akad tangguhan Rp.1.000.000 4. Pada saat bank menerima tagihan dari pengembang dan membayarnya tanggal 1 Agt 2016 sbs Rp.30 juta Dr. Aset Istishna dalam penyelesaian Rp.30.000.000 Cr. Hutang Istishna Rp.30.000.000 5. Pada saat bank syariah membayar hutang istishna Dr. Hutang Istishna Rp.30.000.000 Cr. Kas Rp.30.000.000 6. Tanggal 1 Nov 2016 sbs Rp.50 juta Dr. Aset Istishna dalam penyelesaian Rp.50.000.000 Cr. Hutang Istishna Rp.50.000.000 7. Pada saat bank syariah membayar hutang istishna Dr. Hutang Istishna Rp.50.000.000 Cr.Kas Rp.50.000.000 8. Tanggal 1 Feb 2017 sbs Rp.90 juta Dr. Aset Istishna dalam penyelesaian Rp.90.000.000 Cr. Hutang Istishna Rp.90.000.000 9. Pada saat bank syariah membayar hutang istishna Dr. Hutang Istishna Rp.90.000.000 Cr.Kas Rp.90.000.000 24
10. Pada saat bank menerima barang pesanan dari pengembang yang sudah selesai 100%, bank akan membuat jurnal sbb: Dr. Aset Istishna Rp.171.000.000 Cr.Aset Istishna dalam penyelesaian Rp171.000.000 11. Pada saat bank menyerahkan rumah kpd nasabah PT Amanah Dr. Piutang Istishna Rp.220.000.000 Cr. Persediaan barang istishna Rp171.000.000 Cr. Pendapatan margin istishna Rp 29.000.000 Cr. Margin istishna tangguhan Rp 20.000.000 Dr. Uang muka istishna Rp.50.000.000 Cr. Piutang Istishna Rp 50.000.000 12. Pada saat bank syariah menerima angsuran per bulan PT Amanah Dr. Ka/Rek PT Amanah Rp.9.166.667 Cr. Piutang Istishna Rp 9.166.667 13. Mengakui pendapatan margin istishna Dr. Margin istishna tangguhan Rp. 833.333 Cr. Pendapatan Margin Istishna Rp 833.333 25
Modul VII: Wadiah Contoh rekening giro Wadiah : Tn. Baris memiliki rekening giro wadiah di Bank Muamalat Sungailat dengan saldo rata-rata pada bulan Mei 2017 adalah Rp 1.000.000,-. Bonus yang diberikan BMS kepada nasabah adalah 30% dengan saldo rata-rata minimal Rp 500.000,-. Diasumsikan total dana giro wadiah di BMS adalah Rp 500.000.000,-. Pendapatan BMS dari penggunaan giro wadiah adalah Rp 20.000.000,- Pertanyaan : Berapa bonus yang diterima oleh Tn. Baris pada akhir bulan Mei 2017. 26
Kertas Kerja: Wadiah Bonus yang diterima = ୮.ଵ x Rp. 20.000.000 x 30% ୮ ହ = Rp 12.000 27
Modul VIII: Bagi Hasil Bank Jayen Syariah (BJS) melakukan kerjasama bisnis dengan Bapak Irfa, seorang pedagang buku di Pasar Shoping Yogyakarta menggunakan akad mudharabah (BJS sebagai pemilik dana dan Irfa sebagai pengelola dana). BJS memberikan modal kepada Irfa sebesar Rp 10.000.000 sebagai modal usaha pada Tanggal 1 Januari 2017 dengan nisbah bagi hasil BJS : Irfa = 30% : 70%. Pada tanggal 31 pebruari 2017, Irfa memberikan Laporan Laba Rugi penjualan buku sebagai berikut: Penjualan Rp 1.000.000 Harga Pokok Penjualan (Rp 700.000) Laba Kotor Rp 300.000 Biaya-biaya Rp 100.000 Laba bersih Rp 200.000 Hitunglah pendapatan yang diperoleh BJS dan Irfa dari kerjasama bisnis tersebut pada tanggal 31 Pebruari 2017 bila kesepakan pembagian bagi hasil tersebut menggunakan metode: a. Profit sharing b. Revenue sharing 28
Kertas Kerja: Bagi Hasil a. Profit sharing Bank Syariah : 30% x Rp 200.000 (Laba bersih) = Rp 60.000 Irfa : 70% x Rp 200.000 = Rp 140.000 b. Revenue sharing Bank Syariah : 30% x Rp 300.000 (Laba Kotor) = Rp 90.000 Irfa : 70% x Rp 300.000 = Rp 210.000 29