BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang menjadi penelitian adalah P.T. Perkebunan Nusantara VIII

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jalan Lembah Pakar Timur 28, Dago Bandung. 2 Masa Bimbingan. 5 Kuesioner. 6 Pengolahan Data.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis deskriptif dimana dalam metode ini penelitan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan pada bab sebelumnya yaitu mengevaluasi pelaksanaan program

BAB III. Metodologi Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN BISNIS

Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

BAB III METODE PENELITIAN

Tujuan, jenis dan cara pengumpulan data, metode analisis, dan output yang diharapkan. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Raya Puncak Km 83 simpang kawasan wisata Taman Safari Indonesia, Gambar 3.1 Lokasi Prioritas Hotel & Resort

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Nur Azizah (NIM )

III. METODE PENELITIAN. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

Tahap Pemilihan Sampel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Teknik Sampling. Hipotesis Tesis. Populasi: parameter. Inferensial. Sampel:statistik Diolah di analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Sukamanis Kecamatan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi yang meneliti tentang analisa kepuasan terhadap

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Nusantara. Jumlah seluruh subyek yang terlibat dalam penelitian ini adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah menggunakan analisis deskriptif, menurut

BAB I. Pengertian Dasar dalam Statistika. A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

Unsur-unsur Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN


METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di

3. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. dorongan penuh terhadap keberhasilan pengembangan Cigugur sebagai Kawasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data dari lapangan. Metode penelitian yang digunakan penulis

MODUL I PENARIKAN SAMPEL

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mandiri baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa. Penulis Melakukan Penelitian di Kabupaten Kampar- Riau, lokasi

2/24/2011 1:37 PM

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berusaha menjawab dan menganalisa Faktor- faktor

BAB II METODELOGI PENELITIAN

kelemahan: membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu). tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat didata/dilacak di lapangan.

BAB III METODE PENELITIAN

TEKNIK SAMPLING MODUL: 7

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mengumpulkan data mengenai prosedur pengurangan pembayaran pajak bumi dan

KLASIFIKASI SAMPLING ATRIBUT VARIABEL. kualitatif (dihitung) peta p np. kuantitatif (diukur) peta X - R. 1. Cara Pemeriksaan Karakteristik

III. METODE PENELITIAN. status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran

TEKNIK SAMPLING. METODE TIDAK ACAK (unprobability sampling)

Teknik Sampling. Hipotesis. Populasi: parameter. Inferensial. Sampel:statistik Diolah di analisis

SAMPEL PENELITIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH. dmarifah.wordpress.com

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor

ALUR KERJA DENGAN SAMPLE SAMPEL POPULASI TEMUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah efektivitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Arikunto (2002:135) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan

Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis UNIVERSITAS JAMBI

Teknik Sampling. Materi ke 4 Statistika I. Kelas 2 EB, EA dan DD Semester PTA 2007/2008

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

TEKNIK SAMPLING. By: ULFA LU LUILMAKNUN ( ) FATYA AZIZAH ( ) KHOMARUDIN FAHUZAN ( )

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan dikawasan objek wisata Kampung Sumber

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Taman Lansia berlokasi di Kecamatan Bandung Wetan, Wilayah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode penelitian digunakan dan

TEKNIK SAMPLING. Oleh: Rofi Amiyani ( )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Gambar 3.1 Denah lokasi Saung Angklung Udjo, Bandung-Jawa Barat

BAB III METODE PENELITIAN. Terhadap Kualitas Pelayanan Puskesmas Menganti Gresik, peneliti

BAB II METODE PENELITIAN. memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian, secara sistematis

BAB III METODE PENELITIAN

Selamat membaca, mempelajari dan memahami

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berhasil tidaknya suatu penelitian. Arikunto (2006: 26) mengemukakan bahwa

Statistik pendidikan : kumpulan keterangan yg berwujud angka, yg berkaitan dgn bd pendidikan (proses pembelajaran). Contoh: analisa hasil eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

29 BAB III METODE PENELITIAN A Lokasi & Waktu Penelitian 1. Lokasi Lokasi yang menjadi penelitian adalah P.T. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Teh Ciater. Perkebunan Ciater terletak di kaki Gunung Tangkuban Parahu, pada ketinggian antara 600-1450 meter diatas permukaan laut berada di Desa Ciater Kecamatan Ciater Kabupaten Subang, dibuka sejak tahun 1915. Gambar 3.1 Denah Lokasi (tanpa skala) Sumber: Data Primer PTPN VIII Ciater 2. Waktu Penelitian Penelitian ini kurang lebih dilakukan selama kurang lebih lima bulan atau kurang dari satu tahun, diawali pada bulan Juli 2010 sampai akhir November 2010. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1 yang menjelaskan

30 tahapan penelitian berdasarkan pada waktu dan kegiatan yang dilakukan selama proses penelitian sebagai berikut: Tabel 3.1 Waktu Penelitian No. Waktu (Bulan) Tahapan 1. Juli Penyempurnaan proposal 2. Agustus Observasi objek, penyusunan kueisioner, pengumpulan data sekunder 3. September Penyebaran kueisioner pada para expert 4. Oktober Penyebaran kueisioner pada para expert, wisatawan, dan warga, analisis prospektif. 5. November Deskriptif kueisioner, analisis prospektif, penyempurnaan laporan. B. Desain Penelitian 1. Metode Analisis Analisis prospektif adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dalam sistem ahli yang dapat menggabungkan pembuat keputusan dalam rangka menyusun kembali beberapa perencanaan dengan pendekatan yang berbeda. Masing-masing solusi yang dihasilkan berasal dari pendekatan yang direncanakan dan bukan dari suatu rumusan yang bisa masing-masing kasus (Munchen, 1991 dalam Bourgeois, 2002). 2. Tahapan Analisis Penelitian ini menggunakan dua jenis analisis yang berbeda, yaitu analisis deskriptif untuk memaparkan karakteristik masyarakat sekitar serta wisatawan yang berkunjung ke objek penelitian dan analisi prospektif untuk menganalisis strategi pengembangan objek penelitian.

31 Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini yakni melalui pendekatan deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau mengambarkan fenomena atau hubungan antar fenomena yang diteliti secara sistematis, faktual dan akurat (Kusmayadi dan Endar Sugiarto, 2000 : 29). Sedangkan M. Iqbal Hasan (2001 : 6), mendefinisikan metode deskriptif sebagai metode penelitian yang bertujuan untuk menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau fenomena yang ada. Selanjutnya menurut Wardiyanta (2006 : 5), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan membuat deskripsi atas suatu fenomena sosial/alam secara sistematis, faktual, dan akurat. Secara harfiah penelitian deskriptif adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif sematamata, tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, mentes hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat juga mencakup metodemetode deskriptif. Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan oleh Furchan (2004:113), bahwa : 1. Penelitian deskriptif cenderung menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara cermat. 2. Tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan, dan 3. Tidak adanya uji hipotesis.

32 Tahapan analisis prospektif menurut Bourgeois (2002), yaitu; 1) menerangkan tujuan studi; 2) melakukan identifikasi kriteria; 3) mendiskusikan kriteria yang telah ditentukan; 4) analisis pengaruh antar kriteria; 5) merumuskan kondisi faktor; 6) membangun dan memilih scenario dan 7) implikasi skenario. Dalam metode prospektif, menentukan elemen kunci masa depan dilakukan dengan tahapan yaitu; 1) mencatat seluruh elemen penting; 2) mengidentifikasi keterkaitan: 3) membuat tabel yang menggambarkan keterkaitan; dan 4) memilih elemen kunci masa depan. Metode ini didasarkan pada suatu penggandaan matriks bujur sangkar (matriks dengan jumlah baris dan kolom yang sama) yang berpangkat satu dalam beberapa tahapan iterasi untuk menyusun hirarki variabel-variabelnya. Analisis variabel sistem dilakukan berdasarkan klasifikasi langsung dimana hubungan antar variabel diperoleh secara langsung dari hasil identifikasi para pakar dan stakeholders. C. Bahan dan Alat Pengumpul Data Bahan dan alat penelitian adalah perlengkapan dan media yang akan digunakan selama penelitian.karena metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, maka alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Form isian pengamatan 2. Kamera, untuk mengambil gambar mengenai yang diteliti 3. Handphone.

33 D. Populasi, Sampel dan Teknik pengambilan sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi merupakan keseluruhan gejala individu, kasus dan masalah yang diteliti yang ada di daerah penelitian yang menjadi objek penelitian (Sumaatmadja, 1988; 112). Menurut Sugiyono (2010:80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek/subjek tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah lingkungan agrowisata PTPN VIII Kebun Ciater. 2. Sampel Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya (Irawan, 2005 : 57). Sampel menurut Sugiyono (2002:73) merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sebagian wisatawan yang sedang berkunjung ke PTPN VIII Kebun Ciater, masyarakat Desa Ciater, dan para pakar atau expert yang memahami tentang pengambangan agrowisata.

34 3. Teknik Pengambilan Sampel Dalam pengambilan sampel, terdapat dua tehnik sampling (Irawan, 2005 : 60), yaitu : 1. Probability sampling (pengambilan sampel berdasarkan peluang) adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi dengan menggunakan kaidah-kaidah probabilita. Terdapat empat cara sampling dalam Probability Sampling, yaitu : 1. Simple random sampling Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. 2. Systematic random sampling Cara ini menggunakan interval tertentu, dengan unsur sampling ke-k diambil menjadi anggota sampel. 3. Stratified random sampling Populasi dibagi strata-strata, (sub populasi), kemudian pengambilan sampel dilakukan dalam setiap strata baik secara simple random sampling, maupun secara systematic random sampling. 4. Cluster random sampling Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel.

35 2. Non Probability sampling (pengambila sampel tidak berdasarkan peluang) adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi tidak menggunakan kaidah-kaidah probabilita. Dalam non probability sampling terdapat empat cara pengambilan sampling, yaitu : 1. Accidental sampling Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu. Juga jumlah sampel yang dikehenadaki tidak berdasrkan pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan, asal memenuhi keperluan saja. 2. Quota sampling Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja, hanya disini besar dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu. 3. Purposive sampling Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil. 4. Snowball sampling Pengumpulan data dimulai dari beberapa orang yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel, kemudian menjadi sumber informasi tentang orang-orang lain yang juga dapat dijadikan anggota sampel.

36 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik Non Probability sampling dengan cara pengambilan sampling Accidental sampling untuk wisatawan dan Purposive Sampling untuk para pakar/expert. Adapun expert yang dipilih terdapat pada Tabel 3.1 di bawah ini : No. Nama Jabatan Institusi 1. Bpk.Irwan Kurniawan S.P Ketua Koperasi Karyawan, Kepala Pengolahan, Kepala Agrowisata PTPN VIII Kebun Ciater. 2. Bpk. Supardi S.E. Pengelola Agrowisata PTPN VIII Ciater 3. Bpk. Moch. Agustian Amin Kabid. Pengembangan Pariwisata DISBUDPORA Kab. Subang 4. Bpk. M. Gattar Kepala Tourism Information center, Dosen mata kuliah Lingkungan Unpad 5. Sdr. Nanda H. Mahasiswa Jurusan Agribisnis, Unpad PT Perkebunan Nusantara VIII Kebun Ciater PT Perkebunan Nusantara VIII Kebun Ciater DISBUDPORA Kab. Subang. Tourism Information center Kab.Subang, Unpad Unpad Sampel penelitian meliputi jumlah elemen (responden) yang lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 30 elemen atau responden (Supranto, 2006 : 239). Menurut Guilford (1987 : 125), di mana semakin besar sampel (makin besar nilai n = banyaknya elemen sampel) akan memberikan hasil yang lebih akurat.

37 E. Teknik Pengumpulan Data 1. Data Primer Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara diskusi, wawancara, pengisian kuesioner, dan pengamatan langsung terhadap potensi yang ada di lokasi penelitian. Dipilih pengelola agrowisata di PTPN VIII Kebun Ciater Kab. Subang. Teknik pengambilan contoh dalam rangka menggali informasi dan pengetahuannya (akuisisi pendapat pakar) ditentukan/dipilih secara sengaja (purposive sampling). Dasar pertimbangan dalam penentuan atau pemilihan pakar untuk dijadikan sebagai responden menggunakan kriteria keberadaan dan kesediaan menjadi responden, memiliki reputasi dan kedudukan, kredibel dan memiliki pengalaman di bidangnya. Jenis data primer berupa data sosial-ekonomi, tujuan sistem, identifikasi faktor strategis, tingkat kepentingan faktor strategis, perumusan skenario sistem dan prioritas jenis kegiatan. Berikut cara cara yang dilakukan dalam mengumpulkan data data primer: 1. Observasi lapangan Dengan observasi lapangan peneliti secara langsung akan mendapatkan data primer dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. 2. Wawancara Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi verbal dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang penting yang

38 diinginkan. Apabila kita melakukan kegiatan wawancara maka akan terjadi hubungan antara dua orang atau lebih, dimana keduanya berperilaku sesuai dengan status dan peranan masing-masing. Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data primer yang membantu dan melengkapi pengumplan data yang tidak dapat diungkapkan oleh teknik observasi, teknik ini dilakukan dengan cara mewawancarai pengelola agrowisata di PTPN VIII Kebun Ciater. Menurut Margono ( 1997:166 ) mengemukakan syarat-syarat penting dalam melakukan wawancara: 1. menghindari kata-kata yang bermakna ganda 2. menghindari pertanyaan panjang 3. mengajukan pertanyaan sekonkret mungkin 4. mengajukan pertanyaan dalam pengalaman konkret interviewee 5. menyebutkan semua alternatif jawaban 6. menghindari kata-kata canggung yang membuat rasa malu interviewee 7. menetralkan gaya bahasa bertanya 8. memproyeksikan gaya pertanyaan yang menyangkut interviewee 9. menanyakan hal-hal positif dan negatif dalam menilai orang ketiga 3. Matriks Pengaruh Langsung antar Faktor Matriks ini adalah matriks yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dan ketergantungan antar faktor yang sebelumnya telah ditentukan pada saat observasi di PTPN VIII Kebun Ciater.

39 2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber, seperti hasil penelitian terdahulu, dan laporan serta dokumen dari berbagai instansi yang berhubungan dengan bidang penelitian serta studi literatur. Studi literatur merupakan alat pengumpul data untuk mengungkapkan berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Teknik penelitian ini penulis gunakan untuk memperoleh bahan-bahan yang penyusun butuhkan secara tertulis. Selain itu penyusun juga menggunakan teknik ini untuk melengkapi pengetahuan tentang masalah-masalah yang diteliti dengan mempelajari dan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan penyusunan data yang penyusun lakukan. F. Prosedur dan Teknik Pengolahan Data Metode yang digunakan untuk menjawab identifikasi potensi yang dimilliki PTPN VIII Kebun Ciater Kab. Subang dan menganalisis strategi pengembangannya yaitu analisis prospektif. Analisis prospektif merupakan suatu upaya untuk mengeksplorasi kemungkinan di masa yang akan datang. Dari analisis ini akan didapatkan informasi mengenai faktor kunci dan tujuan strategis apa saja yang berperan dalam strategi pengembangan agrowisata di PTPN VIII Kebun Ciater sesuai dengan kebutuhan dari para pelaku (stakeholders) yang terlibat dalam sistem ini. Selanjutnya faktor kunci tersebut akan digunakan untuk mendeskripsikan

40 kemungkinan perubahan di masa depan. Menurut Hartrisari (2002), tahapan dalam melakukan analisis prospektif adalah sebagai berikut : Gambar 3.2 Tahapan Analisis Prospektif Tahap 1 Membuat Long-list Tahap 2 Membuat Short-list Tahap 3 Menentukan faktor kunci Tahap 4 Menentukan tujuan strategis Tahap 5 Mengidentifikasi evolusi Tahap 6 Menentukan strategi dan rekomendasi 1. Mengidentifikasi faktor-faktor (long-list/semua faktor) yang terkait sesuai tujuan yang ingin dicapai (strategi pengembangan agrowisata di PTPN VIII Ciater), bisa melalui studi literatur, referensi, pengamatan lapangan (observasi) dan pengalaman yang ada selama ini. 2. Hasil identifikasi faktor pada tahap pertama yaitu short-list atau faktor yang terpilih berdasarkan pendapat para pakar atau responden yang diyakini berpengaruh.

41 3. Menentukan faktor kunci untuk masa depan dari sistem yang dikaji. Pada tahap ini dilakukan identifikasi seluruh faktor penting, menganalisis pengaruh dan ketergantungan seluruh faktor dengan melihat pengaruh timbal balik dengan menggunakan matriks, dan menggambarkan pengaruh dan ketergantungan dari masing-masing faktor ke dalam 4 (empat) kuadran utama, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.2 (Trayer-POLAGAWAT 2000). Dalam hal ini faktor kunci diperoleh dari atribut yang sensitif mempengaruhi keberlanjutan dari hasil analisis. Metode yang digunakan untuk menjawab faktor faktor yang mempengaruhi dan tingkat ketergantungan yaitu berupa matriks yang terdapat dibawah ini : Untuk melihat pengaruh langsung antar faktor dalam sistem, yang dilakukan pada tahap pertama analisis prospektif digunakan matriks, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.2.

42 Tabel 3.2 Pengaruh Langsung antar Faktor dalam Agrowisata di PTPN Kebun Ciater. Dari Tehadap A A B C D E F G H I J B C D E F G H I J Sumber: Godet 1999. Keterangan : A J = faktor penting dalam sistem Pedoman pengisian : 1. Dilihat dahulu apakah faktor tersebut tidak ada pengaruhnya terhadap faktor lain, jika tidak ada pengaruh beri nilai 0. 2. Jika ada pengaruh, selanjutnya dilihat apakah pengaruhnya sangat kuat, jika ya beri nilai 3. 3. Jika ada pengaruh, baru dilihat apakah pengaruhnya kecil = 1, atau berpengaruh sedang = 2.

Pengaruh 43 Pedoman penilaian : Skor : Keterangan: 0 Tidak ada pengaruh 1 Berpengaruh kecil 2 Berpengaruh sedang 3 Berpengaruh sangat kuat. Untuk menentukan faktor kunci digunakan software analisis prospektif yang akan memperlihatkan tingkat pengaruh dan kertergantungan antar faktor di dalam sistem dengan tampilan hasil pada Gambar 3.3. Faktor Penentu INPUT Faktor Penghubung STAKE Faktor Bebas UNUSED Faktor Terikat OUPUT Ketergantungan Gambar 3.3 Tingkat Pengaruh dan Ketergantungan antar Faktor dalam Sistem Sumber : Byl et al. 2002

44 Berdasarkan Gambar 3.3 kita dapat mengetahui faktor faktor mana saja yang berpengaruh sangat kuat dan tingkat ketergantungannya rendah. Berikut penjelasan dari kuadran pada Gambar 3.3: a) Faktor Penentu yaitu, faktor yang paling berpengaruh dan tingkat ketergantungannya rendah atau faktor kunci yang selanjutnya akan menentukan strategi/skenario ditahapan berikutnya. Faktor penentu juga bisa disebuut faktor kunci. b) Faktor Penghubung yaitu, faktor yang menjadi pendukung faktor kunci, faktor ini akan mendukung faktor kunci walaupun tidak dimasukan ke dalam skenario. c) Faktor Terikat yaitu, faktor yang berpengaruh kecil terhadap faktor kunci. d) Faktor Bebas yaitu, faktor yang tidak berpengaruh sama sekali, para pakar atau responden menilai bahwa faktor yang terdapat di bagian unused tidak ada pengaruhnya. 4. Menentukan tujuan strategis, pada tahap ini peneliti berdiskusi pada para pakar untuk menentukan strategi yang baik untuk pengembangan agrowisata dan baik untuk masa depan. 5. Mendefinisikan dan mendeskripsikan evolusi kemungkinan masa depan. Pada tahap ini dilakukan identifikasi bagaimana faktor kunci dapat berubah dengan menentukan keadaan (state) pada setiap faktor, memeriksa perubahan mana yang dapat terjadi bersamaan, dan menggambarkan skenario dengan memasangkan perubahan yang akan terjadi dengan cara mendiskusikan skenario dan implikasinya terhadap sistem.

45 6. Setelah strategi dan implikasinya ditemukan maka tahap terakhir ditentukan strategi dan rekomendasinya terhadap pengembangan agrowisata di PTPN VIII Ciater. Rekomendasi dipengaruhi hasil analisis deskriptif wisatawan dan masyarakat sekitar.