ISSN : Uji Chi-Square pada Statistika dan SPSS Ari Wibowo 5)

dokumen-dokumen yang mirip
CHI-SQUARE: GOODNESS OF FIT TEST

STMIK STIKOM BALIKPAPAN 1 CHI SQUARE

MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 )

Statistik Uji Kruskal-Wallis

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA TAHUN

UJI NONPARAMETRIK (CHI SQUARE / X2)

Entry data merupakan salah satu tahap yang penting dalam mengolah data. Ketepatan, ketelitian dalam memasukkan data adalah kunci pokok membuat data

STATISTIK NONPARAMETRIK (1)

Statistik Deskriptif untuk Data Nominal dan Ordinal

MODUL V REGRESI, KORELASI, ANALISIS VARIAN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS

PROSEDUR MENGUJI DISTRIBUSI NORMAL MELALUI UJI KAI KUADRAT DI SPSS

MAKALAH UJI PERLUASAN MEDIAN

STATISTIKA DESKRIPTIF

Aplikasi di Bidang Politik

BAB 11 STATISTIK INDUKTIF Uji t

Rancangan Percobaan dengan SPSS 13.0 (Untuk kalangan sendiri)

UJI NONPARAMETRIK. Gambar 6.1 Menjalankan Prosedur Nonparametrik

Crosstab dan Chi-Square: Analisis Hubungan Antarvariabel Kategorikal

PENGENALAN APLIKASI STATISTICAL PRODUCT AND SERVICE SOLUTIONS (SPSS)

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN SPSS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 STATISTIK

LAMPIRAN 1. Pengujian Data Berdistribusi Poisson dengan Menggunakan SPSS Langkah 1 : Buka Program SPSS 17.0

PENGENALAN SPSS & PEMBUATAN FILE DATA

MODUL II ANALYSIS OF VARIANCE (ANOVA)

MODUL 1 SAMPLE t-test

BAB 08 ANALISIS VARIAN 8.1 ANALISIS VARIAN SATU JALAN

1.1 Memulai SPSS SPSS Data Editor PENGENALAN SPSS. Margaretha Ohyver 1, Anita Rahayu 1, Rokhana Dwi Bekti 2

BAB I PENDAHULUAN. Keuntungan dari menggunakan metode non parametrik adalah :

SPSS FOR WINDOWS BASIC. By : Syafrizal

IV. TEST UNTUK DATA NOMINAL DAN ORDINAL 14 Desember 2005

Pengenalan SPSS 15.0

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan

Tahap pertama yang paling penting dalam mengoperasikan SPSS adalah

TABEL 3 DATA PENELITIAN

UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA

MEMBANGUN DATA. 4. Membuka program SPSS Cara 1: Klik start > all program > IBM SPSS Statistic > IBM SPSS Statistic 21

Pengantar Pengolahan Data Statistik Menggunakan SPSS 22. Isram Rasal ST, MMSI, MSc

UJI VALIDITAS KUISIONER

Pengujian Varian Satu Jalur. (One Way ANOVA)

Ho merupakan hipotesa awal sedangkan merupakan hipotesis alternatif atau hipotesis kerja 2. Rumus One sample t-test

Mengolah Data Bidang Industri

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

Bhina Patria

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA

LAMPIRAN Case Processing Summary Universitas Sumatera Utara

BELAJAR SPSS. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara menginstal terlebih dahulu software SPSS

Latihan 1: Memasukkan Data ke dalam SPSS (1)

Uji Statistik yang Digunakan Untuk ANALISA BIVARIAT

Nomor Case Penunjuk Sel Heading Variable Kotak-kotak Variabel

MATERI PERTEMUAN KE 3 SABTU, 5 APRIL 2014 EXPLORER. Buka kembali contoh soal pada pertemuan kedua minggu kemarin sbb:

STATISTIK DESKRIPTIF

Mendesain Tabel Statistik Secara Profesional

Memulai SPSS dan Mengelola File

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Menu SPSS untuk Persiapan Data

HASIL PENGOLAHAN DATA DENGAN PERANGKAT SPSS

TUGAS 1 SPSS STUDI KASUS STATISTIK PROFESI LULUSAN UNIKOM KELAS SISTEM INFORMASI 8 MENGGUNAKAN SPSS V.22

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

MATERI PERTEMUAN KE 3 EXPLORER. Buka kembali contoh soal pada pertemuan kedua minggu kemarin sbb:

Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif Lainnya

Uji ANOVA Dua-Arah dengan SPSS

Universitas Sumatera Utara

Modul 12 Open Office Calc

MODUL 6 STATISTIK NON PAREMETRIK

Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel

PENGOLAHAN DATA DENGAN SPSS

Uji Data Tiga atau Lebih Sample Berhubungan (Dependent)

CONTOH KASUS PENGOLAHAN DATA MENGGUNAKAN SPSS

ANALISIS DATA EKSPLORATIF MODUL 3 TABEL KONTIGENSI DALAM SPSS

Pendahuluan RRL Model Pengaruh Tetap Model Pengaruh Random

LAMPIRAN 1 PENGOPERASIAN SPSS. Adapun langkah-langkah pengolahan data dengan menggunakan program SPSS adalah:

Independent Sample T Test

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : / klik.statistik@gmail.com

Uji 2 Sampel Tidak Berpasangan Bag 4b dan 4c. (Uji Mann U Whitney dan Uji Kolmogorov Smirnov)

Entri dan Modifikasi Sel

GUIDELINE PENGUJIAN MENGGUNAKAN SPSS

MODUL II ANALYSIS OF VARIANCE (ANOVA)

MODUL 2 UJI DATA NORMALITAS, HOMOSEDASTISITAS, & LINIERITAS

Nurul Wandasari Singgih,M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul

ANALISIS DATA ASOSIATIF

Menu-Menu SPSS untuk Persiapan Data bukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UJI ASUMSI KLASIK DENGAN SPSS Disusun oleh: Andryan Setyadharma

Uji Validitas Instrumen. by Ifada Novikasari

CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI

UJI CHI SQUARE DAN FISHER EXACT

Uji OR dan Regresi Logistik Sederhana

UJI 2 SAMPLE BERPASANGAN. (PAIRED SAMPLE t-test)

BAB I PENDAHULUAN. Keuntungan dari menggunakan metode non parametrik adalah : APLIKASI TEST PARAMETRIK TEST NON PARAMETRIK Dua sampel saling T test

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Prosedur Uji Chi-Square

MAKALAH UJI COCHRAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Non Parametrik. Dosen Pengampu: Dr. Nur Karomah Dwiyanti M.

LAPORAN PRAKTIKUM 8 & 9 STATISTIKA TENTANG UJI HIPOTESIS (Z OR T) DAN UJI RERATA (STUDENT T)

ANALISIS REGRESI BERGANDA

ANOVA (analisis varians), sering disebut juga dengan uji F, mempunyai tujuan yang sama dengan uji t, yakni: o

ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA

II. MENDESKRIPSIKAN DATA 13 Desember 2005

UJI NORMALITAS DATA DAN VARIANS. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE Parepare, 2009

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

ISSN : 1693 1173 Uji Chi-Square pada Statistika dan SPSS Ari Wibowo 5) Abstrak Uji Chi-Square digunakan untuk pengujian hipotesa terhadap beda dua proporsi atau lebih. Hasil pengujian akan menyimpulkan apakah semua proporsi sama atau berbeda. Perhitungan Uji Chi-Square dengan menggunakan rumus pada statistik atau dengan SPSS. I. Pendahuluan Uji Chi-Square termasuk salah satu alat uji dalam statistik yang sering digunakan dalam praktek. Dalam bahasan statistika non parametrik, pengujian hipotesa terhadap beda lebih dari dua proporsi populasi tidak dapat menggunakan distribusi t atau distribusi f tetapi menggunakan distribusi Chi-Square. Data pengujian hipotesa menggunakan distribusi Chi-Square tidak berasal dari populasi berdistribusi normal. II. Rumusan Masalah Penggunaan uji statistik Chi-Square untuk pengujian hipotesa terhadap beda k proporsi dengan k lebih dari dua. Perhitungan menggunakan dua cara yaitu : A. Manual dengan rumus pada statistik B. Komputer dengan SPSS III. Landasan Teori 3.1. Statistika Prinsip dasar pengujian Chi-Square yaitu membandingkan antara frekuensi-frekuensi teramati. Prosedur pengujian hipotesa beda k proporsi sebagai berikut : A. Rumusan hipotesa Ho : Semua proporsi sama Ha : Tidak semua proporsi sama B. Nilai kritis 5) Staf Pengajar STMIK Sinar Nusantara Surakarta Jurnal Ilmiah SINUS.37

Tingkat signifikan yang digunakan disesuaikan dengan harapan kesalahan yang diinginkan, misalnya pengujian menggunakan tingkat signifikan 5% dan df = k-1. C. Nilai hitung Mencari nilai uji Chi-Square ( X 2 hitung ) dengan rumus X 2 = (f 0 -f e ) 2 / f e D. Keputusan Apakah pengujian akan menerima Ho atau menolak Ho, dengan kriteria bahwa pengujian akan menerima Ho jika nilai X 2 hitung lebih kecil dari nilai kritis dan sebaliknya. E. Kesimpulan Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil keputusan. 3.2. SPSS Menggunakan SPSS versi 10 yaitu program komputer untuk memproses data statistik tanpa perhitungan/ rumus. Prosedur pengujian hipotesa beda k proporsi dengan SPSS sebagai berikut : 1. Pemasukan data ke SPSS 2. Pengisian nilai-nilai data 3. Analisa data dengan SPSS IV. Pembahasan Menggunakan Uji Chi-Square dalam studi kasus sebagai berikut : KASUS Manajer Pemasaran PT RODA DUA yang menjual sepeda motor dengan lima warna ingin mengetahui apakah konsumen menyukai kelima warna sepeda motor. Untuk itu dalam waktu satu bulan diamati pembelian 80 sepeda motor sebagai sampel di beberapa dealer dengan hasil sebagai berikut : Warna sepeda Hitam Merah Biru Kuning Perak motor Jumlah penjualan 40 12 16 8 4 Sumber : Data hipotesis 38.Jurnal Ilmiah SINUS

PERTANYAAN : Apakah sampel mendukung pernyataan manajer bahwa tidak terdapat perbedaan proporsi konsumen yang menyukai kelima warna sepeda motor tersebut? Dengan tingkat kepercayaan/ CL ( confidence level ) = 95% JAWAB : A. Manual dengan rumus pada statistik 1. Rumusan Hipotesa Ho : 1 2 3 4 5 Ha : terdapat perbedaan proporsi konsumen yang membeli kelima warna sepeda motor 2. Nilai kritis Jika jumlah kategori kolom ada 5 maka degree of freedom/ df = 5-1 = 4 Jika CL = 95% maka α = 100% - 95% = 5% Sehingga dari α = 5% dan df = 4 didapat nilai dari tabel Chi-Square = 9,488 3. Nilai hitung 2 fo fe 2 X fe dimana fe n 80 16 k 5 Warna Penjualan (fo) Frekuensi harapan 1 5 fo-fe (fo-fe) 2 (fo-fe) 2 (fe) Hitam 40 16 24 576 36 Merah 12 16-4 16 1 Biru 16 16 0 0 0 Kuning 8 16-8 64 4 Perak 4 16-12 144 9 Jumlah 50 X 2 fo fe 2 50 fe 4. Keputusan Chi-Square tabel α = 5%, df = 4 ( banyak warna -1 ) = 9,488 /fe Jurnal Ilmiah SINUS.39

Oleh karena Chi-Square hitung > Chi-Square tabel ( 50,00 > 9,488 ) maka H o ditolak 5. Kesimpulan Menolak Ho maka kesimpulannya terdapat perbedaan proporsi penjualan kelima jenis warna sepeda motor. B. Komputer dengan SPSS 1. Pemasukan data Langkah-langkah : a. Buka lembar kerja baru File, pilih New, klik Data Untuk membuat variabel baru b. Mendefinisikan variabel dan properti yang diperlukan Membuat nama untuk setiap varibel baru, jenis data, label data dan sebagainya. Klik tab sheet Variabel View yang ada di bagian kiri bawah, tampak dilayar : Tampilan pemasukan variabel baru dengan urutan : NAME, TYPE, dan seterusnya. Pengisian : Variabel : WARNA Oleh karena ini variabel pertama, tempatkan pointer pada baris 1 Name. klik ganda sel tersebut dan ketik warna Type. Tipe data dibuat numeric Width. Ketik 1 berarti warna hanya dapat dimasukkan satu digit saja Decimals. Karena tipe data numerik dengan kode maka ketik 0 berarti tidak ada desimal Label. Abaikan saja 40.Jurnal Ilmiah SINUS

Values. Pilihan ini intuk pemberian kode. Klik kotak kecil dikanan sel. Tampak dilayar : Pengisian : Value atau nilai berupa angka yang dimasukkan. Untuk keseragaman, ketik 1. Value Label atau keterangan untuk angka 1 tersebut. Sesuai kasus yang memperinci sikap, ketik hitam. Otomatis tombol Add aktif. Klik tombol tersebut otomatis keterangan 1= Hitam tampak sebagai kodifikasi warna sepeda motor yang pertama. Pengisian lanjutan : Value untuk keseragaman ketik 2. Value Label ketik merah. Otomatis tombol Add aktif. Klik tombol tersebut otomatis keterangan 2= merah tampak sebagai kodifikasi warna sepeda motor kedua. Pengisian lanjutan : Value untuk keseragaman ketik 3. Value Label ketik biru. Otomatis tombol Add aktif. Klik tombol tersebut otomatis keterangan 3= biru tampak sebagai kodifikasi warna sepeda motor ketiga. Pengisian lanjutan : Value untuk keseragaman ketik 4. Value Label ketik kuning. Jurnal Ilmiah SINUS.41

2. Mengisi data Otomatis tombol Add aktif. Klik tombol tersebut otomatis keterangan 4= kuning tampak sebagai kodifikasi warna sepeda motor keempat. Pengisian lanjutan : Value untuk keseragaman ketik 5. Value Label ketik perak. Otomatis tombol Add aktif. Klik tombol tersebut otomatis keterangan 5= perak tampak sebagai kodifikasi warna sepeda motor kelima. Oleh karena hanya ada lima warna yang dimasukkan maka pengisian selesai, dan klik OK untuk kembali. Variabel JUMLAH Oleh karena ini variabel kedua, tempatkan pointer pada baris 2. Name. klik ganda sel tersebut dan ketik jumlah Type. Tipe data dibuat rasio Width. Ketik 8 ( sesuai default ) Decimals. ketik 0 berarti tidak ada desimal Label. Abaikan saja Abaikan bagian yang lain, kemudian tekan CTRL+T untuk kembali ke DATA VIEW Sebelum mengisi kolom warna, pilih menu View, kemudian klik sub menu Value Label ( aktifkan dengan memberi tanda V ). Kegunaanya untuk pengisian data warna dengan kode 1, 2, 3, 4, 5 bukan memasukkan kalimat huruf. Dengan demikian untuk pemasukkan data dengan angka. Melakukan proses Weight Cases Variabel warna yang telah dikodifikasi, kemudian dilakukan proses weight cases untuk menghubungkan dengan variabel jumlah. Langkah-langkah : 42.Jurnal Ilmiah SINUS

Letakkan pointer pada kolom variabel warna Pilih menu Data, kemudian sub menu Weight Cases. Tampak dilayar : Pengisian : Akan dilakukan pembobotan maka klik Weight cases by, tampak pilihan Frequency Variable atau varabel yang mau dihubungkan. Untuk itu pilih variabel jumlah yang ada di kiri kemudian tekan tombol > maka variabel jumlah akan pindah ke pilihan Frequency Variable. Dengan demikian penyebutan warna mengacu pada jumlah. Setelah selesai, tekan OK untuk kembali ke layar SPSS. Untuk mengisi kolom jumlah letakkan pointer pada baris 1 kolom tersebut, lalu ketik menurun ke bawah sesuai data hasil pengamatan. Simpan dengan nama file Chi_Square lewat menu File kemudian Save As 3. Pengolahan data Buka file Chi_Square Pilih menu Statistic kemudian sub menu Nonparametrics Tests Pilih test Chi-square, maka tampak di layar : Jurnal Ilmiah SINUS.43

Pengisian : Test Variabel List, karena yang diuji variabel warna maka klik warna kemudian klik tanda > sehingga variabel warna berpindah ke Test Variabel List Untuk Expected Range karena dihitung dari 2 kasus maka pilih Get from data Untuk Expected Value karena distribusi uniform ( semua kemungkinan warna sama ) maka pilih All categories equal Tekan OK mengakhiri pengisian, terlihat SPSS melakukan analisa dan terlihat output SPSS. Output SPSS dan Analisis : NPar Tests Chi-Square Test Frequencies WARNA hitam merah biru kuning perak Total Observ ed N Expected N Residual 40 16.0 24.0 12 16.0-4.0 16 16.0.0 8 16.0-8.0 4 16.0-12.0 80 44.Jurnal Ilmiah SINUS

Test Statistics Chi-Square a df Asy mp. Sig. WARNA 50.000 4.000 a. 0 cells (.0%) hav e expected frequencies less than 5. The minimum expected cell f requency is 16.0. Analisis : Ada dua bagian output. Bagian pertama ada Expected N atau jumlah warna kendaraan motor yang diharapkan terbeli. Karena dipakai distribusi seragam maka diharapkan sama rata 16% tiap warna. Sedang kolom residual adalah selisih jumlah yang dibeli dengan jumlah yang diharapkan. ( seperti baris pertama 40 16 = 24 ) Hipotesis H o : Sampel ditarik dari populasi yang mengikuti distribusi seragam atau 5 warna kendaraan motor disukai konsumen secara merata. H a : Sampel bukan berasal dari populasi yang mengikuti distribusi seragam atau setidaknya sebuah warna kendaraan motor lebih disukai daripada setidaknya sebuah warna lain. Pengambilan Keputusan ( output bagian dua ) a. Berdasarkan perbandingan Chi-Square dan tabel Jika Chi-Square hitung < Chi-Square tabel maka H o diterima Jika Chi-Square hitung > Chi-Square tabel maka H o ditolak Chi-Square hitung ( pada output SPSS ) = 50,00 Chi-Square tabel α = 5%, df = 4 ( banyak warna -1 ) = 9,488 Oleh karena Chi-Square hitung > Chi-Square tabel ( 50,00 > 9,488 ) maka H o ditolak Jurnal Ilmiah SINUS.45

b. Berdasarkan probabilitas Jika probabilitas > 0,05 maka H o diterima Jika probabilitas < 0,05 maka H o ditolak Terlihat pada kolom Asymp. Sig/Asymptotic significance = 0,000 atau probabilitas dibawah 0,05 ( 0,000 < 0,05 ) maka H o ditolak. Dari kedua analisa tersebut dapat diambil kesimpulan yang sama yaitu H o ditolak atau distribusi populasi tidak seragam atau konsumen ternyata tidak mempunyai kesukaan yang sama terhadap kelima warna sepeda motor. V. Kesimpulan Perhitungan Uji Chi-Square dengan rumus pada statistik dan SPSS ternyata menghasilkan angka dan kesimpulan yang sama. Daftar Pustaka Santoso Singgih, 2001, SPSS versi 10 Mengolah Data Statistik secara Profesional, PT Elex Media Komputindo, Jakarta Sudjana, 1996, Metoda Statistika, Tarsito, Bandung 46.Jurnal Ilmiah SINUS