MONITORING DAN EVALUASI ATAS GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN WILAYAH: KALIMANTAN BARAT-KALIMANTAN SELATAN-KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN TENGAH-KALIMANTAN UTARA Oleh: Menteri Kelautan dan Perikanan PONTIANAK, 8 SEPTEMBER 2015 1
PENDAHULUAN VISI KKP NAWACITA MISI RPJMN TRISAKTI Sovereign in politics Independence in economic Strong character in culture NC 1 NC 4 NC 6 NC 7 Mewujudkan Indonesia menjadi Negara Maritim yang Mandiri, Maju, Kuat dan Berbasis Kepentingan Nasional Redistribution for Justice Gini Ratio 0,3 Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional 2
PROGRESS RENCANA AKSI PEMERINTAH PROVINSI: FOKUS AREA 1. Penyusunan Tata Ruang Wilayah Laut 2. Penataan Perizinan Kelautan dan Perikanan 3. Pelaksanaan Kewajiban Para Pihak 4. Pemberian dan Perlindungan Hak- Hak Masyarakat 3
FOKUS AREA I: PENATAAN RUANG WILAYAH LAUT PROGRES PENCAPAIAN RZWP-3-K KAB/KOTA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT s/d 2015 KAB/KOTA Pontianak Singkawang Kubu Raya Kayong Utara Sambas Ketapang Bengkayang STATUS RZWP-3-K Prolegda, Sinkronisasi dengan RZWP3K Prov. Kalbar. Prolegda, Sinkronisasi dengan RZWP3K Prov. Kalbar. Prolegda, Sinkronisasi dengan RZWP3K Prov. Kalbar. Prolegda, Sinkronisasi dengan RZWP3K Prov. Kalbar. Sinkronisasi dengan RZWP3K Prov. Kalbar. Review RZ Penyusunan Dokumen Final 4
FOKUS AREA I: PENATAAN RUANG WILAYAH LAUT PROGRES PENCAPAIAN RZWP-3-K KAB/KOTA DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH s/d 2015 KAB/KOTA Kapuas Pulang Pisau Katingan Kotawaringin Timur Seruyan Kotawaringin Barat Sukamara STATUS RZWP-3-K Review RZ Prolegda, Sinkronisasi dengan RZWP3K Prov. Kalteng. Belum ada Belum ada Belum ada Penyusunan Dokumen Final Penyusunan Dokumen Final 5
FOKUS AREA I: PENATAAN RUANG WILAYAH LAUT PROGRES PENCAPAIAN RZWP-3-K KAB/KOTA DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN s/d 2015 KAB/KOTA Banjar Tanah Bumbu Kotabaru Barito Kuala Tanah Laut STATUS RZWP-3-K PERDA RZ masuk dalam PERDA RTRW Kab. Banjar No. 3 Tahun 2013 Prolegda Prolegda Prolegda Prolegda 6
FOKUS AREA I: PENATAAN RUANG WILAYAH LAUT PROGRES PENCAPAIAN RZWP-3-K KAB/KOTA DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR s/d 2015 KAB/KOTA Balikpapan Prolegda STATUS RZWP-3-K Bontang Prolegda Berau Penetapan PERDA RZWP3K Kabupaten Berau No 08 tanggal 28 Agustus 2014. Kutai Kertanegara Belum ada Kutai Timur Belum ada Paser Prolegda Penajam Paser Utara Penyusunan dokumen final 7
FOKUS AREA I: PENATAAN RUANG WILAYAH LAUT PROGRES PENCAPAIAN RZWP-3-K KAB/KOTA DI PROVINSI KALIMANTAN UTARA s/d 2015 KAB/KOTA Tana Tidung Tarakan Bulungan Nunukan STATUS RZWP-3-K Belum ada Belum ada Review RZ Sampai pada dokumen final 8
FOKUS AREA I:... Lanjutan HASIL DAN STATUS RZWP-3-K DI: KALBAR-KALSEL-KALTIM-KALTENG-KALTARA N0 PROVINSI STATUS RZWP-3-K; TARGET 1 KALIMANTAN BARAT Perda No 7 tahun 2014 2 KALIMANTAN SELATAN DOK FINAL; PROLEGDA 2016 3 KALIMANTAN TIMUR DOK FINAL; PROLEGDA 2017 4 KALIMANTAN TENGAH DOK AWAL; PROLEGDA 2018 5 KALIMANTAN UTARA DOK AWAL; PROLEGDA 2018 9
FOKUS AREA I:... Lanjutan Kendala dalam Penyusunan RZWP-3-K, a.l.: 1. Masih rendahnya komitmen dari Pengambil keputusan (RZWP-3-K belum menjadi prioritas); 2. Belum tersedianya data sesuai kebutuhan teknis untuk penyusunan RZWP-3-K, baik kuantitas maupun kualitas; 3. Masih kurangnya pemahaman teknis dalam penyusunan RZWP-3-K; 4. Terbatasnya kemampuan anggaran daerah untuk penyusunan RZWP-3-K; 5. Terdapatnya perubahan peraturan perundangan terkait dengan kewenangan pengelolaan WP-3-K bagi Pemerintah Daerah 10
FOKUS AREA I:... Lanjutan Upaya yang telah dilakukan, a.l.: 1. Telah disiapkan Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Pengelolaan WP-3-K Provinsi, yang meliputi: a. Pedoman Teknis Penyusunan Peta RZWP-3-K; b. Pedoman Teknis Penyusunan RSWP-3-K (Perdirjen 43/KEP-DJKP3K/2013); c. Pedoman Teknis Penyusunan RZWP-3-K (Perdirjen 44/KEP-DJKP3K/2013); d. Pedoman Teknis Penyusunan RPWP-3-K (Perdirjen 45/KEP-DJKP3K/2013); e. Pedoman Teknis Penyusunan RAPWP-3-K (Perdirjen 46/KEP-DJKP3K/2013); 2. Secara rutin dilaksanakan sosialisasi kepada unsur-unsur Pemerintahan Daerah; 3. Secara rutin dilaksanakan bimbingan teknis secara bertahap mengenai penyusunan RZWP-3-K kepada anggota PokJa/Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD). 4. Secara rutin dilakukan rapat koordinasi nasional dan rapat-rapat dengan unsur-unsur terkait Pemerintahan Daerah guna mengakselerasi Perda RZWP- 3-K 5. Pemberian Fasilitasi Anggaran Penyusunan RZWP-3-K kepada Pemda 6. Pemberian asistensi, supervisi, dan konsultasi teknis kepada daerah selama proses penyiapan RZWP-3-K hingga penetapan perda 11
FOKUS AREA I:... Lanjutan Terkait dengan Berlakunya UU 23/2014, a.l.: Amanat UU 23/2014: Pemberian Kewenangan Pengelolaan Laut Kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi Bagi kab/kota yang telah dan/atau sedang berproses menyusun Dokumen RZWP-3-K, agar segera menyampaikan kepada Gubernur untuk direviu/disesuaikan untuk selanjutnya ditetapkan sebagai bagian dari Perda RZWP-3-K Provinsi 12
FOKUS AREA I: PENATAAN RUANG WILAYAH LAUT UPAYA AKSELERASI PERDA RZWP-3-K PROV CAKUPAN WILAYAH PERENCANAAN RZWP-3-K PROVINSI MULAI 0 S/D SEJAUH-JAUHNYA 12 MIL LAUT RZWP-3-K KAB/KOTA YANG TELAH DISUSUN AKAN MENJADI BAGIAN (LAMPIRAN) DARI PERDA RZWP-3-K PROV, OLEH KERANA ITU BUPATI/WALIKOTA HARUS MENYAMPAIKAN DOKUMEN RZWP-K KEPADA GUBERNUR; WILAYAH PERAIRAN LAUT 0 S/D 4 MIL YANG BELUM ADA RENCANA PENGATURAN KAWASAN/ZONANYA PERLU SEGERA DISUSUN RZWP-3-K OLEH PEMPROV; PEMERINTAH AKAN MENGAWAL PROVINSI KALTARA, KALTENG, KALTIM, DAN KALSEL AGAR PALING TELAT THN 2018 TELAH ADA PERDA RZWP-3-K 13
FOKUS AREA II: PENATAAN PERIJINAN Upaya yang telah dilakukan, a.l.: 1. Pembentukan Satgas Pemberantasan IUU Fishing untuk melakukan analisis dan evaluasi pengelolaan sumberdaya perikanan, khususnya perizinan 2. Penerbitan Peraturan Menteri terkait pengelolaan kegiatan/usaha perikanan, yaitu: No.56/2014 tentang Penghentian Sementara Perizinan Usaha Perikanan Tangkap di WPP NRI; No. 57/2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/MEN/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia; No.58/2014 tentang Disiplin Pegawai ASNdi Lingkungan KKP dalam pelaksanaan Moratorium Usaha Perizinan, Transhipment dan Penggunaan Nakhoda dan ABK Asing; No.1/2015 tentang Penangkapan lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla, spp.) dan rajungan (Portunus pelagicus, spp.); No.2/2015 tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (trawls) dan Pukat Tarik (seine nets) di WPP-RI. No.4/KEPMEN-KP/2015 tentang Tim Analisis dan Evaluasi Kapal Perikanan yang Pembangunannya di Luar Negeri No.10/2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 56/PERMEN- KP/2014 Tentang Penghentian Sementara (Moratorium) Perizinan Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia 14
3. Inisiasi KKP dalam penyelesaian aturan aturan hukum yang menjadi turunan UU MANDAT UU No.27/2007 jo. UU No.1/ 2014 ttg Pengelolaan WP3K Jumlah Seharusnya PROGRESS Ditetapkan Proses Pembahasan Peraturan Pemerintah 3 2 1 Peraturan Presiden 7 3 4 Peraturan Menteri 10 7 2 UU No.31/2004 jo. UU No.45/2009 ttg Perikanan Peraturan Pemerintah 17 7 8 Peraturan/Kep. Presiden 1 2 8 Peraturan/Kep. Menteri 37 78 5 UU No.32/2014 ttg Kelautan Peraturan Pemerintah - - 9 Peraturan Presiden - - 1 Peraturan Menteri - - - 15
FOKUS AREA II:... Lanjutan 4. Diterapkannya pelayanan perijinan perikanan tangkap secara on line (e-services) dan sampai dengan 28 Juli 2015 telah melayani 47 izin 5. Pelimpahan kewenangan perpanjangan kapal ukuran > 30 GT-60 GT kepada UPT Pusat dan Provinsi 6. Integrasi sistem perijinan Pusat dengan Daerah (dalam proses) 7. Melakukan revisi PerMen KP No.49/2014 ttg Usaha Perikanan Budidaya yang mengacu pada UU No.23 Tahun 2014 (substansi utamanya adalah kewenangan yang terkait dengan penerbitan SIKPI dan Rekomendasi Pembudidayaan Ikan Penanaman Modal/RPIPM) 16
FOKUS AREA II:... Lanjutan Hasil yang Dicapai, antara lain: 17
Ʃ KASUS PEMERIKSAAN PENDAHULUAN SANKSI ADM TINDAKAN LAIN** SP3 PENYIDIKAN P-21 TAHAP II PROSES PERSIDANGAN BANDING KASASI INKRACHT 1. REKAPITULASI PENANGANAN TINDAK PIDANA KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG DITANGANI PPNS TAHUN 2010-2015* DIPROSES TAHUN 2015 141 10 17 1-37 4 4 38 5-25 2014 58-13 2-1 - - 9 2 2 29 2013 84-18 4 - - - - 47 - - 15 2012 125-30 16 1 - - - 24-13 41 2011 99-33 1 10-1 - - - 6 48 2010 150-12 - 35 - - - - - 5 98 JUMLAH 657 10 123 24 46 38 5 4 118 7 26 256 Keterangan: * = Data per 31 Agustus 2015 ** = Tindakan Lain, yaitu: - Dilakukan pengusiran terkait MoU Indonesia dgn Malaysia (8 kasus) - Kapal digunakan untuk pendeportasian ABK Non-Justisia (11 kasus) - Dilimpahkan ke penegak hukum lain (5 kasus) 18
FOKUS AREA II:... Lanjutan 2. Operasi Kapal Pengawas selama Periode 2010-2015 TAHUN DIPERIKSA (Unit Kapal) DITANGKAP (Kapal) KII KIA DITENGGE- LAMKAN (KIA) DEPORTASI 2005-2009 10.137 467 412 879 33 17 2010 2.255 24 159 183 3 30 2011 3.348 31 75 106 1 12 2012 4.326 42 70 112 1 10 2013 3.871 24 44 68 0 1 2014 2.044 23 16 39 0 0 2015 *) 3.115 33 46 79 58 0 JUMLAH 29.096 642 823 1.465 96 70 Keterangan: *) s.d. 3 September 2015 KII = Kapal Ikan Indonesia KIA = Kapal Ikan Asing 19
FOKUS AREA II:... Lanjutan 3. Perkembangan Perizinan (SIPI/SIKPI) Pasca-Moratorium (posisi per 28 Agustus 2015) No. URAIAN 3 Nov 14 21 Agt 2015 28Agt 2015 1. 2. Jumlah Kapal Buatan Luar Negeri Jumlah Kapal Buatan Dalam Negeri, terdiri atas: 1.132 143 80 3.832 3.284 3.275 a. Inka Mina 196 255 253 b. Non Inka Mina 3.636 3.051 3.022 Jumlah Kapal Luar Negeri + Dalam Negeri 4.964 3.427 3.355 20
FOKUS AREA II:... Lanjutan 4. Perkembangan (mingguan) SIPI/SIKPI Kapal Perikanan Buatan Luar Negeri Pasca-Moratorium (posisi per 28 Agustus 2015) Per 21 Agustus 2015 143 Kapal - 63 Per 28 Agustus 2015 80 Kapal Expired tidak diperpanjang karena moratorium = 63 kapal Catatan: Jumlah ijin kapal yang pembuatannya di Luar Negeri tgl 3 Nov 2014 sebanyak 1.132 Kapal 21
FOKUS AREA II:... Lanjutan KEPATUHAN PELAPORAN IJIN KAPAL IKAN <30 GT YANG DITERBITKAN OLEH PROVINSI: No Provinsi Jumlah Izin Kapal (SIUP/SIPI/SIKPI) 2012 2013 2014 2015* 1 KALIMANTAN BARAT 118 112 128-2 KALIMANTAN SELATAN 1.088 1.535 211 90 3 KALIMANTAN TENGAH 3-8 - 4 KALIMANTAN TIMUR 156 151 86-5 KALIMANTAN UTARA - - - - Keterangan: * = Posisi per 1 September 2015 - = data tidak tersedia 22
FOKUS AREA II:... Lanjutan Kendala: 1.Belum semua Provinsi mematuhi ketentuan kepatuhan pelaporan ijin kapal ikan < 30 GT yang diterbitkan oleh provinsi (PERMEN KP No. PER.30/ MEN/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di WPP-NRI) setiap enam bulan., disebabkan: a. Secara rutin Daerah sudah disurati, namun sebagian masih belum merespon surat tersebut. b. Beberapa daerah menunggu kompilasi data dari Kabupaten/Kota yang berada di wilayah Provinsi-nya; 2. Belum selesainya revisi PP 19 Tahun 2006 tentang PNBP Alternatif Solusi: 1. Harus jelas NSPK yang mengatur Perizinan tersebut 2. Harus adanya penghargaan (reward) dan sanksi (punishment) yang jelas terhadap Provinsi yang tidak patuh menyampaikan laporan perizinanannya. 23
FOKUS AREA III: PELAKSANAAN KEWAJIBAN PARA PIHAK PELAKU USAHA APARAT PENEGAK HUKUM PUSAT PARA PIHAK DAERAH (PROV/KA B/KOTA) Civil Society Organizat ion (CSO) ISU STRATEGIS: 1. Belum memadainya identifikasi setiap jenis kewajiban para pihak terkait pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan 2. Tingkat kepatuhan para pihak memenuhi kewajiban masih rendah 3. Koordinasi lintas sektor di daerah masih lemah 4. Belum terdapat sistem data dan informasi yang terintegrasi terkait dengan perizinan di sektor sumberdaya alam, khususnya untuk aktivitas yang menggunakan ruang pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil. 24
FOKUS AREA 3:... Lanjutan Upaya yang telah dilakukan, a.l.: 1. Identifikasi jenis kewajiban pelaku usaha KP 2. Revisi PP mengenai PNBP (PP Nomor 19/2006); 3. Diterapkannya sistem pembayaran PNBP secara on line (Simponi) 4. Melakukan verifikasi dan evaluasi pelaku usaha perikanan. Kepada Pemerintah Daerah diharapkan agar: 1. Meningkatkan sosialisasi kepada semua stkeholders 2. Menyampaikan laporan perizinan perikanan tangkap yang menjadi kewenangan kab/kota kepada Menteri KP melalui Dirjen (semesteran) 3. Menyediakan SOP/mekanisme pelayanan perizinan (mudah & sederhana) 4. Meningkatkan kompetensi SDM 25
HARAPAN KEPADA PARA PIHAK Aparat Penegak Hukum melakukan upaya hukum terhadap setiap bentuk pelanggaran hukum berkenaan dengan penggunaan ruang laut dan pengelolaan sumberdaya alam di dalamnya Pemerintah Pusat Perwakilan dari Kementerian/Lembaga di Pusat agar konsisten dan tetap berkomitmen tinggi bekerjasama dengan KKP dalam menyelesaikan seluruh rencana aksi dalam fokus area ini. Pejabat Eselon I KKP agar memprioritaskan tindak lanjut Rencana Aksi Itjen untuk melakukan pengawasan terhadap tindak lanjut Renaksi Komisi Pemberantasan Korupsi mengkoordinir dan memfasilitasi penyelesaian masalah koordinasi antar-sektor terkait baik di Pusat maupun antara Pusat dengan Daerah 26
HARAPAN KEPADA PARA PIHAK Civil Society Organization (CSO) memonitoring pelaksanaan pembangunan sektor kelautan dan perikanan serta melaporkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) jika terjadi pelanggaran hukum dalam pelaksanaannya Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota Menyampaikan laporan perizinan perikanan tangkap yang menjadi kewenangan Prov/Kab/Kota kepada Menteri KP melalui Dirjen (semesteran) Meningkatkan sosialisasi dan pembinaan (teknis dan administrasi) terhadap semua stakeholders bidang kelautan dan perikanan; Mendorong setiap pelaku usaha untuk mengikuti ketentuan yang berlaku Terkait dengan penataan ruang laut, bagi kab/kota agar menyampaikan dokumen RZWP3K yang telah disusun dan/atau dalam proses penyusunan ke Provinsi, untuk legislasi lebih lanjut Pelaku Usaha melakukan pelaporan kegiatan usaha kepada pemberi izin secara periodik sesuai ketentuan 27
FOKUS AREA IV: PEMBERIAN DAN PERLINDUNGAN HAK-HAK MASYARAKAT ISU STRATEGIS: Belum memadainya identifikasi hak-hak masyarakat yang ada di laut dan juga impelementasi pemenuhan akan hak-hak tersebut Menjamin: - Akses publik terhadap sempadan pantai, - Akses masyarakat terhadap perairan pesisir - Kearifan lokal lainnya (termasuk didalamnya pelaksanaan resolusi konflik) MENGACU: Hak-hak masyarakat yang diatur dalam: UU Perikanan UU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil UU Kelautan Peraturan Daerah (prov/kab/kota) Hak-hak masyarakat adat (misal: hak ulayat) Hak kepemilikan Hak sosial Jaminan keamanan 28
FOKUS AREA 4:... Lanjutan Upaya yang telah dilakukan, a.l.: 1. Menginisiasi Rancangan UU Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan, dan Petambak Garam 2. Memberikan perlindungan dan pemberdayaan berupa: a. Sertifikasi Hak atas Tanah (SeHAT) Nelayan b. Asuransi Nelayan c. Air Bersih d. Listrik Tenaga Surya (Penerangan) e. Subsidi BBM f. Peningkatan Keterampilan Nelayan, Pembudidaya Ikan, Pengolah, Pemasar, dan Petambak Garam g. Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) h. Rumah Ramah Bencana i. Pendidikan bagi Anak Pelaku Utama di Sekolah Perikanan (PUMAKAN) j. Pendampingan Hukum dan Pemulangan Nelayan yang Bermasalah di Luar Negeri k. Bantuan Modal Usaha bagi Nelayan, Pembudaya Ikan, Pengolah, Pemasar, dan Petambak Garam l. Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) m. Penyelesaian Konflik antar Nelayan n. Perbaikan lingkungan dan vegetasi pesisir o. Informasi Cuaca dan Perkiraan Daerah Penangkapan Ikan (Fishing Ground) p. Informasi Harga Ikan 29
FOKUS AREA 4:... Lanjutan Kepada Pemerintah Daerah diharapkan agar: 1. Mempertahankan mata pencaharian penduduk sebagai nelayan, pembudidaya ikan, dan usaha kelautan dan perikanan lainnya, 2. Memberikan kompensasi/ganti kerugian kepada masyarakat sekitar yang terkena dampak, 3. Merelokasi pemukiman bagi masyarakat yang berada pada lokasi, dan/atau, 4. Memberdayakan masyarakat sekitar yang terkena dampak. 30
PENUTUP 1. Melalui Forum Rapat ini agar: a. Kita bangun komitmen untuk menjadi bagian dari upaya pencegahan korupsi b. Pemerintah daerah lebih transparan dalam penyediaan data dan informasi serta pengungkapan kendala-kendala yang dihadapi. 2. Mengesampingkan egosektoral; meningkatkan koordinasi Pusat- Daerah/lintas Kementerian; serta hilangkan conflict of interest. 3. Mari selesaikan pekerjaan rumah yang mendesak, a.l: a. Pengaturan hal-hal yang masih melekat di kab/kota sehubungan berpindahnya kewenangan ke provinsi (sesuai UU 23/2014), seperti pelestarian pesisir & penyelenggaraan karantina ikan, pengedalian mutu, dan keamanan hasil perikanan b. Integrasi data dan informasi terkait perijinan. c. Penyusunan SOP/mekanisme pelayanan perizinan (mudah & sederhana) d. Peningkatan kompetensi SDM dan penguatan kelembagaan 31
32
FOKUS AREA II:... Lanjutan Kewenangan Perijinan REKLAMASI di WP3K Kewenangan Perizinan Reklamasi Di Luar DLKr / DLKp Di Dalam DLKr / DLKp DLKr = Daerah lingkungan kerja DLKp = Daerah lingkungan kepentingan 33
FOKUS AREA II:... Lanjutan Jenis Perizinan REKLAMASI: Izin Lokasi - Izin lokasi reklamasi - Izin lokasi sumber material Izin Pelaksanaan 34