Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pelaksanaan Persidangan Perkara Gugatan Cerai Gugat

dokumen-dokumen yang mirip
Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pelaksanaan Persidangan Perkara Gugatan Cerai Talak

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pencabutan Perkara Tingkat Pertama

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Pertama

Dra. Hj. Ernida Basry, M.H NIP PANITERA Judul SOP Pencabutan Perkara Tingkat Pertama

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Persiapan Sidang

Drs. H. Mamat Ruhimat, SH. MH NIP PANITERA Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Pertama

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Banding

PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK)

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon (Suami) atau kuasanya :

PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT Jl. Pesanggrahan Raya No.32 Kembangan Jakarta Barat Telp./Fax. (021) sd. 95

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Peninjauan Kembali

Dra. Hj. Ernida Basry, M.H NIP PANITERA Judul SOP Persiapan Sidang

BAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM

PEMERIKSAAN GUGATAN SEDERHANA (SMALL CLAIM COURT)

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA

STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PERADILAN AGAMA (KMA

Adapun dari sisi materi, perubahan materi buku II Edisi Revisi 2009, dibandingkan dengan Buku II Edisi 2009, adalah sebagai berikut :

Nomor SK W23-A5/ /OT.01.3/ I /2017 Nomor SOP. SOP EKSEKUSI RIIL, PENGOSONGAN DAN PEMBONGKARAN Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana :

Nomor: 0220/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LAWAN

BERACARA DI PENGADILAN AGAMA DAN PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH Oleh: Agus S. Primasta, SH 1

P U T U S A N Nomor 0560/Pdt.G/2012/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

STANDAR PELAYANAN PERKARA PERMOHONAN

Perkara Tingkat Pertama Cerai Gugat. Langkah-langkah yang harus dilakukan Penggugat (Istri) atau kuasanya :

SOP PENERIMAAN PERKARA PENINJAUAN KEMBALI

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

Tanggal Efektif Jakarta Pusat PO. BOX 1148 JKT13011 JAT Disahkan oleh SOP TATA CARA PENYELESAIAN KEBERATAN PERKARA GUGATAN SEDERHANA

2016, No objek materiil yang jumlahnya besar dan kecil, sehingga penyelesaian perkaranya memerlukan waktu yang lama; e. bahwa Mahkamah Agung d

PENETAPAN Nomor : 046/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Memperhatikan : I. PERSIDANGAN

Nomor: 0192/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

LANGKAH-LANGKAH PELENGKAP YANG TERLEWATKAN DALAM PEMERIKSAAN PERKARA

BAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan perkara di lingkungan peradilan agama, khususnya di pengadilan

PROSEDUR BERPERKARA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA

SALINAN P U T U S A N Nomor : 104/Pdt.G/2011/ PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

PROSDUR BERPERKARA. CERAI GUGAT A. Langkah-langkahnya

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon banding:

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA. Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

MEDIASI. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan

SISTIM HUKUM INDONESIA POKOK BAHASAN

PUTUSAN Nomor 0718/Pdt.G/2015/PA. Pas

Beberapa Catatan tentang Perubahan. pada Buku II Edisi Revisi 2009

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG

PUTUSAN Nomor 98/Pdt.G/2014/PA.JP

BAB II PROSES MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA INDONESIA

P U T U S A N Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA. Lampiran SK.Ketua Pengadilan Agama Brebes Kelas IA No. W11-A2/0525/OT.01.

FORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA

Prosedur berperkara pada Pengadilan Agama Sungai Penuh, adalah sebagai berikut:

SURAT EDARAN Nomor : 1 Tahun 1990 Tentang Petunjuk Pembuatan Penetapan Eks Pasal 71 ayat (2) Dan Akta Cerai Eks Pasal 84 ayat (4)

P U T U S A N Nomor : 0198/Pdt.G/2010/PA.Spn.

P U T U S A N Nomor : 73/Pdt.G/2009/PA.Pkc.

Pada prinsipnya asas pada Hukum Acara Perdata juga berlaku di PA Asas Wajib Mendamaikan Asas Persidangan Terbuka Untuk Umum, kec.

P U T U S A N. NOMOR 38/Pdt.G/2013/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU

2015, No tidaknya pembuktian sehingga untuk penyelesaian perkara sederhana memerlukan waktu yang lama; d. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Mene

SALINAN P U T U S A N Nomor 40/Pdt.G/2012/PA.Sgr. pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara Cerai

PENETAPAN Nomor: 0050/Pdt.G/2013/PA.Ntn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIEM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN

P U T U S A N 46/Pdt.G/2012/PA.Dgl BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGGUGAT ; MELAWAN TERGUGAT ;

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PENDAFTAAN KASASI

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN

P U T U S A N Nomor 6/Pdt.G/2013/PTA. Plk. Bismillahir Rahmanir Rahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor: 0158/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN P U T U S A N

PUTUSAN Nomor: 0592/Pdt.G/2011/PA.Kab.Mn. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 053/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 0760/Pdt.G/2011/PA.Kab.Mn.

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP) PROSES PENDAFTARAN DAN PEMERIKSAAN PERKARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

PUTUSAN Nomor 1125/Pdt.G/2015/PA. Pas

PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL. OLEH : Prof. Dr. H. Gunarto,SH,SE,Akt,M.Hum

STANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT

PUTUSAN Nomor : 049/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor: 0043/Pdt.G/2011/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LAWAN

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA. Oleh: NY. BASANI SITUMORANG, SH., M.Hum. (Staf Ahli Direksi PT Jamsostek)

UNDANG-UNDANG Nomor: 7 TAHUN 1989 Tentang PERADILAN AGAMA Tanggal: 29 DESEMBER 1989 (JAKARTA) LN 1989/49; TLN NO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Berkas Perkara Buku Register Induk Perkara Gugatan Perangkat Komputer Alat Tulis Pencatatan dan Pendataan:

PUTUSAN. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2013/PTA. Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm

PUTUSAN Nomor : 223/Pdt.G/2012/PA.Pkc. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor: 0109/Pdt.G/2009/PA.Bn

P U T U S A N Nomor xxx/pdt.g/2017/pta.bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

بسم هللا الرحمن الرحيم

Sekitar Kejurusitaan

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA. No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Penjelasan Penanggung Jawab Sumber Data

REKAPITULASI TEMUAN PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS POLA BINDALMIN DAN HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA TAHUN 2009 TEMUAN - TEMUAN

P U T U S A N. Nomor: 39/Pdt.G/2011/PA.MTo. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2015/PTA.Btn

Tahapan Berperkara TAHAPAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA. {tab=pendaftaran Tingkat Pertama} PENDAFTARAN PERKARA TINGKAT PERTAMA

PUTUSAN Nomor: 556/Pdt.G/2011/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 0318/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M E L A W A N :

Transkripsi:

PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) 7551665 E-MAIL : pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari 2017 Tanggal Efektif 12 Januari 2017 Disahkan oleh Ketua Pengadilan Agama Simalungun Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pelaksanaan Persidangan Perkara Gugatan Cerai Gugat DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1046 jo. Undang-Undang Nomor 32 1. Memahami Proses Persidangan Perkara Gugatan tentang Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk (NTCR) 2. Memiliki kemampuan dalam Persidangan Perkara Gugatan 2. Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang diubah dengan Undang-Undang 3. Mampu berkoordinasi dengan semua pihak terkait Nomor 3 Tahun 2006, perubahan kedua dengan UU No. 50 Tahun 2009 4. Memahami Pola BINDALMIN tentang Peradilan Agama 5. Memahami dan Menguasai Hukum Acara / Hukum Formil dan Hukum 3. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman Materiil 4. Keputusan Mahkamah Agung nomor KMA/032/SK/IV/2006 tentang 6. Memahami Perkembangan Hukum Acara / Hukum Formil dan Hukum pemberlakuan buku II pedoman pelaksanaan tugas dan administrasi Materiil melalui Bimtek peradilan 7. Memiliki Kewenangan untuk Menyelenggarakan Persidangan 5. PERMA Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi 8. Dapat Mengoperasikan Aplikasi SIADPA KETERKAITAN PERALATAN / PERLENGKAPAN 1. Manual Mutu 1. Data-data pendukung 2. Komputer / printer / scanner / Alat Tulis Kantor 3. Jaringan internet PERINGATAN 1. Ketua Majelis Hakim bertanggung jawab atas jalannya persidangan 2. Pengadilan mengumumkan daftar perkara yang disidangkan pada hari bersangkutan melalu papan pengumuman dan/atau media informasi lainnya. 3. Persidangan dilaksanakan dari hari selasa sampai hari Kamis dimulai pukuk 09.00 WIB, pada hari yang bersangkutan 4. Urutan persidangan dilakukan berdasarkan urutan daftar kehadiran para pihak PENCATATAN DAN PENDATAAN 1. Berkas Perkara 2. Aplikasi SIADPA 3. Berita Acara Sidang 4. Hal : 1 / 7

5. Penundaaan sidang selambat-lambatnya dilaksanakan dua minggu, kecuali salah satu pihak berada di luar wilayah / yurisdiksi Pengadilan Agama Simalungun. 6. Gugatan adalah suatu surat yang di ajukan oleh penggugat pada ketua pengadilan agama yang berwenang, yang memuat tuntutan hak yang didalamnya mengandung suatu sengketa dan merupakan landasan dasar pemeriksaan perkara dan suatu pembuktian kebenaran suatu hak 7. Data pelaksanaan persidangan, pencatatan dalam BAS, data kehadiran para pihak dan data tahapan persidangan tercatat pada buku register gugatan dan di entry pada aplikasi SIADPA 8. Jenis gugatan antara lain : Waris, Wasiat, Hibah, Wakaf, Zakat, Infaq, Sedekah, Sengketa perkawinan lainnya, Ekonomi syariah (bank syariah. lembaga ekonomi syariah, asuransi syariah, reasuransi syariah, reksadana syariah, obligasi syariah dan surat berharga, berjangka menengah syariah, sekuritas syariah, pembiayaan syariah, pegadaian syariah, dana pensiun keuangan syariah, bisnis syariah) 9. Segala sesuatu yang terjadi di persidangan pengadilan tingkat pertama dituangkan dalam berita acara sidang 10. Panitera menyampaikan salinan putusan selambatnya 30 hari setelah putusan BHT kepada pegawai pencatat nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman dan tempat perkawinan penggugat/pemohon dan tergugat/ termohon 11. Pengadilan wajib menyediakan salinan putusan untuk para pihak dalam waktu 14 hari kerja sejak putusan diucapkan 12. Penyampaian salinan putusan tersebut harus atas permintaan pihak yang bersangkutan 13. Terhadap Objek Perkara yang tidak bergerak, Majelis Hakim wajib melaksanakan pemeriksaan setempat (discente) (jika dipandang perlu) 14. Penyelesaian suatu perkara dilaksanakan selambat-lambat 5 (lima) bulan. 15. Majelis Hakim melalui Ketua Pengadilan melaporkan perkara yang diperiksa lebih dari 5 (lima) bulan No Kegiatan Ketua Majelis Majelis Hakim Pelaksana Panitera / Panitera Pengganti Para Pihak Saksisaksi Pgt / Tgt Mutu Baku Kelengkapan Waktu Output Ket Hal : 2 / 7

1 Pembukaan sidang. Pada hari sidang pertama yang telah ditentukan.ketua Majelis membuka sidang dan menyatakan sidang terbuka untuk umum (kecuali perkara tertentu dinyatakan tertutup untuk umum), lalu memerintahkan Panitera / Panitera Pengganti untuk memanggil para pihak 2 Menghadirkan para pihak Panitera / Panitera pengganti memanggil pihak berperkara masuk ke ruang sidang. Apabila satu pihak atau kedua belah pihak tidak hadir maka persidangan ditunda dan menetapkan hari sidang berikutnya 3 Kepada yang hadir diperintahkan menghadiri sidang berikutnya tanpa dipanggil dan yang tidak hadir dilakukan pemanggilan sekali lagi. 4 Dalam praktek pemanggilan pihak yang tidak hadir dilakukan maksimal tiga kali. - Apabila penggugat tidak hadir maka gugatan gugur - Tergugat tidak hadir maka pemeriksaan dilanjutkan dengan putusan verstek atau putusan tanpa hadirnya pihak tergugat - Apabila terdapat beberapa tergugat yang hadir ada yang tidak hadir, pemeriksaan tetap dilakukan dan kepada yang tidak hadir dianggap tidak menggunakan haknya untuk membela diri - Penggugat dan tergugat hadir, maka Pemeriksaan dilanjutkan 1 2 gugur verstek Lanjut 5 menit 10 menit Kecuali luar wilayah yurisdik si Kecuali luar wilayah yurisdik si 14 hari Hal : 3 / 7

sesuai dengan hukum yang berlaku - 5 Para pihak diperiksa identitasnya (surat kuasanya) oleh Hakim, demikian pula diperiksa surat ijin praktik dari organisasi advokat (jika dikuasakan kepada Advokat). 15 menit 6 Upaya Perdamaian Majelis Hakim dapat mewajjibkan upaya perdamaian. Hakim harus secara aktif dan sungguh-sungguh untuk mendamaikan para pihak. Upaya perdamaian juga ditempuh dengan memberikan kesempatan kepada para pihak untuk memilih mediator dalam upaya menempuh proses mediasi. 7 Jika mediasi berhasil, maka dibuat akta perdamaian yang berkekuatan hukum. Perkara selesai. Jika mediasi tidak berhasil, maka proses lanjut ke tahap selanjutnya 8 Pembacaan Surat Permohonan / Gugatan Pihak Penggugat berhak meneliti kembali apakah seluruh materi (alasan/dalil-dalil gugatan dan petitum) sudah benar dan lengkap. Hal-hal yang tercantum dalam gugatan itulah yang menjadi obyek (acuan) pemeriksaan dan pemeriksaan tidak keluar dari yang termuat dalam surat gugatan 9 Jawaban Tergugat Pihak Tergugat diberi kesempatan untuk membela diri dan mengajukan 3 damai Lanjut 40 hari 30 menit Hal : 4 / 7

segala kepentingannya terhadap Penggugat melalui Majelis Hakim dalam persidangan 10 Replik Penggugat Penggugat dapat menegaskan kembali gugatannya yang disangkal oleh Tergugat dan juga mempertahankan diri dari sangkalan Tergugat. 11 Jika tidak ada upaya yang dilakukan oleh Pihak Penggugat maka lanjut ke Duplik. 12 Duplik Tergugat. Tergugat menjelaskan kembali jawaban yang disangkal oleh Penggugat. Replik dan Duplik dapat diulang-ulang sehingga akhirnya Majelis Hakim memandang cukup atas replik dan duplik tsb 13 Jika tidak ada upaya yang dilakukan oleh Pihak Tergugat maka lanjut ke pembuktian. 14 Untuk perkara gugatan lainnya (selain gugatan cerai) ada atau tanpa permintaan para pihak majelis hakim melakukan sidang pemeriksaan setempat 15 Pembuktian Penggugat mengajukan semua alat bukti untuk mendukung dalil-dalil gugatan. Demikian juga Tergugat mengajukan alat bukti untuk mendukung jawaban (sanggahan) masing-masing pihak berhak menilai Gugatan cerai alat bukti pihak lawan. 16 Kesempatan pertama pembuktian 1 Alat bukti 2 3 Gugatan lainnya Hal : 5 / 7

diberikan kepada penggugat. Kemudian lanjut ke pihak tergugat 17 Jika para pihak tidak mengajukan pembuktian maka lanjut kepada kesimpulan. Lanjut 18 Kesimpulan Masing-masing pihak baik Penggugat maupun Tergugat mengajukan pendapat akhir tentang hasil pemeriksaan. 19 Musyawarah Majelis & Pembacaan Hakim menyampaikan segala pendapatnya tentang perkara itu dan menyimpulkan dalam amar putusan, sebagai akhir dari sengketa yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat. dapat berupa : Dikabulkan / Ditolak / Digugurkan / Dicabut / Tidak diterima 20 Para pihak mendapat pengembalian biaya perkara sesuai dengan mekanisme dan ketentuan yang berlaku 21 Upaya Hukum Setelah perkara diputus, pihak yang tidak puas atas putusan tersebut dapat mengajukan upaya hukum (verset, banding) selambatlambatnya 14 hari sejak perkara diputus atau diberitahukan 22 Pemberitahuan isi putusan bagi pihak yg tidak hadir saat pembacaan putusan Banding Menerima 30 hari,, 1 hari 14 hari Hal : 6 / 7

22 Apabila dalam perkara gugatan lainnya pihak yang kalah dihukum untuk menyerahkan obyek sengketa, kemudian tidak mau menyerahkan secara sukarela, maka pihak yang menang dapat mengajukan permohonan eksekusi ke Pengadilan Agama yang memutus perkara tersebut 24 Dalam perkara gugatan lainnya pihak yang kalah menyerahkan obyek sengketa Eksekusi Menerima, Hal : 7 / 7