Fera Elia Fita, Dewi Listianingsih, Yunita Ayu Hapsari, Raka Galih Pradana, Erika Indah S. dan Ibrahim Arifin

dokumen-dokumen yang mirip
CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

PROSEDUR TETAP UJI KOMBINASI DENGAN AGEN KEMOTERAPI

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK METANOLIK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.) DAN DOKSORUBISIN TERHADAP MODULASI SIKLUS SEL KANKER PAYUDARA T47D SKRIPSI

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM. Dokumen nomor : CCRC Tanggal : Mengganti nomor : - Tanggal : -

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

Dokumen nomor : CCRC Tanggal : 23 April 2013 Mengganti nomor : CCRC Tanggal : 26 Februari 2009

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Uji Sitotoksisitas Senyawa Golongan Poliketida terhadap Sel HeLa

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

PROSEDUR TETAP UJI PENGAMATAN PROLIFERASI SEL (DOUBLING TIME)

Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Siklus Sel Kanker HeLa

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

BAB 4 METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

Aktivitas Sitototoksik Fraksi Polar Umbi Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap Sel T47D

POTENSI CITRULLINE SEBAGAI AGEN KOKEMOTERAPI DOXORUBICIN PADA SEL KANKER PAYUDARA MCF-7: STUDI IN VITRO DAN IN SILICO SKRIPSI

Uji Sitotoksik Analisis Statistik HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Sitotoksik Analisis Siklus Sel dengan Flow Cytometry

Uji Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Sel Kanker Serviks (HeLa) Secara In Vitro

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FARMASI UGM

DAFTAR ISI. Halaman. viii. PDF created with pdffactory Pro trial version

PENGARUH EKSTRAK METANOLIK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.) TERHADAP PEMACUAN APOPTOSIS SEL KANKER PAYUDARA

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), negara negara di Afrika, Asia dan

Dokumen nomor : CCRC Tanggal : 23 April 2014 Mengganti nomor : CCRC Tanggal : 26 April 2012

EKSTRAK ETANOL AKAR DAN DAUN DARI TANAMAN Calotropis gigantea AKTIF MENGHAMBAT PERTUMBUHAN SEL KANKER KOLON WiDr SECARA IN VITRO.

UJI AKTIVITAS FRAKSI KLOROFORM HERBA BANDOTAN

LAMPIRAN. Dilakukan fraksinasi 800 ml ekstrak dengan 800 ml klorform, dihasilkan:

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL UMBI UBI JALAR UNGU DAN UMBI UBI JALAR ORANYE (Ipomoea batatas L.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SKRIPSI

Utami, et al, Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Terpurifikasi Arcangelisia flava...

POTENSI SITOTOKSIK TANAMAN CEPLUKAN (Physalis angulata L) TERHADAP SEL HeLa. CYTOTOXIC EFFECTS OF Physallis angulata PLANT On HeLa CELL LINE

Ko-kemoterapi ekstrak etanolik daun sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr.) dan Doxorubicin pada sel kanker payudara

UJI SITOTOKSISITAS FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL 70% HERBA CEPLUKAN (Physalis angulata Linn.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D SECARA IN VITRO

AKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK n-heksana DAN EKSTRAK METANOL HERBA PACAR AIR (Impatiens balsamina Linn) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D

SITOTOKSISITAS FRAKSI PROTEIN DAUN MIMBA

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. menimbulkan kematian. Menurut data WHO (World Health Organization) tahun

UJI AKTIVITAS PENGHAMBATAN FRAKSI NON POLAR EKSTRAK KLIKA ANAK DARA (Croton oblongus BURM F.) TERHADAP SEL KANKER HELA

SATUUJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL AKAR, KULIT BATANG, DAN BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering ditemukan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit penyebab kematian utama di dunia setelah penyakit jantung (Baratawidjaya & Rengganis,

Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) sebagai Antikanker Payudara. Abstrak. Abstract

UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK PETROLEUM ETER BIJI JALI ( Coix lacryma jobi, L. ) DAN HERBA BANDOTAN ( Ageratum conyzoides ) PADA SEL HELA SECARA IN VITRO

APLIKASI KO-KEMOTERAPI FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOLIK DAUN SAMBUNG NYAWA (GYNURA PROCUMBENS (LOUR.) MERR.) PADA SEL KANKER PAYUDARA MCF-7

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG TANJUNG (Mimusopsi cortex) TERHADAP SEL T47D

Abstract. Abstrak. Pendahuluan. Isparnaning, et al, Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Daun Arcangelisia flava...

Uji Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides terhadap Sel Kanker Kolon Widr secara In Vitro

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. (medicinal mushroom) adalah Ganoderma lucidum. Jamur ini telah digunakan

POTENSI EKSTRAK MISELIUM Ganoderma sp. ISOLAT BANYUMAS 1 TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA (MCF-7) PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA

PROSEDUR TETAP PENGAMATAN APOPTOSIS DENGAN METODE DOUBLE STAINING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI NONPOLAR EKSTRAK ETANOL DAUN SRIKAYA (Annona squamosa Linn.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI

AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI n-heksana : KLOROFORM DARI EKSTRAK METANOL KULIT BATANG MANGROVE (Rhizopora mucronata) PADA SEL KANKER MYELOMA

Mekanisme Molekuler Sitotoksisitas Ekstrak Daun Jati Belanda Terhadap Sel Kanker

UJI SITOTOKSI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH

AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI POLAR, SEMIPOLAR, DAN NON POLAR EKSTRAK ETANOL DAUN TUMBUHAN SALA (Cynometra ramiflora Linn.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kosmetik. Jenis biota laut di daerah tropis Indonesia diperkirakan 2-3 kali lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang sering terjadi pada wanita dan menjadi penyebab kematian utama. Kanker

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UJI SITOTOKSISITAS FRAKSI ETANOL DARI EKSTRAK ETANOL 70% BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP SEL HeLa

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker merupakan salah satu penyakit dengan kasus tertinggi di dunia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukan perbandingan kondisi fibroblas yang didapat dari dua produsen

Ibrahim Malang ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penambatan molekul (molecular docking) merupakan penelitian dengan

PROSEDUR TETAP PERSIAPAN KERJA IN VITRO DI LABORATORIUM

EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val) TERHADAP VIABILITAS SEL HELA

STUDI EFIKASI DAN KEAMANAN EKSTRAK AKAR DAN DAUN Calotropis gigantea TERHADAP SEL KANKER KOLON DAN SEL KANKER PAYUDARA SECARA IN VITRO

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. obat-obatan kimia. Khasiat obat tradisional pada umumnya dipercaya

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian secara in vitro fraksi kloroform herba bandotan (Ageratum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. faktor genetik menjadi penyebab utama semakin tingginya prevalensi kanker di

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh DITA PRABANINGRUM HANDAYANI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang melibatkan faktor genetik dalam proses

Uji Aktivitas Antikanker (Diastuti, dkk) UJI AKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK ETANOL DAUN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

PROSEDUR TETAP PENGAMATAN EKSPRESI PROTEIN DENGAN METODE IMUNOSITOKIMIA

EFEK SITOTOKSIK DAN PENGHAMBATAN KINETIKA PROLIFERASI FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOLIK TANAMAN CEPLUKAN (Physalis angulata Linn.) TERHADAP SEL HeLa

UJI SITOTOKSISITAS SENYAWA HASIL ISOLASI AKAR PASAK BUMI

Kata Kunci : Fraksi-fraksi ekstrak Buah Merah, sel T47D

EFEK ANTIPROLIFERATIF DAN APOPTOSIS FRAKSI FENOLIK EKSTRAK ETANOLIK DAUN Gynura procumbens (Lour.) Merr. TERHADAP SEL HeLa * 1 )

UJI ANTIKANKER EKSTRAK METANOL JAMUR YANG DIISOLASI DARI TANAH DAERAH WONOGIRI TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SECARA IN VITRO SKRIPSI

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale) TERHADAP KANKER PAYUDARA PADA KULTUR SEL T47D

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2000, kematian akibat kanker. diperkirakan mencapai 7 juta kematian (12% dari semua

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang uji sitotoksisitas rebusan daun sirsak (Annona muricata L)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kanker diseluruh dunia diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2030 dan

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Uji pelarut DMSO terhadap kontraksi otot polos uterus

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan dua rancangan penelitian, yaitu : deskriptif

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

UJI SITOTOKSISITAS FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL HERBA ALFALFA

M Fithrul Mubarok,Dewi Arum, Ainun Wulandari, R.I Jenie*.,E.P. Septisetyani, Edy Meiyanto *CCRC-Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

PROTOKOL IN VITRO NO. JENIS PROTOKOL SUMBER TGL. DIBUAT 1 PERSIAPAN KERJA IN VITRO DI LABORATORIUM 2 PEMBUATAN MEDIA KULTUR LENGKAP (MK) 28/02/08

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. wanita dan akan meningkat setiap tahunnya (Jemal et al., 2010). Jumlah kejadian

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

(Cytotoxicity and Proliferation Studies of 1-(4-nitrobenzoyloxymethyl)-5-fluorouracil)

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Peluang Herbal Sebagai Alternatif Medicine Tahun 2015 ISBN: 978-602-19556-2-8 Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim EFEK SITOTOKSIK KOMBINASI EKSTRAK METANOL DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus, Kunth) DAN DOKSORUBISIN TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D SECARA IN-VITRO DAN IN-SILICO Fera Elia Fita, Dewi Listianingsih, Yunita Ayu Hapsari, Raka Galih Pradana, Erika Indah S. dan Ibrahim Arifin Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang e-mail: veve.difi@yahoo.com ABSTRACT Doxorubicin is chemotherapeutic agents used widely for breast cancer therapy. The use of doxorubicin may cause cardio toxicity and multi-drug resistance. In order to overcome this side effect, a combined therapy using the methanol extracts of kenikir leaves is developed. The purposes of this study are to measure the cytotoxic effect of methanol extracts of kenikir leaves and doxorubicin combination treatment against T47D breast cancer cell growth in-vitro and insilico, as well as determining the optimal dose combination that produces the most potent cytotoxic effects. The extraction of kenikir leaves is performed with soxhletation method. The cytotoxicity assay on the T47D breast cancer cells is carried out using MTT assay. The result of this research shows that the value of IC 50 methanol extracts of kenikir leaves is 778.05µg/mL. The treatment of the methanol extracts of kenikir leaves and doxorubicin combination treatment results in a strong synergy at the concentration 130 µg/ml (-41 nm); 195 µg/ml (-41 nm) and 130 µg/ml (-27.33 nm) with the value of Combination Index 0.2; 0.3 and 0.3 respectively. The result of in-silico test shows that the bond energies of aglycone flavonoid and quercetin glycoside on Bcl-2 are -63.3359 and -67.0414. Key words: Kenikir leaves extract, doxorubicin, T47D cells, molecular docking PENDAHULUAN Kanker Payudara telah dikenal luas sebagai kanker yang paling mematikan (Arifin dkk., 2012). Hasil penelitian yang dilakukan oleh American Cancer Society (2013) menunjukkan bahwa pada tahun 2013, angka kejadian kanker payudara di Amerika Serikat sebanyak 232.340 dimana 39.620 wanita dan 410 pria, diantaranya meninggal dunia. Data yang dipublikasikan oleh World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa pada tahun 2011 kematian akibat kanker payudara di Indonesia mencapai 20.052 atau 1,4% dari total kematian (WHO, 2011). Sampai saat ini, pilihan utama terapi kanker payudara dilakukan dengan menggunakan agen kemoterapi (Drummond, 2007), salah satu diantaranya yang dikenal paling luas adalah doksorubisin (Childs dkk., 2001; Bapsy dan Sahoo, 2004). Penggunaan doksorubisin dosis tinggi berisiko menimbulkan kardiotoksisitas yang dapat menyebabkan kematian (Singal dkk., 2001; Schlatner dkk., 2006). Selain itu, penggunaan doksorubisin dapat meningkatkan terjadinya multi drug resistance (MDR) (Popov, 2005). Pengatasan efek samping doksorubisin dilakukan melalui melalui pendekatan penggunaan kombinasi kemoterapi (kokemoterapi). Salah satu bahan alam atau herbal yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai agen kokemoterapi adalah ekstrak metanol daun kenikir (Cosmos caudatus, Kunth.). Penelitian yang dilakukan oleh Pebriana dkk. (2008) melaporkan bahwa ekstrak metanol daun kenikir memiliki aktivitas memacu kematian sel T47D melalui mekanisme apoptosis, sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat antikanker. Kandungan flavonoid glikosida kuersetin dalam ekstrak metanol daun kenikir dilaporkan memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker payudara T47D dengan IC 50 344,91 μg/ml (Pebriana dkk., 2008). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengukur efek sitotoksik kombinasi ekstrak metanol daun kenikir dengan doksorubisin terhadap pertumbuhan sel kanker payudara T47D secara in-vitro dan in-silico dan menentukan dosis kombinasi yang menghasilkan efek sitotoksik yang paling kuat. 51

Efek Sitotoksik Kombinasi Ekstrak Metanol Daun Kenikir Sinergisitas ekstrak metanol daun kenikir terhadap doksorubisin secara in-silico ditunjukkan dengan mengkaji kemampuan senyawa flavonoid glikosida kuersetin dan kuersetin dalam memacu apoptosis sel kanker payudara T47D melalui stimulasi sitokrom C dari mitokondria dengan berikatan pada protein Bcl-2 dan Bcl-XL. Efek sinergisitas secara in-vitro dilihat dari nilai Combination Index (CI) yang diperoleh dari uji sitotoksisitas kombinasi ekstrak metanol daun kenikir dan doksorubisin pada sel kanker payudara T47D. METODE PENELITIAN Bahan Penelitian Daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.), metanol, kultur sel kanker payudara T47D (koleksi CCRC, Fakultas Farmasi UGM), media yang mengandung RPMI 1640 (Gibco), media penumbuh yang mengandung FBS (Fetal Bovine Serum) 10% (Gibco) dan penisilin-streptomisin 1% (Gibco), DMSO (Sigma), ekstrak metanol daun kenikir, doksorubisin (Sigma), aquadest, reagen MTT (Sigma), dan reagen stopper berupa SDS 10% dalam HCl 0,01N (Merck). Senyawa glikosida kuersetin digambar dengan MarvinSketch, struktur kompleks protein Bcl-2 dan Bcl-XL diperoleh dari Protein Data Bank (PDB) didownload dari situs http://www.rscb.org/pdb. Alat Penelitian Seperangkat alat gelas, pemanas, seperangkat alat sokletasi, corong pisah, dan rotary evaporator (Heidolph), mikroskop fluoresens (Axiolab), mikroskop cahaya, ELISA reader (Anthos 2001), treated tissue culture dish diameter 10 cm, 96 well-plate (Nunc), sentrifus, sentrifuge tube, object-glass, mikropipet, conical tube, yellow-tip, blue-tip, pinset, vortex, dan kamera digital. PC, software PLANTS 1.1 manual, Co-Pendrivelinux-KDE, YASARA dan MarvinSketch. Uji In-Silico Optimasi geometri senyawa glikosida kuersetin dibuat dalam bentuk struktur 3D menggunakan program MarvinSketch. Protein dalam bentuk aktif yang berikatan dengan native ligand selanjutnya dipilih untuk proses berikutnya. Native ligand kemudian dihilangkan dengan program YASARA untuk menyediakan ruang (pocket/cavity). Ruang ini yang akan digunakan dalam analisis interaksi ligan dan protein dalam uji in silico. Native ligand selanjutnya dipasangkan kembali pada protein yang sudah dihilangkan native ligand-nya menggunakan program PLANTS. Root Mean Square Distances (RMSD) dari interaksi native ligand dengan proteinnya dianalisis. Jika nilai RMSD kurang dari 2,0 angstrom ( 0 A), protokol diterima dan docking senyawa uji pada protein target dapat dilakukan. Jika nilai RMSD 2,0 0 A, maka digunakan protein dengan kode (PDB ID) lain. Aglikon kuersetin ditambatkan pada protein Bcl-2 dan Bcl-XL yang sudah dihilangkan native ligand-nya menggunakan program PLANTS. Hasil analisis akan menunjukkan senyawa dengan konformasi yang memiliki energi terendah untuk berikatan dengan protein target. Visualisasi residu asam amino yang berinteraksi dengan ligand diolah dengan menggunakan program MOE (Purnomo, 2011). Pembuatan Ekstrak Metanol Daun Kenikir Daun kenikir yang telah dicuci bersih dikeringkan dalam oven pada suhu 40 o C hingga memenuhi persyaratan kadar air simplisia secara umum, yaitu <10% (Depkes RI, 1979). Simplisia yang sudah kering kemudian diserbuk hingga halus dan diayak dengan pengayak B 30. Serbuk daun kenikir diekstraksi dengan metode soxhletasi menggunakan pelarut metanol. Ekstrak cair yang diperoleh kemudian dikentalkan menggunakan rotary evaporator. Uji Sitotoksik Larutan uji ekstrak metanol daun kenikir dilarutkan dengan dimetil sulfoksid (DMSO) dan dibuat seri konsentrasi (1000, 850, 700, 550, 400, 250, dan 100) µg/ml, sedangkan seri konsentrasi doksorubisin dibuat (250, 200, 150, 100, 50, 25, 12,5 dan 2,5) nm. Sel T47D yang sebelumnya disimpan dalam tangki nitrogen disubkultur pada media kultur hingga siap digunakan 52

Fera Elia Fita untuk uji. Sejumlah 1x10 4 sel didistribusikan ke dalam sumuran pada 96 well plate dan diinkubasi dalam CO 2 5% dengan suhu 37 o C selama semalam. Langkah dalam pengujian tunggal maupun kombinasi yaitu larutan uji ditambahkan dalam sumuran untuk selanjutnya diinkubasi selama 24 jam. Media dibuang, kemudian tiap sumuran dicuci dengan PBS lalu ditambahkan media kultur sebanyak 100 µl dan 10 µl MTT dengan konsentrasi 5 mg/ml. Sel kembali diinkubasi selama 4-6 jam dalam inkubator CO 2 5% bersuhu 37 o C. Sel yang hidup akan bereaksi dengan MTT membentuk warna ungu. Reaksi MTT dihentikan dengan reagen stopper berupa SDS 10% dalam HCl 0,01N (Merck) lalu diinkubasi semalam pada suhu kamar. Serapan dibaca dengan ELISA reader pada panjang gelombang 550 nm kemudian dilakukan pengolahan data untuk mendapat nilai IC 50 (Doyle dan Griffiths, 2000). Nilai IC 50 yang diperoleh dari pengujian tunggal digunakan untuk menentukan konsentrasi kombinasi antara ekstrak metanol daun kenikir dan doksorubisin dengan perbandingan 1 2, 1 3, 1 4, 1 6. Analisa Data Data absorbansi atau OD (Optical Dencity) yang diperoleh dari pembacaan ELISA pada masing-masing sumuran kemudian dikonversikan dalam persen viabilitas sel menggunakan rumus sebagai berikut: Persen Viabilitas Sel = OD sel dengan perlakuan OD kontrol media OD kontrol sel OD kontrol media x 100 % Selanjutnya, hasil perhitungan dianalisa secara statistika menggunakan software Microsoft Excell 2007 untuk mendapatkan nilai IC 50 dari perlakuan tunggal ekstrak metanol daun kenikir dan doksorubisin. Daya sitotoksik sinergistik ditentukan dengan menghitung nilai CI (Combination Index) menggunakan rumus sebagai berikut (Reynolds dan Maurer, 2005): CI = (D) 1 /(D x ) 1 + (D) 2 /(D x ) 2 Konsentrasi masing-masing senyawa uji yang digunakan untuk uji kombinasi dinyatakan dalam D 1 dan D 2, sedangkan konsentrasi dari senyawa tunggal yang diperoleh dari interpolasi persen viabilitas sel yang disebabkan oleh perlakuan kombinasi (X) pada persamaan regresi tunggal dinyatakan dalam Dx 1 dan Dx 2. Score docking terendah menunjukkan afinitas reseptorligan terkuat karena paling stabil (membutuhkan energi paling kecil untuk berikatan). HASIL DAN PEMBAHASAN Efek Kombinasi Ekstrak Metanol Daun Kenikir dengan Doksorubisin terhadap Viabilitas Sel Kanker Payudara T47D secara In Vitro. Uji docking molecular bertujuan untuk mengetahui mekanisme molekuler yang memperantarai efek apoptosis aglikon flavonoid dan glikosida kuersetin secara in-silico. Hasil validasi protein Bcl-2 (PDB ID 4LVT) menunjukkan bahwa protokol docking molecular dapat diterima yaitu dengan nilai RMSD <2 o A (Purnomo, 2011). Hasil docking molecular menunjukkan bahwa energi ikatan antara aglikon flavonoid dan glikosida kuersetin terhadap Bcl-2 yaitu (-63,3359) dan (-67,0414). Doksorubisin digunakan sebagai pembanding dalam pengujian ini menunjukkan energi ikatan terhadap Bcl-2 sebesar -84,9083. Data percobaan yang diperoleh tersaji pada tabel I. Tabel I. Analisis Docking Molecular Etil p-metoksisinamat terhadap Protein Target Bcl-2 Energi Ikatan (kkal/mol) Aglikon Flavonoid dan Keterangan Glikosida Kuersetin terhadap Protein Target Bcl-2 (PD ID 4LVT) Aglikon Flavonoid -63,3359 Glikosida Kuersetin -67,0414 Doksorubisin -84,9083 Keterangan = RMSD : 1, 5897 0 A 53

Efek Sitotoksik Kombinasi Ekstrak Metanol Daun Kenikir Semakin rendah energi yang digunakan untuk berikatan menunjukkan bahwa interaksi yang terjadi semakin stabil. Hasil uji docking molekular dalam penelitian ini membuktikan bahwa energi ikatan glikosida kuersetin dengan protein Bcl-2 lebih kecil dibandingkan dengan aglikon flavonoid, namun lebih besar dibandingkan dengan doksorubisin. Hal ini dapat diartikan bahwa afinitas glikosida kuersetin terhadap protein Bcl-2 lebih rendah dibandingkan dengan doksorubisin, sehingga dapat diprediksi bahwa potensi glikosida kuersetin dalam memicu apoptosis sel kanker payudara T47D akan rendah bila diberikan secara tunggal. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan berbagai ekstrak tanaman yang mengandung senyawa aktif glikosida kuersetin (termasuk ekstrak metanol daun kenikir) harus diberikan dalam bentuk terapi kombinasi dengan doksorubisin pada terapi kanker payudara. Sementara itu, untuk protein Bcl-XL tidak ditemukan kode PDB yang sesuai dengan ligan berupa glikosida kuersetin. Efek Kombinasi Ekstrak Metanol Daun Kenikir dengan Doksorubisin terhadap Viabilitas Sel Kanker Payudara T47D secara In Vitro Data yang dihasilkan dari uji sitotoksik dalam penelitian ini kombinasi adalah persentase jumlah sel kanker T47D yang masih hidup (% viabilitas sel) setelah tambahkan seri konsentrasi ekstrak metanol daun kenikir, seri konsentrasi doksorubisin dan kombinasinya. Semakin rendah nilai % viabilitas sel menandakan bahwa bahan uji semakin potent dalam menginduksi kematian sel kanker payudara T47D secara in vitro. Morfologi sel kanker T47D setelah direndam dalam ekstrak metanol daun kenikir selama 24 jam dapat dilihat pada gambar 1. Hasil penelitian membuktikan bahwa ekstrak metanol daun kenikir mampu membunuh sel kanker payudara T47D (gambar 1C). Sel kanker T47D yang masih hidup berbentuk helaian daun (1). Kematian sel kanker T47D dapat diamati dari perubahan morfologi sel. Morfologi sel kanker T47D yang mati berbentuk bulat, tampak keruh dan mengapung (2) A B C Gambar 1. Morfologi sel kanker payudara setelah inkubasi selama 24 jam. Kontrol sel T47D (A); Doksorubisin konsentrasi 250 nm (B); Ekstrak Metanol Daun Kenikir konsentrasi 1.000 µg/ml (C). Sel Hidup (1) dan Sel Mati (2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak metanol daun kenikir dan doksorubisin memiliki kemampuan yang lebih besar dalam menekan viabilitas sel kanker payudara T47D dibandingkan pengujian sitotoksik bahan uji secara tunggal. Persentase viabilitas sel kanker payudara T47D yang dihasilkan dari pengujian efek sitotoksik kombinasi ekstrak metanol daun kenikir dan dosorubisin dapat dilihat pada gambar 2. Hasil analisa data menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak metanol daun kenikir dan doksorubisin konsentrasi 130 µg/ml-41 nm; 195 µg/ml-41 nm; dan 130 µg/ml-27,33 nm menghasilkan efek sinergis kuat dengan nilai indek kombinasi 0,2 ; 0,3 ; dan 0,3 (tabel II). Aktivitas sinergisme kombinasi ekstrak metanol daun kenikir dan doksorubisin, kemungkinan dihasilkan dari target aksi yang berbeda oleh kedua senyawa tersebut dalam memacu apoptosis sel kanker payudara T47D. Mekanisme aksi doksorubisin yaitu melibatkan ikatan dengan DNA melalui interkalasi diantara pasangan basa serta menghambat sintesis DNA dan RNA melalui pengacauan template dan halangan sterik. Mekanisme aksi yang lain melibatkan ikatan dengan lipid membran sel, hal ini akan mengubah berbagai fungsi selular dan berinteraksi dengan topoisomerase II membentuk kompleks pemotong DNA (Rock dan DeMichele, 2003). Sedangkan ekstrak metanol daun kenikir diketahui mengandung senyawa flavonoid dan glikosida kuersetin. Glikosida kuersetin termasuk dalam golongan flavonoid yang mampu mengatur siklus sel kanker 54

Fera Elia Fita dengan mengikat beberapa target, misalnya dengan pengeblokan siklus sel pada fase G2/M atau pada transisi G1/S. Pengeblokan pada siklus G1/S melalui up-regulation di p21, p27, dan p53. Secara khusus, p21 menghambat Cdk2-cyclin akibat penghambatan CDK2 dependent fosforilasi prb dan penyerapan E2F1 sehingga transkripsi gen dan fase S akan terhambat. Dalam kondisi tertentu p27 mampu menghambat kompleks Cdk4-cyclin D dan CDK6-cyclin D. Tumor supresor p53 mampu mengkodekan inhibitor siklus sel dan memacu apoptosis. Selain berperan dalam siklus sel, kuersetin mampu menginduksi apoptosis melalui jalur mitokondria, yaitu kuersetin mampu mengganggu MMP sehingga memicu pelepasan sitokrom c dalam sitoplasma serta pengaktifan caspase-3 dan caspase-7 (Gibellini dkk., 2011). Gambar 2. Efek perlakuan kombinasi ekstrak metanol daun kenikir dengan doksorubisin terhadap viabilitas sel kanker payudara T47D. Tabel II. Nilai Combination Index (CI) Ekstrak Metanol Daun Kenikir dan Doksorubisin pada Sel Kanker Payudara T47D Nilai CI Konsentrasi Ekstrak Metanol Konsentrasi Doksorubisin (nm) Daun Kenikir (μg/ml) 41 27,33 20,50 13,67 390 0,6 0,9 1,1 2,2 260 0,4 0,7 0,9 1,2 195 0,3 0,5 0,6 0,8 130 0,2 0,3 0,4 0,5 KESIMPULAN Hasil uji docking molecular membuktikan bahwa energi ikatan antara glikosida kuersetin dengan protein Bcl-2 lebih kecil dibandingkan aglikon flavonoid, namun lebih besar dibandingkan doksorubisin. Ekstrak metanol daun kenikir dan doksorubisin mampu menghasilkan efek sitotoksik sinergis kuat pada konsentrasi 130 µg/ml-41 nm ; 195 µg/ml -41 nm ; dan 130 µg/ml-27,33 nm, dengan nilai indek kombinasi berturut-turut 0,2 ; 0,3 ; dan 0,3. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Ditjen DIKTI melalui program PKM-P tahun 2015. DAFTAR PUSTAKA American Cancer Society, 2013, Cancer Fact and Figure 2013, American Cancer Society; Atlanta 55

Efek Sitotoksik Kombinasi Ekstrak Metanol Daun Kenikir Arifin I., Hermawan A., Ikawati M., Haryanti S., Anindyajati and Meiyanto E., 2012, Ursolic Acid Enhances Doxorubicin Cytotoxicity on MCF-7 Cells Mediated by G2/M Arrest, Indonesian Journal of Cancer Chemoprevention, 3(3), 410-418 Bapsy P.P. and Sahoo T.P., 2004, Recent Advances in the Management of Metastatic Breast Cancer, Indian Journal Of Medical & Paediatric Oncology, 25(2), 19-27 Childs A.C., Phaneuf S.L., Dirks A.J., Phillips, T. and Leeuwenburgh, 2002, Doxorubicin Treatment in Vivo Causes Cytochrome c Release and Cardiomyocyte Apoptosis, as Well as Increased Mitochondrial Efficiency, Superoxide Dismutase Activity, and Bcl-2 : Bax Ratio, Cancer Research, 62, 4592-4598 Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, 151-152, 673, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta Doyle A. and Griffiths J.B., 2000, Cell and Tissue Culture for Medical Research, 402-418, John Wiley and Sons Ltd, New York Gibellini L., Marcello P., Milena NJ.P., Montagna, S.D.B., Erika R., Linda B., Edwin L.C. and Andrea C., 2011, Quercetin and Cancer Chemoprevention, Hindawi Publishing Corporation, No. 591356 Pebriana R.B., Wardhani B.W.K., Widayanti E., Wijayanti N.L.S., Wijayanti T.R., Riyanto S., dan Meiyanto E., 2008, Pengaruh Ekstrak Metanolik Daun Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) terhadap Pemacuan Apoptosis Sel Kanker Payudara, Pharmacon, 9(1), 21-26 Popov I., 2005, Signal Transduction Inhibition, Archive of Oncology, 13, 48-50 Purnomo H., 2011, Kimia Komputasi: Molecular Docking PLANTS Penambahan Molekul PLANTS [Protein-Ligand-Ant-System] ( Ilmu Semut ), Pustaka Pelajar, Yogyakarta Reynolds C.P. and Maurer B.J., 2005, Evaluating Response to Antineoplastic Drug Combinations in Tissue Culture Models, Methods in Molecular Medicine, 110, 173-183 Rock E. and DeMichele A., 2003, Nutritional Approaches to Late Toxicities of Adjuvant Chemotherapy in Breast Cancer Survivors, American Society for Nutritional Sciences, J. Nutr., 133, 3785-3793 Schlattner M.T., Zaugg M., Zuppinger C., Wallimann T., and Schlattner U., 2006, New Insights into Doxorubicin-induced Cardiotoxicity, The Critical Role of Cellular Energetics, Journal of Molecular and Cellular Cardiology, 41, 389-405 Singal P.K., Iliskovic N., Li, T. and Kaur K., 2001, Heart Failure Due to Doxorubicin, Kuwait Medical Journal, 33(2), 111-115 WHO, 2011, World Health Rangkings, World Health Organization, United Nations 56