PENCAPAIAN KINERJA BIDANG AKREDITASI LABORATORIUM PENGUJI

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KINERJA (LKj) BSN 2016 PUSAT AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

Laporan Kinerja (LKj) Eselon II Tahun 2017

Daftar Isi. Kata Pengantar... Daftar Isi... BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan 6

Renstra Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN Tahun RENSTRA PUSAT AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI TAHUN

Laporan Kinerja 2016 Bidang Akreditasi Sistem Manajemen

RENCANA STRATEGIS KEDEPUTIAN BIDANG PENERAPAN STANDAR DAN AKREDITASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

LAPORAN KINERJA 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

Laporan Kinerja Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

Laporan Kinerja Tahun 2015

RENCANA STRATEGIS KEDEPUTIAN BIDANG INFORMASI DAN PEMASYARAKATAN STANDARDISASI

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 BIDANG LINGKUNGAN DAN SERBANEKA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BIDANG KIMIA DAN PERTAMBANGAN

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

Laporan Kinerja Tahun 2015

HASIL SIDANG JOINT IAF-ILAC MID-TERM, RE-PEER EVALUASI PAC, DAN BUTIR PENTING TERKAIT DENGAN PENGELOLAAN KAN

KEBIJAKAN AKREDITASI LABORATORIUM. Fajarina Budiantari Komite Akreditasi Nasional

Kelembagaan Metrologi Nasional. - Jakarta, 20 Oktober 2016

LaporanKinerja (LKj) Eselon III Tahun 2016

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI. iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro

Bidang Akreditasi. Lingkungan Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi L A K I P. Laporan Akuntabilitas Kinerja. Badan Standardisasi Nasional

K A T A P E N G A N T A R

Bidang Prasarana Penerapan Standar dan Sistem Jaminan Mutu

Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Badan Standardisasi Nasional. M.

Ringkasan Eksekutif. Kata Pengantar

BAB IV PENILAIAN KESESUAIAN. Bagian Kesatu Kegiatan Penilaian Kesesuaian

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DEPUTI BIDANG PENELITIAN DAN KERJASAMA STANDARDISASI

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEINDUSTRIAN. SNI. Industri.

Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi

Rencana Strategis SEKRETARIAT UTAMA

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI ORGANIK. Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia

Pedoman KAN KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN

Laporan Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar Badan Standardisasi Nasional. Gedung I BPPT, Lantai 10 Jl. MH. Thamrin, No.

LAPORAN KINERJA 2017

MENCARI SOLUSI TENGAH SERTIFIKASI HALAL

Laporan Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar Badan Standardisasi Nasional. Gedung BPPT I, Lantai 10 Jl. MH. Thamrin, No.

GLP PERTEMUAN KE-5 SEJARAH ISO : 2008 PENGENALAN DAN PEMAHAMAN ISO : /16/2011

BIDANG MEKANIKA, ELEKTRONIKA DAN KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1997 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA. oleh

LAPORAN KINERJA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN, BIRO HOH. LAKIP 2017 Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Biro HOH 1

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi.

2015, No Mengingat : Pemerintah Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan Teknis masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan

Yuuk..belajar lagi!!!

daftar isi Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Istilah Nilai-Nilai BSN Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

LAPORAN KINERJA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN, BIRO HOH. LAKIP 2016 Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Biro HOH 1

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BADAN STANDARDISASI NASIONAL Jakarta, November 2013

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK, PROSES, JASA. Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

Terbitan Nomor : 4 Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BADAN STANDARDISASI NASIONAL

LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN LABORATORIUM PENGUJI BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA AIR PAYAU

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

SISTEM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) DAN LEGALITAS KAYU (LK)

KEPPRES 79/2001, KOMITE STANDAR NASIONAL UNTUK SATUAN UKURAN

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

Pedoman Umum Akreditasi dan Sertifikasi Ekolabel

Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC : 2005

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

Laporan Kinerja 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat penyelenggaraan kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, hur

BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN

BIDANG PERTANIAN, PANGAN DAN KESEHATAN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

ADOPSI, PENERAPAN DAN PROGRES PENCAPAIAN SNI ISO 37001:2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA KERJA T.A 2018 DIREKTORAT STANDARDISASI DAN PENGENDALIAN MUTU

LEGALISASI SERTIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI. Disampaikan Oleh : SULISTYO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

PENCAPAIAN KINERJA BIDANG AKREDITASI LABORATORIUM PENGUJI I. PENDAHULUAN Pencapaian kinerja adalah unjuk kerja dan prestasi kerja atau hasil kerja yang diwujudkan dalam melakukan kegiatan atau program untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu dalam rangka mewujudkan visi dan misi. Penyusunan laporan kinerja adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja kegiatan dan sasaran Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji. Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji. Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji merupakan salah satu bidang (setingkat Es.3) pada Pusat Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi. Sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Nomor 965/BSN- 1/HK.35/05/2001 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala BSN Nomor 965/BSN/HL.35/05/2011 tentang organisasi dan tata kerja BSN, Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur, program dan perencanaan serta melaksanakan kesekretariatan akreditasi laboratorium penguji, penyusunan dan evaluasi sistem akreditasi laboratorium penguji, kegiatan uji profisiensi laboratorium penguji dan evaluasi sistem pengembangan standar acuan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur, program dan perencanaan akreditasi laboratorium penguji, uji profisiensi dan evaluasi sistem pengembangan standar acuan; b. pelaksanaan kesekretariatan akreditasi laboratorium penguji; 1/15

c, pelaksanaan penyusunan dan evaluasi sistem akreditasi laboratorium penguji; d. pelaksanaan uji profisiensi laboratorium penguji dan evaluasi pengembangan standar acuan Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji terdiri dari: - Sub Bidang Pelaksanaan Akreditasi Laboratorium Penguji : mempunyai tugas melakukan penyiapan dan pelaksanan akreditasi laboratorium penguji. - Sub Bidang Sistem dan Evaluasi Akreditasi Laboratorium Penguji : mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur, dan evaluasi sistem akreditasi laboratorium penguji. - Sub Bidang Uji Profisiensi dan Standar Acuan : mempunyai tugas melakukan penyiapan, koordinasi dan pelaksanaan uji profisiensi laboratorium penguji dan evaluasi pengembangan standar acuan. Untuk mendukung pelaksanaan operasional Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji, pada saat ini Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji memiliki personil sebanyak 23 Orang PNS (termasuk 3 orang tugas belajar), dengan rincian sesuai Tabel berikut: - Kepala Bidang Laboratorium Penguji 1 orang - Kepala Sub Bidang Pelaksanaan Akreditasi 1 orang Laboratorium Penguji Analis Proses Akreditasi Laboratorium Penguji 8 orang Analis Proses Akreditasi Laboratorium Penguji 2 orang (tugas belajar) - Kepala Sub Bidang Sistem dan Evaluasi Akreditasi 1 orang Laboratorium Penguji Analis Program Uji Profisiensi 1 orang (membantu pula tugas proses akreditasi laboratorium penguji) Analis Program Uji Profisiensi 1 orang (tugas belajar) - Kepala Sub Bidang Uji Profisiensi dan Standar Acuan 1 orang Pengevaluasi Sistem Akreditasi Laboratorium Penguji 4 orang (3 orang membantu pula tugas proses akreditasi laboratorium penguji) Pengembang Sistem Akreditasi Laboratorium Penguji 3 orang (1 orang membantu pula tugas proses akreditasi laboratorium penguji) 2/15

Terdapat 3 orang yang diperbantukan dari Bidang Akreditasi Laboratorium Kalibrasi (Pengevaluasi Sistem Akreditasi Laboratorium Kalibrasi-1 orang; Pengevaluasi Ketertelusuran Standar Fisik-2 orang). Tiga orang tersebut adalah untuk membantu proses akreditasi laboratorium penguji. Kegiatan akreditasi laboratorium dan lembaga inspeksi di Indonesia dilaksanakan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2000. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, KAN didukung oleh sekretariat yang secara exofficio dilakukan oleh unit kerja di lingkungan BSN yang secara fungsional menangani sistem penerapan standar dan akreditasi sesuai dengan Keputusan Presiden 78 tahun 2001 tentang Komite Akreditasi Nasional. Sekretariat dimaksud adalah Pusat Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi (PALLI), termasuk di dalamnya adalah Bidang AKreditasi Laboratorium Penguji. Tugas dan tanggung jawab KAN di bidang akreditasi LPK telah diperkuat dengan diundangkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (UU SPK) pada tanggal 17 September 2014. 3/15

II. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target Pencapaian Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji sampai dengan Tahun 2015-2019 asaran Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019 Meningkatnya penerapan SNI oleh pemangku kepentingan Meningkatnya kapasitas dan kualitas sistem penerapan standard an penilaian kesesuaian Meningkatnya kapasitas dan kualitas sistem ketertelusuran pengukuran Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan 1. Jumlah SNI yang digunakan sebagai dasar pengujian oleh laboratorium penguji 2. Jumlah laboratorium penguji yang diakreditasi KAN 3. Persentase pemeliharaan layanan laboratorium penguji yang diakreditasi 4. Persentase waktu proses akreditasi kurang dari 12 bulan 5. Jumlah SDM yang kompeten di bidang akreditasi laboratorium penguji 6. Jumlah skema akreditasi KAN yang diakui di tingkat internasional (MRA/MLA) 7. Jumlah skema akreditasi KAN yang dikembangkan untuk mendukung kepentingan nasional. 8. Tingkat persepsi klien terhadap layanan jasa akreditasi bidang laboratorium dan lembaga inspeksi 9. Jumlah produsen bahan acuan dan penyelenggara uji profisiensi yang diakreditasi oleh KAN 9. Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) PALLI yang meningkat kompetensinya 235 236 239 243 248 1034 1054 1074 1094 1114 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 725 762 837 912 987 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3.5 3.5 3.5 3.7 3.8 9 9 9 9 9 100% 100% 100% 100% 100% anggaran, sumber 10. Realisasi anggaran PALLI >95% >95% >95% >95% >95% daya manusia, tata kelola dan organisasi PALLI yang professional 11. Jumlah e-governance yang mendukung tata kelola PALLI 2 2 2 3 3 4/15

Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target Pencapaian Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji Tahun 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Cara Perhitungan 1 Meningkatnya penerapan SNI oleh pemangku kepentingan 1. Jumlah SNI yang digunakan sebagai dasar pengujian oleh laboratorium penguji 235 Jumlah SNI yang digunakan sebagai metode pengujian oleh laboratorium penguji oleh lembaga inspeksi yang 2 Meningkatnya kapasitas dan kualitas sistem penerapan standar dan 2. Jumlah laboratorium penguji yang diakreditasi KAN penilaian kesesuaian 3. Persentase pemeliharaan layanan laboratorium penguji yang diakreditasi 3 Meningkatnya kapasitas dan kualitas sistem ketertelusuran pengukuran 4 Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PALLI 4. Persentase waktu proses akreditasi kurang dari 12 bulan 5. Jumlah SDM yang kompeten di bidang akreditasi laboratorium penguji 6. Jumlah skema akreditasi KAN yang diakui di tingkat internasional (MRA/MLA) 7. Jumlah skema akreditasi KAN yang dikembangkan untuk mendukung kepentingan nasional. 8. Tingkat persepsi klien terhadap layanan jasa akreditasi bidang laboratorium dan lembaga inspeksi 9. Jumlah produsen bahan acuan dan penyelenggara uji profisiensi yang diakreditasi oleh KAN Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) PALLI yang meningkat kompetensinya diakreditasi oleh KAN 1034 Jumlah kumulatif laboratorium penguji yang diakreditasi KAN pada akhir tahun anggaran 100% Jumlah layanan reakreditasi dan pemeliharaan akreditasi laboratorium penguji yang dilaksanakan ------------------------ x 100% Jumlah layanan reakreditasi dan pemeliharaan akreditasi laboratorium penguji yang diajukan 100% Jumlah akreditasi laboratorium penguji yang diproses kurang dari 12 bulan ------------------------ x 100% jumlah akreditasi laboratorium penguji yang diproses 725 Jumlah SDM yang kompeten di bidang akreditasi laboratorium penguji (kumulatif) 1 Pemeliharaan dan penambahan jumlah skema akreditasi KAN yang diakui di tingkat internasional (MRA/MLA) (kumulatif) 2 Pemeliharaan dan penambahan jumlah skema akreditasi baru bidang laboratorium dan lembaga inspeksi (kumulatif) 3.5 Indeks persepsi LPK dengan skala liker 1-5 9 Jumlah kumulatif produsen bahan acuan dan penyelenggara uji profisiensi yang diakreditasi KAN pada akhir tahun anggaran 100% Jumlah ASN PALLI yang mengikuti diklat/workshop/sosialisasi/lainnya sejenis ---------------------------------- x 100% Jumlah ASN PALLI yang professional Realisasi anggaran PALLI >95% Realisasi anggaran PALLI sesuai SP2D ---------------------------------- x 100% Jumlah e-governance yang mendukung tata kelola PALLI Pagu anggaran PALLI 2 Jumlah sistem Aplikasi yang disediakan PALLI dan telah dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan tusi (kumulatif) 5/15

III. AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas merupakan perwujudan dari kewajiban unit kerja PALLI untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada PALLI dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja melalui media pertanggungjawaban dan berupa laporan akuntabilitas yang disusun secara periodik. Berdasarkan target pencapaian sasaran strategis Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji tahun 2015-2019, penetapan kinerja Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji tahun 2016 adalah sebagai berikut: Capaian Kinerja Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji Tahun 2016 Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) 1. Meningkatnya Meningkatnya 1. Jumlah SNI yang digunakan 235 247 105.1% pemanfaatan SNI penerapan SNI oleh sebagai dasar pengujian oleh pemangku pemangku kepentingan oleh laboratorium penguji kepentingan 2. Meningkatnya jumlah Meningkatnya 2. Jumlah laboratorium penguji 1034 1077 104.1% LPK untuk kapasitas dan kualitas yang diakreditasi KAN mendukung sistem penerapan standar dan penerapan SNI 3. Meningkatkan pengakuan sertifikat penilaian kesesuaian 3. Persentase pemeliharaan layanan laboratorium penguji yang diakreditasi 100% 95.4% 95.4% di tingkat internasional Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PALLI yang professional 4. Persentase waktu proses 100% 99% 99% akreditasi kurang dari 12 bulan 5. Jumlah SDM yang 725 817 112.7% kompeten di bidang akreditasi laboratorium penguji 6. Jumlah skema akreditasi 1 1 100% KAN yang diakui di tingkat internasional (MRA/MLA) 7. Jumlah skema akreditasi 2 2 100% KAN yang dikembangkan untuk mendukung kepentingan nasional. 8. Tingkat persepsi klien 3.5 3.79 108.3% terhadap layanan jasa akreditasi bidang laboratorium dan lembaga inspeksi 9. Jumlah produsen bahan acuan dan penyelenggara uji profisiensi yang diakreditasi oleh KAN 9 11 122.22% 10. Persentase Aparatur Sipil 100% 100% 100% Negara (ASN) PALLI yang meningkat kompetensinya 11. Realisasi anggaran PALLI >95% 99.64% 99.64% 12. Jumlah e-governance yang 2 1 50% mendukung tata kelola PALLI 6/15

Untuk mencapai tujuan dan sasaran sebagaimana diuraikan diatas, Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji telah melaksanakan melalui Program Peningkatan Akreditasi Laboratorim dan Lembaga Inspeksi: a. Kebijakan Akreditasi Bidang Laboratorium dan Lembaga Inspeksi b. Pengembangan Asesor Bidang Laboratorium dan Lembaga Inspeksi c. Pengakuan Internasional dan Regional Terhadap Sistem Akreditasi Pengujian, Kalibrasi dan Inspeksi d. Kebijakan Pengukatan Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) e. Pengakuan Internasional Terhadap Kemampuan Pengukuran Metrologi Nasional f. Layanan Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi Sasaran Strategis 1 Meningkatnya penerapan SNI oleh Pemangku Kepentingan Indikator Kinerja 1 Jumlah SNI yang digunakan sebagai dasar pengujian oleh laboratorium penguji Dilakukan rapat identifikasi jumlah SNI yang digunakan sebagai dasar pengujian oleh laboratorium penguji. Mengkomunikasikannya kepada laboratorium penguji yang SNI nya baru atau SNI paling mutakhir yang dapat digunakan sebagai dasar pengujian. Uraian Target Realisasi Capaian Jumlah SNI yang digunakan sebagai dasar pengujian oleh laboratorium penguji 235 247 105.1% Sasaran Strategis 2 Meningkatnya kapasitas dan kualitas sistem penerapan standar dan penilaian kesesuaian Indikator Kinerja 2 Jumlah laboratorium penguji yang diakreditasi KAN Peningkatan jumlah laboratorium penguji yang diakreditasi KAN merupakan indikasi keberhasilan telah tercapainya peningkatan penerapan standardisasi dan optimalisasi laboratorium penguji. Untuk itu diperlukan berbagai upaya sesuai dengan lingkup yang dibutuhkan dalam penerapan standar, termasuk upaya untuk mencapai kesetaraannya dengan lembaga akreditasi negara lain di tingkat regional maupun internasional, serta pelaksanaan layanan akreditasi laboratorium penguji yang profesional sehingga memberikan kepuasan kepada pelanggan. 7/15

Jumlah laboratorium penguji yang diakreditasi KAN adalah disebut pada Tabel dibawah. Uraian Tahun Peningkatan Tahun 2015 Tahun 2016 Jumlah laboratorium 961 1077 116 penguji yang diakreditasi KAN Target 1034 Capaian 104.1% Indikator Kinerja 3 Persentase pemeliharaan layanan laboratorium penguji yang diakreditasi Layanan akreditasi laboratorium penguji mencakup pemrosesan permintaan asesmen awal (dan penambahan ruang lingkup akreditasi), asesmen ulang dan surveilen yang sudah jatuh tempo untuk laboratorium penguji. Proses akreditasi yang dilaksanakan untuk laboratorium penguji pada tahun 2016 adalah total 580 laboratorium penguji, dengan rincian sebagai berikut: - 116 asesmen awal, - 340 survailen, - 124 asesmen ulang Layanan akreditasi pada tahun 2016 tersebut mencapai 95.4%. Kendala yang dihadapi: - Pengunduran tanggal surveilen oleh laboratorium penguji - Pengunduran/pembatalan tanggal asesmen ulang oleh laboratorium penguji - Keterlambatan Sekretariat dalam memproses asesmen ulang dan surveilen laboratorium penguji. Perbaikan adalah mengefektifkan pengendalian proses asesmen ulang dan surveilen laboratorium / lembaga inspeksi Uraian Target Realisasi Capaian Persentase pemeliharaan layanan laboratorium penguji yang diakreditasi 100% 95.4% 95.4% 8/15

Fasilitasi peningkatan kompetensi LPK untuk mempertahankan MRA dilakukan diantaranya adalah melalui pelaksanaan uji profisiensi pada tahun 2016 dengan komoditi kopi instan, minyak goreng kelapa sawit dan kembang gula keras. Disamping itu dengan keikutsertaan laboratorium penguji pada program uji profisiensi yang dikoordinasikan selain KAN. Program Uji Profisiensi Bidang Laboratorium Penguji, merupakan kegiatan untuk memantau kompetensi teknis laboratorium uji yang telah diakreditasi dalam melaksanakan pengujian terhadap komoditi tertentu yang diperlukan oleh masyarakat melalui uji banding antar laboratorium. Kebijakan ini dilaksanakan dengan pengembangan evaluasi kompetensi teknis laboratorium melalui penyelenggaraan uji profisiensi (UP) bagi laboratorium yang telah diakreditasi oleh KAN. Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji melaksanakan Program Uji Profisiensi Bidang Laboratorium Penguji, yaitu kegiatan untuk memantau kompetensi teknis laboratorium uji yang telah diakreditasi dalam melaksanakan pengujian terhadap komoditi tertentu yang diperlukan oleh masyarakat melalui uji banding antar laboratorium. Tahapan kegiatan uji profisiensi adalah: Pembahasan design Pembahasan Program UP Pencetakan & pendistribusian leaflet informasi UP Pembahasan pedoman perhitungan statistik Penyiapan bahan uji terdiri dari Pembahasan desain penyiapan bahan uji oleh penyiap bahan uji Penyiapan bahan uji profisiensi Pembahasan evaluasi data homogenisasi bahan uji oleh Tim UP Distribusi bahan uji ke laboratorium peserta Pembahasan olah data sebagai interim report Distribusi interim report kpd laboratoriuim peserta Pembahasan awal komentar teknis Pembahasan evaluasi dan pelaporan hasil uji profisiensi Pembahasan laporan akhir terdiri dari Pembahasan laporan akhir dan evaluasi Penyusunan laporan akhir Uji Profisiensi 9/15

Melalui program ini akan diperoleh informasi mengenai kompetensi/unjuk kerja laboratorium penguji dalam melaksanakan pengujian, khsusnya laboratorium yang telah diakreditasi KAN, sebagai bahan masukan pada menyusun kebijakan peningkatan kemampuan laboratorium. Program uji profisiensi ini melibatkan tim uji profisiensi dan laboratorium penyiap bahan uji. Tim uji terdiri dari para pakar uji profisiensi yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan dan melakukan evaluasi termasuk penyiapan protokol uji profisiensi sedangkan laboratorium penyiap bahan uji adalah laboratorium yang memiliki kemampuan dan sumber daya untuk menyiapkan bahan uji baik secara teknis maupun kompetensi pengujian sampel yang dibuat. Laboratorium penyiap bahan uji mempunyai tugas menyiapkan bahan uji dan melakukan studi homogenitas dan stabilitas sampel untuk didistribusikan kepada peserta uji profisiensi. Program uji profisiensi untuk laboratorium penguji yang dilaksanakan pada tahun 2016 terdiri dari 3 komoditi (kopi instan, minyak goreng kelapa sawit dan kembang gula keras), dengan hasil uji profisiensi disebutkan pada Tabel di bawah. Program Uji Profisiensi yang Dikoordinasikan oleh KAN pada Tahun 2016 No. Program Jumlah Hasil/Tindak Lanjut Peserta 1. KAN XIX Kopi Instan 34 79 % memuaskan 2. KAN XIX Minyak Goreng Sawit 38 76 % memuaskan 3. KAN XIX Kembang Gula Keras 15 63 % memuaskan Keikutsertaan dalam Uji Profisiensi yang Dikoordinasikan oleh Selain KAN (melalui KAN) pada Tahun 2016 No. Program Jumlah Hasil/Tindak Lanjut Peserta 1. APLAC PT T101 -- Winding Temperature - Rise Test (Resistance Method) 2 Dalam proses meninjau Laporan sementara 2. APLAC PT T104 -- Trace Elements in 3 67 % memuaskan Drinking Water 3. APLAC PT T105 -- Nutritional Elements (Iron and Zinc) in Wheat Flour 4 Dalam proses meninjau Laporan sementara 4. APEC FSCF PT -- Cadmium in Rice 2 Dalam proses meninjau Laporan sementara 10/15

Dari kegiatan ini dihasilkan revisi penetapan Kebijakan KAN tentang Uji Profisiensi (KAN P-06) yang mengakomodir persyaratan dalam ILAC P-09 dan kondisi profisiensi laboratoriumlaboratorium di Indonesia. Indikator Kinerja 4 Persentase waktu proses akreditasi kurang dari 12 bulan Pelaksanan layanan akreditasi laboratorium penguji yang profesional, khususnya terhadap efisiensi waktu proses layanan akreditasi laboratorium penguji serta peningkatan jumlah dan kompetensi SDM yang terkait dengan pelaksanaan akreditasi laboratorium penguji. Untuk mendukung hal tersebut, telah ditetapkan kebijakan untuk melaksanakan proses layanan akreditasi dengan target waktu tidak lebih dari 12 bulan. Kendala utama yang dihadapi adalah sangat sulitnya memantau pihak luar, dalam hal ini adalah laboratorium penguji dan tim asesmen (yang berasal dari luar KAN) Uraian Tahun Peningkatan Tahun 2015 Tahun 2016 Persentase waktu proses 87.8% 99% 11.2% akreditasi kurang dari 12 bulan Target 2016 100% Capaian 99% Indikator Kinerja 5 Jumlah SDM yang kompeten di bidang akreditasi laboratorium penguji Jumlah laboratorium penguji meningkat dari tahun ke tahun, demikian pula ruang lingkupnya. Untuk dapat memelihara ketersediaan asesor laboratorium dalam jumlah dan kualifikasi yang mencukupi, dilaksanakan perekrutan asesor baru melalui tahapan pelatihan. Pelatihan ini telah dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 26 30 September 2016 yang diikuti oleh 25 orang peserta untuk asesor laboratorium. Materi utama pelatihan adalah SNI ISO/IEC 17025:2008 dan materi tambahan terkait dengan persyaratan dan pedoman KAN serta ketentuan-ketentuan dari APLAC dan ILAC. Berdasarkan penilaian yang obyektif, khususnya melalui ujian dan pengamatan keaktifan peserta, semua peserta dinyatakan lulus atau memiliki kualifikasi awal yang memadai sebagai calon asesor. Telah dilaksanakan pula pelatihan asesor laboratorium lingkungan, yang diikuti sekitar 25 peserta. 11/15

Pada tanggal 28 April 2016 telah dilaksanakan Pertemuan Teknis Laboratorium dan Lembaga Inspeksi di Yogyakarta. Adapun Tema pertemuan teknis ini adalah Penguatan Infrastruktur Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Melalui Peningkatan Mutu Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka sosialisasi terkait perkembangan terkini mengenai aturan dan kebijakan serta persyaratan untuk akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi. Peserta pertemuan adalah sekitar 900 peserta, yang sekitar 600 diantaranya adalah berasal dari laboratorium penguji. Telah dilakukan pula pertemuan asesor laboratorium penguji untuk meningkatkan kompetensi asesor, termasuk pertemuan asesor penyelenggara uji profsiensi. Uraian Target Realisasi Capaian Jumlah SDM yang 725 817 112.7% kompeten di bidang akreditasi laboratorium penguji Indikator Kinerja 6 Jumlah skema akreditasi KAN yang diakui di tingkat internasional (MRA) BSN, melalui KAN, telah diterima menjadi signatory member dalam kesepakatan saling pengakuan antar badan akreditasi di tingkat regional dan internasional melalui APLAC/ILAC Mutual Recognition Arrangement (MRA). Perolehan pengakuan tersebut adalah MRA untuk akreditasi laboratorium pengujian pada tahun 2001. Selain itu, KAN pada tahun 2015 mengajukan penambahan lingkup skema akreditasi penyelenggara uji profisiensi berdasarkan standar ISO/IEC 17043:2010 dan telah dievaluasi oleh Tim Evaluator APLAC MRA pada bulan Juli 2016. Untuk keberlanjutannya, MRA yang telah diperoleh dipelihara melalui: Penerapan ISO/IEC 17011:2011 dalam pelaksanaan akreditasi Penerapan ini dilaksanakan pada seluruh proses akreditasi LLI, baik untuk akreditasi awal, penambahan ruang lingkup akreditasi, pengawasan (surveilen) status akreditasi, maupun akreditasi ulang. Konsistensi kesesuaiannya dengan standar tersebut telah dievaluasi ulang oleh Tim Evaluator APLAC MRA (Ketua Tim adalah Ms. Tran Thi Thu Ha (BoA, Vietnam) yang beranggotakan terdiri dari Ms. Shelli Turner (Technical Expert, New Zealand); Ms. Utumporn Kaewnamdee (ONSC, Thailand); Ms. Pao-chu Kao (TAF, Taiwan); dan Mr. 12/15

Eltayeb Mahmoudabdellatif (EGAC, Mesir) pada tanggal 25 29 Juli 2016, mengikuti ketentuan periode evaluasi setiap 4 tahun. Hasil evaluasi dari tim evaluator telah memenuhi konsistensi kesesuaiannya terhadap ISO/IEC 17011:2011 pada bulan Oktober 2016 termasuk evaluasi penambahan lingkup skema akreditasi penyelengara uji profisiensi (ISO/IEC 17043:2010). Keputusan terhadap hasil evaluasi tersebut akan ditetapkan pada pembahasan di sidang umum (General Assembly) APLAC dan ILAC yang akan diselenggarakan pada bulan Juni 2017. Uraian Target Realisasi Capaian Jumlah skema akreditasi KAN yang diakui di tingkat internasional (MRA) 1 1 100% Indikator Kinerja 7 Jumlah skema akreditasi KAN yang dikembangkan untuk mendukung kepentingan nasional Skema akreditasi yang dikembangkan untuk mendukung kepentingan nasional, di dalamnya adalah termasuk skema akreditasi laboratorium penguji dan penyelenggara uji profisiensi. Uraian Target Realisasi Capaian Jumlah skema akreditasi KAN yang dikembangkan 2 2 100% untuk mendukung kepentingan nasional Indikator Kinerja 8 Tingkat persepsi klien terhadap layanan jasa akreditasi bidang laboratorium penguji Telah dilaksanakan survey kepuasan pelanggan pada tahun 2016. Termasuk di dalamnya adalah perhitungan survey untuk laboratorium penguji. Uraian Tahun Peningkatan Tahun Tahun 2016 2015 Tingkat persepsi klien terhadap layanan jasa akreditasi bidang laboratorium penguji 3.75 3.79 0.04 Target 2016 3.5 Capaian 2016 108.3% 13/15

Indikator Kinerja 9 Jumlah produsen bahan acuan dan penyelenggara uji profisiensi yang diakreditasi KAN Jumlah penyelenggara uji profisiensi yang diakreditasi KAN adalah disebut pada Tabel berikut. Uraian Tahun Peningkatan Tahun 2015 Tahun 2016 Jumlah penyelenggara uji 7 11 4 profisiensi yang diakreditasi KAN Target 2016 9 Capaian 2016 122.22% Permasalahan Permasalahan utama yang dihadapi dalam melaksanakan tugas pada Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji: - Pada saat ini, pemrosesan akreditasi laboratorium penguji untuk asesmen awal dan reasesmen adalah melalui program akreditasi online Komite Akreditasi Nasional Management Information System (KANMIS). Program KANMIS memerlukan penyempurnaan dan pengembangan yang cukup besar. - Fasilitas information technology (IT) yang terdapat pada Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji kurang memadai. Komputer yang digunakan personel Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji lambat. - Faslitas komunikasi yang digunakan, misal telepon, kurang memadai. Telepon yang digunakan, memiliki saluran/line yang terbatas, sedangkan klien lebih dari 1000 laboratorium penguji. - Pembuatan lampiran sertifikat akreditasi dirasakan masih kurang efektif. - Petugas khusus terkait customer service akreditasi laboratorium penguji belum tersedia. - Pengunduran tanggal surveilen oleh laboratorium - Pengunduran/pembatalan tanggal asesmen ulang oleh laboratorium - Keterlambatan Sekretariat dalam memproses asesmen ulang dan surveilen laboratorium 14/15

Terkait indikator kinerja : Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) PALLI yang meningkat kompetensinya; realisasi anggaran PALLI; jumlah e-governance yang mendukung tata kelola PALLI, adalah menjadi indikator kinerja yang lebih dijelaskan pada pencapaian kinerja PALLI (Es. 2). IV. PENUTUP Melalui Laporan Kinerja Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji tahun 2015 ini telah disusun laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada public atas pengolaan anggara dan pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi BSN. Secara umum dapat disimpulkan bahwa Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji dapat mencapai target indikator strategis yang telah ditetapkan tersebut. Pencapaian terhadap indikator strategis tersebut, menunjukkan bahwa Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji telah memberikan kontribusi nyata dalam melaksanakan pengembangan dan pembinaan standardisasi di Indonesia sesuai amanah yang diberikan, khususnya di bidang akreditasi laboratorium penguji. Laporan Kinerja Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji tahun 2016 ini diharapkan dapat memenuhi kewajiban akutabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan untuk peningkatan kinerja Bidang Akreditasi Laboratorium Penguji di masa mendatang, melalui pelaksanaan program dan kegiatan secara lebih optimal. 15/15