TITRASI REDOKS. Oleh: Sunarto,M.Si. Kompetensi Dasar: Dapat menghitung konsentrasi analit menggunakan cara titrasi permanganometri dan Iodometri

dokumen-dokumen yang mirip
Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya

PENDAHULUAN. Oleh: Sunarto,M.Si. Kompetensi Dasar: Dapat memahami pengertian Kimia Analisis beserta klasifikasinya

TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION

GRAVIMETRI. Oleh: Sunarto,M.Si. Kompetensi Dasar: Menghitung konsentrasi analit dengan cara Gravimetri

TITRASI PENGENDAPAN. Oleh: Sunarto,M.Si. Kompetensi Dasar: Dapat menghitung konsentrasi analit menggunakan cara titrasi Pengendapan

Titrasi IODOMETRI & IOdimetri

A. JUDUL PERCOBAAN Pembuatan Larutan Standar KmnO4 dan Penetapan Campuran Fe 2+ dan Fe 3+. B. TUJUAN PERCOBAAN Pada akhir percobaan mahasiswa dapat

Metodologi Penelitian

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

TITRASI IODOMETRI Oleh: Regina Tutik Padmaningrum Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

KIMIA KUANTITATIF. Makalah Titrasi Redoks. Dosen Pembimbing : Dewi Kurniasih. Disusun Oleh : ANNA ROSA LUCKYTA DWI RETNONINGSIH

TITRASI IODOMETRI DENGAN NATRIUM TIOSULFAT SEBAGAI TITRAN Titrasi redoks merupakan jenis titrasi yang paling banyak jenisnya. Terbaginya titrasi ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PENELITIAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LABORATORIUM KIMIA. Oleh : Sunarto * Pendidikan Kimia FMIPA UNY Yogyakarta

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

Sophie Damayanti / SF ITB

Metode titrimetri dikenal juga sebagai metode volumetri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Percobaan Untuk mengetahui kadar Fe (II) yang terkandung dalam sampel dengan menggunakan titrasi oksidimetri.

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin)

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

DAFTAR PEREAKSI DAN LARUTAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

PEMBUATAN REAGEN KIMIA

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI

BAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex

Tugas Kelompok Kimia Analitik I PERMANGANOMETRI

ANION TIOSULFAT (S 2 O 3

BAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN

MAKALAH KIMIA ANALIS TITRASI IODIMETRI JURUSAN FARMASI

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENRUAN KADAR VITAMIN C MENGGUNAKAN TITRASI IODOMETRI. Senin, 28 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH

BAB III METODE PENELITIAN


BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

Standarisasi Larutan

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

Laporan Analisis Anion. Disusun Oleh : CHO MEITA BAB I PENDAHULUAN

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

MAKALAH KIMIA ANALITIK 1. Iodo Iodimetri

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M!

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

Materi Pokok Bahasan :

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

PEMERIKSAAN SISA KLOR METODE IODOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

SIMULASI UJIAN NASIONAL 1

TITRASI IODOMETRI. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

KLASIFIKASI MINERAL. Makro : Kebutuhan minimal 100 mg/hari utk orang dewasa Ex. Na, Cl, Ca, P, Mg, S

Keselamatan Kerja di Laboratorium

D. 4,50 x 10-8 E. 1,35 x 10-8

PERMANGANOMETRI. A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

Penentuan parameter kualitas air secara kimiawi. oleh: Yulfiperius

LARUTAN. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak.

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.

STOIKIOMETRI. Purwanti Widhy H, M.Pd

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

MODUL STOIKIOMETRI 1

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha

TES PRESTASI BELAJAR. Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

KIMIA DASAR PRINSIP TITRASI TITRASI (VOLUMETRI)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

Transkripsi:

TITRASI REDOKS Oleh: Sunarto,M.Si Kompetensi Dasar: Dapat menghitung konsentrasi analit menggunakan cara titrasi permanganometri dan Iodometri

Jenis Titrasi Redoks Permanganometri (KMnO 4 ) Iodometri (Na 2 S 2 O 3 ) Iodimetri (I 2 ) Bromatometri (KBrO 3 ) Bikromatometri (K 2 Cr 2 O 7 )

PERMANGANOMETRI Titrasi redoks,dg larutan KMnO 4 sbg larutan standar KMnO 4 tidak murni (bkn standar primer) Biasanya bercampur dg oksidanya MnO dan MnO 2 Pada air dingin terjadi reaksi : 4 MnO 4 - + 2H 2 O 4 MnO 2 + 3O 2 + 4OH - OKI pelarutan dilakukan pada air panas Pada reaksinya KMnO4 mengalami reaksi..(oksidator) sedangkan analit mengalami reaksi..(reduktor)

Pembuatan Larutan KMnO 4 0,1 N sebanyak 1 liter. Pada suasana asam (BE KMnO4 = mol KMnO4 0,1 N dibuat dengan cara melarutkan..gr KMnO4, menjadi 1 L Pelarutan dilakukan pada air panas, dan dipanaskan beberapa saat Larutannya disaring menggunakan glass wool dan disimpan pada botol warna gelap Pada suasana basa dg cara analog, tapi BE KMnO4 adalah.mol (.)

Standarisasi Larutan KMnO 4 0,1 N Zat standar yg digunakan : Na 2 C 2 O 4 : H 2 C 2 O 4 2H 2 O: As 2 O 3 dll (zat reduktor) Ditimbang kristal asam oksalat sebanyak 1,6000 gr,dilarutkan menjadi 250 ml. Diambil dg pipet volume sebanyak 25 ml masukkan dalam erlenmayer+ 150 ml asam sulfat 2 N. Larutan dipanaskan hangat kuku (55 C) dan dititrasi dg KMnO4 hingga ekivalen

Titik ekivalen ditandai dg terbentuknya warna.yang permanen selama 30 detik Hitung normalitas KMnO4 bila diketahui, titik ekivalen terjadi pada penambahan 24 ml. Jawab : 5 C 2 O 4-2 + 2 MnO 4 - +16 H + 2Mn +2 +10 CO2+8 H2O C 2 O 4 CO 2 + 2e BE asam oksalat =.. Rumus : V 1 N 1 = V 2 N 2 (mis: 2 is KMnO 4 ) 25x N1 = 24 x N2 N 1 adalah normalitas asam oksalat =

Penentuan Konsentrasi Besi (II) Ditimbang sampel FeSO4 7 H2O sebanyak 7,0000 gram. Dilarutkan dalam 200 ml asam sulfat 2 N dan ditepatkan menjadi 250 ml dalam labu takar. Diambil dg tepat 25 ml larutan tersebut, dimasukkan erlenmayer+25 ml asam sulfat 1 N Titrasi larutan tersebut pada kondisi hangat kuku hingga ekivalen Hitung konsentrasi besi (II) dalam sampel, bila diketahui : volume TE = 20 ml N KMnO4 = 0,1 N Tuliskan reaksi yang terjadi : 2KMnO 4 + 10 FeSO 4 + 8 H 2 SO 4 K 2 SO 4 +2 MnSO 4 +5 Fe 2 (SO 4 ) 3 + 8 H 2 O

Jawab : Buatlah skema kerja untuk memudahkan mengerjakan. Gunakan persamaan : V 1 N 1 = V 2 V 2 miligrek besi = miligrek kalium permanganat = Vtitrasi X N permanganat = 20 X 0,1 miligrek miligram besi = 20 X 0,1 X BE besi (II) = 20 X 0,1 X 56 miligram = 106 miligram Jadi,pada 25 ml larutan encer terkandung 106 mg besi, pada 250 ml Larutan encer terdapat 10 x nya atau 1060 mg. Jumlah miliogram besi pada sampel yang 7 gram adalah 1060 mg. Kadar besi adalah berat besi dalam gr dibagi dg berat sampel x100%.

Kadar besi = Kesalahan yang biasa terjadi adalah, anda lupa mengubah berat besi menjadi gr. Anda bisa menghitung juga dengan cara molaritas, dengan cara stoikiometri sesuai reaksi yang diperoleh ( ingat koefisien haruslah benar). Hitunglah Kadar besi dalam 250 ml dalam konsentrasi ppm.

Penentuan Hidrogen Peroksida Hidrogen peroksida dapat berfungsi sbsg oksidator maupun reduktor. Now funngsi.. Di pasaran dikenal ada 4 macam jenis yaitu : 10 volume; 20 volume; 40 volume ; 100 volume. 10 volume maksunya bila didekomposisi dg panas akan dihasilkan oksigen 10 x nya. Prosedur penetapan adalah sbg berikut :

Diambil dg tepat 25 ml H 2 O 2 10 volume dan diencerkan menjadi 250 ml. Diambil 25 ml + 200 ml aquades + 20 ml asam sulfat 1 : 5. Dititrasi dg larutan KMnO 4 0,1 N hingga Titik ekivalen yaitu warna menjadi.. Hitunglah kadar H2O2 dlm % bila diketahui volume titik ekivalen adalah 10 ml. 2 KMnO 4 +3 H 2 SO 4 +5 H 2 O 2 K 2 SO 4 +2 MnSO 4 + 8 H 2 O +5 O 2 Diketahui 1 ml N KMnO 4 = 0,01701 gr H 2 O 2 BE H 2 O 2 = ½ mol H 2 O 2

Contoh soal yang lain : H 2 O 2 : oksidator maupun reduktor Reaksi : H 2 O 2 O 2 + 2H + + 2e MnO4 - + 8H + + 5e Mn2 + + 4H 2 O ------------------------------------------------ + (tuliskan reaksi yang lengkap) Contoh : Berapa gram kadar H 2 O 2 dalam setiap 1L larutan, jika 25 ml larutan tersebut dapat dititrasi dengan 12,6 ml KMnO 4 0,1M?

IODOMETRI Iodometri adalah proses titrasi terhadap iodium bebas (I 2 ) dalam larutan menggunakan larutan standar Na 2 S 2 O 3. Iodimetri proses titrasi dengan larutan standar I 2 Iodium atau I 2 adalah oksidator yang lemah bila dibanding KMNO 4 ; K 2 Cr 2 O 7 dll. I 2 + 2e 2I - 0,535 v Reduktor kuat spt SnCl 2 ;Na 2 S 2 O 3 dalam suasana asam dapat bereaksi dengan cepat terhadap I 2

Zat oksidator bila + KI berlebihan,maka akan terbentuk I 2, I 2 ini kemudian dititrasi dg Natrium tiosulfat Contoh zat oksidator al : KMnO 4 ; H 2 O 2 ;Cl 2 ;K 2 Cr 2 O 7 : CUSO 4 dll Lengkapi reaksi zat diatas dengan KI ( cari sendiri) Jumlah I2 yang terbentuk setara dengan jumlah zat oksidator(sampel). Lha I2 yang terbentuk juga setara dg Na 2 S 2 O 3 dari hasil titrasi Dapat disimpulkan jumlah zat oksidator setara dengan jumlah natrium tiosulfat.? Dengan kata lain,analit or sampel setara dg volume Na 2 S 2 O 3

Pada titrasi Iodometri digunakan indikator amilum 1 %, sebanyak 1 ml. Amilum membentuk kompleks dg I 2 yang berwarna biru, artinya kalau I 2 telah habis (ekivalen) warna larutan menjadi jernih. Indikator sebaiknya ditambahkan menjelang atau mendekati titik ekivalen, yaitu ketika larutan sudah berwarna kuning jerami. Kalau Ind. ditambahkan sejak awal kesalahan titrasi menjadi besar karena kompleks dari iod amilum agak sulit larut dalam air (ada sebagian Iod amilum tak bereaksi dg Na tiosulfat).

Pembuatan Larutan Na2S2O3 0,1 N sebanyak 1L Berapa Mr dan BE tiosulfat? 2 S 2 O -2 3 S 4 O -2 6 + 2e 2 mol melepas 2e, jadi BE =...Mr Larutan 0,1 N natrium tiosulfat dibuat dengan cara menimbang 25 gr kristal natrium tiosulfat. Dilarutkan dalam labu takar hingga volumenya 1 L pada air yang telah dididihkan. Karena dalam larutan na tiosulfat terdapat bacteri Thiobacillus Thiopus maka diatasi dg cara : a. Pelarutan dilakukan pada air mendidih. b. Larutan ditambah kloroform (CHCl 3 ) atau 10 gr HgCl 2. c. Larutan disimpan pada tempat gelap.

STANDARISASI LARUTAN NaTiosulfat 0,1 N Zat standar primer yang dapat digunakan ; KIO3 ; KBrO3; K 2 Cr 2 O 7 dll Misal dipakai K 2 Cr 2 O 7 Berapa Mr... BE... Cr 2 O 7-2 + 14 H + +6 e 2Cr -3 + 7 H 2 O Diambil dg tepat 25 ml larutan K 2 Cr 2 O 7 0,1 N Kalau tidak ada di lab gimana cara membuat? Lar tersebut dimasukkan dalam erlenmayer 250 ml, + 5 ml asam asetat glasial+5 ml CuSO 4 0,001 M+ 30 ml lar KI 10 %. Larutan dihomogenkan dan dititrasi dg lar Na tiosulfat, gunakan ind amilum ketika larutan berwarna. Hitung normalitas Na tiosulfat dg rumus V 1 N 1 =V 2 N 2 Misal volume titasi 24 ml.

Penentuan % Cu dalam Kristal CuSO 4 Ditimbang 3 gr CuSO 4 5 H 2 O, dilarutkan dalam labu takar 250 ml. Diambil sebagian, misal 25 ml dengan pipet volume, dimasukkan dalam erlenmayer 250 ml + 10 ml lar KI 10 %. Titrasi I2 yang dihasilkan dengan larutan Na 2 S 2 O 3 0.1 N, gunakan ind. Amilum. Hitunglah kadar Cu dalam %, bila titik ekivalen pada 10 ml. Jawab: Reaksi CuSO 4 + 4 KI CuI 2 (S) + 2K 2 SO 4 + I 2 1 ml N Na 2 S 2 O 3 = 0,06357 gr Cu

Penentuan klor aktif dalam Serbuk Pemutih Serbuk pemutih berisi : - kalsium hipoklorida Ca(OCl) 2 - kalsium klorida basa CaCl 2 Ca(OH) 2 H 2 O Zat aktifnya adalah hipoklorida (OCl) -, berfungsi sebagai pemutih Dalam penentuannya zat pemutih + HCl supaya dilepaskan Cl 2 yang dapat ditentukan secara Iodometri. Reaksi : Ca(OCl) 2 +4 HCl CaCl 2 +2Cl 2 +2H 2 O Cl 2 yang terlepas di tetapkan secara iodometri, dg asumsi jumalh Cl 2 setara dg zat aktif pada pemutih. Mula mula ditimbang 2,5 gr serbuk pemutih dilarutkan menjadi 250 ml.

Diambil tepat 25 ml dimasukkan dalam erlenmayer + 1 gram KI + 5 ml asam asetat glasial + 25 ml aquades. Larutan dititrasi dg standar Na tiosulafat 0,1 N, gunakan ind. Amilum. Hitung kadar klor aktif sbg Cl2 pada serbuk pemutih dalam % bila diketahui volume akhir titrasi 10 ml. Jawab : Ca(OCl) 2 + 4 KI +4 CH 3 COOH CaCl 2 +4CH 3 COOK + 2 H 2 O + I 2 I 2 + Na 2 S 2 O 3.. Diketahui : 1 ml N Na 2 S 2 O 3 = 0,03546 gr Cl Di pasaran kadar Cl 36-38 %

Penentuan Yang Lain Hidrogen Peroksida H 2 O 2 Mangan Oksida MnO 2 dalam pirolusit Dll Cara Penentuan? Pelajari sendiri.

4.Bahan Mudah Terbakar Contoh bahan mudah terbakar : - benzena ( dan pelarut Organik lain : karbon disulfida, tuluena, eter, PE dll - alkohol ( etanol, metanol dll) - logam Na - Bahan pendukung : LPG, asitelin dll - Pemanasan Bahan organik dg water bath atau mantel pemanas

5. Debu dan Asap Keracunan bisa terjadi saat penggilingan dan penyaringan bahan seperti : - asap logam kromium, timah, selenium, timbal, dll ( hati hati AAS) - debu dari silika dan asbes Gunakan selalu masker meskipun terasa Ribet dan tidak gaul.

6. Bahan Radioktif Hati hati dg bahan radioktif, uranium dan sebangsanya ( lab fisika ) Letakkan pada ruang khusus ( gunakan dalam dosis terbatas dan waktu terbatas Jika khawatir gunakan alat pengukur dosis radioaktif (portable dose-rate meter) Sampahnya tidak dibuang di lingkungan

7. Bahan Lainnya Peroksida dan eter Bukan hanya penyebab kebakaran tapi paparan cahaya menyebabkan terbentukknya peroksida yang tidak stabil PVC Pada suhu tinggi mengurai menjadi HCl yang sangat korrosiv ( JMS PLASTIK) Asam Perklorat Berpotensi menimbulkan ledakan bila dicampur dg bahan lain : ester, bahan yg mudah teroksidasi. Gunakan sarung tangan, kaca mata, dan safty screen

KOMBINASI BAHAN YANG HARUS DIHINDARI Natrium atau Kalium dg air Amonium nitrat, serbuk seng dan air Kalium nitrat dg natrium asetat Nitrat dengan ester Peroksida dg magnesium seng atau aluminium Benzena atau alkohol dg api?

GAS BERBAHAYA Bersifat Iritasi gas HCl, HF, nitrat dan nitrit, klorin,sulfur dioksida ( cermati baunya yg nyegrak). Karbon monoksida sangat mematikan, semua reaksi yang menghasilkan gas tersebut dihindari, karena tidak berwarna, dan tidak berbau Hidrogen sianida berbau seperti almond Hidrogen sulfida dikenali dari baunya Hidrogen selenida gas yg sangat beracun.

Simbul Bahan Kimia

SOAL : coba ceritakan kesulitan yang pernah dialami ketika bekerja dilab (bukan kesulitan uang),bila sudah ada pemecahannya bisa juga disampaikan

PENUTUP Kalaupun materi ini tidak cocok, mohon dianggap cocok Maaf atas segala kekurangan Terima kasih atas perhatiannya.

ContohTabel Kartu Alat Tgl Keadaan Ket 1-2- 2006 Masuk Ke luar Persediaan Baik Rusak Baik Rusak Baik Rusak 10 - - - 10 -

Contoh: Pengesetan perangkat penyulingan (distilasi)

Merangkai dan membuka rangkaian alat 1. Siapkan statif, kaki tiga, dan labu destilasi 2. Pasang pendingin Liebig yang telah berselang 3. Pasang adaptor/penghubung, baru labu penampung 4. Pasang termometer 5. Nyalakan pembakar spiritus

Contoh alat kromatografi kertas

Instrument GC (Gas Chromatography)

Komponen-komponen GC column detector gasflow gcinjector

GCinside

Gowmacsm recorder

Peralatan Keselamatan Kerja Hydrant Eye washer Water shower jas Lab sebaiknya lengan panjang Sarung tangan Gogle Masker Perlengkapan First Aid

Peralatan Keselamatan Kerja