BAB III. PERENCANAAN BAGIAN BAGIAN UTAMA CHEMICAL INJECTION PACKAGE DAN PERHITUNGAN PERENCANAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II. LANDASAN TEORI. Chemical Injection Package adalah sebuah mechanical package yang dirancang

BAB I. PENDAHULUAN. Minyak bumi adalah suatu senyawa hydrocarbon yang terdiri dari karbon (83-87%),

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari free water knock out. Mulai

NAJA HIMAWAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. melakukan perancangan sistem perpipaan dengan menggunakan program Caesar

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Document/Drawing Number. 2. TEP-TMP-SPE-001 Piping Desain Spec

Analisa Aliran Control Valve HCB BAB IV ANALISA FLOW CONTROL VALVE HCB UNTUK STEAM PADA PT POLICHEM INDONESIA TBK

Perencanaan Ulang Instalasi Perpipaan dan Pompa pada Chlorination Plant PLTGU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

:... (m) / (bar) vacuum. Viscocity :...(mm 2 /s) Chemical Material Pompa Mech.Seal Design Konsentrasi Media :...(%)

Jalan Erlangga No. 161 Sidoarjo Telp. : (031) Faks. : (031)

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN ANALISA DAN PEMBAHASAN

PANDUAN PERHITUNGAN TEBAL PIPA

BAB III METODE PENELITIAN

Analisa Laju Erosi dan Perhitungan Lifetime Terhadap Material Stainless Steel 304, 310, dan 321

BAB III PERENCANAAN SISTEM HYDRANT

BAB III DATA DESAIN DAN HASIL INSPEKSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai salah satu komoditi strategis didalam pembangunan tidak dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Review Desain Condensate Piping System pada North Geragai Processing Plant Facilities 2 di Jambi Merang

BAB III DATA PEMODELAN SISTEM PERPIPAAN

18

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V METODOLOGI. Mulai

PERANCANGAN ULANG FIRE PROTECTION SYSTEM

SEPARATOR. Nama Anggota: PITRI YANTI ( } KARINDAH ADE SYAPUTRI ( ) LISA ARIYANTI ( )

PERENCANAAN ULANG INSTALASI POMPA PENYALUR BASE OIL DI PT PERTAMINA PRODUCTION UNIT GRESIK

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

V. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan

Fabricating of Pressure Vessel

BAB III. Analisa Dan Perhitungan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PERHTUNGAN DAN PEMBAHASAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN

BAB III METODE PENELITIAN

POMPA. 1. Anindya Fatmadini ( ) 2. Debi Putri Suprapto ( ) 3. M. Ronal Afrido ( )

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Ketebalan pipa dapat berbeda-beda sesuai keadaan suatu sistem perpipaan.

PETUNJUK PENGOPERASIAN

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

PERANCANGAN BEJANA TEKAN (PRESSURE VESSEL) UNTUK SEPARASI 3 FASA

PERANCANGAN CENTRIFUGAL SLURRY BOOSTER PUMP DENGAN KAPASITAS 3000 LITER PER MENIT

ANALISA RANCANGAN PIPE SUPPORT PADA SISTEM PERPIPAAN DARI POMPA MENUJU PRESSURE VESSE DAN HEAT EXCHANGER DENGAN PENDEKATAN CAESARR II

PIPELINE STRESS ANALYSIS PADA ONSHORE DESIGN JALUR PIPA BARU DARI CENTRAL PROCESSING AREA(CPA) JOB -PPEJ KE PALANG STATION DENGAN PENDEKATAN CAESAR

Rotameter adalah suatu alat ukur yang mengukur laju aliran berupa cairan atau gas dalam tabung tertutup.

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengenalan Alat Ukur Permukaan Cairan / Level

BAB I PENDAHULUAN. kini, misalnya industri gas dan pengilangan minyak. Salah satu cara untuk

Prarancangan Pabrik Polipropilen Proses El Paso Fase Liquid Bulk Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. Kode T-01 A/B T-05

Abstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method )

Oleh : Rakhmad Darmawan Dosen Pembimbing: 1. Ir. Imam Rochani, M.Sc 2.Yoyok S. Hadiwidodo, ST,MT

Bab 3 Data Operasi Sistem Perpipaan pada Topside Platform

PETUNJUK PENGOPERASIAN

ANALISA KEGAGALAN PIPA BAJA TAHAN KARAT 316L DI BANGUNAN LEPAS PANTAI PANGKAH-GRESIK

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Data Perancangan. Tekanan kerja / Po Temperatur kerja / To. : 0,9 MPa (130,53 psi) : 43ºC (109,4ºF)

Existing : 790 psig Future : 1720 psig. Gambar 1 : Layout sistem perpipaan yang akan dinaikkan tekanannya

TRAINING Operational, Maintenance & Trouble Air Cooled - Water Cooled Package

APA SAJA PEKERJAAN PROCESS DESIGN ENGINEER? Oleh: Fadhli Halim Anggota Milis Migas Indonesia

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

PENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH. Bagaimana pengaruh interaksi antar korosi terhadap tegangan pada pipa?

ANALISA PERANCANGAN SISTEM INSTALASI BAHAN BAKAR UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KRI DI MAKO ARMATIM. Oleh

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

Bab 4 Pemodelan Sistem Perpipaan dan Analisis Tegangan

TUTUP BEJANA ( HEAD )

SISTEM TRANSPORTASI FLUIDA (Sistem Pemipaan)

BAB VI PEMBAHASAN DAN HASIL

MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK

BAB 3 DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISA KEKUATAN FLANGE PADA SISTEM PEMIPAAN PRIMER REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR

BAB III PERANCANGAN EVAPORATOR Perencanaan Modifikasi Evaporator

DAFTAR ISI. i ii iii iv vi v vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

POMPA. Perancangan Alat Proses. Abdul Wahid Surhim 2016

BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

ANALISA TROUBLESHOOTING PENYUMBATAN PIPA PRODUKSI DENGAN METODE FLUSHING PADA SUMUR KW 71 PT PERTAMINA EP FIELD CEPU

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSES PENGERJAAN SISTEM INSTALASI FIRE HYDRANT

BAB II LANDASAN TEORI

4 BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

Bab III Data Perancangan GRP Pipeline

BAB VII PENUTUP Perancangan sistem perpipaan

DESAIN BASIS DAN ANALISIS STABILITAS PIPA GAS BAWAH LAUT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

SKRIPSI PURBADI PUTRANTO DEPARTEMEN METALURGI DAN MATERIAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA GENAP 2007/2008 OLEH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III 1 METODE PENELITIAN

SIDANG P3 JULI 2010 ANALISA RESIKO PADA ELBOW PIPE AKIBAT INTERNAL CORROSION DENGAN METODE RBI. Arif Rahman H ( )

PERANCANGAN SISTEM PEMADAM TERINTEGRASI DAN ANALISA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LISTRIK PADA ELECTRICITY BUILDING PLANT DAN SERVER ROOM (PT

Dr.Ir. Susinggih Wijana, MS. Lab. Teknologi Agrokimia, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

BAB III PROSES PERANCANGAN PIPA

PENGUMUMAN PELELANGAN TERBUKA No Pm/600/PGD-UPMT/2017

2.10 Caesar II. 5.10Pipe Strees Analysis

Gambar 4.64 Tampak depan pemodelan CADWorx Plants daerah turbin uap

BAB I PENDAHULUAN. Minyak dan gas bumi merupakan suatu fluida yang komposisinya

TUGAS AKHIR. Analisa Kekuatan Sambungan Pipa Yang Menggunakan Expansion Joint Pada Sambungan Tegak Lurus

SPRINKLER DI GUDANG PERSONAL WASH PT. UNILEVER INDONESIA TBK. Wisda Mulyasari ( )

Transkripsi:

BAB III. PERENCANAAN BAGIAN BAGIAN UTAMA CHEMICAL INJECTION PACKAGE DAN PERHITUNGAN PERENCANAAN III.1 Bagian Bagian Utama Chemical Injection Package Pada bab ini dilakukan perencanaan untuk mendesign bagian bagian utama Chemical Injection Package yang terdiri dari : III.1.1 Piping and Instrumentation Diagram (P&ID) III.1.2 General Arrangement Drawing III.1.3 Storage Tank III.1.4 Dosing Pump (Chemical Injection Pump) III.1.5 Level Gauge III.1.6 Level Switch III.1.7 Pressure Gauge III.1.8 Pressure Relief Valve III.1.9 Calibration Gauge III.1.10 Pressure Control Valve (Pressure Regulator) III.1.11 Shutdown Valve III.1.12 Isolation Valve (Ball Valve, Check Valve dan Y Strainer) III.1.13 Structural Skid 21 of 68

III.1.14 Pipe Fitting (Flange, Elbow dan Tee) III.1.15 Pipe III.1.16 Instrument Tubing dan Tubing Fitting. III.I.1 Piping and Instrumentation Diagram (P & ID) Sebelum melakukan perencanaan untuk pemilihan bagian bagian utama Chemical Injection Package maka tahapan pertama yang harus dilakukan adalah membuat Piping and Instrumentation Diagram (P&ID), yang akan menjadi dasar dalam membuat perencanaan bagian bagian utama Chemical Injection Package. Untuk mendesign Piping and Instrumentation diagram beberapa parameter utama yang penting adalah : - Mampu memahami fungsi semua material material utama (equipment) yang akan kita design meliputi, pumpa, tangki, level gauge, level switch, ball valve dan lain lain dan bagaimana mendesign atau memilih equipment tersebut. - Memahami spesifikasi yang ada meliputi spesifikasi piping, valve dan instrument (jika ada) dan spesifikasi spesifikasi penunjang lainnya. Dari spesifikasi yang ada di Request For Quotation (RFQ), maka Piping and Instrumentation Diagram dapat dirancang seperti yang ditunjukkan di lembar terpisah. 22 of 68

Gambar III.1 Piping and Instrumentation Diagram 23 of 68

III.I.2 General Arrangement Drawing Untuk membuat General Arrangement Drawing maka harus ditentukan dulu merek (brand) dan type dari semua instrument atau material material yang ada didalam P & ID, karena material tersebut akan dituangkan dalam gambar sesuai dimensi material yang sebenarnya, yang bisa dilihat dari spesifikasi atau catalog produk itu sendiri sesuai part number dan merek (brand) yang dirancang. Gambar General Arrangement Drawing dapat dilihat di lembar terpisah dari document ini. 24 of 68

Gambar III.2 General Arrangement Drawing 25 of 68

III.1.3 Storage Tank Sebelum merancang storage tank (rectangular type) dengan volume 2 M 3 dan dengan material 316L Stainless Steel, maka harus dilakukan perhitungan ketebalan plate untuk storage tank. Perhitungan ketebalan plate sesuai standard API 650 (Welded Steel Tank for Oil Storage) dapat dilihat bab III di dokumen ini. Selanjutnya dapat di buat data sheet untuk storage tank yang menggambarkan detail design storage tank meliputi, nozzle, ketebalan plate, nozzle nozzle yang ada di tangki dan lain - lain. Detail data sheet yang menggambarkan detail spesifikasi storage tank dapat dilihat pada lampiran 1. Dari data sheet maka dapat dirancang gambar storage tank yang dapat dilihat di lembar tepisah dari dokumen ini. 26 of 68

Gambar III.3 Storage Tank 27 of 68

III.1.4 Dosing Pump (Chemical Injection Pump) Dalam memilih Chemical Injection Pump sesuai Stnandard API 675 (Positive Displacement Pump Controlled Volume) yang sesuai dengan kebutuhan beberapa parameter utama yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut : 01. Discharge Pressure, data ini sangat dibutuhkan untuk memilih pumpa yang sesuai dengan discharge pressure yang diinginkan. Tujuannya agar chemical yang diinjeksikan sampai ke delivery point. Discharge pressure pumpa harus lebih besar dari operating pressure di pipeline itu sendiri. 02. Flow Rate, flow rate dibutuhkan agar pemilihan pumpa sesuai dengan flow rate yang diinginkan. Penentuan jumlah flow rate ini supaya corrosion inhibitor yang diinjeksikan sesuai kebutuhan untuk mengcover kebutuhan corrosion inhibitor untuk memproteksi korosi di pipa. Pemilihan flow rate ini dilakukan pada tahapan process engineering. 03. NPSH (Net Positive Suction Head), NPSH dibutuhkan untuk memastikan agar cairan yang diinjeksikan sampai ke delivery point yang diinginkan. 04. Driven pumpa, driven pumpa untuk memastikan apakah menggunakan motor atau pakai gas atau pakai udara (air driven). 28 of 68

Dari data spesifikasi kita dapat memilih pumpa yang sesuai dengan melihat katalog dari William pump, dengan part number CV500V300-CR-TG dengan data data sebagai berikut : Type Pumpa Maximum flow rate Maximum Discharge Pressure : V Series : 8.71 Liter per Hour (Liter per Jam) : 3250 Psig Detail dari data data teknis pumpa dapat dilihat di data sheet dilampiran 1. 29 of 68

Gambar. III.4 William pump (V Series William Pump hal. cover) 30 of 68

Gambar. III.5 Detail William pump (V Series William Pump hal 1) 31 of 68

Gambar. III.6 V Series William pump performane Specification (V Series William Pump hal 2) 32 of 68

Gambar. III.7 Performance Curve Pump V500V300 (V Series William Pump hal 4) 33 of 68

III.1.5 Level Gauge Karena Level Gauge merupakan kelengkapan (accessories) tangki storage chemical injection, maka untuk merancang level gauge harus mengikuti design dari tangki storage chemical injection yang meliputi beberapa parameter utama seperti : 01. Design pressure dan temperature, digunakan untuk memilih level gauge yang sesuai dengan design pressure dan temperature, supaya tahan terhadap pressure dan temperature operasi di tangki storage chemical injection.. 02. Ukuran (Size ) dan rating, supaya Level gauge yang di design sesuai ukuran dan connection nozzle di tangki. 03. Center to centernya (Jarak antara center to center nozzle). Pada saat melakukan process design level gauge jarak Center to Center ini harus dipastikan terlebih dahulu dengan jarak center to centernya nozzle di tangki storage chemical injection, agar pada saat diinstall center to center nozzle sesuai. Dari data data yang ada di tangki dapat dipilih level gauge dengan Part Number Jerguson 313-TCH-300L, dan gauge cocks nya dengan part number Jerguson 67 dengan data data sebagai berikut : Type : Size to size Ukuran (Size) : 2 RF 150# Material : 316 SS 34 of 68

Detail spesifikasi (Data sheet) untuk Level Gauge dapat dilihat dilampiran 1. Gambar. III.8 Level Gauge (Jerguson Level Gauge Type R-300 Series) 35 of 68

III.1.6 Level Switch Level Switch juga merupakan kelengkapan (accessories) tangki chemical injection, sehingga dalam merancang level switch harus memperhatikan design tangki chemical injection. Beberapa parameter utama yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut : 1. Specify Gravity, untuk menentukan material floatnya (internal level switch) yang sesuai 2. Design Pressure dan temperature, untuk menentukan rating flange yang dipilih termasuk penentuan ketebalan pipa yang akan digunakan untuk displacernya. 3. Ukuran (size ) dan rating, untuk disesuaikan dengan nozzle yang ada di tangki. 4. Type level switch, untuk menentukan apakah level switch yang akan dipilih Displacer atau float. 5. Type switchnya, untuk menentukan sinyalnya pneumatic atau electric 6. Jenis materialnya, apakah carbon steel atau stainless steel. Dari spesifikasi dapat dilihat size yang dibutuhkan adalah 3 rating 150# RF, karena design pressurenya adalah atmospheric, sinyal pneumatic, float type dan design temperaturenya adalah 30 0 C. Dari data ini dapat dipilih level switch Number 403C-G3F-C-,J dengan data data sebagai berikut : Sinyal : Pneumatic 36 of 68

Type Size : Float : 3 RF 150#, 316 Stainless Steel Untuk detail spesifikasi (data sheet) dapat dilihat di lampiran 1. Gambar. III.9 Level Switch (SOR Level switch Type 400 Series hal 20) 37 of 68

III.1.7 Pressure Gauge Untuk merancang Pressure Gauge beberapa parameter utama yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut : 1. Operating Pressure, untuk menentukan range pressure gauge yang kita pilih. Engineering standard praktis pemilihan range ini berkisar antara 20% - 30% diatas operating pressure. 2. Size (ukuran ) dan type koneksinya, koneksi pressure gauge harus disesuaikan dengan connection di line pipingnya, begitu juga typenya, apakah bottom connection atau back connection. 3. Jenis materialnya, untuk memilih jenis material pressure gauge, umumnya 316 SS case atau black phenolic case. Dari P & ID dapat dilihat size yang dibutuhkan adalah 1/2 bottom connection, rangenya 0 5000 Psi dilengkapi dengan cairan glycerin, case material black phenolic. Sehingga dipilih Pressure Gauge dengan part number 45-1279-SS-04L-0/3500PSI, dengan data data sebagai berikut : Dial Size (Diameter) : 4-1/2 Type Size Case Material : Bourdon : 1 / 2 NPT Lower / Bottom Connection : Black Phenol (1279 Type) Untuk detail spesifikasi (data sheet) dapat dilihat di lampiran 1. 38 of 68

Gambar III.10 Pressure Gauge bourdon type (Aschroof Pressure Gauge Type 1279 Series hal 72) III.1.8 Pressure Relief Valve Untuk merancang Pressure Relief Valve beberapa parameter utama yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut : 1. Discharge Pressure, untuk menentukan range pressure relief valve yang akan kita pilih. 2. Size (ukuran), agar sesuai pada saat dipasang (install) di dischargenya pumpa 3. Jenis materialnya, umumnya di chemical injection adalah 316 Stainless steel. 39 of 68

Dari P & ID dapat dilihat ukuran (size) yang dibutuhkan adalah ¼ NPT connection, rangenya 2250 3000 Psi material 316 Stainless steel. Sehingga dipilih Pressure Relief Valve dengan part number SS-4R3A5-E dengan data data sebagai berikut : Size (Inlet & Outlet) Spring Range Body Material Adjustable : ¼ NPTM x ¼ NPTF : 2250 3000 Psig : 316 Stainless Steel : External Detail spesifikasi Pressure Relief Valve (data sheet) dapat dilihat di dilampiran 1. Gambar III.11 Pressure Relief Valve (Swagelok Pressure Relief Valve Type RA3 hal cover) 40 of 68

III.1.9 Calibration Gauge Untuk merancang Calibration Gauge beberapa parameter yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut : 01. Operating Pressure, untuk memilih calibration gauge agar sesuai dengan pressure yang akan dioperasikan. 02. Flow Rate Pumpa,untuk memilih range calibration gauge, agar sesuai dengan flow rate pumpa. 03. Design Temperature, untuk memilih calibration gauge agar sesuai dengan temperature yang akan dioperasikan 04. Size (ukuran) dan type koneksinya, agar sesuai pada saat diinstall di suctionnya pumpa 05. Jenis materialnya, untuk memilih jenis material yang akan digunakan umumnya 316 stainless steel. Dari P & ID dapat dilihat size yang dibutuhkan adalah ¼ NPT connection, dengan flow rate 0-8 GPH, material 316 Stainless steel. Sehingga dipilih Calibration Gauge dengan part number 30030-S6-TES-GPH-S dengan data data sebagai berikut : Size Body Material Range Glass scale : ¼ NPTF : 316 Stainless Steel : 0 30 GPH : GPH (Gallon Per Hour) Detail spesifikasi dari Calibration Gauge dapat dilihat di data sheet lampiran 1 41 of 68

Gambar III.12 Calibration Gauge (Kenco Calibration Gauge type 300 Series) III.1.10 Pressure Control Valve (Pressure Regulator) Untuk mendesign Pressure Control Valve beberapa parameter yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut : 06. Operating Pressure, untuk memilih range dari pressure control valve agar sesuai dengan setting pressure yang akan dioperasikan. 07. Size (ukuran) dan type koneksinya, agar sesuai pada saat dipasang (install) di suctionnya pumpa 08. Jenis materialnya, untuk memilih jenis material yang akan digunakan umumnya 316 stainless steel. 42 of 68

Dari P & ID dapat dilihat size yang dibutuhkan adalah 1 / 2 NPT connection, dengan range 0 130 Psi. Sehingga dipilih Pressure Control Valve dengan part number B38-444-A2MA dengan data data sebagai berikut : Size Body Material Range : ¼ NPTF : 316 Stainless Steel : 0 145 Psi Detail spesifikasi (data sheet) Pressure Control Valve dapat dilihat dilampiran 1. Gambar III.13 Pressure Control Valve (Norgreen Pressure Control Valve B38 Series hal 5) 43 of 68

III.1.11 Shutdown Valve Untuk merancang Shutdown Valve beberapa parameter yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut : 01. Operating pressure dan temperature ntuk menentukan rating flange dan valve yang sesuai dengan kebutuhan. 02. Ukuran (size) dan type koneksinya, untuk menentukan size shutdown valve, juga type koneksinya Rise Face (RF), RTJ (Ring Type Joint). 03. Jenis materialnya, untuk memilih jenis material sesuai specifikasi. 04. Jenis actuatornya, untuk menentukan power utilities yang akan digunakan apakah pneumatic atau electric. Dari Piping and Instrumentation Diagram (P & ID) dapat dilihat ukuran yang dibutuhkan adalah 1 RF Flange 150# connection, 316 Stainless Steel. Sehingga dipilih shutdown valve dengan part number FD9-FS-100 dan untuk actuator SS2S-XB dengan data data sebagai berikut : Size Type actuator Body Material Accessories : 1 RF Flange 150# (Direct Mounting) : Pneumatic atau gas : 316 Stainless Steel : Limit Switch Detail spesifikasi (data sheet) Shutdown Valve dapat dilihat dilampiran 1. 44 of 68

Gambar III.14 Shutdown Valve (AT Control shutdown Valve hal 2) III.1.12 Isolation Valve (Ball Valve, Check Valve dan Y Strainer) Untuk mendesign Ball Valve beberapa parameter yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut : 01. Operating Pressure dan temperature, untuk menentukan rating flange dan valve yang sesuai dengan kebutuhan, termasuk menentukan seal yang sesuai. 45 of 68

02. Ukuran (size) dan type koneksinya, untuk menentukan size shutdown valve, juga type koneksinya Rise Face (RF), RTJ (Ring Type Joint). 03. Jenis materialnya, untuk memilih jenis material sesuai spesifikasi. Dari P& ID dapat dipilih Ball Valve piping dengan rating 150# dan untuk instrument bisa dipilih dengan rating 6000 Psi. untuk part number piping ball valve adalah KITZ 150 UB sedangkan untuk valve instrument dipilih B8LJ2 SS dengan data data sebagai berikut : I. Piping Ball Valve Size : 2 RF Flange 150# Type Body Material : Full Bore : 316 Stainless Steel II. Instrument Ball Valve Size Type Body Material Rating : 1/2 NPT : Full Bore : 316 Stainless Steel : 0-6000 Psi. Y- Strainer dari Piping and Instrumentation Diagram (P& ID) dapat dipilih dengan rating 150# size ½ NPTF karena berada diline instrument dan berada disuction line pumpa injeksi. Dari P&ID dapat dipih Y-Strainer dengan Part Number 781-SS dengan data data sebagai berikut : Size : 1 RF 150# 46 of 68

Body Material Type Strainer : 316 Stainless Steel : Y Gambar III.15. Piping Ball Valve (Kitz Ball Valve hal cover) 47 of 68

Gambar III.16. Detail Piping Ball Valve (Kitz Ball Valve hal 10) Gambar III.17 Instrument Check Valve (Parker Check Valve hal 2) 48 of 68

Gambar III.18 Instrument Ball Valve (Parker Ball Valve B Series hal cover) Gambar III.19 Detail Instrument Ball Valve (Parker Ball Valve B Series hal 3) 49 of 68

Gambar III.20 Y- Strainer (Muller Y-Strainer 781 SS hal 30) III.1.13 Struktural Skid Untuk merancang structural skid beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut 01. Dimensi tangki, agar skid yang dirancang agar mampu menopang tangki secara keseluruhan. 02. Ukuran / Dimensi Skid, dimensi skid harus mempertimbangkan faktor ekonomis juga faktor tempat (space) yang ada, karena jika di pasang (install) di platform umumnya tempatnya terbatas. 50 of 68

03. Maintenance access, design skid harus mempertimbangkan faktor factor maintenance ability, artinya skid yang didesign mempermudah access operator apabila akan melakukan process maintenance di chemical injection package. 04. Material, secara umum material yang dipergunakan adalah Carbon Steel ASTM A-36 yang di coating Gambar structural skid Chemical Injection Package yang dirancang sesuai dimensi tangki dan sudah mempertimbangkan faktor faktor maintenannya dapat dilihat di lembar terpisah dari dokumen ini. 51 of 68

Gambar III.21 Structural Skid 52 of 68

III.1.14 Pipe Fitting (Flange, Elbow dan Tee) Standard umum yang digunakan untuk flange adalah ASME B.16.5. Untuk tee dan elbow yang digunakan adalah ASME A 234. Untuk mendesign flange, tee dan elbow beberapa parameter yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut : 01. Operating Pressure dan temperature, untuk menentukan pipe fitting yang sesuai dengan operating pressure dan temperature yang ada. 02. Type flange (RF, RTJ), elbow ( 45 Deg, 90 Deg) dan tee (equal tee, branch tee) 03. Ukuran (size), untuk menentukan size valve, sesuai dengan P&ID yang ada. 04. Jenis materialnya, untuk memilih jenis material sesuai specifikasi. Dari Piping and Instrumentation Diagram (P & ID) dapat dilihat ukuran (size) yang dibutuhkan adalah Flange 2 RF, 150#, 316 Stainless Steel. Gambar III.22 Elbow (Sin Ghee Huat Fitting hal 7) 53 of 68

Gambar III.23 Flange (Sin Ghee Huat Fitting hal 8) III.1.15 Pipe Standard umum yang digunakan untuk pipa adalah ASME B.36.10. Untuk mendesign pipa beberapa parameter yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut : 01. Operating Pressure dan temperature, untuk menentukan schedule pipa yang akan kita pilih, yang nantinya menetukan juga ketebalan pipa tersebut. 02. Type pipa, apakah seamless, welded, atau ERW. 03. Ukuran (size), untuk menentukan dimensi pipa yang dibutuhkan sesuai Piping and Instrumentation Diagram (P&ID) 04. Jenis materialnya, untuk memilih jenis material pipa, apakah stainless steel atau carbon steel. 54 of 68

Dari P&ID dapat dilihat size yang dibutuhkan adalah pipa 2 sch 40, Seamless 316 Stainless Steel. Gambar III.24 Pipe Carbon Steel (Bakrie Pipe Hal 15) Gambar III.25 Pipe Stainless Steel (Nippon Steel Pipe Hal 25) 55 of 68

NP INCHES 1/8 10.30 ¼ 13.70 3/8 17.10 ½ 21.30 ¾ 26.70 1 33.40 1 ¼ 42.20 1 ½ 48.30 2 60.30 2 ½ 73.00 3 88.90 3 ½ 101.60 4 114.30 5 141.30 6 168.30 8 219.10 10 273.10 12 323.90 14 355.60 16 406.40 18 457.00 20 508.00 22 559.00 24 610.00 26 660.00 28 711.00 30 762.00 32 813.00 34 864.00 36 914.00 PIPE SCHEDULE OD MM 10 20 30 STD 40 60 XS 80 100 120 140 160 XXS 6.35 54.69 6.35 62.64 6.35 70.57 6.35 78.55 6.35 86.54 6.35 94.53 7.92 127.36 7.92 137.32 7.92 147.28 7.92 157.24 7.92 167.20 7.92 176.96 6.35 33.31 6.35 41.77 6.35 49.73 7.92 67.90 7.92 77.83 7.92 87.71 9.53 117.15 9.53 129.13 9.53 141.12 202.72 218.69 234.67 250.64 266.61 282.27 W thk weight 7.04 36.81 7.80 51.03 8.38 65.20 9.53 81.33 9.53 93.27 11.13 122.38 155.12 171.09 14.27 209.64 15.88 271.21 15.88 292.18 15.88 312.15 15.88 332.12 15.88 351.70 1.73 0.37 2.24 0.63 2.31 0.84 2.77 1.27 2.87 1.69 3.38 2.50 3.56 3.39 3.68 4.05 3.91 5.44 5.16 8.63 5.49 11.29 5.74 13.57 6.02 16.07 6.55 21.77 7.11 28.26 8.18 42.55 9.27 60.31 9.53 73.88 9.53 81.33 9.53 93.27 9.53 105.16 9.53 117.15 9.53 129.13 9.53 141.12 9.53 152.87 9.53 164.85 9.53 176.84 9.53 188.82 9.53 200.31 9.53 212.56 1.73 0.37 2.24 0.63 231 0.84 2.77 1.27 2.87 1.69 3.38 2.50 3.56 3.39 3.68 4.05 3.91 5.44 5.16 8.63 5.49 11.29 5.74 13.57 6.02 16.07 6.55 21.77 7.11 28.26 8.18 42.55 9.27 60.31 10.31 79.73 11.13 94.55 123.30 14.27 155.80 15.09 183.42 17.48 255.41 17.48 342.91 17.48 364.90 19.05 420.42 10.31 53.08 81.55 14.27 108.96 15.09 126.71 16.66 160.12 19.05 205.74 20.62 247.83 22.23 294.25 24.61 355.26 2.41 0.47 3.02 0.80 3.20 1.10 3.73 1.62 3.91 2.20 4.55 3.24 4.85 4.47 5.08 5.41 5.54 7.48 7.01 11.41 7.62 15.27 8.08 18.63 8.56 22.32 9.53 30.97 10.97 42.56 64.64 81.55 97.46 107.39 123.30 139.15 155.12 171.09 187.06 202.72 218.69 234.67 250.64 266.61 282.27 2.41 0.47 3.02 0.80 3.20 1.10 3.73 1.62 3.91 2.20 4.55 3.24 4.85 4.47 5.08 5.41 5.54 7.48 7.01 11.41 7.62 15.27 8.08 18.63 8.56 22.32 9.53 30.97 10.97 42.56 64.64 15.09 96.01 17.48 132.08 19.05 158.10 21.44 203.53 23.88 254.55 26.19 311.17 28.58 373.83 30.96 442.08 Gambar III.26 Table Schedule Pipe (Nippon Steel Pipe Hal 16) 15.09 75.92 18.26 114.75 21.44 159.91 23.83 194.96 26.19 245.56 29.36 309.62 32.54 381.53 34.93 451.42 38.39 547.71 11.13 28.32 40.28 14.27 54.20 18.26 90.44 21.44 133.06 25.40 186.97 27.79 224.65 30.96 286.64 34.93 363.56 38.10 441.49 41.28 527.02 46.02 640.03 20.62 100.92 25.40 155.15 28.58 208.14 31.75 253.56 36.53 333.19 39.67 408.26 44.45 508.11 47.63 600.63 52.37 720.15 4.78 1.95 5.56 2.90 6.35 4.24 6.35 5.61 7.14 7.25 8.74 11.11 9.53 14.92 11.13 21.35 13.49 33.54 15.88 49.11 18.26 67.56 23.01 111.27 28.58 172.33 33.32 238.76 35.71 281.70 40.49 365.35 45.24 459.37 50.01 564.81 53.98 672.26 59.54 808.22 7.47 2.55 7.82 3.64 9.09 5.45 9.70 7.77 10.15 9.56 11.07 13.44 14.02 20.39 15.24 27.68 17.12 41.03 19.05 57.43 21.95 79.22 22.23 107.92 25.40 155.15 25.40 186.97 56 of 68

III.1.16 Instrument Tubing dan Tubing Fitting Tubing fitting untuk menyambung tubing ke instrument tertentu misalnya ball valve, dan lain lain. Untuk mendesign tubing beberapa parameter yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut : 01. Operating Pressure dan temperature, untuk menentukan ketebalan (thickness) tubing yang akan dipilih agar sesuai dengan design yang diinginkan 02. Ukuran (size), untuk menentukan ukuran sesuai yang tercantum di P&ID. 03. Jenis material, umumnya yang digunakan adalah 316 stainless steel. Gambar III.27 Instrument Tubing (Swagelok Tubing Fitting hal 25) 57 of 68

Gambar III.28 Instrument Tubing Fitting (Swagelok Tubing Fitting Cover) 58 of 68

III.2 Perhitungan Perencanaan III.2.1 Perhitungan Perencanaan Ketebalan Plate Tangki (Wall thickness Calculation). 1.0 Tujuan Dokumen ini bertujuan untuk memperlihatkan hasil perhitungan ketebalan dinding (wall thickness) storage tank (T-202) Chemical Injection Package. 2.0 Acuan Perhitungan Referensi yang digunakan antara lain: 1. O26-GK05-1M-001, Data Sheet Storage Tank 2. GK05-KPI-0D-05-007 P & ID Chemical Injection Package 3. GK05-KPI-0D-05-001, General Arrangement Drawing 4. API Standard 650, Welded Steel Tanks for Oil Storage 3.0 Kriteria Perhitungan Perhitungan wall thickness pada Corrosion Inhibitor tank ini dibuat berdasarkan API Standard 650 (Welded Steel Tanks for Oil Storage). 4.0 Kondisi Perhitungan dan Data 4.1 Internal Design Pressure, P = 14.7 Psi. Didalam storage tank ini hanya bekerja tekanan atmosfir. 59 of 68

4.2 Temperature Operasi, T-opr = 40ºC 4.3 Tekanan Operasi, P-opr = 14.7 Psi (atmospheric). 4.4 Temperature Design, T-des = T-opr + 20ºC = 60 ºC Specific Gravity, SG (diassumsikan air ) = 1 4.5 Corrosion allowance = 0 mm 4.6 Nominal diameter tangki = 1.60 meter 4.7 Tinggi cairan = 1.25 meter (sama dengan tinggi tangki) 4.8 Material dinding tangki digunakan 316L SS, dengan Allowable Design Stress, Sd = 131 MPa (19,000 Psi) and Hydrostatic Test Stress, St = 155 MPa (22,500 Psi) 5.0 Metoda dan Rumus Dalam Perhitungan Metoda yang digunakan dalam kalkulasi ini adalah 1-foot Foot Method (API Std 650 bagian 3.6.3). Metoda 1-Foot Method ini menghitung tebal dinding yang diperlukan pada titik desain yaitu 0.3 m (1 foot) diatas dasar tangki dari setiap shell. Metoda ini tidak digunakan untuk perhitungan tangki yang berdiameter lebih dari 60 m (200 feet). Dalam satuan SI : t 4.9D( H 0.3) g = S d + d CA (API 650 bag. 3.6.3 hal 3-7) 60 of 68

t t 4.9D( H 0.3) = S t Dimana: td = design shell thickness, mm tt = hydrostatic test shell thickness, mm D = nominal tank diameter = 1.6 meter H = design liquid level = 1.25 meter G = specific grafity of the liquid = 1 CA = corrosion allowance = 0 mm Sd = allowable stress for the design condition = 131 MPa St = allowable stress for the hydrostatic condition = 155 Mpa 6.0 Hasil Perhitungan t d = t d = t t = t t = 4,9 x1.6(1,25-03)x1.12 + 0 131 0.06 mm 4,9 x1.6(1,25-03) 155 0.04 mm Menurut API 650 section 3.6.1 tebal plat minimum untuk tangki diameter sampai dengan 15 meter adalah 5 mm Jadi ketebalan dinding yang dipilih adalah 6 mm Hydrostatic minimum shell thickness 6mm AMAN 61 of 68

III.2.2 Kalkulasi Head Pumpa (NPSHA) MILTON ROY A Hamilton-Sundstrand Subsidiary Corrosion Inhibitor NPSH CALCULATION SHEET a.) NPSHR Pump internal NPSHR without acceleration losses Formula : 0.153 x V 0.9 x Q 1.1 = 0.0020331 m D x S 3.1 Values V = Viscosity in cp 20 cp Q = Flowrate in LPH 4.7 LPH D = Density in kg/dm3 0.786 kg/dm3 S = Inner diameter of valve seat 18 mm b1.) NPSHR (Acceleration Losses) Acceleration losses without internal NPSHR (base on 1" suction pipe) Formula : 0.016 x L x Q x N = 0.057798347 m d 2 Values L = Length of suction pipe in metre 1 m Q = Flowrate in LPH 4.7 LPH N = Stroke speed in spm 93 spm d = Inner diameter of suction pipe in mm 11 mm 62 of 68

Acceleration losses without internal NPSHR (base on 2" suction pipe) Formula : 0.016 x L x Q x N = 0.115596694 m d 2 Values L = Length of suction pipe in metre 2 m Q = Flowrate in LPH 4.7 LPH N = Stroke speed in spm 93 spm d = Inner diameter of suction pipe in mm 11 mm b Total.) Total Acceleration loss 0.175428141 m c.) Available NPSH(A) Formula : 10.2 D x (Pa-Vp) + H = 10.79167939 m Values D = Density in kg/dm3 0.786 kg/dm3 Pa = Pressure in vessel in bar bar (abs) 1 (abs) Vp = Vapour pressure in bar (abs) 0.2 bar (abs) H = Rel. elevation of pump in M (positive or neg) 0.41 m Conclusion : NPSHA- R > 2, system ok Note : The formula are imperial from Milton Roy Pump (Manufacture) 63 of 68