IMAS MASKIAH Program Studi Pendidikan Bahasa Dan sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : ATENG SUDRAJAT NIM

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk

MODEL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DI KELAS VIII SMPN 2 KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN

MAKALAH. Oleh Irna Aryani

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VCD UPIN DAN IPIN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PADA SISWA KELAS 5 SDN MALANGBONG 2 KECAMATAN MALANGBONG GARUT

Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TEKNIK CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS (CDA) PADA PEMBELAJARAN CERPEN

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA DALAM HATI SECARA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DISCOVERY INQUIRY DI KELAS X SMK AL HIKMAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KADUNGORA KECAMATAN KADUNGORA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BIOGRAFI PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH PURWOREJO DENGAN METODE SQ3R TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

DEVI SURYADI

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CERITA PENDEK DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING DI KELAS VII SMPN II TAROGONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB II LANDASAN TEORI. dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang terpisah pisah.aktivitas yang

PEMBELAJARAN MENDENGARKAN ISI BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMPN 2 MALANGBONG GARUT MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SINEKTIK DI KELAS VIII SMP YPI SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRAMATISASI PADA SISWA KELAS X SMA YPI SUKAWENING GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MALAKAH

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA)

M A S I D A H NPM PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL(CTL) PADA SISWA KELAS IV SDN MANDALASARI 4

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI PADA SISWA KELAS IX

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP TAHUN AJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE SURTABAKU

BAB I PENDAHULUAN. utama untuk mengembangkan kehidupan manusia. Pendidikan merupakan kunci

KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POINT

PEMBELAJARAN MENYIMAK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING. Oleh : Cece Gosul NIM

MAKALAH. Oleh Kusyeni

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

BAB II LANDASAN TEORI. suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

BAB II LANDASAN TEORI. Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada Siswa Kelas

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (KERJASAMA) DALAM MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

MAKALAH. Oleh MIA KUSMIATI NPM :

MAKALAH Oleh. Idin Jaenudin

MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SLANT

Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN KOSA KATA DASAR DENGAN TEKNIK BERMAIN KATA KELAS VII SMP NEGERI SUKAWENING KABUPATEN GARUT MAKALAH. Oleh: Imas Nurjanah 10.

SUWANGSIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 2

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA N 9 PURWOREJO

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. dimaksud ialah variabel independen (bebas) pembelajaran yaitu metode Directed

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS IXB SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

M A K A L A H. Disusun oleh : NURHAYATI NIM

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

MAKALAH. Oleh DINI NURHAYATI NPM

LINA MARLINA NPM

Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS WACANA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI DI KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

Oleh Try Annisa Lestari ABSTRAK

MAKALAH. Oleh IWAN HERAWAN

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar. Sarjana Pendidikan (S.Pd.) oleh DIANA IKHSANIAH NIM

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

MODEL PEMBELAJARAN MENGARANG EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KRANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PEMAHAMAN WACANA FIKSI DAN NONFIKSI PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 3 SAMBUNGMACAN TAHUN AJARAN 2007/2008

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA KARTU PELENGKAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII MTs HIDAYATUSSIBYAN WADASLINTANG

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

Buku Teks Bahasa Indoneia Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Jambi. Oleh Susi Fitria A1B1O0076

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS RANGKUMAN DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KADUNGORA GARUT MAKALAH. Oleh. Dede Anisa 1021.

UJI COBA PENGGUNAAN PENDEKATAN INTEGRATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS 5 SDN KADUNGORA 1 GARUT MAKALAH.

BAB 1 PENDAHULUAN. ke jenjang menengah itu, pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan

Pengaruh Media Komik terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII MTs. Abdullah Mojo Kediri Tahun Pelajaran

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 5 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DEKLAMASI DI KELAS X MA. MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE DISCOVERY DI KELAS XI SMKN 1 TAROGONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH

RANI HANDAYANI NIM

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN NOVEL BUNDA LISA KARYA JOMBANG SANTANI KHAIREN DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA KELAS XI

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum sekolah keterampilan berbahasa biasanya mencakup empat segi,

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah diuraikan pada

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF

PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS X SMA KARTIKA SILIWANGI 4 CIMAHI

ABSTRAK. Kata kunci : unsur intrinsik, nilai moral, bahan pembelajaran sastra

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA. Sumarni. Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN WHOLE LANGUANGE PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEMORITER PADA SISWA DI KELAS VIII SMPN 5 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

II. KAJIAN PUSTAKA. menyimak, dan berbicara. Dalam kajian ini akan dibahas salah satu dari empat

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO

Amsih NIM Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

Transkripsi:

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TEKNIK MEMBACA PREVIEW QUESTION, READ, SUMMARIZE DAN TES (PQRST) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP CERPEN MALAIKAT PELINDUNG KARYA GISHA RIZKY PRADITA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 IMAS MASKIAH 1021.0576 Program Studi Pendidikan Bahasa Dan sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang sangat penting dalam kehidupan kita. di masa lalu, sekarang, maupun yang akan datang.membaca adalah sesuatu yang lumrah. Nyaris tak ada manusia yang tidak mengalami membaca sepanjang hayatnya. Membaca adalah kegiatan yang sangat purba dimulai sejak Nabi Adam diajari oleh Tuhan mengeja sejumlah nama-nama, sampai saat ini aktivitas membaca masih dilakukan, sehingga sejarah peradaban manusia menggelinding terutama dikemudikan oleh kegiatan membaca (Saifullah dalam Tarigan, 1990:3). Membaca karya sastra merupakan salah satu kegiatan dalam upaya memahami dan mengapresiasi hasil karya sastra Namun demikian dalam pelaksanaannya ada beberapa hal yang harus diperhatikan tatkala membaca sebuah karya sastra, Hal ini mengingat jumlah dan jenis karya sastra sangat banyak Oleh karena itu perlu ada upaya memilih dan memilah karya sastra apa yang hendak dibaca. Di samping itu dalam membaca sebuah karya sastra harus terfokus pada tujuan untuk mengetahui berbagai unsur intrinsik karya sastra yang dibaca. Hasil penelitian sebagaimana telah dideskripsikan dan dianalisis sebelunmya, menunjukkan bahwa hasil pembelajaran dalam bentuk adanya perubahan pemahaman siswa dalam memahami isi bacaan khususnya cerpen lebih baik dari sebelum pembelajaran. Pencapaian rata-rata 7,02 dari sebelum pembelajaran 5,11 menunjukkan terjadi kenaikan pemahaman bacaan siswa sebesar 1,91. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa teknik membaca PQRST efektif dalam meningkatkan pemahaman bacaan siswa. Kebiasaan membaca siswa yang diperoleh secara alami belum tentu menunjukkan sikap membaca yang baik. Berbagai kebiasaan siswa dalam membaca masih sering ditemukan pada siswa. Membaca dengan bersuara, bibir komat kamit, gerakan kepala yang mengikuti arah tulisan, dan menunjuk bacaan dengan jari sesungguhnya merupakan beberapa kebiasaan yang sering ditemukan dan berdampak pada memperlambat kemampuan siswa dalam membaca. Sementara itu penggunaan teknik PQRST khususnya dalam membaca karya sastra mempersyaratkan bahwa pembelajaran sastra di kelas harus ditandai oleh terdapamya aktivitas membaca karya sastra, baik itu dilakukan oleh pengajar maupun murid. Guru harus mampu menciptakan kelas pembelajaran sastra sebagai sebuah bentuk hubungan sosial kemanusiaan sehingga dalam pembelajaran terjadi dialog antara murid dengan murid. KATA KUNCI:TEKNIK MEMBACA / PREVIEW QUESTION, READ, SUMMARIZE DAN TES (PQRST) PENDAHULUAN Membaca adalah kegiatan berbahasa yang dilakukan melalui proses berpikir dan bernalar untuk memperoleh informasi yang disampaikan penulis melalui media tulisan. Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang kompleks yang membuat kerja sama antar sejumlah kemampuan. Untuk dapat membaca suatu bacaan, seseorang harus dapat menggunakan pengetahuan yang sudah dimilikinya. Banyak sekali batasan yang dikemukakan orang tentang membaca tergantung dari segi mana memandangnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1996 : 455), tercantum beberapa pengertian tentang membaca, yaitu: (1) melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam had); (2) mengeja, atau melafalkan apa yang tertulis; (3) mengucapkan; (4) mengetahui, meramalkan; dan (5) menduga, memperhitungkan, memahami. Di samping itu, apabila dirasakan dan diamati, membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipeigunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Sementara itu Akhadiah (1992 : 2), memberikan pengertian membaca yaitu "Membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf-huruf dan kata-kata menghubungkannya dengan bunyi serta maknanya, dan menarik kesimpulan mengenal maksud bacaan". Bagi lingkungan masyarakat tertentu, membaca merupakan sebagian kegiatan sehari-hari yang dilakukan sebagai kebiasaan atau bahkan kebutuhan di samping kebutuhan pokok lainnya, seperti makan dan minum. Lingkungan tersebut

adalah lingkungan terpelajar seperti cendekiawan, para pejabat pemerintah, pengusaha besar, wartawan, guru, mahasiswa dan penulis. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat penulis simpulkan bahwa tujuan membaca adalah untuk memperoleh informasi yang meliputi isi, memahami bacaan yang berhubungan dengan maksud, tujuan, serta kebutuhan pembaca Selain itu, tujuan membaca merupakan modal utama dalam proses membaca karena dengan adanya tujuan, maka kegiatan membaca akan terarah kepada apa yang akan diperolehnya dari hasil membaca. KAJIAN TEORI DAN METODE Reading for details or facts, adalah membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh sang tokoh; apa-apa yang telah dibuat oleh sang tokoh; apa yang telah terjadi pada tokoh khusus, atau untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh sang tokoh. Membaca seperti itu disebut membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau faktafakta Reading for main ideas, adalah membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau yang dialami sang tokoh, dan merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh sang tokoh untuk mencapai tujuannya. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ideide utama. Aspek-Aspek membaca Secara garis besar terdapat dua aspek penting dalam membaca Hal ini dipertegas oleh Broughton dalam Tarigan (1982 : 13) yang menerangkan sebagai berikut. 1) Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skill) aspek ini mencakup: a) Pengenalan bentuk huruf; b) Pengenalan unsur-unsur linguistik; c) Pengenalan hubungan/ korespondensi pola ejaan dan bunyi; d) Kecakapan membaca bertarap larabat. 2) Keterampilan yang bersifat pemahaman {comprehension skill) aspek ini mencakup: a) memahami pengertian sederhana; b) memahami signifikasi atau makna; c) evaluasi atau penilaian; d) kecepatan membaca yang fleksibel. Untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam aspek keterampilan mekanis tersebut di atas, maka aktivitas membaca yang paling sesuai adalah membaca nyaring atau membaca bersuara, contohnya membaca puisi-puisi yang sederhana Untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam membaca pemahaman, maka aktivitas atau kegiatan membaca yang paling tepat adalah dengan membaca dalam hati, contohnya membaca sural kabar, karya ilmiah, dan sebagainya. B. Penggunaan Teknik PQRST Jika Anda membaca suatu buku, tentu Anda mempunyai tujuan tertentu sebeium Anda melakukannya Tujuan itu bermacam-macam, bukan bergantung kepada keperluannya Kegiatan membaca itu kadang-kadang hanya untuk mencari hiburan, sebagai pengisi waktu senggang saja, sekadar untuk mencari informasi tertentu, dan mungkin untuk keperluan studi. Tujuan membaca di sini bukan hanya sekadar menemukan informasi tertentu, melainkan lebih jauh sampai di pemahaman isi secara keseluruhan secara komprehensif. Spache (dalam Tarigan, 1986:93), mengemukakan enam keterampilan dasar penting dalam keberhasilan membaca suatu buku. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dan deskriptif. Bereksperimen adalah mengadakan percobaan untuk melihat suatu hasil. Hasil ini yang akan menegaskan kedudukan perhubungan kausal antara variabelvariabel yang diselidiki. Dalam metode kuasi eksperimen ini, penulis melakukan uji coba model pembelajaran membaca cerpen "Malaikat Pelindung" karya Gisha Rizky Praditha dengan menggunakan teknik PQRST untuk mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan teknik tersebut dalam meningkatkan pemahaman terhadap cerpen "Malaikat Pelindung" karya Gisha Rizky Praditha pada siswa kelas VII SMPN 3 Cilawu. Dalam rancangan kegiatan penelitian ini, hal pertama dilakukan adalah mengukur kemampuan dasar siswa sebagai objek penelitian, lalu dikenakan perlakuan untuk jangka waktu terentu. Setelah itu, dilakukan pengukuran kembali untuk mengetahui penibahan setelah perlakuan dalam PBM dilaksanakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Meskipun dilihat dari pencapaian rata-rata terjadi perubahan yang cukup baik, namun perubahan tersebut belum menunjukkan perubahan yang berarti, sebelum diuji secara statistik. Oleh karena itu di bawah ini akan penulis lakukan. Proses pengujian secara statistik antara kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa dalam memahami isi bacaan, dengan langkah-langkah sebagai berikut ini.secara

umum terjadi perbedaan 19,1 antara nilai kemampuan pemahaman bacaan siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Penguasaan siswa terhadap tema dan alur cerita menunjukkan perubahan yang paling besar mencapai 34,02 dan 26,5. Hal ini menunjukkan bahwa dengan teknik PQRST kemampuan siswa dalam memahami tema dan alur cerita menunjukkan perubahan yang sangat baik, sementara itu perubahan paling kecil terjadi pada kemampuan siswa memahami amanat yang disampaikan isi cerita yang hanya mencapai 10,42. Kesimpulan Pada bagian akhir tulisan ini, akan penulis kemukakan tiga simpulan yang didasarkan pada nimusan masalah yang telah dituangkan pada bagian sebelumnya serta dilandasi hasil penelitian. Simpulan yang dapat ditarik dikemukakan di bawah ini. 1. Kemampuan pemahaman membaca cerpen sebelum menggunakan teknik PQRST pada siswa kelas VII SMPN 3 Cilawu menunjukkan kemampuan yang rendah, hal ini ditandai dengan pencapaian rata-rata pemahaman siswa terhadap cerpen yang hanya mencapai 5,11. Beberapa kriteria penilaian dan pencapaian pemahaman siswa terhadap cerpen antara lain rata-rata pemahaman terhadap tema (45,47%), alur cerita dalam cerpen (49,23%), pemahaman terhadap tokoh dan penokohan (54,7%), pem ahaman terhadap amanat yang terkandung dalam cerpen (51,97%) serta kemampuan siswa dalam mengungkapkan kembali isi cerpen (52,31%). 2. Kemampuan pemahaman membaca cerpen setelab menggunakan teknik PQRST pada siswa kelas VII SMPN 3 Cilawu, menunjukkan kemampuan pemahaman bacaan yang baik. Hal ini ditandai dengan pencapaian rata-rata 7,02. Sementara itu, pemahaman siswa terhadap ratarata tema cerpen dicapai sebesar (79,49%), alur cerita dalam cerpen (75,73%), pemahaman terhadap tokoh dan penokohan (76,75%), pemahaman terhadap amanat yang terkandung dalam cerpen (62,39%) serta kemampuan siswa dalam mengungkapkan kembali isi cerpen (65%) 3. Hasil penelitiah menunjukkan rata-rata pemahaman awal siswa terhadap cerpen dicapai sebesar 51,1 dan pemahaman akhir setelah pembelajaran dicapai rata-rata nilai 70,2, dengan demikian terjadi kenaikan rata-rata kemampuan pemahaman siswa terhadap cerpen sebesar 19,1. Sementara itu berdasarkan hasil perhitungan statistik uji t yang dilakukan diperoleh t hitung > t tabel (14,38 > 2,428) pada taraf kepercayaan 95%, sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa dalam memahami cerpen sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran berbeda. Sementara itu diamati dari rata-rata pemahaman siswa terhadap bacaan (cerpen) menunjukkan bahwa penggunaan teknik PQRST efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap karya sastra khususnya cerpen. DAFTAR PUSTAKA Aminudin. (1987). Pengantar Apresiasi Sastra. Malang: Sinar Baru. Aminuddin. (2000). "Pembelajaran Sastra sebagai Proses Pemberwacanaan dan Pemahaman Perubanan Ideologi". dalam Sudiro Satoto dan Zaimiddin Fananie (Eds.). Sastra: Ideologi, Politik, dan Kekuasaan. Surakarta: University Muhamadiyah Press-HISKI Komisariat Surakarta. Arikunto, S. (1993). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Pvineka Cipta. Arikunto, S. (1996). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Harjasudjana, A.S. (1996). Materi Pokok Keterampilan Membaca. Jakarta: Karuniaka. Kelompok Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. (1991). Keterampilan Membaca. YA3. Malan Nadeak, M. (1985). Pengajaran Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru. Nurgiyantoro, B. (1995). Penilian Pengajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta: BPFE. Nurhadi. (1989). Bagaimana Menmgkatkan Kemampuan Membaca, Suatu Teknik Memahami Literaturyang Efisien. Bandung: Remadja Rosdakarya. Nurhadi. (1987). Membaca Cepatdan Efektif. Jakarta: C.V. Sinar Baru. Rahmanto, B. (19SS). Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kansius. Sagala, S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Soedarso. (1994). Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia. Sudjana, N. (1999). Penikaan Hasil PBM. Bandung: Remadja Rosdakarya. Surakhmad, W. (1994). Pengantar Penelitian Umiah. Bandung: Tarsito.

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TEKNIK MEMBACA PREVIEW QUESTION, READ, SUMMARIZE DAN TES (PQRST) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP CERPEN MALAIKAT PELINDUNG KARYA GISHA RIZKY PRADITA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 MAKALAH IMAS MASKIAH 1021.0576 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012