MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA. Sumarni. Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
|
|
- Harjanti Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA Sumarni Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas muhammadiyah Makassar Abstract Setiap guru bahasa haruslah menyadari serta memahami benar-benar bahwa membaca adalah suatu metode yang dapat dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain yaitu mengomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) kedalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan membaca kreatif. Membaca sebagai proses psikolinguistik, skemata membaca membantu membangun makna, sedangkan fonologis, semantik dan fitur sintaksis membantunya mengomunikasikan dan menginterpretasikan pesan-pesan. Proses metakognitif melibatkan perencanaan, pembetulan suatu strategi, pemonitoran, dan pengevaluasian. Pembaca pada tahap metakognitif mengidentifikasi tugas membaca untuk membentuk strategi yang sesuai, memonitor pemahamannya, dan menilai hasilnya. Keyword: membaca, aspek-aspek, faktor-faktor
2 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Banyak anggapan bahwa membaca merupakan aktivitas yang paling tidak disukai oleh beberapa orang. Seperti halnya pengertian membaca menurut Soedarmo ( speed reading, 2007:4) membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah. Hal tersebut meliputi orang harus menggunakan pengertian, mengamati, memahami dan mengingat-ingat. Seseorang tidak dapat membaca dengan hanya menggerakkan mata atau tanpa menggunakan pikiran. Pemahaman dan kecepatan membaca menjadi sangat tergantung pada kecakapan dalam menjalankan setiap organ tubuh yang diperlukan untuk membaca. Membaca merupakan proses pengolahan bacaan secara kritis kreatif dengan tujuan memperoleh pemahaman secara menyeluruh tentang suatu bacaan, serta penilaian terhadap keadaan, nilai, dan dampak bacaan. Kegiatan membaca merupakan aktifitas mental memahami apa yang disampaikan penulis melalui teks atau bacaan. Pada saat membaca, biasanya dalam teks bacaan yang kita baca terkandung makna yang tersirat (makna yang tersembunyi) dan tersurat (makna yang tertulis). Oleh karena itu, kita membaca secara intensif untuk menemukan makna dan mencari ide/pokok permasalahan. Membaca intensif juga berfungsi untuk mengetahui lebih banyak tentang bacaan. Misalnya, tentang penulisannya atau permasalahan yang dibacarakan mulai dari awal masalah sampai pemecahan masalah atau akhir berita. Pahami isinya, jangan ada yang terlewatkan. Membaca juga sebagai salah satu pembelajaran keterampilan berbahasa yang menggunakan pendekatan sesuai rambu rambu pembelajaran dalam kurikulum. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis ( huruf ) kedalam kata kata lisan.
3 BAB II TELAAH PUSTAKA Menurut Mr. Fredick Mc Donald didistribusikan pada tahun 1996 halaman 8, Membaca ialah perkembangan dari reaksi lengkap beberapa, yang menggabungkan reaksi mental, intelektual, dan manipulatif. Membaca definisi t dapat dibagi menjadi sub-bakat, termasuk taktil; Pengamatan; pengaturan; Pengalaman; mempertimbangkan; pembelajaran; afiliasi; penuh perasaan; dan produktif. Menyetujui Fredick, meneliti latihan dapat terjadi jika sub bakat beberapa dipimpin saling dalam keseluruhan umumnya dimasukkan. Sedangkan menurut Mr. Juel dan Mr. Sandjaja didistribusikan pada tahun 2005, Membaca bahwa metodologi untuk menjadi lebih berkenalan dengan beberapa kata-kata dan mengkoordinasikan ke pentingnya katakata menjadi kalimat dan struktur meneliti. Dengan cara ini, di bangun dari meneliti dapat membuat esensi dari bagian. Sebuah definisi di atas dapat beralasan bahwa membaca adalah prosedur pemahaman dan mengambil pentingnya kata, berpikir, pikiran, gagasan, dan data yang telah dikemukakan oleh penulis dalam menyusun. Seketika membaca mengingat fakta bahwa dengan membaca dengan teliti, ilmu pengetahuan, Anda akan mengembangkan. Bahan untuk membaca dengan teliti itu berbagai sumber meneliti, bisa menjadi bacaan saja, majalah, koran harian, dan hutan yang berbeda
4 BAB III METODE PENULISAN Metode penulisan yang digunakan yaitu metode penulisan studi pustaka. Dengan menggunakan metode tersebut berbagai data diperoleh dari berbagai sumber yang tersedia yang tentunya berhubungan dengan pembahasan, diantara yaitu, buku, jurnal, laporanl,artikel, bahkan internet. Sebagaimana diketahui bahwa internet yang merupakan bagian dari kemajuan teknologi memiliki mnfaat bagi siswa. Menurut Maryono dan Istiana (2007:34) pemanfaatan teknologi, khususnya komputer dan internet, memang memiliki banyak manfaat. Para siswa dapat memperoleh bahan-bahan pembelajaran melalui perpustakaan elektronik (e-library) atau buku elektronik (e-book) untuk mendapatkan koleksi perpustakaan berupa buku, modul, jurnal, majalah atau surat kabar. Kehadiran internet juga memungkinkan dilakukannya pembelajaran jarak jauh (elearning). Maksudnya untuk mendapatkan materi pelajaran, para siswa atau mahasiswa tidak harus terikat dengan ruang dan waktu di ruang kelas pada jam-jam pelajaran. Materi bisa didapat melalui komputer di rumah yang tersambung dengan internet atau melalui warnet-warnet yang memberikan layanan akses internet.
5 BAB IV PEMBAHAASAN A. PENGERTIAN Membaca adalah proses produksi yang menghasilkan pengetahuan, pengalaman, dan sikap-sikap baru. Seperti hukum yang berlaku dalam dunia usaha, semakin besar modal seseorang untuk berusaha, semakin besar pula kemungkinan hasilnya. Oleh karena itu, seperti halnya sebuah perusahaan yang menghasilkan sesuatu melalui proses mengolah. Membaca juga merupakan proses mengolah, yakni mengolah bacaan. Nah, untuk mengolah hal itu diperlukan modal tertentu. Secara garis besar, aktifitas membaca berkaitan dengan dua hal pokok, yaitu pembaca dan bahan bacaan. Untuk memperlancar proses membaca, seorang pembaca harus memiki modal: 1). Pengetahuan dan pengalaman 2). Kemampuan berbahasa (kebahasaan) 3). Pengetahuan tentang tekhnik membaca 4). Tujuan membaca. B. ASPEK-ASPEK MEMBACA Sebagai gari besarnya, terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu: a) Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup: 1) Pengenalan bentuk huruf; 2) Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola klausa, kalimat dan lain-lain); 3) Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau to bark at print ); 4) Kecepatan membaca ke taraf lambat. b) Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakup: 1) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal);
6 2) Memahami signifikan atau makna (a.l. maksud dan tujuan pengarang, relevansi/keadaan kebuadayaan, dan reaksi pembaca); 3) Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk); 4) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan. (Broughton (et al) 1978: 211) Untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam keterampilan mekanis (mechanical skills) tersebut, aktivitas yang paling sesuai adalah membaca nyaring, membaca bersuara (reading aloud; oral reading). Untuk keterampilan pemahaman (comprehension skills), yang paling erat adalah dengan membaca dalam hati (silent reading), yang dibagi atas: a) Membaca ekstensif (extenssive reading); b) Membaca intensif (intensive reading). Selanjutnya, membaca ekstensifmencakup pula: 1) Membaca survey (survey reading); 2) Membaca sekilas (skimming); 3) Membaca dangkal (superficial reading). Sedangkan membaca intensif dibagi atas: 1) Membaca telaah isi (content study reading), yang mencakup: a) Membaca teliti (close reading); b) Membaca pemahaman (comprehensive reading); c) Membaca kritis (critical reading); d) Membaca ide (reading for ideas). 2) Membaca telaah bahasa (language study reading), yang mencakup pula: A) Membaca bahasa asing (foreign language reading); B) Membaca sastra (literary reading). C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca, baik membaca permasalahan maupun membaca lanjut (membaca pemahaman). Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca menurut Lamb dan Arnol (Rahim Farida 2007: 6) ada 3 (tiga) yaitu; a) Faktor psikologi, b)
7 faktor intelektual, dan c) faktor lingkungan. Ketiga pendapat tersebut dapat diuraikan sebagi berikut : a. Faktor Fisiologis Mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin. Beberapa ahli mengemukakan bahwa keterbelakangan neurologis (misalnya berbagai cacat otak) dan kekurangan matang secara fisik merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan anak gagal dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mereka. b. Faktor Intelektual Istilah intelegensi didefinisikan sebagai suatu kegiatan berfikir yang terdiri dari pemahaman yang esensial tentang situasi yang diberikan dan meresponnya secara tepat. Secara umum ada hubungan antara kecerdasan yang diindikasikan oleh IQ dengan rata-rata peningkatan remedial membaca. Tingkatan intelegensi membaca itu sendiri pada hakikatnya proses berfikir dan memecahkan masalah. Dua orang yang berbeda IQnya sudah pasti akan berbeda hasil dan kemampuan membacanya. c. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan ikut mempengaruhi kemajuan kemampuan membaca murid.
8 BAB V KESIMPULAN Membaca merupakan suatu proses pengolahan bacaan atau teks yang bertujuan untuk menggali informasi yang terdapat dalam teks dan melibatkan komponen kebahasaan, gagasan, nada dan gaya serta yang termasuk dalam kategori konteks, dan komponen konteks yang berada diluar komponen kebahasaan. Sebagai gari besarnya, terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu: Keterampilan yang bersifat mekanis dan Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca: a. Faktor Fisiologis b. Faktor Intelektual c. Faktor Lingkungan
9 DAFTAR PUSTAKA animous pengertian membaca menurut para ahli (online) diakses pada tanggal 8 April 2017 pukul WITA nizbah, faizal pengertian membaca (online) diakses pada tanggal 8 April 2017 pukul WITA nizbah, faizal faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca (online) diakses pada tanggal 8 April 2017 pukul WITA pradita, tiara aspek-aspek membaca (online) diakses pada tanggal 8 April 2017 pukul WITA
MEMAHAMI HAKEKAT DAN ASPEK-ASPEK DALAM READING (MEMBACA)
MEMAHAMI HAKEKAT DAN ASPEK-ASPEK DALAM READING (MEMBACA) Riska Aulia Sartika. Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. riskaauliasartika66@gmail.com.
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis melalui media
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Membaca Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang terpisah pisah.aktivitas yang
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Membaca 1. Pengertian Membaca Menurut Soedarso (1989: 4) Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang terpisah pisah.aktivitas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kegiatan berbahasa merupakan bagian dari kehidupan manusia. Ketika manusia melakukan kegiatan berbahasa, maka mereka harus memiliki keterampilan berbahasa.tampubolon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia mempunyai empat aspek kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. pengupayaan ini akan mengakibatkan peserta diidk dapat mempelajari sesuatu
BAB II KAJIAN TEORI A. Hakekat Pembelajaran Bahasa Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan peserta diidk. Kegiatan pengupayaan ini akan mengakibatkan peserta diidk dapat mempelajari sesuatu dengan cara
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY SISWA KELAS IV SD N GADINGAN WATES TUGAS AKHIR SKRIPSI
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY SISWA KELAS IV SD N GADINGAN WATES TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ada empat segi keterampilan berbahasa yakni keterampilan menyimak/
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ada empat segi keterampilan berbahasa yakni keterampilan menyimak/ mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Setiap keterampilan tersebut memunyai hubungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Proses pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar diarahkan untuk untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman dari pengalamanberbagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada dasarnya membaca merupakan suatu proses. Berikut akan dijelaskan
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Membaca Pada dasarnya membaca merupakan suatu proses. Berikut akan dijelaskan mengenai pengertian membaca. 2.1.1 Pengertian Membaca Membaca adalah proses memahami pesan tertulis
Lebih terperinci2015 FAKTOR-FAKTOR PREDIKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan membaca merupakan modal utama peserta didik. Dengan berbekal kemampuan membaca, siswa dapat mempelajari ilmu, mengkomunikasikan gagasan, dan mengekspresikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran yang dibangun oleh guru dan siswa adalah kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran yang dibangun oleh guru dan siswa adalah kegiatan yang bertujuan. Sebagai kegiatan yang bertujuan, maka segala sesuatu yang dilakukan guru
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Membaca 2.1.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yaitu aspek membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Keempat kemampuan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ada empat aspek pembelajaran bagi siswa, yaitu aspek membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Keempat kemampuan dalam berbahasa
Lebih terperinciBAHASA INDONESIA. Membaca untuk Menulis. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi
Modul ke: BAHASA INDONESIA Membaca untuk Menulis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Membaca adalah suatu proses yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman, sekolah merupakan alternatif terbaik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman, sekolah merupakan alternatif terbaik untuk bisa bersaing di era yang sangat maju ini. Hal ini sangat penting karena dengan sekolah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf
BAB II KAJIAN TEORI A. Keterampilan Membaca Menurut kamus besar Indonesia, keterampilan berasal dari kata terampil yang artinya cakap dalam menyelesaikan tugas; mampu dan cetakan. Keterampilan sendiri
Lebih terperinciMEMBACA INTENSIF. Menentukan
MEMBACA INTENSIF Menentukan STANDAR KOMPETENSI 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca ekstensif, membaca intensif, dan membaca nyaring KOMPETENSI DASAR 11.2 Menemukan informasi untuk bahan diskusi
Lebih terperinciPenggunaan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran Membaca Teks Percakapan Siswa Kelas V SDN Gindopo
Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran Membaca Teks Percakapan Siswa Kelas V SDN Gindopo Saiman, Efendi, dan Pratama Bayu Santosa Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Lebih terperinciDimuat: pada jurnal Pendidikan bahasa (JPB) No.1 Vol: 2 Juni 2013, Hal ISSN
1 Dimuat: pada jurnal Pendidikan bahasa (JPB) No.1 Vol: 2 Juni 2013, Hal. 89-101 ISSN 2252-9896. Penerapan Strategi Top-Down untuk Meningkatkan Kemampuan Memahami Isi Bacaan Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui bahasa tulis.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 1. Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Model Pembelajaran CIRC adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua jenjang pendidikan di Indonesia. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis serta menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Adapun
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi ke dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, secara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teoretis. Membaca merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoretis 1. Hakikat Membaca Membaca merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh setiap individu. Tarigan (2008: 7), membaca adalah proses yang dilakukan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA DI KELAS IV SDN 13 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO
FAK 0 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA DI KELAS IV SDN 13 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO Fitrianti Hasan, Evi Hasim, Wiwy T. Pulukadang 1 Abstrak Fitrianti Hasan. 2014. Faktor-Faktor
Lebih terperinciPezi Awram
315 PROBLEMATIKA MEMBACA CEPAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Pezi Awram Pezi.awram@yahoo.com ABSTRAK Makalah ini disusun untuk menjelaskan problema apa saja dalam membaca cepat khususnya siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi keterampilan berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca dan menulis (Muslich,2009:115).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan salah satu pemersatu bangsa. Melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dengan manusia lainnya karena manusia merupakan makhluk sosial yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Hakikat pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah
11 BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Hakikat pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu bentuk penerapan kurikulum yang berlaku di
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Keterampilan Membaca Teks Percakapan. 1. Keterampilan Membaca. Keterampilan adalah Kecakapan atau kemampuan seseorang untuk
BAB II KAJIAN TEORI A. Keterampilan Membaca Teks Percakapan 1. Keterampilan Membaca Keterampilan adalah Kecakapan atau kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas, kecakapan seseorang untuk memakai bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari membaca mempunyai makna yang. penting. Membaca bukan saja sekedar memandangi lambang-lambang tertulis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari membaca mempunyai makna yang penting. Membaca bukan saja sekedar memandangi lambang-lambang tertulis saja tetapi merupakan kegiatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Durkin menyimpulkan bahwa tidak ada efek negatif pada anak-anak dari
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Kemampuan Membaca Durkin menyimpulkan bahwa tidak ada efek negatif pada anak-anak dari membaca dini. Anak-anak yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia secara umum mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi sosial. Pada dasarnya bahasa erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Manusia sebagai anggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Peranan bahasa dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai alat komunikasi, bahasa tersebut
Lebih terperinciOleh Septia Sugiarsih
Oleh Septia Sugiarsih Merupakan proses memperoleh makna dari barang cetak ( Spodek dan Saracho, 1994). 2 cara : Langsung Menguhubungkan ciri penanda visual dari tulisan dengan maknanya Tidak langsung Mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandung pengertian bahwa dengan membaca akan diperoleh pengetahuan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan kita untuk selalu belajar. Proses belajar yang efektif adalah membaca. Slogan membaca adalah jendela
Lebih terperinciJurnal Kata (Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya) November 2013
November 2013 HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IX SMP TUNAS HARAPAN Oleh Pudan Doli Situmorang 1 Dr. Siti Samhati., M.Pd. 2 Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd.. 3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah sudah menjadi sempit. Interaksi antar manusia dalam wujud tertentu sudah tidak dapat dibatasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini dititikberatkan pada keterampilan siswa. Berdasarkan kurikulum 2006 siswa dituntut
Lebih terperinciPERANAN MEMBACA PEMAHAMAN SEBAGAI SARANA MENYERAP INFORMASI DAN MEMPELAJARI DUNIA
59 Peranan Membaca Pemahaman sebagai Sarana Menyerap Informasi dan Mempelajari Dunia PERANAN MEMBACA PEMAHAMAN SEBAGAI SARANA MENYERAP INFORMASI DAN MEMPELAJARI DUNIA Aswinarko Program studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. sikap sejak manusia itu lahir sampai akhir hayat.
1 BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar Konstruktivisme Belajar tidak akan pernah terlepaskan dari kehidupan manusia. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang dialami oleh
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Membaca
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Membaca Menurut Dechant (melalui Zuchdi, 2008:21), membaca adalah proses pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Membaca pada hakikatnya
Lebih terperinciAIMAI KOTOBA: Kasus Pada PembelajaranBahasaJepang (Dokkai) di JurusanPendidikanBahasaJepang FPBS- UPI
AIMAI KOTOBA: Kasus Pada PembelajaranBahasaJepang (Dokkai) di JurusanPendidikanBahasaJepang FPBS- UPI Oleh:WawanDanasasmita UniveritasPendidikan Indonesia DalampembelajaranbahasaasingsepertibahasaJepang,
Lebih terperinciModul ke: BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN
Modul ke: BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS MEMBACA UNTUK MENULIS Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Definisi Membaca 1.Menurut Kamus Bahasa Indonesia, definisi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam. memelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam memelajari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sehingga terciptalah masyarakat membaca (reading society). Masyarakat yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya membaca merupakan prasyarat dan sekaligus merupakan ciri kemajuan suatu masyarakat atau bangsa. Masyarakat atau bangsa yang maju menempatkan kebiasaan membaca
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB III KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA Dra.Hj.Rosdiah Salam, M.Pd. Dra.Andi Nurfaizah, M.Pd. Drs. Latri S, S.Pd., M.Pd.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia hendaknya mengarah pada tujuan pengetahuan bahasa sampai penggunaannya, oleh karena itu harus benar-benar dipahami siswa. Penggunaan
Lebih terperinciKETERBACAAN Kunci Sukses Membaca Kritis
KETERBACAAN Kunci Sukses Membaca Kritis Setyawan Pujiono, M.Pd. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Nonilmiah (cerpen, novel, komik, drama, dsb) Semi-ilmiah (artikel populer, berita,
Lebih terperinciPenerapan Strategi DRTA untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IV SDN 1 Sedayu Bantul
Penerapan Strategi DRTA... (Rizky Lia Dintasari) 1.959 Penerapan Strategi DRTA untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IV SDN 1 Sedayu Bantul Implementation of DRTA Strategy to Improve
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran di Indonesia menggunakan konteks kurikulum 2013 edisi revisi 2016 yang digunakan sebagai inti dari proses pendidikan. Kurikulum ini diharapkan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan
1 BAB I PENDAHULUAN peserta didik agar dapat mengenali siapa dirinya, lingkungannya, budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan perasaannya. Penggunaan bahan ajar yang jelas, cermat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, aktivitas membaca tidak hanya kegiatan yang dilakukan para siswa di kelas tetapi juga dilakukan oleh hampir setiap orang. Membaca telah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam kelangsungan hidupnya manusia selalu membutuhkan orang lain untuk hidup bersama. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciPEMAHAMAN WACANA FIKSI DAN NONFIKSI PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 3 SAMBUNGMACAN TAHUN AJARAN 2007/2008
PEMAHAMAN WACANA FIKSI DAN NONFIKSI PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 3 SAMBUNGMACAN TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesan yang tersurat maupun yang tersirat. Anthony (1971) mengatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan suatu keterampilan berbahasa untuk memahami pesan yang tersurat maupun yang tersirat. Anthony (1971) mengatakan bahwa membaca adalah suatu
Lebih terperinciPENERAPAN METODE CIRC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN WACANA FIKSI DAN WACANA NON FIKSI DI KELAS X SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010
PENERAPAN METODE CIRC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN WACANA FIKSI DAN WACANA NON FIKSI DI KELAS X SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenui Persyaratan Guma Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Gerakan Literasi Sekolah.
BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) a. Pengertian Gerakan Literasi Sekolah. Literasi menurut Kemendikbud (2016:2)adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Di dalam interaksi tersebut, terjadi adanya proses komunikasi dan penyampaian pesan yang
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK SKIMMING UNTUK MENINGKATKAN
PENERAPAN TEKNIK SKIMMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II BULUSARI KECAMATAN SLOGOHIMO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: EUNIKE DWI LESTARI X 7108670
Lebih terperinciHUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG
HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG Oleh: Mira Elfiza, Andria Catri Tamsin, Zulfikarni Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA GUNUNG SARI MAKASSAR JURNAL
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA GUNUNG SARI MAKASSAR JURNAL 1 Samirudin, 2 M. Ide Said DM, 3 Rusdi 1, 2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Kemampuan juga disebut kompetensi.
BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan 1. Pengertian Kemampuan Siswa sekolah dasar merupakan individu-individu yang sedang tumbuh dan berkembang dalam rangka pencapaian kepribadian yang dewasa. Pertumbuhan individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses membaca merupakan proses penerimaan symbol dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses membaca merupakan proses penerimaan symbol dan penginterpretasian simbol-simbol, atau kata-kata yang dilihat atau dibaca. Proses penginterpretasian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melibatkan aktivitas visual dan berfikir. Crawley dan Mountain mengatakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan proses belajar mengajar salah satunya ditentukan melalui kegiatan membaca. Tanpa membaca siswa tidak akan bisa memahami buku pelajaran yang diajarkan. Hakekat
Lebih terperinciMEMBACA DAN PEMBELAJARANNYA 5. MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF DNGAN
MEMBACA DAN PEMBELAJARANNYA 1. HAKIKAT MEMBACA 2. JENIS MEMBACA 3. KEM 4. STRATEGI MEMBACA CEPAT 5. MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF DNGAN FOKUS MEMBACA 1. HAKIKAT MEMBACA SBB: A. Proses pengubahan lambang
Lebih terperinci2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan berbahasa yang mumpuni serta dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN MELALUI TEKNIK MEMBACA SCANNING
SKRIPSI PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN MELALUI TEKNIK MEMBACA SCANNING (MEMBACA MEMINDAI) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4 PEKUTATAN JEMBRANA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 OLEH : I Gede Danu Eka Setiawan
Lebih terperinciMATA KULIAH BAHASA INDONESIA
Modul ke: 05 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATA KULIAH BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik serta merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di semua jenis jenjang pendidikan
Lebih terperinciMenelaah Aspek-Aspek dalam Reading
Menelaah Aspek-Aspek dalam Reading Kusherdiyanti Haeri Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Kusherdiyanti@gmail.com Abstrak Salah satu poin
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Membaca Huruf BAB II LANDASAN TEORI Menurut Rahim (2008:2) membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan
Lebih terperinciPERMASALAHAN PEMBELAJARAN MEMBACA CHUUKYUU DOKKAI DI PERGURUAN TINGGI
PERMASALAHAN PEMBELAJARAN MEMBACA CHUUKYUU DOKKAI DI PERGURUAN TINGGI Sriwahyu Istana Trahutami utami_undip@yahoo.com Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Abstract Reading is a complex process that
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang dilaksanakan secara sadar untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidikan menjadi sesuatu hal yang sangat
Lebih terperinciANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI
ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Peryaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI) Icah 08210351 Icah1964@gmail.com Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan
Lebih terperinciKEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VI SD 03 KALIYOSO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI
KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VI SD 03 KALIYOSO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciPENERAPAN PERMAINAN BAHASA (KATARSIS) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV A SD NEGERI 01 METRO PUSAT
EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar p-issn 2085-1243 e-issn 2579-5457 Vol. 9. No.2 Juli 2017 Hal 75-83 PENERAPAN PERMAINAN BAHASA (KATARSIS) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV A SD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengacu pada perundang-undangan yang berlaku, tentang pengertian pendidikan telah disebutkan dalam Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Lebih terperincimemperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga timbul adanya suatu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kemampuan keterampilan dan sikap. Seseorang dapat belajar dari pengalaman sendiri maupun pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat untuk berkomunikasi dan salah satu alat untuk melahirkan suatu keinginan atau pendapat. Bahasa sebagai alat komunikasi bisa berbentuk:
Lebih terperinciPenulis Mislinatul Sakdiyah Nurhayati Pandawa Hairudin. Penyunting Farida Ariani
Penulis Mislinatul Sakdiyah Nurhayati Pandawa Hairudin Penyunting Farida Ariani Reviewer Teuku Alamsyah,M.Pd (Universitas Negeri Syah Kuala) Drs.Abdul Rahim,M.Pd (P4TK Bahasa) Dra.Elita Burhanuddin,M.Pd
Lebih terperinci2015 PENERAPAN METODE PQ4R (PREVIEW QUESTION READ REFLECT RECITE REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA MEMINDAI SISWA SEKOLAH DASAR
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan berisi pengantar atau bab untuk mengawali pembahasan penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun hal-hal yang akan dibahas pada bab pendahuluan ini, yaitu: A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir hingga berusia kurang lebih delapan (0-8) tahun. Dalam kelompok ini dicakup bayi hingga anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa, selain keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai media interaksi penulis dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Membaca Membaca adalah salah satu dari empat ketrampilan. Seperti yang telah diutarakan pada sub bab A. Berikut ini akan dijelaskan apa sebenarnya pengertian istilah membaca, tujuan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan komunikasi dapat menyampaikan pesan antar umat manusia. Salah satu alat komunikasi adalah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. komunikasi tulisan. Dalam komunikasi tulisan, lambang-lambang bunyi
7 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Membaca Membaca termasuk aspek penting dari keterampilan berbahasa. Dalam keterampilan berbahasa membaca sebagai satu bagian dari komunikasi tulisan.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Rofi udin dan Darmiyati Zuchdi, 1999: 31) mengatakan bahwa membaca merupakan
BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Membaca Permulaan 1. Pengertian Membaca Menurut Soedarso (2002: 14) membaca didefinisikan secara singkat sebagai interaksi pembaca terhadap pesan tulis. Di pihak lain,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Ninah Hasanah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Kegiatan membaca memegang peranan yang sangat penting untuk pemerolehan pengetahuan. Nurgiyantoro mengungkapkan (2001:247), dalam dunia pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi, manusia dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. teks yang dibaca untuk memperoleh makna (Vacca, 1991:172). Membaca
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Membaca di Sekolah Dasar 2.1.1 Hakikat Membaca Membaca adalah proses aktif dari pikiran yang dilakukan melalui mata terhadap bacaan. Dalam kegiatan membaca, pembaca memroses informasi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PADA SISWA KELAS V SDN I
NASKAH PUBLIKASI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PADA SISWA KELAS V SDN I MANGGUNG NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Lebih terperinci