MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 5 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

Transkripsi

1 MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 5 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN ROSWATI Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwang Bandung 2012 ABSTRAK Guru memiliki peran sentral dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh peran guru. Selain dituntut harus memahami materi pelajaran yang akan disampaikannya, guru juga harus memiliki keterampilan-keterampilan pedagogik dalam menyampaikan materi pelajarannya agar mudah dicerna oleh siswa. Dengan kata lain seorang guru haruslah menguasai ilmu untuk mengajarkan materi pelajaran kepada siswa. Rossi dan Breidle (1996) (dalam Sanjaya, 2008:204) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Latuheru, (1988:14) (dalam Sujana 2008:18) mengungkapkan bahwa "media pembelajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna." Selanjutnya Gerlach dan Ely (1980) sebagaimana dikemukakan Sanjaya (2008: ) menjelaskan bahwa: Media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Jadi dalam pengertian ini media bukan hanya alat perantara seperti TV, radio, slide, bahan cetakan, akan tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber belajar atau berupa kegiatan semacam diskusi, seminar karyawisata, simulasi dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap siswa atau menambali keterampilan. Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, dapat diambil beberapa kesimpulan, di antaranya: Kemampuan membuat karangan narasi siswa kelas IV SD Negeri 5 cilwau Kabupaten Garut sebelum menggunakan media gambar dengan tema menjaga kesehatan badan tergolong cukup baik dengan memiliki skor rata-rata berada di sekitar nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Skor rata -rata secara keseluruhan mencapai 72,62, sementara itu nilai KKM-nya adalah 70. Kemampuan membuat karangan narasi siswa kelas IV SD Negeri 5 cilwau Kabupaten Garut dengan tema menjaga kesehatan badan meningkat setelah menggunakan media gambar yaitu dari rata-rata dalam tes awal 72,62 meningkat menjadi 80,67. Penggunaan media gambar sangat berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa SDN 5 cilwau Kabupaten Garut tahun pelajaran Kata kunci : MENULIS KARANGAN NARASI / MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PENDAHULUAN Pengertian Media Pembelajaran Rossi dan Breidle (1996) (dalam Sanjaya, 2008:204) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Latuheru, (1988:14) (dalam Sujana 2008:18) mengungkapkan bahwa "media pembelajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan 1

2 dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna." Selanjutnya Gerlach dan Ely (1980) sebagaimana dikemukakan Sanjaya (2008: ) menjelaskan bahwa: Media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Jadi dalam pengertian ini media bukan hanya alat perantara seperti TV, radio, slide, bahan cetakan, akan tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber belajar atau berupa kegiatan semacam diskusi, seminar karyawisata, simulasi dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap siswa atau menambali keterampilan. Heinich, Molenda dan Russel (1990) (dalam Sanjaya, 2008:204) menjelaskan bahwa: Media is a channel of comunication. Derived from the latin word for "between", the term refers " to anything that carries information between a source and receiver. Berdasarkan berbagai pendapat para ahli di atas, maka media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai bahan atau alat yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi guru dengan siswa. Melalui penggunaan alat/bahan yang dipakai, pesan yang disampaikan oleh guru berupa mated pembelajaran akan mudah dipahami oleh siswa. Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa salah satu tujuan penggunaan media adalah untuk meningkatkan efektivitas komunikasi belajar. Penggunaan media belajar akan memberikan pengalaman belajar yang berbeda kepada siswa dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan media belajar. Berkaitan dengan hal ini, Dale sebagaimana dikutip Sanjaya (2008: 200) menggambarkan pengalaman belajar. Berdasarkan gambar di atas, sangat jelas nampak bahwa penggunaan media dalam pembelajaran sangatlah penting guna memberikan pengalaman belajar bagi siswa. Dalam setiap tipe pengalaman belajar, diperlukan adanya suatu media pembelajaran; makin efektif penggunaan media akan makin tinggi pula pemahaman siswa. Jika diurutkan, pengalaman belajar yang dapat meningkatkan pemahaman siswa mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah adalah sebagai berikut. Pengalaman melalui pameran adalah usaha untuk menunjukkan hasil karya. Melalui pameran siswa dapat mengamati hal-hal yang ingin dipelajah, seperti karya seni, baik seni tulis, seni pahat, atau benda-benda bersejarah dan hasil teknologi modern dengan berbagai cara kerjanya. Pameran lebih 2 abstrak sifatnya dibandingkan dengan wisata, sebab pengalaman yang diperoleh hanya terbatas pada kegiatan mengamati wujud benda itu sendiri. Menulis karangan narasi merupakan materi pelajaran yang disajikan di kelas IV Sekolah Dasar sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Materi tersebut disajikan pada semester dua dengan materi pokok membuat karangan anak. Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan karangan narasi yang tertuang dalam KTSP tersebut adalah sebagi berikut. KAJIAN TEORI DAN METODE Agar tidak terjadi bias, sangat diperlukan definisi operasional tiap-tiap variabel. Adapun definisi operasional tiap-tiap variabel tersebut adalah sebagai berikut ini. Media gambar adalah bahan atau alat yang dipakai untuk menirukan objek yang sedang dipelajari sehingga dapat dijadikan sebuah model atau tiruan dari objek tersebut sehingga dapat meningkatkan efektivitas penyampaian pesan yang diberikan guru kepada siswa. Media gambar yang digunakan dalam penelitian ini media gambar yang bertopik menjaga kesehatan badan. Kemampuan membuat karangan narasi merupakan kombinasi dari pengetahuan dan pikiran yang tercermin dalam bersikap dan bertingkah laku pada siswa dalam menghasilkan sebuah karangan narasi. Pada penelitian ini variabel terbagi menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X): yaitu penggunaan media gambar, memiliki indikator sebagai berikut ini. 1. pada tahap perencanaan 2. pada tahap konstruksi 3. pada tahap pelaksanaan 4. pada tahap evaluasi Variabel yang bertindak sebagai variabel terikat (Y): yaitu kemampuan siswa dalam membuat karangan narasi, memiliki indikator: kemampuan siswa dalam menerjemahkan gambar; kemampuan siswa dalam membuat kalimat berdasarkan terjemahan gambar (struktur kalimat); kemampuan siswa dalam memilih kata kalimat berdasarkan terjemahan gambar (struktur kalimat); kemampuan siswa dalam menyusun cerita berdasarkan rangkaian gambar; kemampuan siswa dalam membuat paragraf berdasarkan urutan gambar; kemampuan siswa dalam menggunakan kata sambung pada tiap kalimat; kemampuan siswa dalam menggunakan kata

3 sambung dalam tiap paragraf; kemampuan siswa dalam menggunakan huruf kapital; kemampuan siswa dalam menggunakan tanda 20 titik dan tanda koma Metode Penelitian Metode memegang peranan yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena 25 tanpa menggunakan metode maka penelitian tidak 26 akan mencapai tujuan yang diharapkan. Dikemukakan 27 oleh Surakhmad (1990:131) bahwa "metode merupakan suatu cara utama yang dipergunakan 29 untuk mencapai tujuan penelitian" Metode yang digunakan dalam penelitian 31 ini adalah metode deskriptif. Penggunaan 32 metode deskriptif ini dipandang sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti karena berhubungan 34dengan masalah yang dihadapi masa sekarang. Dikemukakan oleh Ali (1985:120) bahwa "metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan 37 atau menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang" HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini adalah data yang diperoleh berdasarkan tes yang diberikan kepada siswa, 42 pada tes awal (tes awal) yaitu tes yang diberikan sebelum Jumlah pembelajaran dengan menggunakan media gambar. rata-rata 73,9 83,9 93,9 53,8 73,3 23,2 93,3 53,2 28,95 72,62 Tabel 1.l Nilai Yang Diperoleh pada Tes Awal (Nilai Ke-1) nit Skor tiap indikator Juml ah Skor Nilai tes awal Berdasarkan tabel di atas, nampak bahwa nilai tertinggi yang diraih saat tes awal atau saat pembelajaran karangan narasi belum menggunakan media gambar adalah 88, skor terendahnya adalah 65 dan rata-rata secara keseluruhan adalah 72,62. Berdasarkan tabel di atas, nampak bahwa ada empat indikator yang sudah melebihi nilai ketuntasan, yaitu indikator nomor satu sampai dengan nomor empat. Dengan demikian siswa dapat menulis karangan narasi dengan tingkat kerapian yang tinggi, membuat pola kalimat yang baik, memilih kata sesuai dengan topik/tema cerita, serta mampu menyusun kalimat dengan baik menjadi sebuah cerita yang memiliki kepaduan antar paragraf. Berdasarkan data pada tabel di atas pula dapat diketahui bahwa hampir semua aspek yang dijadikan indikator hasil pembelajaran karangan narasi yang diperoleh siswa berada di sekitar nilai kriteria ketuntasan minimal. Nilai KKM bahasa Indonesia adalah 70. Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, dapat diambil beberapa kesimpulan, di antaranya: Kemampuan membuat karangan narasi

4 siswa kelas IV SD Negeri 5 cilwau Kabupaten Garut sebelum menggunakan media gambar dengan tema menjaga kesehatan badan tergolong cukup baik dengan memiliki skor rata-rata berada di sekitar nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Skor rata -rata secara keseluruhan mencapai 72,62, sementara itu nilai KKM-nya adalah 70. Kemampuan membuat karangan narasi siswa kelas IV SD Negeri 5 cilwau Kabupaten Garut dengan tema menjaga kesehatan badan meningkat setelah menggunakan media gambar yaitu dari rata-rata dalam tes awal 72,62 meningkat menjadi 80,67. Penggunaan media gambar sangat berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa SDN 5 cilwau, Kabupaten Garut tahun pelajaran DAFTAR PUSTAKA Arsyad, A. (2006). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Budiono, dkk. (2008). Media Pembelajaran. press Hamalik, O (1991). Metoda Belajar dan Kesulitan - Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Ibrahim. R (1991). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rhineka Cipta Nana S.. (2008). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo Nana S.. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo Nana Sudjana (1982). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT Remaja Rosdakarya Rooijakkers. (1991). Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: Grasindo Rusyana, Yus. (1984). Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung : C.V Dipenogoro Sadiman, A.M. (1996). Interaksi dan M otivasi Balajar Mangajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjana, N. (1982). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Jakarta: Sinar Baru Algesindo. Suharsimi A. (1998). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta Surya, M. (2003). Psikologi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Wina Sanjaya. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group 4

5 MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 5 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN MAKALAH OLEH: ROSWATI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG

6 3