BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri I Way Lima. Siswa kelas VIII.G

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Keberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta guru

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII, yang berjumlah 25 siswa yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

III. METODE PENELITIAN. siswa kelas X-4 SMA ARJUNA Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

I. PENDAHULUAN. selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran menunjukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun pelajaran 2012/2013, yaitu sekitar bulan Juli sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Sukarame Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Sedangkan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dugunakan dalam penelitian ini termasuk metode penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang berasumsi dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

I. METODE PENELITIAN. dari 22 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Tingkat kemampuan belajar. orang siswa. Penentuan kelompok berdasarkan tes awal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas ( Classroom

III. METODE PENELITIAN. di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VII.1 SMP Negeri I Gisting. Jumlah

Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. kelas IV SD Negeri 3 Metro Pusat Semester I tahun pelajaran 2009/2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Mathla ul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digambarkan sebagai berikut : Perencanaan I

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 semester genap SMA N 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di SDN Cicadas 03 Desa Cicadas Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. sampai dengan Mei Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 semester ganjil SMA N 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun ajaran 2012/2013 menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV B MI Ismaria Al-

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Transkripsi:

28 BAB III METODE PEELITIA A. Seting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP egeri I Way Lima. Siswa kelas VIII.G berjumlah 32 orang yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 21 orang laki-laki. Dalam penelitian ini siswa akan dibagi kedalam 8 kelompok belajar yang terdiri dari 4 orang siswa yang heterogen baik berdasarkan jenis kelamin maupun kemampuan akademis yang terdiri dari satu orang siswa berkemampuan akademis tinggi, dan dua orang siswa berkemampuan akademis sedang, dan satu orang siswa berkemampuan akademis rendah. SMP egeri I Way Lima Terletak di kawasan yang strategis, letaknya yang dekat dengan pemukiman penduduk sekitar sangat mudah dijangkau oleh penduduk. Letak sekolah ini sangat memungkinkan untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang efektif. Sarana dan prasarana sekolah yang menunjang proses belajar sangat cukup memadai. Karakteristik siswa kelas VIII.G sangat beragam. Latar belakang ekonomi siswa di kelas tersebut rata-rata kelas menengah kebawah. Dari segi aktivitas dan motivasi dalam belajar pun sangat beragam.

29 Sebagai siswa ada yang aktif dalam mengikuti proses belajar namun tidak sedikit pula dari siswa yang masih pasif. B. Prosedur Penelitian Tahapan-tahapan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Tahap pratindakan a. Mengambil data hasil tes siswa belum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang akan digunakan sebagai bahan untuk pembagian siswa dalam kelompok berdasarkan kemampuan akademik. Data yang akan diambil adalah data hasil ujian blok pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. b. Membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen berdasarkan kemampuan akademik dan jenis kelamin. c. Memberikan informasi kepada siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang akan digunakan sebagai metode dalam proses pembelajaran, menjelaskan tentang pembagian tugas dan kewajiban bagi setiap anggota kelompok dan tangung jawab setiap anggota kelompok terhadap diri dalam kelompoknya masing-masing.

30 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Tagart (Wiriaatmadja, 2005:66), yang terdiri dari: a. Perencanaan b. Pelaksanaan c. Pengamatan/observasi d. Refleksi Penelitian ini terdiri dari 3 siklus, Tahap-tahap dalam setiap siklus adalah sebagai berikut: 1. SIKLUS I a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi 1. Menyusun Rancana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Merencanakan materi pembelajaran Sejarah yang akan diajarkan pada setiap pertemuan sesuai dengan kompentensi dasar yang ditetapkan. 3. Membuat Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang akan diberikan kepada siswa sebagai bahan untuk diskusi kelompok. 4. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar observasi guru mengajar, catatan lapangan, soal tes/kuis dan angket. 5. Membuat media pembelajaran Sejarah yang akan digunakan sebagai penunjang proses pembelajaran. 6. Mempersiapkan instrument evaluasi untuk menilai hasil belajar Sejarah siswa pada setiap akhir siklus.

31 b. Pelaksanaan Siklus I dilakukan selama 3 x 40 menit. Materi yang akan diajarkan pada Siklus I adalah: Kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial. Langkah-langkah dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: Pendahuluan (10 menit) a. Menyiapkan media yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran b. Menyampaikan tujuan pembelajaran c. Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengetahuan awal siswa. d. Memberikan motivasi agar siswa belajar bersama dalam kelompok dan bertanggung jawab terhadap kelompok belajarnya Kegiatan Inti (60 menit) a. Menjelaskan materi secara garis besar tentang: kebijakan-kebijakan kolonial (10 menit) b. Memberikan Lembar Kerja Kelompok (LKK) kepada siswa sebagai bahan untuk diskusi kelompok c. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing (30 menit) d. Salah satu kelompok mempersetasikan hasil kerja kelompoknya secara lisan didepan kelas (10 menit) e. Diskusi dan tanya jawab tentang materi yang dipelajari (10 menit) f. Merangkum hasil persetasi

32 Penutup a. Guru menyempurnakan dan menyimpulkan materi pelajaran. b. Menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang. c. Memberikan pekerjaan rumah kepada siswa. Tahap selanjutnya adalah melakukan kuis atau tes siklus I. Adapun tujuan dari dilakukannya kuis/tes ini adalah untuk melihat nilai siswa setelah menggunakan model pemebelajaran kooperatif tipe STAD. Peningkatan aktivitas siswa dalam belajar sejarah hendaknya di ikuti dengan peningkatan hasil belajar sejarah siswa. c. Pengamatan/observasi Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa, catatan lapangan dan lembar evaluasi yang nantinya akan menjadi bahan untuk mengukur apakah terjadi peningkatan dalam hasil belajar sejarah siswa atau tidak. d. Refleksi Refleksi dilaksanakan oleh guru dengan cara menganalisis data-data yang diperoleh selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui perkembangan maupun kelemahan ataupun kesalahan yang ada sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam perbaikan pada siklus-siklus selanjutnya. 2. SIKLUS II a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi

33 1. Menyusun Rancana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Merencanakan materi pembelajaran Sejarah yang akan diajarkan pada setiap pertemuan sesuai dengan kompentensi dasar yang ditetapkan. 3. Membuat Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang akan diberikan kepada siswa sebagai bahan untuk diskusi kelompok. 4. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar observasi guru mengajar, catatan lapangan, soal tes/kuis dan angket. 5. Membuat media pembelajaran Sejarah yang akan digunakan sebagai penunjang proses pembelajaran. 6. Mempersiapkan instrument evaluasi untuk menilai hasil belajar Sejarah siswa pada setiap akhir siklus. b. Pelaksanaan Siklus II dilakukan selama 3 x 40 menit. Materi yang akan diajarkan pada siklus II adalah: Pengaruh yang ditimbulkan oleh kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial di berbagai daerah. Langkah-langkah dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: Pendahuluan (10 menit) a. Menyiapkan media yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran b. Menyampaikan tujuan pembelajaran c. Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengetahuan awal siswa. d. Memberikan motivasi agar siswa belajar bersama dalam kelompok dan bertanggung jawab terhadap kelompok belajarnya

34 Kegiatan Inti (60 menit) a. Menjelaskan materi secara garis besar tentang : pengaruh yang ditimbulkan oleh kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial di berbagai daerah (10 menit) b. Memberikan Lebar Kerja Kelompok (LKK) kepada siswa sebagai bahan untuk diskusi kelompok c. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing (30 menit) d. Salah satu kelompok mempersetasikan hasil kerja kelompoknya secara lisan didepan kelas (10 menit) e. Diskusi dan Tanya jawab tentang materi yang dipelajari (10 menit) f. Merangkum hasil persetasi Penutup a. Guru menyempurnakan dan menyimpulkan materi pelajaran. b. Menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang. c. Memberikan pekerjaan rumah kepada siswa. Tahap selanjutnya adalah melakukan kuis atau tes siklus II. Adapun tujuan dari dilakukannya kuis/tes ini adalah untuk melihat nilai siswa setelah menggunakan model pemebelajaran kooperatif tipe STAD. Peningkatan aktivitas siswa dalam belajar sejarah hendaknya di ikuti dengan peningkatan hasil belajar sejarah siswa. c. Pengamatan/ Observasi Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa, catatan lapangan dan lembar evaluasi yang nantinya

35 akan menjadi bahan untuk mengukur apakah terjadi peningkatan dalam hasil belajar sejarah siswa atau tidak. d. Refleksi Refleksi dilaksanakan oleh guru dengan cara menganalisis data-data yang diperleh selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui perkembangan maupun kelemahan ataupun kesalahan yang ada sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam perbaikan pada siklus-siklus selanjutnya. 3. SIKLUS III a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi 1. Menyusun Rancana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Merencanakan materi pembelajaran Sejarah yang akan diajarkan pada setiap pertemuan sesuai dengan kompentensi dasar yang ditetapkan. 3. Membuat Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang akan diberikan kepada siswa sebagai bahan untuk diskusi kelompok. 4. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar observasi guru mengajar, catatan lapangan, soal tes/kuis dan angket. 5. Membuat media pembelajaran Sejarah yang akan digunakan sebagai penunjang proses pembelajaran. 6. Mempersiapkan instrument evaluasi untuk menilai hasil belajar Sejarah siswa pada setiap akhir siklus.

36 b. Pelaksanaan Siklus III dilakukan selama 3 x 40 menit. Materi yang akan diajarkan pada Siklus III adalah: Bentuk-bentuk perlawanan dalam menentang kolonialisme di berbagai daerah. Langkah-langkah dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: Pendahuluan (10 menit) a. Menyiapkan media yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran b. Menyampaikan tujuan pembelajaran c. Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengetahuan awal siswa. d. Memberikan motivasi agar siswa belajar bersama dalam kelompok dan bertanggung jawab terhadap kelompok belajarnya Kegiatan Inti (60 menit) a. Menjelaskan materi secara garis besar tentang : Bentuk-Bentuk Perlawanan Dalam Menentang Kolonialisme Di Berbagai Daerah (10 menit) b. Memberikan Lebar Kerja Kelompok (LKK) kepada siswa sebagai bahan untuk diskusi kelompok c. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing (30 menit) d. Salah satu kelompok mempersetasikan hasil kerja kelompoknya secara lisan didepan kelas (10 menit) e. Diskusi dan Tanya jawab tentang materi yang dipelajari (10 menit) f. Merangkum hasil persetasi Penutup a. Guru menyempurnakan dan menyimpulkan materi pelajaran.

37 b. Menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang. c. Memberikan pekerjaan rumah kepada siswa. Tahap selanjutnya adalah melakukan kuis atau tes siklus III. Adapun tujuan dari dilakukannya kuis/tes ini adalah untuk melihat nilai siswa setelah menggunakan model pemebelajaran kooperatif tipe STAD. Peningkatan aktivitas siswa dalam belajar sejarah hendaknya di ikuti dengan peningkatan hasil belajar sejarah siswa. c. Pengamatan/ Observasi Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa, catatan lapangan dan lembar evaluasi yang nantinya akan menjadi bahan untuk mengukur apakah terjadi peningkatan dalam hasil belajar sejarah siswa atau tidak. d. Refleksi Refleksi dilaksanakan oleh guru dengan cara menganalisis data-data yang diperleh selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui perkembangan maupun kelemahan ataupun kesalahan yang ada sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam perbaikan pada siklus-siklus selanjutnya. C. Data dan Tehnik Pengambilan Data 1. Data Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah :

38 a. Data aktivitas belajar Alasan mengapa data aktivitas belajar diambil karena merujuk pada penelitian yang dilakukan yaitu melihat apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif yang dipilih penulis berpengaruh pada peningkatan aktivitas belajar yang tentunya sangat berkaitan dengan adanya peningkatan dalam hasil belajar siswa. b. Data hasil belajar Yaitu berupa nilai-nilai siswa dalam mata pelajaran IPS Sejarah yang diperoleh dari hasil tes melalui kuis yang dilakukan pada setiap akhir siklus I,II,III. 2. Tekhnik Pengambilan Data a. Observasi Untuk mendapatkan data yang relevan dengan penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik observasi langsung. Teknik observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung kepada objek (Ali. 1992:72). Observasi dibuat dalam bentuk lembar observasi yang akan digunakan untuk memperoleh data tentang aktifitas belajar sehingga diketahui keefektifan dalam pembelajaran IPS yang tentunya akan berdampak pada hasil belajar siswa. Aktivitas belajar siswa yang akan diamati adalah : 1. Mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru 2. Membaca buku sejarah atau LKS 3. Menulis atau mengerjakan LKK

39 4. Bertanya kepada guru 5. Berdiskusi atau bertanya antar siswa dalam kelompok 6. Mempresentasikan hasil kerja kelompok 7. Merangkum hasil presentasi b. Kuis/tes Kuis/tes merupakan proses untuk menentukan hasil belajar sejarah siswa melalui kegiatan penilaian/ pengukuran hasil belajar. Kuis dilakukan pada setiap akhir siklus I, II dan III. Tujuan utama dilakukannya kuis adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang telah dicapai setelah mengikuti kegiatan pembelajaran sejarah. Kuis diberikan kepada siswa berupa soal-soal yang terkait dengan materi yang telah dipelajari. c. Catatan lapangan Catatan lapangan dimaksudkan untuk memperoleh data secara objektif yang tidak terekam dalam lembar observasi. Catatan ini berupa catatan perilaku khusus siswa maupun permasalahan yang dapat dijadikan pertimbangan dalam pelaksanaan langkah selanjutnya serta masukan terhadap keberhasilan yang telah dicapai. Catatan lapangan ini diisi oleh observer selama proses pembelajaran berlangsung. d. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan cara pengambilan data yang ada, seperti data nilai tes siswa dalam mata pelajaran IPS sejarah sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif.

40 D. Instrumen Penelitian Instrument penelitian dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas belajar sejarah siswa, lembar guru dalam mengajar, perangkat kuis, angket dan catatan lapangan saat pembelajaran berlangsung. E. Tekhnik Analisis Data Setelah data penelitian diperoleh, kemudian dilakukan analisis data untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar sejarah siswa. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan tekhnik kualitatif deskriptif. F. Tehnik Penilaian 1. Aktivitas belajar sejarah siswa Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, aktivitas belajar sejarah siswa akan diamati dan dicatat dengan menggunakan lembar observasi dan kemudian dihitung berdasarkan banyaknya indikator aktivitas yang dilakukan siswa. Siswa yang dikategorikan aktif dalam mata pelajaran sejarah apabila lebih dari 60 % indikator aktivitas belajar yang telah ditentukan dilakukan oleh siswa. Hal ini sesuai dengan kriteria yang dibuat oleh Arikunto ( 1998 :17) yaitu: - 76-100 %, maka tingkat aktivitas belajar siswa sangat tinggi atau baik - 56-75 %, maka tingkat aktivitas belajar siswa cukup baik - 40-55 %, maka tingkat aktivitas belajar siswa kurang baik - < 40 %, maka tingkat aktivitas belajar siswa sangat rendah

41 Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut : a. Menentukan presentase aktivitas belajar siswa % A = a x 100% Keterangan : % A : presentase aktivitas belajar siswa a : banyaknya aktivitas belajar yang dilakukan siswa : banyaknya keseluruhan aktivitas yang telah ditentukan (Sudjana, 2002:67) b. Menentukan presentase jumlah seluruh siswa yang aktivitasnya baik pada setiap pertemuan % A = A x 100 % Keterangan: % A : presentase seluruh siswa aktivitasnya baik pada setiap pertemuan a : jumlah seluruh siswa yang aktivitasnya baik pada setiap pertemuan : jumlah seluruh siswa 2. Hasil Belajar sejarah siswa

42 Untuk mengetahui hasil belajar sejarah siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran kooperatif maka pada setiap akhir siklus diadakan kuis. Data hasil belajar sejarah siswa diambil berdasarkan nilai rata-rata kuis dengan menggunakan rumus: X = s Keterangan : X s : ilai rata-rata kelas : Jumlah nilai seluruh siswa : Jumlah seluruh siswa Setelah nilai rata-rata kuis pada setiap akhir siklus diperoleh, selanjutnya ditentukan presentase ketuntasan belajar seluruh siswa pada setiap siklus dengan menggunakan rumus : % ST = T x 100 % Keterangan : % ST ; persentasi siswa tuntas belajar T : jumlah seluruh siswa yang tuntas belajar : jumlah seluruh siswa Siswa yang dikategorikan tuntas dalam belajar sejarah apabila ia memperleh nilai minimal 65.