BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebagaimana telah disampaikan pada bab terdahulu, bahwa metode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni musik bisa dimulai dari tingkat pendidikan formal.

BAB I. penting dalam melanjutkan kehidupan manusia. Kita tentunya berharap, anakanak

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan adanya sebuah metode atau pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan globalisasi berkembang pesat membawa pengaruh terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian bertempat di SMP Negeri 1 Padalarang di Jl.U.Suryadi

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono, (2011)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum yang sekarang banyak digunakan oleh sekolah yaitu Kurikulum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan alat atau prosedur dan teknik yang dipilih

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. intruksional pembelajaran menurut Sugiyono (2011: 298), yang memuat langkahlangkah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metodekualitatif dan didahului oleh sebuah penelitian

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih


BAB 1 PENDAHULUAN. Gitar merupakan alat musik berdawai yang banyak digemari masyarakat pada

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 49. Angkasa 2008), hlm Amsal Amri, Pedagogik Transformatif Aceh (Aceh: FKIP Universitas Syah Kuala 2008),

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. namun alat musik elektrikpun berkembang dengan sangat pesat. Salah satu contoh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan dalam penelitian, yang di dalamnya diperlukan metode untuk

Tembang Batanghari Sembilan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kesehatan mental menurut pandangan orang Melayu Riau, sehingga menggunakan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Bab I. Pendahuluan. pemahaman secara mendalam dari fenomena yang terjadi pada gitaris rock dalam

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D).

BAB V KESIMPULAN. batatamba. instrumen yang masih sederhana terdiri dari tiga jenis instrumen

BAB IV METODE PENELITIAN

PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bagian dari metode

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya, dalam penelitian apa pun sangat diperlukan sebuah

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

SILABUS PEMBELAJARAN

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI MUSIK SMALB TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN. pertunjukan tradisional tersebut adalah permainan gandang tambua yang telah

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMALB TUNANETRA

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan sebuah hal yang baru berdasarkan hasil penelitian. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Pemodelan dan Simulasi,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Seni Budaya di Sekolah Menengah Pertama merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masyarakat yang cerdas akan memberikan nuansa kehidupan yang cerdas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

PERHITUNGAN MINGGU / JUMLAH JAM EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Bangka-Belitung merupakan daerah kepulauan, terdiri dari Pulau

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada perkembangan musik di Indonesia. Angklung adalah alat musik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN. Campursari karya Manthous dapat hidup menjadi musik. industri karena adanya kreativitas dari Manthous sebagai pencipta

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Ekspresi ini akan mengikuti perkembangan kemajuan ilmu

B. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI MUSIK SMALB AUTIS

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

3.5. Tehnik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

F. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI MUSIK SMALB TUNAGRAHITA

BAB I PENDAHULUAN. Belajar 9 Tahun Dalam Sastra Dayak Ngaju, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2003), 20.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah menjadi kenyataan bahwa kemajuan suatu bangsa akan ditandai

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SILABUS PENGALAMAN BELAJAR. Mendengarkan penjelasan guru tentang macammacam

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan pada bab sebelumnya yaitu mengevaluasi pelaksanaan program

BAB I PENDAHULUAN. Musik keroncong telah menjadi bagian dari budaya musik bangsa

SILABUS PEMBELAJARAN

ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. - Studi Pendahuluan - Perencanaan Penelitian - Perencanaan Rumusan Masalah. - Penyusunan Laporan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah pengembangan model bimbingan kelompok berbasis islami yang

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh manfaatnya secara langsung dalam perkembangan pribadinya.

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (WAJIB PILIHAN) (SENI MUSIK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam terbentuknya suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Kegiatan pembelajaran

OLEH : YUDHA FAHLEVI AMRI ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Desyandri, S.Pd., M.Pd NIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sebagaimana telah disampaikan pada bab terdahulu, bahwa metode penelitian ini adalah Research and Development (R&D) yaitu metode penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009: 297). Adapun langkahlangkah penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan oleh peneliti ditunjukkan pada gambar berikut ini. Potensi dan Masalah Pengumpulan data Analisis Data Desain Produk Produk Revisi Produk Validasi Produk Uji Coba Produk Gambar 10. Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D (Gambar oleh: Sujoko) 47

B. Tahapan Penelitian 1. Melakukan Kajian Pendahuluan untuk Mengenal Potensi dan Masalah a. Potensi Potensi dan masalah merupakan studi pendahuluan dalam metode Research and Development (R&D), yang datanya dapat diperoleh melalui survai (studi kasus) ataupun berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date. Potensi adalah segala sesuatu yang apabila didayagunakan akan memliliki nilai tambah. Berdasarkan hasil observasi oleh peneliti, potensi dalam penelitian ini adalah bahwa beberapa SMP di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau mempunyai alat musik lengkap seperti band (gitar elektrik, bas, keyboard, drumset), sejumlah rekorder, pianika, alat-alat perkusi, dan sarana pendukung (sound system, studio/ ruang musik, pentas/panggung). Di samping itu, karakter psikologis siswa SMP yang sesuai dengan karakter ansambel musik yaitu adanya kecenderungan untuk berkelompok dan bekerjasama dalam bermain musik merupakan potensi tersendiri yang perlu dikembangkan. Potensi-potensi tersebut akan menjadi masalah apabila kita tidak dapat mendayagunakannya. b. Masalah Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bahwa alat-alat musik dan sarana pendukung yang terdapat di beberapa SMP di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau tersebut tidak dimanfaatkan sepenuhnya untuk 48

melaksanakan materi bahan ajar musik Melayu dalam bentuk ansambel musik sekolah. Hal ini disebabkan karena: a) Guru dan siswa belum mengenal aransemen musik Melayu dalam bentuk ansambel musik sekolah, dan b) masih terbatasnya buku-buku bahan ajar musik Melayu. Kondisi demikian mengakibatkan rendahnya minat siswa dalam kegiatan pembelajaran musik Melayu di sekolah. Sebagaimana peneliti sampaikan pada bab terdahulu, bahwa pada umumnya materi bahan ajar dalam rangka pengembangan musik Melayu di SMP secara optimal belum sepenuhnya tercapai. Materi bahan ajar musik Melayu yang selama ini dilaksanakan di SMP hanya sebatas beryanyi dan bermain musik sejenis rebana secara berkelompok yang disebut dengan bermain kompang. Kegiatan pembelajaran seperti itu dari tahun ke tahun terkesan sangat monoton, karena hanya sebatas memainkan pola ritmis yang diulang-ulang. Menurut peneliti, kegiatan pembelajaran seperti itu belum sepenuhnya efektif dalam usaha memotivasi siswa untuk berkreasi dan mengembangkan musik Melayu di sekolah. Secara tekstual, musik Melayu tidak hanya merupakan permainan ritmis, tetapi juga terdiri dari unsur melodi diatonis yang harmonis dan sangat enak didengar maupun dimainkan secara bersama-sama dalam bentuk ansambel musik sekolah. Musik Melayu merupakan warisan budaya yang bernilai tinggi, sungguh sangat disayangkan jika ada anggapan dari beberapa pengajar seni musik bahwa untuk mengajarkan musik Melayu cukup hanya dengan bernyanyi dan bermain kompang. 49

2. Melakukan Pengumpulan Data Setelah potensi dan masalah ditunjukkan secara faktual dan up to date, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan (desain) produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. a. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam tahap studi kasus ini adalah sebagai berikut ini. 1) Observasi Dalam tahapan ini tidak ada observasi untuk mengamati pertunjukan musik Melayu, karena data tersebut diperoleh melalui studi dokumentasi. Adapun observasi dilakukan untuk mengamati potensi sekolah berupa alat-alat musik dan sarana pendukung yang tersedia. Kegiatan observasi tersebut dilaksanakan di tiga SMP di wilayah Kabupaten Bintan Kepulauan Riau yang mempunyai kesamaan karakter terutama dalam penyediaan seperangkat alat band dan alat musik lainnya. Adapun jadwal kegiatan observasi tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 6. Jadwal Kegiatan Observasi NO. WAKTU TEMPAT ALAMAT 1. 25 Pebruari 2010 SMP Negeri 13 Bintan Jalan Tamansari No.14 Tanjung Uban, Bintan Utara, Kepulauan Riau. 50

2. 03 Maret 2010 SMP Negeri 12 Bintan 3. 05 Maret 2010 SMP Negeri 8 Bintan Jalan Hang Tuah No. 46 Tanjung Uban, Bintan Utara, Kepulauan Riau. Jalan Raya Tanjung Pinang- Tanjung Uban Km.54, Sri Bintan, Teluk Sebung, Kepulauan Riau. 2) Wawancara a) Wawancara kepada seniman musik Melayu Wawancara dilaksanakan pada tanggal 21 Pebruari 2010, yaitu kepada bapak Ruki Daryudi selaku seniman musik Melayu yang berasal dari Pulau Penyengat sebagai pusat kegiatan musik Melayu di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau. Data atau informasi yang didapatkan adalah tentang: - Sejarah musik Melayu. - Perkembangan musik Melayu. - Jenis-jenis musik Melayu. - Fungsi dan makna musik Melayu. - Alat-alat musik Melayu. b) Wawancara kepada guru Seni Budaya Wawancara kepada guru Seni Budaya dilaksanakan untuk mendapatkan data sebagai berikut: 51

- Alat-alat musik dan sarana pendukung yang tersedia di sekolah. - Sejauh mana penggunaan alat-alat musik dan sarana pendukung dalam pembelajaran musik Melayu di sekolah. - Hambatan atau permasalahan yang dialami guru dalam proses pembelajaran musik Melayu. - Harapan-harapan untuk mengatasi hambatan atau permasalahan tersebut. Adapun jadwal kegiatan wawancara tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 7. Jadwal Kegiatan Wawancara kepada Guru Seni Budaya NO. WAKTU TEMPAT ALAMAT 1. 25 Pebruari 2010 SMP Negeri 13 Bintan 2. 03 Maret 2010 SMP Negeri 12 Bintan 3. 05 Maret 2010 SMP Negeri 8 Bintan Jalan Tamansari No.14 Tanjung Uban, Bintan Utara, Kepulauan Riau. Jalan Hang Tuah No. 46 Tanjung Uban, Bintan Utara, Kepulauan Riau. Jalan Raya Tanjung Pinang- Tanjung Uban Km.54, Sri Bintan, Teluk Sebung, Kepulauan Riau. 3) Studi dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan dengan mengkaji data audio visual yang diperoleh di perpustakaan, melalui penjualan di pasaran, maupun dari mengakses internet. Melalui studi dokumentasi diperoleh data tentang lagu-lagu Melayu dan jenis rentak atau iramanya, bentuk dan struktur musik Melayu, alat-alat musik, maupun data tentang musik Melayu secara kontekstual. 52

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut: a) Mengkaji data audio visual musik Melayu yang diperoleh melalui penjualan di pasaran dan mengakses internet. b) Mengkaji data tertulis tentang musik Melayu yang diperoleh dari Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Tanjung Pinang yang dilaksanakan pada tanggal 01 Maret 2010. b. Instrumen Pengumpulan Data Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan, maka instumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Pedoman observasi untuk mengamati alat-alat musik dan sarana pendukungnya yang tersedia di sekolah, dengan model daftar cocok (check list). 2) Pedoman wawancara dengan model daftar pertanyaan berstruktur sesuai tujuan penelitian, kepada: - Seniman, yaitu tentang etnomusikologi musik Melayu. - Guru Seni Musik, yaitu tentang penggunaan alat musik dalam proses pembelajaran musik Melayu di sekolah. 3) Pedoman studi dokumentasi untuk mengkaji bentuk, struktur, dan tekstur musik Melayu, dengan model daftar elemen musik serta uraian hasil analisis seperti berikut ini. 53

3. Melakukan Analisis Data Data-data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis data kualitatif, yaitu: a. Menulis memo Catatan lapangan dan hasil wawancara tentang musik Melayu segera dibaca dan sewaktu membacanya, peneliti menuliskan memo pada buku catatan khusus atau catatan harian. Dengan demikian, peneliti dapat mengembangkan pikiran dan menuliskannya sewaktu gagasan muncul dalam bentuk apa saja. b. Koding Koding yakni pemberian kode secara konsisten untuk fenomena yang sama sewaktu menganalisis transkripsi interviu atau catatan lapangan. Koding diantaranya dilakukan pada data tentang berbagai judul lagu-lagu Melayu yang peneliti dapatkan, sehingga dapat dikelompokkan jenis-jenis lagunya sesuai dengan rentak atau irama langgam, inang, joget ataupun zapin. c. Kontekstualisasi Strategi ini untuk mencari hubungan-hubungan yang mengaitkan pernyataan dengan kejadian dalam sebuah konteks sehingga membentuk sebuah keutuhan yang padu. Kontekstualisasi dilakukan di antaranya pada konsep jenis atau irama musik Melayu yang peneliti dapatkan dari wawancara maupun data tertulis dengan penyajian musik Melayu melalui audio visual. d. Pajangan Visual (Display) Pajangan Visual (Display) mencakup antara lain matriks atau tabel, jejaring (networks), atau peta konsep, flowchart, diagram, dan berbagai bentuk 54

representasi visual lainnya. Melalui display, gagasan dan interpretasi peneliti mengenai musik Melayu menjadi lebih jelas dan permanen sehingga memudahkan berpikir. e. Pengambilan kesimpulan Berangkat dari koding, kontekstualisai, dan display data, kemudian data tentang musik Melayu tersebut diolah untuk kemudian diambil kesimpulannya. Dengan demikian, akan diperoleh catatan yang sistematis dan bermakna tentang karakteristik musik Melayu. Melalui teknik analisis data tersebut dapat dipahami dan dideskripsikan karakteristik musik Melayu yang dapat diangkat sebagai bahan ajar di SMP. Hasil analisis data tersebut kemudian peneliti gunakan sebagai bahan pembuatan desain produk berupa kumpulan aransemen musik Melayu sebagai pengembangan bahan ajar ansambel musik sekolah untuk siswa SMP. 4. Membuat Desain Produk Untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa kumpulan aransemen musik Melayu sebagai pengembangan bahan ajar ansambel musik sekolah untuk siswa SMP, peneliti telah membuat desain produk berdasarkan hasil analisis data tentang musik Melayu. Desain tersebut berupa rancangan bahan ajar yang berisi aransemen-aransemen musik Melayu berdasarkan analogi persamaan karakteristik musik Melayu dan ansambel musik sekolah. 55

Aransemen-aransemen musik Melayu tersebut dibuat menggunakan program Software Sibelius pada komputer. Desain produk tersebut berisi empat lagu Melayu sesuai dengan jenis dan karakteristik untuk pengembangan bahan ajar. Desain produk yang dibuat tersebut sifatnya masih hipotetik, karena efektivitasnya masih perlu dibuktikan melalui pengujian-pengujian di lapangan. Adapun kedelapan lagu Melayu yang telah peneliti aransemen adalah sebagai berikut ini. Tabel 8. Jenis Lagu Melayu sebagai Materi Desain Produk Bahan Ajar NO. JUDUL LAGU RENTAK/IRAMA 1. Lancang Kuning Inang 2. Selayang Pandang Joget 3. Pulau Bintan Zapin 4. Makan Sirih Langgam 5. Melakukan Uji Coba Produk Pengujian produk masih dilakukan pada kelompok terbatas sesuai dengan sampel atau subyek penelitian ini. Tujuan pengujian produk adalah untuk mendapatkan informasi apakah bahan ajar musik Melayu dalam bentuk ansambel musik sekolah tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan bahan ajar sebelumnya. Adapun pengujian produk tersebut dilakukan dengan membandingkan kelayakan (efektivitas dan efisiensi) bahan ajar musik Melayu antara sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar yang baru. 56

Uji coba produk dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bintan, yang berlokasi di Jl. Tamansari No. 14 Tanjung Uban, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Propinsi Kepulauan Riau. Pemilihan lokasi uji coba produk tersebut disebabkan karena sekolah tersebut sudah mempunyai alat musik lengkap seperti band (gitar listrik, gitar bas, keyboard, drumset) beserta sound systemnya, sejumlah rekorder, pianika, alat-alat perkusi, dan sarana pendukungnya (studio/ruang musik dan pentas/panggung) tetapi belum dimanfaatkan sepenuhnya dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran musik Melayu di sekolah. Mengingat terbatasnya waktu, dana, dan tenaga yang ada, maka peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling (sampling bertujuan). Dengan sampling bertujuan berarti bahwa dalam penentuan sampel itu, peneliti secara subyektif mengambil sampel karena kekhasan atau kerepresentatifan dari latar, individu, atau kegiatan Alwasilah (2008:147). Dengan demikian, subyek penelitian pada tahap uji coba ini adalah guru Seni Budaya dan para siswa kelas VII serta kelas VIII yang mempunyai bakat dan keterampilan dalam memainkan alat musik pada sekolah tersebut. Para siswa yang terpilih kemudian tergabung dalam kelas ekstra kurikuler, dan mendapat pembelajaran menggunakan bahan ajar musik Melayu dalam bentuk ansambel musik sekolah. 57

6. Validasi Produk Validasi produk merupakan proses kegiatan untuk menilai kelayakan produk berupa bahan ajar aransemen musik Melayu dalam bentuk ansambel musik sekolah. Validasi produk dilakukan dengan cara FGD (Focus Group Discussion), yaitu menghadirkan seniman Musik Melayu, dan beberapa pakar atau tenaga ahli di bidang pendidikan untuk menilai dan mendiskusikan produk berupa bahan ajar aransemen musik Melayu tersebut, sehingga dapat diketahui kelemahan dan kelebihannya. Validasi produk dilakukan dalam forum diskusi, yang sebelumnya diawali dengan presentasi proses penelitian sampai ditemukan desain, dan uji coba desain produk tersebut, berikut keunggulannya. Adapun jadwal pelaksanaan validasi produk adalah sebagai berikut ini. Tabel 9. Jadwal Pelaksanaan Validasi Produk HARI DAN NO TANGGAL 1. Senin 24 Juni 2010 2. Kamis 10 Juni 2010 TEMPAT Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan Kepulauan Riau. SPs. UPI Bandung Jl. Dr. Setiabudi No. 229 Bandung 40154 VALIDATOR Ruki Daryadi 1. Rd. Prasasti Anissa Susari, S.Pd 2. Masnaini, S.Pd 3. Imam Ghozali, S.Pd 4. Hery Supiarza, S.Pd 58

7. Revisi Produk Revisi produk dilakukan apabila dalam uji coba di lapangan masih terdapat kekurangan dan kelemahan, berdasarkan hasil dari validasi produk di atas. Demi kelayakan dan sempurnanya produk, maka sebelum dilakukan pembuatan produk perlu diadakan revisi produk. Berdasarkan hasil uji coba dan validasi produk, maka revisi produk dalam penelitian ini adalah: a. Perlu ditambahkan notasi angka pada aransemen musik Melayu yang ditulis menggunakan notasi balok. b. Menyertakan rekaman audio aransemen musik Melayu yang dibuat dengan software sibelius. c. Mengurutkan lagu berdasarkan tingkat kesulitannya, yaitu 1) Lancang Kuning, 2) Selayang Pandang, 3) Pulau Bintan, dan 4) Makan Sirih. d. Perlu ditambahkan bahan apresiasi tentang etnomusikologi musik Melayu sebagai pengantar aransemen musiknya. 8. Pembuatan Produk Akhir Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dalam merevisi produk sebagaimana disebutkan di atas, maka peneliti memutuskan untuk membuat produk akhir dalam bentuk: a. Buku yang berisi kumpulan aransemen ansambel musik sekolah lagu-lagu Melayu, dengan pengantar tentang etnomusikologi musik Melayu. 59

b. CD berisi rekaman audio aransemen ansambel musik sekolah lagu-lagu Melayu yang dibuat dengan menggunakan program sibelius. Tujuannya adalah untuk membantu proses pembelajaran. 60