BAB 2 KONSEP DASAR CORPORATE EVENT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 LOGISTIK CORPORATE EVENT

BAB 5 PERENCANAAN GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. Dibandingkan dengan alat komunikasi pemasaran yang lain, Event yang

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sangat cepat, mayoritas dari populasi membutuhkan perjalanan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pelayanan dan hiburan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

BAB 1 RENCANA PEMBELAJARAN DAN RENCANA TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN EVEN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan banyaknya acara-acara di Indonesia terlebih di Jakarta, usaha. dibidang event organizer-pun sangat diminati oleh publik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Citra dan reputasi perusahaan, erat kaitannya dengan aktivitas-aktivitas

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB III PROFIL DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. A. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan biasanya dilakukan dalam bentuk sponsorship. Oleh karena itu,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam menyusun skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X (Group) merupakan

BAB III METODE PENULISAN

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. memang disegmentasikan untuk pengunjung menengah ke atas.

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Menghadapi situasi seperti ini, daerah-daerah berkembang akan

BAB 9 Pelaporan Corporate Event

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat lepas dari

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

BAB IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Berdirinya PT Indogrow Internasional Services

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

HUMAS & HUBUNGAN PERS (MEDIA RELATIONS)

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata termasuk ke dalam kelompok industri terbesar di dunia.

Presentasi SAKIP. Kabupaten Magetan SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Melalui hasil observasi yang di lakukan oleh penulis pada hotel mahkota graha kota

ekonomi Kelas X MANAJEMEN K-13 A. Pengertian Manajemen Tujuan Pembelajaran

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dengan baik. Kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta Ke-45, Jakarta, 14 Juni 2012 Kamis, 14 Juni 2012

BAB II TINJAUAN UMUM PROMOSI KEPARIWISATAAN. 2.1 Pengertian Pariwisata,Wisatawan, Kepariwisataan, dan Kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mudah dan terpercaya. Hal ini dapat dirasakan dengan bertambahnya

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia semula didirikan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

PENDAHULUAN A. Pengertian Manajemen dan Perkembangannya. 1. Pengertian Manajemen 2. Tingkat Manajemen

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

Rata-rata jumlah event kampus/bulan

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

In concurrent event: November Ma Joly Beach Tuban - Kuta

BAB I PENDAHULUAN. Setiap dampak positif yang muncul dari event harus dapat dikelola dengan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN. Perubahan paradigma museum dari museum yang berorientasi pada

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Investor Relations Pemerintah Kabupaten Kendal

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PENGAWAS KOPERASI SIMPAN PINJAM SEJAHTERA BERSAMA TAHUN BUKU 2017

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 205/P/SK/HT/2007

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN HUMAS SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA TANJUNGPINANG

EVENT MANAGEMENT Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran

Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II HASIL SURVEY. terjangkau dengan fasilitas kelas atas. Duta Pertiwi hanya mulai tinggal bangunan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui

Proposal Bali Carnaval & BIWHF November 2015 Kuta Beach Walk - Bali

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pasar properti di Indonesia mulai mendapatkan momentum di akhir

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bab ini membahas mengenai sejarah, lokasi, visi & misi, struktur organisasi,

BAB IV PENUTUP. LAK RSSN Bukittinggi Tahun

MATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Norma, Moral, dan Etika dalam Bisnis Global

Konsep Design Mikro (Bangsal)

BAB I PENDAHULUAN. untuk berpacu dengan percepatan perubahan dalam dunia bisnis, sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. arah yang positif. Hal itu didukung dengan pertumbuhan industri. dalam suatu kesempatan di pameran Internationale Torismus Börse di

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

Standar Kompetensi Lulusan. Hubungan Masyarakat

Pusat pembangunan sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi nasional telah berkembang begitu pesat terutama pada industri restoran. Data di atas menunjukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah istilah penting bagi korporasi-korporasi di seluruh dunia. Pada awalnya,

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BADUNG

Jalan Basuki Rachmat No. 76, Surabaya - Indonesia. Phone: Fax:

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa public relations. Banyak nya kesuksesan dari perusahaan adalah salah satu

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PARIWISATA DIY, DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANTUL DAN EVENT JOGJA AIR SHOW

BAB I PENDAHULUAN. berlaku atau yang diharapkan harus berlaku sebagai landasan etik kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang pertelevisian, maka diadakannya open house bagi publik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI MENGENAI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. 1. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

Transkripsi:

BAB 2 KONSEP DASAR CORPORATE EVENT 2.1 Learning Outcomes Setelah menyelesaikan topik ini, mahasiswa diharapkan akan memahami konsep dasar corporate event (CE), yang mencakup: pengertian manajemen even, Pengertian CE, Tujuan Penyelenggaraan CE, Jenis dan Bentuk CE, Kebutuhan CE, Mengidentifikasi Kebutuhan CE 2.2 Pengertian Manajemen Even Untuk memahami pengertian dari manajemen even, ada baiknya terlebih dahulu memahami pengertian manajemen. Ada beberapa pendekatan untuk memahami pengertian manajemen. Dalam sub bab ini akan dibahas dua pendekatan, yaitu pendekatan dari arti kata dan pendekatan secara proses. Manajemen bisa diterjemahkan dari bahasa Inggris management, yang merupakan kata benda. Kata kerjanya adalah to manage, yang artinya mengelola. Terkait dengan kata mengelola, akan timbul pertanyaan dan jawaban sebagai berikut: Tabel 1.1 Pertanyaan dan Jawaban Mengelola Sebuah Kegiatan Pertanyaan Jawaban a. Apa yang dikelola? Sumber daya kegiatan, yang meliputi Manusia, Money, Material, Methode, Machines, Measurement, Environment b. Siapa yang mengelola? Pemilik sumber daya, yaitu para pengelola c. Mengapa mereka Karena ingin mewujudkan tujuan mengelola? d. Dimana mengelolanya? Mereka mengelola di organisasinya e. Kapan mengelolanya? Dalam suatu kurun waktu yang telah ditetapkan f. Bagaimana Melalui suatu proses pengelolaan untuk mengelolanya? mewujudkan tujuan yang telah ditentukan 10

sebelumnya, secara efektip dan efisien. Pengertian manajemen dari pendekatan proses adalah seperti jawaban pertanyaan terakhir pada table di atas, yaitu suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, secara efektip dan efisien. Adapun proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan yang telah ditentukan adalah: a. merencanakan, yaitu merencanakan kebutuhan sumberdaya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan kegiatan. b. mengorganisir, yaitu menentukan organisasi pelaksana kegiatan,yang meliputi pembagian tugas dan tanggung jawab pelaksana kegiatan. c. melaksanakan, yaitu melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung-jawab masing-masing dengan menggunakan sumber daya sesuai dengan yang sudah direncanakan. d. mengevaluasi kegiatan, yaitu mencocokkan hasil yang sudah diperoleh dalam melaksanakan kegiatan dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, secara efektip dan efisien. Maksudnya adalah untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan tujuan yang direncanakan (efektip), dengan menggunakan sumber-daya yang seminimal mungkin (efisien). Setelah memahami pengertian manajemen, sekarang akan dibahas pengertian even. Secara singkat even dapat diartikan sebagai acara. Menurut Any Noor (2009:7) definisi dari event adalah suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia, baik secara individu atau kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggarakan pada waktu tertentu. Dari definisi di atas, dapat diketahui bahwa even adalah: merupakan sebuah kegiatan dilakukan secara individu atau kelompok terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama 11

diselenggarakan untuk tujuan tertentu melibatkan lingkungan masyarakat diselenggarakan pada waktu tertentu. Mengingat even adalah merupakan suatu kegiatan, tentunya pengertian manajemen dapat diterapkan pada even. Dengan demikian pengertian manajemen even secara singkat dapat diartikan sebagai pengelolaan suatu acara. Sehingga akan timbul pertanyaan dan jawaban sebagai berikut: Tabel 1.2 Pertanyaan dan Jawaban Mengelola Sebuah Acara Pertanyaan Jawaban a. Apa yang dikelola? Sumber daya sebuah acara, yang meliputi manusia pada lingkungan masyarakat tertentu, uang, material, metode, sarana, ukuran atau tata-nilai yang terikat secara adat, budaya, tradisi, agama, dan Lingkungan masyarakat tertentu. b. Siapa yang mengelola? Individu (perorangan) atau kelompok (organisasi) c. Mengapa mereka Karena ingin mewujudkan tujuan mengelola? d. Dimana mengelolanya? Lingkungan masyarakat tertentu e. Kapan mengelolanya? Dalam suatu kurun waktu yang telah ditetapkan f. Bagaimana mengelolanya? Melalui suatu proses pengelolaan untuk mewujudkan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, secara efektip dan efisien. Kemudian jika diterangkan dengan pendekatan proses, manajemen even adalah suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, secara efektip dan efisien. Adapun tahapan prosesnya adalah: a. merencanakan, yaitu merencanakan kebutuhan sumberdaya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan melalui penyelenggaraan sebuah acara. b. mengorganisir, yaitu menentukan organisasi pelaksana sebuah acara,yang meliputi pembagian tugas dan tanggung jawab pelaksana suatu acara. 12

c. melaksanakan, yang melaksanakan suatu acara sesuai dengan tugas dan tanggung-jawab masing-masing dengan menggunakan sumber daya sesuai dengan yang sudah direncanakan. d. mengevaluasi kegiatan, yaitu mencocokkan hasil yang sudah diperoleh dalam melaksanakan suatu acara secara efektip dan efisien, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 2.3 Pengertian Corporate Event (CE) Dari Tabel 1.2 diketahui bahwa yang mengelola sebuah acara atau even adalah individu (perorangan) atau kelompok (organisasi). Dengan demikian yang dimaksud dengan corporate event adalah suatu acara yang dikelola atau diselenggarakan oleh atau untuk sebuah organisasi. Tentunya acara ini diselenggarakan dalam rangka mewujudkan tujuan sebuah organisasi. 2.4 Tujuan Penyelenggaraan CE Seperti telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya bahwa suatu acara yang diselenggarakan oleh subuah organisasi adalah dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi tersebut. Jadi jelaslah bahwa tujuan penyelenggaraan corporate event adalah membantu mewujudkan tujuan organisasi. Baik itu tujuan jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Tujuan jangka pendek biasanya dijangkau dalam waktu 1 tahun. Tujuan ini diwujudkan melalui program kerja tahunan. Kemudian tujuan jangka menengah biasanya dijangkau dalam waktu 5 tahun. Tujuan ini diwujudkan secara bertahap melalui program kerja tahunan. Selanjutnya tujuan jangka panjang akan dijangkau dalam waktu lebih dari 5 tahun. Tujuan ini tercermin pada visi dan misi organisasi. Dengan demikian penyelenggaraan corporate event sebenarnya lebih banyak difungsikan untuk membantu mewujudkan program kerja tahunan. Namun tidak tertutup kemungkinan secara tidak langsung membantu mewujudkan tujuan jangka menengah dan jangka panjang. 2.5 Jenis dan Bentuk corporate event Pengelompokkan jenis corporate events dapat dilakukan berdasarkan pendekatan-pendekatan sebagai berikut: 13

a. Berdasarkan fungsi yang ada pada organisasi, antara lain dapat dikelompokkan menjadi: Even Marketing, yaitu even atau acara yang diselenggarakan dalam rangka mewujudkan tujuan dari fungsi marketing. Contoh acara yang masuk dalam kelompok ini adalah launcing product, mengikuti pameran untuk meningkatkan penjualan, dan berbagai acara promosi produk. Even Personalia, yaitu even atau acara yang diselenggarakan dalam rangka mewujudkan tujuan dari fungsi personalia. Contoh acara yang masuk dalam kelompok ini adalah pelatihan karyawan, mengikuti bursa tenaga kerja, outbond untuk meningkan kerja sama karyawan. 14

Even Kelembagaan, yaitu even atau acara yang diselenggarakan dalam rangka mewujudkan tujuan dari fungsi kelembagaan. Contoh acara yang masuk dalam kelompok ini adalah pelantikan pejabat, penanda-tanganan MoU, dan pisah-kenal pimpinan. Even Kehumasan, yaitu even atau acara yang diselenggarakan dalam rangka mewujudkan tujuan dari fungsi kehumasan. Contoh acara yang masuk dalam kelompok ini adalah mengikuti pameran pembangunan, menyelenggarakan kegiatan social, dan pemberian penghargaan kepada relasi kerja. 15

b. Berdasarkan tingkat formalitas penyelenggaraannya, dapat dikelompokkan menjadi: Acara Formal, yaitu acara yang memiliki aturan dan prosedur yang baku, yang harus diikuti oleh semua yang terlibat dalam acara tersebut. Acara ini memiliki susunan acara yang pasti, menggunakan bahasa resmi atau formal, dan menggunakan busana yang sesuai dengan ketentuan. Contoh acara ini adalah Upacara Peringatan Ulang Tahun Kemerdekaan, Upacara Pelantikan Pejabat, dan Wisuda. Acara Semi Formal, yaitu acara yang memiliki aturan dan prosedur yang tidak terlalu baku atau resmi. Acara ini memiliki susunan acara yang terstruktur, menggunakan bahasa yang tidak terlalu resmi tetapi masih dengan bahasa yang baik dan sopan, dan menggunakan 16

busana yang kadang ditentukan dan kadang bebas. Contoh acara ini adalah malam pentas seni, peresmian kantor baru, dan ulang tahun perusahaan. Acara Tidak Formal,yaitu yang memiliki susunan acara tertentu, tetapi tidak terlalu diatur tentang penggunaan bahasa dan tata busananya. Contoh acara ini adalah lomba-lomba, talk show,ulang tahun karyawan. c. Berdasarkan waktu pelaksanaan, antara lain dapat dikelompokkan menjadi: Acara Rutin, yaitu acara yang diselenggarakan secara rutin dalam periode waktu tertentu, misalnya setiap setahun sekali, seperti rapat tahunan, ulang-tahun organisasi, dan Rapat kerja penyusunan anggaran. 17

(Sumber: http://www.fkm.undip.ac.id, 30 Maret 2011, 12:27:49) Acara Tidak Rutin, yaitu acara yang diselenggarakan tidak tergantung pada periode waktu yang tetap. Acara ini diselenggarakan terkait dengan adanya sesuatu yang biasanya tidak direncanakan sebelumnya. Contoh acara ini misalnya menerima tamu kunjungan dari organisasi lain, siaran pers terkait kejadian khusus di organisasi. d. Berdasarkan pihak yang terlibat dalam acara itu, antara lain dapat dikelompokkan menjadi: B to B (Buiness to Business) Events, adalah acara yang diselenggarakan untuk mempertemukan para pelaku bisnis, biasanya untuk membangun jaringan bisnis baru atau mengembangkan jaringan bisnis yang sudah ada. Contoh acara ini misalnya Pameran Dagang (Trade Show) 18

(infomoneter.com)-pulp & Paper Asia 2013 hari ini resmi dibuka oleh Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi. Pulp & Paper Asia adalah pameran pulp, kertas, dan board terbesar di Indonesia ditujukan bagi para profesional di industri pulp dan kertas yang mencari informasi mengenai mesin, peralatan, service, dan supplier serta perkembangan teknologi terbaru. Selain itu di pameran business-to-business ini para peserta dan pengunjung juga dapat melihat peluang pengembangan pasar dan jaringan bisnis di tingkat regional maupun internasional. B to C (Buiness to Customers) Events, adalah acara yang diselenggarakan untuk mempertemukan para pelaku bisnis dengan konsumennya, biasanya acara ini diselenggarakan untuk memperkenalkan produk baru dan sekaligus ada target terjadinya transaksi. Contoh acara ini adalah pameran produk dan bazaar. 19

Pameran Produk Halal (Sumber: dakwatuna.com/2013/04/05) B to G (Buiness to Government) Events, adalah acara yang diselenggarakan untuk mempertemukan para pelaku bisnis dengan pemerintah, acara ini diselenggarakan agar para pelaku bisnis tertarik untuk menginvestasikan modalnya untuk menjalankan bisnis pada wilayah pemerintahan tertentu. Bisa bersifat lokal, nasional, bahkan international. Contoh acara ini adalah Gathering antara Walikota dengan Pelaku Bisnis di daerahnya. Tatap Muka Walikota Menado dengan Pemilik resort membicarakan penanganan sampah (Sumber: http://www.manadotoday.com, 27 Mei 2013) 20

G to G (Government to Government) Events, adalah acara yang diselenggarakan untuk mempertemukan para Kepala Pemerintahan, agar terjadi kerja-sama bisnis antar pemerintah. Contoh acara ini adalah Asia-Pasific Economic Converence (APEC) 2013 di Bali, yang membahas kerjasama ekonomi secara komprehensip di kawasan Asia-Pasifik. (Sumber: www.indonesia.travel, 2013) 2.6 Latihan pemahaman konsep dasar corporate event Lihat RENCANA TUGAS ke 1 21