D.D.Prayoga., J.J.Pondaag.,F.Tumewu. Analisis Sistem Antrian. ANALISIS SISTEM ANTRIAN DAN OPTIMALISAI PELAYANAN TELLER PADA PT.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA


BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI

Adrian et al., Antrian Teori Antrian Pada Loket Pembayaran Pusat Perbelanjaan Carrefour...

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SYSTEM ANTRIAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG PEMBANTU AMPERA PALEMBANG

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang

SISTEM ANTRIAN TELLER BANK MANDIRI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI KECEPATAN TRANSAKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM. PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG

Analisis Penerapan Teori Antrian Pada Supermarket Roxy Square-Mandiri Land Di Jalan Hayam Wuruk Jember

Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) BLINTUT BARONG TONGKOK KUTAI BARAT

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Kegiatan pelayanan di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada 4 poin penting tentang kinerja

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Riana Sinaga 1 Alumni Program Studi S1 Administrasi Bisnis Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom

Unnes Journal of Mathematics

Prosiding Manajemen ISSN:

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK X KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN PADA KANTOR PENCATATAN SIPIL DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT. Klaudius Andi 1

Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah

ANALISIS SISTEM ANTRIAN CALON PENUMPANG LION AIR DI BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek

ABSTRACT. Keywords: Queue Process, Multiple Channel Model Query System, Performance of the Queuing System. Universitas Kristen Maranatha

Teori Antrian. Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka

CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi, Karakteristik, dan Kualitas Jasa

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan zaman yang sesuai dengan perkembangan budaya manusia,

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM ANTRIAN BENGKEL SEPEDA MOTOR (Studi Kasus :AHASS ARIES MOTOR KEDIRI).

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL)

BAB II. Landasan Teori

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER DI BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KOTA TEGAL Ernawati Sya diyah 1, Kris Suryowati 2 1,2

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN ADMINISTRASI PASIEN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT PADMALALITA MUNTILAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PT. PLN (PERSERO) AREA BALI SELATAN RAYON KUTA

Daftar Isi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

May Christiani Hutasoit 1), Tri Indra Wijaksana, S.sos.,M.Si. 2)

ABSTRACT. i Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M /M / S PADA BANK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga diperlukan. sarana transportasi yang memadai untuk menghubungkan daerah

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Seminar Nasional IENACO-2014 ISSN:

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DALAM PELAYANAN NASABAH PADA BANK BNI CABANG USU MEDAN. Oleh: Drs. Sarimonang Sihombing, MBA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords: Queue System, Public Service, Queue Model ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah populasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Tingkat Pelayanan Teller Dengan Teori Antrian Pada Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Layanan Cinere.

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Prosiding Manajemen ISSN:

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2

Jurnal Matematika dan Aplikasi. decartesian. ISSN: J o u r n a l h o m e p a g e:

PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PENELITIAN

Peningkatan Kinerja Pelayanan Pasien Untuk Meminimalkan Antrian dengan Waiting Line Method

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. harus menunggu dalam sebuah proses manufaktur untuk diproses ke tahap

ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN

Transkripsi:

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DAN OPTIMALISAI PELAYANAN TELLER PADA PT. BANK SULUTGO ANALYSIS OF QUEUE SYSTEM AND OPTIMIZATION Of TELLER SERVICE AT PT. BANK SULUTGO Oleh : Dimas Dwi Prayogo 1 Jessy J Pondaag 2 Ferdinand Tumewu 3 1,2,3 JurusanManajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado e-mail: 1 dimas_dwiprayogo@yahoo.com 2 jessypondaag1978@gmail.com 3 tumewufj@gmail.com ABSTRAK : Antrian merupakan suatu garis tunggu dari nasabah (satuan) yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas layanan). Pada kenyataanya, antrian diakibatkan waktu menunggu lebih lama daripada waktu pelayanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan model M/M/S pada sistem antrian Bank SulutGo cabang utama. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengambil data kedatangan antrian nasabah. Hasil perhitungan dengan model M/M/S pada Bank SulutGo cabang utama menerapkan disiplin antrian yaitu first come first serve (FCFS). Pola kedatangan nasabah berdistribusi Poisson dan pola pelayanan berdistribusi Eksponensial. Dari hasil perhitungan rata-rata jumlah nasabah yang menunggu dalam sistem terpanjang pada periode waktu 12.00-13.00 yaitu sebanyak 5,1353 orang atau = 5 orang. Sedangkan jumlah rata-rata nasabah yang menunggu dalam sistem terpendek terjadi pada periode waktu 08.00 09.00 yaitu sebanyak 0,8338 orang atau = 1 orang. Rata-rata jumlah nasabah dalam antrian terjadi pada periode waktu 12.00 13.00 yaitu sebanyak 1,385 orang atau = 1 orang dapat disimpulkan kinerja system antrian Bank SulutGo cabang utama optimal. Kata kunci : Sistem Antrian, Optimalisasi, Pelayanan ABSTRACT : Queue is a waiting line of customers (a unit) that requires the services from the officers (servicing facilities). In fact, the queue is occurred because of the wait time is longer than the service time. The purpose of this study is to analyze the implementation of the model M/M/S in main branch of SulutGo Bank queue discipline is first come first serve (FCFS). Poisson distributed customer arrival pattern and the pattern of exponential distribution services. From the calculation of the average number of customers waiting in the longest system in the period 12.00 to 13.00 time is as much as 5,1353 person or = 5. While the average number of customers waiting in the shortest system occurred in the time period 8.00 am to 09.00 as many as 0,8338 person or = 1. The average number of customers in the queue happens in the time period 12.00 to 13.00 as many as 1,385 person or = 1 queuing system performance of main branch of SulutGo can be summed. Keywords : Queuing system, Optimization, Service 928 Jurnal EMBA

PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian di era globalisasi menimbulkan ketergantungan dan kompetisi antar daerah, negara dan antar kawasan. Perubahan dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan perusahaan untuk merespon perubahan yang terjadi. Problem sentral yang dihadapi perusahaan adalah bagaimana perusahaan tersebut menarik pelanggan dan mempertahankannya. Gejala perubahan secara struktural dalam pola tata hubungan ekonomi dunia tanpa batas yang berlangsung dan dikendalikan menurut mekanisme pasar. Dengan berkembangnya liberalisasi perdagangan dan investasi, maka perekonomian Indonesia juga akan terbuka terhadap perusahaan-perusahaan dan pelaku bisnis internasional. Pasar pelaku bisnis di Indonesia mau tidak mau harus menghadapi persaingan domestik maupun persaingan global dari berbagai sektor usaha, baik sektor manufaktur, jasa, dan perdagangan. Antrian adalah orang-orang atau barang dalam barisan yang sedang menunggu untuk dilayani (Heizer & Render, 2005:221). Menurut Taha (1997:176), fenomena menunggu (antri) adalah hasil langsung dari keacakan dalam operasi pelayanan. Secara umum, kedatangan pelanggan dan waktu perbaikan tidak diketahui sebelumnya, karena jika dapat diketahui, pengoperasi sarana tersebut dapat dijadwalkan sedemikian rupa sehingga akan sepenuhnya menghilangkan 5 keharusan untuk menunggu. Dalam hal memberikan layanan kepada pelanggan di bank, fenomena mengantri tidak dapat dihindari lagi dan sering dijumpai dan menjadi masalah yang harus segera ditemukan jalan keluarnya. Dimana terlihat jelas bahwa banyaknya para pelanggan menunggu untuk dilayani. Panjang dan lamanya antrian membuat pelanggan merasa tidak nyaman, karena menganggap waktu mereka terbuang percuma saat mereka mengantri sebelum dilayani, maka peneliti tertarik untuk membahas cara menganalisa untuk optimalisasi kerja layanan teller pada bank. Agar mutu pelayanannya optimal dengan tidak merugikan perusahaan dalam operasionalnya, dalam artian minimalisasi biaya juga tidak merugikan para nasabahnya. Adanya model-model antrian yang mana merupakan tujuan dasar dari model-model antrian adalah peminimuman sekaligus dua jenis biaya, yaitu biaya lansung untuk menyediakan pelayanan dan biaya individu yang menunggu untuk memperoleh pelayanan. Perbedaan antara jumlah permintaan terhadap fasilitas pelayanan dan kemampuan fasilitas untuk melayani menimbulkan dua konsekoensi logis, yaitu timbulnya antrian dan timbulnya pengangguran kapasitas (Siswanto, 2007:218). Penulis memilih PT. Bank SulutGo cabang utama sebagai objek penelitian karena salah satu bank yang beroperasi di daerah pusat kota Manado. PT. Bank SulutGo merupakan salah satu bank yang ada dan di akui kegiatan operasionalnya di Provinsi Sulawesi Utara, Kota Manado yang memiliki cukup banyak nasabah, yang setiap harinya melakukan transaksi di teller atau menggunakan antrian dan nasabah tersebut perlu dilayani dengan baik. Kecepatan pelayanan dan penentuan formasi teller yang tepat akan membuat waktu tunggu yang tidak terlalu lama adalah merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi nasabah, dan PT. Bank SulutGo cabang utama ini sangat memerlukan hal tersebut untuk dapat mempertahankan keutuhan dan loyalitas para nasabahnya. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini mengambil judul Analisis Sistem Antrian dan Optimalisasi Pelayanan Teller Pada PT. Bank SulutGo. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui sistem antrian di Bank SulutGo. 2. Mengetahui jumlah teller yang optimal agar pengguna jasa pelayanan pada Bank SulutGo tidak terlalu lama mengantri. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Antrian Antrian adalah suatu garis tunggu dari nasabah (satuan) yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas layanan). Pada umumnya, sistem antrian dapat diklasifikasikan menjadi sistem yang berbedabeda di mana teori antrian dan simulasi sering diterapkan secara luas (Siagian, 1987:390). Pelayanan Menurut Lovelock & Wright (2005:5) ada dua perkataan dalam pengertian pelayanan sebagai mana pelayanan yang bisa diartikan jasa merupakan suatu tindakan atau kinerja di tawarkan oleh suatu pihak lainnya. Meskipun prosesnya pada produk fisik, kinerja sifatnya intangible dan biasanya bukan hasil dari kepemilikan atas setiap faktor produksi. 929 Jurnal EMBA

Optimalisasi Pengertian optimalisasi W.J.S. Poerdwadarminta (2003:753) Optimalisasi adalah hasil yang dicapai sesuai dengan keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian hasil sesuai harapan secara efektif dan efisien. Menurut Winardi (1999:363) Optimaslisai adalah ukuran yang menyebabkan tercapainya tujuan sedangkan jika dipandang dari sudut usaha. Optimalisasi adalah usaha memaksimalkan kegiatan sehingga mewujudkan keuntungan yang diinginkan atau dikehendaki. s Kajian Empiris Siti Ariana R. Harahap (2014) meneliti tentang Analisis Sistem Antrian Pelayanan Nasabah di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Usu. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa kinerja sistem antrian di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU sudah efektif karena masing-masing server sibuk rata-rata 82,48% dari jam kerja, tidak banyak waktu server menganggur. Yashinta Mayangsari dan Estik Hari Pratiwi (2016) meneliti tentang Sistem Antrian Teller Bank Mandiri Sebagai Upaya Menigkatkan Efisiensi Kecepatan Transaksi. Hasil Penelitian menunjukkkan bahwa Bank mandiri KCP Kembang Jepun memiliki 5 orang teller dengan nilai rata-rata kedatangan nasabah per jam 89 orang dan rata-rata tingkat pelayanan per jam 30 orang. Siti Aminah, Marisi Aritonang, Evy Sulistianingsih (2015) meneliti tentang Analisis Antrian Multi Channel Multi Phase Pada Antrian Pembuatan Surat Izin Mengemudi dengan Model Antrian (M/M/c). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja sistem antrian pembuatan SIM di Poltabes kota Pontianak dapat dikatakan sudah efektif, karena Steady State disetiap tahap kurang dari 1 dengan rata-rata waktu tunggu dalam antrian 21,6 menit dan dalam sistem 70,2 menit.probabilitas tidak adanya pemohon SIM baru di tahap pertama yaitu 0,27, di tahap ke dua 0,30, di tahap ke tiga 0,11, di tahap ke empat 0,04 dan di tahap ke lima 0,58. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian kuantitatif yaitu reduksi data menjadi angka-angka. Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau (Hamdi et Bahruddin, 2014). Tempat dan Waktu Penelitian Tempat atau lokasi penelitian dilaksanakan di Bank SULUTGO (cabang utama) di Jl. Sam Ratulangi No 9 Manado. Penulis memilih PT. Bank SulutGo cabang utama sebagai objek penelitian karena salah satu bank yang beroperasi di pusat kota Manado, di mana tidak jauh dengan pusat perbelanjaan dan perkantoran. PT. Bank SulutGo cabang utama merupakan salahsatu bank yang ada dan diakui kegiatan operasionalnya di Provinsi Sulawesi Utara, Kota Manado yang memiliki banyak nasabah, yang stiap harinya melakukan transaksi di teller atau menggunakan antrian. Penulis memilih waktu 08.00 15.00 WITA dikarenakan jam-jam sibuk atau ramai nasabah yang datang pada Bank SulutGo cabang utama. Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh nasabah yang datang ke bank SulutGo (cabang utama) selama pelaksanaan penelitian. Sedangkan sampel yang akan digunakan yaitu jumlah populasi. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang diperoleh dari observasi langsung pada kinerja sistem antrian nasabah di bank SulutGo (cabang utama). Pengamatan dan pencatatan dilakukan untuk mengetahui jumlah rata-rata pelanggan dalam sistem, waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan dalam antrian atau sedang dilayani (dalam sistem), jumlah orang atau unit rata-rata yang menunggu dalam antrian, dan waktu rata-rata yang dihabiskan oleh seorang pelanggan atau unit untuk menunggu dalam antrian. 930 Jurnal EMBA

Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode analisis kinerja sistem antrian. Pada metode ini, terdapat beberapa rumus dan tool yang digunakan untuk menganalisis kinerja sistem antrian. Rumus model antrian jalur berganda (M/M/S) Rumus model antrian M/M/S digunakan untuk menganalisis sistem antrian yang sudah diterapkan di bank SULUTGO. Rumus antrian tersebut meliputi: M = jumlah jalur yang terbuka λ = jumlah kedatangan rata-rata per satuan waktu µ = jumlah rata-rata yang dilayani per satuan waktu pada setiap jalur P o = probabilitas terdapat 0 unit dalam sistem = 1 untuk Mµ λ m 1 [ 1 n! ( λ µ )n ]+ 1 n=0 M! ( λ µ )m Mµ Mµ λ L s = jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem = λµ (λ/µ) m (m 1)!(mµ λ) 2 Po + λ µ w s = waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan dalam antrian atau sedang dilayani (dalam sistem) = Ls λ L q = jumlah orang atau unit rata-rata yang menunggu dalam antrian = Ls - λ µ W q = waktqu rata-rata yang dihabiskan oleh seorang pelanggan atau unit untuk menunggu dalam antrian = Lq Deskripsi Hasil Observasi λ HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Jumlah teller Bank SulutGo cabang utama adalah 5 teller, yang menunjukkan saluran yang digunakan adalah ganda (multi channel), sedangkan proses nasabah yang akan melakukan transaksi pada teller menunjukkan hanya ada satu tahap (single phase). Jadi struktur model antrian yang terjadi di Bank SulutGo cabang utama adalah Multi channel - single phase. Pola tingkat kedatangannya adalah bersifat acak (random), dinyatakan dalam bebrapa banyak nasabah dalam periode tertentu. Analisis riset operasi telah mendapati bahwa kedatangan acak paling cocok diuraikan menurut distribusi poisson. Lamanya waktu pelayanan tergantung pada jenis transaksi, namun dalam upaya untuk melayani nasabah sebaik mungkin maka Bank SulutGo cabang utama menentukan standar waktu pelayanannya yaitu rata-rata 5 menit untuk setiap transaksinya, dan waktu tunggu normal nasabah adalah 5 menit. Disiplin antrian atau aturan yang digunakan oleh Bank SulutGo cabang utama menerapkan sistem First Come First Serve (FCFS), yakni di mana nasabah yang datang pertama maka akan dilayani terlebih dahulu. Deskripsi Kedatangan Nasabah Berikut adalah data kedatangan nasabah setiap hari kerja pada pada Bank SulutGo cabang utama selama 15 hari kerja. 931 Jurnal EMBA

Tabel 1 Distribusi Kedatangan Nasabah Per Hari Bagian Teller No Tanggal Hari Kerja Jumlah Kedatangan Nasabah Jam Kerja 1 1/3/2017 Rabu 173 7 jam 2 2/3/2017 Kamis 184 7 jam 3 3/3/2017 Jumat 203 7 jam 4 6/3/2017 Senin 214 7 jam 5 7/3/2017 Selasa 220 7 jam 6 8/3/2017 Rabu 171 7 jam 7 9/3/2017 Kamis 178 7 jam 8 10/3/2017 Jumat 165 7 jam 9 13/3/2017 Senin 174 7 jam 10 14/3/2017 Selasa 153 7 jam 11 15/3/2017 Rabu 165 7 jam 12 16/3/2017 Kamis 138 7 jam 13 17/3/2017 Jumat 130 7 jam 14 20/3/2017 Senin 127 7 jam 15 21/3/2017 Selasa 132 7 jam Total 2527 7 jam Sumber: Data Olahan Bank SulutGo cabang utama saat ini melayani nasabah selama 5 hari kerja dalam seminggu. Dalam 1 harinya memberikan 7 jam pelayanan, waktu pelayanan yang diberikan mulai pukul 08.00 15.00 WITA. Pengambilan datanya dilakukan dengan observasi serta melihat jumlah transaksi teller pada bulan maret 2017, sehingga dapat mewakili situasi antrian bank tersebut secara lengkap. Penulis dapat melihat tingkat kedatangan nasabah, tingkat pelayanan nasabah dan beberapa banyak server yang dibuka oleh Bank SulutGo cabang utama. Penulis juga melakukan wawancara dengan pihak manajemen atau pimpinan bank yang mana mengetahui tentang antrian yang terjadi pada bank tersebut, khususnya pelayanan atau transaksi yang dilakukan nasabah ke teller. Pembahasan Tabel 2 Kinerja Sistem Antrian Periode Waktu Jam Kinerja Sistem Antrian P 0 Ρ L s W s L q W q 08.00 09.00 0,4347 0,166 0,8338 5,004 0,00046 0,0028 09.00 10.00 0,2423 0,283 1,4223 5,022 0,00567 0,0201 10.00 11.00 0,1462 0,383 1,9488 5,083 0,0318 0,083 11.00 12.00 0,0800 0,5 2,6303 5,262 0,13 0,26 12.00 13.00 0,0186 0,75 5,1353 6,847 1,385 1,848 13.00 14.00 0,1132 0,433 2,2278 5,136 0,0678 0,156 14.00 15.00 0,2635 0,267 1,3375 5,015 0,00458 0,0172 Sumber: Data Olahan Hasil perhitungan dapat terlihat bahwa: 1. Tingkat utilitas teller atau tingkat kesibukan teller (ρ) 932 Jurnal EMBA

Jam sibuk kerja teller adalah pada jam 11.00 12.00 di mana terlihat pada jam tersebut tingkat utilisasi kesibukan teller sebesar 0,75 atau 75% sedangkan pada jam 08.00 09.00 tingkat kesibukan teller rendah sebesar 0,166 atau 16,6%. 2. Rata-rata jumlah nasabah dalam antrian (L q) Rata-rata jumlah nasabah dalam antrian adalah pada jam 12.00 13.00 di mana terlihat rata-rata nasabah yang mengantri sebanyak 1,385 orang atau = 1 orang sedangkan pada jam 08.00 09.00 rata-rata jumlah nasabah dalam antri terpendek yaitu 0,00046 orang atau = 0 orang. 3. Jumlah orang unit rata-rata yang menunggu dalam antrian (L s) Rata-rata jumlah nasabah yang menunggu dalam sistem terpanjang pada jam 12.00 13.00 di mana jumlah nasabah yang menunggu dalam sistem sebanyak 5,1353 orang atau = 5 orang. Sedangkan jumlah rata-rata nasabah yang menunggu dalam sistem terpendek terjadi pada jam 08.00 09.00 yaitu sebanyak 0,8338 orang atau = 1 orang. 4. Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang nasabah untuk menunggu dalam antrian (W q) Waktu terpanjang yang diperlukan nasabah dalam antrian antrian adalah 1,848 menit yang terjadi pada jam 12.00 13.00 dan waktu terpendek yang diperlukan nasabah dalam antrian adalah 0,0028 menit yang terjadi pada jam 08.00 09.00. 5. Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang nasabah dalam sistem (W s) Waktu terpanjang yang dihabiskan seorang nasabah dalam sistem adalah selama 6,847 menit yang terjadi pada jam 12.00-13.00. Sedangkan waktu terpendek yang dihabiskan seorang nasabah dalam sistem adalah selama 5,004 menit yang terjadi pada jam 08.00 09.00. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kinerja sistem antrian pada Bank SulutGo cabang utama sudah optimal karena waktu terpanjang yang dibutuhkan seorang nasabah dalam antrian hanya selama 1,848 menit serta antrian hanya sebanyak 1,385 orang atau = 1 orang dan ini terjadi hanya pada periode waktu jam 12.00-13.00 setiap harinya ini diakibatkan adanya jam istirahat pada bagian teller. PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Jenis sistem antrian yang diterapkan pada PT. Bank SulutGo cabang utama adalah jenis sistem antrian model Multiple Channel Query System atau M/M/S. dimana terdapat beberapa teller yang dapat melayani para nasabahnya namum fase yang dilewati oleh nasabah untuk melakukan transaksi melalui teller hanya satu kali. 2. Disiplin pelayanan yang diberlakukan di PT. Bank SulutGo cabang utama adalah disiplin pelayanan First Come First Served (FCFS). Dimana nasabah yang datang terlebih dahulu mengambil nomor antrian diloket yang sudah disediakan PT. Bank SulutGo cabang utama setelah itu menunggu dipanggil sesuai urutan yang telah didapatnya untuk mendapatkan pelayanan dari teller. 3. Rata-rata jumlah nasabah dalam antrian terjadi pada periode waktu 12.00 13.00 di mana terlihat rata-rata nasabah yang mengantri pada periode waktu tersebut sebanyak 1,385 orang atau = 1. Namun pada tabel hasil kinerja pada pembahasan rata-rata jumlah nasabah dalam antrian tidak ada yang menunggu langsung dilayani teller karena disebabkan satu orang teller istirahat dan standar rata-rata tingkat pelayanan adalah 5 menit maka selam 60 menit adalah 12 orang nasbah yang dilayani. Sedangkan jumlah teller yang optimal pada Bank SulutGo cabang utama adalah 5 teller dan dapat disimpulkan kinerja sistem antrian pada Bank SulutGo cabang utama sudah optimal. Saran Saran dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengoptimalkan SDM yang ada, pada jam sepi sebagian teller dialihkan ke beberapa pekerjaan lain yang berhubungan dengan administrasi transaksi teller, seperti laporan pajak, laporan transaksi kliring serta bagian lain sehingga teller diharapkan multifungsi. Hal ini juga akan mengurangi teller yang menganggur di sekitar jam 08.00 11.00 WITA. Sedangkan pada jam sbuk yaitu sekitar jam 11.00 13.00 bisa mengoperasikan seluruh teller untuk melakukan pelayanan nasabah agar pelayanan tetap berjalan optimal. 933 Jurnal EMBA

2. Untuk menjaga kinerja sistem antrian yang diterapkan pada PT. Bank SulutGo cabang utama perlu mempertimbangakan tingkat kedatangan nasabah dan tingkat antrian yang terjadi setiap harinya. Agar kinerja operasional PT. Bank SulutGo cabang utama secara keseluruhan tidak terganggu dan proses transaksi dapat berjalan secara optimal sehingga tidak membuat nasabah mengantri terlalu lama dalam melakukan transaksi. 3. Perbaikan jaringan BDS (Branch Delivery System) pada sistem Bank SulutGo cabang utama agar transaksi di teller dapat berjalan lancar. 4. Peneliti mengharapakan adanya peneliti selanjutnya dan memperhatikan objek penelitian yang memiliki tingkat kedatangan nasabah yang sangat tinggi dan Bank memiliki jumla teller yang tidak seimbang tingkat kedatangan nasabahnya sehingga benar-benar membutuhkan perbaikan dalam sistem antriannya DAFTAR PUSTAKA Aminah Siti, Aritonang Marisi, Sulistianingsih Evy. 2015. Analisis Antrian Multi Channel Multi Phase Pada Antrian Pembuatan Surat Izin Mengemudi dengan Model Antrian (M/M/c). Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2, Hal 127 134. A.Taha, Hamdy. 1997. Riset Operasi.Edisi kelima Jilid 2. Jakart: Binarupa Aksara. Harahap, A. R. Siti. 2014. Analisis Sistem Antrian Pelayanan Nasabah di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Usu. Saintia Matematika Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 277 287, ISSN: 2337-9197. Hamdi, A. S. & Bahruddin, E. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish. Jay Heizer, Barry Render, 2005, Operation Management, th7ed.,prentice Hall, New Jersey. Lovelock, Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Indeks, Jakarta. Mayangsari Yashinta, Pratiwi H. Estik. 2016. Sistem Antrian Teller Bank Mandiri Sebagai Upaya Menigkatkan Efisiensi Kecepatan Transaksi. Jurnal Ekonpomi & Bisnis, Hal 49 60, Volume 1, Nomor 1. Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Poerwadarminta, W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Siagian, P. 1987. Penelitian Operasional :Teori dan Praktek. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Siswanto. (2007). Operation Research, Jilid II, Jakarta: Erlangga. 934 Jurnal EMBA