IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian 4.2. Data dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

dokumen-dokumen yang mirip
IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

VI ANALISIS RISIKO HARGA

VII ANALISIS PENAWARAN APEL

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

I PENDAHULUAN. Sumber: Badan Pusat Statistik 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Unit Analisis dan Ruang Lingkup Penelitian. yang berupa data deret waktu harga saham, yaitu data harian harga saham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

menggunakan fungsi Cobb Douglas dengan metode OLS (Ordinary Least

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari

Msi = x 100% METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Analisis Regresi Linier ( Lanjutan )

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

III. METODELOGI PENELITIAN. Lampung, Disperindag Provinsi Lampung, jurnal-jurnal ekonomi serta dari

III. METODE PENELITIAN. pariwisata menggunakan data time series dari tahun 2001 sampai dengan perpustakaan IPB, media massa, dan internet.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Barat. Pemilihan Provinsi Jawa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga,

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh

BAB III METODOLOGI. rumah (KPR) di Indonesia. Subjek penelitian dari indikator makroekonomi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN. industri penghasil bahan baku sektor pertambangan yang terdaftar di

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB IV METODE PENELITIAN. resmi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain

BAB III METODE PENELITIAN. Brondong dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong di Jalan Raya Brondong

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur,

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

Transkripsi:

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian mengenai risiko harga dan perilaku penawaran apel dilakukan di PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya yang beralamat di Jalan Abdul Gani Atas, Kelurahan Ngaglik, Batu 19 km dari Kota Malang. Lokasi penelitian dipilih secara purposive dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan satu-satunya perusahaan yang membudidayakan apel di Kota Batu. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2010 kemudian dilanjutkan pada bulan Juli 2010. 4.2. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan Manager Budidaya Tanaman Tahunan, Manager Trading, dan Manager Marketing Wisata. Wawancara tersebut dilakukan untuk mengetahui gambaran umum perusahaan, proses pembudidayaan dan pemasaran apel di PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya. Data sekunder merupakan data pelengkap yang bersumber dari literaturliteratur yang relevan. Data sekunder yang digunakan berupa publikasi instansiinstansi terkait seperti Badan Pusat Statistik, Departemen Pertanian RI, Pemerintah Daerah Kota Batu, Dinas Pertanian Kota Batu, Pusat Kajian Buah Jeruk dan Subtropis dan instansi lain yang terkait dengan penelitian. Data sekunder untuk perhitungan risiko harga apel PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya adalah data time series harian harga dan jumlah penawaran bulan Januari 2009 hingga April 2010 sedangkan untuk perhitungan penawaran apel digunakan data time series produksi bulanan pada Laporan Manajemen PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya bulan Januari 2006 hingga April 2010. 4.3 Metode Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga harian komoditas apel pada Januari 2009-April 2010 berjumlah 485 data. Data tersebut diperoleh berdasarkan catatan harga apel pada kantor Sub Divisi Trading PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya. Selain itu, pengumpulan data juga dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan diskusi. Wawancara dan diskusi 32

dilakukan dengan beberapa manager dan pegawai PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya mengenai proses budidaya, kondisi pasar, dan fluktuasi harga komoditi yang dikaji. Metode observasi dilakukan melalui pencatatan langsung kondisi perusahaan. 4.4 Pengolahan dan Analisis Data Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Seacara Kuantitatif perhitungan risiko harga apel PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dijelaskan dengan menggunakan model ARCH-GARCH dengan bantuan software Eviews 4.1. Model ARCH-GARCH merupakan model yang memperhitungkan adanya heteroskedastisitas dalam analisis deret waktu. Model ini digunakan untuk meramalkan volatilitas pada periode selanjutnya. Volatilitas hasil peramalan akan digunakan untuk mengukur besarnya risiko harga apel dengan menggunakan perhitungan VaR (Value at Risk). Penawaran apel PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dijelaskan dengan menggunakan model regresi linier berganda dengan bantuan software Minitab 14. Model regresi linier berganda digunakan karena dapat secara sederhana menggambarkan perilaku penawaran buah apel di PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya. Analisis secara kualitatif dilakukan melalui pendekatan deskriptif berupa wawancara dan diskusi langsung dengan pihak berkepentingan. 4.4.1 Analisis Risiko Harga Apel (Model ARCH-GARCH) 1. Tahap Identifikasi Model ARCH-GARCH Dalam analisis ARCH-GARCH tahap awal pemodelan yaitu dengan mengidentifikasi apakah data mengandung heteroskedastisitas. Tahap identifikasi ini dapat dilakukan dengan cara mengamati ringkasan statistik dari data. Identifikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu pertama dengan melihat nilai kurtosis data. Apabila nilai kurtosis data lebih dari tiga, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut mengandung heteroskedastisitas (Davidson and MacKinnon 2004, diacu dalam Firdaus 2006). Cara yang lebih terkuantifikasi adalah menggunakan Uji ARCH-LM dengan didasarkan pada hipotesis nol yaitu tidak terdapatnya ARCH error. 33

2. Estimasi Model ARCH-GARCH Tahap selanjutnya adalah estimasi model ARCH-GARCH dengan membangun model dan mengestimasi parameter dugaan untuk menentukan model ARCH-GARCH terbaik. Penentuan parameter dugaan melalui metode kemungkinan maksimum secara iteratif. Melalui penggunaan sofware Eviews 4.1, estimasi nilai-nilai parameter ini dapat dilakukan. Model ARCH-GARCH terbaik adalah model yang memiliki ukuran kebaikan yang besar dan koefisien yang nyata. Pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur kebaikan model adalah dengan melihat nilai AIC (Akaike Information Criterion) yang dapat dihitung melalui formula berikut : AIC = Ln (MSE) + 2*K/N Keterangan : MSE = Mean Squared Error K = jumlah parameter yang diestimasi n = jumlah observasi AIC merupakan kriteria yang menyediakan ukuran informasi yang dapat menyeimbangkan ukuran kebaikan model dan spesifikasi model. Model terbaik dipilih berdasarkan nilai AIC yang terkecil dengan memperhatikan signifikansi parameter yang diestimasi (Enders 2004 dan Verbeek 2004, diacu dalam Firdaus 2006) 3. Tahap Pemeriksaan Model ARCH-GARCH Untuk memastikan bahwa apakah model yang diperoleh sudah memadai maka dilakukan pemeriksaan model. Apabila ternyata model yang ditemukan tidak memenuhi kriteria maka dilakukan tahap identifikasi model kembali. Pemerikasaan model memperhatikan beberapa indikator yaitu apakah residual sudah terdistribusi dengan normal, yaitu keacakan residual yang dilihat dari fungsi autokorelasi dan kuadrat residual dan pengujian efek ARCH dari residual. 4. Peramalan Tingkat Risiko Harga Apel Setelah model terbaik diperoleh langkah selanjutnya adalah meramalkan ragam periode mendatang. Hasil peramalan ini digunakan untuk menghitung nilai VaR. Dalam model ARCH-GARCH, varian residual data runtut waktu tidak hanya dipengaruhi oleh variabel independen, tetapi juga dipengaruhi oleh residual 34

variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini persamaan model ARCH-GARCH harga apel didefinisikan sebagai berikut : LnP t = Ln к + Ln P t-1 + Ln S + ε...(15) ht = к + δ 1 h t-1 + δ 2 h t-2 +...+ δ r h t-r + α 1 ε 2 t-1 + α 2 ε 2 t-2 +...+ α m ε 2 t-m...(16) P t = Harga apel pada periode ke t P t-1 = Harga apel pada periode sebelumnya к = Konstanta S = Jumlah penawaran apel ht = varian pada waktu ke t h t-r = Suku GARCH / varian pada periode sebelumnya ε 2 t-m = Suku ARCH / volatilitas pada periode sebelumnya δ 2, δ 2,... δ r = Koefisien orde r yang diestimasikan α 1, α 2,... α m = Koefisien orde m yang diestimasikan Kemudian dari model persamaan harga apel tersebut apakah residual terbebas dari autokorelasi. Autokorelasi mengindikasikan masih adanya efek ARCH atau data masih mengandung heteroskedastisitas atau tidak. Untuk melihat ada tidaknya efek ARCH dapat diuji dengan menggunakan uji White Heteroscedasticity. 4.4.1.1 Perhitungan VaR (Value at Risk) VaR merupakan ukuran besaran risiko yang pada saat ini dapat dianggap sebagai metode standar di dalam mengukur risiko pasar (market risk). VaR dapat diartikan juga sebagai kerugian terbesar yang mungkin terjadi dalam rentang waktu/periode tertentu yang diprediksikan dengan tingkat kepercayaan tertentu. Penghitungan risiko harga apel dilakukan dengan menggunakan pendekatan pendapatan dari usahatani apel yang diperoleh oleh PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dalam waktu sebulan. Menurut Jorion (2002) rumus yang digunakan dalam perhitungan VaR adalah sebagai berikut : VaR = (σ t+1 x b ) x Zα x W 35

Keterangan : VaR = Besarnya risiko harga apel b = Periode penjualan apel Zα = Titik kritis dalam table Z dengan alfa 5% yaitu 1,675 W = Besarnya penerimaan usaha budidaya apel periode satu tahun σ t+1 = Volatilitas harga apel yang akan datang dimana σ t = h t 4.4.2 Analisis Penawaran Apel Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis perilaku penawaran buah apel di PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya. Teori penawaran menjelaskan bahwa penawaran suatu komoditas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu teknologi, harga input, harga produk yang lain, jumlah produsen, dan harapan produsen terhadap harga produksi di masa yang akan datang. Faktor faktor yang mempengaruhi penawaran buah apel yang digunakan sebagai variabel independen dalam penelitian ini meliputi : 1. Ekspektasi harga apel 2. Varian harga apel 3. Harga obat-obatan 4. Upah tenaga kerja 5. Ekspektasi produksi apel 6. Varian produksi apel 7. Harga jeruk 8. Harga jambu 9. Harga buah naga 10. Harga strawberi Selanjutnya setelah menentukan variabel independen maka disusun suatu model untuk menduga hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang akan dianalisis, yang dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda. Secara matematis model tersebut dapat dituliskan sebagai berikut : Y = f ( X 1, X 2,..., X n )...(17) Y = a 0 + a 1 X 1 + a 2 X 2 + a 3 X 3 + a 4 X 4 + a 5 X 5 + a 6 X 6 +a 7 X 7 + a 8 X 8 + a 9 X 9 + a 10 X 10 + e...(18) 36

Dengan hipotesis : a 1, a 5, > 0 a 2, a 3, a 4, a 6, a 7, a 8, a 9, a 10 < 0 Y = Jumlah penawaran apel di Divisi Trading a 0 = Intersep a j = Dugaan bagi parameter koefisien ke j, dimana j = 1,2,...10 X 1 = Ekspektasi harga apel (Rp/Kg) X 2 = Varian harga apel X 3 = Harga Obat Obatan (Rp) X 4 = Upah tenaga kerja (Rp/Bulan) X 5 = Ekspektasi produksi apel (Kg) X 6 = Varian produksi apel X 7 = Harga buah jeruk (Rp/Kg) X 8 = Harga buah jambu (Rp/kg) X 9 = Harga buah naga (Rp/kg) X 10 = Harga buah strawberi (Rp/kg) e = unsur galat atau error Model regresi yang dibentuk diduga dengan menggunakan metode kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square (OLS) yang didasarkan pada beberapa asumsi seperti uji non multicollienearity, homoscedasticity, dan non autocorrelation. Uji non multicollienearity dapat dilihat melalui nilai VIF dari masing-masing variabel. Indikasi adannya multicollienearity apabila nilai VIF 10. Uji homoscedasticity dapat dilihat dengan uji Goldfeld Quandt, Uji Breusch Pagan, dan uji White. Sedangkan autocorrelation dapat dilihat dari nilai statistik dari uji Durbin Watson. Nilai statistik Durbin-Watson berada pada kisaran 0-4, apabila nilainya mendekati angka dua maka menunjukkan tidak ada autokorelasi pada orde kesatu (Juanda 2008). 4.4.2.1 Pengujian terhadap Model Penduga Penawaran Apel Pengujian terhadap model yang dibentuk digunakan untuk mengetahui apakah model tersebut tepat dalam menduga parameter dan fungsi. Hipotesis yang digunakan adalah : Ho : a j = 0, H 1 : minimal ada satu a j 0 ; Untuk j = 1,2,3,...,k Uji statistik yang digunakan adalah uji F, dimana F hitung secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : 37

F hitung = R 2 / ( k -1) (1 R 2 ) / ( n k) R 2 = Koefisien determinasi k = Jumlah parameter n = Jumlah pengamatan Dengan menggunakan kriteria uji : - Apabila F hitung > F tabel ( k -1, n k) maka tolak H 0 - Apabila F hitung < F tabel ( k -1, n k) maka terima H 0 Apabila H 0 ditolak maka terdapat paling sedikit satu variavel independen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Sebaliknya apabila H 0 diterima maka tidak ada variabel independen yang digunakan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, dan model tersebut tidak dapat digunakan untuk penduga variabel dependen. Koefisien determinasi digunakan untuk melihat sejauh mana variasi variabel dependen (Y) mampu dijelaskan oleh variabel dependen (X). Secara matematis koefisien determinasi dapat dituliskan sebagai berikut : SSE R 2 = 1 - atau R 2 = SST SSR SST SST = Jumlah kuadrat total SSE = Jumlah kuadrat galat atau error SSR = Jumlah kuadrat regresi Nilai R 2 berada pada interval ( 0 R 2 1 ), apabila nilai R 2 sama dengan satu maka total variasi dalam variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen sama dengan seratus persen. Hal tersebut juga dapat diartikan bahwa model mampu menjelaskan seluruh variasi pada variabel dependen. 4.4.2.2 Pengujian Koefisien Regresi Model Penduga Penawaran Apel Pengujian koefisien regresi adalah untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh signifikan atau nyata terhadap variabel dependen. 38

Pengujian terhadap koefisien regresi dilakukan dengan melihat nilai t hitung. Adapun hipotesis yang digunakan adalah : Ho : a j = 0 H 1 : a j 0 ; untuk j = 1,2,...,k Uji statistik yang digunakan adalah uji t, secara matematis t hitung dapat dituliskan sebagai berikut : t hitung = a j S aj a j = Nilai koefisien parameter S aj = Nilai standar error parameter Kriteria uji yang digunakan adalah : - Apabila t hitung > t tabel ( α, n-k ) maka tolak Ho - Apabila t hitung < t tabel ( α, n-k ) maka terima Ho Apabila tolak Ho maka variabel independen (X n ) berpengaruh nyata terhadap variabel dependen Y. Sebaliknya jika Ho diterima maka variabel independen (X j ) tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen Y. 4.5. Definisi Operasional Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian mengenai risiko harga dan penawaran apel antara lain : 1. Nilai ekspektasi harga apel adalah nilai harapan perusahaan untuk harga apel yang dihasilkan dengan satuan rupiah/kg. Nilai ekspektasi ini diperoleh dari nilai pendapatan dibagi dengan jumlah produksi untuk data Data Rancangan Anggaran dan Pendapatan pada Laporan Manajemen PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya. 2. Varian harga apel adalah nilai variasi dari harga apel yang dihasilkan oleh perusahaan dalam kurun waktu tertentu. 3. Harga obat-obatan adalah harga obat-obatan atau pestisida yang diperlukan dalam budidaya apel dengan satuan rupiah. 4. Upah tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk tenaga kerja pada budidaya apel rupiah/bulan. 39

5. Ekspektasi produksi apel adalah nilai harapan untuk produksi buah apel yang dihasilkan perusahaan dengan satuan kg. Nilai ekspektasi produksi diperoleh dari data produksi pada Rancangan Anggaran dan Pendapatan PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya. 6. Varian produksi apel adalah nilai variasi produksi apel yang terjadi pada kurun waktu tertentu. 7. Harga jeruk adalah harga komoditas jeruk yang merupakan komoditas buah selain apel yang juga dibudidayakan di PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dengan satuan rupiah/kg 8. Harga jambu adalah harga komoditas jambu yang merupakan komoditas buah selain apel yang juga dibudidayakan di PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dengan satuan rupiah/kg 9. Harga buah naga adalah harga komoditas buah naga yang merupakan komoditas buah selain apel yang juga dibudidayakan di PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dengan satuan rupiah/kg 10. Harga strawberi adalah harga komoditas strawberi yang merupakan komoditas buah selain apel yang juga dibudidayakan di PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dengan satuan rupiah/kg 40