V. HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Hendra Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 44 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Integrasi Pasar (keterpaduan pasar) Komoditi Kakao di Pasar Spot Makassar dan Bursa Berjangka NYBOT Analisis integrasi pasar digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembentukan harga di setiap lembaga pemasaran. Pada perekonomian yang semakin terbuka dan dengan tingkat persaingan yang tinggi, integrasi pasar akan selalu ada walaupun lemah. Tabel 5 menunjukkan hasil analisis integrasi pasar dengan menggunakan metode OLS (ordinary least square) dengan model autoregressive menghasilkan persamaan regresi pada harga kakao di pasar spot Makassar dengan harga di bursa berjangka NYBOT. Data sekunder yang digunakan adalah data berupa time series harga bulanan kakao yang terjadi di pasar spot kakao Makassar dengan bursa berjangka NYBOT yang dinyatakan dalam US$ per ton. Berdasarkan uji simultan (uji f) bahwa prediktor yang digunakan dalam model pasar spot Makassar dan bursa berjangka NYBOT secara bersama-sama berpengaruh nyata dalam tingkat kepercayaan 95 persen, ini diperlihatkan oleh nilai f hitung > f tabel dengan nilai 20,37 > 3,32. Untuk mengetahui ada tidaknya masalah autokorelasi dilakukan uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM. Uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM pada hasil dugaan regresi model integrasi pasar antara pasar spot Makassar dengan bursa berjangka NYBOT ditunjukkan oleh nilai Obs*R-Squared sebesar 23,13 dan nilai probabilitas chi-square sebesar 0,00. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa terdapat masalah autokorelasi dalam model karena nilai probabilitas chi-square sebesar 0,00 lebih kecil daripada nilai kritik α = 0,05 (0,00 < 0,05). Pengujian indikasi masalah multikolinearitas dilakukan dengan menyusun tabel matriks korelasi Pearson antar variabel independen di dalam model. Matriks perbandingan korelasi yang dihasilkan ditunjukkan pada lampiran 7 tidak mengindikasikan adanya masalah multikolinearitas yang serius, korelasi antara masing-masing variabel independen yang digunakan dalam model tidak menunjukkan hubungan korelasi yang signifikan.
2 45 Pengujian indikasi masalah heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji white heteroscedasticity. Nilai Obs*R-Squared pada hasil pengujian white heteroscedasticity adalah sebesar 11,16 dengan nilai probabilitas sebesar 0,26. Nilai probabilitas pada uji ini masih lebih besar daripada nilai kritik α = 0,05 (0,26 > 0,05). Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas pada model integrasi pasar antara pasar spot Makassar dengan bursa berjangka NYBOT. Hasil analisis regresi pada harga kakao di pasar spot Makassar dan bursa berjangka NYBOT memiliki nilai koefisien determinasi (R 2 ) yang baik yaitu 66,3 persen, artinya bahwa variabel prediktor dalam model mampu menjelaskan sebanyak 66,3 persen variasi (keragaman) pada pembentukan harga di pasar spot Makassar dan 33,7 persen dijelaskan oleh variabel di luar model. Tabel 4. Hasil Analisis Integrasi Pasar Komoditi Kakao Antara Pasar Spot Makassar dengan Pasar Bursa Berjangka NYBOT Uraian Hasil t-statistik P-value Standar error b 1 (harga di pasar spot Makassar pada t-1) b 2 (selisih harga NYBOT t harga t-1 ) b 3 (harga di NYBOT pada t-1) F statistic = 20,37 R-square = 66,3% IMC = 3,71 0,52 0,67 0,14 3,78 6,57 0,47 0,0007 0,0000 0,6391 0,14 0,10 0,30 Berdasarkan hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa hasil uji parsial (uji t), koefisien penduga b 1 (variabel prediktor harga di pasar spot Makassar bulan lalu) berpengaruh nyata terhadap pembentukan harga di pasar spot Makassar bulan ini pada selang kepercayaan 95 persen. Hasil uji t yang diperoleh lebih besar daripada t tabel sebesar 2,32 (t hitung < t tabel ), hal ini diperkuat dengan p value sebesar 0,0007 yang lebih kecil daripada nilai kritik 0,05 (0,0007 < 0,05). Koefisien penduga b 2 (variabel prediktor harga di bursa berjangka NYBOT bulan lalu) ditemukan berpengaruh nyata terhadap pembentukan harga di pasar spot Makassar bulan ini pada selang kepercayaan 95 persen. Hasil uji t yang diperoleh adalah 6,57 lebih besar daripada t tabel sebesar 2,32 (t hitung > t tabel ) yang kemudian didukung oleh p value sebesar 0,00 yang lebih kecil daripada nilai kritik 0,05 (0,00 < 0,05). Sedangkan untuk koefisien penduga b 3 (variabel prediktor harga di bursa berjangka NYBOT bulan lalu) ditemukan tidak berpengaruh nyata
3 46 terhadap pembentukan harga di pasar spot Makassar bulan ini pada selang kepercayaan 95 persen. Hasil uji t yang diperoleh adalah 0,47 lebih kecil daripada t tabel sebesar 2,32 (t hitung < t tabel ) yang diperkuat dengan nilai p value yang lebih besar daripada nilai kritik 0,05 (0,47 > 0,05) Integrasi Pasar Jangka Pendek Integrasi pasar jangka pendek menunjukkan bagaimana perubahan harga berdasarkan waktu di pasar acuan (bursa berjangka NYBOT) secara langsung diteruskan ke pasar lokal (pasar spot kakao Makassar), integrasi jangka pendek diwakili oleh koefisien b 2 (marjin harga di bursa berjangka NYBOT bulan ini dengan bulan lalu). Nilai koefisien b 2 pada pasar spot Makassar adalah sebesar 0,67. Artinya kenaikan harga kakao di bursa berjangka NYBOT sebesar US$ 1, dengan asumsi faktor-faktor yang mempengaruhi harga ceteris paribus, menyebabkan kenaikan harga di pasar spot Makassar sebesar US$ 0,65. Berdasarkan nilai koefisien b 2 menunjukkan bahwa pasar spot Makassar dengan bursa berjangka NYBOT terpadu lemah dalam jangka pendek, kesimpulan tersebut diperkuat nilai t hitung yang diperoleh adalah sebesar -4,93 yang mengindikasikan bahwa tidak cukup bukti untuk menolak hipotesis nol (H 0 : β 2 = 1). Nilai koefisien b 2 pada pasar spot Makassar signifikan pada selang kepercayaan 95 persen, ini ditunjukkan dengan nilai t hitung > t tabel (6,57 > 1,645). Artinya bahwa pembentukan harga di bursa berjangka NYBOT berpengaruh signifikan pada pembentukan harga di pasar spot Makassar yang menjadi acuan harga kakao Indonesia Integrasi Pasar Jangka Panjang Integrasi pasar dalam jangka panjang ditunjukkan oleh nilai IMC. Intergrasi pasar dalam jangka panjang adalah keterkaitan antara pasar lokal (pasar spot Makassar) dengan pasar acuan (bursa berjangka NYBOT) yang diwakili indeks keterpaduan pasar. Koefisien b 1 (variabel prediktor harga di bursa berjangka NYBOT bulan lalu), pada pasar spot Makassar adalah sebesar 0,52 artinya kenaikan harga kakao di pasar spot Makassar sebesar US$ 1/ton dengan asumsi faktor-faktor yang mempengaruhi harga ceteris paribus, akan turut
4 47 menaikkan harga di bursa berjangka NYBOT sebesar US$ 0,52/ton. Koefisien β 3 (variabel prediktor di bursa berjangka NYBOT bulan lalu) sebesar 0,14, artinya kenaikan harga kakao di bursa berjangka NYBOT sebesar US$ 1/ton akan meningkatkan harga di pasar spot Makassar sebesar US$ 0,14/ton. Integrasi jangka panjang ditunjukkan oleh nilai IMC, yang merupakan rasio antara koefisien β 1 (variabel prediktor harga di pasar spot Makassar bulan lalu) dan koefisien β 3 (variabel prediktor harga di bursa berjangka NYBOT bulan lalu). IMC yang diperoleh dari kedua koefisien tersebut adalah sebesar 3,71, artinya berdasarkan bilai IMC bahwa terdapat integrasi yang lemah dalam jangka panjang antara pasar spot Makassar dengan bursa berjangka NYBOT. Nilai t hitung yang diperoleh adalah sebesar 5,2 yang memperkuat penolakan untuk hipotesis nol (IMC = 0) pada selang kepercayaan 95 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaku pasar kakao spot Makassar dan bursa berjangka NYBOT tidak berhasil menghubungkan pasar yang secara geografis terpisah melalui arus dan informasi harga dan komoditi. 5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Kakao Indonesia Pada bagian ini akan dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi harga kakao Indonesia. Model yang digunakan terdiri atas variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen meliputi harga kakao di bursa berjangka NYBOT (X 1 ), konsumsi dunia (X 2 ), impor Amerika Serikat (X 3 ), kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (X 4 ), dan produksi pada waktu t-1 (X 5 ), dengan variabel dependennya adalah harga kakao Indonesia (Y). Model regresi yang digunakan adalah model regresi double log dengan mentransformasi nilai aktual menjadi logaritma natural sebagai berikut: lny = lnβ 0 + β 1 lnx 1 + β 2 lnx 2 + β 3 lnx 3 + β 4 lnx 4 + β 5 lnx 5 + ε dimana: lny = harga kakao Indonesia (Rp) lnβ 0 = intersep lnx 1 = harga kakao di NYBOT (US$) lnx 2 = konsumsi dunia (ton) lnx 3 = impor Amerika Serikat (ton)
5 48 lnx 4 lnx 5 ε = kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (US$) = lag produksi (satuan) = error Hasil dugaan persamaan regresi dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini: Tabel 5. Hasil Dugaan Analisis Regresi Model Double Log Harga Kakao Indonesia Variabel Koefisien T hitung P value Standar error Konstanta Harga Kakao NYBOT (lnx 1 ) Konsumsi dunia (lnx 2 ) Impor Amerika Serikat (lnx 3 ) Kurs Rupiah terhadap Dollar (lnx 4 ) Produksi pada waktu t-1 (lnx 5 ) R-square F-statistik 17,950 0,39-0,69-0,39 1,099 0,04 = 95% = 88,3 3,91 1,91-2,32-1,45 12,82 1,48 0,001 0,068 0,028 0,161 0,000 0,151 4,55 0,20 0,29 0,26 0,08 0,03 Pada pendugaan model harga kakao Indonesia terlihat bahwa nilai koefisien determinasi (R 2 ) adalah sebesar 95 persen, hal ini mengindikasikan bahwa 95 persen keragaman faktor-faktor yang mempengaruhi harga kakao Indonesia dapat dijelaskan oleh model, sedangkan sisanya sebesar 5 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Dari uji f diperoleh f hitung sebesar 88,3, angka tersebut lebih besar daripada f tabel sebesar 2,73 pada taraf selang kepercayaan 99 persen. Nilai tersebut menjelaskan secara bersama-sama bahwa variabel-variabel penjelas dalam model berpengaruh nyata terhadap harga kakao Indonesia. Berdasarkan uji t, variabel yang digunakan secara keseluruhan memiliki nilai t hitung berturut-turut adalah 1,91, -2,32, -1,45, 12,82, dan 1,48. Faktor-faktor seperti harga kakao NYBOT (X 1 ), konsumsi dunia (X 2 ), dan kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (X 4 ) memiliki nilai t hitung lebih besar daripada t tabel sebesar 1,69 pada selang kepercayaan 95 persen, dengan demikian ketiga faktor-faktor tersebut berpengaruh signifikan terhadap harga kakao Indonesia, sedangkan nilai t hitung yang lebih kecil daripada t tabel pada selang kepercayaan 95 persen yang mengindikasikan bahwa impor Amerika Serikat dan lag produksi tidak berpengaruh nyata di dalam model.
6 49 Pengujian indikasi masalah multikolinearitas dilakukan dengan menyusun tabel matriks korelasi Pearson antar variabel independen di dalam model. Matriks perbandingan korelasi yang dihasilkan ditunjukkan pada lampiran 5 tidak mengindikasikan adanya masalah multikolinearitas yang serius, korelasi antara variabel independen yang digunakan dalam model tidak menunjukkan korelasi yang signifikan. Pengujian indikasi masalah heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji white heteroscedasticity. Nilai Obs*R-Squared pada hasil pengujian white heteroscedasticity adalah sebesar 21,9 dengan nilai probabilitas sebesar 0,35. Nilai probabilitas pada uji ini masih lebih besar daripada nilai kritik α = 0,05 (0,35 > 0,05). Dengan demikian hipotesis nol menyatakan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya masalah autokorelasi dilakukan uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM. Uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM pada hasil dugaan regresi model double log faktor-faktor yang mempengaruhi harga kakao Indonesia ditunjukkan oleh nilai Obs*R-Squared sebesar 0,96 dan nilai probabilitas chi-square sebesar 0,62. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa tidak ada masalah autokorelasi dalam model karena nilai probabilitas chi-square sebesar 0,62 masih lebih besar daripada nilai kritik α = 0,05 (0,62 > 0,05). Pengujian normalitas ditunjukkan oleh grafik histogram statistik Jarque Bera dengan nilai 0,017 dan nilai probabilitas sebesar 0,99. Nilai probabilitas yang diperoleh masih lebih besar daripada tingkat signifikansi 5 persen, dengan demikian tidak terdapat cukup bukti untuk menolak hipotesis nol, dimana residual model terdistribusi secara normal. Berikut ini adalah penjelasan hasil analisis regresi model double log faktor-faktor yang mempengaruhi harga kakao Indonesia terhadap hipotesis yang telah disusun.
7 Harga Kakao NYBOT (X 1 ) Harga kakao di bursa NYBOT berpengaruh nyata terhadap harga kakao yang terjadi di bursa berjangka NYBOT, hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan harga yang terjadi di bursa NYBOT menyebabkan harga kakao di Indonesia langsung bereaksi. Ini diperkuat dengan nilai t hitung > t tabel (1,94 > 1,701) pada selang kepercayaan 95 persen. Koefisien harga kakao NYBOT sebesar 0,39 berarti bahwa setiap kenaikan konsumsi kakao dunia sebesar satu persen maka akan meningkatkan harga kakao Indonesia sebesar 39 persen, dengan faktorfaktor lain dianggap ceteris paribus Konsumsi Dunia Konsumsi kakao dunia berpengaruh nyata terhadap harga kakao yang terjadi di Indonesia pada taraf nyata 5 persen. Koefisien konsumsi kakao dunia adalah sebesar -0,69. Ini menjelaskan bahwa setiap terjadi kenaikan konsumsi dunia sebesar 1 persen, maka akan menurunkan harga kakao Indonesia sebesar 69 persen, dengan faktor lain dianggap ceteris paribus. Hal ini diperkuat kembali dengan melihat nilai t hitung > t tabel (-2,34 > 1,701) pada selang kepercayaan 95 persen. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa kenaikan harga di Negara produsen besar akan berpengaruh negatif terhadap konsumsi. Kenaikan harga kakao di Indonesia akan menyebabkan kenaikan harga dunia yang akan otomatis menurunkan konsumsi kakao dunia Impor Amerika Serikat (X3) Impor kakao Amerika Serikat tidak berpengaruh nyata terhadap harga kakao yang terjadi di Indonesia pada taraf nyata 5 persen. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung yang lebih kecil daripada t tabel (-1,48 > 1,701). Koefisien regresi faktor impor kakao Amerika Serikat adalah sebesar -0,39. Ini menjelaskan bahwa setiap terjadi kenaikan impor kakao Amerika Serikat sebesar 1 persen, maka dengan asumsi faktor lain ceteris paribus, akan menurunkan harga kakao Indonesia sebesar 39 persen. Dengan demikian terdapat hubungan yang negatif antara harga kakao Indonesia dengan impor oleh Amerika Serikat. Kenaikan harga akan
8 51 menyebabkan Negara pengimpor kakao Indonesia terutama Amerika Serikat untuk cenderung mengurangi jumlah impor mereka Nilai Tukar (kurs) Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat (X4) Nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat berpengaruh nyata terhadap harga kakao Indonesia pada taraf pengujian 5 persen. Koefisien regresi nilai tukar adalah sebesar 1,09. Artinya jika nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat mengalami peningkatan sebesar 1 persen, maka akan meningkatkan harga kakao Indonesia sebesar 109 persen. Hubungan positif ini diperkuat oleh nilai t hitung yang lebih besar daripada t tabel (12,87 > 1,701), dengan demikian nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat berpengaruh signifikan terhadap harga kakao Indonesia. Apresiasi Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat akan meningkatkan harga kakao lokal dan mendorong Amerika Serikat untuk mengurangi impor kakaonya Lag Produksi Dunia Lag produksi dunia tidak berpengaruh nyata terhadap harga yang terjadi di Indonesia. Koefisien regresi variabel lag produksi adalah sebesar -0,04. Nilai ini menunjukkan bahwa jika produksi kakao dunia pada waktu t-1 meningkat sebesar 1 persen, maka dengan asumsi faktor lain ceteris paribus, akan menurunkan harga kakao Indonesia sebesar 4 persen. Tidak adanya pengaruh nyata ini diperkuat oleh nilai t hitung yang lebih kecil daripada nilai t tabel pada taraf nyata 5 persen (1,47 < 1,701). Indikasi ini dapat dijelaskan dengan persediaan kakao dari Negara produsen besar lainnya seperti Pantai Gading dan Ghana. Jika produksi kakao Indonesia rendah, maka pada tahun-tahun berikutnya akan diantisipasi oleh persediaan produksi Negara-negara pesaing.
IV. METODE PENELITIAN
34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi harga komoditas kakao dunia tidak ditentukan. Waktu pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Februari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series dari tahun 1995 sampai tahun 2009. Data yang digunakan dalam model
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Tahun
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Dasar Perdagangan Internasional Teori perdagangan internasional adalah teori yang menganalisis dasardasar terjadinya perdagangan internasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian diambil di provinsi Jawa Timur dengan menggunakan data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. B. Jenis dan Sumber
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)
48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang didapat dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis dan Hasil Regresi Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai Desember
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Estimasi Parameter Model Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Timur adalah dengan menggunakan metode
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi Klasik Untuk menghasilkan hasil penelitian yang baik, pada metode regresi diperlukan adanya uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa seberapa besar volume ekspor minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak kelapa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder
42 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang mempunyai sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hubungan Antara Penerimaan DAU dengan Pertumbuhan PDRB Dalam melihat hubungan antara PDRB dengan peubah-peubah yang mempengaruhinya (C, I, DAU, DBH, PAD, Suku Bunga dan NX)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi
III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.
Lebih terperinciBAB III. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala
BAB III Metode Penelitian A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala numerik, berdasarkan data time series yang berhubungan dengan inflasi,suku
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam ruang lingkup sektor pertanian. Waktu penelitian untuk mengumpulkan data
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode
38 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN EKSPOR KARET ALAM INDONESIA. Setelah dilakukan pengolahan data time series bulanan tahun 2005 sampai
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN EKSPOR KARET ALAM INDONESIA 6.1 Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengolahan data time series bulanan tahun 2005 sampai 2008, diperoleh hasil regresi sebagai
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah
63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber data penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series tahunan dari tahun 1993-2013. Jenis data yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data
40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder
47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah
III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Penentuan daerah ini dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun
III. METODELOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun 2000-2013 yang terdiri dari satu variabel terikat yaitu Konsentrasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di Indonesia pada tahun 2007M01 2016M09. Pemilihan pada periode tahun yang digunakan adalah
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang
38 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang didapat dari Bank Indonesia dan melalui pengolahan data yang dihitung
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2001-2012.Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, dan Dinas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan
III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan data sekunder. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder sehingga metode pengumpulan data
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan
40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian
28 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kuantitatif. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk melihat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang
43 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mengambang seperti uang beredar, suku bunga Indonesia(BI
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang
45 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Sumber Data Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan melalui pengolahan data yang dihitung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data
47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang terdiri dari satu variabel terikat yaitu Ekses Likuiditas dan empat variabel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR
32 III. METODE PENELITIAN A. Profil Lokasi Penelitian Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 29 Oktober 2008, sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus. Kabupaten ini
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,
391 III. METODE PENELITIAN Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi, dan Suku Bunga Luar Negeri Terhadap Nilai Impor Non Migas di Indonesia (Periode 2001:I 2012:IV)
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Sampel, Sumber Data dan Pengumpulan Data Penelitian kali ini akan mempergunakan pendekatan teori dan penelitian secara empiris. Teori-teori yang dipergunakan diperoleh
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang
53 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Dan Sumber Data Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang diperoleh dari data Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS) dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian terhadap fakta yang tertulis. Dokumen atau arsip data yang diteliti berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,
BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Yang dimaksud dengan penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi
III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Suku Bunga Kredit Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi tentang satuan pengukuran,
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Akar Unit (Unit Root Test) Kestasioneran data merupakan hal yang sangat penting dalam analisis data time series. Hal ini karena penggunaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini penulis melakukan pengujian mengenai Luas panen, Jumlah Penduduk dan Harga terhadap produksi padi di Kabupaten Gunungkidul periode tahun 1982-2015.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah minimum, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan pengangguran terhadap tingkat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat
49 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari data publikasi Bank Indonesia berupa Statistik Ekonomi Moneter, Laporan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data 1. Data Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Variabel Sektor Moneter dan Riil Terhadap Inflasi di Indonesia (Periode 2006:1
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada
46 III. METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian dan Sumber Data Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data angka yang diolah dengan metode statistika tertentu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, kurtosis. dan skewness (kemencengan distribusi).
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Menurut Ghozali (2011: 19), statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis finansial yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 memberi dampak yang kurang menguntungkan bagi perekonomian Indonesia. Salah satu dampak
Lebih terperinci31 Universitas Indonesia
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah memperhatikan karakteristik permintaan kedelai di Indonesia pada bab terdahulu maka sekarang tiba saatnya untuk memodelkan faktor faktor yang mempengaruhi permintaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari
34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. laporan publikasi Bursa Efek Indonesia berupa data laporan keuangan tahunan perusahaanperusahaan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder yang bersumber dari hasil laporan publikasi Bursa Efek Indonesia berupa data laporan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat
III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito (3 Bulan) Dan Kredit Macet (NPL) Terhadap Loan To Deposit Ratio (LDR) Bank Umum Di
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Jumlah Uang Beredar Jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) atau broad money merupakan merupakan kewajiban sistem moneter (bank sentral)
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3. 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pembuktian hipotesis.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Dan Penanaman Modal Asing
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. resmi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yaitu
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berbentuk time series, yang merupakan data bulanan dari tahun 005 sampai 008, terdiri dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder dalam runtun waktu (time Series) yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik),
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan analisis dari data-data penelitian yang telah diolah menggunakan Eviews, diikuti dengan pembahasan dari hasil pengolahan data.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Pemilihan tersebut dengan pertimbangan bahwa wilayah tersebut merupakan
Lebih terperinciIV METODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi perumusan masalah, perancangan tujuan penelitian, pengumpulan data dari berbagai instansi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series
51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series yang didapat dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik dan melalui
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data
1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut
Lebih terperinciBAB 5 ANALISA MODEL PERSAMAAN REKURSIF FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN EKSPOR CPO INDONESIA
BAB 5 ANALISA MODEL PERSAMAAN REKURSIF FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN EKSPOR CPO INDONESIA Pada bagian metodologi penelitian telah dijelaskan bahwa adanya ketidaksamaan satuan antara variabel ekspor CPO dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Negara Indonesia dari tahun 1985 sampai tahun 2014. Penentuan judul penelitian didasarkan pada pertumbuhan produksi beras Negara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan terhadap ekonomi Indonesia dalam waktu 1996-2013, oleh karena
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam
48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah
III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah nilai tukar rupiah, sedangkan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan dalam
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Estimasi Variabel Dependen PDRB Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan metode pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan
Lebih terperinciPertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA
Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA Metode Kuadrat Terkecil (OLS) Persoalan penting dalam membuat garis regresi sampel adalah bagaimana kita bisa mendapatkan garis regresi yang baik yaitu sedekat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005:01 2012:12 yang diperoleh
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Perkebunan Aek Pamienke, Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara. Pemilihan provinsi Sumatera Utara sebagai lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. dalam bentuk deret waktu (time series) 5,5 tahun, yaitu tahun juni 2015.
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) 5,5 tahun, yaitu tahun 2010- juni 2015.
Lebih terperinci4 METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Metode Pengolahan dan Analisis Data
29 4 METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Jenis data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder tahunan deret waktu (time series), dari tahun 1985 hingga 2011. Adapun sumbersumber
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN 1993-2013 JURNAL PUBLIKASI OLEH : Nama : Futikha Kautsariyatun Rahmi Nomor Mahasiswa : 12313269 Jurusan : Ilmu Ekonomi FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sekunder melalui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series triwulanan dengan periode data 2000 2010. Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan datum yang berisi fakta-fakta serta gambaran suatu fenomena yang dikumpulkan, dirangkum, dianalisis, dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder sendiri artinya adalah data yang tidak dikumpulkan
Lebih terperincipanjang antara ukuran perusahaan (SIZE) dengan capital adequacy ratio dan loan to
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Uji Stasioneritas Pengujian stasioneritas data yang digunakan terhadap seluruh variabel dalam model kajian didasarkan pada Augmented Dickey Fuller test (ADF test),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan BPS Provinsi Maluku Utara.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai
51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi
Lebih terperinciVI ANALISIS EKSPOR KEPITING INDONESIA
VI ANALISIS EKSPOR KEPITING INDONESIA 6.1 Pengujian Asumsi Gravity model aliran perdagangan ekspor komoditas kepiting Indonesia yang disusun dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria pengujian asumsi-asumsi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data 3.1.1 Populasi dan Pemilihan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah tingkat pengembalian indeks saham sektoral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data dalam bentuk yang sudah jadi berupa data publikasi. Data tersebut sudah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data
IV. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data adalah semua hasil observasi atau pengukuran yang telah dicatat untuk suatu keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi di 5 pulau
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terbentuk dalam runtun waktu (time series) dan jurnal-jurnal ilmiah tentang upah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
39 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Daya Saing Komoditi Mutiara Indonesia di Negara Australia, Hongkong, dan Jepang Periode 1999-2011 Untuk mengetahui daya saing atau keunggulan komparatif komoditi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu menjelaskan hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas dalam model regresi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data tersebut didapat dari beberapa
Lebih terperinci