ABSTRAKSI Perkembangan arsitektur Indonesia masa kini tidak bisa dipungkiri telah semakin tertinggal oleh arsitektur luar negeri dan perlu pembenahan. Salah satu faktor yang paling berhubungan dengan perkembangan arsitektur adalah pendidikan arsitektur itu sendiri. Adanya proyek Sekolah Tinggi Arsitektur ini adalah sebagai salah satu cara yang dikembangkan untuk pembenahan pendidikan arsitektur. Pendekatan perancangan yang dipakai adalah pendekatan terbaik, yang mana kurikulum Sekolah Tinggi Arsitektur akan mengadopsi kurikulum AA School of Architecture, London sebagai hasil studi banding kurikulum dari beberapa sekolah arsitektur terbaik di dunia. Dengan pendekatan yang berbeda, diharapkan proyek ini akan menjadi alternatif solusi pembenahan arsitektur di Indonesia. Tema perancangan yang digunakan adalah Regionalisme Kritis, sebuah pemikiran tentang menjadi modern dan sekaligus kembali ke akar, mengikuti perkembangan zaman sekaligus kembali mengangkat tradisi. Pemakaian tema ini diharapkan bisa sekaligus mengangkat nilai tempat / lokalitas sebagai nilai lebih yang khas yang membedakan bangunan Indonesia dan Jakarta khususnya dibandingkan dengan tempat lain. Tujuan perancangan adalah untuk menghasilkan bangunan dengan isi yang mengikuti modernitas dengan kurikulum pendidikan luar negeri yang terbaru dan terbaik, sekaligus kembali ke nilai-nilai lokalitas tempat dengan tema Regionalisme Kritis. Kata kunci : arsitektur, pendidikan, kurikulum, Regionalisme Kritis. i
KATA PENGANTAR Atas anugerah Tuhan, skripsi ini selesai ditulis sebagai syarat kelulusan Sarjana Strata 1 Bidang Arsitektur Universitas Bina Nusantara. Penulisan skripsi ini merupakan pengalaman pertama penulis, sehingga penulis meminta maaf sekiranya dalam tulisan ini terdapat kejanggalan atau kesalahan, baik dari segi cara penulisan maupun isinya. Selama proses penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak, baik sebagai pembimbing penulisan, narasumber, teman curhat, ataupun berupa pinjaman buku, dukungan tenaga dan moral. Bantuan-bantuan telah yang diberikan baik yang besar atau sekecil apapun sangat dihargai oleh penulis. Ucapan terima kasih pertama penulis sampaikan kepada Ir. Sigit Wijaksono, M.Si. sebagai pembimbing utama, yang telah memberikan banyak masukan cara penulisan skripsi yang baik dan benar, serta menjadi salah seorang yang menyadarkan penulis akan pentingnya berteori dalam berarsitektur, dan juga kepada Ir. Michael Tedja, M.T, sebagai pembimbing yang juga banyak memberikan masukan penulisan, dan menyadarkan penulis akan pentingnya keyakinan diri. Kepada Ir. Grace Pamungkas, Ir. Gatot Suharjanto, dan Ir. Daryanto, M.S.A selaku dosen-dosen Arsitektur Universitas Bina Nusantara atas dukungan moralnya hingga memperkuat tekad saya untuk membuat penulisan ini. Kepada beberapa narasumber yang telah meluangkan waktu untuk memberi informasi dan masukan tentang materi dan isi skripsi ini penulis juga mengucapkan terima kasih, yaitu kepada Ir. Budi Sukada, Ir. Paulus Suhargo. Ucapan terima kasih secara khusus disampaikan kepada Mohammad Nanda Widyarta, B. Arch, MA, atas kesediaan ii
dan keluangan waktunya untuk saling berkirim email dengan penulis, dan masukanmasukan materi yang banyak kepada penulis. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa dalam satu kelompok skripsi Tugas Akhir Periode XIII, rekan-rekan seperjuangan yang selalu menjadi sumber informasi dan teman-teman diskusi yang hebat bagi penulis. Penulis berharap rekan-rekan juga akan diberikan kemudahan dan kelancaran dalam penulisan skripsi masing-masing. Terakhir, tulisan ini secara khusus penulis persembahkan kepada Suriana, yang selalu memberi dukungan moral dan tenaga terhadap segala hal yang dilakukan penulis. Diskusi-diskusi yang bergizi sekaligus menjadi sumber inspirasi dan informasi yang sangat berharga bagi penulis. Mengutip Plato, bahwa segala sesuatu di dunia ini selalu ada tujuan dan manfaatnya, maka skripsi ini bertujuan untuk memberikan manfaat bagi yang memerlukan. Harapan penulis semoga tulisan sederhana ini akan ada manfaatnya. Jakarta, Liu Ardy Prasetya iii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR GAMBAR DAFTAR FOTO DAFTAR TABEL DAFTAR SKEMA DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN i iii iv vi vii viii xi xii xiii xiv xv BAB I PENDAHULUAN 1 I.1. Latar Belakang 1 I.2. Maksud dan Tujuan 8 I.3. Lingkup Pembahasan 8 I.4. Sistematika Pembahasan 9 I.5. Kerangka Berpikir 12 BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 13 II.1. Tinjauan Umum 13 II.2. Tinjauan Khusus 19 iv
II.3. Teori-Teori Arsitektur Pendukung 37 II.4. Studi Kasus 47 BAB III PERMASALAHAN 56 III.1. Kurikulum 56 III.2. Aspek Lingkungan 56 III.3. Aspek Manusia 57 III.4. Aspek Bangunan 58 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 60 IV.1. Kurikulum 60 IV.2. Aspek Lingkungan 66 IV.3. Aspek Manusia 92 IV.4. Aspek Bangunan 105 BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 118 V.1. Konsep Lingkungan 118 V.2. Konsep Bangunan 121 DAFTAR PUSTAKA 126 LAMPIRAN 129 v
DAFTAR GAMBAR GAMBAR 1 : Tapak 20 GAMBAR 2 : Rumah Kebaya 31 GAMBAR 3 : Rumah Gudang 31 GAMBAR 4 : Rumah Joglo 32 GAMBAR 5 : Tipikal Tampak dan Ornamen Rumah Betawi 32 GAMBAR 6 : Zoning dalam Rumah Betawi 33 GAMBAR 7 : Denah Garis Besar Rumah Betawi 35 GAMBAR 8 : Struktur dan Bahan Bangunan yang biasa dipakai 36 pada Rumah Betawi GAMBAR 9 : Potongan Tipikal Rumah Betawi 37 GAMBAR 10 : Batas-Batas Tapak yang Berdekatan 66 GAMBAR 11 : Pemanfaatan Kesamaan Aktivitas 69 GAMBAR 12 : Interaksi dengan Publik / Lingkungan 72 GAMBAR 13 : Batas Tapak secara Lebih Luas 72 GAMBAR 14 : Simulasi Kondisi Bangunan Sekitar 74 GAMBAR 15 : Simulasi Sky-Line yang Terbentuk 75 GAMBAR 16 : Simulasi Sky-Line dari Atas 76 GAMBAR 17 : Area-Area Hunian 78 GAMBAR 18 : Set-Back Massa Bangunan 79 GAMBAR 19 : Drop-Off 79 vi
GAMBAR 20 : Area Hijau yang akan Disediakan 80 GAMBAR 21 : Kondisi Jalan Akses ke Tapak 81 GAMBAR 22 : Alternatif 1 Pintu Masuk ke Tapak 82 GAMBAR 23 : Alternatif 2 Pintu Masuk ke Tapak 82 GAMBAR 24 : Orientasi pada Jalan Besar 83 GAMBAR 25 : Bentuk dan Orientasi pada Aksis Bentuk Tapak 84 GAMBAR 26 : Bukaan akibat Orientasi Matahari 85 GAMBAR 27 : Penggunaan Teritis 86 GAMBAR 28 : Penambahan Unsur Peneduh / Pohon 86 GAMBAR 29 : Penggunaan Unsur Air 87 GAMBAR 30 : Sumbu / Aksis aliran Angin dan Unsur Air 88 GAMBAR 31 : Area dengan Tingkat Kebisingan Paling Tinggi 89 GAMBAR 32 : Analisis View Bangunan 90 GAMBAR 33 : Asumsi Penyediaan Air Bersih dan Air Minum 91 GAMBAR 34 : Saluran-Saluran Pembuangan Limbah 91 GAMBAR 35 : Ruang Inspiratif 105 GAMBAR 36 : Ruang Terbuka yang Inspiratif 106 GAMBAR 37 : Penggunaan Material di Area Interior 107 GAMBAR 38 : Ruang Depan, Tengah, dan Belakang 110 GAMBAR 39 : Pola Penyusunan Massa Bangunan 110 GAMBAR 40 : Beberapa Aksis Bangunan 111 GAMBAR 41 : Tata Ruang Luar Berdasarkan Analisis Lingkungan 112 vii
GAMBAR 42 : Tata Ruang setelah Disesuaikan Area Bangunan 112 GAMBAR 43 : Sirkulasi dan Aksis 113 GAMBAR 44 : Tangga dalam Skala yang Besar 115 GAMBAR 45 : Zoning Awal 117 GAMBAR 46 : Zona Publik dibuka untuk Lingkungan 118 GAMBAR 47 : Ruang Bernafas dan Kontribusi Hijau bagi Lingkungan 119 GAMBAR 48 : Sirkulasi Manusia dan Kendaraan 120 GAMBAR 49 : Adopsi dan Transformasi Organsisasi Ruang 121 GAMBAR 50 : Tangga sebagai Penanda Pintu Masuk 122 GAMBAR 51 : Gerakan Angin 123 GAMBAR 52 : Ruang-Ruang Insipiratif 125 GAMBAR 53 : Gubahan Massa Awal 125 viii
DAFTAR FOTO FOTO 1 : Sydney Opera House 24 FOTO 2 : Exterior Bagsvaerd Church 24 FOTO 3 : Interior Bagsvaerd Church 25 FOTO 4 : San Fransisco Museum of Modern Art 25 FOTO 5 : Exterior Boa Nova Tea House 26 FOTO 6 : Tjibaou Cultural Centre 27 FOTO 7 : Patung Kanak 27 FOTO 8 : Jalan Raya Kebun Jeruk 67 FOTO 9 : Area Bisnis di Tepi Jalan Raya 68 FOTO 10 : Hunian Golongan Menengah ke Bawah dan Sekolah 68 FOTO 11 : Ruko yang difungsikan sebagai Bank 70 FOTO 12 : Klinik 70 FOTO 13 : Mesjid 71 FOTO 14 : Kondisi Bangunan Sekitar 74 FOTO 15 : Kampus Syahdan Binus 77 FOTO 16 : Saluran Pembuangan di Sebelah Selatan Tapak 92 ix
DAFTAR TABEL TABEL 1 : Bentuk Dasar Ruang 38 TABEL 2 : Jenis-Jenis Sirkulasi Horizontal 44 TABEL 3 : Pemenang-Pemenang Pritzker 61 TABEL 4 : Perbandingan Kurikulum AA School dan Harvard 64 x
DAFTAR SKEMA SKEMA 1 : Kerangka Berpikir 12 SKEMA 2 : Pelaku Kegiatan 93 SKEMA 3 : Sirkulasi Mahasiswa 95 SKEMA 4 : Sirkulasi Dosen 95 SKEMA 5 : Sirkulasi Karyawan 95 SKEMA 6 : Pola Hubungan Kegiatan 102 SKEMA 7 : Hubungan Ruang 103 SKEMA 8 : Wastewater Recycling (www.zenon.com) 124 xi
DAFTAR GRAFIK GRAFIK 1 : Studi Banding Kurikulum 62 xii
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 3 LAMPIRAN 4 LAMPIRAN 5 LAMPIRAN 6 LAMPIRAN 7 LAMPIRAN 8 LAMPIRAN 9 LAMPIRAN 10 LAMPIRAN 11 : Absensi Asistensi0 : Studi Banding Kurikulum AA School dan Harvard : Studi Kasus ITB, UI, dan Untar : Poin-Poin Peraturan Bangunan DKI Jakarta : Perhitungan Jumlah Mahasiswa, Dosen, dan Karyawan : Perhitungan Jumlah Studio, Ruang Teori, dan Ruang Diskusi : Kurikulum Sekolah Tinggi Arsitektur : Jadwal Kuliah Semester Ganjil : Jadwal Kuliah Semester Genap : Program Ruang : Gambar-Gambar Perancangan xiii