Dimensi Subjektif - Objektif

dokumen-dokumen yang mirip
Kelompok 3 : 1. Anggraini Widjanarti ( ) 2. Annisa Utami ( ) 3. Maria Gracia Deita ( Y)

$ [8] [176] Lusiana Darmawan Suryamita Harindrari

Ringkasan Artikel Social Paradigm and Organizational Analysis Chapter 1-3

Sociological Paradigms and Organizational Analysis

Ringkasan Paper : Sociological Paradigms and Organizational Analysis

Sociological Paradigms and Organisational Analysis, Element of the Sociology of Corporate life

Sosiological paradigm and organization analysis

Kelompok 165 Kelas Seminar B Tahun 2006

A. Filasafat Ilmu sebagai Akar Metodologi Penelitian

4/9/2014. Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D Teori Sosiologi Kontemporer

BAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik

Memahami Akar dan Ragam Teori Konflik

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA

Pengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme

MEMAHAMI SOSIOLOGI. Drs. Yulius Slamet, MSc PhD. Universitas Sebelas Maret

Ilmu Hubungan Internasional: Tinjauan epistemologi, Metodologi dan Ontologi

Pengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak

Pendekatam Teoritik dalam Memahami Sistem Sosial Budaya Indonesia. Disampaikan pada Kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia, Pertemuan Ke-4

TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER

Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial

Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan kajian tentang Dimensi Epistemologi dalam Sosiologi Peter. Ludwid Berger dan Relevansinya terhadap Pengembangan Studi

BAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat

PARADIGMA PENDIDIKAN. Bahan Kuliah S2 Sosiologi Pendidikan dan Perubahan Sosial. Ravik Karsidi 2015

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ide. Fakta sosial menurut Durkheim terdiri atas dua macam yaitu: dan berpengaruh terhadap kehidupan individu.

Teori Sosial. (Apa Kontribusinya Terhadap Pemahaman Olahraga di Masyarakat)

TEORI DAN METODOLOGI

PARADIGMA INTERPRETIVISME

METODE PENELITIAN DALAM AKUNTANSI: PENGANTAR KULIAH

BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons

Posisi Semiotika dan Tradisi-tradisi Besar Filsafat Pemikiran

Kritik terhadap Doktrin Positivisme Hukum

BAB XI TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kuliah 3 KPM 398-MPS

69. Mata Pelajaran Sosiologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

More-Than-Human Sociology: Pentingnya Peran Materi dalam Kehidupan Sosial

HUKUM DALAM PERSPEKTIF TEORI INTEGRASI DAN TEORI KONFLIK. Sunarto 1

BAB II TEORI KONFLIK RALF DAHRENDORF. dalam setiap ruang dan waktu, dimana saja dan kapan saja. Dalam pandangan

STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA MASYARAKAT MAJEMUK MEMILIKI SUB STRUKTUR DENGAN CIRI YANG SANGAT BERAGAM SEHINGGA DISEBUT MAJEMUK

DASAR-DASAR MIKRO BAGI SOSIOLOGI MAKRO

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

PARADIGMA-PARADIGMA SOSIOLOGI DAN ANALISIS SOSIAL : SUATU PENGANTAR

Facebook :

Modul ke: TEORI KOMUNIKASI KOMUNIKASI MASSA. Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOFIA AUNUL, M.SI. Program Studi BROADCASTING.

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

BAB II TINDAKAN SOSIAL MARX WEBER. ketuhanan). Ia dididik dengan tradisi idealisme Jerman dan perduli

GLOBALISASI, KAPITALISME DAN PERLAWANAN ERIC HIARIEJ

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14

CRITICAL THEORIES Bagian II

Teori Konflik I: Marxis dan Neo Marxis

Berpikir Kritis (Critical Thinking)

NATURALISME (1) Naturalisme 'natura' Materialisme

1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI)

BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER. Setiap manusia mempunyai naluri untuk berinteraksi dengan

RALF DAHRENDORF ( )

Teori-teori Umum (LittleJohn) Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Modul Perkuliahan I. Metode Penelitian Kualitatif. Pengertian dan Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah. Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.

BAB II TEORI KONFLIK DAN KONSENSUS

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

MASUKNYA PARADIGMA INTERPRETIF PADA KAJIAN ILMU AKUNTANSI

Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iding Tarsidi, 2013

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Sudut pandang teori materialisme historis dalam filsafat sejarah

proses sosial itulah terbangun struktur sosial yang mempengaruhi bagaimana China merumuskan politik luar negeri terhadap Zimbabwe.

MODUL 5 SOSIOLOGI KOMUNIKASI

PARADIGMA POSITIVIS : SEBUAH TINJAUAN EPISTEMOLOGI PENELITIAN EKONOMI

BAB V PENUTUP. serta merta membuat sosiologi ilmu menggunakan metode-metode filsafat.pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Maimunah, 2014

BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU

Komunikasi Organisasi

BAB V PENUTUP V. 1. KESIMPULAN

Hubungan Sains dan Agama

BAB IV ANALISA. sinodal) dan siding majelis jemaat (lingkup jemaat). 2. Hubungan yang dinamis antara majelis sinode dan majelis jemaat.

Ringkasan Paper Minggu 4 Abdul Muttaqien Kelompok 311

MASALAH-MASALAH POKOK TEORITIS

PENGANTAR METODE PENELITIAN. Pertemuan Kesatu

PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REALISM DAN NEO REALISM

III METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSALISME DAN RELATIVISME BUDAYA DALAM HAK ASASI MANUSIA

ini. TEORI KONTEKSTUAL

INDIVIDU DAN MASYARAKAT OLEH : NUR HIDAYAH

SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM)

Metode Penelitian dalam Akuntansi: Sebuah Pengantar 1

MULTIPARADIGM IN BUSINESS RESEARCH

2.2 Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara...7

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Invaliditas aplikasi..., Bio In God Bless, FIB UI, 2009

BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asep Saeful Ulum, 2013

BAB II INTERAKSIONALISME SIMBOLIK-GEORGE HERBERT MEAD. interaksi. Sebagaimana interaksi social itu sendiri dipandang sebagai tindakan

TUJUAN NEGARA. Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara

BAB II. Tindakan Sosial Max Weber dan Relevansinya dalam Memahami Perilaku. Peziarah di Makam Syekh Maulana Ishak

RUMUSAN WORKSHOP NASIONAL PENGELOLAAN JURNAL DAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH INTI PROGRAM SARJANA DAN PASCASARJANA SOSIOLOGI

1. Fungsionalisme Struktural Perkembangannya

Transkripsi:

Sociological Paradigms and Organisational Analysis [chapter 1-3] Gibson Burrell & Gareth Morgan Heinemann, London 1979 Empat Asumsi Tentang Sifat Ilmu Sosial (1) Ontology Asumsi yang berhubungan dengan intisari / pokok persoalan dari fenomena yang sedang diteliti. Epistemological Asumsi ini adalah mengenai dasar dari knowledge (ground of knowledge) 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 2 Empat Asumsi Tentang Sifat Ilmu Sosial (2) Human Nature Asumsi mengenai hubungan antara mahluk hidup dan lingkungan. Methodology Implikasi langsung dari ketiga asumsi sebelumnya. Yang digunakan dalam meneliti ilmu sosial. Dimensi Subjektif - Objektif 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 3 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 4 Nominalism Realism : Ontological Debate Nominalism Asumsi akan dunia sosial yang terletak diluar kesadaran/pengertian suatu individu adalah terbuat tidak lebih dari nama, konsep dan label yang digunakan untuk membuat struktur pada realitas. Realism Asumsi akan dunia sosial yang terletak di luar kesadaran/pengertian suatu individu adalah suatu dunia nyata yang keras dan nyata dan mempunyai struktur yang relatif kekal / abadi. Anti -Positivism Positivism : Epistemological Debate Esensi dari positivist epistemology adalah berdasarkan pendekatan tradisional yang mendominasi ilmu pengetahuan yang alami. Untuk anti-positivist, dunia sosial hanya dapat dimengerti dari sudut pandang dari seorang individu yang secara langsung terlibat di dalam aktifitas yang akan dipelajari. 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 5 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 6 1

Voluntarism Determinism : Human Nature Debate Seperti apa seorang manusia yang di refleksikan berdasarkan teori-teori sosial? Mengidentifikasikan pandangan determinism yang memperhatikan manusia dan aktifitas yang dikerjakannya secara tekun oleh situasi atau lingkungan tempat dia berada. Mengidentifikasikan voluntarist sebagai seorang manusia yang autonom dan mempunyai keinginan yang bebas. Ideographic Nomothetic Theory : Methodological Debate (1) Pendekatan ideographic kepada ilmu sosial berdasarkan pandangan akan seseorang hanya akan mengerti dunia sosial dengan memperoleh first-hand knowledge dari subyek yang sedang diteliti. Pendekatan nomothetic kepada ilmu sosial mendapat perhatian akan pentingnya akan melakukan riset berdasarkan atas protokol yang sistematis dan teknis. 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 7 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 8 Analisa Asumsi Sifat Ilmu Sosial (1) Perbedaan yang besar terhadap setiap posisi akan keempat asumsi diatas direfleksikan di dalam dua tradisi intelektual utama yang telah mendominasi ilmu sosial selama kurang lebih 200 tahun. 1. Sociological positivism merefleksikan keinginan untuk mengaplikasikan model dan metode yang dihasilkan dari natural science dari studi akan perkara manusia 2. German idealism berdasarkan atas dasar pikiran akan realitas pokok dari alam semesta terletak di dalam semangat atau ide dibandingkan pada data akan tanggapan dan pikiran. Analisa Asumsi Sifat Ilmu Sosial (2) Kedua tradisi intelektual ini kemudian mendefiniskan perbedaan besar dari objektif dan subjektif dari model yang ada. Dimensi objektif dan subjektif, adalah dua dimensi yang menangkap inti atas kesamaan antara empat analisis asumsi diatas. 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 9 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 10 Asumsi Sifat Masyarakat Ada 2 asumsi teori yang dibahas dalam artikel ini: Teori keteraturan vs konflik Teori Regulasi vs Perubahan Konflik Teori asumsi ini diajukan pertama kali oleh Dahrendorf (1959) dan Lockwood (1956). Mereka membedakan pendekatan dalam analisa sosiologi, dimana di satu sisi terdapat konsep yang konsentrasinya adalah menjelaskan sifat dari keteraturan sosial (teori keteraturan), sedangkan di sisi lain terdapat konsep yang terkonsentasi pada masalah perubahan, konflik, dan kekerasan(paksaan) dalam struktur sosial (teori konflik). 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 11 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 12 2

Konflik (2) Berdasarkan teori Dharendorf ini, Cohen (1968) mengelaborasi beberapa ide dasar pada teori keteraturan dan konflik, dan mengkritik bahwa Dharendorf salah, karena memperlakukan teori keteraturan dan konflik secara terpisah. Menurut Cohen, teori keteraturan dan konflik tidak bersifat mutually exclusive (salah satu konsep bisa merupakan bagian dari konsep lain). Konflik (3) Beberapa tahun kemudian, debat ini surut karena pengaruh menghangatnya isu-isu seputar filosofi dan metode dari ilmu sosial. Berdasarkan anggapan penulis, artikel Dahrendorf dan Lockwood ini berupaya mengembalikan pemikiran Marx, yang merupakan pencetus dari konsep konflik. Pemikiran Marx ini diabaikan oleh banyak pencetus teori modern (Durkheim, Weber, Pareto). 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 13 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 14 Konflik (4) Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk mengevaluasi ulang teori keteraturan vs konflik ini. vs Konflik Berdasarkan pemikiran Dahrendorf,kedua teori ini dapat digambarkan sbb: Teori keteraturan atau integrationist Teori konflik atau kekerasan Stabilitas Integrasi Koordinasi fungsional Konsensus Perubahan Konflik Disintegrasi Kekerasan 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 15 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 16 vs Konflik (2) Karena adanya pendapat dari Coser yang menyatakan bahwa konflik adalah mekanisme dalam membentuk integrasi, oleh karena itu konsep konflik dipaksakan masuk ke dalam konsep integrasi. Konsep lain yang dipermasalahkan adalah konsep konsensus dan kekerasan, dimana timbul kecurigaan bahwa kemungkinan konsensus terbentuk akibat adanya kekerasan. vs Konflik (3) Konsep stabilitas dan perubahan juga dipertanyakan, sehubungan dengan adanya kemungkinan status quo pada konsep stabilitas yang mencegah terjadinya perubahan. 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 17 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 18 3

Regulasi vs Perubahan Menurut penulis, walaupun konsep-konsep yang diidentifikasi Dahrendorf cukup penting dalam membedakan teori keteraturan dan teori konflik, namun ciri-ciri dari teori konflik ini masih kurang untuk membedakannya dari ciri-ciri teori keteraturan atau integrasi. 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 19 Regulasi vs Perubahan (2) Oleh karena itu, penulis mengajukan konsep baru dari teori keteraturan vs konflik yang merupakan modifikasi dari pemikiran Dahrendorf, yang disebut teori regulasi dan perubahan., yang dapat digambarkan sbb: Sudut pandang Regulasi Sudut pandang Perubahan Status quo Social Order Konsensus Integrasi sosial dan kohesi Pemenuhan kebutuhan Sudut pandang Regulasi Sudut pandang Perubahan Perubahan Radikal Konflik Struktural Adanya dominasi Kontradiksi Kehilangan, kerugian, atau perampasan Aktualitas Potensialitas 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 20 Empat Dua dimensi: Subyektif-obyektif Regulasi- Sejak 1960: fokus ke dimensi subyektif-obyektif Tengah-akhir 1960: regulasi-perubahan makin terabaikan Dua dimensi digabung empat paradigma Empat (2) Empat paradigma: Asumsi meta teoretis yg mendasar Saling eksklusif Sosiologi regulasi Sosiologi perubahan Subyektif interpretive humanis Obyektif fungsional strukturalis 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 21 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 22 Fungsional Sosiologi regulasi - obyektif Asumsi dunia sosial terdiri dari: Produk empiris yang relatif konkret Hubungan yang dapat diidentifikasi, dipelajari, dan diukur melalui pendekatan ilmu pengetahuan. Dipengaruhi cara pikir sosial idealis Jerman. Sejak 1940-an, ada pengaruh Marxis terhadap sosiologi perubahan. Interpretive Sosiologi regulasi - subyektif Hubungannya dengan sosiologi regulasi seringkali implisit Memandang dunia sosial sebagai proses sosial yang dihasilkan oleh individual yang terkait. Perkembangannya sebagai framework analisis sosial dibantu oleh Dilthey, Weber, Husserl, dan Schutz. 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 23 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 24 4

Humanis Radikal Sosiologi perubahan - subyektif Diturunkan dari tradisi idealis Jerman. Menekankan pada human consciousness. Intinya berdasarkan invers dari asumsi yang mendefinisikan paradigma fungsionalis. Strukturalis Radikal Sosiologi perubahan - obyektif Konsentrasi: hubungan struktural dalam dunia sosial yang realis. Beberapa aliran fokus pada kontradiksi internal, ada juga yang fokus pada struktur dan analisis hubungan kekuasaan. Banyak sekali mendapat kontribusi dari Marx. Banyak dampak signifikan terhadap ilmu organisasi, tetapi dalam bentuk yang paling dasar. 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 25 26/10/2004 Template from www.brainybetty.com 26 5