BAB III METODE PELAKSANAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODELOGI PERANCANGAN. 3.2 Diagram Alir Pelaksanaan Diagram alir pelaksanaan Proyek ini antara lain sebagai berikut : Mulai

BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN

TUGAS AKHIR PERENCANAAN INSTALASI SISTEM ELEKTRONIKA DAN TELEKOMUNIKASI ROYAL SANUR HOSPITAL BALI

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN INSTALASI ELEKTRONIK DAN TELKOMUNIKASI RUMAH SAKIT JIH SURAKARTA

Branch Exchange) dengan Hunting System.

SEBARAN KARIR INSINYUR (ENGINEER) (SUMBER : SLIDE PROFIL ORGANISASI PII )

SEBARAN KARIR INSINYUR (ENGINEER) (Sumber : Slide Profil Organisasi PII )

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PERANCANGAN

Tabel 4.1 Data Fire Alarm di setiap Lantai

BAB III METODE PERANCANGAN

FIRE ALARM SYSTEM GEDUNG TERMINAL BANDARA. Elektronika Bandara Kualanamu International Airport

INSTALASI JARINGAN KOMUNIKASI. Kuliah November 2009

BAB IV ANALISA SISTEM DISTRIBUSI TELEPON GEDUNG CHASE TOWER

1. Non Addressable System (Conventional System) Sistem ini disebut juga dengan conventional system. Pada sistem ini MCFA menerima sinyal masukan langs

BAB I PENDAHULUAN. perencana (arsitek, struktur & MEP) dan tim pelaksana (lapangan). Tim perencanaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Setting Konfigurasi Fire Alarm Control Panel

DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

PT. Idee Murni Pratama. Surat Penawaran 1 Bertanggal 29 Juni Juni Juni Juni Memenuhi Syarat. PT. Pubagot Jaya Abadi

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18.

BUKU PETUNJUK TINGKAT DASAR INSTALASI PL2AC2 PHONE LINE TO AUDIO CONVERTER release 3

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR (POS-ROUM )

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

SMOKE DETECTOR. a. Open Loop (Loop Terbuka)

LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA SISTEM DISTRIBUSI TELEPON PABX DI PT.METISKA FARMA

DAFTAR ISI. SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR...i. SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR...ii. ABSTRAK...iii. PRAKATA...iv. DAFTAR ISI...

Sejarah dan Perkembangan Closer Circuit Television (CCTV)

Penggunaan IP-PBX Sebagai Sentral Telefon Case Study pada Project Pengolahan Produksi Gas Donggi. Aspar Anggoro Wibowo Mentor: Budhi Satriya

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam proyek pembangunan gedung kantor PT. Jasa Raharja, progres pekerjaan elektrikal pada bulan Maret - May 2017 (pada masa kerja praktik), telah men

BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek 3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek

BAB II PIRANTI INPUT DAN OUTPUT. Kebakaran adalah suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan

BAB III LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA

BILL OF QUANTITY ( BQ )

128 Universitas Indonesia

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL

Pengantar Teknologi Informasi Jaringan (Layer Fisik)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK TEKNISI FIRE ALARM MELAKUKAN PRA-KOMISIONING SISTEM FIRE ALARM

Fire Alarm dikenal memiliki 2 (dua) sistem, yaitu: 1. Sistem Konvensional. 2. Sistem Addressable.

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB V HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan dan Hasil Pembangunan Gedung

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

[RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG]

BAB V KONSEP PERANCANGAN. efisiensi dan efektivitas (Masri, 2010: 27). Kedua hal tersebut merupakan masalah

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

Pertemuan V. Local Area Network

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DIY

BAB IV ANALISA DAN HASIL PERANCANGAN

UTILITAS 02 ELECTRICAL SYSTEM PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA. Veronika Widi Prabawasari

LAMPIRAN PERATURAN CHIEF EXECUTIVE OFFICER RUMAH SAKIT SEHAT SEJAHTERA NOMOR : 1/Dir-RSSS/2014 TANGGAL : 9 Januari PENDAHULUAN Salah satu hal

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Laboratorium Bahasa Digital System Komputer

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

TUGAS AKHIR EVALUASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DAN ALAT PEMADAM API RINGAN PADA PT. PHILIPS INDONESIA ADHITYA NUGROHO

BAB I PENDAHULUAN. 1. Fasilitas Pelayanan Elektronika Pengamanan terdiri dari X-Ray, Walk

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2016

Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN. (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit)

INTI BANGUNAN. Pertemuan 14: 7 Desember 2009

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Obyek Penelitian

LAMPIRAN. A. Gambar Denah Tataletak Ruang Operasi

DAFTAR INVENTARIS BMN DJA PER 3 SEPTEMBER 2015

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN KERUSAKAN TERHADAP SISTEM DETEKSI KEBAKARAN DI GEDUNG 65 INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

SALDO PER 1 JANUARI 2017 KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG

PERALATAN DAN MESIN 385 1,969,981, ,177, Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) Buah

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

ESSER PENJELASAN TEHNIS TEHNOLOGY FIRE ALARM SYSTEM PERIODE MARET 2013 BANDARA JUANDA SURABAYA. Fire Alarm System

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

1. Memahami cara pemasangan dan pengecekan kabel UTP. 2. Memahami perangkat dan konsep dasar dari suatu LAN.

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyewanya untuk layanan TV broadcast sehingga. Dikarenakan parameter dan terbatasnya alat ukur yang digunakan maka

ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX

Transkripsi:

BAB III METODE PELAKSANAAN 3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Proyek ini mulai dilaksanakan September 206 hingga Desember 206. Semua pekerjaan termasuk penyusunan skripsi dikerjakan di Kantor Konsultan Mekanikal dan Elektrikal Ir. Agus Jamal, M. Eng APEI yang beralamat di Jalan Palagan Tentara Pelajar No. 87B, Dusun Sedan, Kecamatan Nganglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 3.2 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk perancangan sistem dan instalasi proyek ini antara lain sebagai berikut.. Software AutoCAD (gambar) 2. Software Microsoft Excel (analisis dan perhitungan) 3. Denah Arsitektur 4. Brosur dan katalog produk 3.3 Diagram Alir dan Kriteria Desain Konsultan 3.3. Sistem Fire Alarm Diagram Alir Pelaksanaan Mulai Studi literatur dan aturan standar dalam instalasi sistem deteksi kebakaran Studi denah arsitektur Gambar 3. Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Fire Alarm () 38

39 Menentukan jumlah zona fire alarm dan jenis detektor yang akan digunakan Menentukan peralatan fire alarm dan memilih merk produk yang akan digunakan Merancang sistem berdasarkan kriteria design konsutan dan kriteria produk Analisis, perhitungan dan pertimbangan Apakah sudah sesuai dengan kriteria? BELUM SUDAH Design telah selesai berupa gambar di AutoCAD dan PDF Selesai Gambar 3. Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Fire Alarm (2) Kriteria Desain Konsultan Sistem Fire Alarm dirancang sebagai berikut.. Sistem Fire Alarm yang dipasang pada gedung ini adalah Sistem Fire Alarm Semi Addressable. 2. Master Control Panel Fire Alarm (MCFA) yang digunakan adalah MCFA jenis addressable loop, dengan jumlah address sesuai dengan kebutuhan instalasi.

40 3. Detektor yang digunakan adalah detektor jenis konvensional, terdiri dari: a. Photoelectric Smoke Detector, b. Heat Detector (Fixed Temperature dan Rise of Rate), dan c. Gas detector 4. Pada tiap-tiap lantai dipasang satu unit FATB (Fire Alarm Terminal Box) yang berfungsi sebagai kotak panel terminal utama. Pada FATB dipasang module-module addressable yang berfungsi sebagai penghubung antara MCFA addressable dan detektor konvensional. 5. Pada tiap-tiap lantai, dipasang beberapa set manual station sesuai dengan banyaknya hydrant box. Satu set manual station terdiri dari: a. Lampu Indikator b. Alarm Bell, dan c. Manual Push Button/Manual Break Glass yang dilengkapi dengan fireman s intercom jack. 6. Pada prinsipnya, photoelectric smoke detector dipasang di ruang rawat inap, meeting room, ruang dokter dan perawat, nurse station, ruang konsultasi, ruang isolasi, ruang ICU, ruang operasi, ruang bayi, ruang PICU, ruang melahirkan, poliklinik, ruang pemulihan, radiologi, X-Ray (bedah dan perawatan kritis), laboratorium, ruang farmasi, ruang tindakan, ruang rekam medis dan administrasi. Heat detector (fixed temperature) dipasang di koridor pasien, ruang tunggu dengan ketentuan ruang tunggu tersebut tubuh yang ada di ruang tunggu tidak didinginkan, depo farmasi, ruang pemeriksaan, ruang pengobatan, ruang pemulihan, ruang tindakan, therapi fisik dan therapi hidro, ruang bersih atau tempat bersih, gudang steril, gudang peralatan, lobby lift umum dan medis, triage, rekam medis, gudang obat, ruang racik, cooking area, loker karyawan dan dokter, gudang cairan, pantry, ruang laktasi, ruang NICU, dan area pengemasan.

4 7. Jarak antar detektor yaitu 6 sampai dengan meter, berlaku untuk semua jenis detektor. 8. Kabel instalasi yang digunakan antara lain sebagai berikut. a. Kabel sinyal loop (dari MCFA ke module addressable di FATB): FRC STP 2 Pair (data) + FRC 2 2.5 mm 2 (power). b. Kabel instalasi fireman s intercom jack: FRC STP 2 Pair c. Kabel sinyal ke sistem sprinkler, LVMDP (listrik), lift, pressurized fan, hydrant: masing-masing FRC 2.5 mm 2. d. Kabel instalasi dari module addressable ke lampu indikator dan alarm bell: FRC 2.5 mm 2. e. Kabel instalasi dari module addressable ke detektor-detektor: 2 NYA.5 mm 2. f. Kabel instalasi dari module addressable ke flow switch-tamper switch sprinkler tiap lantai: FRC 2.5 mm 2. g. Kabel instalasi dari module addressable ke manual push button/manual break glass: FRC 2.5 mm 2. h. Kabel instalasi dari smoke detector kamar ke LED indicator di luar kamar: ITC pair. i. Kabel grounding sistem: NYA 0 mm 2 3.3.2 Sistem Tata Suara Publik Diagram Alir Pelaksanaan Mulai Studi literatur dan aturan standar dalam instalasi sistem tata suara Gambar 3.2 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Tata Suara Publik ()

42 Studi denah arsitektur Estimasi jumlah sound system terminal box (mencakup speaker dan mic) Menentukan peralatan sistem tata suara dan memilih merk produk yang akan digunakan Merancang sistem berdasarkan kriteria design konsutan dan kriteria produk Analisis, perhitungan dan pertimbangan Apakah sudah sesuai dengan kriteria? BELUM SUDAH Design telah selesai berupa gambar di AutoCAD dan PDF Selesai Gambar 3.2 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Tata Suara Publik (2) Kriteria Desain Konsultan Sistem Tata Suara Publik dirancang sebagai berikut.. Peralatan tata suara terdiri dari digital mixer, equalizer, power amplifier, speaker selector, pemutar CD/MP3/radio FM, paging microphone.

43 2. Digital mixer pada sentral sound system dilengkapi dengan evacuation module, yang digunakan saat terjadi keadaan darurat. 3. Sentral sistem tata suara terkoneksi dengan sinyal dari MCFA yang berfungsi untuk memberi informasi jika terjadi kebakaran pada gedung rumah sakit. 4. Sound system yang digunakan terdiri dari: a. Column speaker untuk car call zone. b. Ceiling speaker untuk ruangan-ruangan dan koridor. c. Ceiling speaker emergency dipasang pada koridor di jalur evakuasi. d. Column speaker emergency dipasang pada tangga darurat. 5. Pada tiap-tiap lantai dipasang satu unit SSTB (Sound System Terminal Box) yang berfungsi sebagai kotak panel terminal utama. 6. Ceiling speaker emergency dapat difungsikan sebagai speaker public dan speaker emergency pada saat kondisi darurat. 7. Pada perancangan ini untuk speaker publik pada tiap lantai dibagi menjadi 3 zona diharapkan untuk mempermudah perawatan. 8. Jarak pemasangan ceiling speaker pada koridor berkisar jarak antara 6-9 meter. 9. Kabel instalasi yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Kabel dari pemutar CD/MP3/Radio FM ke digital mixer: 3 stereo audio cable b. Kabel dari paging mic ke digital mixer: 2 STP 2 core dan NYMHY 2.5mm 2 c. Kabel signal dari MCFA: FRC 2.5 mm 2 d. Kabel dari fireman s microphone for evacuation ke digital mixer: STP CAT.5 e. Kabel dari car call ke digital mixer: ITC 2 2 0.6 mm 2 f. Kabel instalasi sound system publik menggunakan NYMHY 2.5 mm 2

44 g. Kabel instalasi emergency speaker menggunakan FRC 2 2.5 mm 2 h. Kabel instalasi sound system car call menggunakan NYMHY 2.5 mm 2 i. Kabel dari digital mixer ke SSTB per lantai untuk speaker publik menggunakan NYMHY 2 2.5 mm 2 3.3.3 Sistem Jaringan Telepon dalam Gedung Diagram Alir Pelaksanaan Mulai Studi literatur tentang instalasi jaringan telepon Studi denah arsitektur Estimasi jumlah outlet telepon berdasarkan utilitas ruangan Menentukan peralatan jaringan telepon dan memilih merk produk yang akan digunakan Merancang sistem berdasarkan kriteria design konsutan dan kriteria produk Analisis, perhitungan dan pertimbangan 2 Gambar 3.3 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Jaringan Telepon ()

45 2 Apakah sudah sesuai dengan kriteria? BELUM SUDAH Design telah selesai berupa gambar di AutoCAD dan PDF Selesai Gambar 3.3 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Jaringan Telepon (2) Kriteria Desain Konsultan Sistem jaringan telepon dirancang sebagai berikut.. Sistem telepon yang digunakan sistem telepon analog. 2. Peralatan sistem jaringan telepon terdiri dari digital PABX, MDF, color printer, monitor, billing system, automatic attendant console 0 lines dan outlet telepon. 3. PABX yang digunakan yaitu PABX 32 co lines 288 extension. 4. PABX (Private Automatic Branch exchange) yaitu sebuah sistem telepon yang biasa disebut juga dengan switchboard yang digunakan sebagai sistem telepon internal di kantor. 5. MDF yang digunakan pada sistem ini yaitu MDF 50 extension. 6. MDF merupakan panel utama pada sistem telepon untuk penyambungan instalasi PABX. Dalam panel MDF inilah pembagian-pembagian inti dari jaringan telepon disusun, seperti pembagian frame incoming source dari provider, pembagian frame incoming dari cabinet dan card PABX, dan pembagianpembagian frame jaringan lainnya.

46 7. Outlet telepon yang digunakan terdiri dari outlet telepon lantai dan outlet telepon dinding. 8. Pada tiap-tiap lantai dipasang satu unit TTB (Telephone Terminal Box) yang berfungsi sebagai kotak panel terminal utama. 9. Kabel instalasi yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Kabel dari color printer, monitor, billing system, dan automatic attendant console 0 lines ke PABX menggunakan kabel data. b. Kabel instalasi outlet telepon ke TTB menggunakan ITC 2 2 0.6 mm 2 (melewati kabel tray elektronik). 3.3.4 Sistem Jaringan Data dan Wi-Fi dalam Gedung Diagram Alir Pelaksanaan Mulai Studi literatur tentang instalasi jaringan data dan Wi-Fi Studi denah arsitektur Estimasi jumlah outlet data dan Wi-Fi access point yang akan dipasang Menentukan peralatan jaringan data dan Wi-Fi, memilih merk produk yang akan digunakan Merancang sistem berdasarkan kriteria design konsutan dan kriteria produk Gambar 3.4 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Jaringan Data dan Wi-Fi ()

47 Analisis, perhitungan dan pertimbangan Apakah sudah sesuai dengan kriteria? BELUM SUDAH Design telah selesai berupa gambar di AutoCAD dan PDF Selesai Gambar 3.4 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Jaringan Data dan Wi-Fi (2) Kriteria Desain Konsultan Sistem jaringan data dan Wi-Fi dirancang sebagai berikut.. Peralatan sistem jaringan data & Wi-Fi dalam gedung, terdiri dari main switch, switch antar lantai, dan outlet data & Wi-Fi. 2. Main switch yang digunakan adalah main switch layer 3. 3. Outlet data & Wi-Fi yang digunakan terdiri dari: a. Outlet data lantai b. Outlet data dinding c. Wi-Fi access point 4. Switch data yang digunakan terdiri dari switch 48 ports dan switch 24 ports. 5. Pada tiap-tiap lantai dipasang satu unit switch yang berfungsi sebagai penghubung instalasi dari outlet data. 6. Wi-Fi access point mempunyai radius sinyal mencapai meter. 7. Jarak antar Wi-Fi access point rata-rata 4 meter. 8. Kabel instalasi yang digunakan adalah sebagai berikut.

48 a. Kabel dari switch tiap lantai ke main switch menggunakan kabel STP CAT.6. b. Kabel instalasi data & Wi-Fi menggunakan kabel UTP CAT.6. 3.3.5 Sistem MATV Diagram Alir Pelaksanaan Mulai Studi literatur tentang instalasi sistem MATV Studi denah arsitektur Estimasi jumlah outlet MATV Menentukan peralatan sistem MATV dan memilih merk produk yang akan digunakan Merancang sistem berdasarkan kriteria design konsutan dan kriteria produk Analisis, perhitungan dan pertimbangan Apakah sudah sesuai dengan kriteria? BELUM SUDAH Design telah selesai berupa gambar di AutoCAD dan PDF Selesai Gambar 3.5 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem MATV

49 Kriteria Desain Konsultan Sistem MATV dirancang sebagai berikut.. Sistem MATV yang digunakan adalah sistem MATV-HD analog. 2. Peralatan sentral sistem MATV terdiri dari power divider, receiver digital, VSB agile modulator, programmable gain amplifier, combiner, master head amplifier, dan booster amplifier. 3. Di dalam sistem MATV, penerima sinyal menggunakan antenna UHF, VHF dan parabola. 4. Peralatan instalasi MATV terdiri dari outlet MATV, tap MATV dan splitter MATV. 5. Kabel instalasi yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Kabel instalasi dari outlet TV ke tap MATV menggunakan kabel RG.6 b. Kabel instalasi dari tap MATV ke splitter menggunakan kabel RG. c. Kabel instalasi antar tap/antar splitter menggunakan kabel RG. d. Kabel instalasi antenna MATV menggunakan kabel RG. 3.3.6 Sistem CCTV Diagram Alir Pelaksanaan Mulai Studi literatur tentang instalasi sistem CCTV Studi denah arsitektur Gambar 3.6 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem CCTV ()

50 Estimasi jumlah kamera CCTV Menentukan peralatan sistem CCTV dan memilih merk produk yang akan digunakan Merancang sistem berdasarkan kriteria design konsutan dan kriteria produk Analisis, perhitungan dan pertimbangan Apakah sudah sesuai dengan kriteria? BELUM SUDAH Design telah selesai berupa gambar di AutoCAD dan PDF Selesai Gambar 3.6 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem CCTV (2) Kriteria Desain Konsultan Sistem CCTV dirancang sebagai berikut.. Sistem CCTV yang digunakan adalah sistem IP CCTV. 2. Peralatan sistem IP CCTV terdiri dari NVR (network video recorder), monitor, router, switch CCTV. 3. Outlet CCTV terdri dari: Fixed dome color IP camera. Fixed box color IP camera with indoor housing.

5 4. Jangkauan CCTV tipe fixed dome camera sekitar 5 meter, sedangkan untuk tipe fixed box camera sekitar 25 meter. 5. Fixed dome camera dan fixed box camera dipasang di koridor, lobby, dan lift. 6. Kabel instalasi yang di gunakan adalah sebagai berikut: Kabel instalasi dari CCTV ke switch CCTV menggunakan kabel UTP CAT.6 Kabel instalasi dari switch ke router menggunakan kabel UTP CAT.6 Kabel instalasi dari router ke NVR dan monitor menggunakan FO single mode 8 core. 3.3.7 Sistem Nurse Call Diagram Alir Pelaksanaan Mulai Studi literatur tentang instalasi sistem nurse call Studi denah arsitektur Estimasi jumlah stasiun perawat dan stasiun untuk pasien Menentukan peralatan sistem nurse call dan memilih merk produk yang akan digunakan Analisis, perhitungan dan pertimbangan 2 Gambar 3.7 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Nurse Call ()

52 2 Apakah sudah sesuai dengan kriteria? BELUM SUDAH Design telah selesai berupa gambar di AutoCAD dan PDF Selesai Gambar 3.7 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Nurse Call (2) Kriteria Desain Konsultan Sistem nurse call dirancang sebagai berikut.. Sistem nurse call yang digunakan adalah sistem IP Nurse Call. 2. Peralatan sistem nurse call terdiri dari main server nurse call, hub nurse call, IP CCT nurse call (sub-panel), dan IP monitor. 3. Hub nurse call pada perancangan ini terdiri dari hub 6 ports, hub 24 ports dan hub 48 ports. Pada setiap lantai hub berfungsi sebagai penghubung instalasi dari IP CCT Router. 4. Outlet Nurse call terdri dari IP Over door lamp, IP Pull cord button, IP Staff presence button, Single color lamp, IP Staff assist button, dan IP Annunciator display/ip monitor. 5. Kabel instalasi yang digunakan adalah sebagai berikut: Kabel instalasi dari outlet nurse call ke IP CCT Router menggunakan kabel UTP CAT.5e Kabel instalasi dari IP CCT Router ke hub nurse call menggunakan kabel UTP CAT.6