BAB IV ANALISA SISTEM DISTRIBUSI TELEPON GEDUNG CHASE TOWER
|
|
- Verawati Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISA SISTEM DISTRIBUSI TELEPON GEDUNG CHASE TOWER 4.1 Umum Setiap analisa khususnya pada jaringan telepon akan selalu dimulai dari pemahaman mengenai instalasi telepon yang dipakai, penyedia jasa dan pendistribusian jaringan telepon secara keseluruhan pada gedung disetiap lantai. PT. Telkom Gedung Chase Tower Instalasi telepon Saluran transmisi Pendistribusian Panel Distribusi kesetiap lantai Lt.1 Lt.2.. Gambar 4.1 Sistem Jaringan Telepon Secara Umum 4.2 Instalasi dan Sistem Telepon Dalam sebuah gedung perkantoran dan gedung lainnya pasti membutuhkan sebuah jaringan telepon untuk memudahkan berkomunikasi. Berikut akan dipaparkan tentang sebuah instalasi telepon dan sistem telepon pada gedung Chase Tower. 28
2 Instalasi Telepon pada Gedung Chase Tower Instalasi telepon pada gedung Chase Tower akan dijelaskan dalam single line diagram dibawah ini : Gambar 4.2 Single Line Diagram Instalasi Telepon Gedung Chase Tower Dari single line diagram diatas terlihat bahwa setiap komponen telekomunikasi terkoneksi menuju ke MDF. Setelah masuk ke MDF, barulah jaringan telekomunikasi gedung di distribusikan ke setiap lantai gedung. Dari gambar diatas terlihat juga ada sebuah komputer yang berfungsi sebagai server dan untuk memonitoring setiap jalur telekomunikasi gedung. Dalam instalasi telepon pada gedung Chase Tower, setidaknya membutuhkan banyak bahan dan komponen yang digunakan. Berikut adalah data bahan dan komponen yang penulis dapat dari PT. Jaga Citra Inti dalam melakukan instalasi telepon pada tiap lantai. Tabel 4.1 Data Bahan dan Komponen Instalasi Telepon ECR (Basement) Item Telephone Instalations Qty Unit No. Electronic Control Room (Basement) 1 Main Distribution Frame (MDF) Telephone PT.TELKOM Capacity : 2 x pairs 1 no
3 30 Item Telephone Instalations Qty Unit No. Electronic Control Room (Basement) 2 Main Distribution Frame (MDF) Telephone GEDUNG 1 no Capacity : 1 x pairs 3 PABX Digital 1 no Capacity : 17 City Office/PT.Telkom and 170 Extensions Technology : Stored Program Control (SPC) Capacity : 17 City Office/PT.Telkom and 170 Extensions Power Supply Mains : 220 VAC Battery : 24 VDC or 48 VDC 4 Personal Computer (Telephone Management System) 1 set complete with Interface, Printer, Billing Software, and Operator Console including cable and termination 5 RECTIFIER 1 set complete with Battery Sealed Acid Rechargeable 0,5 hour (Power factor not less than 0,7) 6 Line Surge Arrester (15 ka) 3 no 7 PANEL PP - EC (ELECTRONIC) 1 set - MCCB A, 3P, 36 ka - CT 80/5A - MCB 20 A, 1P, 10 ka (8.nos) - MCB 40 A, 1P, 10 ka (3.nos) - Pilot Lamp RST + Fuse 2A - Ampere Meter + Fuse 2A - Volt Meter + Selector Switch - Busbar Copper for RSTNG 8 Test Box Terminal Grounding + Busbar 1 set 9 Grounding Control Box (PB - E - FA) complete with Copper rod, BC 2 x 70 mm, Splitzen, R : 1 Ohm Box Size : 400 x 400 x 400 mm 1 set
4 31 Tabel diatas adalah data bahan dan komponen yang diperlukan untuk instalasi telepon pada Eletronic Control Room (Basement). Berikut akan dipaparkan data bahan dan komponen untuk Basement ke lantai Ground. Tabel 4.2 Data Bahan dan Komponen Instalasi Telepon Basement Lantai Ground Item Telephone Instalations Qty Unit No. Basement To Ground Floor 1 ITC Cable Multipair 0,6 mm² pairs 50 m From MDF - Telkom to MDF - TP GEDUNG (Provisional Quantity) 2 ITC Cable Multipair 0,6 mm² - 10 pairs 14 m From MDF - Gedung to JB - TP BSM.1 3 ITC Cable Multipair 0,6 mm² pairs 77 m From MDF - Gedung to JB - TP GR 4 Junction Box Telephone JB - TP.BS-1 ( 10 pairs ) 1 no 5 Junction Box Telephone JB - TP.GR ( 150 Pairs ) 1 no 6 Telephone Outlet RJ 11 (Extension PABX) 8 no 7 Telephone Outlet RJ 11 (for Tenant Space) 50 no 8 Telephone Public Outlet (Coin) 2 no 9 Telephone Public Outlet (Card) 2 no 10 Faximile Outlet RJ 11 1 no 11 ITC 2 x 2 x 0,6 mm² in 20 mm diameter PVC high impact conduit from JB-TP.BS.1 + GR to Telepon Outlet 13 no Tabel diatas adalah data bahan dan komponen yang diperlukan untuk instalasi telepon pada Basement ke lantai Ground Berikut akan dipaparkan data bahan dan komponen pada lantai 2 ke lantai 47.
5 32 Tabel 4.3 Data Bahan dan Komponen Instalasi Telepon Lantai 2-47 Item Telepohone Instalations Qty Unit No. 2ND Floor 47TH Floor 1 ITC Cable Multipair 0,6 mm² pairs 100 m From MDF - Gedung to JB - TP.5 2 from MDF - Gedung to JB - TP m 3 from MDF - Gedung to JB - TP m 4 from MDF - Gedung to JB - TP m 5 from MDF - Gedung to JB - TP m 6 from MDF - Gedung to JB - TP m 7 from MDF - Gedung to JB - TP m 8 from MDF - Gedung to JB - TP m 9 from MDF - Gedung to JB - TP m 10 from MDF - Gedung to JB - TP m 11 from MDF - Gedung to JB - TP m 12 ITC Cable Multipair 0,6 mm² pairs 30 m From JB - TP.GR up to JB - TP.2 / TP.3 / TP.4 13 from JB - TP.5 up to JB - TP.6 / TP.7 / TP.8 30 m 14 from JB - TP.9 up to JB - TP.10 / TP.11 / TP m 15 from JB - TP.13 up to JB - TP.14 / TP.15 / TP m 16 from JB - TP.17 up to JB - TP.18 / TP.19 / TP m 17 from JB - TP.21 up to JB - TP.22 / TP.23 / TP m 18 from JB - TP.25 up to JB - TP.26 / TP.27 / TP m 19 ITC Cable Multipair 0,6 mm² pairs 30 m From JB - TP.29 up to JB - TP.30 / TP.31 / TP from JB - TP.33 up to JB - TP.34 / TP.35 / TP m 21 from JB - TP.37 up to JB - TP.38 / TP.39 / TP m 22 from JB - TP.41 up to JB - TP.42 / TP.43 / TP m 23 from JB - TP.45 up to JB - TP.46 / TP.47 / TP m 24 Junction Box Telephone JB - TP.2 (10 Pairs) 1 no 25 Junction Box Telephone JB-TP.3 up to JB-TP.47 (40 Pairs) 34 no
6 33 Item Telepohone Instalations Qty Unit No. 2ND Floor 47TH Floor 26 Junction Box Telephone JB-TP.5 up to JB-TP.45 ( no Pairs) 27 Junction Box Telephone JB - TP.48 (20 Pairs) 1 no 28 Telephone Outlet RJ 11 (Extension PABX) 123 no 29 ITC 2 x 2 x 0,6 mm² in 20 mm diameter PVC high impact 123 no conduit from JB-TP.BS.1 + GR to Telepon Outlet 30 Tray Cable 300 x 100mm 3860 m 31 Tray Cable 400 x 100mm 400 m 32 Tray Cable 300 x 100mm 13 m 33 Tray Cable 500 x 100mm 66 m 34 Tray Cable 500 x 100mm (Vertical Riser) 210 m Dalam penginstalasian telepon, terdapat perbedaan pekerjaan antara kontraktor dengan provider telepon. Perbedaan pekerjaan kontraktor dengan provider diantaranya : PT. Jaga Citra Inti selaku kontraktor pekerjaan telepon pada proyek Chase Tower, mengadakan dan menginstalasi pekerjaan telepon dari output MDF (Main Distribution Frame) PT. Telkom. PT. Telkom selaku provider, mengadakan dan menginstalasi peralatan sampai dengan MDF (Main Distribution Frame PT. Telkom). Untuk konektivitas antara MDF PT. Telkom dengan MDF Gedung Chase Tower, dilakukan oleh PT. Telkom. Sedangkan, untuk pengadaan dan instalasi kabel ITC Multipair 0.6 mm pairs termasuk sekup pekerjaan PT. Jaga Citra Inti Sistem Telepon pada Gedung Chase Tower Sistem Jaringan Provider PT. Telkom adalah system local exchange (Central Local). Konfigurasi jalur provider ke gedung Chase Tower digambarkan dalam single line diagram berikut :
7 34 TELKOM MDF- Jaringan PT. Telkom Patch Panel Fiber Frame Rack 45 RU c/w Core Switch Gambar 4.3 Single Line Konfigurasi Provider Switch Hub Jaringan yang disediakan PT. Telkom pada gedung Chase Tower adalah ISDN (Integrated Service Digital Network). Kemudian jaringan fiber optic PT. Telkom masuk ke FDF (Fiber Distribution Frame) dimana titik terminasi kabel serat optic yang berfungsi sebagai tempat peralihan dari kabel serat optic jaringan serat optic PT. Telkom dengan jaringan gedung Chase Tower. Untuk kemudian terhubung dengan rack 45RU c/w (complete with) core switch. Pengadaan dan instalasi rack 45RU c/w core switch oleh PT. Telkom. Rack 45RU adalah sejenis rack kabel dengan tinggi 45RU atau sama dengan 2000,5 mm berfungsi untuk system monitoring pengkabelan yang dilengkapi dengan LCD dan Monitor. Untuk kemudian di switch hub dan disalurkan ke patch panel. Gambar 4.4 Sistem Instalasi Komunikasi (office) Output system switch hub PT. Telkom terhubung dengan MDF (Main Distribution Frame) Telepon. MDF Telepon gedung Chase Tower mempunyai kapasitas 1 x 4000 pairs. Artinya, berkapasitas 8000 kabel dengan 4000 pairing
8 35 (2000 Analog dan 2000 digital). Lokasi MDF (Main Distribution Frame) gedung Chase Tower terletak di ruangan Fire Command Center (FCC). Gambar 4.5 Denah Sistem Telekomunikasi Gedung Chase Tower Jalur Instalasi Telepon dari PT. Telkom ke Gedung Chase Tower : Main Distribution Frame PT. Telkom Indonesia ITC multipair 0.6 mm pairs Main Distribution Frame Gedung Chase Tower Gambar 4.6 Jalur Instalasi Telepon MDF biasanya sering disebut RPU (Rangka Pembagi Utama) biasanya berlokasi dalam satu bangunan dengan sentral telepon. MDF terdiri dari beberapa terminal akhir dari kabel, dari sentral dan sebagai awal terminasi dari kabel primer MDF (Main Distribution Frame) Gedung Chase Tower MDF (Main Distribution Frame) merupakan rangka pembagi utama (RPU). Pada MDF terdapat pembagian antara blok terminal horizontal dan blok terminal vertical. Blok terminal horizontal merupakan tujuan dari sentral yang
9 36 berupa EQN (Equipment Number), sedangkan blok vertical merupakan struk primer untuk pelanggan. Pada rak MDF, terdapat kabel jumper yang memiliki sifat fleksibilitas, artinya dapat dibuah-ubah jika memang diharuskan untuk mengganti catuan. Kabel jumper yang digunakan pada horizontal berbeda dengan vertical. Hal ini lebih disebabkan estetika dan mudah dalam menginstalasi jaringan pada MDF tersebut. Gambar 4.7 Line Diagram Distribusi Telepon Gedung Chase Tower Penyediaan Main Distribution Frame (MDF) Telepon oleh PT. Telkom dengan kapasitas 2 x 1600 pairs. Dikarenakan permintaan owner (pemilik) pada masa mendatang sampai dengan 600 demand, maka kapasitas dari Main Distribution Frame 1600 pairs dengan menggunakan kabel ITC (Indoor Telecommunication Cable) multipair diameter 0.6 mm2. Main Distribution Frame (MDF) PT. Telkom terhubung dengan Main Distribution Frame (MDF) gedung Chase Tower dengan kapasitas 1 x 4000 pairs. Pada tahap ini, proses terminasi kabel yang menghubungkan kabel saluran pelanggan dari sentral telepon (PT. Telkom). Sistem pengkabelan dari Main Distribution Frame (MDF) PT. Telkom ke Main Distribution Frame (MDF) Gedung Chase Tower menggunakan indoor telecommunication cable (ITC) dengan diameter 0.6 mm2 dan terdiri dari 1600 pairs. Sedangkan untuk output dari MDF-Gedung disesuaikan dengan kebutuhan tenant / pelanggan dengan berupa tarikan kabel ke junction box tiap lantai.
10 PABX Gedung Chase Tower PABX (Private Automatic Branch Exchange) yang digunakan pada gedung Chase Tower adalah PABX digital. Output atau extention berupa data digital yang dikonversikan dengan pesawat telepon khusus sesuai dengan brand / merk yang digunakan. Fungsi PABX pada gedung Chase Tower dibagi 2, yaitu : 1. Extention gedung. Yaitu sebagai nomor telepon yang saling terhubung pada telepon pusat. 2. By Tenant. Yaitu nomor telepon yang berbeda-beda pada setiap lantai. Tabel 4.4 Schedule Equipment Telecommunication System No Lantai Ext. PABX Outlet Tenant 1 Level Basement Level Ground Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level
11 38 No Lantai Ext. PABX Outlet Tenant 23 Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Level Main Roof Lift Machine Room TOTAL Berikut adalah spesifikasi PABX Digital yang ditentukan oleh konsultan perencana, yaitu : Capacity = 17 City Office/PT. Telkom and 170 Extentions
12 39 Technology Power Battery = store program control (SPC) = 220 VAC = 24 VDC atau 48 VDC Gedung Chase Tower menggunakan PABX Panasonic KX-TDA100D dengan maksimal 176 extensions. Gambar 4.8 PABX Panasonic KX-TDA100D Dengan spesifikasi sebagai berikut : -) City Office (CO) = 112 CO lines -) Extentions = 176 Extentions Interkoneksi PABX pada gedung Chase Tower adalah sebagai berikut : Gambar 4.9 Line Diagram Interkoneksi PABX Gedung Chase Tower
13 40 - Sistem Monitoring Sistem Monitoring yang dimaksud adalah semua extentions PABX termonitoring pada sebuah komputer dengan include system software billing. Jadi semua billing extentions terdata secara otomatis dalam perangkat komputer yang terhubung pada PABX. Untuk merekam data nomor yang dihubungi dari extention keluar dari outsdie line dan durasi pembicaraan. - Printer Perangkat komputer yang terhubung pada PABX dilengkapi dengan printer untuk mencetak monitoring dari semua extention. - Fire Alarm PABX Telepon juga terhubung dengan panel MC-FA (Master Control Fire Alarm). Sistem tersebut lebih dikarenakan proteksi atau interkoneksi dari PABX terhadap panel control fire alarm. - Power (Sumber Listrik) Sumber tegangan / listrik untuk PABX berasal dari panel PP-EC (220V, 50Hz) dan terhubung dengan sebuah rectifier untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dengan dilengkapi sebuah battery sealed ACID rechargeable 0.5 H. Artinya, ketika sedang ada percakapan menggunakan telepon dan tiba-tiba listrik padam, maka percakapan tersebut tidak terganggu. - Sistem pembumian Untuk sistem pembumian / proteksi terhadap PABX akibat gangguan petir, maka diberi arrester. Apabila terjadi petir, maka surge arrester akan berada pada posisi open dengan membuka rangkaian dan mengalirkan arus petir ke box grounding elektronika.
14 41 Untuk pengerjaan pengkabelan pada sisi PABX dilakukan oleh teknisi dari supplier PABX. Dikarenakan setiap PABX sudah diberi buku petunjuk sesuai dengan programming dari PABX.
LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA SISTEM DISTRIBUSI TELEPON PABX DI PT.METISKA FARMA
LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA SISTEM DISTRIBUSI TELEPON PABX DI PT.METISKA FARMA Disusun Oleh : Nama : Agung Nugroho NIM : 41413110001 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
Lebih terperinciANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX
ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX http://www.gunadarma.ac.id/ Farrih Mustafid 10405286 Teknik Elektro Latar Belakang Kebutuhan
Lebih terperinciTabel 4.1 Data Fire Alarm di setiap Lantai
BAB IV ANALISA SYSTEM FIRE ALARM GEDUNG CHASE TOWER 4.1 Latar Belakang Pemasangan Fire Alarm Keselamatan manusia merupakan faktor utama yang menjadi pertimbangan ketika terjadinya kebakaran pada suatu
Lebih terperinciDASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK TELEKOMUNIKASI KOMPETENSI KEAHLIAN
Lebih terperinciRN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA
RN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.. 1 II. SPESIFIKASI TEKNIK.... 2 III. KETERANGAN ALAT.. 3 IV. PEMASANGAN UPS 3 V. PROSES PENGETESAN UPS.. 4 VI. CARA MENGOPERASIKAN
Lebih terperinciANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX
ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX Farrih Mustafid 10405286 ABSTRAKSI PABX atau private automatic branch exchange adalah suatu sistem
Lebih terperinciPERTEMUAN 8 (RUMAH KABEL) POKOK BAHASAN
PERTEMUAN 8 (RUMAH KABEL) POKOK BAHASAN Definisi rumah kabel Komponen rumah kabel Penamaan box-box rumah kabel Teknologi rumah kabel TUJUAN DAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Menjelaskan fungsi dari rumah kabel
Lebih terperinciINSTALLASI DASAR PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE (PABX)
INSTALLASI DASAR PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE (PABX) Kegiatan Belajar 1 : Mengenal PABX A. Pengertian PABX PABX atau Private Automatic Branch exchange adalah perangkat penyambungan komunikasi telepon
Lebih terperinciBAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT Pada bab sebelumnya telah diuraikan konsep rancangan dan beberapa teori yang berhubungan dengan rancangan ACOS (Automatic Change Over Switch) pada AC (Air Conditioning)
Lebih terperinciPenggunaan IP-PBX Sebagai Sentral Telefon Case Study pada Project Pengolahan Produksi Gas Donggi. Aspar Anggoro Wibowo Mentor: Budhi Satriya
Penggunaan IP-PBX Sebagai Sentral Telefon Case Study pada Project Pengolahan Produksi Gas Donggi Aspar Anggoro Wibowo Mentor: Budhi Satriya PENGOLAHAN PRODUKSI GAS DONGGI Pembangunan fasilitas produksi
Lebih terperinciBAB II JARINGAN PSTN. yang lebih dikenal dengan jaringan Public Switch Telephone Network (PSTN). Jaringan ini
BAB II JARINGAN PSTN 2.1 Umum Jaringan VoIP pada dasarnya pengembangan dari jaringan telepon konvensional atau yang lebih dikenal dengan jaringan Public Switch Telephone Network (PSTN). Jaringan ini menghubungkan
Lebih terperinciPowered By TeUinSuska2009.Wordpress.com. Upload By - Vj Afive -
Powered By http:/ TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive - Jaringan Akses Jaringan akses merupakan sub sistem jaringan telekomunikasi yg menghubungkan pelanggan (UN-User Node) dengan Service
Lebih terperinciBAB III METODE PELAKSANAAN
BAB III METODE PELAKSANAAN 3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Proyek ini mulai dilaksanakan September 206 hingga Desember 206. Semua pekerjaan termasuk penyusunan skripsi dikerjakan di Kantor Konsultan Mekanikal
Lebih terperinciPEKERJAAN PANEL. INSTALASI P-PLN MCCB 3P, 63 A Accessories & Termination Box Panel PEKERJAAN MDP
URAIAN PEKERJAAN PEKERJAAN PANEL INSTALASI P-PLN MCCB 3P, 63 A Accessories & Termination Box Panel PEKERJAAN MDP Pengadaan dan pemasangan MDP,dengan komponen panel, sbb : Mgs 3P, 63 A MCCB 3P, 320 A MCCB
Lebih terperinciTabel 1 : Perangkat dalam shelter No Gambar Perangkat Keterangan 1 CERAGON Microwave Radio;
Nama : Sentanu Eddy Pramandang NIM : 06324020 Minggu Pertama Kerja Praktek dimulai pada 3 Agustus 2009 dengan dipertemukannya saya dengan pihak HRD dan pihak Manager Business and Development Network selaku
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PERANCANGAN. 3.2 Diagram Alir Pelaksanaan Diagram alir pelaksanaan Proyek ini antara lain sebagai berikut : Mulai
63 BAB III METODELOGI PERANCANGAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Proyek perencanaan ini telah dilaksanakan sejak Agustus 2016 lalu sampai sekarang. Semua pekerjaan termasuk penyusunan skripsi dikerjakan
Lebih terperinciArsitektur Jaringan Secara Umum Jaringan Telekomunikasi terdiri dari :
Arsitektur Jaringan Secara Umum Jaringan Telekomunikasi terdiri dari : User Terminal / CPE(perangkat penghubung antara user dengan Jaringan), terdiri dari Terminal Equipment dan Communication Equipment
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i ii iv viii xii BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Rumusan Masalah... 3 I.3 Batasan Masalah... 3 I.4 Tujuan...
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR.
BAB III TEORI DASAR 3.1 Dasar Telepon Telepon secara konvensional adalah untuk komunikasi suara, namun demikian telah banyak telepon yang difungsikan untuk komunikasi data. Pembahasan berikut ini akan
Lebih terperinciModul 2 Peralatan Telepon dan Call Setup
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Modul 2 Peralatan Telepon dan Call Setup Prima Kristalina PENS (November 2014) Peralatan telepon: pesawat telepon jaringan telepon sentral telepon Urutan call-setup
Lebih terperinciDAFTAR HARGA SATUAN BAHAN
DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN koef; KELOMPOK NO. NAMA / JENIS BAHAN SATUAN HARGA SATUAN 1 2 3 4 6 A. BAHAN PIPA 1 Pipa PPN PN 10 1/2" (15 mm) M Rp 2 Pipa PPN PN 10 3/4" (20 mm) M Rp 3 Pipa PPN PN 10 1" (25
Lebih terperinciBAB III SISTEM PEMBANGKIT PBX
BAB III SISTEM PEMBANGKIT PBX 3.1 Pengertian PBX Private Branch exchange (PBX) adalah perangkat penyambungan komunikasi telepon yang terletak di sisi pelanggan yang biasanya berupa gedung-gedung perkantoran
Lebih terperinciGambar II.7 Skema 2 nd Generation (2G) Network. 2) BTS / RBS : Base Transceiver Station / Radio Base Station
2.2 Skema 2 nd Generation Network Gambar II.7 Skema 2 nd Generation (2G) Network Keterangan dari gambar diatas adalah : 1) MS : Mobile Station 2) BTS / RBS : Base Transceiver Station / Radio Base Station
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
BAB IV HASIL PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 4.1 Hasil 4.1.1 Proses Perancangan Diagram Satu Garis Sistem Distribusi Tenaga Listrik Pada Hotel Bonero Living Quarter Jawa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Metode Observasi Metode observasi dimasudkan untuk mengadakan pengamatan terhadap subyek yang akan diteliti, yaitu tentang perencanaan sistem
Lebih terperinciTembaga(Jarlokat) Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS
Jaringan Lokal Akses Tembaga(Jarlokat) Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS TUJUAN DAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Memahami konfigurasi jaringan kabel telepon Memahami tentang rumah hkbl kabel Memahami tentang kotak DP
Lebih terperinciPowered by TeUinSuska2009.Wordpress.com. Upload By - Vj Afive -
Powered by http:/ TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive - Arsitektur Jaringan Secara Umum Jaringan Telekomunikasi terdiri dari : User Terminal / CPE(perangkat penghubung antara user dengan
Lebih terperinciINSTALASI JARINGAN KOMUNIKASI. Kuliah November 2009
INSTALASI JARINGAN KOMUNIKASI Kuliah 11 16 November 2009 INSTALASI TELEPON Sistem telepon pada bangunan dibagi menjadi dua fungsi utama: Komunikas dengan pihak luar bangunan (eksternal): telepon lokal,
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Setelah melakukan penelitian terhadap permasalahan yang ada di PT.
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Data Hasil Penelitian 3.1.1 Analisis Masalah Setelah melakukan penelitian terhadap permasalahan yang ada di PT. Telekomunikasi, Tbk. Bagian network Divisi Acces Tangerang khususnya
Lebih terperinciFIRE ALARM SYSTEM GEDUNG TERMINAL BANDARA. Elektronika Bandara Kualanamu International Airport
FIRE ALARM SYSTEM GEDUNG TERMINAL BANDARA Elektronika Bandara Kualanamu International Airport Definisi Fire Alarm System Fire alarm system adalah suatu system terintegrasi yang didesain dan dibangun untuk
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Perancangan merupakan sebuah proses yang sangat menentukan untuk merealisasikan alat tersebut. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara mempelajari karakteristik
Lebih terperinciANALYSIS OF CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE CIRCUIT WITH PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX. Farrih Mustafid, Dr.
ANALYSIS OF CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE CIRCUIT WITH PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX Farrih Mustafid, Dr. Denny Syarif S Undergraduate Program, 2009 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id
Lebih terperinciBAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN
BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN 4.1 Uraian Sistem Lokasi sumber kebakaran (alarm zone) ditunjukkan berdasarkan titik lokasinya (letak detector) untuk detektor analog, sedangkan detektor jenis
Lebih terperinciWAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas
WAN WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu area geografik yang besar seperti propinsi atau negara. WAN selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan
Lebih terperinciJARINGAN AKSES TELEPON
JARINGAN AKSES TELEPON Jaringan Akses adalah jaringan yang menghubungkan pelanggan dengan sentral telepon. Jaringan akses sering juga disebut sebagai Outside Plan (OSP), beberapa istilah juga sering disebut
Lebih terperinciPERCOBAAN 6 INTEGRASI LENGKAP SENTRAL DIGITAL
PERCOBAAN 6 INTEGRASI LENGKAP SENTRAL DIGITAL 6.1. TUJUAN Memahami seluruh proses yang terjadi pada sentral digital saat melayani sambungan pelanggan. Menggunakan Continuous Step untuk pengamatan 6.2.
Lebih terperinciPERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN PENOMORAN DI PABX
PERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN PENOMORAN DI PABX 4.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mendisain sistim penomoran lokal PABX Memprogram penomoran lokal Mengerti konsep
Lebih terperinciTraining Center ISSUED - 4/17/2004 1
ISSUED - 4/17/2004 1 Terminasi Terminasi kabel tembaga merupakan bagian penting dari sistem jaringan telekomunikasi. Terminasi dilakukan ditempat-tempat seperti : RPU / MDF RK KP / DP KTB (Kotak Terminal
Lebih terperinciJARINGAN AKSES PSTN (Public Switch Telephone Network) Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP)
JARINGAN AKSES PSTN (Public Switch Telephone Network) Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) Konfigurasi Umum Jartel 2 Struktur Jaringan Figure A.3.33 The network hierarchy according to the ITU-T Figure
Lebih terperinciBAB III JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA (JARLOKAT) PT. TELKOM INDONESIA
25 BAB III JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA (JARLOKAT) PT. TELKOM INDONESIA Pada bab 2 (dua) telah dibahas tentang teknologi dan jaringan ADSL (asymmetric digital subscriber line) secara umum. Mengingat bahwa
Lebih terperinciPABX DAN CENTREX. Mike Yuliana PENS-ITS
PABX DAN CENTREX Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Menjelaskan bagian-bagian, cara kerja dan prinsip dari PABX Menjelaskan beberapa cara pemasangan PABX Menjelaskan prinsip dari centrex
Lebih terperinciANALISA JALUR EKSTENSION PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC SERI KXT - 206SBX
ANALISA JALUR EKSTENSION PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC SERI KXT - 206SBX http://www.gunadarma.ac.id/ Gilang Khrisna Satria Pembahasan Pendahuluan PABX Extension Line DTMF Pengambilan
Lebih terperinciOleh: Mike Yuliana PENS-ITS
Teknologi Switching Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS TUJUAN DAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Menjelaskan fungsi switching Menjelaskan fungsi dari sentral Telepon Membahas sejarah sentral Digital di Indonesia Menjelaskan
Lebih terperinciDasar Perencanaan PSTN
Dasar Perencanaan PSTN Jaringan Telekomunikasi Sukiswo sukiswok@yahoo.com Jartel, Sukiswo 1 Arsitektur Jaringan Secara Umum Jaringan Telekomunikasi terdiri dari : User Terminal (perangkat penghubung antara
Lebih terperinciFaculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015
PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI Modul : 10 Jaringan Akses PSTN Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015 JARINGAN AKSES PSTN JARINGAN AKSES Akses Tembaga Akses Optik Akses Radio AKSES TEMBAGA Struktur
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO
BAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO 3.1 Tinjauan Umum Sistem Scada Sistem integrasi adalah jaringan tenaga listrik yang terpadu yang meliputi pembangkit-pembangkit tenaga listrik,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan audit ini dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2017 hingga 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan audit ini dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2017 hingga 26 Januari 2017 dan mengambil tempat di Blok A Gedung Keuangan Negara Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA
BAB V PERHTUNGAN DAN ANALSA 4.1 Sistem nstalasi Listrik Sistem instalasi listrik di gedung perkantoran Dinas Teknis Kuningan menggunakan sistem radial. Sumber utama untuk suplai listrik berasal dari PLN.
Lebih terperinciBAB III SENTRAL TELEPON DIGITAL EWSD. Electronic Wahler System Digital (EWSD) atau Digital Electronic Switching
BAB III SENTRAL TELEPON DIGITAL EWSD 3.1 Pengenalan sentral EWSD Electronic Wahler System Digital (EWSD) atau Digital Electronic Switching System telah di produksi oleh PT. INTI dengan lisensi dari SIEMENS
Lebih terperinciBAB I RANGKA PEMBAGI UTAMA
BAB I 1. TUJUAN Pedoman ini membahas tata cara instalasi perangkat di ruangan Rangka Pembagi Utama, seperti : Rangka Pembagi Utama (RPU), perlengkapan Cable Chamber, Blok Terminal Rangka Pembagi Utama
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI. pembangkit-pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi dan jaringan distribusi
18 BAB III DASAR TEORI 3.1 Tinjauan Umum Sistem SCADATEL Sistem integrasi adalah jaringan tenaga listrik yang terpadu yang meliputi pembangkit-pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi dan jaringan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. monitoring daya listrik terlihat pada Gambar 4.1 di bawah ini : Gambar 4.1 Rangkaian Iot Untuk Monitoring Daya Listrik
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Hasil Pengujian Penerapan sistem membahas hasil dari penerapan teori yang telah berhasil penulis kembangkan sehingga menjadi sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan
Lebih terperinciPERCOBAAN 7 INSTALASI PABX NEAX 2000 IPS
PERCOBAAN 7 INSTALASI PABX NEAX 2000 IPS 7.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengerti dasar teori PABX Mengenal hardware PABX NEAX 2000 IPS Mengkonfigurasi PABX
Lebih terperinciII. Sekilas Tentang Jaringan Lokal Akses Kawat Tembaga 2.1 Tinjauan Umum Jaringan Local
Makalah Seminar Kerja Praktek KONFIGURASI JARINGAN TELEPON DAN PENANGANAN GANGGUAN DI MDF NUR RIZKY R P (L2F607040) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak Persaingan pada
Lebih terperinciJARINGAN AKSES. Akses Tembaga. Akses Optik. Akses Radio
JARINGAN AKSES PSTN JARINGAN AKSES Akses Tembaga Akses Optik Akses Radio AKSES TEMBAGA Struktur Umum : Elemen Jaringan Akses Tembaga : (1) Sentral Telepon (2) Kabel Primer (3) Rumah Kabel (4) Kabel Sekunder
Lebih terperinciSEBARAN KARIR INSINYUR (ENGINEER) (SUMBER : SLIDE PROFIL ORGANISASI PII )
SEBARAN KARIR INSINYUR (ENGINEER) (SUMBER : SLIDE PROFIL ORGANISASI PII ) SEBARAN KARIR INSINYUR (ENGINEER) (Sumber : Slide Profil Organisasi PII 2012-2015) Yang tercakup dalam PII meliputi Insinyur yang
Lebih terperinciBAB IV INSTALASI ELECTRICAL BTS DI PT GCI INDONESIA
BAB IV INSTALASI ELECTRICAL BTS DI PT GCI INDONESIA 4.1 Proses Instalasi Instalasi Grounding Instalasi Koneksi PLN Pengukuran Grounding Pengukuran PLN Gambar 4.1 Alur proses instalasi electrical Setelah
Lebih terperinciANALISA JALUR EKSTENSION PADA PABX PANASONIC SERI KXT - 206SBX
ANALISA JALUR EKSTENSION PADA PABX PANASONIC SERI KXT - 206SBX Gilang Khrisna Satria 10405321 ABSTRAKSI Sebagai prototipe dari sebuah STO, dipergunakan sebuah PABX ( Private Automatic Branch Exchange ).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau pesan kepada orang lain. Seiring berkembangnya teknologi
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Aktifitas Pegawai IT di PT. Telkom Cianjur terbagi dalam beberapa bagian, yaitu:
22 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Aktifitas Pegawai PT. Telkom Aktifitas Pegawai IT di PT. Telkom Cianjur terbagi dalam beberapa bagian, yaitu: 1) Technical Support: a) Bertugas mengurus, mengelola, dan memaintain
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK
BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Topologi Jaringan PT. TPS Gambar 4.1 Diagram Jaringan PT. TPS Gambar diatas adalah diagram jaringan PT. TPS yang menggunakan 2 multilayer switch dan topologi bintang.
Lebih terperinciPERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT
PERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT 1.1. TUJUAN Memahami cara kerja Unit Penghubung Pelanggan (Subscriber Matching Unit). Memahami urutan kejadian yang dilakukan Unit Penghubung Pelanggan dalam proses
Lebih terperinciTraining Center ISSUED4/17/2004 1
1 Tujuan Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta memahami dan mempunyai persepsi yang sama tentang Struktur Jaringan Lokal Akses Tembaga sebagai sarana untuk mengakses berbagai jenis layanan.
Lebih terperinciSetting Konfigurasi Fire Alarm Control Panel
Setting Konfigurasi Fire Alarm Control Panel Master Control Fire Alarm baik yang conventional maupun yang addressable harus di lakukan seting dan konfigurasi sebelum di lakukan komisioning test hal ini
Lebih terperinciBAB IV ANALISA RENCANA SISTEM DISTRIBUSI DAN SISTEM PEMBUMIAN
BAB IV ANALISA RENCANA SISTEM DISTRIBUSI DAN SISTEM PEMBUMIAN 4.1 ANALISA SISTEM DISTRIBUSI Dalam menghitung arus yang dibutuhkan untuk alat penghubung dan pembagi sumber utama dan sumber tambahan dalam
Lebih terperinciBAB III DATA DAN HASIL PENGUKURAN
BAB III DATA DAN HASIL PENGUKUN 3.1 SEKILAS TENTANG KANCATEL PAMANUKAN 3.1.1 Letak Daerah Dan Wilayah Kantor Cabang Telekomunikasi (KANCATEL) Pamanukan terletak di daerah pantai utara Kabupaten Subang,
Lebih terperinci1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard
T.Wisnu Wardhana JKT0413/JF/S1/ELE/0296 I. BENAR SALAH (15 Soal) 1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard 2. IED berfungsi untuk melakukan remote control, telemetering, telesignal,
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK
BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK 3.1 Tahapan Perencanaan Instalasi Sistem Tenaga Listrik Tahapan dalam perencanaan instalasi sistem tenaga listrik pada sebuah bangunan kantor dibagi
Lebih terperinciPERCOBAAN 9 PEMROGRAMAN PENOMORAN ANTAR PABX
PERCOBAAN 9 PEMROGRAMAN PENOMORAN ANTAR PABX 9.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mendisain jaringan antar PABX Memprogram penomoran antar PABX 9.2. Peralatan (untuk
Lebih terperinciSEBARAN KARIR INSINYUR (ENGINEER) (Sumber : Slide Profil Organisasi PII )
SEBARAN KARIR INSINYUR (ENGINEER) (Sumber : Slide Profil Organisasi PII 2012-2015) Yang tercakup dalam PII meliputi Insinyur yang berlatar belakang berbagai disiplin keilmuan dan berkiprah di berbagai
Lebih terperinciSukiswo Jartel, Sukiswo 1
JARINGAN AKSES OPTIK Sukiswo sukiswok@yahoo.com Jartel, Sukiswo 1 JARINGAN AKSES PSTN Jartel, Sukiswo 2 Outline Akses Tembaga Akses Optik Jartel, Sukiswo 3 JARINGAN AKSES TEMBAGA Sukiswo sukiswok@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR RECTIFIER
BAB II TEORI DASAR RECTIFIER 2.1 Teori Umum Penyearah (Rectifier) adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (Alternating Curent) menjadi sinyal sumber arus searah (Direct Curent).
Lebih terperinciVoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.
VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol
Lebih terperinciVoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.
VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Melakukan perancangan dalam penelitian untuk membuat suatu alat merupakan langkah pertama yang harus dibuat agar dalam proses menuju realisasi pembuatan
Lebih terperinci5
BAB II TEORI PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA Jaringan lokal akses tembaga (JARLOKAT) yaitu jaringan yang menggunakan kabel tembaga sebagai media transmisinya. Jaringan kabel adalah jaringan yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Peralatan Pastikan sebelum bekerja kita lengkapi peralatan yang akan dibutuhkan selama peroses installasi.
30 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perangkat Rectifier Outdoor (ODR) dan Cabinet Site Star harus diinstal dengan baik dan benar agar perangkat tersebut dapat digunakan dengan baik. Pemasangan ODR dan
Lebih terperinciTujuan Standarisasi dalam Pengkabelan
Network Cabling Tujuan Standarisasi dalam Pengkabelan Menekan biaya dan waktu untuk administrasi sistem Memudahkan dalam pemeliharaan Memudahkan untuk mengadaptasi perubahan dalam sistem yang ada The EIA/TIA-568
Lebih terperinciBAB 4. Perancangan dan Implementasi
BAB 4 Perancangan dan Implementasi 4.1 Perancangan Sistem Sistem pemantau ini dirancang dengan menggunakan 23 kamera yang akan dibagi menjadi tiga bagian kamera P dengan 9 kamera, kamera RL dengan total
Lebih terperinciANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN
Widya Teknika Vol.18 No.1; Maret 2010 ISSN 1411 0660 : 1-5 ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN Anis Qustoniah 1), Dewi Mashitah 2) Abstrak ISDN (Integrated
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT
BAB IV PENGUJIAN ALAT Untuk mengetahui apakah tujuan dari pembuatan alat ini telah telaksana dengan baik atau tidak, maka perlu dilakukan pengujian dan analisa terhadap alat yang dibuat, dan sebagai bagian
Lebih terperinciDATA CENTER: PENDAHULUAN
DATA CENTER: PENDAHULUAN Definisi, Fungsi dan Tujuan Data Center 2 Definisi Data Center (lanj)... komponen penting dari infrastruktur yang mendukung Internet dan perdagangan digital Juga sektor komunikasi
Lebih terperinciBAB II NO BREAK SYSTEM
BAB II NO BREAK SYSTEM 2.1 Definisi Umum Sistem Catu Daya Sistem catu daya adalah suatu kumpulan dari perangkat-perangkat catu daya yang bekerja bersama-sama dalam rangka penyelenggaraan suatu energi listrik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengukuran dibutuhkan suatu alat ukur atau instrument yang dapat mendeteksi, mengolah dan menampilkan suatu besaran atau variabel yang diukur. Personal Computer
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Disusun oleh : ALVEN DELANO PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA INDONESIA
TUGAS AKHIR PERANCANGAN JARINGAN AKSES FTTH DENGAN KONFIGURASI BUS DUAL STAGE PASSIVE SPLITTER MELALUI SALURAN PENCATU BAWAH TANAH (SPBT) DI CLUSTER MISSISIPI, JAKARTA GARDEN CITY Disusun oleh : ALVEN
Lebih terperinciUTILITAS BANGUNAN. Tjahyani Busono
UTILITAS BANGUNAN Tjahyani Busono UTILITAS BANGUNAN INSTALASI KELISTRIKAN DI BANDUNG TV STASIUN TELEVISI BANDUNG TV JL. SUMATERA NO. 19 BANDUNG SISTEM INSTALASI LISTRIK Sistim kekuatan / daya listrik Sistim
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PERANCANGAN
BAB III METODE DAN PERANCANGAN 1.1 Metode Metode yang digunakan dalam pembuatan modul ini adalah modifikasi rancang bangun yang dilakukan dengan eksperimen. Hasil dari penyusunan tugas akhir ini berupa
Lebih terperinciPERCOBAAN 2. MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT dan SWITCHING NETWORK UNIT
PERCOBAAN MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT dan SWITCHING NETWORK UNIT.. TUJUAN Memahami proses digitalisasi beberapa kanal suara menjadi bentuk sinyal multiplex pada teknologi sentral digital. Memahami pembagian
Lebih terperinciInstruktur : Bpk Rudi Haryadi. Nama : Tio Adistiyawan (29) No Exp. :
Nama : Tio Adistiyawan (29) Iin Windarti(9) Diagnosa WAN Konsep Phisical Layer WAN Kelas : XII TKJ A Paraf : Tgl : 23 September 2012 Instruktur : Bpk Rudi Haryadi Bpk Antoni Budiman No Exp. : A. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di PT Fosroc Indonesia cikarang yang terletak Jl.
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Penelitian ini di lakukan di PT Fosroc Indonesia cikarang yang terletak Jl. Akasia II Blok A8 No. 1 - Lippo City Cikarang, kota bekasi, provinsi jawa
Lebih terperinciPERCOBAAN 6 TELEPONI MULTIUSER
PERCOBAAN 6 TELEPONI MULTIUSER 6.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Memahami struktur sentral analog dengan banyak user Mengenal istilah off hook, congestion, alerting,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN GENSET. Genset yang akan dipasang di PT. Aichitex Indonesia sebagai sumber energi
BAB III PERANCANGAN GENSET 3.1 SPESIFIKASI GENSET Genset yang akan dipasang di PT. Aichitex Indonesia sebagai sumber energi listrik cadangan adalah terdiri dari 2 ( dua ) unit generating set yang memiliki
Lebih terperinciPERCOBAAN 1 INSTALASI PABX PANASONIC KX-TES824
PERCOBAAN 1 INSTALASI PABX PANASONIC KX-TES824 1.1 Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengerti dasar teori PABX Mengenal hardware PABX Mengkonfigurasi PABX 1.2 Alat
Lebih terperinciSENTRAL TELEPON OTOMAT SUDIANG ( MS-8 )
Tugas Jaringan Telekomunikasi Telepon SENTRAL TELEPON OTOMAT SUDIANG ( MS-8 ) OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN D411 10 009 MUH. REZA ADRIAN D411 10 256 FAKHRUL RISAL DJUMINGIN D411 10 267 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam suatu perancangan sistem, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan prinsip kerja dari suatu sistem yang akan dibuat. Untuk itu perlu disusun
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN GENSET
BAB IV ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN GENSET Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menganalisa perhitungan kebutuhan genset pada gedung Graha Reformed Millenium Jakarta. Di batasi pada analisis perhitungan
Lebih terperinciBAB 3. ANALISA SISTEM Analisis sistem adalah fase pengembangan sistem yang menentukan sistem informasi apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah yang sudah ada dengan mempelajari sistem dan proses
Lebih terperinciMODUL VII MATA KULIAH : SALURAN TRANSMISI
MODUL VII MATA KULIAH : SALURAN TRANSMISI Antarmuka Teknologi antarmuka perangkat JARLOKAF dengan sentral lokal (STO) yang digunakan adalah : Antarmuka Z (analog 2 kawat) Antarmuka digital 2 Mbps V5.1
Lebih terperinci