Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN ALAT PERAGA PERKALIAN MONTESSORI UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

PENERAPAN ALAT PERAGA MONTESSORI UNTUK MENGIDENTIFIKASI MINAT BELAJAR SISWA KELAS 3 SD PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN EMPAT DIGIT

PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN MELALUI HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) DENGAN MERONCE KARET YEYE. Bernadetta Eswindha

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN

IMPLEMENTASI ALAT PERAGA PEMBAGIAN BERBASIS METODE MONTESSORI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PEMBAGIAN KELAS II SD KANISIUS KENALAN MAGELANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU PECAHANDI KELAS III SD NEGERI KYAI MOJO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

IMPLEMENTASI DECANOMIAL BEAD BAR BOX UNTUK MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI CATURTUNGGAL 1 SLEMAN SKRIPSI

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM

PENYEBUTAN BILANGAN PADA MASYARAKAT MAUMERE, SIKKA, NUSA TENGGARA TIMUR

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN CACAH MELALUI PENDEKATAN RME DI KELAS I

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG KELAS IV SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS IV SD NEGERI MAGERSARI 2 MAGELANG

ANALISIS HASIL REFLEKSI DALAM PENERAPAN PENDEKATAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X6 SMA KOLESE DE BRITTO YOGYAKARTA

ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN CACAH MELALUI ALAT PERAGA

PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK

PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

PENGGUNAAN METOE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Disusun Oleh: Lilis Ambar Wiratmi A PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

RAHMAT FAUZI NIM. K

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone Is Teacher Here

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKANALAT PERAGA PADA SISWA KELAS III SEMESTER II SD NEGERI 67 PAGARALAM

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KELAS DALAM MENCAPAI HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI BINJAI

ARTIKEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA BLOK DIENES PADA SISWA KELAS 1 MEKAH 2 SDIT MARHAMAH MUARALABUH SOLOK SELATAN

PENINGKATAAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Pengembangan Instrumen Pengukuran Kompleksitas Soal Kontekstual Matematika

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

Oleh NILA FATMAWATI MUNADHIRO NIM

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Yuliana Sapraptiningtyas Budiharti, S.Si., M.Pd Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

p-issn : e-issn :

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

ISSN X Elementary School 3 (2016) Volume 3 nomor 1 Januari 2016

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA BLOK PECAHAN SISWA KELAS V

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya sadar yang bertujuan untuk

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE ROLE REVERSAL QUESTION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 14 MUARA PANAS

PENGGUNAAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 29 PAGARALAM TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN CONGKLAK LUMBUNG CERDAS UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

Rosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMP NEGERI 4 SIAK HULU

HIMAWAN SEMARANG PADA SEMESTER 2 TAHUN

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI DALAM PRAKTIKUM STUDI KASUS DI LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN PETARANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Oleh :

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN BOROWETAN TAHUN AJARAN 2012/2013

IG.A.K. Wardani (2009: 10.7), yang menyatakan bahwa: Pemerintah telah berupaya keras meningkatkan profesionalitas

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

Kata kunci: CALL, motivasi, keterampilan berbicara

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR PADA SISWATUNAGRAHITA KELAS 7. Oleh: Tawar

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA TEMA DIRI SENDIRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MEDIA KARTU KATA

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SD N CEPIT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONGKRIT

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Binti Anisaul Khasanah 1, Siti Khoiriah 2

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENGGUNAAN MEDIA UANG DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KALISABUK 2

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGURANGAN BERSUSUN MELALUI MEDIA GELAS BILANGAN PADA SISWA TUNAGRAHITA. Sufiana

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENGGUNAAN ALAT PERAGA MONTESSORI PAPAN PEMBAGIAN DALAM MEMBANTU KESULITAN SISWA PADA PEMAHAMAN KONSEP PEMBAGIAN BERSUSUN TERHADAP SISWA KELAS IV SD KANISIUS DEMANGAN BARU YOGYAKARTA Kressetiyarini Sujiati Universitas Sanata Dharma Yogyakarta kress_satya@yahoo.co.id Teresia Martina Dewi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ABSTRACT. Many students usually consider the division material as one of the most difficult material to understand and the teachers rarely used mathematics tools to help the students. One of the mathematics tools that can help students is Montessori s tool Board Division". This research aims to describe how the difficulties of students grade Fourth Kanisius Demangan Baru Yogyakarta Elementary School while working on the question of the Division especially with the double decker divisions. This research also aims to describe the impact of the uses of Montessori s tool "Division Board" in terms of student learning outcomes. The kind of research used is descriptive qualitative. The subjects of this research are 5 students at the fourth grade of Kanisius Demangan Baru Yogyakrta Elementary School. The instruments of the research was learning instruments and instrument data collection in the form of pre test, post test, and the manual of interview. The result of this research was the description of the students learning results after used Montessori s tool "Board Division". The students learning result showed a good results, that is an increase in the average of students learning results. Keywords: double decker division, division, Montessori, Montessori s tool Board Division. ABSTRAK. Pembagian seringkali dianggap sebagai salah satu materi yang sulit dimengerti oleh siswa dan pengajarannya jarang menggunakan alat peraga. Salah satu alat peraga yang dapat membantu siswa memahami konsep pembagian adalah alat peraga montessori papan pembagian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kesulitan yang dihadapi siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta saat mengerjakan soal pembagian khususnya dengan cara pembagian bersusun. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan dampak penggunaan alat peraga montessori papan pembagian dari segi hasil belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 5 siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data berupa soal pre test, soal post test, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian berupa deskripsi hasil belajar siswa setelah penggunaan alat peraga montessori papan pembagian. Hasil belajar yang diperoleh siswa setelah penggunaan alat peraga montessori papan pembagian menunjukkan hasil yang positif, yaitu adanya peningkatan rata-rata hasil belajar siswa. Kata Kunci : Montessori, pembagian, papan pembagian Montessori, pembagian bersusun.

Pengunaan Alat Peraga Montessori 307 1. PENDAHULUAN Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan siswanya, khususnya dalam aktivitas pemaknaan kehidupan sehari-hari yang melibatkan pemikiran matematis seperti pada pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Sebagian besar materi pada pembelajaran Matematika merupakan materi yang bersifat abstrak. Suwarsono (Jaeng, 2004: 3) mengatakan bahwa pelajaran matematika sering dianggap oleh sebagian besar siswa sebagai pelajaran yang sulit dan masih banyak siswa memperoleh hasil belajar yang kurang memuaskan. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pemahaman konsep-konsep matematika. Penyebab lainnya yaitu adanya keterbatasan alat peraga matematika yang digunakan guru dalam penyampaian materi pembelajaran. Oleh karena itu harus ada upaya dari guru untuk menyajikan materi pembelajaran dengan satu perantara yang memudahkan anak untuk mencerna materi pembelajaran. Salah satu materi dalam matematika yang bersifat abstrak adalah materi pembagian. Pembagian adalah pengurangan berulang yang ada pada pembelajaran matematika di SD hingga SMA sehingga siswa harus bisa memahami konsep pembagian dari awal agar tidak mengalami kesulitan pada tahap selanjutnya. Akan tetapi, masih banyak siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan masalah yang berkaitan dengan pembagian. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil observasi peneliti di SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta ketika banyak dijumpai para siswa kelas IV yang masih mengalami kesulitan dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan operasi pembagian meskipun sudah diajarkan di kelas III. Berawal dari hal tersebut peneliti mencoba untuk membantu mengatasi kesulitan siswa dalam pemahaman konsep pembagaian. Penggunaan alat peraga merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk membantu pemahaman siswa pada konsep pembagian. Sudono (2010: 5) mengatakan bahwa alat peraga adalah alat yang berfungsi untuk menerangkan suatu materi pelajaran tertentu dalam pembelajaran. Melalui alat peraga, siswa dapat membangun pengetahuan dari pengalaman mereka sendiri. Hal berikut sesuai dengan tahap perkembangan anak usia 7-11 tahun yang berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini, proses pembelajaran membutuhkan alat

308 K. Sujiati dan T. M. Dewi peraga yang konkret dan didukung oleh metode yang tepat agar anak dapat mudah memahami materi yang disampaikan. Anak-anak dalam tahap ini telah mampu merumuskan dan menggunakan konsep dengan benar, namun masih kesulitan dalam berpikir secara abstrak. Salah satu alat peraga yang dapat digunakan untuk membantu kesulititan siswa dalam pemahaman konsep pembagian adalah alat peraga Montessori. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian berkaitan dengan penggunaan alat peraga Montessori. Penelitian tersebut diantaranya mengenai pengembangan alat peraga berbasis metode Montessori dan persepsi guru terhadap penggunaan alat peraga pembagian berbasis metode Montessori dalam pembelajaran. Alat peraga Montessori adalah alat peraga yang digunakan dalam pendidikan Montessori hasil rancangan seorang dokter dari Italia bernama Maria Montesssori. Alat peraga montessori merupakan salah satu alat yang digunakan untuk membuat materi menjadi lebih nyata sehingga akan mudah dipahami oleh anak-anak karena sesuai dengan perkembangan kognitif anak. Lillard (2011: 137) mengatakan bahwa alat peraga matematika Montessori tidak dirancang untuk mengajar matematika tetapi untuk mengembangkan kemampuan berpikir matematika yang meliputi memahami perintah, mengurutkan, mengabstraksikan, dan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan-pengetahuan menjadi suatu konsep baru. Alat peraga Montessori memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Montessori, 2002: 173-179): 1. Menarik Alat peraga Montessori dibuat dengan memperhatikan keindahan di dalamnya, sehingga anak tertarik untuk belajar. Maria Montessori melakukan penelitian terkait warna-warna yang digunakan pada alat peraga Montessori. Warnawarna yang digunakan dalam alat peraga Montessori merupakan hasil dari penelitian dan dipilih sesuai dengan ketertarikan anak pada warna tersebut. 2. Bergradasi

Pengunaan Alat Peraga Montessori 309 Alat peraga Montessori dibuat dengan memperhatikan gradasi. Montessori menyebutkan bahwa ada dua jenis gradasi yaitu gradasi umur dan gradasi rangsangan rasional. Gradasi umur dapat dilihat dari penggunaan alat untuk jenjang kelas sebelumnya maupun untuk jenjang kelas selanjutnya. Gradasi rangsangan rasional dapat terlihat pada penggunaan alat yang melibatkan beberapa indera. 3. Pengendali kesalahan (auto correction) Alat peraga Montessori dibuat dengan memperhatikan pengendali kesalahan sehingga siswa tahu ketika melakukan kesalahan dalam menggunakan alat peraga tanpa ada arahan dari guru. Misalnya pada alat peraga knope silinder, jika siswa salah dalam menyusunnya dari kecil ke besar atau besar ke kecil, maka bentuk susunannya terlihat tidak teratur dan tidak indah. 4. Kemandirian (auto education) Alat peraga Montessori dibuat juga dengan memperhatikan kemandirian yang memungkinkan siswa belajar secara mandiri dalam menggunakan alat tersebut. Alat peraga disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak yang membuat siswa tidak kesulitan untuk membawa dan menggunakannya. 5. Kontekstual Montessori mengisi kelas dengan bahan-bahan pembelajaran yang dekat dengan lingkungan siswa. Menurut Lillard (2005: 32), proses belajar seharusnya disesuaikan dengan konteks yang ada. Konteks berarti pola belajar disiapkan berhubungan langsung dengan lingkungan seseorang (Johnson, 2010: 34). Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang lingkungan sekitar (Hainstock, 1997: 83). Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa alat peraga Montessori merupakan alat peraga yang dirancang untuk membantu anak belajar dan memahami materi pembelajaran. Dengan karakteristik dari alat peraga Montessori maka peneliti memilih alat peraga Montessori papan pembagian yang terbuat dari kayu berbentuk papan dan dilengkapi dengan manik-manik berwarna merah, biru, dan hijau. Warna merah mewakili nilai ratusan, biru mewakili nilai puluhan, dan hijau

310 K. Sujiati dan T. M. Dewi mewakili nilai satuan. Artinya, setiap sepuluh manik-manik hijau senilai dengan satu manik-manik berwarna biru. Demikian juga, sepuluh manik-manik berwarna biru, senilai dengan satu manik-manik berwarna merah. Pada papan terdapat lubang-lubang dan bilangan di bagian atasnya. Lubang-lubang tersebut berfungsi untuk meletakkan manik-manik sesuai nilai tempatnya. Berdasarkan latar belakang seperti yang dijelaskan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kesulitan yang dihadapi siswa saat mengerjakan soal pembagian? 2. Bagaimana hasil belajar siswa setelah penggunaan alat peraga montessori papan pembagian dalam melakukan operasi pembagian? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal pembagian. 2. Mengetahui hasil belajar siswa setelah penggunaan alat peraga montessori papan pembagian dalam melakukan operasi pembagian. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan memahami konsep pembagian bersusun dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika khususnya dalam materi pembagian. Sedangkan manfaat bagi guru, dapat memantapkan konsep dan memilih metode yang tepat dan sesuai dengan perkembangan siswa dalam menyampaikan materi. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan serta dapat dijadikan bahan kajian bagi pembaca, terutama dalam mengatasi kesulitan belajar dalam memahami konsep pembagian bersusun. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Sanggar Belajar Nusa Indah, Gang Nusa Indah, Jl. Flamboyan, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi Sanggar ini tidak jauh dari sekolah maupun tempat tinggal peneliti sehingga mudah dijangkau. Waktu penelitian dilaksanakan selama bulan Oktober sampai awal November 2016. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta semester I tahun ajaran

Pengunaan Alat Peraga Montessori 311 2016/2017 dengan jumlah 5 siswa yang terdiri dari 2 perempuan dan 3 laki laki. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data berupa soal pre test, soal post test, dan pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, unjuk kerja berupa pre-test dan post test, dan dokumentasi. Langkah langkah penelitian yang dilakukan yaitu, observasi dan wawancara, pre test, analisis kesulitan siswa, treatment (pembelajaran dengan alat peraga Montessori papan pembagian ), post test, analisis hasil post test, refleksi, penarikan kesimpulan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan pre test terhadap siswa, diketahui bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam melakukan operasi pembagian, terutama pada pembagian bersusun. Siswa kesulitan menentukan langkah langkah yang harus dilakukan saat melakukan operasi pembagian tersebut. Selain itu, ada juga siswa yang sulit menuangkan soal cerita ke dalam bentuk kalimat matematika. Dari kesulitan itulah, peneliti memberikan pengajaran dengan bantuan alat peraga Montessori papan pembagian. Pendampingan ini dilakukan sebanyak enam kali. Pertemuan pertama pelaksanaan pre test, observasi dan wawancara. Pertemuan kedua perkenalan dan sharing dengan siswa. Pertemuan ketiga, treatment pertama dengan mengenalkan alat peraga Montessori papan pembagian. Peneliti mengenalkan alat peraga Montessori papan pembagian dan cara penggunaannya serta konsepnya dalam melakukan operasi pembagian. Pertemuan keempat, treatment kedua, siswa mengerjakan soal soal latihan dengan dan tanpa alat peraga. Pertemuan ke lima, treatment ketiga, siswa mengingat kembali penggunaan alat peraga dan konsepnya, setelah itu dilanjutkan post test. Pertemuan keenam, siswa mengerjakan latihan soal dilanjutkan refleksi. Dari hasil pengamatan selama penelitian, siswa sangat antusias saat mengikuti proses pendampingan berlangsung. Siswa merasa tertarik dan memiliki

312 K. Sujiati dan T. M. Dewi rasa ingin tahu yang cukup tinggi tentang bagaimana cara penggunaan alat peraga Montessori papan pembagian dalam menyelesaikan operasi pembagian. Meskipun terkadang siswa sulit konsentrasi, namun hal ini dapat diatasi dengan adanya pendekatan personal terhadap siswa tersebut. Dilihat dari hasil pengamatan pada treatment pertama dan kedua, masih ada siswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan operasi pembagian. Namun siswa tersebut tidak segan-segan untuk bertanya sehingga peneliti segera menjelaskan ulang mengenai konsep pembagian dan cara pengerjaannya baik menggunakan alat peraga maupun cara bersusun. Pada treatment ketiga, siswa mengerjakan soal post test. Namun sebelum itu, peneliti mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah diberikan. Pada pertemuan ini siswa sudah mulai memahami konsep operasi pembagian bersusun serta mampu mengerjakan soal tanpa harus dibantu alat peraga. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil post test yang mengalami peningkatan dari hasil pre test. Selanjutnya, perbandingan hasil pre test dan post test dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Perbandingan hasil pre test dan post test siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta No Siswa Hasil Pre Test Hasil Post Test Benar Salah Benar Salah 1 A 3 4 6 4 2 B 4 3 8 2 3 C 0 7 9 1 4 D 2 5 7 3 5 E 3 4 7 3 Dari hasil pre test dapat dilihat bahwa hanya ada satu siswa yang dapat mengerjakan dengan benar 4 soal dari 7 soal, itu artinya 4 siswa lainnya belum berhasil mengerjakan setengah dari jumlah soal. Sedangkan pada post test dapat dilihat bahwa seluruh siswa dapat mengerjakan lebih dari setengah jumlah soal yang diberikan dengan benar. 4. KESIMPULAN DAN SARAN

Pengunaan Alat Peraga Montessori 313 Setelah dilakukan treatment dan melihat perbandingan hasil pre test dan post test dan juga pembahasannya, dapat disimpulkan bahwa penggunakan alat peraga Montessori Papan Pembagian dapat membantu pemahaman siswa terhadap konsep pembagian bersusun sehingga hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta dalam melakukan operasi pembagian menjadi semakin baik. Adapun saran terkait hasil penelitian yang diperoleh yaitu, sebaiknya guru menggunakan alat peraga Montessori papan pembagian untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam operasi pembagian bersusun. Selain itu, guru juga dapat menggunakan alat peraga lain yang mendukung. Saran bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya penelitian dilakukan dalam waktu yang cukup lama sehingga hasil yang diperoleh lebih optimal. Selain itu, instrumen yang digunakan lebih diperbanyak supaya sumber data yang digunakan lebih valid. UCAPAN TERIMAKASIH Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Keluarga besar SD Kanisius Demangan Baru yang telah mengizinkan peneliti untuk melaksanakan observasi penelitian ini. 2. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. selaku dosen pembimbing dalam pelaksanaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Kurniawati, D., Mulyono, H., dan Poerwanti, J. I. S., Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Menggunakan Strategi Bermain Stick Angka pada Anak Kelompok B TK Saraswati Nusukan Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015, 2015, http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/paud/article/view/6559, diakses pada 14 September 2016. Magini, A. P., Sejarah Pendekatan Montessori, Kanisius, 2013. Mulyadi, H., Diagnosis Kesulitan Belajar & Bimbingan terhadap Kesulitan Belajar Khusus, Nuha Litera, 2010.

314 K. Sujiati dan T. M. Dewi Sidharta, A.P., Implementasi Alat Peraga Pembagian Berbasis Metode Montessori pada Pembelajaran Matematika Materi Pembagian Kelas II SD Kanisius Kenalan Magelang, 2016, https://repository.usd.ac.id/6053/2/121134071_full.pdf, diakses pada 18 November 2016. Sulastri, P., Persepsi Guru dan Siswa terhadap Alat Peraga Bilangan Pecahan Berbasis Metode Montessori. 2016, https://repository.usd.ac.id/7000/2/101134232_full.pdf, diakses pada 18 November 2016.