SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

dokumen-dokumen yang mirip
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

Sistem Ekskresi. Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi

Mahasiswa dapat menjelaskan alat ekskresi dan prosesnya dari hasil percobaan

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.1

Sistem Ekskresi Manusia

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI

Struktur bagian dalam ginjal

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.3. Air. Asam amino. Urea. Protein

SISTEM EKSKRESI MANUSIA 1: REN. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI SISTEM EKSKRESI PADA VERTEBRATA

BAB II PEMBAHASAN A. GINJAL

MODUL MATA PELAJARAN IPA

PERCOBAAN VI PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE

SCIENCE MODULE GRADE IX JULY-AUGUST 2015 ACADEMIC YEAR 2015/2016

M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns

PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN : ERICA PUSPA NINGRUM : J1C111208

Bab. Sistem Ekskresi. A. Sistem Ekskresi pada Manusia B. Sistem Ekskresi pada Hewan

Anatomi & Fisiologi Sistem Urinaria II Pertemuan 11 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat yang dimungkinkan terkandung di dalam urine, dan juga untuk melihat

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

SISTEM EKSKRESI. Sistem Ekskresi Manusia. Zat sisa yang Diproduksi. Pemecahan Hb. H a t i. Respirasa sel. Deaminasi asam amino. Urea. Asam urat.

Reabsorpsi dan eksresi cairan, elektrolit dan non-elektrolit (Biokimia) Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Sistem Ekskresi pada Manusia. mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Bab 8 Sistem Ekskresi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SISTEM EKSKRESI MANUSIA. SMA kelas XI KD 3.9 dan 4.10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Alat Ekskresi. pada Manusia. meliputi

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 9. Ciri-Ciri Makhluk Hidup Latihan Soal 9.1

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM EKSKRESI

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA 1-2 ( SEBELAS IPA 1-2 )

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkandung di dalam urine serta adanya kelainan-kelainan pada urine.

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan

HISTOLOGI URINARIA dr d.. K a K r a ti t k i a a R at a n t a n a P e P r e ti t w i i

LAMPIRAN KUESIONER AWAL

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

VII. EKSKRESI 7.1. KONSEP.

PERANCANGAN ALGA PURIN (ALAT PERAGA PEMBENTUKAN & PENGUJIAN URIN) MELALUI MANIPULASI CARA KERJA NEFRON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Urin adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal kemudian

BAB 1. Sistem Ekskresi. A. Struktur Alat Ekskresi pada Manusia B. Kelainan dan Penyakit Sistem Pengeluaran. Bab 1 Sistem Ekskresi Pada Manusia 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologis, dan radiologis

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Tanaman alpukat.

SISTEM EKSKRESI LKS IPA TERPADU -SMP KELAS IX/1 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh hormon pankreas atau tidak berfungsinya hormon insulin dalam menyerap gula

BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Beban Kognitif B. Komponen Beban Kognitif

Pemeriksaan Urine Metode Carik Celup

BAB VII SISTEM UROGENITALIA

BAB VIII SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2

Sistem Ekskresi Pada Hewan Vertebrata

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SISTEM EKSKRESI MANUSIA

BAB 2 LANDASAN TEORI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN IPA. Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd.

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rataan volume urin (ml) kumulatif tikus percobaan pada setiap jam

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

Sistem Osmoregulasi Pada Ikan

KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKROLIT, ASAM DAN BASA * Kuntarti, S.Kp

Toksikokinetik racun

Bab SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. suatu industri minuman yang dikemas dalam kantong plastik. Minuman

Uji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin. Dasar teori :

Melakukan Uji Protein Urin

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Epitel yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : K

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SISTEM EKSKRESI. - Sistem ekskresi pada uniseluler dan multiseluler. - Pembuangan limbah nitrogen dan CO 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGATURAN JANGKA PENDEK. perannya sebagian besar dilakukan oleh pembuluh darah itu sendiri dan hanya berpengaruh di daerah sekitarnya

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

2. Sumsum Ginjal (Medula)

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10

11/28/2011 SISTEM URINARIA. By. Paryono

Ilmu Pengetahuan Alam

LATIHAN PAT BIO KELAS XI IPA

TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal dan Peranannya dalam Pembentukan Urin

KOMPARTEMEN CAIRAN TUBUH. dr. Yandri Naldi Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. : SMP N 2 Gerokgak. Kelas/ Semester. Pertemuan ke : 1 dan 2

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

M.Biomed. Kelompok keilmuan DKKD

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

SISTEM EKSKRESI DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4 RETNO ASIH INTAN KURNIAWATI REGINA RATIH F KHARIS SUBKHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saluran kencing sebagai organ penting dalam ekskresi urin terdiri dari: 2

Kelompok 3. Nama : Meli irawati lumbantobing Mastika sinurat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

Transkripsi:

1. Perhatikan gambar nefron di bawah ini! SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1 Urin sesungguhnya dihasilkan di bagian nomor... A. B. C. D. 1 2 3 4 E. Kunci Jawaban : D Pembahasan Teks : Berdasarkan pada gambar di atas yang dimaksud dengan : Nomor 1 adalah kapsula bowman berfungsi membungkus glomerolus Nomor 2 adalah glomerolus, berfungsi untuk penyaringan, menghasilkan filtrat glomerolus (urine primer) Nomor 3 adalah tubulus kontortus proximal, berfungsi untuk reabsorbsi / penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna, seperti glukosa dan asam amino, di tubulus kontortus proximal tempat terbentuknya urine sekunder Nomor 4 adalah tubulus kontortus distal, tempat terjadinya augmentasi, hasil augmentasi adalah urine sesungguhnya

Pembahasan Video :http://45.64.97.197:1935/testvod/mp4:test/bio9-1.01.mp4/manifest.mpd 2. Pasangan yang tepat antara alat ekskresi dan zat yang dikeluarkan... A. B. C. D. Hati menghasilkan hormon Paru-paru mengeluarkan uap air dan CO2 Ginjal mengeluarkan empedu Kulit mengeluarkan minyak E. Kunci Jawaban : B Pembahasan Teks : Pembahasan Video :http://45.64.97.197:1935/testvod/mp4:test/bio9-1.06.mp4/manifest.mpd 3. Image not found http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bbio9-1.1.jpg A. B. C. D. 1 2 3 4 E. Kunci Jawaban : D Pembahasan Teks : Uretra ditunjukkan oleh nomor 4. Nomor 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah ginjal, ureter, dan kandung kemih.

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 9/BIOLOGI/BAB 1/BIO9-1.01.smil/manifest.mpd 4. Urin sesungguhnya terbentuk setelah melalui proses. A. B. C. D. Filtrasi Reabsorpsi Augmentasi Penyaringan E. Kunci Jawaban : C Pembahasan Teks : Urin sesungguhnya terbentuk setelah melalui proses augmentasi, pada tahap ini terjadi panyerapan kembali air, garamgaraman, dan ion-ion. Filtrasi (penyaringan) adalah penyaringan zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang terjadi di kapsula bowman dan menghasilkan urin primer. Reabsorpsi (penyerapan kembali) yaitu penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh seperti air, glukosa, asam amino, garam-garaman, dan ion-ion Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 9/BIOLOGI/BAB 1/BIO9-1.02.smil/manifest.mpd 5. Bagian ginjal yang berfungsi menyaring darah terdapat pada A. B. C. D. Glomerulus Lengkung henle Kapsula bowman Tubulus pengumpul E. Kunci Jawaban : A

Pembahasan Teks : Glomerulus merupakan bagian ginjal yang menyaring darah. Kapsula bowman merupakan bagian ginjal yang mengumpulkan cairan dari darah yang telah disaring glomerulus. Tubulus pengumpul merupakan tempat penampungan urin sesungguhnya. Lengkung henle merupakan bagian ginjal yang membuat cairan di medula ginjal dalam konsentrasi asam. Image not found http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio9-1.3.jpg Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 9/BIOLOGI/BAB 1/BIO9-1.03.smil/manifest.mpd 6. Penderita diabetes insipidus (banyak mengeluarkan urin) dapat disebabkan oleh A. B. C. D. Kelebihan hormon antidiuretika (ADH) Kekurangan hormon antidiuretika (ADH) Kelebihan hormon insulin Kekurangan hormon insulin E. Kunci Jawaban : B Pembahasan Teks : Penderita diabetes insipidus dapat disebabkan oleh kekurangan hormon antidiuretika (ADH). Kekurangan hormone ADH ini juga menyebabkan rasa haus yang berlebihan dan pengeluaran sejumlah besar urin yang sangat encer (poliuri). Kekurangan hormon insulin menyebabkan penyakit diabetes. Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 9/BIOLOGI/BAB 1/BIO9-1.04.smil/manifest.mpd 7. Ujung saraf indra pada kulit terdapat pada lapisan A. B. C. D. Epidermis Malpighi Tanduk Dermis E. Kunci Jawaban : D

Pembahasan Teks : Ujung saraf indra pada kulit terdapat pada lapisan dermis.? Paccini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan berupa tekanan atau saraf perasa tekanan kuat, letaknya di sekitar akar rambut.? Ruffini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan panas.? Meisner, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap sentuhan.? Krause, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap rangsangan dingin.? Lempeng Merkel, merupakan ujung perasa sentuhan dan tekanan ringan, terletak dekat permukaan kulit.? Ujung saraf tanpa selaput, merupakan ujung saraf perasa nyeri. Image not found http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio9-1.5p.jpg Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 9/BIOLOGI/BAB 1/BIO9-1.05.smil/manifest.mpd 8. Berikut tabel proses pembentukan urin. Image not found http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio9-1.6.jpg Berdasarkan tabel di atas P,Q,R berturut-turut adalah A. B. C. D. Tubulus seminiferus, filtrat tubulus, reabsorpsi sekunder Vesika urinaria, filtrat tubulus, augmentasi Glomerulus, urin primer, augmentasi Glomerulus, filtrat tubulus, augmentasi E. Kunci Jawaban : D

Pembahasan Teks : Pada proses pembentukan urine di nefron ginjal terjadi 3 tahapan diantaranya: 1)Filtrasi Pembentukan urine diawali dengan filtrasi yang terjadi di dalam kapiler glomerulus, yaitu kapiler darah yang bergelunggelung di dalam kapsula Browman. Filtrasi berlangsung pada saat darah masuk ke nefron melalui arteriola aferen. Pada saat darah melalui arteriola aferen ini, tekanan darah relatif cukup tinggi, sedangkan tekanan darah di arteriola eferen relatif cukup rendah. Kondisi ini terjadi karena diameter arteriola aferen lebih besar dan ukurannya lebih pendek dibandingkan dengan arteriola eferen. Keadaan inilah yang mengakibatkan terjadinya filtrasi. Pada saat itu, berliter-liter darah didorong ke ruang glomerulus yang berukuran kecil. Di glomerulus terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori (podosit), membran basiler, dan epitel kapsula Bowman, yang dapat mempermudah proses filtrasi. Selain struktur glomerulus tersebut faktor lain yang mempermudah proses filtrasi yaitu tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik. Tekanan hidrostatik (TH) yaitu tekanan darah terhadap dinding pembuluh. Sementara itu, tekanan osmotik (TO) yaitu tekanan yang dikeluarkan oleh air (pelarut lain) pada membran filtrasi. Permeabilitas membran ini 1001.000 kali lebih permeabel dibandingkan dengan permeabilitas kapiler pada jaringan lain. Pada proses filtrasi ini sel-sel darah, trombosit, dan sebagian besar protein plasma disaring dan diikat agar tidak turut dikeluarkan. Sementara itu, zat-zat kecil terlarut dalam plasma darah seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil saringan tersebut merupakan urine primer (filtrat glomerulus). Jadi, urine primer komposisinya masih serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein dan tidak mengandung elemen seluler, contoh sel darah merah. Cairan filtrasi dari glomerulus ini akan masuk ke tubulus dan mengalami reabsorpsi. 2)Reabsorpsi Pada proses ini terjadi reabsorpsi zat-zat berikut. 1. a) Reabsorpsi air Pada keadaan normal, sekitar 99% dari air yang menembus membran filtrasi akan direabsorpsi sebelum mencapai ureter. Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal yang dilakukan secara pasif melalui proses osmosis. Perlu Anda ketahui bahwa setiap hari tubulus ginjal mereabsorpsi lebih dari 178 liter air, 1.200 gram garam, dan 150 gram glukosa. 1. b) Reabsorpsi zat tertentu Reabsorpsi zat-zat tertentu dapat terjadi secara transpor aktif dan difusi. Zat-zat yang mengalami transpor aktif pada tubulus kontortus proksimal yaitu ion Na+, K +, PO4, NO3, glukosa, dan asam amino. Ion Na+ mengalami difusi dari sel tubulus menuju pembuluh kapiler. Difusi ini terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel tubulus. Difusi tersebut dapat meningkat karena permeabilitas sel tubulus yang tinggi terhadap ion natrium. Permeabilitas yang tinggi ini disebabkan oleh banyaknya mikrovilli yang memperluas permukaan tubulus. Proses reabsorpsi ini memerlukan energi dan dapat berlangsung terusmenerus. 1. c) Reabsorpsi zat yang penting bagi tubuh Zat-zat penting bagi tubuh yang secara aktif direabsorpsi yaitu protein, asam amino, glukosa, asam asetoasetat, dan vitamin. Glukosa dan asam asetoasetat merupakan sumber energi, sedangkan protein dan asam amino merupakan bahan pengganti sel yang telah rusak. Zat-zat tersebut direabsorpsi secara aktif di tubulus kontortus proksimal sehingga tidak akan ditemukan lagi di lengkung Henle. Pada saluran menurun lengkung Henle, reabsorpsi air terus berlangsung selama filtrat itu bergerak di sepanjang tubula tersebut. Di saluran menurun ini, epitelium transpor sangat permeabel terhadap air, tetapi sangat tidak permeabel terhadap garam dan zat terlarut lainnya. Berkebalikan dengan saluran menurun, saluran menaik lengkung Henle lebih permeabel terhadap garam dan tidak permeabel terhadap air. Setelah terjadi reabsorpsi di tubulus kontortus proksimal dan sepanjang saluran lengkung Henle, tubulus akan menghasilkan urine sekunder. Pada urine sekunder ini zatzat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zatzat sisa metabolisme yang bersifat racun akan bertambah, misal konsentrasi dari 0,03% dalam urine primer dapat mencapai 2% dalam urine sekunder. 3) AugmentasiAugmentasi atau sekresi tubular adalah proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Sel-sel tubulus menyekresi ion hidrogen (H+), ion kalium (K+), amonium (NH 3 ), urea, kreatinin, dan racun ke dalam lumen tubulus melalui proses difusi. Ion-ion ini kemudian menyatu dengan urine sekunder. Penambahan ion hidrogen pada proses augmentasi sangat penting untuk menjaga kesetimbangan ph dalam darah. Jika ph dalam darah mulai turun, sekresi ion hidrogen akan meningkat sampai berada pada keadaan ph normal (7,37,4) dan urine yang dihasilkan memiliki ph sekitar 4,57,5. Selain itu, pada tahap augmentasi ini berlangsung proses pembersihan zat-zat sisa dari dalam tubuh. Urine yang terbentuk akan disimpan sementara di kandung kemih. Setelah itu, urine akan dikeluarkan

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 9/BIOLOGI/BAB 1/BIO9-1.06.smil/manifest.mpd 9. Urutan jalannya urin adalah A. Image not found Image not found http://latex.codecogs.com/gif.latex?\rightarrow http://latex.codecogs.com/gif.latex?\rightarrow Rongga ginjal uretra kandung kemih Image not found http://latex.codecogs.com/gif.latex?\rightarrow ureter B. Image not found Image not found http://latex.codecogs.com/gif.latex?\rightarrow http://latex.codecogs.com/gif.latex?\rightarrow Rongga ginjal ureter uretra Image not found http://latex.codecogs.com/gif.latex?\rightarrow kandung kemih C. Image not found Image not found http://latex.codecogs.com/gif.latex?\rightarrow http://latex.codecogs.com/gif.latex?\rightarrow Rongga ginjal ureter kandung kemih Image not found http://latex.codecogs.com/gif.latex?\rightarrow uretra D. Image not found Image not found http://latex.codecogs.com/gif.latex?\rightarrow http://latex.codecogs.com/gif.latex? Rongga ginjal kandung kemih Image not found http://latex.codecogs.com/gif.latex?\rightarrow ureter uretra E. Kunci Jawaban : C

Pembahasan Teks : 1)Filtrasi Pembentukan urine diawali dengan filtrasi yang terjadi di dalam kapiler glomerulus, yaitu kapiler darah yang bergelunggelung di dalam kapsula Browman. Filtrasi berlangsung pada saat darah masuk ke nefron melalui arteriola aferen. Pada saat darah melalui arteriola aferen ini, tekanan darah relatif cukup tinggi, sedangkan tekanan darah di arteriola eferen relatif cukup rendah. Kondisi ini terjadi karena diameter arteriola aferen lebih besar dan ukurannya lebih pendek dibandingkan dengan arteriola eferen. Keadaan inilah yang mengakibatkan terjadinya filtrasi. Pada saat itu, berliter-liter darah didorong ke ruang glomerulus yang berukuran kecil. Di glomerulus terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori (podosit), membran basiler, dan epitel kapsula Bowman, yang dapat mempermudah proses filtrasi. Selain struktur glomerulus tersebut faktor lain yang mempermudah proses filtrasi yaitu tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik. Tekanan hidrostatik (TH) yaitu tekanan darah terhadap dinding pembuluh. Sementara itu, tekanan osmotik (TO) yaitu tekanan yang dikeluarkan oleh air (pelarut lain) pada membran filtrasi. Permeabilitas membran ini 1001.000 kali lebih permeabel dibandingkan dengan permeabilitas kapiler pada jaringan lain. Pada proses filtrasi ini sel-sel darah, trombosit, dan sebagian besar protein plasma disaring dan diikat agar tidak turut dikeluarkan. Sementara itu, zat-zat kecil terlarut dalam plasma darah seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil saringan tersebut merupakan urine primer (filtrat glomerulus). Jadi, urine primer komposisinya masih serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein dan tidak mengandung elemen seluler, contoh sel darah merah. Cairan filtrasi dari glomerulus ini akan masuk ke tubulus dan mengalami reabsorpsi. 2)Reabsorpsi Pada proses ini terjadi reabsorpsi zat-zat berikut. 1. a) Reabsorpsi air Pada keadaan normal, sekitar 99% dari air yang menembus membran filtrasi akan direabsorpsi sebelum mencapai ureter. Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal yang dilakukan secara pasif melalui proses osmosis. Perlu Anda ketahui bahwa setiap hari tubulus ginjal mereabsorpsi lebih dari 178 liter air, 1.200 gram garam, dan 150 gram glukosa. 1. b) Reabsorpsi zat tertentu Reabsorpsi zat-zat tertentu dapat terjadi secara transpor aktif dan difusi. Zat-zat yang mengalami transpor aktif pada tubulus kontortus proksimal yaitu ion Na+, K +, PO4, NO3, glukosa, dan asam amino. Ion Na+ mengalami difusi dari sel tubulus menuju pembuluh kapiler. Difusi ini terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel tubulus. Difusi tersebut dapat meningkat karena permeabilitas sel tubulus yang tinggi terhadap ion natrium. Permeabilitas yang tinggi ini disebabkan oleh banyaknya mikrovilli yang memperluas permukaan tubulus. Proses reabsorpsi ini memerlukan energi dan dapat berlangsung terusmenerus. 1. c) Reabsorpsi zat yang penting bagi tubuh Zat-zat penting bagi tubuh yang secara aktif direabsorpsi yaitu protein, asam amino, glukosa, asam asetoasetat, dan vitamin. Glukosa dan asam asetoasetat merupakan sumber energi, sedangkan protein dan asam amino merupakan bahan pengganti sel yang telah rusak. Zat-zat tersebut direabsorpsi secara aktif di tubulus kontortus proksimal sehingga tidak akan ditemukan lagi di lengkung Henle. Pada saluran menurun lengkung Henle, reabsorpsi air terus berlangsung selama filtrat itu bergerak di sepanjang tubula tersebut. Di saluran menurun ini, epitelium transpor sangat permeabel terhadap air, tetapi sangat tidak permeabel terhadap garam dan zat terlarut lainnya. Berkebalikan dengan saluran menurun, saluran menaik lengkung Henle lebih permeabel terhadap garam dan tidak permeabel terhadap air. Setelah terjadi reabsorpsi di tubulus kontortus proksimal dan sepanjang saluran lengkung Henle, tubulus akan menghasilkan urine sekunder. Pada urine sekunder ini zatzat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zatzat sisa metabolisme yang bersifat racun akan bertambah, misal konsentrasi dari 0,03% dalam urine primer dapat mencapai 2% dalam urine sekunder. 3) AugmentasiAugmentasi atau sekresi tubular adalah proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Sel-sel tubulus menyekresi ion hidrogen (H+), ion kalium (K+), amonium (NH 3 ), urea, kreatinin, dan racun ke dalam lumen tubulus melalui proses difusi. Ion-ion ini kemudian menyatu dengan urine sekunder. Penambahan ion hidrogen pada proses augmentasi sangat penting untuk menjaga kesetimbangan ph dalam darah. Jika ph dalam darah mulai turun, sekresi ion hidrogen akan meningkat sampai berada pada keadaan ph normal (7,37,4) dan urine yang dihasilkan memiliki ph sekitar 4,57,5. Selain itu, pada tahap augmentasi ini berlangsung proses pembersihan zat-zat sisa dari dalam tubuh. Urine yang terbentuk akan disimpan sementara di kandung kemih. Setelah itu, urine akan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra. Komposisi urine yang dikeluarkan yaitu 96% air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisa substansi lain seperti pigmen empedu. Pigmen empedu ini berfungsi memberi warna pada urine.

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 9/BIOLOGI/BAB 1/BIO9-1.07.smil/manifest.mpd 10. Setiap hari manusia dewasa menghasilkan 180 liter urin primer, tetapi hanya kurang lebih 1,5 liter urin yang dikeluarkan oleh ginjal. Pengurangan volume urin tersebut terjadi melalui proses.. A. B. C. D. Reabsorpsi Filtrasi Augmentasi Eliminasi E. Kunci Jawaban : C

Pembahasan Teks : Tahap pembentukan urin : 1)Filtrasi Pembentukan urine diawali dengan filtrasi yang terjadi di dalam kapiler glomerulus, yaitu kapiler darah yang bergelunggelung di dalam kapsula Browman. Filtrasi berlangsung pada saat darah masuk ke nefron melalui arteriola aferen. Pada saat darah melalui arteriola aferen ini, tekanan darah relatif cukup tinggi, sedangkan tekanan darah di arteriola eferen relatif cukup rendah. Kondisi ini terjadi karena diameter arteriola aferen lebih besar dan ukurannya lebih pendek dibandingkan dengan arteriola eferen. Keadaan inilah yang mengakibatkan terjadinya filtrasi. Pada saat itu, berliter-liter darah didorong ke ruang glomerulus yang berukuran kecil. Di glomerulus terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori (podosit), membran basiler, dan epitel kapsula Bowman, yang dapat mempermudah proses filtrasi. Selain struktur glomerulus tersebut faktor lain yang mempermudah proses filtrasi yaitu tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik. Tekanan hidrostatik (TH) yaitu tekanan darah terhadap dinding pembuluh. Sementara itu, tekanan osmotik (TO) yaitu tekanan yang dikeluarkan oleh air (pelarut lain) pada membran filtrasi. Permeabilitas membran ini 1001.000 kali lebih permeabel dibandingkan dengan permeabilitas kapiler pada jaringan lain. Pada proses filtrasi ini sel-sel darah, trombosit, dan sebagian besar protein plasma disaring dan diikat agar tidak turut dikeluarkan. Sementara itu, zat-zat kecil terlarut dalam plasma darah seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil saringan tersebut merupakan urine primer (filtrat glomerulus). Jadi, urine primer komposisinya masih serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein dan tidak mengandung elemen seluler, contoh sel darah merah. Cairan filtrasi dari glomerulus ini akan masuk ke tubulus dan mengalami reabsorpsi. 2)Reabsorpsi Pada proses ini terjadi reabsorpsi zat-zat berikut. 1. a) Reabsorpsi air Pada keadaan normal, sekitar 99% dari air yang menembus membran filtrasi akan direabsorpsi sebelum mencapai ureter. Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal yang dilakukan secara pasif melalui proses osmosis. Perlu Anda ketahui bahwa setiap hari tubulus ginjal mereabsorpsi lebih dari 178 liter air, 1.200 gram garam, dan 150 gram glukosa. 1. b) Reabsorpsi zat tertentu Reabsorpsi zat-zat tertentu dapat terjadi secara transpor aktif dan difusi. Zat-zat yang mengalami transpor aktif pada tubulus kontortus proksimal yaitu ion Na+, K +, PO4, NO3, glukosa, dan asam amino. Ion Na+ mengalami difusi dari sel tubulus menuju pembuluh kapiler. Difusi ini terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel tubulus. Difusi tersebut dapat meningkat karena permeabilitas sel tubulus yang tinggi terhadap ion natrium. Permeabilitas yang tinggi ini disebabkan oleh banyaknya mikrovilli yang memperluas permukaan tubulus. Proses reabsorpsi ini memerlukan energi dan dapat berlangsung terusmenerus. 1. c) Reabsorpsi zat yang penting bagi tubuh Zat-zat penting bagi tubuh yang secara aktif direabsorpsi yaitu protein, asam amino, glukosa, asam asetoasetat, dan vitamin. Glukosa dan asam asetoasetat merupakan sumber energi, sedangkan protein dan asam amino merupakan bahan pengganti sel yang telah rusak. Zat-zat tersebut direabsorpsi secara aktif di tubulus kontortus proksimal sehingga tidak akan ditemukan lagi di lengkung Henle. Pada saluran menurun lengkung Henle, reabsorpsi air terus berlangsung selama filtrat itu bergerak di sepanjang tubula tersebut. Di saluran menurun ini, epitelium transpor sangat permeabel terhadap air, tetapi sangat tidak permeabel terhadap garam dan zat terlarut lainnya. Berkebalikan dengan saluran menurun, saluran menaik lengkung Henle lebih permeabel terhadap garam dan tidak permeabel terhadap air. Setelah terjadi reabsorpsi di tubulus kontortus proksimal dan sepanjang saluran lengkung Henle, tubulus akan menghasilkan urine sekunder. Pada urine sekunder ini zatzat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zatzat sisa metabolisme yang bersifat racun akan bertambah, misal konsentrasi dari 0,03% dalam urine primer dapat mencapai 2% dalam urine sekunder. 3) AugmentasiAugmentasi atau sekresi tubular adalah proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Sel-sel tubulus menyekresi ion hidrogen (H+), ion kalium (K+), amonium (NH 3 ), urea, kreatinin, dan racun ke dalam lumen tubulus melalui proses difusi. Ion-ion ini kemudian menyatu dengan urine sekunder. Penambahan ion hidrogen pada proses augmentasi sangat penting untuk menjaga kesetimbangan ph dalam darah. Jika ph dalam darah mulai turun, sekresi ion hidrogen akan meningkat sampai berada pada keadaan ph normal (7,37,4) dan urine yang dihasilkan memiliki ph sekitar 4,57,5. Selain itu, pada tahap augmentasi ini berlangsung proses pembersihan zat-zat sisa dari dalam tubuh. Urine yang terbentuk akan disimpan sementara di kandung kemih. Setelah itu, urine akan dikeluarkan

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 9/BIOLOGI/BAB 1/BIO9-1.08.smil/manifest.mpd 11. Efek yang terjadi jika manusia banyak berkeringat adalah A. B. C. D. Banyak urin yang dihasilkan Urin menjadi lebih encer Urin menjadi lebih pekat Urin berisi lebih banyak garam E. Kunci Jawaban : C Pembahasan Teks : Apabila seseorang berkeringat terlalu banyak maka akan dapat menyebabkan dehidrasi. Hal ini akan menyebabkan urin menjadi lebih sedikit keluar dan pekat dengan limbah nitrogen. Sehingga warna nya berubah dari jernih menjadi kuning tua. Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 9/BIOLOGI/BAB 1/BIO9-1.09.smil/manifest.mpd 12. Diabetes insipidus adalah penyakit yang disebabkan oleh A. B. C. D. Kekurangan ADH Kekurangan insulin Infeksi pada glomerulus Kelebihan kadar gula darah E. Kunci Jawaban : D Pembahasan Teks : Penderita diabetes insipidus dapat disebabkan oleh kekurangan hormon antidiuretika (ADH). Kekurangan hormone ADH ini juga menyebabkan rasa haus yang berlebihan dan pengeluaran sejumlah besar urin yang sangat encer (poliuri) Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMP/Kelas 9/BIOLOGI/BAB 1/BIO9-1.10.smil/manifest.mpd