KATA PENGANTAR. Jakarta, Kepala Pusat KKIP, ARIFIN TASRIF

dokumen-dokumen yang mirip
RKT (Rencana Kinerja Tahunan) PUSAT KEPATUHAN, KERJASAMA DAN INFORMASI PERKARANTINAAN

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN

PUSAT KEPATUHAN, KERJASAMA DAN INFORMASI PERKARANTINAAN

RKT. Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani TA 2015

PUSAT KEPATUHAN, KERJASAMA DAN INFORMASI PERKARANTINAAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2013 Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, drh. Sujarwanto, MM NIP

Rencana Kinerja Tahunan

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2012

Rencana Kerja Tahunan TA KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rencana Kerja Tahunan 2013 KATA PENGANTAR

LAMPIRAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN 2017

Diterbitkan Oleh: Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan. Informasi Perkarantinaan. Penyusun: TIM PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT KKIP

Disampaikan pada: Rapat Kerja Kementerian Pertanian 4 Januari 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN

ARAH KEBIJAKAN PERKARANTINAAN TAHUN ANGGARAN 2018

L A K I P 2013 (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) PUSAT KEPATUHAN, KERJASAMA DAN INFORMASI PERKARANTINAAN

Bidang Kepatuhan Perkarantinaan. Bidang Kerjasama Perkarantinaan. Bidang Informasi Perkarantinaan

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

BAB. I PENDAHULUAN Kondisi Umum

PrioritasKarantina2015. Musrenbangtan, Jakarta, 13 Mei 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2015

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

TIM PENYUSUN. Bagian Perancanaan Sekretariat Badan Karantina Pertanian

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

1 PENDAHULUAN RENCANA KERJA TAHUNAN TA A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. Alamat : Jl. Ir. H. Juanda, Sidoarjo (61253) No Telp : (031) :

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya. Alamat : Jl. Ir. H. Juanda, Sidoarjo (61253) No Telp : (031)

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

PROFIL BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN

PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN KARANTINA PERTANIAN TA MUSRENBANGTAN NASIONAL 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi % 2 Dok 3 Dok 100 kebijakan teknis peraturan/keputusan

RENCANA KINERJA TAHUNAN

PERAN KARANTINA PERTANIAN DI KANTOR POS

2 3. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 51); 4. Peraturan Menter

pada elemen lain yang terkandung pada benda lain seperti vektor, tanah, media tumbuh lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Renstra Badan Karantina Pertanian merupakan acuan dan arahan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Standar Pelayanan Publik Balai Karantina Pertanian Kelas I Pertanian

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi % 2 Dok 2 Dok 100 kebijakan teknis peraturan/keputusan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III PENDEKATAN LAPANG. adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan

ArahKebijakandanPrioritas DukunganBarantanuntuk SektorPertanian

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

L A P O R A N K I N E R J A

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

Rencana Strategis. Badan Karantina Pertanian. Tahun

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

RENSTRA BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Indikator Kinerja Utama. Penetapan.

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIN ) TAHUN ANGGARAN 2015

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-nya, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan (Pusat KKIP) TA. 2014 telah diselesaikan dengan baik. RKT ini merupakan gambaran kegiatan tahun 2014 yang telah disusun tahun 2013. Dalam mendukung kinerja Badan Karantina Pertanian, Pusat KKIP telah melakukan upaya untuk mengoptimalkan kinerja dari aspek teknis maupun administratif. Upaya peningkatan kinerja di Pusat KKIP telah dilakukan secara berkesinambungan dari tahun ke tahun berikutnya. Berbagai hambatan dan tantangan dalam pelaksanaan kinerja di bidang kepatuhan perkarantinaan, bidang kerjasama perkarantinaan dan informasi perkarantinaan mendorong Pusat KKIP untuk selalu meningkatkan kinerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan dengan memperhatikan tantangan ke depan dan hambatan selama ini. Dengan adanya RKT ini diharapkan dapat mencapai target maupun dukungan yang telah direncanakan sesuai dengan Renstra Badan Karantina Pertanian 2010 2014. Diharapkan dengan RKT ini dapat menggambarkan perencanaan kinerja Pusat Kepatuhan Kerjasama dan Infomasi Perkarantinaan ke depan serta dapat mengantisipasi permasaahan yang kemungknan muncul pada tahun 2014 Jakarta, 2013 Kepala Pusat KKIP, ARIFIN TASRIF i

ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan adanya perubahan paradigma dalam penyusunan program dan kegiatan serta anggaran yang berbasis Kinerja pada lembaga dan instansi pemerintahan yang semula disusun berdasarkan besarnya dana yang akan dihabiskan menjadi berapa besar kinerja yang dapat dihasilkan ( Result Oriented Government), dimana setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kinerja atau hasil akhir kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka Sekretariat Badan Karantina Pertanian sebagai salah satu unit eselon II lingkup Badan Karantina Pertanian wajib menyusun Rencana Kinerja Tahunan tahun 2014 berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Badan Karantina Pertanian Tahun 2010-2014. Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Karantina Pertanian melalui berbagai kegiatan tahunan. Dengan adanya dokumen Rencana Kinerja Tahunan ini, Sekretariat Badan Karantina Pertanian ini diharapkan mampu mendorong dan mendukung Peningkatan Kinerja Badan Karantina Pertanian dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan Badan Karantina Pertanian sesuai

dengan Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian tahun 2010 2014. B. Tujuan Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan TA. 2014 Pusat KKIP ini bertujuan untuk : a) Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan Pusat KKIP sesuai dengan Renstra Pusat KKIP Tahun 2010 2014. b) Memperhitungkan rencana anggaran yang diperlukan untuk kegiatan Pusat KKIP Tahun 2014.

BAB II TUGAS DAN FUNGSI A. TUGAS Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Pertanian dan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I serta Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/ 2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Pusat KKIP memiliki tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis di bidang pengawasan dan penindakan, dan pelaksanaan kerjasama, serta pengelolaan informasi perkarantinaan. Tugas tersebut dijabarkan melalui tugas-tugas bidang, yaitu sebagai berikut : 1. Bidang Kepatuhan Perkarantinaan memiliki tugas melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi di bidang pengawasan dan penindakan perkarantinaan; 2. Bidang Kerjasama Perkarantinaan memiliki tugas melaksanakan kerjasama perkarantinaan; 3. Bidang Informasi Perkarantinaan memiliki tugas melaksanakan penyiapan pengelolaan informasi perkarantinaan. B. FUNGSI Berdasarkan tugas tersebut di atas, Pusat KKIP menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi di bidang pengawasan dan penindakan perkarantinaan; 2. Pelaksanaan kerjasama perkarantinaan; dan 3. Pengelolaan informasi perkarantinaan. Fungsi tersebut dijabarkan melalui fungsi-fungsi Bidang, yaitu sebagai berikut :

1. Bidang Kepatuhan Perkarantinaan menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran perkarantinaan hewan serta keamanan hayati hewani; b. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran perkarantinaan tumbuhan serta keamanan hayati nabati. 2. Bidang Kerjasama Perkarantinaan memiliki fungsi : a. Penyiapan penyusunan pengembangan, pemeliharaan dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi sistem informasi; dan b. Penyiapan pelaksanaan pengolahan data, pelayanan sistem dan penyebaran data informasi perkarantinaan hewan, tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati. 3. Bidang Informasi Perkarantinaan memiliki fungsi : a. Penyiapan penyusunan pengembangan, pemeliharaan dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi sistem informasi; dan b. Penyiapan pelaksanaan pengolahan data, pelayanan sistem dan penyebaran data informasi perkarantinaan hewan, tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di atas, Pusat KKIP terdiri dari beberapa unit eselon IV yang memiiki tugas sebagai berikut : 1. Sub Bidang Kepatuhan Perkarantinaan Hewan; Subbidang Kepatuhan Perkarantinaan Hewan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran perkarantinaan hewan serta keamanan hayati hewani. 2. Sub Bidang Kepatuhan Perkarantinaan Tumbuhan; Subbidang Kepatuhan Perkarantinaan Tumbuhan mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran perkarantinaan tumbuhan serta keamanan hayati nabati.

3. Sub Bidang Kerjasama Perkarantinaan; Subbidang Sanitari dan Fitosanitari mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kerjasama, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama sanitari dan fitosanitari, notifikasi serta pelaksanaan inquiry point. 4. Sub Bidang Kerjasama Sanitary dan Phytosanitray (SPS) Subbidang Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta keamanan hayati hewani dan nabati. 5. Sub Bidang Sistem Informasi Subbidang Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pengembangan, pemeliharaan dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi sistem informasi perkarantinaan. 6. Sub Bidang Pelayanan Informasi. Subbidang Pelayanan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan data, pelayanan sistem, dan penyebaran data dan informasi perkarantinaan hewan, tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.

BAB III VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Kegiatan Pusat KKIP Tahun 2014 harus disesuaikan dengan Rencana Pusat KKIP Tahun 2010-2014 yang akan dijabarkan sebagai berikut : A. Visi Visi Pusat KKIP adalah: Mendukung Barantan Menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpecaya dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan. B. Misi Berdasarkan visi tersebut di atas, maka misi Pusat KKIP sebagai berikut : 1. Mendukung Barantan dalam melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan karantina (HPHK), dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK); 2. Mendukung Barantan dalam mewujudkan keamanan pangan; 3. Mendukung Barantan dalam memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan akses pasar komoditas Pertanian; 4. Mendukung Barantan dalam meningkatkan citra dan kualitas layanan publik. C. Tujuan Sesuai dengan tugas dan fungsi Pusat KKIP yaitu melaksanakan penyusunan kebijakan teknis di bidang pengawasan dan penindakan, dan pelaksanaan kerjasama, serta pengelolaan informasi perkarantinaan, maka tujuan Pusat KKIP sebagai berikut :

1. Mewujudkan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati; 2. Meningkatkan kerjasama, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama sanitari dan fitosanitari, notifikasi serta pelaksanaan inquiry point.; 3. Mewujudkan kebijakan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati; 4. Meningkatkan pengembangan, pemeliharaan dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi sistem informasi perkarantinaan; 5. Mewujudkan pengelolaan data, pelayanan sistem, dan penyebaran data dan informasi perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati. D. Sasaran Sasaran Strategis Pusat KKIP adalah Meningkatnya kualitas kinerja manajemen dalam mendukung penyelenggaraan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati dengan rincian sebagai berikut : 1. Tersusunnya konsep kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati; 2. Terwujudnya peningkatan kerjasama, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama sanitari dan fitosanitari, notifikasi serta pelaksanaan inquiry point; 3. Terwujudnya konsep kebijakan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati;

4. Terwujudnya pengembangan, pemeliharaan dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi sistem informasi perkarantinaan; 5. Tersusunnya pengelolaan data, pelayanan sistem, dan penyebaran data dan informasi perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati;

BAB IV KEBIJAKAN DAN STRATEGI Kebijakan dan Strategi Penyelenggaraan Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, meliputi sebagai berikut : A. Bidang Kepatuhan Perkarantinaan 1. Kegiatan Pre-Emptif a. Menyusun kebijakan dan mensosialisasikan kebijakan dan petunjuk pelaksanaan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli/monitoring (TURJAWALI) di UPT terhadap sistem perkarantinaan dan keamanan hayati yang meliputi, antara lain kelengkapan persyaratan dokumen, terhadap media pembawa HPHK, media pembawa OPTK, orang, alat angkut, peralatan, air, atau pembungkus yang diketahui atau diduga membawa HPHK atau OPTK, media pembawa lain (sampah), baik di tempat pemasukan dan pengeluaran yang tidak ditetapkan maupun di tempat pemasukan dan pengeluaran yang ditetapkan, tempat lain di luar tempat pemasukan atau pengeluaran, baik di dalam maupun di luar instalasi karantina; b. Menyusun dan mensosialisasikan petunjuk pelaksanaan sosialisasi, baik internal maupun eksternal tentang sistem pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati dalam rangka meningkatkan efektifitas pencegahan masuknya HPHK dan OPTK serta terpenuhinya persyaratan keamanan hayati; c. Menyusun petunjuk pelaksanaan penyidikan terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati; d. Melakukan fasilitasi kelengkapan, pelatihan, apresiasi, dan workshop untuk meningkatkan kualitas PPNS, Inteiljen dan Polsus pelaksanaan fungsi pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan dan tumbuhan; e. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pre-emptif sebagai bagian dari fungsi pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati;

f. Mengadministrasikan kegiatan pre-emptif sebagai bagian dari fungsi pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati; g. Merencanakan ketersediaan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati, baik di tempat pemasukan dan pengeluaran yang tidak ditetapkan maupun di tempat pemasukan dan pengeluaran yang ditetapkan, tempat lain di luar tempat pemasukan atau pengeluaran, baik di dalam maupun di luar instalasi karantina; 2. Kegiatan Preventif a. Merencanakan, mengkoordinasi dan melaksanakan bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi terhadap pengaturan, penjagaan, pengawalan, patroli/monitoring (TURJAWALI) dalam rangka pencegahan pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan dan tindak pidana di bidang karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati, baik di tempat pemasukan dan pengeluaran yang tidak ditetapkan maupun di tempat pemasukan dan pengeluaran yang ditetapkan, tempat lain di luar tempat pemasukan atau pengeluaran, baik di dalam maupun di luar instalasi karantina; b. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam pelaksanaan dan evaluasi kegiatan preventif sebagai bagian dari fungsi pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati; c. Mengadministrasikan kegiatan preventif sebagai bagian dari fungsi pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati; 3. Kegiatan Represif a. Melaksanakan bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi terhadap penanganan kasus pelanggaran peraturan perundangundangan dan tindak pidana di bidang karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati termasuk dukungan dalam proses penyidikan maupun pemberkasan dan penyerahan berkas perkara;

b. Memberikan bimbingan teknis untuk pendampingan dan penguatan penanganan kasus pelanggaran peraturan perundangundangan dan tindak pidana di bidang karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati; c. Melakukan pemantauan dan evaluasi dalam penerapan petunjuk pelaksanaan (JUKLAK) dan petunjuk teknis (JUKNIS) penyidikan oleh PPNS Karantina, Juklak dan Juknis Intelijen di UPT Karantina Pertanian; d. Melakukan koordinasi dan kerjasama internal maupun eksternal dengan instansi terkait dalam penanganan kasus pelanggaran peraturan perundang-undangan dan tindak pidana di bidang karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati, apabila diperlukan; e. Mengadministrasikan kegiatan represif sebagai bagian dari fungsi pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati; f. Melakukan tindak lanjut atas pengaduan dari masyarakat dan informasi lainnya mengenai dugaan adanya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati; B. Bidang Kerjasama Perkarantinaan 1. Kerjasama Multilateral: a. meningkatkan peran Badan Karantina Pertanian di dalam forum kerjasama internasional; b. memfasilitasi peran aktif Badan Karantina Pertanian dalam organisasi kerjasama multilateral di bidang penentuan standar, pedoman, dan rekomendasi internasional (IPPC, OIE, dan Codex Alimentarius); c. melaksanakan fungsi sebagai National Enquiry Point dan Notification Body SPS-WTO di Indonesia; d. meningkatkan peran National Plant Protection Organization (NPPO) Badan Karantina Pertanian dalam kegiatan penyusunan standar ketentuan phytosanitary, pelaksanaan fungsi komunikasi dan pertukaran informasi ketentuan phytosanitary dalam kerangka kerja IPPC; e. memfasilitasi pemanfaatan technical assistance yang diberikan oleh organisasi internasional untuk mengembangkan sistem perkarantinaan hewan, tumbuhan dan keamanan hayati;

f. melakukan pemantauan dan evaluasi dalam peningkatan kerjasama multilateral di bidang perkarantinaan hewan, tumbuhan dan keamanan hayati. 2. Kerjasama Regional: a. meningkatkan peran Badan Karantina Pertanian dalam forum kerjasama regional; b. memfasilitasi peran aktif Badan Karantina Pertanian dalam organisasi kerjasama regional dalam rangka penetapan dan harmonisasi standar ketentuan dan kompetensi di bidang karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati; c. memfasilitasi peran aktif Badan Karantina Pertanian dalam rangka harmonisasi persyaratan SPS dalam rangka peningkatan perdagangan regional dan lintas batas; d. memfasilitasi peran aktif Badan Karantina Pertanian dalam meningkatkan perdagangan komoditas pertanian di wilayah lintas batas; e. memfasilitasi pemanfaatan technical assistance yang diberikan oleh organisasi regional untuk mengembangkan sistem perkarantinaan hewan, tumbuhan dan keamanan hayati dalam rangka peningkatan capacity building; f. melakukan pemantauan dan evaluasi dalam peningkatan kerjasama perkarantinaan hewan, tumbuhan dan keamanan hayati di tingkat regional. 3. Kerjasama Bilateral a. meningkatkan peran Badan Karantina Pertanian dalam kerjasama bilateral di bidang perkarantinaan hewan, tumbuhan dan keamanan hayati dengan negara mitra berazaskan saling menguntungkan (win-win solution atau reciprocal benefit); b. meningkatkan hubungan kerjasama perkarantinaan hewan, tumbuhan dan keamanan hayati di lintas batas antar negara; c. melakukan koordinasi dan fasilitasi akselerasi ekspor produk pertanian; d. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerjasama bilateral; 4. Kerjasama Nasional: a. meningkatkan hubungan kerjasama antara Badan Karantina Pertanian dengan instansi terkait untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan perkarantinaan hewan, tumbuhan dan keamanan hayati;

b. meningkatkan kerjasama operasional perkarantinaan hewan, tumbuhan dan keamanan hayati di pintu pemasukan/ pengeluaran melalui koordinasi CIQS (C ustom, Immigration, Quarantine, Security); c. meningkatkan peran Badan Karantina Pertanian dalam akselerasi ekspor komoditas pertanian; d. meningkatkan peran Badan Karantina Pertanian dalam forum koordinasi lintas sektor lingkup nasional; e. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerjasama dengan instansi terkait. C. Bidang Informasi Perkarantinaan 1. Meningkatkan dan optimalisasi pengelolaan dan fungsi Data Center, antara lain meliputi kompilasi data operasional, manajemen pengelolaan data operasional, kontribusi data kepada pengambil kebijakan perkarantinaan hewan, tumbuhan dan keamanan hayati. 2. Mengembangkan pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam kegiatan operasional perkarantinaan hewan, tumbuhan dan keamanan hayati, antara lain mencakup penerapan in house system KH,KT,PSAT dan PSAH, penerapan IT pada aspek pelayanan public (PPK online, e - Lab,Simlab, registrasi SAB, e-proc dsb), pembuatan dan pengembangan aplikasi. 3. Melakukan prakarsa dan optimalisasi kerjasama informasi dengan instansi dan negara lain, antara lain meliputi pengintegrasian in house system Barantan dengan INSW dan ASW, pengintegrasian inhouse system Barantan dengan instansi penerbit perijinan lingkup Kementan (SIP, SPP), pertukaran sertifikat elektronik dengan negara mitra, pertukaran data elektronik dengan dinas kabupaten/kota untuk keperluan inline inspection dan sertifikasi MP di daerah asal, partisipasi pada forum-forum TI, komunikasi akses data dalam pelatihan jarak jauh, mendukung penerapan Indonesia Go Open Source (IGOS). 4. Penguatan kompetensi dan Infrastruktur teknologi informasi (TI), antara lain meliputi pengelolaan jaringan system informasi (LAN, VPN dan VoIP), bimbingan teknis bagi pengelola TI di UPT, pelatihan TI dan up grade knowledge petugas dikantor pusat, pengadaan dan up grade sarana dan prasarana TI.

BAB V KEGIATAN PUSAT KEPATUHAN, KERJASAM DAN INFORMASI PERKARANATINAAN Strategi untuk mewujudkan Visi dan Misi Pusat KKIP telah dirumuskan secara baik yang meliputi strategi umum dan strategi khusus yang terdiri dari strategi Bidang Kepatuhan Perkarantinaan, Bidang Kerjasama Perkarantinaan dan Bidang Informasi Perkarantinaan. Namun demikian dalam melaksanakan strategi perlu disesuaikan dengan permasalahan dan tugas pekerjaan Bidang dan Sub Bidang dari Pusat KKIP. Sesuai dengan Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian yang memiliki program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dimana salah satu sasarannya melekat pada tupoksi Pusat KKIP, yaitu Meningkatnya Kepatuhan, Kerjasama dan Pengembangan Sistem Informasi Perkarantinaan dengan indikator outcome sebagai berikut : 1. rumusan kebijakan pengawasan dan penindakan karantina hewan/karantina tumbuhan yang dapat dimplementasikan, 2. jumlah dokumen bahan rancangan kebijakan kerjasama perkarantinaan; 3. tingkat pemanfaatan dokumen kerjasama sanitary dan fitosanitary dan dokumen kerjasama operasional yang dihasilkan dalam perumusan kebijakan serta pelaksanaan pengawasan dan pelayanan; 4. prosentase peningkatan kesiapan infrastruktur sistem informasi, dan akses informasi instansi terkait, pengguna jasa dan unit kerja lingkup Badan Karantina Pertanian melalui jaringan pusat data karantina pertanian. Pusat KKIP secara organisasi terdiri dari 3 (tiga) unit eselon III, yaitu Bidang Kepatuhan Perkarantinaan, Bidang Kerjasama Perkarantinaan dan Bidang Informasi Perkarantinaan. Sesuai dengan Rencana Strategis Pusat KKIP, dalam Kegiatan Peningkatan Kepatuhan, Kerjasama dan Pengembangan sistem Informasi Perkarantinaan, maka beberapa indikator di atas akan didukung oleh beberapa kegiatan sebagai berikut :

1. Indikator Kinerja : rumusan kebijakan pengawasan dan penindakan karantina hewan/karantina tumbuhan yang dapat dimplementasikan, dengan rencana kegiatan sebagai berikut : A. Pedoman Penyelidikan Terbuka; 1) Persiapan dan Pembentukan Tim Penyusun; 2) Penyusunan konsep pedoman penyelidikan terbuka; 3) Embahasan konsep pedoman penyelidikan terbuka; 4) Penyusunan laporan keluaran. B. Format Laporan Kegiatan Wasdak 1) Persiapan dan Pembentukan Tim Penyusun; 2) Penyusunan konsep format laporan kegiatan Wasdak; 3) Embahasan konsep format laporan kegiatan Wasdak; 4) Penyusunan laporan keluaran. C. Bimbingan teknis Operasional kepatuhan 1) Rapat Konsultasi Teknis; 2) Bimbingan Teknis Operasional Lapangan Pusat KKIP; 3) Penyusunan Laporan Keluaran. D. Laporan Evaluasi Operasional Pusat KKIP 1) Evaluasi Pusat KKIP; 2) Penyusunan Rencana Kerja dan Laporan Pusat KKIP; 3) Operasional Perkarantoran Pusat KKIP. 2. Indikator Kinerja : tingkat pemanfaatan dokumen kerjasama sanitary dan fitosanitary dan dokumen kerjasama operasional yang dihasilkan dalam perumusan kebijakan serta pelaksanaan pengawasan dan pelayanan, dengan beberapa rencana kegiatan yang mendukung yaitu : A. Koordinasi dan Kerjasama Internasional 1) Delegasi RI dalam pertemuan Internasional; 2) Kerjasama Multilateral; 3) Kerjasama Bilateral;

4) Tindak lanjut hasil pertemuan kerjasama multilateral dan bilateral. B. Koordinasi dan Kerjasama Perkarantinaan 1) Nasional meeting On Implementation of action Plan of CIQS Working Group Bim Eaga. 2) Workshop negosiasi internasional 3) Asean- China SPS related workshop 4) Workshop Evaluasi kerjasama perkarantinaan (nasional dan internasional) 5) Koordinasi dan kerjasama di pelabuhan penyeberangan 6) Koordinasi dengan Instansi terkait 7) Fasilitasi kerjasama perkarantinaan C. Koordinasi dan Kerjasama SPS 1) Kesekretariatan SPS 2) Penyusunan notifikasi 3) SPS News letter D. Laporan Evaluasi Kerjasama Perkarantinaan 1. Monitoring dan Evaluasi kerjasama perkarantinaan 3. Indikator Kinerja : prosentase peningkatan kesiapan infrastruktur sistem informasi, dan akses informasi instansi terkait, pengguna jasa dan unit kerja lingkup Badan Karantina Pertanian melalui jaringan pusat data karantina pertanian, dengan beberapa rencana kegiatan yang mendukung yaitu : A. Penyelenggaraan sistem elektronik Karantina Pertanian di lingkungan Kementerian Pertanian 1) Workshop kebijakan Menteri Pertanian. B. Kebijakan teknologi informasi dan komunikasi Badan Karantina Pertanian 1) Workshop kebijakan teknologi informasi dan komunikasi Badan Karantina Pertanian.

C. Pembuatan Manual Aplikasi IT Barantan 1) Pembahasan pembuatan manual Juklak/Juknis Aplikasi Barantan 2) Pengembangan sistem informasi 3) Apresiasi management TI Lingkup Barantan KH dan KT

LAMPIRAN

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN 2014 Unit Organisasi Eselon II : Pusat Kepatuhan Kerjasama dan Infomasi Tahun Anggaran : 2014 Perkarantinaan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kebijakan teknis pengawasan dan penindakan yang dapat mendukung meningkatnya kepatuhan pengguna jasa karantina dan integritas petugas karantina. Kebijakan dan rekomendasi pengawasan dan penindakan karantina hewan/karantina tumbuhan/keamanan hayati yang dapat diimplementasikan. 2 Kerjasama yang kondusif dalam mendukung efektifitas perumusan kebijakan teknis, rencana dan program perkarantinaan pertanian. Sistem informasi yang optimal dalam mendukung kinerja manajemen dan operasional karantina. Pemanfaatan dokumen kerjasama SPS dan dokumen kerjasama operasional yang dihasilkan dalam perumusan kebijakan serta pelaksanaan pengawasan dan pelayanan tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati nabati. Peningkatan infrastruktur sistem informasi instansi terkait, pengguna jasa dan unit kerja lingkup Badan Karantina Pertanian melalui jaringan pusat data karantina pertanian 100 % 10 %

RENCANA KINERJA TAHUNAN Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan TA. 2014 Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan 2013