BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era yang perkembanganya sangat cepat ini dimana semua dituntut untuk menciptakan suatu proses kerja yang efektif dan effisien dengan tidak mengurangi standard kualitas yang dihasilkan. Karena dalam penerapan hal tersebut tidaklah mudah, maka diperlukan adanya perbaikan yang dapat meningkatkan kemampuan produksi dengan biaya dan tenaga yang sekecil mungkin. Ada beberapa perbaikan yang dapat diakukan antara lain penerapan teknologi, peningkatan kemampuan tenaga kerja, perbaikan system, pengurangan pemborosan, dll. PT. Gemala Kempa Daya (GKD) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang komponen otomotif dengan produk utama yaitu frame chassis (under body), komponen rear axle dan press part. PT. Gemala Kempa Daya (GKD) sebagai perusahaan industri manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan komponen otomotif tersebut selalu melakukan perbaikan secara berkesinambungan untuk dapat memperbaiki proses produksi yang lebih efektif dan effisien. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan salah satunya dengan penggunaan teknologi untuk dapat menggantikan proses produksi yang masih dilakukan secara manual sehingga hasil produksi bisa lebih stabil, kualitas terjamin dan biaya rendah. Salah satu proses produksi yang masih dilakukan secara manual adalah proses welding di proses assembly untuk part BCSB (Bracket Center Support Bearing) yang merupakan salah satu komponen rear axle. Proses tersebut saat ini dikerjakan oleh total tiga tenaga kerja. Dengan masih adanya proses manual dengan tiga tenaga kerja tersebut menjadikan proses produksi kurang efektif dan efisien sehingga diperlukan suatu perbaikan yang dapat meningkatkan proses kerja yang lebih baik. Rencana perbaikan yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan teknologi yaitu penggunaan welding robot. Dengan adanya perbaikan yang membutuhkan biaya investasi tersebut maka diperlukan study lebih lanjut untuk memastikan apakah investasi tersebut layak atau tidak.
2 1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah Dalam proses produksi dimana efektifitas dan effisiensi proses produksi ditentukan dengan sumber daya yang digunakan dalam proses tersebut maka penulis merumuskan masalah yang ditentukan pada area produksi welding adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh investasi welding robot terhadap biaya produksi? 2. Bagaimana pengaruh investasi welding robot dengan kapasitas produksi? 3. Bagaimana pengaruh investasi welding robot ditinjau dari analisis kelayakan investasi? 1.3. Ruang Lingkup Penelitian Untuk mengurangi meluasnya pembahasan pada penulisan laporan, maka ruang lingkup penelitian adalah: 1. Penelitian dilakukan pada area welding BCSB PT. GKD 2. Penulis tidak membahas detail mengenai cacat hasil welding robot. 3. Penulis tidak membahas dari sisi ergonomic,safety and environment. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui cara perhitungan dan analisis kelayakan investasi suatu mesin. 2. Untuk mengetahui kelayakan investasi ditinjau dari aspek ekonomi dan kapasitas produksi. 1.5. Manfaat Penelitian 1. Perusahaan dapat meningkatkan proses produksi yang lebih efektif dan efisien dengan penggunaan teknologi robot. 2. Dapat memenuhi jumlah produksi sesuai kebutuhan customer. 3. Menurunkan biaya tenaga kerja langsung dalam proses produksi 4. Mengetahui berapa investasi yang harus dikeluarkan oleh PT.GKD.
3 1.6. Gambaran Umum Perusahaan PT. Gemala Kempa Daya didirikan pada tahun 1980. Dimana pemilik saham dari perusahaan ini antara lain Astra Group, PT. Sapta Panji Manggda, PT. Mudaya Corp, PT. Trikirana Investindo Prima, PT. Santiniluwansa Lestari dan PT. Wahanalaksana Kertaprachana. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang memproduksi frame chassis dan press part. Perusahaan ini beralamat di Jl. Pegangsaan Dua Km. 1,6, Kelapa Gading, Jakarta dengan luas area sebesar ±45,353 m 2 termasuk bagian produksi dan kantor. Total tenaga kerja pada perusahaan ini berjumlah 550 orang yang termasuk didalamnya adalah tenaga kerja langsung maupun tenaga kerja tidak langsung. Perusahaan ini memiliki hari erja sebanyak 5 hari dan jam kerja sebanyak 8 jam per hari dan hanya ada 1 shift kerja. Perusahaan ini merupakan perusahaan mass production, dimana diantaranya memperoduksi frame chassis cat II, frame chassis cat III, side rail cat III dan press part. Sedangkan untuk customer dari perusahaan ini antara lain KTB (Mitsubishi), HINO, ISUZU, NISSAN dan IGP. 1.6.1. Struktur Organisasi Perusahaan PLANDIRECTOR ENGINEERING DIVISION PLAN DIVISION PROCESS ENGINEERING PRODUCT ENGINEERING QUALITY ASSURANCE PRODUCTION1 STAMPING PRODUCTION 2 ASSEMBLY QUALITY CONTROL PRODUCTION PLANNING INVENTORY CONTROL MAINTENANCE Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Gemala Kempa Daya Ketarangan : Plan Director Pimpinan tertinggi plan produksi dipegang oeh satu orang yaitu director. Director bertugas untuk penjalankan dan mewakili segala hal yang terjadi ke dalam maupun ke luar perusahaan. Director membawahi dua division yaitu engineering division dan plan division. Engineering Division Engineering division bertanggung jawab terhadap projek-projek baru yang berkaitan dengan masa depan perusahaan. Engineering bekerja yang
4 bersifat jangka panjang demi kelangsungan perusahaan mulai dari produk baru maupun teknologi baru. Engineering Division dibagi menjadi dua department yaitu process engineering dan product engineering. Process Engineering Process engineering bertanggung jawab terhadap perbaikan proses produksi dengan menggunakan sistem-sistem baru dan teknologi baru. Process engineering juga bertugas merancang area produksi dan proses produksi yang berkaitan dengan produk-produk baru. Product Engineering Product engineering bertanggung jawab dalam perencanaan proses, perencanaan biaya dan perhitungan harga dari suatu proyek baru dari customer baru maupun customer lama yang menawarkan order produk baru yang berkaitan dengan produksi perusahaan. Plan Division Plan division bertugas terhadap proses produksi regular sehingga produksi bisa berjalan lancar, qualitas terjamin dan delivery terjaga. Plan division juga bertanggunga jawab untuk memperbaiki proses produksi yang sedang berlangsung untuk dapat selalu meningkatkan qualitas, menurunkan biaya produksi, ketepatan delivery, kemanan dan kesehatan kerja terjaga dan meningkatkan moral para karyawannya. Production 1 Stamping Production 1 Stamping bertanggung jawab terhadap kelancaran proses produksi khususnya stamping proses. Selain bertanggung jawab terhadap proses, juga bertanggung jawab terhadap alat maupun fasilitas yang dibutuhkan dalam proses produksi seperti dies, alat angkut, dll. Production 2 Assembly Production 2 assembly bertanggung jawab terhadap kelancaran proses produksi khususnya assembly proses. Selain bertanggung jawab terhadap proses, juga bertanggung jawab terhadap alat maupun fasilitas yang dibutuhkan dalam proses produksi seperti jig, alat angkut, mesin welding dll. Quality Control Quality Control bertanggung jawab terhadap qualitas hasil produksi dan memastikan produk hasil produksi tersebut sesuai dengan standard.
5 Sehingga tidak ada produk NG (Not Good) yang terkirim ke proses selanjutnya ataupun terkirim ke customer. Production Planning Inventory Control (PPIC) PPIC bertanggung jawab untuk mengatur jadwal produksi sesuai dengan jumlah order dari customer. Jadwal produksi harus dibuat agar perusahaan dapat mengirim order tersebut dengan jumlah yang tepat dan waktu yang tepat. PPIC juga bertanggung jawab dengan pengadaan bahan mentah yang akan digunakan dalam proses produksi. Maintenance Maintenance bertanggung jawab dengan kondisi mesin produksi agar selalu siap pakai dan tidak ada gangguan saat digunakan dalam proses produksi. Tugas utama maintenance adalah melakukan preventive maintenance maupun breakdown terhadap mesin-mesin produksi untuk dapat dikembalikan dalam keadaan standard. 1.6.2. Proses Produksi BCSB (Bracket Centre Support Bearing) adalah salah satu produk PT.GKD (Gemala Kempa Daya) dimana customer part tersebut adalah PT.IGP (Inti Ganda Perdana) yang akan di assembly lagi menjadi rear axle. Dalam pembuatan part BCSB (Bracket Centre Support Bearing), bahan baku adalah sheet metal. Part BCSB ini terdiri dari tiga bagian yang diberi nama BCSB Cup A, BCSB Cup B dan BCSB Cup C. Tahapan proses produksi dapat dilihat pada gambar di bawah ini : SHEARING BLANKING BENDING SPOT WELDING ASSY WELDING PAINTING Gambar 1.2. Flow Chart Proses Produksi
6 Agar tahapan produksi BCSB lebih jelas, maka akan dibahas lebh rinci sebagai berikut : 1. Proses Shearing Proses ini merupakan tahapan awal yaitu material coil dipotong menjadi sheet metal sesuai standard ukuran yang akan dijadikan sebagai raw material. 2. Proses Blanking Proses ini adalah proses pemotongan menggunakan mesin press 200 Ton dengan tambahan alat barupa dies sehingga sheet metal tersebut dapat terpotong sesuai profil yang terdapat pada dies tersebut. 3. Proses Bending Proses bending merupakan proses yang dilakukan setelah proses blanking yang. Proses ini menggunakan mesin press 200 Ton dan 110 Ton. Proses ini bertujuan menghasilkan part dengan bentukan sesuai standard. 4. Proses Spot Welding Proses ini adalah proses pemasangan nut di part BCSB Cup A dan part BCSB Cup B. Proses tersebut menggunakan mesin spot welding sehingga dapat membuat nut tersebut menempel di part. 5. Proses Assy Welding Proses berikutnya adalah proses assy welding yaitu proses penggabungan antara part BCSB Cup A, BCSB Cup B dan BCSB Cup C. Proses penggabungan tersebut menggunakan proses welding dan di proses inilah yang akan diakukan analisa investasi untuk penggunaan robot welding. 6. Proses Painting Proses ini adalah proses terakhir yang dilakukan sebelum dikirim ke customer. Proses ini adalah proses pengecatan part hasil proses welding yang bertujuan menghindari terjadinya karat pada part tersbut. Setelah proses ini selesai maka brang sudah siap untuk dikirim ke customer.