BAB V RANCANGAN DAN PENERAPAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DI KELAS VII SMPIT AS-SYIFA BOARDING SCHOOL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yulianti, 2015

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

(Sugiyono,2013hlm.76) Keterangan : E = kelas eksperimen yang dipilih secara acak K = kelas kontrol yang dipilih secara acak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 3 Pajangan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pemodelan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

BAB 3 METODE PENELITIAN

a. Judul Modul Bagian ini berisi nama modul dari suatu mata pelajaran tertentu. b. Petunjuk Umum

III. BAHASA INDONESIA

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA KELAS/SEMESTER: VII/2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pengenalan Budaya Indonesia

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Bentuk Muka Bumi dan Penduduk Indonesia : 4 x pertemuan (8 x40 menit)

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

: Bahasa Indonesia. Kelas VII Kurikulum 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan suatu metode dan teknik penelitian akan menentukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KD Bagian D 4.12 Memerankan isi fabel/ legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar Indikator

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pengenalan Budaya Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 3 Pajangan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kerajinan modifikasi dari limbah organik.

O 1 X O 2. Keterangan: O 1 = nilai pretest O 2 = nilai posttest X = pembelajaran dengan menggunakan media audio visual ilustrasi tokoh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

H. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMALB TUNANETRA

MATA PELAJARAN : BAHASA DAN SASTRA SUNDA SATUAN PENDIDIKAN : SMP NEGERI 2 BANJAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 03)

MATA PELAJARAN : BAHASA DAN SASTRA SUNDA SATUAN PENDIDIKAN : SMP/MTs. KELAS / SEMESTER : IX / 1 : MEMANDU ACARA KOMPETENSI INTI :

dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEORI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I ( RPP I )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kai Flanel).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kerajinan dari limbah organik (kulit jagung dan pelepah pisang).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) : 20 x Pertemuan (40 JP)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II ( RPP II)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEORI. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kain Flanel).

BAB III METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2011/2012.

IKLAN. File bisa dikirim Via ataupun Paket CD yang dikirim langsung ke alamat anda.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen)

SILABUS MATA PELAJARAN: BAHASA DAERAH KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X X X Total 88

2. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMP/MTs

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEORI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (24)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 02)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (16)

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Kelas Pratest Perlakuan Pascates

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PRAKARYA K E R A J I N A N

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, (5) metode pengumpulan data, (6) analisis data, dan (7) indikator

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan

BAB V PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI-NILAI KARAKTER

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SILABUS BAHASA JAWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)/MADRASAH TSANAWIYAH (MTs.)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) KELAS KONTROL

SILABUS PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 3 METODE PENELITIAN

RPP AKUNTANSI KEUANGAN MATERI : PROSES DAN METODE REKONSILIASI BANK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

188 BAB V RANCANGAN DAN PENERAPAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DI KELAS VII SMPIT AS-SYIFA BOARDING SCHOOL A. Proses Menulis Cerpen Berdasarkan Proses Kreatif Berdasarkan hasil penelitian ada unsur-unsur yang harus diperhatikan ketika menulis cerpen berdasarkan proses kreatif. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut. 1. Struktur cerpen Sruktur teks cerita pendek (cerpen) terdiri atas (1) orientasi, (2) komplikasi, dan (resolusi). Orientasi merupakan bagian awal yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat dan waktu, dan awalan masuk ke tahap berikutnya. Komplikasi merupakan bagian saat tokoh utama berhadapan dengan masalah (problem). Resolusi merupakan kelanjutan dari komplikasi, yaitu pemecahan masalah. Masalah harus diselesaikan dengan cara yang kreatif. 2. Kelengkapan unsur-unsur cerpen Unsur-unsur pembentuk cerpen terdiri atas fakta-fakta cerita (alur, tokoh, latar), tema, dan sarana penceritaan (judul, sudut pandang, gaya dan nada (tone), simbolisme, dan ironi). 3. Langkah-langkah menulis cerpen berdasarkan proses kreatif a. Tahap Menentukan dan Mengembangkan Tema Unsur yang ada di dalamnya, yaitu tematik (informasi-informasi yang dihimpun berkaitan dengan tema). b. Tahap Inkubasi atau Pengendapan Unsur yang ada di dalamnya, yaitu mengenai proses setelah menemukan tema. Sebelum kerangka tersusun, ide dibiarkan mengendap. Namun, secara tidak langsung otak melakukan perenungan-perenungan.

189 c. Tahap Iluminasi atau Pencerahan Setelah ide itu kuat, maka akan timbul inspirasi mengenai rangkaian peristiwa untuk cerita. Rangkaian peristiwa/alur cerita bisa ditulis, bisa pula hanya dirangkai di pikiran saja. Namun, untuk pemula, sebaiknya rangkaian peristiwa ditulis atau dibuat kerangka ceritanya. d. Tahap Verifikasi atau Pelaksanaan Unsur-unsur yang ada di dalamnya, yaitu: 1) memulai cerita; 2) merangkai peristiwa; 3) menyusun konflik; 4) menutup/mengakhiri cerita; 5) menciptakan judul (judul cerpen bisa dibuat di awal atau setelah cerpen selesai ditulis); 6) mengedit dan menyusun/menulis kembali cerpen. B. Rancangan Pembelajaran Menulis Cerpen Berdasarkan Proses Kreatif di Kelas Rancangan pembelajaran disusun berdasarkan hasil penelitian terhadap struktur dan proses kreatif menulis cerpen. Langkah-langkah pembelajaran mengacu pada proses kreatif menulis cerpen hasil penelitian. Adapun hasil analisis terhadap struktur cerpen menjadi bahan/materi yang menunjang pembelajaran. Rancangan pembelajaran tersebut dibuat dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMPIT As-Syifa Boarding School Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : VII / 2 Materi Pokok : Teks Cerita Pendek Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (3 x pertemuan)

190 A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori). B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi 1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis. 2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek. 4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan Indikator: Kemampuan menulis cerpen yang berkualitas/menarik 4.3 Menelaah dan merevisi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan Indikator: Kemampuan memperbaiki kesalahan ejaan, pilihan kata, keefektifan kalimat, keterpaduan paragraf, dan kebulatan wacana C. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik mampu:

191 1. menentukan ide (tema) menarik untuk dijadikan cerpen, bisa berdasarkan pengalaman, peristiwa, hal yang disukai, dll.; 2. menentukan pokok-pokok peristiwa berdasarkan tema yang dipilih; 3. menyusun kerangka cerpen berdasarkan pokok-pokok peristiwa itu ; 4. mengembangkan kerangka cerpen menjadi sebuah cerpen; 5 menemukan dan memperbaiki kesalahan ejaan, pilihan kata, keefektifan kalimat, keterpaduan paragraf, dan kebulatan wacana dengan tepat. D. Materi Pokok Ekspresi pikiran dalam pembelajaran sastra menulis cerpen E. Metode Pembelajaran - Pengenalan unsur-unsur cerpen berdasarkan proses kreatif menulis cerpen - Praktik menulis cerpen F. Media, Alat, dan Sumber 1. Media Pembelajaran 1) Power point tentang struktur teks cerpen, unsur-unsur cerpen, dan proses kreatif menulis cerpen 2) Lembar Kerja Siswa 2. Alat dan Bahan Papan tulis dan spidol Laptop dan speaker Infokus Teks cerita pendek 3. Sumber Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kamus Istilah Sastra Buku Kumpulan Cerpen Air Mata Dayang Sumbi Sumber-sumber dari internet

192 G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I Pendahuluan (10 menit) 1. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan guru berhubungan dengan kondisi siswa dan kelas. 2. Peserta didik merespon pertanyaan guru tentang keterkaitan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. 3. Peserta didik menerima informasi tentang standar kompetensi dan tujuan pembelajaran. 4. Peserta didik disiapkan untuk mengikuti pembelajaran tentang menulis teks cerpen dengan menanyakan teks cerpen yang pernah mereka baca dan tulis. 5. Peserta didik melihat foto-foto tentang keberhasilan menulis yang mengarahkan peserta didik untuk memahami manfaat menulis dan memiliki pemahaman bahwa siapa pun memiliki peluang untuk menjadi penulis. Kegiatan Inti (60 menit) Mengamati Peserta didik membaca sekilas cerpen Air Mata Dayang Sumbi, Janji Purnama Ketiga Puluh Tujuh, Aku di Antara Kegamangan Gambang Semarang, Pasukan Merdeka (Misteri Jembatan Panus), dan Teror Keramba Rinuak yang sudah dibacanya sebagai tugas pada pertemuan sebelumnya. Menanya 1. Peserta didik diarahkan untuk bertanya berkaitan dengan materi yang dibahas. Pertanyaan diarahkan pada struktur cerpen, unsur-unsur cerpen, dan proses kreatif menulis cerpen. 2. Peserta didik lain diarahkan untuk mencoba menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh temannya.

193 Mengumpulkan Informasi 1. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai struktur cerpen, unsur-unsur cerpen, dan proses kreatif menulis cerpen. 2. Peserta didik secara berkelompok (terdiri dari 5 6 orang) mengerjakan LKS yang dibagikan oleh guru. 3. Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya dalam forum diskusi kelas. 4. Peserta didik menyimak penguatan dari guru berkaitan dengan hal-hal yang dibahas dalam diskusi. 5. Peserta didik menonton video yang disajikan oleh guru. Setiap selesai menonton satu video peserta didik menyebutkan permasalahan yang terdapat pada video yang sudah ditontonnya. Mengasosiasikan Proses kreatif tahap 1 (tahap persiapan): peserta didik menentukan tema untuk cerpen yang akan ditulisnya. Mengomunikasikan Peserta didik secara bergiliran membacakan tema yang dipilihnya sebagai bahan untuk membuat cerpen. Penutup (10 menit) 1. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya. 2. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran yang dibahas. 3. Peserta didik memberikan refleksi tentang kegiatan pembelajaran. 4. Proses kreatif tahap 1 (tahap persiapan): peserta didik ditugaskan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya berkaitan dengan tema cerpen yang dipilihnya. 5. Proses kreatif tahap 2 (tahap inkubasi atau pengendapan): peserta didik ditugaskan merenungkan/ memikirkan rangkaian peristiwa yang tepat untuk cerpennya.

194 6. Proses kreatif tahap 3 (tahap iluminasi atau pencerahan): peserta didik ditugaskan membuat kerangka cerpen. 7. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dan menyampaikan informasi materi yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan 2 Pendahuluan (10 menit) 1. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan guru berhubungan dengan kondisi siswa dan kelas. 2. Peserta didik merespon pertanyaan guru tentang keterkaitan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. 3. Peserta didik menerima informasi tentang standar kompetensi dan tujuan pembelajaran. 4. Peserta didik mengemukakan kendala (jika ada) yang dialami dalam mengembangkan tema cerpen menjadi kerangka cerpen. 5. Peserta didik menyimak puisi yang dibacakan temannya sebagai upaya guru untuk memotivasi siswa. Kegiatan Inti (60 menit) Mengamati Secara berkelompok (terdiri dari 2 3 orang) peserta didik melakukan kegiatan silang baca (saling membaca) kerangka cerpen yang sudah dibuatnya. Menanya Peserta didik saling melontarkan pertanyaan berkaitan dengan kerangka cerpen yang dibacanya saat kegiatan silang baca. Mengumpulkan Informasi Peserta didik saling memberikan masukan/saran terhadap kerangka cerpen yang dibacanya saat kegiatan silang baca.

195 Mengasosiasikan Proses kreatif tahap 3 (tahap iluminasi atau pencerahan): peserta didik memperbaiki kerangka cerpen yang dibuatnya dengan mempertimbangkan masukan/saran dari teman dan/atau guru. Proses kreatif tahap 4 (tahap verifikasi atau pelaksanaan): peserta didik menulis cerpen berdasarkan kerangka cerpen yang sudah dibuatnya. Mengomunikasikan Proses kreatif tahap 4 (tahap verifikasi atau pelaksanaan): peserta didik saling memberikan komentar dan masukan/saran terhadap cerpen yang sudah ditulisnya, baik sudah selesai maupun belum selesai. Penutup (10 menit) 1. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya. 2. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran yang dibahas. 3. Peserta didik memberikan refleksi tentang kegiatan pembelajaran. 4. Proses kreatif tahap 4 (tahap verifikasi atau pelaksanaan): peserta didik yang belum selesai menulis cerpen ditugaskan oleh guru untuk menyelesaikan cerpennya dan seluruh peserta didik ditugaskan untuk melakukan kegiatan silang baca (saling membaca) cerpen yang ditulisnya untuk saling memberikan komentar dan masukan/saran sebagai bahan menulis/memperbaiki cerpen. 5. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dan menyampaikan informasi materi yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan 3 Pendahuluan (10 menit) 1. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan guru berhubungan dengan kondisi peserta didik dan kelas. 2. Peserta didik merespon pertanyaan guru tentang keterkaitan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

196 3. Peserta didik menerima informasi tentang standar kompetensi dan tujuan pembelajaran. 4. Peserta didik mengemukakan kendala (jika ada) yang dialami dalam mengembangkan kerangka cerpen menjadi cerpen. 5. Peserta didik menyimak kutipan cerpen yang menggunakan pilihan kata, gaya bahasa, ragam bahasa, ejaan, dan tanda baca yang tepat. Kegiatan Inti (60 menit) Mengamati Peserta didik membaca cerpen yang ditulisnya. Menanya Peserta didik diarahkan untuk bertanya berkaitan dengan penggunaan kata, gaya bahasa, ejaan, dan tanda baca dalam cerpen yang ditulisnya. Mengumpulkan Informasi 1. Peserta didik membaca materi yang berkaitan dengan ejaan dan tanda baca. 2. Peserta didik dengan diarahkan guru berdiskusi mengenai hal-hal yang dibahas dalam materi tersebut. 3. Peserta didik menyimak pemaparan guru mengenai aturan dalam mengedit dan menyusun/menulis kembali teks cerpen. Mengasosiasikan Proses kreatif tahap 4 (tahap verifikasi atau pelaksanaan): peserta didik mengedit dan menyusun/menulis kembali cerpen yang ditulisnya. Mengomunikasikan 1. Peserta didik melakukan kegiatan silang baca (saling membaca) cerpen yang ditulisnya. 2. Peserta didik mengumpulkan cerpen yang ditulisnya untuk dinilai, diikutkan lomba, dan dibukukan sebagai antologi cerpen.

197 Penutup (10 menit) 1. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya. 2. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran yang dibahas. 3. Peserta didik memberikan refleksi tentang kegiatan pembelajaran. 4. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dan menyampaikan informasi materi yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya. H. Penilaian No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. Penilaian Sikap Nama Peserta Didik Tabel 5.1 Format Penilaian Antar Peserta Didik Nama Kelompok : Kelas Tanggal : : Aspek Ikut menyampaikan pendapat Mau menerima pendapat teman Selama melakukan tugas kelompok bekerjasama dengan teman satu kelompok Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Penilai,... Keterangan Perilaku/sikap positif skor = 2 Perilaku sikap negatif skor = 1

198 Rumus Penilaian Antar Peserta Didik Nilai = Jumlah skor x 100 2 x jumlah perilaku 2. Penilaian Pengetahuan a. Teknik : Tes Tertulis b. Bentuk : Uraian c. Instrumen (Instrumen menulis cerpen terlampir.) d. Pedoman Penilaian Tabel 5.2 Pedoman Penilaian NO. ASPEK PENILAIAN SKOR 20 15 10 5 BOBOT 1. Kelengkapan Aspek Formal Cerita 1 2. Kelengkapan Unsur Intrinsik Cerpen 1 3. Keterpaduan Unsur/Struktur Cerpen 2 4. Kesesuaian Penggunaan Bahasa Cerpen 1 NILAI e. Kriteria Penilaian Tabel 5.3 Kriteria Penilaian Aspek Kriteria dan Skor 20 15 10 5 1 2 3 4 5 Kelengkapan aspek formal cerpen Memuat: judul, nama pencerita, dialog, narasi, Hanya memuat tiga subaspek. Misalnya, hanya memuat nama pencerita, dialog, dan narasi tanpa Hanya memuat dua subaspek. Misalnya, hanya memuat dialog dan narasi tanpa nama pencerita dan judul. Hanya memuat satu subaspek. Misalnya, hanya memuat narasi, tanpa judul, nama pencerita, dan dialog. judul. Bobot 1

199 Kelengkapan Memuat: Hanya memuat Hanya memuat Hanya memuat unsur 1. alur, tokoh, tiga subaspek, dua subaspek, dua subaspek. intrinsik dan latar tetapi tidak tetapi tidak Misalnya, hanya cerpen 2. sudut lengkap. lengkap. memuat alur, pandang, Misalnya, hanya Misalnya, hanya tokoh, dan latar, penceritaan, memuat sudut memuat alur, tanpa sudut gaya bahasa pandang, tokoh, latar, pandang, 3. pengembang penceritaan, sudut pandang, penceritaan, an tema gaya bahasa, penceritaan, gaya bahasa, yang relevan pengembangan gaya bahasa, tanpa dengan tema yang tanpa pengembangan judul. relevan dengan pengembangan tema yang judul, alur dan tema yang relevan dengan tokoh, tanpa relevan dengan judul. disertai latar judul. yang jelas. Bobot 1 Keterpaduan Struktur disusun Memuat ketiga Hanya memuat Hanya memuat Unsur/ dengan subaspek, tetapi dua subaspek. satu subaspek. Struktur memerhatikan: tidak lengkap. Misalnya, Misalnya, Cerpen 1. kaidah alur Misalnya, struktur disusun struktur disusun (kelogisan, struktur disusun dengan dengan rasa ingin dengan memerhatikan memerhatikan tahu, memerhatikan kaidah alur, kaidah alur, kejutan, dan kaidah alur, dimensi tokoh, tetapi tidak keutuhan), dimensi tokoh, tetapi tidak didukung dan dan dimensi didukung adanya dimensi penahapan latar, tetapi dengan dimensi tokoh dan alur (awal, pada dimensi latar. dimensi latar. akhir, latar tidak tengah); memuat waktu. 2. dimensi

200 tokoh (fisiologis, psikologis, dan sosiologis); 3. dimensi latar (tempat, waktu, dan sosial). Bobot 2 Kesesuaian Menggunakan: Memuat ketiga Hanya memuat Hanya memuat Penggunaan 1. kaidah EYD, subaspek, tetapi dua subaspek satu subaspek Bahasa 2. keajekan tidak lengkap. (misalnya, (misalnya, Cerpen penulisan, Misalnya, menggunakan menggunakan 3. ragam menggunakan kaidah EYD keajekan bahasa yang kaidah EYD, dan keajekan penulisan dan disesuaikan terdapat penulisan tanpa ragam bahasa dengan keajekan adanya ragam yang dimensi penulisan, bahasa yang disesuaikan tokoh dan menggunakan disesuaikan dengan dimensi latar. ragam bahasa dengan dimensi tokoh dan latar, yang tokoh dan latar. tanpa disesuaikan menggunakan dengan dimensi kaidah EYD tokoh, tetapi yang sesuai. tidak sesuai dengan latar. Bobot 1 Diadaptasi dari Sumiyadi (2010).

201 C. Penerapan dan Hasil Pembelajaran Menulis Cerpen Berdasarkan Proses Kreatif Pembelajaran menulis cerpen dilaksanakan di kelas VII SMPIT As-Syifa Boarding School. Peneliti memilih kelas VII Fathimah sebagai subjek penelitian. Hal tersebut berdasarkan hasil observasi sebelumnya bahwa siswa kelas VII Fathimah banyak yang berminat menulis cerpen. Akan tetapi, mereka belum memiliki kemampuan menulis cerpen yang baik/berkualitas. Karena itulah, peneliti menerapkan pembelajaran menulis cerpen berdasarkan proses kreatif di kelas tersebut. Dengan diterapkannya pembelajaran tersebut, kemampuan menulis siswa diharapkan dapat meningkat sehingga mereka mampu menghasilkan karya yang berkualitas. Siswa di kelas VII Fathimah berjumlah 35 orang siswa. Namun, yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 31 orang karena pada saat pertemuan pertama (pada tanggal 23 Mei 2015) ada tiga orang yang sakit. Dua orang (Nayla Karima dan Silmi Zhafirah) tidak hadir karena sakit. Sedangkan satu orang (Nur Fadiah Febriyani) meskipun hadir, ia tidak mengikuti pembelajaran (diam saja) karena sedang sakit. Mengingat pentingnya proses pembelajaran pada pertemuan pertama karena sebagai pondasi pemahaman siswa terhadap konsep dan teknik menulis, maka ketiga siswa tersebut tidak dijadikan subjek penelitian meskipun pada pertemuan-pertemuan selanjutnya mereka mengikuti pembelajaran. Adapun pada pertemuan 3 (pada tanggal 30 Mei 2015) ada satu orang yang tidak hadir karena ada kepentingan (izin). Siswa tersebut tidak hadir sampai batas akhir pengumpulan cerpen sehingga tidak dijadikan subjek penelitian. Pembelajaran menulis cerpen dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran tersebut, yaitu sebagai berikut. 1. Kegiatan Belajar Mengajar pada Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal tanggal 23 Mei 2015. Pada awal pembelajaran guru mengadakan apersepsi mengenai materi yang sudah dipelajari, yang berkaitan dengan pembelajaran menulis cerpen. Setelah itu, guru mengulas beberapa materi yang sudah dipelajari siswa, seperti materi mengenai struktur teks cerpen, unsur-unsur intrinsik cerpen, dan majas. Setelah

202 itu, siswa belajar materi yang berkaitan dengan teknik menulis cerpen, di antaranya menentukan dan mengembangkan tema, memulai cerita, merangkai peristiwa, memunculkan konflik, menemukan penyelesaian cerita, menentukan judul. Siswa juga mendapatkan materi mengenai proses kreatif menulis cerpen. Setelah itu, siswa secara berkelompok mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS yang dikerjakan setiap kelompok kemudian dibahas bersama pada forum diskusi kelas. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menyamakan persepsi agar siswa memiliki pemahaman yang baik mengenai materi yang dibahas. Di akhir pembelajaran siswa diminta untuk memberikan penilaian terhadap siswa lain (temannya). Penilaian tersebut untuk menilai aktivitas siswa pada saat melakukan diskusi kelompok. Perincian penilaian antar peserta didik pada pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel berikut ini. No. Tabel 5.4 Perincian Penilaian Antar Peserta Didik pada Pertemuan 1 Nama Peserta Didik (Penilaian Saat Diskusi Kelompok) Ikut menyampaikan pendapat Mau menerima pendapat teman Selama melakukan tugas kelompok bekerja sama dengan teman satu kelompok Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1 Annisa Nurul Z. 100 2 Asma Azzahra 100 3 Aulia Azmi I. H. 100 4 Azdina Nuraini 100 5 Azza Cindikia 100 6 Azzahra Damia A. 100 7 Az-Zahrah M. 83 8 Catlina Zanita L. 100 9 Cintya Dewi K. 83 10 Citra Ningsih D. 100 11 Farah Alifa S. 100 Nilai 12 Fayha Nafila H. 100

203 13 Fitri Amani P. 83 14 Ghaitza K. A. 100 15 Halida Fiadnin 100 16 Hanifah Sri N. 100 17 Hasna Nabila K. 83 18 Iffah Izazy 100 19 Lulu Alwiyah 83 20 Nabila Hanifa 100 21 Nadira Hashifah 100 22 Nuha Afifah Z. 100 23 Rahmah M. A. K. 100 24 Raisya Nindya 100 25 Rezqia Zahra Q. 100 26 Salma Putri R. 100 27 Sarah Nasywa H. 100 28 Syifa Nabila A. 100 29 Zahra Zahira F. 83 30 Zahra Z. Zarqo 100 31 Zalfa Novia A. 100 Berdasarkan hasil penilaian antar peserta didik pada Tabel 5.4 menunjukkan bahwa pada umumnya siswa aktif mengikuti pembelajaran. Demikian pula berdasarkan hasil observasi guru pada saat pembelajaran, pada umumnya siswa aktif mengikuti pembelajaran. 2. Kegiatan Belajar Mengajar pada Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, tanggal tanggal 25 Mei 2015. Pada pertemuan ini, siswa dibimbing untuk mengembangkan kerangka cerita yang sudah ditulisnya menjadi cerpen. Pada saat pembelajaran dimulai sebagian besar siswa sudah menyelesaikan tugasnya, bahkan beberapa orang sudah membuat draf cerpennya meskipun belum selesai. Namun, ada juga beberapa siswa yang belum menyelesaikan kerangka cerpennya.

204 Sebelum mulai menulis, siswa mengikuti apersepsi pembelajaran. Hal tersebut untuk memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa mengenai materi-materi yang sudah dipelajari. Langkah selanjutnya, siswa saling memberikan masukan/saran terhadap kerangka cerpen yang sudah ditulisnya, kemudian mulai dibimbing menulis. Tahap terakhir, siswa saling memberikan masukan/saran terhadap cerpen yang sudah ditulisnya, baik sudah selesai maupun belum. Pada akhir pembelajaran siswa diminta memberikan refleksi pembelajaran, siswa diminta memberikan penilaian terhadap siswa lain (temannya). Penilaian tersebut untuk menilai aktivitas siswa saat melakukan kegiatan silang baca (saling membaca) cerpen. Kegiatan tersebut bertujuan untuk saling memberikan saran/masukan terhadap cerpen siswa lain (anggota kelompoknya). Saran/masukan yang diberikan berkaitan dengan ide dan alur cerita, diksi, ragam bahasa, gaya bahasa, dll. Perincian penilaian antar peserta didik pada pertemuan kedua dapat dilihat pada tabel berikut ini. No. Tabel 5.5 Perincian Penilaian Antar Peserta Didik pada Pertemuan 2 (Penilaian Saat Melakukan Silang Baca/Saling Membaca Nama Peserta Didik Kerangka Cerpen dan Cerpen) Ikut menyampaikan pendapat Mau menerima pendapat teman Selama melakukan tugas kelompok bekerja sama dengan teman satu kelompok Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1 Annisa Nurul Z. 100 2 Asma Azzahra 100 3 Aulia Azmi I. H. 100 4 Azdina Nuraini 100 5 Azza Cindikia 100 6 Azzahra Damia A. 100 7 Az-Zahrah M. 100 Nilai 8 Catlina Zanita L. 100

205 9 Cintya Dewi K. 100 10 Citra Ningsih D. 100 11 Farah Alifa S. 100 12 Fayha Nafila H. 100 13 Fitri Amani P. 100 14 Ghaitza K. A. 100 15 Halida Fiadnin 100 16 Hanifah Sri N. 100 17 Hasna Nabila K. 100 18 Iffah Izazy 100 19 Lulu Alwiyah 100 20 Nabila Hanifa 100 21 Nadira Hashifah 100 22 Nuha Afifah Z. 100 23 Rahmah M. A. K. 100 24 Raisya Nindya 100 25 Rezqia Zahra Q. 100 26 Salma Putri R. 100 27 Sarah Nasywa H. 100 28 Syifa Nabila A. 100 29 Zahra Zahira F. 100 30 Zahra Z. Zarqo 100 31 Zalfa Novia A. 100 Berdasarkan hasil penilaian antar peserta didik pada Tabel 5.5 tersebut menunjukkan bahwa pada umumnya siswa aktif mengikuti pembelajaran. Demikian pula berdasarkan hasil observasi guru pada saat pembelajaran, pada umumnya siswa aktif mengikuti pembelajaran. Pada pertemuan kedua beberapa orang siswa sudah menyelesaikan cerpennya, sedangkan yang lainnya belum selesai. Karena itu, siswa ditugaskan untuk menyelesaikan cerpennya di luar jam pelajaran. Meskipun begitu, siswa tetap mendapatkan bimbingan dari guru. Selain itu, siswa diarahkan melakukan

206 kegiatan silang baca (saling membaca) dan saling memberikan masukan/saran terhadap cerpen yang ditulis masing-masing di luar jam pelajaran. 3. Kegiatan Belajar Mengajar pada Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 30 Mei 2015. Pada pertemuan ini, siswa dibimbing untuk mengedit dan menyusun/menulis kembali cerpen yang sudah ditulisnya. Pada saat pertemuan ini ada beberapa siswa yang belum menyelesaikan cerpennya, terutama bagian ending/akhir cerita waktu penulisan cerpen ditambah satu jam pelajaran sebelum masuk pada tahap mengedit dan menyusun/menulis kembali cerpen. Sebelum mengedit dan menyusun/menulis kembali cerpennya, setiap siswa secara berkelompok (2 3) orang melakukan silang baca/saling membaca cerpen untuk saling memberikan saran/masukan berkaitan dengan ide, jalan cerita, maupun ejaan dan tanda bacanya. Setelah itu, barulah setiap siswa melakukan tahap mengedit dan menyusun/menulis kembali cerpennya. Pada akhir pembelajaran siswa diminta memberikan refleksi pembelajaran, siswa diminta memberikan penilaian terhadap siswa lain (anggota kelompoknya). Penilaian tersebut untuk menilai aktivitas siswa saat memberikan saran/masukan untuk memperbaiki cerpen. Perincian penilaian antar peserta didik pada pertemuan ketiga dapat dilihat pada tabel berikut ini. No. Tabel 5.6 Perincian Penilaian Antar Peserta Didik pada Pertemuan 3 (Penilaian Saat Saling Memberikan Saran untuk Memperbaiki Cerpen) Nama Peserta Didik Ikut menyampaikan pendapat Mau menerima pendapat teman Selama melakukan tugas kelompok bekerja sama dengan teman satu kelompok Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1 Annisa Nurul Z. 100 2 Asma Azzahra 100 3 Aulia Azmi I. H. 100 Nilai 4 Azdina Nuraini 100

207 5 Azza Cindikia 100 6 Azzahra Damia A. 100 7 Az-Zahrah M. 100 8 Catlina Zanita L. 100 9 Cintya Dewi K. 100 10 Citra Ningsih D. 100 11 Farah Alifa S. 100 12 Fayha Nafila H. 100 13 Fitri Amani P. 100 14 Ghaitza K. A. 100 15 Halida Fiadnin 100 16 Hanifah Sri N. 100 17 Hasna Nabila K. 100 18 Iffah Izazy 100 19 Lulu Alwiyah 100 20 Nabila Hanifa 100 21 Nadira Hashifah 100 22 Nuha Afifah Z. 100 23 Rahmah M. A. K. 100 24 Raisya Nindya 100 25 Rezqia Zahra Q. 100 26 Salma Putri R. 100 27 Sarah Nasywa H. 100 28 Syifa Nabila A. 100 29 Zahra Zahira F. 100 30 Zahra Z. Zarqo 100 31 Zalfa Novia A. 100 Berdasarkan hasil penilaian antar peserta didik pada Tabel 5.6 menunjukkan bahwa pada umumnya siswa aktif mengikuti pembelajaran. Demikian pula berdasarkan hasil observasi guru pada saat pembelajaran, pada umumnya siswa aktif mengikuti pembelajaran.

208 Pada pertemuan ketiga ini sebagian besar siswa sudah menyelesaikan dan mengumpulkan cerpennya. Sedangkan beberapa orang siswa yang belum selesai mengedit dan menyusun/menulis kembali cerpen ditugaskan untuk menyelesaikan cerpennya dan mengumpulkan cerpennya pada pertemuan selanjutnya. 4. Hasil Pembelajaran Menulis Cerpen Berdasarkan Proses Kreatif Berdasarkan hasil penilaian guru dan penilaian antar peserta didik, pada umumnya siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Dengan aktifnya siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik, pada umumnya siswa pun mampu menulis cerpen dengan baik. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai cerpen siswa sebagai berikut. Tabel 5.7 Daftar Nilai Cerpen Siswa Kelas VII Fathimah No. NAMA PESERTA JUDUL CERPEN BOBOT DAN SKOR Nilai DIDIK 1 1 2 1 1 Annisa Nurul Z. Jangan Pernah Dicoba Atau 20 20 17 15 89 2 Asma Azzahra Mahkota Harapan 20 20 16 15 87 3 Aulia Azmi I. H. Ketika Mantra Berjalan 20 20 20 15 95 4 Azdina Nuraini Karena Berlian-Berlian Itu 20 20 13 15 81 5 Azza Cindikia Biola Berbintang 20 20 15 15 85 6 Azzahra Damia A. Malam Hari di Lawang Sewu 20 20 15 15 85 7 Az-Zahrah M. Berlian dalam Derasnya Air Mata 20 20 13 15 81 8 Catlina Zanita L. Lanjutkan Permainan! 20 20 20 15 95 9 Cintya Dewi K. Empat Malaikat Penyayang 20 20 13 15 81 10 Citra Ningsih D. Ikuti Aku! 20 20 16 15 87 11 Farah Alifa S. Api yang Tertanam 20 20 13 15 81 12 Fayha Nafila H. Hitam 20 20 16 15 87 13 Fitri Amani P. Langka dan Nyata 20 20 13 15 81 14 Ghaitza K. A. Kisah Diriku 20 20 16 15 87 15 Halida Fiadnin Janji 20 20 13 15 81 16 Hanifah Sri N. Piramida Masa Depan 20 20 15 15 85

209 17 Hasna Nabila K. Aku yang Terlupakan 20 20 20 15 95 18 Iffah Izazy Ra 20 20 15 15 85 19 Lulu Alwiyah Bertolak Belakang 20 20 16 15 87 20 Nabila Hanifa Bukan Pinokio 20 20 20 15 95 21 Nadira Hashifah Freedom 20 20 13 15 81 22 Nuha Afifah Z. Kertas Ajaib 20 20 17 15 89 23 Rahmah M. A. K. Kembar 20 20 17 15 89 24 Raisya Nindya Misteri Tangisan dalam Gudang 20 20 17 15 89 25 Rezqia Zahra Q. Sepeda Senja 20 20 17 15 89 26 Salma Putri R. Reinkarnasi Sebuah Pulau 20 20 15 15 85 27 Sarah Nasywa H. Teman Seperjuangan 20 20 15 15 85 28 Syifa Nabila A. Mitos 20 20 20 15 95 29 Zahra Zahira F. Surat untuk Seorang Pengemis 20 20 15 15 85 30 Zahra Z. Zarqo (Belum diberi judul) 15 15 15 15 60 31 Zalfa Novia A. Bintang Kelas Dunia 20 20 13 15 81 Tabel 5.8 Perolehan Skor Berdasarkan Skala Lima Interval Kategori Nilai Kriteria Penilaian Jumlah Siswa 85-100 A Baik sekali 22 75-84 B Baik 8 60-74 C Cukup 1 40-59 D Kurang 0 0-39 E Kurang Sekali 0 Penilaian cerpen-cerpen yang disajikan dalam Tabel 5.7 dan 5.8 berpedoman pada pedoman penilaian dan kriteria penilaian. Berikut ini adalah penjelasan yang mendasari penilaian cerpen-cerpen tersebut. Cerpen yang mendapat skor 20 pada kolom aspek 1 berjumlah 30 cerpen. Cerpen-cerpen tersebut memiliki aspek formal cerpen yang lengkap, memuat judul, nama pencerita, dialog, dan narasi. Sedangkan cerpen yang mendapat skor 15 hanya 1 cerpen. Peneliti memberikan skor 15 pada kolom tersebut karena

210 cerpen tersebut belum diberi judul. Pencerita/siswa (Zahra Z. Zarqo) belum terampil menentukan judul sehingga ia membiarkan cerpennya tanpa judul. Cerpen yang mendapat skor 20 pada kolom aspek 2 berjumlah 30 cerpen. Cerpen-cerpen tersebut memiliki unsur intrinsik cerpen yang lengkap, memuat alur, tokoh, latar, sudut pandang penceritaan, gaya bahasa, dan pengembangan tema yang relevan dengan judul. Sedangkan cerpen yang mendapat skor 15 pada kolom tersebut hanya 1 cerpen. Cerpen tersebut tidak diberi judul sehingga kerelevanan pengembangan tema dengan judul tidak dapat diukur. Cerpen yang mendapat skor 20 pada kolom aspek 3 berjumlah 5 cerpen. Struktur cerpen-cerpen tersebut disusun dengan memerhatikan: kaidah alur (kelogisan, rasa ingin tahu, kejutan, dan keutuhan), dan penahapan alur (awal, akhir, tengah); dimensi tokoh (fisiologis, psikologis, dan sosiologis); dimensi latar (tempat, waktu, dan sosial). Cerpen yang mendapat skor 17 pada kolom tersebut berjumlah 5 cerpen. Dari segi keutuhan cerita, meskipun beberapa bagian cerpencerpen tersebut menarik, pada bagian tertentu kurang membangkitkan rasa ingin tahu. Cerpen yang mendapat skor 16 pada kolom tersebut berjumlah 5 cerpen. Dari segi keutuhan cerita, meskipun beberapa bagian cerpen-cerpen tersebut menarik, pada bagian-bagian lain kurang membangkitkan rasa ingin tahu. Cerpen yang mendapat skor 15 pada kolom tersebut berjumlah 8 cerpen. Dari segi keutuhan cerita, cerpen-cerpen tersebut kurang membangkitkan rasa ingin tahu, kejutan atau konflik kurang dipertajam. Adapun cerpen yang mendapat skor 13 pada kolom tersebut berjumlah 8 cerpen. Dari segi keutuhan cerita, cerpen-cerpen tersebut kurang membangkitkan rasa ingin tahu, kejutan atau konflik kurang dipertajam dan ada bagian cerpen yang kurang logis (pada cerpen Bintang Kelas Dunia, Janji, Langka dan Nyata, Api yang Tertanam, Berlian dalam Derasnya Air Mata, dan Karena Berlian-Berlian Itu) atau ada satu bagian cerpen yang kurang tepat letaknya (pada cerpen Empat Malaikat Penyayang dan Freedom). Semua cerpen pada kolom aspek 4 diberi nilai 15. Cerpen-cerpen tersebut sudah menunjukkan adanya keajekan penulisan serta meggunakan ragam bahasa yang disesuaikan dengan dimensi tokoh dan latar. Namun, pada beberapa bagian belum menggunakan kaidah EYD dengan tepat.

211 Berdasarkan hasil analisis, aspek formal cerpen-cerpen yang ditulis siswa sebagian besar sudah lengkap. Hanya satu orang yang belum mencantumkan judul karena belum terampil membuat judul. Unsur intrinsik cerpen pada cerpen-cerpen yang ditulis siswa pada umumnya juga sudah lengkap dan sudah padu. Hal tersebut juga terlihat dari data pada Tabel 5.7, seluruh nilai menulis cerpen siswa berada di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu di atas 75. Berdasarkan data pada Tabel 5.8 terlihat bahwa cerpen dengan kategori sangat baik berjumlah 22, baik 8, dan cukup 1. Dilihat dari kemampuan menulis cerpen yang ditunjukkan dengan hasil analisis dan penilaian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis cerpen berdasarkan proses kreatif berhasil, mampu menjadikan sebagian besar siswa terampil menulis cerpen. 5. Analisis Angket Penilaian Siswa dan Guru Terhadap Pembelajaran Penilaian terhadap pembelajaran di samping dengan menganalisis dan menilai pelakanaan pembelajaran serta menganalisis dan menilai cerpen-cerpen siswa, juga dilakukan dengan menyebarkan angket kepada siswa dan guru. Dari 31 siswa yang menjadi subjek penelitian, 4 orang siswa tidak mengisi angket karena tidak hadir saat angket dibagikan. Tabel-tabel berikut ini adalah perincian penilaian siswa terhadap pembelajaran menulis cerpen (Tabel 5.9) serta perincian pendapat dan harapan/saran mengenai pembelajaran menulis (Tabel 5.10) berdasarkan angket siswa. Tabel 5.9 Perincian Penilaian Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Cerpen Berdasarkan Proses Kreatif NAMA Penilaian Siswa Terhadap Pernyataan No. PESERTA DIDIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Annisa Nurul Z. S SS S S S S S S S S 2 Asma Azzahra SS SS S SS SS SS S S SS SS 3 Aulia Azmi I. H. 4 Azdina Nuraini SS SS SS S SS S SS S S S 5 Azza Cindikia S SS SS SS S S SS S SS SS

212 6 Azzahra Damia A. S S S S SS S TS TS TS S 7 Az-Zahrah M. SS S SS S SS TS S S SS SS 8 Catlina Zanita L. SS S SS SS SS SS SS SS SS SS 9 Cintya Dewi K. SS SS S SS SS SS S SS S SS 10 Citra Ningsih D. S SS SS SS S S SS SS S SS 11 Farah Alifa S. S S S S SS S SS S S TS 12 Fayha Nafila H. 13 Fitri Amani P. S S SS SS SS S S S S S 14 Ghaitza K. A. S S SS SS S S S S S SS 15 Halida Fiadnin S S SS SS S S SS SS SS SS 16 Hanifah Sri N. SS S S S S SS S S S S 17 Hasna Nabila K. S S S S S S S S S S 18 Iffah Izazy S S S S S S S S S S 19 Lulu Alwiyah S SS S SS SS SS SS SS SS S 20 Nabila Hanifa SS SS S S S S S SS S S 21 Nadira Hashifah S S S SS TS SS S S TS TS 22 Nuha Afifah Z. SS SS SS S SS S S SS SS SS 23 Rahmah M. A. K. SS S SS SS S SS SS S SS SS 24 Raisya Nindya S S SS SS S S SS S S S 25 Rezqia Zahra Q. 26 Salma Putri R. SS SS S S SS TS S S TS S 27 Sarah Nasywa H. 28 Syifa Nabila A. SS SS SS SS SS S SS SS SS SS 29 Zahra Zahira F. S S S S S S TS TS S TS 30 Zahra Z. Zarqo S TS S S S SS S TS S S 31 Zalfa Novia A. S SS SS SS SS SS SS SS S SS Keterangan : S = Setuju SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

213 Tabel 5.10 Perincian Pendapat dan Harapan/Saran Siswa Mengenai Pembelajaran Menulis No. NAMA Pendapat dan Harapan/Saran Mengenai PESERTA Pembelajaran Menulis DIDIK 1 Annisa Nurul Z. Kegiatan pembelajaran menulis cerpen berdasarkan proses kreatif telah dilakukan beberapa waktu lalu. Kegiatan tersebut membuat saya menjadi lebih berani untuk membuat cerpen. Menurut saya kegiatan ini sangat seru dan bermanfaat. 2 Asma Azzahra Dengan menulis cerpen berdasarkan proses kreatif, memudahkan saya untuk menulis cerpen dengan baik dan lancar. 3 Aulia Azmi I. H. 4 Azdina Nuraini Proses kreatif sangat bermanfaat untuk pembelajaran menulis 5 Azza Cindikia Menulis cerpen dengan proses kreatif saya dapat membuat cerpen dengan lebih mudah. 6 Azzahra Damia A. Inspirasi susah didapat 7 Az-Zahrah M. Dengan proses kreatif saya jadi bisa menulis cerpen dengan mudah. 8 Catlina Zanita L. Pembelajaran berdasarkan proses kreatif, membuat saya lancar dalam menulis, juga memudahkan saya dalam berpikir. 9 Cintya Dewi K. Pembelajaran menulis seperti cerpen, memang sangat penting. Oleh karena itu, pembelajaran menulis seperti ini harus lebih dikembangkan lagi. Aku berharap dengan adanya pembelajaran menulis akan membuat aku lebih kreatif, begitu juga dengan yang lainnya. Semoga dengan menulis cerpen, bisa lebih 10 Citra Ningsih D. mengungkapkan ide-ide dan semoga bisa mengasah kreativitas.

214 Dengan menulis cerpen, kita dapat mengekspresikan 11 Farah Alifa S. apa yang ada di pikiran kita. Selain itu, dapat membuat kita menjadi kreatif dan imajinatif. 12 Fayha Nafila H. Menulis cerpen dengan proses kreatif, membantu saya 13 Fitri Amani P. membuat cerpen lebih lancar dan lebih mudah mengungkapkan ide. Dengan proses kreatif, cerpen menjadi lebih imajinatif 14 Ghaitza K. A. dan terkesan bebas, tetapi wow! Mempelajari cerpen itu sangat menyenangkan. Selain mendapat pengetahuan, kita juga mendapatkan 15 Halida Fiadnin pengalaman tentang cara menulis cerpen dengan proses kreatif. Dengan proses kreatif, cerpennya menjadi lebih terarah 16 Hanifah Sri N. dan mudah. Menulis bisa membuat lebih kreatif karena bisa 17 Hasna Nabila K. mengungkapkan gagasan/pendapat sendiri. Dengan proses kreatif ini, kita jadi lebih mudah 18 Iffah Izazy membuat cerpennya. Dengan menulis cerpen secara kreatif, memudahkan 19 Lulu Alwiyah saya dalam menulis cerpen dan mendapatkan banyak inspirasi. Inspirasi memang susah didapatkan, tapi setelah 20 Nabila Hanifa melalui pembelajaran proses kreatif, jadi banyak ide yang muncul untuk membuat cerpen. Dengan menulis cerpen berdasarkan proses kreatif ini, 21 Nadira Hashifah lebih memudahkan membuat cerpen. 22 Nuha Afifah Z. Pembelajaran ini menyenangkan, jadi tidak gampang 23 Rahmah M. A. K. bosan atau tidak membosankan menulis cerpen. Menulis cerpen dengan proses kreatif memudahkan 24 Raisya Nindya saya untuk menulis cerpen.

215 25 Rezqia Zahra Q. Aku ingin pembelajaran berdasarkan proses kreatif 26 Salma Putri R. lebih dikembangkan lagi dan bisa lebih dimengerti. 27 Sarah Nasywa H. Dengan pembelajaran berdasarkan proses kreatif, 28 Syifa Nabila A. membuat ide bertambah banyak, mempermudah dan mempercepat menulis cerpen. 29 Zahra Zahira F. Semoga kemampuan saya jadi lebih baik. Dengan proses kreatif, membuat cerpen jadi lebih 30 Zahra Z. Zarqo mudah. 31 Zalfa Novia A. Dengan proses kreatif, kita jadi lebih imajinatif. Tabel 5.9 dan 5.10 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran menulis cerpen berdasarkan proses kreatif. Dengan pembelajaran tersebut, sebagian besar siswa merasa lebih mudah dan lancar saat menulis karena pelaksanaan pembelajaran yang lebih terarah dan terbimbing. Sebagian besar siswa merasakan manfaat dari pembelajaran tersebut, yaitu mampu meningkatkan kemampuan mereka dalam menulis cerpen. Demikian pula angket yang berisi penilaian dan pendapat guru, juga menunjukkan respon positif terhadap pembelajaran tersebut. Guru menilai bahwa pembelajaran berdasarkan proses kreatif sangat bermanfaat dan dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas.