BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. penting, mengingat bahwa fasilitas ruang parkir merupakan bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daerah yang memiliki daya tarik tersendiri yang mampu menarik minat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah maka akan bertambah pula taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Hal

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan yang memenuhi persyaratan kelayakan. Lalu lintas memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci: Karakteristik Parkir, Kebutuhan Parkir

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat membentuk sebuah pusat salah satunya yaitu pasar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Analisis Parkir Kendaraan Mobil Di Ruas Jalan Walikota Mustajab Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah Kendaraan di Kota Bandung pada Tahun

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan yang berjalan atau berhenti. Untuk kendaraan-kendaraan yang berhenti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangya suatu kota, tentu saja semakin meningkatnya kebutuhan akan

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada umumnya, pasar basah yang sering disebut sebagai pasar tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya. kepemilikan kendaraan di perkotaan akan mempengaruhi pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN TUGAS AKHIR I - 1. D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung

BAB III METODOLOGI. Kebijakan penataan lalu lintas. Penataan lalu lintas dan rambu, Pengaturan parkir dan angkutan umum, Sirkulasi lalu lintas,dll.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Sistem jaringan jalan terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan kendaraan (demand), belum tersedianya fasilitas transportasi yang

TUGAS AKHIR. Oleh: RICO CANDRA L2D

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan

DAFTAR ISI. Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

HALAMAN JUDUL SURAT PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Analisis Kebutuhan Parkir dan Kajian Dampak Lalu Lintas Gedung Pusat Perbelanjaan Ramayana Makassar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

BAB III METODOLOGI. Mulai. Persiapan. Pengamatan Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Penyajian data. Analisis dan evaluasi

BAB I PENDAHULUAN. maka pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana kota untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PADA BADAN JALAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LALU LINTAS (STUDI KASUS: JALAN SILIWANGI KABUPATEN GARUT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Sorong merupakan salah satu kota di Provinsi Papua Barat yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, umumnya seragam, yaitu kota-kota mengalami tahap pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi yang mengakibatkan kepadatan penduduk yang tinggi. Hal ini berdampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. -pengembangan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3.1 Karakteristik Pusat Perbelanjaan Paris Van Java

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Kota Dili sebagai Ibukota Negara Timor Leste yang terus mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. luar datang ke Yogyakarta untuk sekedar berwisata maupun menetap untuk melanjutkan

TUGAS AKHIR. Oleh : BENI ANGGID LAKSONO L2D

BAB 5 KESENJANGAN KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG KEGIATAN PARIWISATA

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi tumbuh dan kembangnya pembangunan suatu kota, disamping faktor-faktor lain. Jumlah penduduk yang cenderung hidup di

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian Daya Dukung Cihampelas Sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PENGARUH PERUBAHAN ARUS LALU LINTAS SATU ARAH TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN DI KAWASAN PUSAT KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. ke tempat kerja, tempat belanja, dan tempat hiburan (Shatnawi, 2010:42).

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. Bagan alir dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang yang merupakan Ibukota Jawa Tengah adalah salah satu

Studi Kemacetan Lalu Lintas Di Pusat Kota Ratahan ABSTRAK

Tugas Akhir Evaluasi Fungsi Halte Sebagai Tempat Henti Angkutan Umum BAB V PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan akan transportasi merupakan kebutuhan turunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG

PENETAPAN TARIF PARKIR SEBAGAI INSTRUMEN PENGENDALI PENGGUNA JASA PARKIR DI KAWASAN SIMPANGLIMA SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan kota akan mendorong kebutuhan akan

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS

GAMBAR 6.1 KOMPOSISI PENGUNJUNG YANG DATANG DAN TERDAPAT DI KOTA BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian bab sebelumnya dapat ditarik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Yogyakarta terletak di Propinsi D. I. Yogyakrta mempunyai lokasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan menginginkan

BAB V PENUTUP. Kesimpulan Evaluasi dibuat berdasarkan pada tujuan Evaluasi, pertanyaan

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN KORIDOR KEBONDALEM PURWOKERTO SEBAGAI KAWASAN WISATA BELANJA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PARKIR PADA SISI JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KAPASITAS JALAN (STUDI KASUS: DI JALAN MATARAM YOGYAKARTA) TUGAS AKHIR

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan


BAB I PENDAHULUAN. tingkat kepadatan lalu lintas di daerah tersebut, salah satunya ialah ketersediaan lahan

KAJIAN KINERJA JALAN ARTERI PRIMER DI SIMPUL JALAN TOL JATINGALEH KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Penggal Ruas Jalan Setia Budi)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan perdagangan adalah kawasan atau tempat yang kegiatannya diperuntukan untuk jual beli barang-barang kebutuhan hidup sehari-hari. Di Kawasan perdagangan juga bisa kita lihat ada berbagai macam barang yang ditawarkan atau dibeli oleh konsumen. Di kawasan perdagangan orang melakukan transaksi dengan membayar secara tunai. Artinya, banyak konsumen atau pembeli datang ke kawasan perdagangan untuk berbelanja dengan membawa uang tunai. Pada kawasan perdagangan permasalahan yang muncul adalah kendaraan yang tidak mungkin bergerak terus menerus. Kendaraan memerlukan waktu untuk berhenti untuk sementara atau berehenti cukup lama, sehingga keberadaan tempat parkir pada kawasan perdagangan sangat penting dan harus ada. Keberadaan pusat perbelanjaan (Pasar Baru) merupakan pusat wisata yang memiliki daya tarik belanja orang dari dalam atau luar Bandung. Serta letaknya yang strategis yang ada di pusat kota menjadi incaran para wisatawan asing. Bahkan wisatawan dari Malaysia dan Singapura sering kali mengunjungi kawasan perdagangan tersebut. Banyaknya wisatawan Malaysia ke Kota Bandung sangat dimungkinkan karena kemudahan akses penerbangan yang telah dibuka rute penerbangan Bandung-Kuala Lumpur oleh Air Asia, Sehingga kawasan Pasar Baru banyak menarik pengunjung untuk datang ke kawasan tersebut. Dengan adanya tarikan pengunjung, maka diperlukan suatu lokasi parkir bagi para pengunjung di sekitar kawasan tersebut untuk memarkirkan atau memberhentikan kendaraannya di tempat parkir. Lokasi yang menjadi wilayah studi yaitu ruas-ruas jalan yang ada di sekitar kawasan Pasar Baru yang dijadikan sebagai tempat parkir baik oleh pengunjung dan oleh pegawai. Ruas jalan tersebut diantaranya yaitu ruas jalan Pecinana Lama, ruas jalan Pasar Utara, ruas jalan Pasar Selatan, dan ruas jalan ABC. Jika dikaitkan dengan fungsi jalan, Jalan Otto Iskandardinata merupakan jalan kolektor sekunder. Dimana jalan kolektor sekunder merupakan jalan umum 1

2 yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang dan lokasi parkir pada badan jalan di batasi. Di kawasan Pasar Baru terdapat Jalan Kolektor Sekunder yaitu Jalan Otto Iskandardinata yang berdampak terhadap pemakaian lokasi parkir di ruas ruas jalan yang ada di Jalan Otto Iskandardinata. Dinas Perhubungan Kota Bandung sudah mulai menertibkan perparkiran yang ada di Sekitar Jalan Otto Iskandardinata. salah satunya dengan memberikan tanda larangan parkir di badan Jalan Otto Iskandardinata kemudian razia parkir liar yang dilakukan oleh Dishub Kota Bandung di tempat larangan parkir. Dengan adanya penertiban tersebut lokasi parkir di Koridor Jalan Otto Iskandardinata sekarang di tetapkan di ruas-ruas jalan yang ada di sekitar Koridor Jalan Otto. Contohnya di Jalan Pecinan Lama, Pasar Utara, Pasar Selatan Dan Jalan ABC. Sehingga Jalan Otto Iskandardinata sudah mulai rapi dan tidak terjadi lagi parkir liar. Tetapi pada waktu tertentu parkir liar sering terjadi, hanya saja pelaku yang memarkirkan kendaraannya di tempat larangan parkir tidak terlalu lama memarkirkan kendaraanaya dan kebanyakan mereka hanya menunggu yang lagi berbelanja. Dengan melihat keadaan dilapangan terdapat permasalahan yang paling menonjol yaitu masalah perparkiran. Banyak orang yang memarkirkan kendaraannya di tempat yang memang di larangan parkir seperti di depan gedung Pasar Baru. Walaupun sudah ada tanda larangan parkir tetap saja masih banyak parkir liar di badan jalan tersebut. Kemudian keberadaan lahan parkir yang jaraknya mungkin terlalu jauh ke tempat tujuan sehingga orang lebih memilih parkir di dekat tempat yang dituju walaupun tidak ada lahan parkir sehingga orang akan menggunakan badan jalan sebagai tempat parkir. Serta keberadaan gedung parkir yang kurang nyaman dan biaya parkir menyebabkan orang lebih memilih parkir di luar gedung. Permasalahan tersebut juga akan menimbulkan permasalahan terhadap lalu lintas yaitu kemacetan. Selain itu menyebabkan visualisasi kawasan Pasar Baru yang kurang tertata. Jadi tempat parkir di kawasan sekitar Pasar Baru sangatlah penting. Kurangnya fasilitas parkir di luar jalan di kawasan perdagangan mengakibatkan beban permintaan kebutuhan parkir

3 di badan jalan semakin besar sehingga akan berakibat pada berkurangnya kapasitas jalan. Sehingga menimbulkan hambatan lalu lintas, kesemrautan visualisasi kawasan tersebut dan kemacetan lalu lintas. Dengan adanya permasalahan di atas, maka perlu dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui seberapa besar kinerja perparkiran dan kebutuhan ruang parkir di ruas jalan tersebut untuk bisa menampung kendaraan yang parkir di sekitar kawasan Pasar Baru sehingga bisa di jadikan acuan dalam penataan parkir pada kawasan perdagangan untuk mewujudkan kondisi perparkiran yang tertata dengan baik dan teratur. 1.2 Perumusan Masalah Di wilayah studi terdapat pusat perbelanjaan yang menjadi daya tarik wisata balanja orang dari luar ataupun dari dalam Bandung. Serta keberadaan Pasar Baru juga berdampak kepada tarikan pengunjung untuk datang ke kawasan tersebut. Dengan adanya tarikan pengunjung, maka diperlukan lokasi parkir bagi para pengunjung agar dapat memarkirkan kendaraannya di tempat parkir. tempat parkir yang menjadi wilayah studi yairu Ruas Jalan yang ada di Kawasan Pasar Baru diantaranya ruas jalan Pecinan Lama, ruas jalan Pasar Utara, ruas jalan Pasar Selatan dan ruas jalan ABC. Selain itu wilayah studi termasuk kedalam wilayah yang memiliki tingkat perkembangan yang cukup tinggi karena merupakan ruas jalan yang ada di pusat kota dan kawasan perdagangan. keberdaan tempat parkir itu sangat di perlukan. Kemudian banyak orang yang memarkirkan kendaraannya di tempat yang memang di larangan parkir seperti di depan gedung Pasar Baru. Walaupun sudah ada tanda larangan parkir tetap saja masih banyak parkir liar di badan jalan. Kemudian keberadaan lahan parkir yang jaraknya mungkin terlalu jauh ke tempat tujuan sehingga orang lebih memilih parkir di dekat tempat yang dituju walaupun tidak ada lahan parkir sehingga orang akan menggunakan badan jalan sebagai tempat parkir. Serta keberadaan gedung parkir yang kurang nyaman dna biaya parkir menyebabkan orang lebih memilih parkir di luar gedung. Kurangnya fasilitas parkir di luar jalan di kawasan perdagangan mengakibatkan beban

4 permintaan kebutuhan parkir di badan jalan semakin besar sehingga akan berakibat pada berkurangnya kapasitas jalan. Sehingga menimbulkan hambatan lalu lintas, kesemrautan visualisasi kawasan tersebut dan kemacetan lalu lintas. Kemudian ada beberapa permasalahan perparkiran di ruas jalan sekitar kawasan Pasar Baru diantaranya yaitu : 1. Berkurangnya lebar jalan akibat on-street parking 2. Penggunaan trotoar dan badan jalan oleh PKL yang di gunakan untuk tempat berjualan. Serta Penggunaan badan jalan untuk kendaraaan di gunakan oleh pejalan kaki hal ini diakibatkan trotoar digunakan oleh PKL. 3. Kapasitas parkir yang kurang mencukupi pada waktu-waktu tertentu. Dengan melihat beberapa permasalahan diatas, sehingga muncul beberapa pertanyaan yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini diantaranya : 1. Seberapa besar kemampuan ruang parkir dapat menampung jumlah kendaraan yang datang ke kawasan tersebut? 2. Berapa besar pengaruh lokasi parkir terhadap kawasan Pasar Baru? 1.3 Tujuan dan Sasaran 1.3.1 Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi eksisiting perparkiran, kapasitas jalan dan karakteristik perparkiran serta memberikan rumusan alternatif penataan perparkiran yang lebih teratur dan tertata dengan baik di ruas jalan kawasan Pasar Baru 1.3.2 Sasaran Adapun sasaran untuk mencapai tujuan diatas adalah : 1. Teridentifikasinya kondisi eksisting kapasitas jalan dan karakteristik perparkiran yang ada di ruas jalan kawasan Pasar Baru. 2. Teridentifikasinya kebutuhan ruang parkir di ruas jalan Kawasan Pasar Baru

5 3. Terumuskannya aspirasi pemakaian fasilitas parkir di ruas jalan kawasan Pasar Baru 4. Terumuskannya alternatif penataan parkir di ruas jalan kawasan Pasar Baru 1.4 Ruang Lingkup 1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah Wilayah studi yang menjadi objek penelitian ini adalah ruas jalan lokal yang menjadi tempat parkir di jalan di sekitar kawasan Pasar Baru yaitu (Jalan Pecinan Lama, Jalan Pasar Utara, Jalan Pasar Selatan, Dan Jalan ABC). Pemilihan wilayah studi didasarkan pada beberapa pertimbangan sebagai berikut : 1. Dikarenakan ruas jalan tersebut merupakan ruas jalan yang dijadikan tempat parkir di sekitar kawasan Pasar Baru. 2. Terdapat pusat perbelanjaan ( Pasar Baru ) yang menarik orang untuk pergi ke tempat tersebut. Sehingga akan berdampak pada arus lalu lintas di ruas jalan tersebut. Ditambah parkir kendaran yang tidak pada tempatnya ditambah volume kendaraan yang padat membuat sekitar Ruas Jalan di Pasar Baru selalu macet. 3. Sekitar kawasan Pasar Baru mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan intensitas aktivitas komersial/perdagangan yang tinggi. Sehingga membutuhkan prasarana perparkiran sebagai penunjang utama yang sangat penting keberadaannya kawasan komersial tersebut. 4. Kawasan Pasar Baru termasuk kealam bagian dari sistem pusat kota bandung. 5. Dan ruas jalan tersebut banyak permasalahan yang berkaitan dengan perparkiran. 6. Jenis perdagangan yang ada di sepanjang ruas tersebut banyak yang sejenis.

Gambar 1.1 Koridor Jalan Otto Iskandardinata 6

7 1.4.2 Ruang Lingkup Materi Lingkup materi dalam pembahasan yang akan dilakukan yaitu berkaitan dengan perpakiran, diantaranya : Tinjauan terhadap teori-teori yang terkait dengan studi karakteristik parkir dan kapasitas jalan di kawasan perdagangan. Mengkaji kondisi eksisiting perparkir dan sistem pergerakan transportasi di lokasi studi. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi atau gambaran umum perparkiran dan volume lalu lintas di lokasi studi. Analisis terhadap Kapasitas Jalan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hambatan samping yang ada terhadap kapsitas ruas jalan. Analisis Karakteristik Parkir. hal ini dimaksudkan untuk mengetahui Jumlah Parkir, Akumalasi Parkir, Angka Indeks Parkir, Angka atau Tingkat Pergantian Parkir, Lama Parkir atau Durasi Parkir dan Jumlah Optimal Parkir. Serta Analisis Kebutuhan Parkir Dan Aspirasi Pemakaian Fasilitas Parkir yang di dapat dari hasil sample. 1.5 Metodologi Penelitian 1.5.1 Metode pendekatan studi Untuk mencapai output dalam penelitian Analisis Karakteristik Parkir Di Ruas Jalan Kawasan Pasar Baru ini ada beberapa pendekatan yaitu : Tinjauan untuk melihat kondisi eksisiting perparkiran Analisis karakteristik parkir Aspirasi pemakaian fasilitas parkir 1.5.2 Metode analisis Dalam studi ini metode analisis yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Analisis kapasitas jalan 2. Analisis karakteristik parkir. a. Akumalasi parkir b. Indeks parkir

8 c. Tingkat pergantian parkir d. Lama parkir atau durasi parkir e. Jumlah parkir optimal 3. Analisis Kebutuhan Parkir a. Analisis Kebutuhan Ruang Parkir di wilayah studi b. Penentuan Satuan Ruang Parkir 4. Aspirasi pemakaina fasilitas parkir a. Tujuan Kunjungan Penggunaan Parkir b. Fasilitas Parkir Yang Digunaka c. Jarak Berjalan Kaki 1.5.3 Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode survey da penyebaran kuisioner, dimana menurut Sugiyono (2011:6) Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya. 1. Sampling secara probabilitas atau random Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan sampling adalah suatu proses memilih sebagian dari unsur populasi yang jumlahnya mencukupi secara statistik sehingga dengan mempelajari sampel serta memahami karakteristik-karakteristiknya (ciri-cirinya) akan diketahui informasi tentang keadaan populasi. Teknik sampling adalah suatu cara untuk menentukan banyaknya sampel dan pemilihan calon anggota sampel, sehingga setiap sampel yang terpilih dalam penelitiandapat mewakili populasinya (representatif) baik dari aspek jumlah maupun dari aspek karakteristik yang dimiliki populasi. Dalam penelitian ini penulis mempersempit populasi yaitu jumlah pengunjung Kawasan Pasar Baru dalam periode tahun 2014 sebanyak 980.914 orang dengan

9 menghitung ukuran sampel yang dilakukan dengan menggunakan teknik Slovin (Bambang Avip P dalam Jurnal pendidikan Matematika). Rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel minimal (n) jika diketahui ukuran populasi (N) pada taraf signifikansi α adalah : Keterangan : n : Ukuran sample minimla N : Ukuran populasi α : Taraf signifikansi Sampel diambil berdasarkan teknik probability sampling; simple random sampling, dimana peneliti memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu sendiri. Cara untuk mengetahui sample diatas bisa dilakukan dengan teknik wawancara atau quisioner. Maka untuk mengetahui sampel penelitian, berikut perhitungannya: = 99,99 Jumlah sampel dibulatkan menjadi 100 orang. 2. Metode Survei Data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Kedua data yang dikumpulkan tersebut dapat berupa data angka maupun tulisan yang mendukung panelitian ini melalui survei primer dan sekunder. a. Survei Primer Melakukan survei secara langsung / observasi ke lokasi studi. Secara etimologis kata observasi berarti mengamati dengan teliti (Pusat Bahasa, Depdiknas, 2001:794). Sedangkan secara terminologis observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis (Arikunto, 2002:225).

10 Observasi dilakukan pada waktu waktu tertentu yang dianggap dapat mewakili kondisi di lapangan. b. Survei Sekunder Survei sekunder merupakan metode pengumpulan data dari instansi pemerintah maupun instansi terkait. Hasil yang diharapkan dari data sekunder ini adalah berupa uraian, data angka, atau peta mengenai keadaan wilayah studi. Selain itu survei sekunder juga didapat dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Data yang dibutuhkan dari metode survey sekunder dalam penelitian ini yaitu : Studi Literatur Perhitungan Kendaraan Parkir Wawancara

Kerangka pemikiran 11

12 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Tugas Akhir yang akan dilakukan secara garis besar adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang Tugas Akhir, tujuan dan sasaran, ruang lingkup wilayah dan materi, serta sistematika penulisan dalam penulisan Tugas Akhir yang akan dilakukan. BAB II TINJAUAN TEORI Bab ini berisikan mengenai kajian teori yang berkaitan dengan Penyusunan Tugas Akhir dengan judul Analisis Karakteristik Parkir di Ruas Jalan Kawasan Pasar Baru. BAB III GAMBARAN UMUM Bab ini berisi mengenai gambaran umum perparkiran di ruas jalan Kawasan Pasar Baru. BAB IV ANALISIS Bab ini berisi mengenai analisis karakteristik perparkiran di ruas jalan Kawasan Pasar Baru dalam mengetahui karakteristik parkir di kawasana perencanaa sebagai salah satu kawasan perdagangan di pusat Kota Bandung. BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan rekomendasi menegenai perparkir di ruas jalan Kawasan Pasar Baru.