BAB AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG 6.1 Karakteristik Perusahaan Dagang Perusahaan dagang (Merchandising Company) ialah perusahaan yang kegiatannya membeli dan menjual barang dagangan tanpa memprosesnya lebih lanjut. Aktivitas perusahaan dagang berbeda dari perusahaan jasa. Pendapatan dari perusahaan dagang berasal dari penjualan barang dagangan, sedangkan perusahaan jasa adalah hasil dari pekerjaan berupa pemberian jasa kepada pelanggan. Aktivitas perusahaan dagang dimulai dengan proses pembelian barang dagangan yang dimaksudkan untuk dijual kembali. Ketika barang tersebut terjual, hasil penjualan (sales) dilaporkan dalam laporan keuangan sebagai penjualan, dan biaya yang terkait langsung dengan penjualan tersebut diakui sebagai harga pokok penjualan (cost of good sold). Berikut ini aktivitas yang biasa terjadi pada perusahaan dagang: PRODUSEN PEMBELIAN KAS KELUAR PERUSAHAAN DAGANG PENJUALAN KAS MASUK KONSUMEN Keterangan Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang Aktivitas Menjual dan Membeli Jasa Menjual dan Membeli / Memberikan Jasa Barang Dagangan Persediaan Barang Dagang Tidak Ada Ada, Barang Dagangan Unsur Laporan Laba Rugi - Pendapatan - Beban Operasional - Pendapatan () - Harga Pokok (Cost of Good Sold/ COGS) - Beban Operasional (beban penjualan dan Neraca Tidak Ada Persediaan Barang Dagang beban adm umum Aset Lancar (persediaan barang dagang) Mohammad Aryo Arifin, SE., M.Si., Ak Page 1
Melihat aktivitas perusahaan dagang di atas, maka aktivitas perusahaan dagang dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok utama, yaitu: 1. Pembelian 2. Pengeluaran Kas 3. 4. Penerimaan Kas 6.2. Penilaian dan Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang Penilaian transaksi perusahaan dagang dikaitkan dengan aktivitas jual beli. Dalam aktivitas jual beli seringkali diketahui menyangkut harga barang, syarat pembayaran, diskon/potongan harga, ongkos kirim yang semuanya akan berpengaruh terhadap penilaian pada barang yang akan diperjualbelikan, setelah ditentukan nilai barang secara handal maka akan dilakukan pencatatan terhadap barang tersebut. 6.3. Akun Akun Perusahaan Dagang Akun akun yang terkait dengan transaksi transaksi perusahaan dagang sebagai berikut: 1. Pembeliann 2. Retur dan Potongan Pembelian 3. Potongan Pembelian 4. Ongkos Kirim Pembelian 5. Persediaan Barang dagang 6. 7. Retur dan Potongan Pejualan 8. Potongan Pejualan 9. Beban Pokok 10. Ongkos Kirim 11. Piutang Usaha 12. Utang Usaha Mohammad Aryo Arifin, SE., M.Si., Ak Page 2
Ad 1) Persediaan Barang Dagang Ada dua metode yang bisa digunakan dalam mencatat persediaan barang dagangan: a. Metode Periodik / Fisik Dalam metode ini mutasi persediaan tidak dapat diketahui secara langsung dari buku besar. Hal ini dikarenakan pada saat pembelian akun yang di debit adalah pembelian bukan persediaan barang dagangan. Begitu juga pada saat penjualan tidak ada pengkreditan akun persediaan barang dagangan. Jadi kelemahan metode ini, nilai persediaan di buku besar tidak menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Untuk mengetahui nilai persediaan yang sebenarnya harus dilakukan stock opname (pemeriksaan fisik persediaan) dan di akhir periode dibuat jurnal penyesuaian Jurnal Pembelian: Pembelian Kas / Utang Dagang Jurnal Kas / Piutang Dagang b. Metode Perpetual Dalam metode ini mutasi persediaan barang dagangan dapat diketahui dari buku besar. Hal ini dikarenakan pada saat pembelian akun yang di debit adalah persediaan barang dagangan dan pada saat penjualan adanya pengkreditan akun persediaan barang dagangan.walaupun demikian di akhir periode perlu juga dilakukan stock opname, untuk mengecek kebenaran data akuntansi dengan nilai persediaan di gudang. Jurnal Pembelian: Persediaan barang dagangan Kas / Utang Dagang Mohammad Aryo Arifin, SE., M.Si., Ak Page 3
Jurnal : Kas / Piutang Dagang Harga Pokok Persediaan Barang Dagangan Ad.2) Ongkos Angkut / Kirim Ongkos angkut / kirim tergantung dari syarat pengiriman barang. Ada dua syarat pengiriman barang menurut akuntansi: a. Free on Board (FOB) Shipping Point Barang dagangan baru berpindah hak milik dari penjual kepada pembeli pada saat di gudang penjual. Sehingga seluruh ongkos angkut dan resiko kerusakan di jalan termasuk kehilangan ditanggung pembeli. b. Free on Board (FOB) Destination Barang dagangan baru berpindah hak milik dari penjual kepada pembeli pada saat di gudang pembeli. Sehingga seluruh ongkos angkut dan resiko kerusakan di jalan termasuk kehilangan ditanggung penjual. Ad.3) Retur Barang yang sudah terjual/dibeli dapat dikembalikan kepada pemiliknya yang sering disebut retur. Hal ini disebabkan apabila barang yang dijual/dibeli ada yang rusak atau tidak sesuai spesifikasinya. Ada dua jenis retur yaitu retur penjualan(sales return) dan retur pembelian(purchase return). Jurnal Retur Metode Periodik Metode Perpetual Retur Piutang Dagang Piutang Dagang Persediaan HPP Mohammad Aryo Arifin, SE., M.Si., Ak Page 4
Jurnal Retur Pembelian Metode Periodik Metode Perpetual Utang Dagang Utang Dagang Retur Pembelian Persediaan Ad.4) Potongan / Diskon Potongan / Diskon penjualan ialah pengurangan harga yang diberikan penjual kepada pembeli. Ada dua jenis potongan: a. Potongan Tunai (Cash Discount) Potongan tunai biasanya diberikan oleh penjual kepada pembeli apabila pembeli dapat melunasi hutangnya dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan syarat pembayaran (termin kredit) yang telah ditentukan. Misalnya syarat pembayaran 2/15, n/30 (artinya penjual menawarkan diskon sebesar 2% jika pembeli membayar dalam waktu 15 hari setelah tanggal faktur, maksimal jangka waktu pembayaran 30 hari). b. Potongan Perdagangan (Trade Discount) Potongan ini diberikan oleh penjual kepada pembeli karena adanya pembelian dalam jumlah / partai besar. Mohammad Aryo Arifin, SE., M.Si., Ak Page 5