Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Buku Referensi untuk Materi Optika Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Konstruktivistik

PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

PENGEMBANGAN BUKU BERBASIS MULTI REPRESENTASI SERI FLUIDA DENGAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT (STM)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

Pengembangan Perangkat Lunak Tes Berbasis Komputer untuk Fisika SMA Kelas X Semester 1

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

MULTI REPRESENTASI SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN DALAM FISIKA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PURNAMA INSANI MURSAL NIM.

Kegrafikaan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Multirepresentasi

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) KIMIA DI SMA/MA KELAS X TERINTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER SISWA

Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

I. PENDAHULUAN. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan

I. PENDAHULUAN. dengan IPA, dimana dalam pembelajarannya tidak hanya menuntut penguasaan

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA: PENGUJIAN JENIS KAWAT KONDUKTOR KOMERSIAL

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

Validitas Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Penemuan Terbimbing

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC. Norma Dewi Shalikhah

Pengembangan Buku Pengayaan Pengetahuan Peristiwa Pelangi Menurut Pandangan Fisika

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

Lampiran 5. Angket validasi ahli desain media tahap I

VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

PEMBUATAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS JAMBI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL LEARNING

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 E-ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI RUANG DIMENSI TIGA PADA KELAS X SMA N 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ABSTRACT

Yuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar.

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini,

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK.

PENGEMBANGAN LKS MULTIREPRESENTASI BERBASIS PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA. Abstract

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DEVELOPMENT OF PHYSICS-ORIENTED LEARNING DEVICE INQUIRY APPROACH ON THERMODYNAMIC MATERIALS OF CLASS XI SMA BASED ON CURRICULUM 2013

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan perwujudan dari

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs

DESAIN BAHAN AJAR BERBASIS REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS SMA

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GR-SMA/ME-KUR-2013 INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS (S M A) RESPONDEN G U R U

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (research and development). Metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan dalam bahasa Inggrisnya Research and development adalah

ANALISIS KEMAMPUAN MULTI REPRESENTASI MATEMATIS BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL MATEMATIS MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah semakin maju dan berkembang, hal

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR DI KELAS X SMA

I. PENDAHULUAN. Ilmu fisika mempelajari tentang gejala-gejala alam yang dapat dibuktikan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS CONTEXTUAL

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siswa Berbasis Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. media pembelajaran berbasis game edukasi pada materi peluang matematika.

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Oktifiyanti, 2013

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara. keseluruhan. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses

Transkripsi:

Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika Lindrie Piranti 1,a), Dewi Muliyati 2,b) 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, Jl. Rawamangun Muka, 40132 a) lindrie.sainsone.piranti@gmail.com (corresponding author) b)dmuliyati@unj.ac.id Abstrak Buku referensi berbasis multi representasi dengan pendekatan kontekstual ini dikembangkan dengan tujuan sebagai sumber belajar bagi peserta didik maupun bagi masyarakat umum untuk memahami konsep kalor dan termodinamika. Pengembangan ini didasarkan pada tujuan pembelajaran fisika yang menghendaki siswa mampu menguasai serta mengelola berbagai macam representasi. Buku yang disajikan secara multi representasi memiliki kelebihan dalam: (1) melengkapi proses kognitif dan informasi, (2) membatasi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam interpretasi, dan (3) membangun pemahaman mendalam terhadap suatu abstraksi, perluasan dan hubungan antar konsep materi. Materi dalam buku ini disajikan dalam bentuk tabel, grafik, formula, deskripsi konseptual (verbal), gambar dan diagram. Metode penelitian yang digunakan adalah research and development dengan model pengembangan Dick & Carey. Berdasarkan hasil uji validasi oleh ahli, yaitu ahli media, ahli materi dan ahli pembelajaran dengan menggunakan instrumen berskala Likert lima, buku referensi berbasis multi representasi untuk materi Kalor dan Termodinamika ini memperoleh interpretasi keseluruhan sangat baik (85.02%) dan dinyatakan layak sebagai buku referensi. Kata-kata kunci: Buku referensi, Fisika, Multi Representasi, Kontekstual, Kalor, Termodinamika PENDAHULUAN Kompleksitas dan beragamnya permasalahan pendidikan baik ditinjau dari sisi kemampuan dan kebutuhan peserta didik, lingkungan sosial peserta didik, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan masyarakat menyebabkan proses pendidikan menjadi semakin kompleks. Meningkatnya kompleksitas proses pendidikan ini menuntut terus diadakannya pengembangan kurikulum untuk memenuhi tujuan pendidikan yang diharapkan, yaitu meningkatkan hasil belajar yang mencakup aspek kognitif, psikomotorik, dan/ atau afektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran [1]. Akan tetapi, kemampuan kognitif siswa terutama pada bidang ilmu sains masih rendah dalam hal: (1) memahami informasi yang kompleks, (2) teori, analisis dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan investigasi [2]. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa, salah satunya dengan penggunaan media dan sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran. Buku merupakan sumber belajar yang berperan penting dan strategis dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Selain buku teks pelajaran peserta didik dianjurkan untuk membaca buku pengayaan dan buku referensi untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Akan tetapi hanya sedikit buku referensi fisika yang dinyatakan layak [3], dikarenakan adanya miskonsepsi, paparan yang tidak kontekstual, serta representasi sains yang terbatas. Fisika merupakan bidang ilmu sains yang menghendaki siswa untuk menguasai serta ISBN: 978-602-61045-0-2 495

mengelola berbagai macam representasi (berupa eksperimen, grafik, deskripsi konseptual/ verbal, formula, gambar atau diagram). Kurikulum fisika lanjutan pun dipusatkan pada pemodelan yang didasarkan pada kerangka kerja multi representasi [4]. Penggunaan multi representasi di dalam pembelajaran dapat berfungsi sebagai pelengkap dalam proses kognitif dan informasi; membatasi kemungkinan kesalahan pada representasi lainnya serta dapat mendorong pembelajar agar membangun pemahaman mendalam terhadap suatu abstraksi, perluasan dan hubungan antar konsep materi [5]. Di dalam pembelajaran materi suhu dan kalor, penggunaan pendekatan multi representasi berpengaruh positif terhadap kemampuan kognitif siswa dikarenakan multi representasi dapat membangun pemahaman siswa dengan memberikan informasi yang lengkap dari berbagai bentuk yang disajikan. Peningkatan kemampuan representasi siswa peserta didik salah satunya dapat dicapai melalui penerapan pendekatan kontekstual [6]. BUKU REFERENSI Buku merupakan lembar kertas berjilid, baik berisi tulisan maupun kosong sebagai bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan atau buah pikiran dari pengarangnya, dimana isinya didapat melalui berbagai cara, misalnya dari hasil penelitian, pengamatan, aktualisasi pengalaman, atau imajinasi seseorang yang disebut sebagai fiksi [7]. Buku juga diartikan sebagai bahan yang berupa tulisan maupun cetakan yang terdiri atas beberapa lembar yang direkatkan atau disatukan di satu sisinya, kemudian diberi kulit. Buku sebagai sumber belajar adalah buku yang berisi teks tertulis yang mengandung ilmu pengetahuan. Buku Referensi, yaitu buku yang isi dan penyajiannya dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya secara dalam dan luas [8]. Buku referensi juga diartiken sebagai buku yang berisi materi yang dapat digunakan untuk mendapatkan jawaban atas kejelasan pengetahuan tentang sesuatu hal. Buku referensi biasanya memberikan informasi dasar yang menjadi rujukan ketika orang berusaha memahami suatu istilah atau konsep, baik tentang sesuatu yang umum atau sesuatu yang bersifat khusus (dalam suatu bidang keilmuan tertentu). Buku referensi merupakan jenis buku nonteks pelajaran. Menurut Puskurbuk Balitbang penilaian terhadap baik tidaknya buku dapat dilihat berdasarkan kriteria mutu (standar) buku nonteks pelajaran sebagai berikut: 1. Kelayakan Isi/ Materi, yang meliputi kesesuaian dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran, substansi keilmuan dan life skills, wawasan untuk maju dan berkembang,dan Keberagaman nilai sosial. 2. Kelayakan Penyajian, yang meliputi teknik, materi, dan pembelajaran 3. Kelayakan Bahasa, yang meliputi keterbacaan, kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar dan logika berbahasa 4. Kelayakan Kegrafikan, yang meliputi ukuran/format buku, desain bagian kulit, desain bagian isi, kualitas kertas, kualitas cetakan, dan kualitas jilidan. PENDEKATAN KONTEKSTUAL Pendekatan kontekstual adalah suatu pendekatan yang memungkinkan terjadinya proses belajar dan didalamnya siswa dimungkinkan menerapkan pemahaman serta kemampuan akademik mereka dalam berbagai variasi konteks, di dalam maupun luar kelas, untuk menyelesaikan permasalahan nyata atau yang disimulasikan baik secara sendiri-sendiri maupun berkelompok [9]. Pendekatan kontekstual terdiri dari tujuh komponen, yaitu: 1. Konstruktivistik. Mengandung pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja, menemukan dan mengontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya 2. Menemukan. Proses pembelajaran didasarkan pada pencapaian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis serta merupakan proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman. Dalam proses ini siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis untuk memperoleh seperangkat pengetahuan. 3. Bertanya. Mengandung pengertian bahwa siswa dapat aktif, mandiri dan menjadi pelajar yang sukses apabila mampu untuk mengajukan pertanyaan yang menarik atau menantang bagi dirinya. Siswa mengembangkan sifat ingin tahunya dengan bertanya. 4. Masyarakat belajar. Menciptakan masyarakat belajar dengan membentuk kelompok-kelompok belajar ISBN: 978-602-61045-0-2 496

5. Pemodelan. Sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu, dengan menyediakan model yang bisa diamati dan ditiru oleh setiap siswa. 6. Refleksi. Merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima. Siswa berpikir tentang apa yang telah dipelajari kemudian membuat hubungan-hubungan antara pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan yang baru 7. Penilaian Otentik. Penilaian dengan didukung data yang valid, reliable, dan menyeluruh MULTI REPRESENTASI Multi representasi adalah model yang merepresentasi ulang konsep yang sama dalam beberapa format yang berbeda-beda [4]. Sedangkan pendekatan multi representasi adalah pendekatan yang menggunakan berbagai bahasa sains dalam pembelajaran, seperti kata (oral dan menulis), visual (gambar, grafik, simulasi), simbol dan persamaan, gerak-gerik tubuh, bermain peran, presentasi dan lain-lain. Berdasarkan pendapat tersebut, maka multi representasi adalah penggunaan berbagai representasi untuk menyampaikan konsep. Penyajian representasi dapat dikelompokkan menjadi: 1. Deskripsi verbal. Berfungsi untuk memberikan definisi dari suatu konsep 2. Gambar/diagram. Berfungsi untuk memvisualisasikan sesuatu yang abstrak 3. Grafik. Grafik adalah representasi dari gejala dalam kehidupan di masyarakat dan melalui grafik dapat dilakukan perbandingan dan memperoleh gambaran ringkas secara tepat 4. Matematik. Berfungsi untuk menyelesaikan persoalan kuantitatif berupa rumus-rumus atau persamaan matematik yang digunakan. Penggunaan representasi matematik akan banyak ditentukan keberhasilannya oleh pengguna representasi kualitatif yang baik. HASIL PENELITIAN Uji Validitas oleh Ahli Materi Responden untuk uji validasi bidang materi yaitu empat orang dosen yang menguasai materi kalor dan termodinamika, terdiri dari satu orang Dosen Fisika Universitas Negeri Jakarta, satu orang Dosen Fisika STKIP-UNSAP Sumedang, dan dua orang Dosen Fisika UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tujuan validasi ini yaitu untuk mengetahui kelayakan buku dari segi materi, kebenaran ilmu yang ditulis, kedalaman materi. Teknis validasi materi dilakukan dengan memberikan buku yang dikembangkan disertai dengan instrumen penilaian. Instrumen kuesioner validasi materi terdiri dari 42 butir pertanyaan yang mewakili tiga komponen penilaian yang terdiri dari kesesuaian penulisan materi, konsistensi penulisan dan tata bahasa penulisan. Ratarata hasil validasi oleh empat orang validator, sebagai berikut: Tabel 1. Hasil uji validasi oleh ahli materi Kesesuaian Materi 88.9% Sangat Baik Konsistensi Penulisan Materi 83.6% Sangat Baik Tata Bahasa Penulisan Materi 86.9% Sangat Baik Rata-rata seluruh aspek 87.6% Sangat Baik Dari Hasil tersebut, bahwa buku referensi kalor dan termodinamika yang dihasilkan memiliki interpretasi sangat baik dari segi materi, baik dari segi kesesuaian materi, konsistensi penulisan materi, maupun tata bahasa yang digunakan dalam penulisan materi. Uji Validitas oleh Ahli Media Responden untuk uji validasi bidang media yaitu dua orang Dosen Fisika yang menguasai bidang media, khususnya buku. Tujuan validasi ini yaitu untuk mengetahui kelayakan buku dari segi media, tampilan, kejelasan representasi, desain, komposisi warna, dan lainnya yang berhubungan dengan media. Apakah buku yang dikembangkan telah memenuhi syarat sebagai media yang baik. Teknis validasi media sama dengan teknis validasi ahli materi, yaitu dengan memberikan buku yang dikembangkan disertai dengan instrumen penilaian. Setelah validator membaca buku dan memberikan penilaian, selanjutnya validator menjelaskan ISBN: 978-602-61045-0-2 497

kekurangan atau saran perbaikan sebagai bahan revisi. Instrumen kuesioner terdiri dari 76 butir pertanyaan yang terdiri dari lima komponen yang terdiri dari sampul, peta konsep, representasi (yang meliputi grafik, tabel, gambar, huruf, simbol dan persamaan matematis), grafika dan sistematika penulisan. Hasil validasi dari dua orang validator, sebagai berikut: Tabel 2. Hasil uji validasi oleh ahli media Cover buku 80.3% Sangat Baik Isi Buku 80% Baik Repesentasi 79.8% Baik Grafika 80% Baik Sistematika penulisan 80% Baik Rata-rata seluruh aspek 80.01% Sangat Baik Hasil ini menunjukkan bahwa dari aspek media, buku referensi kalor dan termodinamika telah memperoleh interpretasi sangat baik. Uji Validitas oleh Ahli Pembelajaran Pada tahap uji validitas pembelajaran, aspek pembelajaran diniliai dari segi pendekatan yang digunakan sebagai alur pemaparan materi, yaitu pendekatan kontekstual. Instrumen penilaian terdiri dari 23 butir pertanyaan yang mencakup komponen penggunaan alur pendekatan kontekstual, ilustrasi buku, dan tata bahasa penulisan materi. Hasil validasi pembelajaran sebagai berikut: Tabel 3. Hasil uji validasi oleh ahli pembelajaran Pendekatan kontekstual 82.7% Sangat Baik Ilustrasi buku 86.7% Sangat Baik Tata bahasa penulisan 80% Baik Rata-rata seluruh aspek 83.1% Sangat Baik Berdasarkan hasil tersebut, maka diketahui bahwa alur pemaparan materi pada buku referensi kalor dan termodinamika yang dikembangkan telah sesuai dengan pendekatan kontekstual. Uji Lapangan kepada Peserta Didik Uji lapangan secara terbatas dilakukan kepada peserta didik kelas XI SMA Negeri 107 Jakarta. Uji coba terbatas berfungsi untuk mengetahui tanggapan pengguna terhadap buku kalor dan termodinamika yang dikembangkan. Lembar angket uji coba oleh peserta didik berisi pertanyaan-pertanyaan yang terdiri dari komponen buku, isi materi, kegrafikan dan tata bahasa dan hasilnya sebagai berikut: Tabel 4. Hasil uji validasi oleh ahli pembelajaran Komponen Buku 85.4% Sangat Baik Penjelasan Materi 86.5% Sangat Baik Representasi 90% Sangat Baik Tata Bahasa 92.5% Sangat Baik Kegrafikan 92.5% Sangat Baik Rata-rata seluruh aspek 89.4% Sangat Baik Berdasarkan hasil tersebut, maka diketahui bahwa alur pemaparan materi pada buku referensi kalor dan termodinamika yang dikembangkan telah diterima peserta didik sebagai sumber belajar. ISBN: 978-602-61045-0-2 498

Produk Buku Referensi Kalor dan Termodinamika berbasis Multi Representasi dengan Pendektan Kontekstual Gambar 1. Tampilan beberapa komponen dalam buku kalor dan termodinamika KESIMPULAN Buku referensi berbasis multi representasi dengan pendekatan kontekstual pada materi kalor dan termodinamika yang dikembangkan memiliki interpretasi sangat baik berdasarkan penilaian oleh para ahli (ahli materi, ahli media dan ahli pembelajaran) serta oleh pengguna (peserta didik). Hasil validasi menunjukkan buku referensi yang dikembangkan telah disajikan secara multi representasi dan dengan pendekatan kontekstual. Buku referensi berbasis multi representasi dengan pendekatan kontekstual pada materi kalor dan termodinamika dikatakan layak sebagai sumber belajar. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu penelitian ini. Terutama para validator materi, media dan pembelajaran, yaitu Bapak Dr. Mangasi Alion Marpaung, M.Si (Universitas Negeri Jakarta), Ibu Dr. Hj. Etty Jaskarti, Dra, M.Pd (STKIP-UNSAP Sumedang), Ibu Rena Denya A.,M.Si (UIN Sunan Gunung Djati Bandung), Ibu Pina Pitriana, M.Si (UIN Sunan Gunung Djati Bandung), Bapak Drs. Handjoko Permana, M.Si (Universitas Negeri Jakarta), Ibu Dr. Mutia Delina (Universitas Negeri Jakarta) dan Bapak Prof. Dr. I Made Astra, M.Si (Universitas Negeri Jakarta). REFERENSI 1. Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Sekretariat Negara. Jakarta 2. Republik Indonesia. 2012. Dokumen Kurikulum 2013 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Sekretariat Negara. Jakarta 3. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Penelian Buku Non Teks Pelajaran. 4. Angell, C., O.Guttersrud., E.K.Henriksen. Multiple Representations as a Framework for a Modelling Approach to Physics Education. Durham University, UK (2007) ISBN: 978-602-61045-0-2 499

5. Ainsworth, S. Visualization: Theory and Practice in Science Education. Springer, UK (2008) 6. Sarwanto. Analisis Kemampuan Representasi Mahasiswa terhadap Pendidikan Sains PPS UNS. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika: 16-24 (2011) 7. Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva Press, Yogyakarta (2011) 8. Arifin, S., dan A.Kusrianto. Sukses Menuis Buku Ajar & Referensi. Grasindo, Jakarta (2013) 9. Nurhadi. Pendekatan Kontekstual. Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Jakarta (2002) ISBN: 978-602-61045-0-2 500