BAB 2 DATA DAN ANALISA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DATA DAN ANALISA. diambil dari berbagai sumber, diantaranya : 1. Wawancara dengan pemilik Kopi cap Pohon dan karyawan.

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Gambar 2.1

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman kopi. merupakan tanaman unggulan yang sudah dikembangkan dan juga menjadi

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 PRODUK DAN JASA. Kopi merupakan sebuah jenis minuman yang berasal dari hasil pengolahan

BAB I PENDAHULUAN. Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. sumber penghasilan rakyat. Kopi menjadi andalan ekspor negara-negara

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. bersaing dari negara lain yaitu tanaman kopi. Dari 10 negara penghasil kopi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan memiliki peranan

BAB III IDENTIFIKASI DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 DATA DAN ANALISA. ini akan diambil dari berbagai sumber, diantaranya : Senang Anak,Pak Marsa ad

BAB I PENDAHULUAN. biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. tropis yang dapat tumbuh dimana saja, terkecuali pada tempat tempat yang terlalu tinggi

1. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa peranan sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PEND AHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu

BAB II IDENTIFIKASI MASALAH. A. Profil Perusahaan. kecamatan Cepu, dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Selama hidup di

BAB V HASIL DAN PEMBAHANSAN DESAIN

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan tentang Promosi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produk dengan cara menunjukkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki produk

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Awalnya kopi disebut qahwah (qahwain) berasal dari bahasa Turki atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian tampaknya masih menjadi primadona perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas utama pertanian dan perkebunan. Berdasarkan data yang dikutip dari situs economicshelp

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh di daerah dataran tinggi Mandailing Natal. Kopi ini memiliki ciri

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia yang menempati urutan ke-4. Data ini berasal dari CIA World

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Identifikasi Data Objek

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2. DATA DAN ANALISA. Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari

I. PENDAHULUAN. dalam family Rubiaceae dan genus Coffea. Kopi merupakan bahan minuman tidak

BAB I PENDAHULUAN. ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab: qahwah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun Ton

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Malabar (diluar negeri dikenal dengan Java Preanger) ini berjeniskan arabika dan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Perusahaan Kopi Toast Cafe. Berikut ini penulis menyajikan profil dari Kopi Toast Café.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: 1) Industri kopi olahan kelas kecil (Home Industri), pada industri ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Data Produksi Kopi di Indonesia PERTUMBUHAN (%) *) Aceh 50,171 47,739 52,281 54,313 54,

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STRATEGI PEMASARAN KOPI BUBUK CAP TIGA SENDOK DI KOTA PADANG

I. PENDAHULUAN. penduduk Indonesia masing menggantungkan hidupnya di sektor ini. Sektor

BAB 1 LATAR BELAKANG. Kopi merupakan sebuah minuman yang berasal dari hasil pengolahan biji

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia salah satu negara produsen kopi ketiga terbesar di dunia setelah Brazil dan

BAB I PENDAHULUAN. Kopi Luwak adalah jenis kopi olahan dengan bahan dasar berasal dari biji kopi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2) Segmentasi Demografi Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan hasil utama sebagian besar penduduk Lampung Barat secara

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Toko Sumber Hidangan dibangun pada tahun 1929, didirikan untuk

BAB 2 DATA & ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. menyerap tenaga kerja, menghasilkan devisa negara, dan berfungsi dalam

BAB II DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain :

BAB 2 DATA DAN ANALISA. 1. Data elektronik (internet atau online) 2. Data non elektronik (buku, media cetak)

BAB III IDENTIFIKASI DATA

A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Kopi (Coffea sp.) sebagai salah satu komoditi non migas. Kopi memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam masalah budidaya kopi di berbagai Negara hanya beberapa

KONSEP BAB Landasan Teori Logo. Logo adalah suatu simbol atau desain yang mewakili atau

ABSTRAK. Saat ini di Indonesia sudah banyak merk-merk kopi yang muncul di pasaran.

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Sebagian besar produksi kopi di Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Konsumsi. Pertumbuhan (%) Konsumsi Per Kapita (Gram) Jumlah Populasi. Tahun

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:

BAB 2 DATA DAN ANALISA. 2.1 SUMBER DATA Adapun sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari :

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor

BAB II DATA & ANALISA. Data & Informasi yang diperlukan untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari sumber antara lain:

BAB 2. Data dan Analisa. Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan :

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kegiatan, telah memudahkan manusia untuk menghasilkan suatu

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan minuman yang tidak mengandung alkohol. Selain sebagai obat dalam budaya pengobatan tradisional Arab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Dairi terletak di sebelah barat laut Provinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada pasar dan harus mampu

I PENDAHULUAN. Latar Belakang tahun

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA

II. TINJAUAN PUSTAKA. rasanya dibanding jenis kopi yang lain, tanda-tandanya adalah biji picak dan daun

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bila kita lihat fenomena hari ini, hubungan antara kopi dengan gaya hidup

Transkripsi:

BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Metodologi Pengamatan dan Kajian Sumber data yang digunakan dan didapatkan guna untuk mendukung dalam penyusunan laporan Tugas Akhir diperoleh dari beberapa sumber, yaitu : 1. Wawancara dengan pemilik toko Koffie Fabriek Aroma Bandoeng Pengumpulan data ini dilakukan dengan berhadapan langsung oleh pemilik toko untuk memberikan tanya jawab sesuai dengan pencarian data Tugas Akhir sehingga mendapatkan data yang akurat. 2. Pembagian Kuesioner Pengumpulan data ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada semua kalangan dari mahasiswa sampai para pekerja hingga masyarakat umum lainnya yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kopi. 3. Literatur : melalui buku, media cetak dan internet Pengumpulan data ini dilakukan untuk menganalisa data-data lain yang tidak didapatkan pada saat wawancara. 2.2 Data Produk 2.2.1 Sejarah Kopi Asal kata kopi berasal dari bahasa Arab qahwah, yang berarti kekuatan. Istilah ini kemudian diadopsi oleh negara-negara lainnya melalui perubahan lafal menjadi cafe (Perancis), caffe (Italia), kaffe (Jerman), koffie (Belanda), coffee (Inggris) dan coffea (Latin). Kata ini kemudian diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi kopi. Sejarah kopi ini diawali dari cerita seorang penggembala kambing Abessynia yang menemukan tumbuhan kopi sewaktu ia menggembala, hingga menjadi minuman bergengsi para aristokrat di Eropa. Sejarah kopi ini juga telah dicatat sejauh pada abad ke-9. Pertama kali, kopi hanya ada di Ethiopia, dimana biji-bijian asli ditanam oleh orang Ethiopia dataran tinggi. Akan tetapi, ketika bangsa Arab mulai meluaskan perdagangannya, biji kopi pun telah meluas sampai ke Afrika Utara dan biji kopi disana ditanam secara massal. Dari Afrika Utara itulah biji kopi mulai meluas dari Asia sampai pasaran Eropa dan ketenarannya sebagai minuman mulai menyebar. Pada masa itu, kopi terlebih dulu digunakan sebagai obat. Setelah beberapa waktu kemudian kopi mulai dinikmati sebagai minuman seperti yang kita kenal sekarang ini.

Secara umum, terdapat dua jenis kopi, yaitu kopi arabika dan kopi robusta. Kopi Arabika adalah kopi yang pertama kali dikembangkan di dunia yang berasal dari spesies pohon kopi Coffea Arabica. Kopi jenis inilah yang paling banyak diproduksi, yaitu sekita lebih dari 60 persen produksi kopi dunia. Daerah ideal tempat tumbuhnya ada pada ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut. Dibawah ketinggian itu, arabika tak bisa tumbuh dengan baik. Kopi robusta mulai diperkenalkan di Indonesia tahun 1900an untuk mengganti kopi arabika yang hancur saat terjadi penyakit tumbuhan yang menyerang tanaman kopi arabika. Kopi robusta yang memiliki tinggi pohon mencapai 12 meter ini, secara umum lebih tahan terhadap cuaca dan hama penyakit, serta mudah pemeliharaannya dibandingkan dengan kopi arabika. Ia bisa hidup dibawah ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Hasil panennya pun lebih banyak. Namun soal rasa, robusta memang tak bisa menandingi arabika. Penyebaran tumbuhan kopi ke Indonesia dibawa seorang berkebangsaan Belanda pada abad ke-17 sekitar tahun 1646 yang mendapatkan biji arabika dari Arabia ke Jakarta. Kopi arabika pertama-tama ditanam dan dikembangkan di sebuah tempat di timur Jatinegara, yang menggunakan tanah partikelir Kesawung yang kini lebih dikenal Pondok Kopi. Kemudian kopi arabika menyebar ke berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Bogor, Sukabumi, Banten, dan Priangan, melalui sistem tanam paksa. Setelah menyebar ke Pulau Jawa, tanaman kopi kemudian menyebar ke daerah lain, seperti Pulau Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Timor. Kopi Indonesia saat ini jika dilihat dari hasilnya menempat peringkat keempat terbesar di dunia. Kopi memiliki sejarah yang panjang dan memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Indonesia beruntung dengan letak geografisnya yang sangatlah cocok bagi tanaman kopi. Letak Indonesia sangat ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi. 2.3 Data Perusahaan Pabrik Kopi Aroma didirikan pada tahun 1930 oleh Tan Houw Siah. Beliau sebelumnya pernah bekerja di pabrik kopi yang dimiliki Belanda dari tahun 1920 sampai 1930. Setelah 10 tahun bekerja, Pendiri dari pabrik Kopi Aroma ini sudah merasa cukup memiliki modal dan mempunyai ilmu atau keterampilan yang sudah dirasanya sesuai untuk membuka pabrik kopi sendiri. Saat ini manajemen Kopi Aroma dipegang oleh Widyapratama anak satu-satunya Tan Houw Siah. Beliau adalah generasi kedua penerus usaha Kopi Aroma. Widyapratama mulai meneruskan tongkat estafet perusahaan sejak ayahnya meninggal di tahun 1971. Ditangannya, Kopi Aroma semakin dikenal luas dikalangan para pecinta kopi. Nama Kopi Aroma diambil dari ciri khas yang dimiliki kopi aroma, yaitu wangi khas yang memikat dengan perpaduan buah dan bunga sehingga menambah cita rasa. Tidak hanya mutu dan kualitas produk yang terus dijaga oleh Beliau tetapi bentuk fisik pabrik dan toko Kopi Aroma tidak berubah sejak awal berdiri. Nama

perusahaan pun tidak berubah dari dahulu dan masih menggunakan ejaan lama, yakni Koffie Fabriek Aroma Bandoeng. Dengan memiliki maksud agar orang mengetahui bahwa Kopi Aroma ini sudah ada dan berdiri sejak tahun 1930. Keunikan toko kopi ini terletak pada bangunan kuno yang bergaya art deco dan penggunaan alat-alat produksi yang masih menggunakan alat peninggalan jaman Belanda. Kopi Aroma ini sangat mempertahankan tradisi pengolahan kopi tanpa terpengaruhnya budaya modern yang serba cepat dan instan. Penggunaan bahan baku biji kopi yang harus disimpan digudang selama bertahun-tahun ini juga yang menjadi salah satu keunggulan dari cita rasa khas Kopi Aroma. Pabrik Kopi Aroma menjual 2 varian kopi, yaitu kopi mokka arabika dengan harga Rp 17.500 per 250 gram, dan kopi robusta dengan harga Rp 12.500 per 250 gram. Harga tersebut akan naik rata-rata 10% pertahun. Adapun visi dan misi dari pabrik kopi Aroma ini, yaitu menghasilkan kopi berkualitas terbaik untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan dengan proses yang terbaik juga. Alamat Perusahaan : Jalan Banceuy no 51, Bandung. 2.4 Hasil Survey di Lapangan Dalam Tugas Akhir ini data yang didapat berdasarkan wawancara dan survey secara langsung dengan mendatangi lokasi dan melakukan beberapa penelitian untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan kopi Aroma ini. 2.4.1 Hasil wawancara dengan pemilik toko Kopi Aroma Berikut adalah hasil dari wawancara dengan Bapak Widyapratama, sebagai pemilik toko kopi Aroma : Dari kecil Pak Widyapratama sudah diperkenalkan dengan kopi oleh Ayahnya, lambat laun pun Beliau mulai menyukai dan mempunyai hobi dibidang kopi sehingga Pak Widyapratama sangat serius dan tekun dalam menggeluti usaha ini selama bertahun-tahun. Beliau mengatakan keunggulan dari Kopi Aroma ini dikarenakan kopi yang dimilikinya tidak mengandung bahan kimia tetapi memakai bahan organik, melalui proses yang panjang dan memakan waktu hingga bertahuntahun untuk mendapatkan hasil kopi yang maksimal. Pabrik kopi Aroma ini juga masih menggunakan mesin-mesin produksi hingga berbagai peralatannya yang sama dan persis dengan yang digunakan oleh Ayahnya terdahulu, tidak sedikitpun berubah. Biji kopi yang di dapat pun berasal dari perkebunan dibeberapa daerah Indonesia seperti, Aceh, Medan, Toraja, Flores, Bengkulu, Lampung, dan Pulau Jawa. Beliau menjelaskan buah kopi yang baru datang dijemur terlebih dahulu dikebun selama 2 minggu dan dipabrik selama 7 jam, lalu setelah itu disimpan dalam karung goni. Untuk arabika disimpan selama 8 tahun dan untuk robusta disimpan selama 5

tahun, hal ini dilakukan agar kandungan kadar kafein dan tingkat keasaman didalam kopi berkurang. Tahap selanjutnya adalah proses pembakaran yang memakan waktu selama 2 jam dengan menggunakan kayu karet. Setelah itu, kopi siap dijual baik dalam bentuk biji maupun halus sesuai permintaan dari konsumen. Kopi bubuk yang sudah dikemas, akan bertahan hingga 2 sampai 3 bulan. Dalam kemasan maupun nama dari toko pabrik kopi ini menggunakan ejaan lama karena memiliki maksud tersendiri, yaitu agar orang tahu bahwa Kopi Aroma ini sudah ada dan berdiri sejak tahun 1930. Adapun manfaat dan khasiat yang didapat dari meminum kopi Aroma, seperti : 1. Untuk kopi mokka arabika : sangat aman untuk diminum bagi penikmat kopi yang mempunyai darah tinggi dan penyakit jantung, kandungan kafein didalamnya lebih dikit dari robusta. 2. Untuk kopi robusta : baik diminum bagi penikmat kopi yang memiliki penyakit diabetes, darah rendah dan tidak menyebabkan kembung ataupun maag. Proses pengolahan yang memakan waktu ini ditujukan untuk menjaga kualitas, karena menurut Beliau kopi yang berkualitas baik harus sehat dan tidak ada campuran zat kimia. Adapun motto yang dimiliki Pak Widyapratama yaitu, jadikan yang standar itu spesial. 2.4.2 Hasil Responden Masyarakat Untuk menghasilkan data-data faktual lainnya, maka dilakukan pencarian data melalui responden dari masyarakat sekitar. Baik pria maupun wanita yang memiliki batasan usia dari umur 16 tahun sampai 50 tahun keatas. Hasil yang didapatkan berupa wawancara dan pembagian kuesioner, sebagai berikut : Hasil kuesioner Penulis melakukan penelitian melalui pembagian kuesioner kepada 60 orang, berikut hasilnya :

Gambar 2.4.2.1 Kuesioner Kesimpulan : Sebagian besar banyak responden yang suka meminum kopi dari berbagai kalangan umur maunpun gender. Sebagian besar responden menjawab alasan meminum kopi agar dapat menghilangkan rasa kantuk serta menyukai rasa dan aromanya yang khas dari kopi itu sendiri. Rata-rata responden meminum kopi 1 sampai 2 kali sehari. Sebagian besar responden lebih sering menikmati kopi di kedai atau coffee shop. Rata-rata banyak responden yang menjawab, rasa dan aroma adalah yang terpenting bukan karena tempatnya yang nyaman. Jika tempat nyaman, tetapi rasa kopi itu kurang menonjol akan percuma saja. Sebagian besar kegiatan yang sering dilakukan responden saat meminum kopi, yaitu berkumpul dengan teman-teman atau lebih sering disebut dengan istilah hangout dan mengerjakan tugas. Sebagian besar responden mengatakan belum pernah mencoba Kopi Aroma dan tidak tahu keberadaan kopi Aroma. Sangat sedikit responden yang sudah pernah merasakan kopinya dan datang ketempatnya secara langsung. Sangat sedikit responden yang pernah mendengar tentang Kopi Aroma. Rata-rata banyak responden yang mungkin akan membeli suatu kemasan kopi di toko, jika kemasan kopi tersebut menarik. Sebagian besar responden tidak tahu kalau kopi memiliki manfaat yang berkhasiat bagi tubuh.

2.5 Karakteristik Produk Karakteristik Produk Kopi Aroma ini memiliki proses pengelolaan biji kopi yang memakan waktu antara 5-8 tahun lamanya, yang bertujuan untuk menurunkan kadar kafein yang ada di dalam biji kopi. Dan dengan menggunakan alat-alat mesin penggiling hingga mesin pemanggang kopi yang masih tradisional, membuat proses pengolahan menjadi lebih maksimal. Dalam pembagian kemasan, disediakan 2 jenis kopi, yaitu kopi robusta dan kopi mokka arabika. Tersedia dalam ukuran 250 gram, 500 gram, dan 1 kg. Gambar 2.5.1 Kemasan Mokka Arabika (kiri), Robusta (kanan) Kemasan Kopi Aroma hanya terdiri dari 1 jenis kemasan yang terbuat dari bahan kertas serta dilapisi plastik bening untuk bagian luarnya. Perbedaan rasa pada kemasan yang terletak pada cap. Kemudian pada bagian atasnya ditutup dengan menggunakan staples. Gambar 2.5.2 Logo Koffie Fabriek Aroma Bandoeng

Logo Koffie Fabriek Aroma Bandoeng masih menggunakan ejaan lama serta terdapat bangunan bernuansa art deco yang merupakan bangunan asli dari toko pabrik Kopi Aroma Bandung itu sendiri. Tipografi pada kemasan menggunakan huruf serif agar mudah terbaca. Namun layout pada kemasan masih kurang teratur. Data Kemasan Nama Produk : Koffie Fabriek Aroma Bandoeng Jenis Produk : Minuman Alamat Produk : Jalan Banceuy 51 Nomor Telepon : (022) 4230473 Kota : Bandung No.SP PIRT : 31032731675 Jenis Pembungkus : Plastik 2.6 Data Kompetitor 1. Kopi Lampung Gambar 2.6.1 Kopi Lampung Lampung memang sudah terkenal sebagai daerah penghasil kopi berkualitas baik. Kopi Lampung cap Tiga Dunia diracik dari biji kopi lampung pilihan. Kehadiran kopi capt Tiga Dunia sebagai produk kopi asli Lampung turut membesarkan nama Lampung sebagai kota penjual kopi di Indonesia. 2. Kopi Bali Gambar 2.6.2 Kopi Bali

Banyuatis adalah nama sebuah desa perkebunan di kabupaten Buleleng (Bali) yang dikenal akan hasil kopinya. Biji kopi murni yang dihasilkan, diolah sempurna menjadi kopi bubuk yang mempunyai aroma keharuman yang khas. Kopi kelas Arabika ini berasal dari perkebunan di daerah pegunungan tinggi Bali Utara. 3. Kopi Toraja Gambar 2.6.3 Kopi Toraja Kopi Toraja merupakan jenis kopi Arabika (Coffeea Arabica) yaitu salah satu jenis kopi premium. Tanaman kopi arabika dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 700-1.700 m dpl, dengan suhu rata-rata 16-20 derajat celcius. Walaupun di tanah Toraja tumbuh juga kopi jenis robusta namun yang paling dikenal adalah kopi arabika Toraja karena rasanya yang sangat khas, yang hanya bisa didapat di Toraja. 2.7 Target Audience Demografi Gender : pria dan wanita Usia : 16 50 tahun Pekerjaan : pelajar, mahasiswa, karyawan, wirausaha, ibu rumah tangga Ekonomi : B dan A (menengah dan menengah keatas) Geografi Dari segi geografinya adalah masyarakat yang tinggal dan berada di sekitar Jakarta dan Bandung.

Psikografi Dari segi psikografinya adalah orang-orang yang gemar meminum kopi atau pecinta kopi, suka berkumpul dengan teman-teman, suka merokok dan lainlain. 2.8 Analisa SWOT Strength (Kekuatan) Dengan proses pengolahan biji kopi yang memakan waktu selama bertahuntahun dapat menghasilkan kopi yang memiliki cita rasa khas dan aroma yang berbeda. Harga terjangkau sesuai dengan target audience dari kopi Aroma itu sendiri. Tidak menggunakan bahan-bahan kimia sebagai pengawet. Memiliki khasiat tersendiri bagi tubuh karena proses pengolahan yang dilakukan secara tradisional. Weakness (Kelemahan) Tidak adanya promosi ke bagian kota-kota besar. Segmen masyakarat masih sangat terbatas, hanya golongan tertentu saja yang mengetahui apa itu kopi Aroma Opportunities (Peluang) Toko kopi sekaligus pabrik kopi yang sudah dirintis selama puluhan tahun ini, menjadi toko kopi yang langka dan oleh karena itu perlunya dikenal oleh khalayak luas maupun mancanegara dengan keunikannya sendiri. Minat masyarakat masih sangat tinggi dalam meminum kopi. Proses pembuatan yang memakan waktu bertahun-tahun menjadi keunikan tersendiri dalam sarana promosi. Threats (Ancaman) Banyaknya kedai atau warung kopi yang menyediakan kopi secara instan dalam waktu yang singkat, dan tidak sedikit masyarakat yang suka menyeduh dan meracik kopi sendiri. Banyak masyarakat beranggapan dengan meminum kopi memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.