BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gamping, Sleman, Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. dimana milik Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Quasy Eksperiment dengan rancangan Pre-Post Test, di mana pada awalnya

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah anak didik daycare yang

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang terletak di Jl. Cendrawasih No. 20 Jember. Penelitian dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan IPK dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Provinsi dan tercatat kedalam Rumah Sakit Tipe D. RS ini telah terdaftar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subyek dalam penelitian ada 347 orang siswa kelas XI yang terdiri dari

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Bandung Tulungagung dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Kayadoe. RSUD Dr. M. Haulussy Ambon adalah rumah sakit negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai penyebab stres

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hubungan Antara Komunikasi Prarujukan dan Pengetahuan Perawat Ambulans

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lainnya 5. Pekerjaan : Pelajar/mahasiswa TNI/POLRI Pegawai Swasta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yang mengungkap perbedaan


LAMPIRAN 1 PENELITIAN PENDAHULUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB 4 ANALISIS HASIL. setiap kelas yang ikut dalam penelitian ini. kategori kelas di SMK Ki Hajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I Kelompok Eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Gawat Darurat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II yang berlokasi di Jl. Wates Km. 5,5 Gamping, Sleman, Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II merupakan pengembangan dari RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Ahmad Dahlan 20 Yogyakarta yang dimana milik Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Instalasi Gawat Darurat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta memiliki falsafah mejadikan layanan gawat darurat yang cepat, akurat dan komprehensif. Visi yang dimiliki adalah siap 24 jam melakukan layanan gawat darurat dan sebagai rujukan terpercaya dari instansi kesehatan lain dengan memberikan pelayanan cepat, bermutu, nyaman, islami, dan profesional. Dokter yang berkerja di Instalasi Gawat Darurat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II berjumlah 22 orang ditambah 2 dokter spesialis emergensi. Sedangkan perawat yang bekerja berjumlah 18 orang. Menurut data rekam medis tahun 2016, rata-rata pasien yang masuk di Instalasi Gawat Darurat kurang lebih 80-100 pasien perhari dan kurang

lebih sekitar 3000 pasien perbulan. Pasien tersebut terdiri dari pasien emergensi dan non-emergensi. Adapun karaktersitik tenaga kesehatan di Instalasi Gawat Darurat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II adalah sebagai berikut: Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik tenaga kesehatan di Instalasi Gawat Darurat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan Jenis Kelamin Pendidikan Laki-laki Perempuan D3 S1 S2 Dokter 10 14 18 6 Perawat 8 10 11 6 1 2. Karakteristik Pasien yang Dilakukan Triase a. Karakteristik Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien yang Dilakukan Triase di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Karakteristik Pasien Pre_Post Pretest Postest Total JK Laki-laki Jumlah 33 40 73 % 52,4% 44,4% 47,7% Perempuan Jumlah 30 50 80 % 47,6% 55,6% 52,3% Usia 14 tahun Jumlah 25 19 44 % 39,7% 21,1% 28,8% 15-64 tahun Jumlah 36 60 96 % 57,1% 66,7% 62,7% 65 tahun Jumlah 2 11 13 % 3,2% 12,2% 8,5% Total Jumlah 63 90 153 % 100,0% 100,0% 100,0%

Tabel 4.2. menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik jenis kelamin, didapatkan pada pre-test sebagian besar pasien yang dilakukan triase adalah laki-laki sebanyak 33 orang (52,4%) dan sisanya sebanyak 30 orang (47,6%) adalah perempuan. Sedangkan selama diterapkan PACS- WPSS (post-test) didapatkan sebagian besar yang dilakukan triase adalah perempuan sebanyak 50 orang (55.6%) dan sisanya adalah laki-laki sebanyak 40 orang (44,4%). Tabel 4.2. menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik usia, didapatkan pada pre-test sebagian besar pasien yang dilakukan triase berusia 15-64 tahun sebanyak 36 orang (57,1%). Berusia 14 tahun sebanyak 25 orang (38,7%), dan sisanya berusia 65 tahun sebanyak 2 orang (3,2%). Sedangkan selama diterapkan PACS-WPSS didapatkan sebagian besar pasien yang dilakukan triase berusia 15-64 tahun sebanyak 60 orang (66,7%). Berusia 14 tahun sebanyak 19 orang (21,1%), dan sisanya berusia 65 tahun sebanyak 11 orang (12,2%)

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien yang Dilakukan Triase di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II Berdasarkan Indikasi Karakteristik Pasien Pre_Post Pretest Postest Total Indkasi Hijau Jumlah 30 30 60 % 47,6% 33,3% 39,2% Kuning Jumlah 25 30 55 % 39,7% 33,3% 35,9% Merah Jumlah 8 30 38 % 12,7% 33,3% 24,8% Total Jumlah 63 90 153 % 100,0% 100,0% 100,0% Tabel 4.3. menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik Indikasi, didapatkan pada pre-test sebagian besar pasien yang dilakukan triase adalah termasuk hijau sebanyak 30 orang (47,6%), termasuk kuning sebanyak 25 orang (39,7%) dan sisanya termasuk merah sebanyak 8 orang (12,7%). Sedangkan selama diterapkan PACS-WPSS didapatkan masingmasing indikasi (merah, kuning dan hijau) sebanyak 30 orang (33.3%). Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien yang Dilakukan Triase di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II Berdasarkan Kegawatan Karakteristik Pasien Kegawatan True Emergency False Emergency Pre_Post Pretest Postest Total Jumlah 33 60 93 % 52,4% 66,7% 60,8% Jumlah 30 30 60 % 47,6% 33,3% 39,2% Total Jumlah 63 90 153 % 100,0% 100,0% 100,0%

Tabel 4.4. menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik kegawatan didapatkan pada pre-test sebagian besar pasien yang dilakukan triase adalah termasuk true emergency sebanyak 33 orang (52,4%), dan sisanya termasuk false emergency sebanyak 30 orang (47,6%). Sedangkan selama diterapkan PACS-WPSS (post-test) didapatkan sebagian besar pasien yang dilakukan triase adalah termasuk true emergency sebanyak 60 orang (66,7%), dan sisanya termasuk false emergency sebanyak 30 orang (33,3%). 3. Deskripsi Response Time Pada penelitian ini deskripsi response time dilakukan dengan cara membandingkan rata-rata pretest dan postest sebagai berikut: Tabel 4.5. Deskripsi Response Time. Indikasi Pre_Post Mean Hijau Pretest 6,4500 ± 1,84946 Postest 5,2433 ±1,79495 Kuning Pretest 5,6840 ± 2,60603 Postest 3,5667± 1,49027 Merah Pretest 1,6500 ± 0,96511 Postest 1,6333 ± 0,66402 Total Pretest 5,5365 ± 2,58758 Postest 3,4811±2,02911 Sumber: Pengolahan Data Primer, 2016 Tabel 4.5. menunjukkan bahwa rata-rata response time pasien sebelum diterapkan PACS-WPSS (pre-test) pada kategori hijau adalah 6,4500 ± 1,84946 menit. Rata-rata response time pasien yang dilakukan triase setelah diterapkan PACS-WPSS (post-test) untuk kategori hijau

adalah 5,2433 ±1,79495. Hal ini berarti response time rata-rata postest lebih kecil dari pretest. Gambar 4.1. Grafik Pretest dan Postest pada setiap kategori Triage Tabel 4.5. menunjukkan bahwa rata-rata response time triase pasien sebelum diterapkan PACS-WPSS (pre-test) untuk kategori kuning adalah 5,6840 ± 2,60603 menit. Rata-rata response time pasien setelah diterapkan PACS-WPSS untuk kategori kuning (post-test) adalah 33,5667± 1,49027 menit. Hal ini berarti response time rata-rata postest lebih kecil dari pretest. Tabel 4.5. menunjukkan bahwa rata-rata response time triase pasien sebelum diterapkan PACS-WPSS (pre-test) untuk kategori merah adalah 1,6500 ± 0,96511 menit. Rata-rata response time pasien setelah diterapkan PACS-WPSS untuk kategori merah (post-test) adalah 1,6333 ± 0,66402

menit. Hal ini berarti response time rata-rata postest lebih kecil dari pretest. Tabel 4.5. menunjukkan bahwa rata-rata response time pasien sebelum diterapkan triase menggunakan PACS-WPSS baik indikasi hijau, kuning, dan merah (pre-test) adalah 5,5365 + 2,58758 menit. Rata-rata response time pasien yang dilakukan triase setelah diterapkan PACS- WPSS baik indikasi hijau, kuning, dan merah (post-test) adalah 3,4811 + 2,02911 menit. Hal ini berarti response time rata-rata postest lebih kecil dari pretest. 4. Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas berikut ini: Hasil perhitungan uji normalitas response time tersaji pada Tabel Tabel 4.6. Uji Normalitas Response Time Response_Time N 153 Normal Parameters a,b Mean 4,3275 Std. Deviation 2,48433 Most Extreme Differences Absolute,101 Positive,101 Negative -,071 Kolmogorov-Smirnov Z 1,255 Asymp. Sig. (2-tailed),086 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Dari Tabel 4.6 di atas terlihat bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) atau probabilitas response time untuk uji Kolmogorov-Smirnov lebih dari 0,05. Dengan demikian data rasio response time berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas Selanjutnya, dilakukan uji homogenitas varians response time. Uji homogenitas varians perlakuan menggunakan uji Lavene. Hasil perhitungan disajikan dalam Tabel 4.8 berikut. Tabel 4.7. Uji Homogenitas Response Time Levene's Test for Equality of Variances F Sig. Respon_Time 5,681,018 Berdasarkan uji Lavene pada Tabel 4.7 tersebut angka signifikansinya (Sig.) di bawah 0,005. Ini berarti secara keseluruhan data rasio response time memiliki varians yang tidak sama atau tidak homogen (heterogen). 5. Perbandingan Response Time Sebelum dan Sesudah penerapan Triase PACS-WPSS Hasil uji prasyarat menunjukkan bahwa walaupun data tersebar normal, namun variansnya tidak sama yang berarti data tidak homogen. Oleh karena itu uji hipotesis yang digunakan adalah uji statistik parametrik metode Mann Whitney. Hasil Mann Whitney perbandingan responses time pre test dan post test disajikan dalam tabel pada halaman berikut. Tabel 4.8. Mann Whitney Test. Indikasi Respon_Time Hijau Mann-Whitney U 281,500 Z -2,499 Asymp. Sig. (2-tailed),012

Kuning Mann-Whitney U 178,000 Z -3,335 Asymp. Sig. (2-tailed),001 Merah Mann-Whitney U 115,500 Z -,162 Asymp. Sig. (2-tailed),871 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)],875 b Total Mann-Whitney U 1500,000 Z -4,954 Asymp. Sig. (2-tailed),000 Berdasarkan tabel 4.8. di atas dapat diketahui besarnya nilai Mann- Whitney U untuk pasien indikasi hijau adalah 281,500. Diketahui nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,012 < 0,05. Dengan demikian, hasil uji Mann- Whitney U tersebut menunjukan terdapat perbedaan response time sebelum dan sesudah diberlakukan triase untuk pasien indikasi hijau dengan menggunakan PACS-WPSS. Berdasarkan tabel 4.8. di atas dapat diketahui besarnya nilai Mann- Whitney U untuk pasien indikasi kuning adalah 178,000. Diketahui nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,001 < 0,05. Dengan demikian, hasil uji Mann- Whitney U tersebut menunjukan terdapat perbedaan response time sebelum dan sesudah diberlakukan triase untuk pasien indikasi kuning dengan menggunakan PACS-WPSS. Berdasarkan tabel 4.8. di atas dapat diketahui besarnya nilai Mann- Whitney U untuk pasien indikasi merah adalah 115,500. Diketahui nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,871 > 0,05. Dengan demikian, hasil uji Mann- Whitney U tersebut menunjukan tidak terdapat perbedaan response time

sebelum dan sesudah diberlakukan triase untuk pasien indikasi merah dengan menggunakan PACS-WPSS. Berdasarkan tabel 4.8. di atas dapat diketahui besarnya nilai Mann- Whitney U untuk pasien seluruh indikasi adalah 1500. Diketahui nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05. Dengan demikian, hasil uji Mann- Whitney U tersebut menunjukan terdapat perbedaan response time sebelum dan sesudah diberlakukan triase untuk pasien seluruh indikasi dengan menggunakan PACS-WPSS. B. Pembahasan IGD rumah sakit mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan asuhan medis dan asuhan keperawatan sementara serta pelayanan pembedahan darurat, bagi pasien yang datang dengan gawat darurat medis. Salah satu indikator mutu pelayanan adalah waktu tanggap (response time) (Depkes RI. 2006). Oleh karena itu rumah sakit menerapkan standar IGD. Latar belakang pentingnya diatur standar IGD karena pasien yang masuk ke IGD rumah sakit tentunya butuh pertolongan yang cepat dan tepat untuk itu perlu adanya standar dalam memberikan pelayanan gawat darurat sesuai dengan kompetensi dan kemampuannya sehingga dapat menjamin suatu penanganan gawat darurat dengan response time yang cepat dan penanganan yang tepat. Triase adalah suatu sistem pembagian/klasifikasi prioritas klien berdasarkan berat ringannya kondisi klien atau kegawatanya yang memerlukan tindakan segera. Dalam triase, perawat dan dokter mempunyai

batasan waktu (response time) untuk mengkaji keadaan dan memberikan intervensi secepatnya yaitu < 10 menit. (Pusponegoro, 2010). Triage yang akurat merupakan kunci untuk tindakan yang efisien di Instalasi Gawat Darurat (Manitoba Health, 2010). Tantangan yang dihadapi triase IGD adalah distribusi dan manajemen lalu lintas pasien overload (berlebih). Pasien overload dapat mengganggu pelayanan IGD. Overload ini dapat menghabiskan sumber daya IGD sehingga pelayanan IGD tidak lagi efisien dan efektif. Guna mencegah dan mengantisipasi hal tersebut, disusun suatu sistem triage IGD yang sesuai. Sistem triage IGD memiliki banyak versi dan modifikasi sesuai dengan kondisi masing masing rumah sakit. Diantaranya adalah Singapore Patient Acuity Category Scale (PACS) Sistem Triase PACS berasal dari Singapura dan diadopsi oleh Rumah Sakit yang bekerja sama atau berafiliasi dengan Singapore General Hospital. (Hadi, 2014). Sedangakn Worthing Physiological Scoring System (WPSS) adalah suatu sistem skoring prognostik sederhana yang mengindentifikasi penanda fisiologis pada tahap awal untuk melakukan tindakan secepatnya, yang dituangkan dalam bentuk intervention-calling score. Skor tersebut didapatkan dari pengukuran tanda vital yang mencakup tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi pernapasan, temperatur, saturasi oksigen, dan tingkat kesadaran berdasar AVPU (alert, verbal, pain, unresponsive) (Duckitt, et al., 2007).

Analisis penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan response time sebelum dan sesudah diberlakukan triase dengan metode PACS-WPSS dengan perbedaan rata-rata lebih cepat 2,05540 menit dari sebelumnya. Perbedaan ini signifikan berdasarkan hasil uji Mann Whitney U untuk keseluruhan indikasi. Hasil ini juga menunjukkan bahwa diterapkannya triase menggunakan PACS-WPSS mampu mempercepat penanganan terhadap pasien IGD. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Hamid Reza Khankeh et al (2013) yang berjudul Triage effect on wait time of receiving treatment services and patients satisfaction in the emergency department: Example from Iran. Penelitian Hamid Reza Khankeh (2013) juga menunjukkan bahwa pelaksanaan Triase di Rumah Sakit Shahid Rajaee di Karaj Iran mampu mempersingkat waktu tunggu dan response time pasien instalasi gawat darurat. Selain itu, pelaksanaan triase yang cepat dan tepat juga mampu meningkatkan kepuasan pasien yang datang ke instalasi gawat darurat. Penelitian lain yang menunjukkan hasil serupa yaitu penelitian Sembiring, F, Y., Dradjat, R, S., Nanik, N., (2014) dengan judul Perbedaan Efektifitas Penentuan Kategori Triase Pasien berdasarkan South African Triage Scales (SATS) dibandingkan Singapore Patient s Acuity Category Scales (PACS). Penelitian Sembiring, F, Y., Dradjat, R, S., Nanik, N., (2014) menunjukkan bahwa pelaksanaan Singapore Patient s Acuity Category Scales (PACS). mampu mempersingkat waktu tunggu pasien instalasi gawat darurat dibandingkan dengan South African Triage Scales (SATS).

Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa diterapkannya triase dengan menggunakan PACS-WPSS mampu mempercepat penanganan terhadap pasien IGD sehingga mengurangi waktu tunggu pasien pada saat datang ke IGD PKU Muhammadiyah Unit II Yogyakarta dan juga akan meningkatkan kepuasan pasien dalam hal pelayanan yang cepat.